Dengan memanjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “ Konsep Dasar Pendidikan Seni Rupa “
tanpa halangan apapun.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Rahayu Setiani, M.Pd, selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan
lancar.
2. Ibu Frita Devi Asriyani, M.Pd, selaku dosen wali yang banyak membantu sehingga pembuatan
makalah ini dapat selesai dengan lancar.
3. Bapak M Reyhan Florean, M.Pd, selaku dosen mata kuliah seni rupa yang telah memberi
kesempatan dan memfalitasi sehingga makalah ini selesai dengan lancar.
4. Orangtua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan ke
arah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................... 2
Daftar Isi..................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 1
Bab II Pembahasan..................................................................................... 2
2.1 Manajemen Seni Rupa........................................................................... 2
A. Metode Penciptaan Karya Seni ...................................................... 2
B.Konsep Karya Seni ........................................................................... 4
2.2 Pameran Karya Seni.............................................................................. 5
A. Manfaat Pameran ........................................................................... 5
B. Jenis-jenis Pameran......................................................................... 6
C. Tahap Persiapan Pameran................................................................ 6
D. Peralatan dan Perlengkapan Pameran............................................. 9
E. Penataan Karya Seni Rupa................................................................ 10
2.3 Contoh Proposal Pameran Seni Rupa................................................... 11
Bab III Penutup.......................................................................................... 17
A. Kesimpulan..................................................................................... 17
B. Saran............................................................................................... 17
Daftar Pustaka............................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Evaluasi/Apresiasi
Improfisasi
Eksplorasi
Konsep
Eksekusi
Karya Seni
Esperimen
Dari bagan di atas dapat dipahami bahwa; Metode atau cara penciptaan memuat uraian yang
rinci tentang cara-cara penciptaan karya seni berikut antisipasi terhadap apa yang mungkin
terjadi dalam sepanjang proses dan bagaimana mengatasinya. Tahapan-tahapan yang perlu
dilakukan adalah: Eksplorasi-Konsep yang dipengaruhi dari faktor intern dan eksteren dan
perlu melakukan Improfisasi dan eksperimen-Eksekusi-Karya Seni rupa-dan Apresiasi/
evaluasi. Seorang seniman perlu untuk melakukan eksplorasi, karena dalam proses eksplorasi
terdapat penggalian sumber penciptaan melalui studi pustaka dan pengamatan langsung di
lapangan untuk memperoleh ide-ide secara empirik (pengalaman). Data yang diperoleh
ditransformasikan ke dalam konsep kekaryaan, yang diteruskan improfisasi dan
eksperimentasi. Eksplorasi yang dilakukan menghasilkan sebuah tema dalam sebuah atau
beberapa karya, dan dapat juga digunakan untuk dijadikan ke dalam sebuah judul pameran
tunggal.
Pameran kelas atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pameran umum dan pameran
khusus. Tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi tahap perencanaan (persiapan
awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi karya, persiapan akhir (gladi bersih), dan
pelaksanaan pameran. Tahap perencanaan meliputi pembentukan panitia, pembuatan proposal,
penyusunan jadwal, dan tempat. Susunan kepanitiaan terdiri atas pelindung, pembimbing, ketua,
wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi. Peralatan dan perlengkapan pameran terdiri
atas sketsel (panil), level, tata lampu, dekorasi, katalog, brosur, buku tamu (buku kesan dan
pesan), dan sound system.
I. Pendahuluan
Kita mengetahui bahwa perkembangan seni lukis di Negara ini sangatlah pesat berbagai jenis
lukisan baru bermunculan dimana-mana, ,mereka berlomba menunjukan keunggulan dari setiap
lukisan yang mereka temukan. Maka dari itu kita harus bias melestarikan lukisan tradisional.
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah
memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai
membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari
kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang
sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah
yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu
menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah
jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini.
Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat
daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas,
atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-
matra (dua dimensi, dimensi datar).
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-
objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar
tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman
si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk
yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh
pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor
banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari
pemahaman budaya masyarakat di daerahnya.
Jadi dalam rangka meningkatkan kemampuan dibidang seni, khususnya seni rupa serta untuk
memenuhi tugas akhir pelajaran seni rupa, karya siswa kelas IX perlu dipandang untuk
dipamerkan kreativitas, kemampuan, dan bakat siswa dibidang seni dan juga perlu terus diasah,
ditingkatkan, dan disalurkan dalam bentuk pameran baik di dalam sekolah maupun di luar
sekolah.
Karena dengan diadakannya pameran ini diharapkan orang yang berkunjung dalam pameran ini
dapat mengapresiasikan karya tersebut, sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuannya
untuk menjadi yang lebih baik .
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka kami selaku kelas IX SMP Negeri 02
Brangsong perlu memandang untuk mengerjakan kegiatan pameran seni rupa di dalam sekolahan
dalam rangka “Melestarikan seni lukis tradisional”.
VIII. Anggaran
1) Pemasukan
Iuran siswa Rp. 10.000 x 214 siswa = Rp. 2.140.000
Subsidi dari sekolah (BDS) = Rp. 1.000.000
Sponsor = Rp. 1.000.000
____________+
Rp. 4.140.000
2) Pengeluaran
Perlengkapan (sounds system, tratak, panggung, kursi, dll) = Rp. 1.900.000
Pergelaran (kerta, figura, paku, kawat, lem, lakban, dll (Pameran))= Rp. 200.000
ATK ( Alat tulis kertas) = Rp. 115.000
Dokumentasi (Video) = Rp. 500.000
Komsumsi Rp. 5.000 x ( 214 siswa + 51 guru) = Rp. 1.325.000
Lain-lain = Rp. 100.000
___________+
Rp. 4.140.000
X. Penutup
Demikian proposal ini kami ajukan sebagai laporan. Kami mohon saran dan petunjuk dari kepala
sekolah agar pelaksanaan kegiatan pameran ini dapat berlangsung lancar dan sukses. Amin.
Sekretaris Ketua
(Asfiyah S.Pd.)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut terminologi kata metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan
sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Terkait dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, di dalamnya terdapat metode/cara dalam mencapainya, karena
untuk mencapai suatu kebenaran yang obyektif dalam mengungkapkan obyek ilmu, tidak
dapat dikerjakan secara acak, melainkan dikerjakan secara terstruktur.
Pameran kelas atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pameran umum dan pameran
khusus. Tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi tahap perencanaan (persiapan
awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi karya, persiapan akhir (gladi bersih), dan
pelaksanaan pameran.
B. Saran
Pameran memiliki arti yang penting bagi siswa, yaitu sebagai kegiatan penyajian visual
untuk menyampaikan ide kreatifnya kepada khalayak umum. Melalui apresiasi dari khalayak
umum, karya seni yang ditampilkan akan mendapat penilaian, penghargaan, tanggapan, respon,
atau kritikan sehingga dapat meningkatkan kualitas karya berikutnya.