Anda di halaman 1dari 12

PERILAKU NASIONALIS

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Pendidikan Karakter

Dosen Pengampu : Yusinta Dwi Ariyani, S.Pd.,M.Pd

Di susun oleh :

Kelompok 8

1) Ayu Fitrah Ainul Jannah (201300237)


2) Dwi Ratna Ningsih (201300201)
3) Egita Jose Phira Gangga (201300238)
4) Jasmine Enggar Kirani (201300226)
5) Melati Pinaring Gusti (201300237)
6) Mila Listiyaningsih (201300207)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


karunia, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang berjudul ‘Perilaku Nasionalis’ ini tepat pada waktunya. Terima kasih kami
ucapkan kepada Ibu Yusinta Dwi Ariyani, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu dari
mata kuliah Mata Kuliah Pendidikan Karakter terkait materi makalah kami, yang telah
memberi kesempatan kepada kami untuk mengembangkan potensi yang kami miliki
melalui tugas yang kami terima. Terima kasih juga kepada teman-teman kelompok
yang telah membantu, sehingga tugas ini bisa selesai tepat waktu. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca serta dengan adanya
makalah ini dapat menambah wawasan pembaca terkait dengan makalah kami.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi bahasa, penyusunan, maupun penulisan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar bisa memahami kesalahan kami dalam menyusun makalah
ini untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Yogyakarta, 20 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
A. Pengertian Nasionalisme ................................................................................................. 6
B. Tujuan Nasionalisme ...................................................................................................... 6
C. Butir-butir perilaku nasionalis ........................................................................................ 6
D. Nilai cinta tanah air dalam bernegara ............................................................................. 7
E. Nilai persatuan dalam bermasyarakat dan bernegara...................................................... 8
F. Prinsip- prinsip Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman....................................... 9
G. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab ................................................................... 9
H. Penerapan Nilai-Nilai Persatuan dalam Kehidupan Sehari-hari ..................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus
hafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar
warga negara Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar
negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam
kehidupan. Tanpa manusia sadari nilai-nilai makna yang terkandung dalam
pancasila sangat berguna dan bermanfaat. Banyaknya terjadi
penyimpangan/kesalahan tertentu sebenarnya berakar dari tidak mengamalkannya
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Maka dari itu pentingnya
memahami pancasila tidak hanya mengerti namun juga mengamalkan dan
melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai pendidikan
karakter.
Pendidikan karakter yang merupakan upaya mewujudkan amanat pacasila dan
Pembukaan UUD 1945 dilatar belakangi oleh realita yang berkembang saat ini di
lembaga pendidikan. Dengan prilaku- prilaku yang tidak sesuai dengan karakter
bangsa Indonesia saat ini. Membina dan mendidik karakter, dalam arti untuk
membentuk “positive character” generasi muda bangsa ini. Agar positive
character terbentuk, maka perlu pembiasaan “mandiri, sopan santun, kreatif dan
tangkas, rajin bekerja, dan punya tanggung jawab.” (Marjohan.2010:7)
Rasa cinta tanah air sangat penting untuk dimiliki sejak kecil. Perasaan
tersebut diwujudkan dalam bentuk sikap rela berkorban untuk melindungi
wilayahnya dari berbagai gangguan juga ancaman. Cinta tanah air harus
ditanamkan pada diri perorangan sejak dini dengan begitu semua orang akan
menanamkan pada dirinya sehingga bentuk cinta tersebut menjadi kebiasaan bagi
setiap petorangan. Dantanpa diperintahpun sudah sepontanitas mereka akan
menunjukkan cinta mereka kepada tanah air Indonesia. Sedangkan nilai persatuan
merupakan usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia
sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang
dimiliki bangsa Indonesia. Dengan ditanamkannya nilai oersatuan sejak dini akan
memimimaliskan terjadinya bentrokan antar warga disebuah desa. Pada intinya
persatuan itu mewujudkan bersatunya berbagaimacam warna bernagaimacam ras,
4
suku, budaya dan agama dalam suatu wilayah, dengan persatuan maka akan
terwujud suasana damai, rukun, tentram, dan aman serta sejahtera untuk
semuanya.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan nilai nasionalisme cinta tanah air dan persatuan
dalam bermasyarakat?
2. Apa tujuan nilai nasionalisme cinta tanah air dan persatuan dalam
bermasyarakat?
3. Bagaimana penerapan nilai nasionalisme cinta tanah air dan persatuan dalam
bermasyarakat?
C. Tujuan
1. Mengetahui maksud dari nilai nasionalisme cinta tanah air dan persatuan
dalam bermasyarakat
2. Mengetahui tujuan nilai nasionalisme cinta tanah air dan persatuan dalam
bermasyarakat
3. Mengetahui penerapan nilai nasionalisme cinta tanah air dan persatuan dalam
bermasyarakat

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nasionalisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham
(ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Pengertian lain dari nasionalisme adalah kesadaran keanggotaan dalam suatu
bangsa yang potensial dan aktual untuk mempertahankan, mengabadikan, dan
kemakmuran semangat kebangsaan.Mengutip buku Bahan Ajar Mata Diklat
Nasionalisme, secara etimologi, kata nasionalisme berasal dari bahasa Inggris,
nationalism dan nation. Kata tersebut berasal dari bahasa latin nascor, artinya
“saya lahir” atau kata natus sum, bermakna “saya dilahirkan”.
Kemudian, kata nasionalisme menjelaskan sekelompok manusia yang tinggal
di suatu negara. Nasionalisme ini muncul karena faktor dari dalam dan faktor dari
luar. Faktor dari dalam terjadi karena golongan kaum terpelajar, penderitaan, dan
kesengsaraan dari rakyat, serta keinginan untuk merdeka. Sedangkan faktor
nasionalisme dari luas dipengaruhi oleh paham-paham dari eropa seperti
liberalisme, humanisme, dan nasionalisme.

B. Tujuan Nasionalisme
Secara umum, tujuan nasionalisme adalah memberi identitas suatu bangsa. Kata
nasionalisme muncul di banyak negara yang memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menghilangkan tuntutan yang berlebihan (Ekstremisme), dari individu atau
kelompok yang tinggal di sebuah negara.
2. Menjamin kemauan dan mempertahankan warga negara untuk melawan
musuh dari luar. Sehingga konsep nasionalisme ini menghasilkan semangat
rela berkorban.
3. Dapat mempererat tali persaudaraan antar masyarakat.
4. Menumbuhkan rasa cinta tanah air.
C. Butir-butir perilaku nasionalis
Butir-butir nasionalisme dapat kita tingkatkan jika kita mengamalkan nilai-
nilai pancasila. Pancasila sila ke-1, masyarakat ditekankan untuk memiliki rasa
toleransi agar kehidupan beragama dalam sehari-hari dapat terus terbina dengan
baik. Dengan kerukunan yang terjalin di antara umat beragama ini merupakan
wujud dari rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap Tanah Air. Pancasila sila ke-

6
2 juga tiap-tiap warga negara juga diarahkan untuk memperlakukan sesama
manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa. Dari sila ini juga warga negara Indonesia diharapkan untuk terus dapat
memiliki sikap tenggang rasa dan saling menghormati antar sesama manusia.
Tentunya hal ini juga salah satu hal yang penting sebagai wujud rasa nasionalisme
yang tinggi terhadap negara.
Pancasila sila ke-3 ini memegang peranan yang tak kalah penting dalam
meningkatkan rasa Nasionalisme bagi warga negara. Dari sila ketiga ini,
masyarakat Indonesia diberi arahan untuk dapat rela berkorban untuk kepentingan
negara dan bangsa demi mempertahankan persatuan Indonesia. Kita sebagai
warga negara Indonesia juga selalu diingatkan akan pentingnya menempatkan
kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Pancasila sila ke-4, “Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”
kita juga diingatkan untuk terus mengutamakan musyawarah jika hendak
mengambil keputusan yang melibatkan kepentingan umum.
Namun yang tak kalah penting adalah untuk tidak memaksakan kehendak
orang lain dan selalu menghormati keputusan yang telah disepakati bersama.
Tentu hal ini juga menjadi komponen penting untuk meningkatkan rasa
nasionalisme terhadap tanah air. Dengan menanamkan sikap tersebut, berarti Kita
telah ikut menjaga kedamaian negara dan menjunjung rasa nasionalisme.
Pancasila sila ke-5, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” Memiliki
sikap yang adil terhadap sesama, menjaga kesimbangan antara hak dan kewajiban
juga tak kalah penting untuk meningkatkan rasa nasionalisme kita sebagai warga
negara terhadap bangsa negara tercinta.
Ciri-ciri nasionalisme menurut Dahlan (2007: 51) meliputi rela berkorban,
cinta tanah air, menjunjung tinggi nama bangsa Indonesia, bangga sebagai warga
negara Indonesia, persatuan dan kesatuan, patuh kepada peraturan, disiplin, berani
dan jujur, serta bekerja keras.

D. Nilai cinta tanah air dalam bernegara


Nilai adalah “patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam
menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif (Kuperman dalam
Mulyana 2011: 9)”. Pengertian lain dari nilai adalah “Rujukan dan keyakinan
dalam menetukan pilihan”(Mulyana, 2011: 11). Pengertian nilai (value), menurut

7
Djahiri (1985), adalah “harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang
tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga bermakna secara
fungsiona l. Disini, nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan, dan
menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku”.
Sedangkan menurut Dictionary dalam Winataputra (1989), nilai adalah “harga
atau kualitas sesuatu. Artinya, sesuatu dianggap memiliki nilai apabila sesuatu
tersebut secara instrinsik memang berharga. Pendidikan nilai adalah pendidikan
yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri siswa”.
Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai adalah
sesuatu yang berguna bagi manusia yang dan dapat mempengaruhi manusia dalam
menentukan yang pilihan. Cinta tanah air atau bela negara adalah tekad, sikap, dan
tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang
dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia serta keyakinan akan kesaktian pancasila sebagai ideologi negara dan
kerelaan untuk berkorban guna meniadakan setiap ancaman, baik dari luar negeri
maupun dari dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan
negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional
serta nilai- nilai Pancasila dan UUD 45.

E. Nilai persatuan dalam bermasyarakat dan bernegara


Persatuan diartikan sebagai perkumpulan segala yang ada dalam bangsa baik
suku, rasa, budaya dan lainnya. Persatuan dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Persatuan dan kesatuan dalam arti ideologis, ekonomi, politik, sosial-budaya,
dan keamanan.
2. Manifestasi paham kebangsaan yang memberi tempat bagi keragaman budaya
atau etnis.
3. Menghargai keseimbangan antara kepentingan pribadi dan masyarakat.
4. Menjunjung tinggi tradisi kejuangan dan kerelaan untuk berkorban dan
membela kehormatan bangsa dan Negara.
5. Adanya nilai patriotik serta penghargaan rasa kebangsaan sebagai realitas
yang dinamis.

Nilai-Nilai tersebut meliputi persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa


yang mendiami wilayah Indonesia, bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia, pngakuan terhadap perbedaan suku
8
bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa yang memberikan arah dalam pembinaan
kesatuan bangsa.

F. Prinsip- prinsip Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman


Prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan dari keberagaman di Indonesia adalah
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan adat kebiasaan yang
majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia. Prinsip
Nasionalisme Indonesia Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita
mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti
bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin
memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan semacam ini
hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan
dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.
G. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia
memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap
sesamanya dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa.Prinsip
Wawasan NusantaraDengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia
ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta
pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu manusia Indonesia merasa satu,
senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad
dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan
serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur. Sikap
dan perilaku positif menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan Indonesia sehubungan
dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditunjukkan antara lain:Sanggup
dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara jika suatu saat
diperlukan.Mencintai tanah air dan bangga terhadap bangsa dan Negara
Indonesia.Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal
Ika.Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa, dan lain
sebagainya.
H. Penerapan Nilai-Nilai Persatuan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Bidang Pendidikan

9
Pendidikan adalah salah satu piranti untuk membentuk kepribadian.
Penanaman kepribadian yang baik harus dilakukan sejak dini. Terutama
penanaman rasa cinta tanah air dan rasa persatuan dan kesatuan sebagai
bangsa Indonesia. Kepribadian yang baik para penerus bangsa akan
menentukan nasib dan kemajuan Indonesia di masa mendatang. Nilai-nilai
Pancasila harus ditanamkan kuat pada generasi-generasi penerus bangsa.
Tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan manusia yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis,
dan bertanggung jawab
2. Ilmu pengetahuan dan teknologi
IPTEK harus memenuhi etika ilmiah, yang paling berbahaya adalah yang
menyangkut hidup mati, orang banyak, masa depan, hak-hak manusia dan
lingkungan hidup. Di samping itu, Ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Karena Iptek pada
dasarnya adalah untuk kesejahteraan umat manusia.
3. Nilai-nilai Pancasila bilamana dirinci dalam etika yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi, adalah sebagai berikut.
a. Sumber ilmiah sebagai sumber nasional bagi warga negara seluruhnya.
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tenologi harus mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara.
b. Alokasi pemerataan sumber dan hasilnya.
c. Pentingnya individualitas dan kemanusiaan dalam catur darma ilmu
pengetahuan, yaitu penelitian, pengajaran, penerapan, dan pengamalannya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara
sendiri yang bertujuan agar memberi identitas suatu bangsa, menumbuhkan rasa
cinta tanah air pada setiap warga serta mempererat kerukunan dan persatuan
bangsa. Persatuan bangsa bisa diartikan sebagai perkumpulan segala yang ada di
dalam bangsa tersebut, baik yang suku, ras, budaya dan lain-lain. Sesuai dengan
sila Pancasila persatuan Indonesia, maka kita harus bersatu dalam satu kesatuan
diatas berbagai keberagaman yang ada.

Nasionalisme dan persatuan saling beriringan dan harus di terapkan oleh


setiap warga negara agar tercipta kehidupan bernegara yang aman, damai dan
sejahtera karena indonesia sendiri terdiri dari beragam ras, suku, bahasa dan
budaya. Dari keberagaman ini penting adanya nilai nasionalisme, persatuan dan
kesatuan dalam karakter setiap warga negara agar tidak terpecah belah karena
perbedaan diatas.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/Niadianaintansari/makalah-pendidikan-pancasila-penerapan-nilai-
pancasila-sebagai-pendidikan-karakter?from_action=save

https://pancasila.weebly.com/penerapan-sila-dalam-kehidupan.html

Lubis, Maulana Arafat. (2018). Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 DI SD/MI,
Yogyakarta: Samudra Biru.

Rukiyati, dkk. (2013). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta:UNY Press.

12

Anda mungkin juga menyukai