Anda di halaman 1dari 18

IDENTITAS NEGARA

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen Pengampu : Nurlaila, MH

Disusun Oleh :
Kelompok 2
AINAL ARIGA MUNTHE
DWI AGUSTINA
ELMA PERTIWI
FADILAH HASIBUAN

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS DAKWAH, SYARIAH DAN USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TAKENGON
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sangat dalam kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya kepada seluruh isi alam. Dia yang telah menciptakan manusia
sebagai makhluk yang terbaik (ahsan taqwim). Dia pula yang mengajarkan
manusia dengan kalam-Nya untuk menggali keagungan dan kebesaran-Nya.
Rangkaian shalawat dan salam semoga tercurah kepada baginda Nabi
Muhammad SAW pembawa risalah pamungkas yang menjadi panutan bagi
seluruh manusia. Dengan membawa wahyu Al-Qur’an sebagai teks suci yang
mampu menerangi dan menembus sampai segala penjuru zaman.
Adapun judul makalah ini adalah “Identitas Nasional”.
Selama penulisan makalah ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
dihadapi dan dialami pemakalah, baik yang menyangkut pengaturan waktu,
pengumpulan bahan-bahan (data), maupun pembiayaan dan sebagainya. Namun,
berkat kesungguhan hati dan kerja keras yang disertai dorongan dan bantuan dari
berbagai pihak, maka segala kesulitan dan hambatan itu Alhamdulillah dapat
diatasi dengan sebaik-baiknya, sehingga penulisan makalah ini dapat
terselesaikan.
Atas bantuan, bimbingan, sumbangan saran yang telah diberikan oleh semua pihak
pemakalah ucapkan terima kasih. Semoga menjadi tabungan amal di akhirat nanti.
Amin...amin yarabbal ’alamin.

Takengon, Oktober 2023


Pemakalah,

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................................. 1
C. Manfaat........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Identitas Nasional......................................................... 2
B. Pemebntukan Identitas Nasional..................................................... 3
C. Faktor-faktor Pembentukan Identitas Nasional.............................. 4
D. Jenis-jenis Identitas Nasional.......................................................... 5
E. Fungsi Identitas Nasional................................................................ 7
F. Karakteristik Identitas Nasional...................................................... 8
G. Unsur-unsur Identitas Nasional....................................................... 9
H. Masalah-maslah di Indonesia terkait Identitas Nasional................ 13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................... 14
B. Saran............................................................................................. 14
C. Saran............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.
Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan
memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, serta karakter dari
bangsa tersebut. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagaimana
di jelaskan di atas maka Identitas Nasional suatu bangsa tidak dapat di pisahkan
dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu
bangsa. Identitas adalah tanda pengenal. Begitulah pemahaman yang paling
sederhana tentang identitas, yang diketahui oleh hampir semua orang. Pegertian
Identitas Negara Indonesia adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa,
filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai
kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Identitas Nasional dijadikan ciri dari suatu bangsa dan negara tersebut, sehingga
identitas Nasional mencerminkan kepribadian suatu bangsa.

B. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memahami Identitas Nasional sehingga dapat menjaga tatanan
kewarganegaraan dalam Berbangsa dan Bernegara.

C. MANFAAT
Setelah Membaca dan Memahami Makalah ini, Mahasiswa diharapkan :
 Memahami Pengertian Identitas Nasional
 Memahami Identitas Nasional Negara Republik Indonesia
 Memahami Seberapa penting Identitas Nasional bagi suatu Negara
 Menerapkan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional


Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan.
Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan ”nasional”.
Kata identitas berasal dari bahasa Inggris yaitu identity yang memiliki pengertian
harfiah yaitu ciri, tanda / jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau
sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Sedangkan kata “nasional”
merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi, pegertian Identitas Nasional adalah
pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai
Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang
berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan
norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa
kecuali, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi
serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia atau juga
Istilah Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Eksistensi suatu bangsa pada Era Globalisasi yang sangat kuat terutama
karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam The
Capitalist Revolution, Era Globalisasi dewasa ini, ideologi kapitalisme yang
akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan
menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar
bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib sosial, politik dan
kebudayaan.
Perubahan global ini membawa perubahan suatu ideologi, yaitu dari
ideologi partikular ke arah ideologi universal dan dalam kondisi seperti ini
kapitalisme yang akan menguasainya. Negara Nasional akan dikuasai oleh negara
transnasional yang lazimnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip
kapitalisme. Konsekuensinya, negara-negara kebangsaan lambat laun akan

5
semakin terdesak. Namun demikian, dalam menghadapi proses perubahan
tersebut sangat tergantung kepada kemampuan bangsa itu sendiri.
Menurut Toyenbee, ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius
dalam menghadapi pengaruh budaya asing akan menghadapi challence
dan response. Jika challence cukup besar sementara response kecil maka
bangsa tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana terjadi pada bangsa
Aborigin di Australia dan bangsa Indian di Amerika. Namun demikian jika
challance kecil sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan
berkembang menjadi bangsa yang kreatif.
Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas
budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam
Era Globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan
nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran nasional.

B. Pembentukan Identitas Nasional


Pembentukan identitas nasional suatu negara tentunya mengalami proses
yang panjang dan membutuhkan perjuangan yang besar. Hal ini karena identitas
nasional adalah sebuah hasil dari kesepakatan masyarakat bangsa tersebut. Tidak
setujunya masyarakat tentang identitas nasional di sebuah negara tentu saja bisa
terjadi.
Umumnya, setiap kelompok masyarakat menginginkan identitasnya
diangkat menjadi identitas nasional. Hal ini yang menyebabkan sebuah negara
yang baru merdeka akan mengalami perdebatan dan pertikaian yang berlarut-larut.
Identitas nasional dapat kita artikan sebagai sebuah kesatuan yang
dikaitkan dengan nilai-nilai yang ada di tanah air. Nilai tersebut memperlihatkan
ciri khas yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain, atau umumnya dikenal dengan
nasionalisme. Hakikat identitas nasional indonesia dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam kehidupan
orang Indonesia.

6
Di dalam Buku Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan yang ditulis oleh
Ani Sri Rahayu, dikatakan bahwa pada dasarnya untuk bisa mempertahankan
identitas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah melalui penanaman nilai-
nilai yang ada di dalam pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

C. Faktor-faktor Pembentukan Identitas Nasional


Seperti yang sudah dijelaskan bahwa identitas nasional bersifat buatan.
Ada banyak faktor-faktor yang membentuk identitas nasional suatu bangsa.
Faktor-faktor tersebut meliputi:
1. Faktor Objektif
Faktor objektif ini meliputi faktor geografis dan demografis. Kondisi geografi
yang membentuk Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki iklim
tropis. Indonesia juga terletak di wilayah Asia Tenggara, hal ini
mempengaruhi adanya perkembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya
bangsa Indonesia.
2. Faktor Subjektif
Faktor subjektif ini meliputi faktor sosial, politik, kebudayaan dan juga sejarah
yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi proses
terbentuknya masyarakat Indonesia dan juga identitas bangsa Indonesia.
3. Faktor Primer
Faktor primer ini meliputi etnis, teritorial, bahasa, dan juga agama. Indonesia
sendiri merupakan bangsa yang memiliki berbagai macam budaya, bahasa dan
agama. Meskipun unsur-unsur tersebut berbeda-beda dan memiliki ciri khas
masing-masing, namun hal tersebut bisa menyatukan masyarakat menjadi
bangsa Indonesia.
Persatuan yang terjadi itu tidak serta merta menghilangkan keanekaragaman
yang memang sudah ada di dalam masyarakat Indonesia, maka dari itu
lahirlah istilah Bhinneka Tunggal Ika, yang memiliki arti berbeda-beda tapi
tetap satu jua.

7
4. Faktor Pendorong
Faktor ini meliputi komunikasi dan teknologi, seperti lahirnya angkatan
bersenjata dalam kehidupan negara. Dalam hubungan ini, ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam suatu bangsa merupakan identitas nasional yang dinamis.
Maka dari itu, pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat
dipengaruhi oleh kemampuan dan prestasi masyarakat Indonesia. Semuanya
tergantung apakah bangsa Indonesia mau dan mampu membangun bangsa
untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia.
5. Faktor Penarik
Faktor penarik ini meliputi bahasa, birokrasi yang tumbuh dan sistem
pendidikan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah ditetapkan
menjadi bahasa nasional dan kesatuan nasional. Masing-masing suku yang ada
di Indonesia masih tetap menggunakan bahasa dari daerahnya masing-masing.
6. Faktor Reaktif
Faktor reaktif ini meliputi dominasi, pencarian identitas dan juga penindasan.
Seperti yang sudah diketahui bahwa bangsa Indonesia pernah dijajah beratus-
ratus tahun oleh bangsa asing. Hal ini mewujudkan memori bagi rakyat
Indonesia. Memori akan perjuangan, penderitaan dan semangat yang hadir
dalam masyarakat untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Faktor-faktor di atas pada dasarnya merupakan proses dalam sebuah
pembentukan identitas nasional. Hal ini tentunya terus berkembang, mulai dari
era sebelum kemerdekaan, sampai saat ini.
Bangsa Indonesia dibangun dari masyarakat lama sehingga membentuk
kesatuan dengan prinsip nasionalis modern. Maka dari itu, dalam
pembentukan identitas nasionalnya, sangat erat dengan unsur-unsur sosial,
ekonomi, budaya, geografis, dan juga agama.

D. Jenis-jenis Identitas Nasional


Identitas nasional Indonesia terbentuk karena beberapa unsur. Suku bangsa
Indonesia yang beragam dan sudah ada sejak lama, terdapat ratusan suku bangsa
yang ada di Indonesia.

8
Karena suku bangsa yang banyak, tentunya budaya di Indonesia juga
majemuk. Budaya yang majemuk ini menjadi salah satu unsur terbentuknya
identitas nasional. Budaya yang beragam ini merupakan identitas dari nenek
moyang terdahulu.
Bahasa juga menjadi salah satu unsur penting dalam pembentukan
identitas nasional. Keberagaman suku dan budaya menjadi salah satu faktor
mengapa Indonesia memiliki keberagaman bahasa.
Lalu, bagaimana caranya bangsa Indonesia bersatu walaupun
menggunakan bahasa daerah yang beragam?. Hal ini karena bahasa Indonesia
ditetapkan menjadi bahasa nasional. Sehingga masyarakat Indonesia tetap bisa
hidup harmonis dan bersatu dengan bahasa Indonesia.
Selain suku, budaya dan bahasa, agama yang beragam menjadi salah satu
unsur terbentuknya identitas nasional Indonesia. Terdapat lima agama resmi yang
ada di Indonesia, Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Namun sejak
pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi ini dihilangkan.
Masyarakat Indonesia yang religius ini tercermin dari Pancasila sila pertama,
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dari unsur-unsur pembentuk identitas nasional, jenis-jenis identitas
nasional bisa dikelompokkan dengan mudah, yaitu:
1. Identitas Fundamental
Istilah fundamental bisa diartikan sebagai hal yang pokok. Hal pokok ini
menjadi penunjang, berdirinya sebuah bangunan. Ibarat membangun rumah,
tentu hal fundamentalnya harus kokoh, yaitu pondasinya.
Identitas fundamental ini memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan berbangsa dan negara. Identitas fundamental meliputi dasar negara,
falsafah dan juga ideologi.
Jika merujuk pada falsafah dan dasar negara tentunya menuju pada Pancasila.
Pancasila yang terdiri dari lima sila sudah memuat hal-hal yang fundamental
untuk menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

9
2. Identitas Instrumental
Istilah instrumental bisa diartikan sebagai sebuah alat atau media. Identitas
instrumental dalam identitas nasional indonesia adalah UUD 1945. Di dalam
UUD 1945 sudah terdapat aturan mengenai instrumen lain sebagai identitas
nasional negara Indonesia.
Hal ini meliputi, bendera merah putih, garuda pancasila sebagai lambang
negara, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan juga semboyan negara Bhinneka
Tunggal Ika. Selain karena sebagai dasar dan ideologi negara, pancasila juga
menjadi salah satu dari empat pilar kebangsaan, selain UUD 1945, NKRI, dan
Bhineka Tunggal Ika.
Tentunya dalam penciptaan dari Pancasila sebagai lambang negara memiliki
proses yang panjang serta perdebatan. Pada buku Pancasila karya Prof. Drs H.
Achmad Fauzi DH.M.A merupakan potret dari proses panjang Pancasila dari
awal perumusan, penafsiran-penafsiran secara filosofis dan juga ideologis.
3. Identitas Alamiah
Selain identitas fundamental dan instrumental, ada juga identitas alamiah.
Berbeda dengan kedua identitas sebelumnya, identitas yang satu ini
merupakan yang bersifat alami. Hal yang alami ini tercipta dari kuasa Tuhan
Yang Maha Esa. Identitas alamiah meliputi negara Indonesia yang berbentuk
kepulauan dengan jumlah ribuan.

E. Fungsi Identitas Nasional


Adapun fungsi dari identitas nasional dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Sebagai Alat Untuk Mempersatukan Bangsa
Fungsi pertama dari identitas nasional yang pertama adalah sebagai alat untuk
mempersatukan bangsa, sehingga kehidupan sosial yang dijalani bisa berjalan
dengan aman dan damai. Dengan kata lain, tanpa adanya identitas nasional,
suatu bangsa akan sulit untuk diperasatukan.
2. Sebagai Landasan Negara
Setiap negara pastinya memiliki landasan negara supaya bisa membuat suatu
negara terus berkembang. Landasan negara itu menjadi fungsi kedua dari

10
identitas nasional. Adanya landasan negara bisa membuat cita-cita bangsa dan
negara menjadi terwujud.
3. Sebagai Karakteristik Bangsa dan Pembeda dari Bangsa Lain
Fungsi ketiga dari identitas nasional yang ketiga adalah sebagai karakteristik
bangsa, sehingga berbeda dengan negara lain. Dengan begitu, suatu negara
tidak pernah kehilangan jati dirinya dan tetap mempertahankan nilai-nilai
kebudayaannya.

F. Karakteristik Identitas Nasional


Identitas nasional yang ada di Indonesia juga memiliki beberapa ciri yang
bisa kamu ketahui. Karakteristik identitas nasional sebagai berikut.
1. Memiliki Keinginan Untuk Merdeka
Semua masyarakat Indonesia pastinya mengetahui bahwa bangsa dan negara
Indonesia pernah dijajah oleh bangsa asing. Bahkan, penjajahan tersebut
terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama, hingga menimbulkan beberapa
perbudakan dan kerja paksa di banyak tempat.
Dengan alasan untuk merdeka, maka semua bangsa Indonesia berusaha untuk
melawan semua penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lain. Selain itu,
dengan bangsa Indonesia juga ingin bersama-sama lepas dari belenggu para
penjajah. Karena alasan itulah, maka muncullah karakteristik identitas
nasional.
2. Persatuan dan Kesatuan Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan, pulau yang ada Indonesia sangatlah
banyak mulai dari Sabang hingga Merauke. Setiap pulau pasti memiliki adat,
kebudayaan, bahasa, dan tradisinya masing-masing, sehingga setiap
masyarakat Indonesia harus saling menghargai setiap perbedaan tersebut. Oleh
sebab itu, karakteristik identitas nasional yang kedua adalah persatuan dan
kesatuan Indonesia.

11
G. Unsur-unsur Identitas Nasional
Para pendiri negara Indonesia sudah menyepakati unsur-unsur identitas
nasional. Identitas nasional negara Indonesia dituliskan secara resmi dalam UUD
1945 Pasal 35 sampai 36. Berikut adalah unsur-unsur identitas nasional:
1. Bendera Indonesia
Pasal 35 UUD 1945 berbunyi ‘Bendera Negara Indonesia ialah Sang merah
Putih’. Merah memiliki arti berani dan putih memiliki arti suci. Lambang
merah putih ini sudah tidak asing lagi sejak masa kerajaan.
Tidak hanya dipakai oleh kerajaan Majapahit saja, kerajaan kediri juga
memakai panji merah putih sebagai lambang kebesarannya. Bendera merah
putih ini pertama kali digunakan di Jawa pada Oktober 1928, tepatnya hari
sumpah pemuda.
Namun ketika pemerintahan kolonialisme, bendera merah putih dilarang untuk
dikibarkan. Akhirnya, bendera merah putih menjadi bendera resmi pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Bendera merah putih bukan sembarang bendera, karena memiliki ukuran
khusus, Ukuran bendera merah putih diatur dalam undang-undang nomor 24
tahun 2009 pasal 4 ayat 1 dan 3.
2. Bahasa Indonesia
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi ‘Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia’.
Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional atau bahasa persatuan. Bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau.
Seiring waktu bahasa ini selalu berkembang dan mengalami perubahan.
Bahasa Indonesia diawali sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
Penggunaan bahasa Indonesia merupakan usulan dari Muhammad Yamin.
Pada saat itu ia mengatakan bahwa hanya ada dua bahasa yang bisa menjadi
bahasa persatuan, antara bahasa Jawa dan bahasa Melayu, namun dalam
kedepannya, bahasa Melayu lah yang akan menjadi bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, karena bangsa Indonesia
memiliki berbagai jenis bahasa.

12
3. Lambang Negara Indonesia

Pasal 36A UUD 1945 berbunyi “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika”. Garuda pancasila dan semboyan
Bhineka Tunggal Ika dipilih menjadi lambang negara dan semboyan negara.
Burung Garuda yang dikenal dari mitologi kuno merupakan kendaraan
Wishnu. Burung Garuda ini menggambarkan bahwa Indonesia merupakan
bangsa yang besar dan kuat. Burung Garuda sebagai simbol ikatan persatuan
dan menyatunya rakyat Indonesia yang heterogen.
Lambang Garuda Pancasila dirancang oleh panitia Lencana Negara yang
diketuai Sultan Hamid II. Lambang ini akhirnya disempurnakan oleh Soekarno
dan diresmikan pertama kali pada tanggal 11 Februari 1950.
Di dalam burung Garuda Pancasila terdapat simbol-simbol untuk setiap sila.
Sila pertama bergambar bintang emas, sila kedua dilambangkan dengan tali
rantai berwarna emas, sila ketiga dilambangkan dengan pohon beringin, sila
keempat dilambangkan dengan kepala banteng, dan untuk sila kelima
dilambangkan dengan padi dan kapas.
Melalui banyak hal mengenai lahirnya Pancasila seperti ditandai oleh pidato
yang dilakukan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno dalam sidang
Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).
Pidatonya pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila yang menjadi
dasar negara Indonesia pada 1 Juni 1945 sehingga di tetapkan Hari lahir
Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni. Lebih lengkapnya semua tertulis dalam
buku Lahirnya Pancasila: Kumpulan Pidato BPUPKI (2019) karya Floriberta
Aing dan jika tertarik Grameds bisa membelinya dengan klik “Beli Buku”
dibawah ini.

13
4. Semboyan Bangsa Indonesia
Sedangkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti ‘berbeda-beda tapi
tetap satu jua’. Semboyan negara ini merupakan kutipan dari Kitab Sutasoma
dari Mpu Tantular. Semboyan ini dipilih untuk menggambarkan persatuan
negara Indonesia yang memiliki keberagaman suku, ras, agama, budaya, dan
bahasa.
5. Lagu Kebangsaan Indonesia
Pasal 36B UUD 1945 berbunyi ‘Lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya’.
Lagu Indonesia Raya dipilih menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Lagu ini
diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman, dan diperkenalkan pertama kali
pada sumpah pemuda, 28 Oktober 1928 di Batavia.
Lirik lagu Indonesia Raya pertama kali dipublikasi di surat kabar Sin Po. Lagu
kebangsaan Indonesia pertama kali dikumandangkan di depan Kongres
Pemuda Kedua, namun setelah itu pemerintah kolonial melarang penyebutan
lagu Indonesia Raya. Meski begitu, pemuda Indonesia tidak gentar dan
mereka tetap menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Pasal 36C UUD 1945 merupakan pasal ketentuan lebih lanjut tentang
unsur-unsur identitas nasional. Pasal 36C berbunyi:
“Ketentuan lebih lanjut mengenai bendera, bahasa dan lambang negara serta
lagu kebangsaan diatur dengan undang-undang.”
6. Dasar Falsafah Negara
Pancasila menjadi dasar falsafah negara. Terdiri dari lima dasar yang menjadi
ideologi negara bangsa Indonesia. Pancasila adalah identitas nasional
Indonesia yang memiliki kedudukan sebagai ideologi dan dasar negara.
7. Konstisusi Negara Indonesia
UUD 1945 menjadi konstitusi atau hukum dasar negara. UUD 1945
merupakan hukum yang tertulis dan memiliki kedudukan tertinggi dalam
peraturan perundangan. UUD 1945 dijadikan sebagai pedoman dalam
kehidupan dan bernegara. UUD 1945 sudah digunakan sejak Indonesia
merdeka. Sehari setelah proklamasi , atau pada tanggal 18 Agustus 1945,

14
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan naskah yang
kini menjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Pada buku Undang Undang Dasar Negara Ri Tahun 1945 Dengan Kabinet
Indonesia Maju 2019-2024 berisi secara lengkap UUD 1945, Amandemen I-
IV serta Penjelasannya (Lengkap dengan Diamandemen), Proses dan
Perubahan Amandemen, Susunan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, Profil
Kementerian Kabinet Indonesia Maju, Lembaga Setingkat Menteri, dan Profil
lengkap Presiden dan Wakil Presiden dari masa ke masa. Grameds bisa
membelinya dengan dengan klik “Beli Buku” di bawah ini.
8. Bentuk Negara Indonesia
Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berkedaulatan rakyat.
Negara indonesia berbentuk kesatuan dan memiliki bentuk pemerintahan
republik.
9. Sistem Indonesia
Sistem pemerintahan yang digunakan di Indonesia adalah sistem demokrasi,
dengan sistem yang menjunjung kedaulatan rakyat. Sampai saat ini sudah
disepakati bahwa Indonesia tidak akan melakukan perubahan identitas sebagai
negara kesatuan.
Makna atau arti Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah
kristalisasi pengalaman-pengalaman hidup dalam perjalanan sejarah bangsa
Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, pandangan
filsafat, moral, etika yang telah melahirkannya. Dengan Pancasila sebagai
dasar Negara itu pula para pendiri Negara dengan genius menyiapkan sistem
ketatanegaraan NKRI sebagai “sistem sendiri”.
Untuk pendalaman lengkap mengenai sistem demokrasi di Indonesia, telah
dibahas dalam buku Sistem Demokrasi Pancasila (Edisi Kedua) karya Tb.
Massa Djafar, Dkk. Buku ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Ontologi
Pancasila, Epistemologi demokrasi Pancasila, dan Aksiologinya. Bahasa yang
digunakan juga dibuat sederhana agar mudah dipahami dan tentunya bisa
Grameds beli dengan klik “Beli Buku” di bawah ini.

15
H. Masalah-masalah di Indonesia terkait Identitas Nasional
Sangat disayangkan ternyata pada saat sekarang ini bangsa Indonesia
cenderung kehilangan jati dirinya. Banyak permasalah yang berkaitan dengan
identitas nasional yang dialami oleh bangsa Indonesia, diantaranya :
1. Pengklaiman tanah air oleh negara-negara tetangga, contohnya kasus
Kepulauan Sipadan dan Ligitan serta Pulau Ambalat yang diklaim oleh
Malaysia.
2. Pencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing atau daerah.
3. Kecenderungan untuk lebih mencintai produk luar negeri, dari produk buatan
dalam negeri.
4. Pengklaiman budaya oleh bangsa lain, contohnya tarian Reog Ponorogo yang
diklaim Malaysia sebagian tarian Barongan dan peklaiman makanan khas dan
daerah.
5. Penganiayan TKI di luar negeri.

16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Identitas Nasional, merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu nation ( bangsa ) dengan
ciri-ciri khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa
lain. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa Identitas Nasional Indonesia
adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam arti luas.
Paham Nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan
bersama merebut kemedekaan dari cengkraman Kolonial dan Negara merupakan
bangsa yang memiliki bangunan politik. Menurut penganutnya paham
nasionalisme bukanlah nasionalisme yang berwatak sempit (chauvinisme)
melainkan bersifat toleran dan tidak memaksa.

B. Saran
Diharapkan Mahasiswa lebih menyadari pentingnya karakteristik identitas
nasional dan karakteristik nasionalisme dalam diri generasi penerus bangsa
Negara Kesatuan Republik Indonesia.Kemudian informasi ini dapat tersebar luas
ke masyarakat agar mengetahui pentingnya karakteristik identitas nasional dan
karakteristik nasionalisme sebagai tonggak kemajuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

17
DAFTAR PUSTAKA

A. Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), Jakarta:


IAIN Jakarta Press, 2000.

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI, Yogyakarta:


Samudra Biru, 2018.

Nikmah, Azah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-


berbangsa-dan Bernegara, diakses pada Minggu, 30 September 2023.

Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan


Tinggi), Yogyakarta: UNY Press, 2013.

Khon, Prof. Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Jakarta: Erlangga,


1984.

18

Anda mungkin juga menyukai