Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET, REKAYASA IDE, PROJECT

ETIKA PROFESI DAN ESTETIKA


Dosen Pengampu :
Siti Sutanti, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Jubaria Tamba (5223142021)
Awalinda Kudadiri (5223142028)
Fransiska Hirim Samosir (5223142030)
Ummu Hany Lubis (5223142032)
Syasya Andini (5223342002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia
dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Mini Riset, Rekayasa Ide,
dan Project. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Sutanti S.Pd.,
M.Pd selaku dosen Etika Profesi dan Estetika atas bimbingan dan segala kesempatan yang
telah diberikan kepada penulis dalam penulisan Mini Riset, Rekayasa Ide dan Tugas Project.
Meskipun banyak kesulitan dalam membuat makalah ini, namun penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di hari yang akan datang. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang yang membacanya.

Medan, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………...…………………….……………………..i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………...……….ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..............................….… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………...……….……………. 1
B. Tujuan Penulisan …………………………………………………………….....……….... 1
C. Manfaat Penulisan …………………………………………………………………..……. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………….……….………….. 2
A. Pengertian Etika Profesi ………...…………………………………..……………............. 2
B. Pengertian Estetika ………………...……………….………….......................................... 2
C. Kode Etik Seorang Pelayan Atau Waiters …………….…………………..……..……..… 3
BAB III HASIL PENELITIAN ………………………………………………..……...….... 5
A. Unsur Estetika Café ………………………………………………………………...…….. 5
B. Kode Etik Waiters ……………………………………………………………………..…. 5
BAB IV METODE PENELITIAN ………………………………………………………… 7
A. Jenis Penelitian ………………………………………………………………………........ 7
B. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………………………………….. 7
C. Sumber Data …………………………………………………………………………...…. 7
D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………………………….. 7
E. Teknik Analisis Data ……………………………………………………………….…….. 7
F. Hasil Penelitian …………………………………………………………………………… 7
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………...…. 8
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………….. 8
B. Saran ……………………………………………………………………………..……….. 8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………................. 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika di mulai pada abad ke lima sebelum masehi. Berbagai mazhab di yunani
yang ditandai dengan kehadiran Socrates, yang mengatakan bahwa kebaikan itu
adalah pengetahuan. Kemudian Plato, menurutnya baik itu apabila ia dikuasai oleh
akal budi dan buruk itu apabila dikuasai oleh hawa nafsu. (Franz Magnis Suseno,
1997:19) Etika merupakan filsafat praktis, artinya filsafat yang ingin memberikan
penyuluhan kepada tingkah laku manusia dengan memperlihatkan apa yang harus kita
lakukan. Sifat praktis itu bertahan sepanjang sejarah filsafat.
Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan menciptakan
kebaikan,kebenaran, keadilan, dan bertanggung jawab. Sebagai makhluk berbudaya,
manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi
dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya dengan menciptakan
kebudayaan. Di samping itu, manusia mampu menciptakan, memperbaharui,
memperbaiki, mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk
kepentingan hidup manusia. Tetapi, banyak juga manusia yang tidak memiliki etika
dan estetika dalam berbudaya serta tidak memanusiakan manusia.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu etika profesi dan estetika
2. Untuk mengetahui kode etik seorang pelayan atau waiters
3. Untuk mengetahui fungsi tugas dan tanggungjawab seorang pelayan atau waiters

C. Manfaat Penulisan
1. Menambah pengetahuan tentang Etika Profesi dan Estetika
2. Menambah pengetahuan tentang kode etik pelayan atau waiters
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Etika Profesi


Etika profesi adalah suatu panduan profesionalisme yang ada di dalam dunia
kerja. Bagaimana cara kita untuk berbicara dan bertindak apakah salah satu
pemahaman mengenai etika sebagai profesional. Selain itu, cara dalam mengambil
keputusan juga dapat dilakukan secara profesional. Etika profesi tidak hanya berlaku
untuk satu profesi saja. Akan tetapi, berlaku secara menyeluruh pada semua profesi
pada umumnya.
Di dalam sebuah profesi tertentu, bisa ditambahkan sebuah aturan mengenai
etika khusus. Aturan tersebut sesuai dengan profesi pada pekerjaan itu. Sebagai orang
yang profesional di dunia kerja, seseorang harus selalu mengingat etika profesi. Serta
mengingat etika yang pantas, supaya bisa menjalin hubungan yang baik dengan semua
bagian di dalam organisasi.
Etika profesi adalah sebuah sikap hidup. Sikap mengenai sebuah kesediaan
untuk memberi pelayanan profesional pada masyarakat. Caranya adalah dengan
berbagai keahlian, serta terlibat secara penuh dalam rangka pelaksanaan tjhas.
Etika adalah sebuah prinsip. Prinsip tersebut mengatur perilaku seseorang atau
sebuah kelompok di dalam lingkungan bisnis. Dengan adanya sebuah etika profesi,
maka dapat memberikan suatu gambaran mengenai bagaimana seseorang harus
bertindak. Khususnya bertindak terhadap orang lain dan institusinya di alam
lingkungan itu. Pada akhirnya, etika akan digunakan oleh semua orang pada
kelompok yang sama. Meskipun nilai antar seseorang di dalam kelompok tersebut
berlainan.

B. Pengertian Estetika
Istilah estetika secara etimologis berasal dari bahasa Latin aestheticus dan
dalam bahasa Yunani yang berarti rasa atau hal- hal yang bisa diserap oleh panca
indera. Estetika juga dianggap sebagai cabang ilmu filsafat yang membahas tentang
keindahan yang didalamnya ada seni dan alam semesta. Dari etimologis kata tersebut,
estetika adalah suatu hal yang mempelajari keindahan dari suatu bentuk objek atau
daya impuls dan pengalaman estetik dari penciptaan dan pengamatannya.
Kita mungkin lebih akrab estetika sebagai sebuah keindahan, yakni memiliki
banyak makna dan arti bagi setiap persepsi orang, termasuk menentukan ukuran dan
standar estetika itu sendiri. Itulah sebabnya setiap orang biasanya memiliki
pengalaman estetikanya masing-masing pada suatu bentuk objek tertentu. Hal tersebut
terjadi karena setiap orang memiliki penilaian dan kriteria keindahannya masing-
masing, namun estetika tetap memiliki dasar teorinya.
Berikut ini unsur estetika yg perlu dipertimbangkan dalam sebuah objek seni:
1. Unsur Bentuk
Unsur bentuk atau disebut juga shape berpengaruh untuk daya tarik suatu
objek. Secara umum bentuk objek ini terdiri dari dua jenis, yakni dua
dimensi dan tiga dimensi. Bentuk dua dimensi tidak memiliki volume dan
datar, seperti foto, lukisan, hiasan dinding, dan sebagainya. Bentuk tiga
dimensi memiliki volume, ruang, dan kedalaman, seperti patung. Tas,
pakaian, dan sebagainya.
2. Unsur Warna
Warna juga dapat mempengaruhi penampilan suatu objek. Biasanya
pemilihan warna akan disesuaikan dengan orang yang akan
menggunakannya. Contohnya selera warna pakaian anak muda cenderung
memiliki sifat berbeda dengan pemilihan warna seseorang yang sudah tua.
3. Unsur Tema
Tema adalah bentuk ide atau gagasan yang ingin disampaikan oleh
pencipta objek atau sebuah karya seni kepada penikmat seni atau orang
lain secara lebih luas. Unsur tema umumnya akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor tertentu.
4. Unsur Motif Hias
Unsur motif hias adalah pola atau bentuk gambar yang menjadi hiasan
pada objek atau produk seni tertentu. Tujuan adanya motif hias adalah
menambah nilai estetika atau keindahan pada objek seni pada ketentuan
atau standar tertentu.

C. Kode Etik Seorang Pelayan Atau Waiters


Kode etik adalah suatu tingkah laku moral atau suatu tatanan etika yang telah
di sepakati oleh suatu kelompok, sebagai pola atur dan tata cara atau pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan bertujuan agar profesional
dalam memberika jasa sebaik-baiknya kepada masyarakat. Adapun aturan dalam
beretika menjadi seorang pelayan atau waiters yaitu :
1. Penampilan
Penampilan ini menentukan apakah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan
merupakan pelayanan yang beretiket atau berkualitas karena pada penampilan
merupakan keseluruhan dari cara perpakaian berbicara, gerak-gerik sikap dan
perilaku agar membuat pelanggan terkesan dan betah duduk di tempatnya.

2. Sikap dan Perilaku


Sikap dan tingkah laku ini sangat mempengaruhi kinerja, jika tidak mampu
bersikap baik kepada pelanggan maka pelanggan akan sangat terganggu dan
tentunya akan merusak prestasi kerja kita, ataupun karena dengan tingkah dan
perilaku yang tidak baik ketika kita melayani pelanggan akan berdampak buruk
bagi kita, bisa jadi kita di pecat pada atasan kita karena alasan tidak memuaskan
pelanggan. Untuk menghindari kejadian ini maka kita harus bersikap dan
berperilaku yang baik pada saat berhubungan dengan pelanggan, harus sopan
dalam berbicara agar pelanggan terasa nyaman dan disambut dengan baik dan
tentunya merupakan nilai plus bagi kita. Dan juga sikap ramah tamah dan sopan
sangat penting ini merupakan hal yang sangat di perlihatkan setiap saat dengan
menyambut tamu yang datang di restoran dengan menyapanya dengan ucapan
"selamat datang" sambil tersenyum, begitupun juga ketika pelanggan mulai
beranjak keluar dari restoran sapa mereka dengan ungkapan "terima kasih" dan
sambil tersenyum juga.
3. Cara Bertanya
Dalam memberikan pelayanan, kita harus mengetahui sifat-sifat pelanggan yang
berbeda-beda, terutama dalam hal betanya. Bila pelanggan merupakan orang yang
pendiam pelayanpun yang memulai untuk berbicara atau lebih proaktif agar
terjalin suasana yang penuh keakraban. Dan jika pelanggan yang mempunyai sifat
yang banyak bertanya, pelayan harus mendengarkannya dengan baik dan
menjawabnya dengan baik.
4. Gerak-Gerik
Pada saat melayani pelanggan, kita harus menjaga gerak-gerik kita, jangan sampai
gerak-gerik anggota tubuh kita membuat pelanggan tidak nyaman atau tersinggng
atas apa yang kita perbuat. Contohnya tatapan sinis, raut wajah yang membikin
pelanggan tersinggung, ketawa tidak jelas saat berhubungan dengan pelanggan,
menatap pelanggan dari kepala sampai ujung kaki.
BAB III
HASIL PENELITIAN

A. Unsur Estetika Café

1. Unsur Bentuk
Memiliki unsur 3 dimensi saja. Seperti pot bunga kecil. Sehingga membuat café
terkesan sederhana.
2. Unsur Warna
Menggunakan unsur warna Pink, Putih, dan Biru. Cenderung memiliki warna
feminim yang berkaitan dengan sifat lembut dan kasih sayang.
3. Unsur Tema
Menggunakan unsur tema bernuansa girly dan romantis.
4. Unsur Motif Hias
Hanya menggunakan pot bunga kecil dimeja sebagai hiasan.

B. Kode Etik Waiters.


1. Pada pukul berapa jam kerja di café ini dimulai dan ditutup?
Jawaban : Pada hari senin hingga jumat masuk kerja jam 11.00 Wib hingga tutup
jam 23.00 Wib. Pada hari sabtu dan minggu masuk kerja jam 11.00 Wib hingga
tutup jam 00.00 Wib.
2. Apakah dicafe ini memiliki shift kerja?
Jawaban : Tidak, hanya bekerja dalam satu shift.
3. Apakah karyawan dicafe mempunyai waktu libur?
Jawab : Ada liburnya 2x dalam sebulan, namun disini kami oper kerja dan
konfirmasi pada teman-teman untuk gantian.
4. Apakah ada pembagian kerja seperti waiters, barista, chef dan kasir?
Jawaban : Ada. Disini ada 4 karyawan, 1 dibagian chef, 1 dibagian waiters, 1
dibagian barista, dan 1 lagi dibagian kasir.
5. Apakah karyawan ditempat ini memiliki hak dan kewajiban?
Jawaban : Ya punya. Hak nya menerima gaji yang sesuai. Kewajiban nya harus
datang tepat waktu, prepare sebelum memulai bekerja, memberi salam,
merekomendasikan menu, melayani pengunjung, melaksanakan table set-up dan
clear up, membawa pesanan pengunjung.
6. Apakah karyawan mempunyai seragam dan apakah dalam satu minggu bekerja,
karyawan hanya mempunyai satu seragam?
Jawab : Ya punya. Pada hari senin kami pakai kemeja hitam, selasa kaos merah,
rabu kaos putih, kamis kaos hitam, jumat pakai batik hijau, sabtu pakai batik biru,
dan minggu baju bebas namun warna sama.
7. Apakah ada pelatihan etika pada karyawan baru?
Jawab : Iya ada masa training nya sampai 3 bulan kedepan bagaimana cara
melayani tamu.
8. Apa yang dilakukan ketika pengunjung datang?
Jawab : Ya kita beri salam seperti “Selamat Datang diCafe” dan memberi
senyuman, serta mengiring untuk duduk kemeja.

Dokumentasi Pendukung
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pengamatan atau observasi yaitu proses
pemerolehan data informasi melalui pengamatan. Pengamatan dilakukan secara
langsung disebuah Cafe.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Rabu, 26 Oktober 2022 berlokasi di Latino Coffe
yang beralamat di Jl. Tempuling No.144a.
C. Sumber Data
Untuk menentukan sumber informan dalam penelitian ini menggunakan metode
pengamatan dan observasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data. Peneliti melakukan pengamatan dan
memantau ditempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan panca
indera yang kemudian dikumpulkan dalam catatan.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisa data perbandingan tetap. Peneliti
menggunakan teknik ini agar dapat membantu mempercepat proses dan memperjelas
data penelitian, aktivitas dalam analisis data adalah wawancara kemudian data yang di
dapat tersebut di deskripsikan di kategorisasikan dan dianalisis sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan.
F. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang kami lakukan di Latino Coffe kami dapat menyimpulkan
unsur dan prinsip yang terdapat di dalam tiga jenis makanan yang telah di observasi
dan diamati.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cafe Latino Coffe terletak dilokasi yang kurang strategis yang berada dijalan
kecil sehingga jarang bisa dijangkau. Makanan dan mimunan yang ditawarkan cukup
variatif dan diminati oleh kaum anak muda (milenial), serta dikelola oleh manajemen
yang cukup berpengalaman. Penilaian kepuasan pelanggan dilakukan dengan
penilaian kualiatas pelayanan yang mencakup keramahan pelayanan dan penampilan
karyawan: aspek kualitas produk yang mencakup rasa produk, porsi produk dan
penampilan produk, dan aspek faktor situasi yang mencakup kebersihan lingkungan,
kenyamanan lingkungan dan kelengkapan fasilitas.

B. Saran
Berdasarkan dan hasil observasi yang telah kami lakukan pada Cafe Latino Coffe,
Kami memiliki saran untuk cafe ini, yakni perluasan lahan parkir untuk para
pengunjung cafe serta melakukan inovasi dan variasi terhadap makanan yang
ditawarkan, karena menu makanan yang ada terbilang biasa dan cukup umum
ditemukan di cafe lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika-profesi/
https://www.gramedia.com/literasi/teori-estetika/

Anda mungkin juga menyukai