Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI


MUDA DI ERA DIGITAL”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ILHAM ARSYAD


NIM : 041628595

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan keharibaan Allah SWT, Tuhan seru sekalian Alam, Maha
Kasih dan Sayang, arif dan bijaksana yang senantiasa menyelimuti hikmah-Nya untuk seluruh umat
manusia untuk beraktifitas sebagai khalifah fill ardi. Tak lupa pula salawat dan salam kami haturkan
kepada junjungan nabi besar Muhammad Rasullah SAW yang membawa umat manusia ke cahaya
terang benderang hingga saat ini.
Terima kasih saya sampaikan kepada dosen yang telah memberikan tugas karena ini semua
merupakan bekal bagi saya dikemudian hari. Akhirnya, segala makna dan hakikah kesempurnaan
hanya milik yang satu, untuk itu saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini kedepan.
Wassalamualaikum wr.wb

Bandar Lampung, 01 November 2023


Penyusun

ILHAM ARSYAD
NIM. 041628595
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULIAN..............................................................................................................1
A.Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2
A. Pentingnya Identitas Nasional Bagi Bangsa Indonesia................................................2
B. Penguatan Identitas Nasional Bangsa Indonesia..........................................................3
BAB III PENUTUP......................................................................................................................6
A. Kesimpulan..................................................................................................................6
B. Saran.............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULIAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri banyak negara-negara di dunia mengalami Akulturasi
budaya. Tidak hanya budaya, bahkan Teknologi, pendidikan, dan gaya hidup pun cepat
berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Inilah yang disebut dengan Globalisasi.
Globalisasi ialah proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya
hidup maupun teknologi secara mendunia. Dengan kata lain, Globalisasi menyebabkan
mudahnya sebuah informasi baik itu budaya, pendidikan, teknologi, gaya hidup, maupun
pendidikan mudah masuk dan berkembang pada suatu negara. Di dunia ini, tidak ada satu
negarapun yang dapat mencegah terjadinya Globalisasi. Jika suatu negara menutup dirinya
dengan negara luar, maka negara tersebut akan dikucilkan oleh negara-negara lainnya.
Globalisasi tidak hanya terjadi pada zaman modern seperti saat ini. Menurut (Wallerstein,
2000 : 2) dalam bukunya yang berjudul Globalization or the Age of Transition: A Long-Term
View of the Trajectory of the World-System ternyata, Globalisasi sudah ada sejak zaman dahulu
kala. Tepatnya 500 tahun yang lalu atau sekitar tahun 1400-1500. Salah satu contohnya ialah
melalui penjajahan. Di saat Indonesia di jajah oleh bangsa Belanda, rakyat Indonesia mau tidak
mau harus mengikuti kebudayaan Belanda namun kebudayaan tersebut bercampur juga dengan
Budaya Indonesia. Jepang juga menanamkan budaya mereka kepada rakyat Indonesia disaat
rakyat Indonesia di jajah oleh Jepang.
Globalisasi dapat membuat suatu negara berkembang. Karena dengan Globalisasi, kekurangan
ataupun kelebihan pada suatu negara dapat tertularkan ke negara lain. Jepang adalah salah satu
negara yang dapat memanfaatkan kekuatan Globalisasi untuk membuat negaranya menjadi
sebuah negara yang maju. Dahulu Jepang merupakan negara yang tidak mau menerima
perubahan. Mereka tidak ingin budaya mereka tercampur dengan budaya asing. Akibatnya
Jepang mengalami kemunduran besar-besaran pada zaman itu. Jepang merasa tertinggal jauh
dengan negara lain baik dari segi pendidikan maupun teknologi. Oleh karena itu, Jepang
melakukan revolusi di negaranya dan mereka mulai membuka diri dengan negara lainnya.
Mereka mulai menerima budaya-budaya luar masuk ke negaranya. Dan akhirnya Jepang
sekarang menjadi salah satu negara maju yang ada di dunia. Tidak selamanya Globalisasi
membawa dampak positif pada suatu negara. Globalisasi juga dapat membawa dampak negatif.
Pada zaman dahulu, anak berusia 5 tahun senang sekali bermain-main dengan temannya.
Namun pada saat ini, anak berusia lima tahun sudah disibukkan dengan gadget pemberian dari
orang tuanya. Globalisasi juga dapat merubah kebiasaan masyarakat. Saat ini, Masyarakat
Indonesia lebih bersifat Konsumerisme dengan produk-produk luar negeri. Mereka beranggapan
bahwa produk-produk luar negeri tersebut lebih baik daripada produk lokal dan mereka merasa
dengan menggunakan produk tersebut, mereka dapat terlihat lebih menarik daripada orang di
sekitarnya. Ini tidak lain merupakan akibat dari adanya Globalisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti pentingnya Identitas Nasional bagi Bangsa Indonesia?
2. Apakah yang harus dilakukan untuk menguatkan Identitas Nasional bangsa Indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui pentingnya Identitas Nasional bagi Bangsa Indonesia
2. Mengetahui tindakan yang dapat diambil untuk menguatkan Identitas Nasional bangsa
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Identitas Nasional Bagi Bangsa Indonesia


Kata identitas berasal dari kata identitu yang memiliki arti tanda-tanda, ciri-ciri, atau jati diri
yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Identitas
merupakan suatu ciri atau keadaan seseorang mengenai dirinya. Menurut Stella Ting Toomey,
Identitas adalah refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis
dan proses sosialisasi. Sedangkan menurut Alo Liliweri (2007: 67) dalam bukunya yang
berjudul Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya menguraikan bahwa secara etimologi
kata Identitas berasal dari kata identity yang berarti: 1) kondisi atau kenyataan tentang sesuatu
yang sama, mirip satu sama lain; 2) kondisi atau fakta tentang sesuatu yang sama diantara dua
orang atau dua benda; 3) kondisi atau fakta yang menggambarkan sesuatu yang sama diantara
dua orang (individualitas) atau dua kelompok atau benda; 4) menunjukkan tentang suatu
kebiasaan untuk memahami identitas dengan kata “identik”. Dengan kata lain, identitas tidak
lain adalah sebuah tanda pengenal untuk sesuatu. Identitas sendiri terbagi menjadi beberapa
kelompok yakni, identitas seksual, identitas gender, identitas pribadi, identitas agama dan
identitas nasional. Dari berbagai jenis identitas tersebut terdapat satu identitas yang menjadi ciri
sebuah negara yakni disebut sebagai identitas nasional.
Identitas nasional adalah sebuah ciri yang dimiliki oleh sebuah negara untuk membedakan
negara tersebut dengan negara lain. Atau dengan kata lain, identitas nasional dapat diartikan
sebagai jati diri bangsa yang bersifat khas dan menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita
cita dan tujuan hidup bersama. Sedangkan Identitas Nasional Indonesia adalah ciri khas yang
dimiliki bangsa Indonesia yang membedakan Indonesia dengan negara lain. Salah satu
contohnya adalah gotong royong serta budaya daerah yang beraneka ragam
Setiap negara memiliki identitasnya masing-masing. Identitas sebuah negara merupakan jati diri
bangsa. Tanpa identitas, sebuah negara bagaikan sebuah negara yang kosong, tanpa cita-cita,
serta tanpa tujuan yang jelas. Tanpa identitas, negara tersebut akan menjadi negara yang akan
tergerus oleh zaman. Apalagi saat ini negara-negara di dunia sedang menghadapi era globalisasi.
Era dimana budaya serta pengaruh-pengaruh dari suatu negara di dunia saling bertukar. Tanpa
identitas, negara tersebut hanya akan menjadi follower dan hanya akan mengikuti identitas
negara lain
Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan identitas nasional
yang menjadi kepribadiannya, maka bangsatersebut akan mudah goyah dan terombang ambing
oleh tantangan zaman. Selain itu, bangsa yang tidak mampu mempertahankan identitas nasional
akan menjadi kacau, dan bimbang. Kondisi suatu bangsa yang sedemikianrupa sudah tentu
merupakan hal yang mudah bagi bangsa lain yang lebih kuat untuk menguasai bahkan untuk
menghancurkan bangsa yang lemah tersebut. Oleh karena itu identitas nasional sangat mutlak
diperlukan supaya suatu bangsa dapat mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal hal
yang menjadi cita cita dan tujuan hidup bersama.
Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari beribu-ribu pulau serta suku bangsa yang
menyebabkan Indonesia memiliki beranekaragam budaya. Suku bangsa serta budaya tersebut
merupakan salah satu dari Identitas Nasional bangsa Indonesia. Indonesia memiliki Identitas
Nasionalnya sendiri, seperti yang tertulis pada (http://www.slideshare.net/threefarah/identitas-
nasional-dalam-mata-kuliah-ppkn), Indonesia memiliki beberapa unsur serta sifat Identitas
Nasional. unsur-unsur Indentitas Nasional Indonesia meliputi:
1. Sejarah
Kebesaran dua kerajaan nusantara, Majapahit dan Sriwijaya, telah membekas pada semangat
perjuangan bangsa Indonesia pada abad-abad berikutnya ketika penjajahan asing
menancapkan kuku imperialismenya. Semangat juang bangsa Indonesia dalam mengusir
penjajah telah menjadi ciri khas bagi bangsa Indonesia yang kemudian menjadi salah satu
unsur pembentuk identitas nasional Indonesia.
2. Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir),
yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat
banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.
3. Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang agamis. Agama – agama yang tumbuh dan
berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu
Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi negara.
Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuskan. Serta pada saat ini di Indonesia terdapat tambahan satu agama yang telah diakui
yaitu agama baha’i
4. Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat – perangkat atau model – model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukung- pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi
dan digunakan sebagai rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan, dan
benda – benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Lebih dari 483 budaya
daerah tersebar di seluruh pulau yang ada di Indonesia.
5. Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung Identitas Nasional yang lain. Bahasa dipahami sebagai
sistem perlambangan yang secara arbiter ditentukan atas unsur – unsur ucapan manusia
dandigunakan sebagai sarana berinteraksi sesama manusia. di Indonesia sendiri, terdapat
beribu-rubu bahasa daerah yang tersebar dari sabang sampai merauke. Dari ribuan bahasa
tersebut, masyarakat Indonesia menggunakan satu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.

Sedangkan sifat dari Identitas Nasional Indonesia adalah:


1. Bersifat Identitas Fundamental, Yaitu pancasila yang merupakan falsafah bangsa, ideologi
negara, dan dasar negara.
2. Bersifat Identitas Instrumental, Berisi UUD 1945 dan tata perundangnya, bahasa Indonesia,
lambang negara, bendera negara, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
3. Bersifat Identitas Alamiah, Meliputi kepulauan (archipelago) dan pluralisme (suku, bahasa,
budaya, serta agama dan kepercayaan).
Dari beberapa Unsur serta sifat Identitas Nasional yang tertera diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa Identitas Indonesia terdiri dari beberapa aspek (lihat gambar 1 dan 2) serta Identitas
Nasional merupakan Pandangan Hidup, Kepribadian, dan Kebudayaan Bangsa Indonesia serta
Filsafat Pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling
tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, fungsi penting Identitas
Nasional Indonesia bagi bangsa Indonesia sendiri adalah untuk pemersatu, sebagai ciri khas
bangsa indonesia, dan sebagai landasan bagi bangsa indonesia untuk mewujudkan potensi yang
dimiliki Pancasila sebagai identitas nasional yang fundamental karena pancasila merupakan
falsafah bangsa, dasar negara, dan ideologi negara.

B. Penguatan Identitas Nasional Bangsa Indonesia


Saat ini Identitas Nasional bangsa Indonesia berada dalam ambang yang menghawatirkan. jika
terus dibiarkan, maka bangsa Indonesia hanya akan menjadi bangsa yang terombang-ambing
dalam perkembangan zaman. Melupakan karakternya serta melupakan jatidirinya. Maka dari
itu, diperlukan adanya penguatan pada Identitas Nasional bangsa Indonesia. Penguatan Identias
Nasional itu sendiri ada berbagai upaya. Menurut Habib (2011:01) dalam bukunya yang
berjudul Manusia dan Budaya, cara efektif yang bisa digunakan untuk membangun dan
mengembalikan jati diri bangsa Indonesia serta menekan pengaruh buruk pihak lain baik yang
berasal dari luar maupun dari dalam yang mengikis jati diri bangsa Indonesia yaitu yang
pertama dimulai dari diri kita sendiri. Adapun cara lain untuk menguatkan Identitas nasional
menurut (https://nenkk..com/2014/04/21/pentingnya-menjaga-identitas-nasional-dalam-era-
digital/) antara lain ialah melalui:
1. Ketahanan di bidang Idologi
Dapat dilakukan dengan cara menciptakan kembali generasi yang mengetahui, memahami
dan mengamalkan fakafah Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang
diperkenalkan sejak dini.
2. Ketahanan di bidang Politik
Dilakukan dengan menciptakan kehidupan politik yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat.
3. Ketahanan di bidang Sosial dan Budaya
Dilakukan dengan memfilterisasi budaya dari luar yang masuk ke Indonesia, serta
menghindari paham yang dapat membuat jatuh bangsa Indonesia seperti Individualisme,
Sekularisme, serta Hedonisme.
Dari berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menguatkan Identitas Nasional bangsa
Indonesia, cara yang paling ampuh ialah dengan mengamalkan nilai nilai pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena pancasila merupakan dasar filsafat bangsa dan
Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Isi dari pancasila itu sendiri ialah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dijabarkan menjadi empat butir. Didalamnya
terdapat kewajiban kita untuk percaya dan takwa kepada Tuhan YME, juga menghormati
pemeluk agama lain, memberikan kebebasan menjalankan ibadahan dan tidak memaksakan
suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain. Coba saja kita melecehkan agama lain kepada
seseorang tentu yang marah bukan hanya orang itu tetapi juga seluruh umat yang menganut
agama tersebut. Dalam pelaksanaan ibadah beragama kita dilarang untuk mencampuradukkan
ajaran agama. Ajaran agama juga perlu ditegakkan untuk membentengi kita dari hal-hal negatif
atas ideologi yang tidak sesuai dengan asa keTuhanan.
Pada sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab diharapkan kita para generasi penerus mampu
menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Tidak merendahkan orang lain mau menghargai dan
saling mencintai. Sila kedua ini jika tidak diamalkan dengan benar dapat memicu bentrok antar
etnis, karena sebagaimana kita ketahui Negara kita memiliki keragaman suku, perbedaan warna
kulit dan budaya. SARA menjadi hal yang berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa kita.
Tak cuma untuk menjaga hubungan antar suku di Negara kita, tapi juga untuk bangsa-bangsa di
dunia yang lebih beragam.
Sila ke tiga Persatuan Indonesia menekankan pada nasionalisme. Kita harus cinta tanah air dan
siap membela tanah air sampai titik darah penghabisan. Cinta tanah air dapat diwujudkan
dengan mencintai produk-produk dalam negeri agar ketergantungan kita terhadapa produk
impor dapat dikurangi. Bangga menngunakan hasil karya anak negeri, Menjunjung tinggi adat
dan budaya timur dan menghalau adat budaya barat yang tidak sesuai dengan adat dan budaya
kita agar kelestariannya tetap terjaga dan tidak tergerus oleh arus zaman.
Sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan, sila ini menekankan pada sisi kerakyatan, asas demokrasi dari dan oleh untuk
rakyat. Selain itu sila ini juga menjunjung tinggi musyawarah mufakat, walaupun dalam lingkup
kenegaraan musyawarah ini sangat sulit dipraktekkan.
Sila terakhir sila kelima Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dalam sila ini selain
menjunjung keadilan juga menekankan untuk tidak bergaya hidup mewah dan bersifat boros,
termasuk juga suka bekerja keras dan menghargai hasil karya orang lain.
dengan berpegang teguh pada sila-sila Pancasila diatas kita dapat terhindar dari efek buruk
globalisasi. Citra Bangsa Indonesia bisa tetap terjaga karena masyarakatnya berpegang pada
ideologi bangsa. Selain itu, rakyat Indonesia juga sudah menjaga dan mempertahankan identitas
serta jati diri bangsa Indonesia. Yang baik kita pakai dan yang buruk atau tidak sesuai dengan
jati diri bangsa Indonesia, kita tinggalkan. Kemudian pengaruh kebudayaan lokal juga dapat kita
saring melalui pendidikan kewarganegaraan di sekolah umum. Dengan ini, bangsa Indonesia
akan menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi perkembangan zaman di era globalisasi
karena Indentitas Nasional sudah tertanam di setiap lapiisan masyarakat Indonesia. Arus
informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang
negatif semakin besar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Identitas nasional adalah sebuah ciri yang dimiliki oleh sebuah negara untuk membadakan
negara tersebut dengan negara lain. Atau dengan kata lain, identitas nasional dapat diartikan
sebagai jati diri bangsa yang bersifat khas dan menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita
cita dan tujuan hidup bersama. Identitas Nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena
Identitas Nasional merupakan Pandangan Hidup, Kepribadian, dan Kebudayaan Bangsa
Indonesia serta Filsafat Pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai
kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, fungsi
penting Identitas Nasional Indonesia bagi bangsa Indonesia sendiri adalah untuk pemersatu,
sebagai ciri khas bangsa indonesia, dan sebagai landasan bagi bangsa indonesia untuk
mewujudkan potensi yang dimiliki Pancasila sebagai identitas nasional yang fundamental
karena pancasila merupakan falsafah bangsa, dasar negara, dan ideologi negara. Saat ini,
Identitas Nasional bangsa Indonesia sedang mengalami kemerosotan. Hal ini disebabkan karena
pengaruh negatif dari adanya Globalisasi. Pengaruh negatif itu antara lain adalah terjadinya
proses akulturasi, saling meniru serta saling mempengaruhi antar budaya masing-masing, Nilai
barat yang negatif dan tidak sesuai dengan budaya timur di adopsi mentah-mentah oleh para
pemuda, Melemahkan dan menurunkan sensifitas.sehingga membuat tingkat simpati dan empati
seseorang terhadap dunia nyata turun. Selain itu, menyepelekan arti Identitas negara sendiri
serta adanya masalah nasional dan penyimpangan hukum juga menjadi penyebab lunturnya
Identitas Indonesia. Untuk itu diperlukan adanya penguatan Identias Nasional bangsa Indonesia.
Penguatan Identitas tersebut dapat dilakukan dengan penguatan di bidang Ideologi, Politik, dan
Sosial Budaya. Serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar dapat terhindar dari efek buruk
globalisasi. Citra Bangsa Indonesia bisa tetap terjaga karena masyarakatnya berpegang pada
ideologi bangsa Dengan demikian bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat dalam
menghadapi perkembangan zaman di era Globalisasi ini.

B. Saran
Seharusnya masyarakat Indonesia harus lebih pandai memfilterisasi pengaruh buruk dari luar
agar Identitas Nasional bangsa Indonesia tidak mudah luntur. Nilai-nilai Pancasila juga harus
tertatam dalam diri setiap rakyat Indonesia. Serta pemerintah harus lebih berperan menanaman
semangat cinta tanah air kepada rakyat Indonesia sejak dini. Hal ini dapat direalisasikan dengan
cara memberikan pengetahuan tentang Indentitas Nasional di dalam pendidikan di sekolah
Umum.
DAFTAR PUSTAKA

Mustopo, Habib. 1983. Manusia dan Budaya. Kumpulan Essay.Ilmu Budaya Dasar. Surabaya:
Usaha Nasional
Wallerstein, 2000.Globalization or the Age of Transition: A Long-Term View of the Trajectory of
the World-System. Inggris.
Liliweri, Alo. 2007. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKIS
Satuan Kerja Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. 2012. Rencana
pembelajaran dan Metode Pembelajaran serta Model Evaluasi Hasil Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan-Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis Kopetensi. Jakarta:
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti.
http://www.academia.edu/5983545/
PENTINGNYA_IDENTITAS_SEBUAH_NEGARA_DALAM_MENGHADAPI_TUNT
UTAN_GLOBALISASI
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-42607-Makalah-Cara%20Mengembalikan
%20Jati%20Diri%20Bangsa%20Indonesia.html
http://www.slideshare.net/threefarah/identitas-nasional-dalam-mata-kuliah-ppkn
https://nenkk..com/2014/04/21/pentingnya-menjaga-identitas-nasional-dalam-era-digital/
http://muradmaulana.net/2012/11/23/globalisasi-dan-media-digital-antara-dampak-positif-dan-
negatif/
http://blog.umy.ac.id/hilmagumanti/download/identitas-nasional-dan-pengaruh-globalisasi/

Anda mungkin juga menyukai