Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN ETIKA POLITIK SERTA URGENSI DALAM NEGARA

DAN KEKUASAAN
Makalah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Politik Islam
Dosen Pengampu : Dr. Ending Solehudin, M.Ag

Oleh :
Juliansyah Aditya Rahadian (1223030057)
Muhammad Azhar (1223030048)
Najma Nur Harokatun Nisaa (1223030083)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM


PRODI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
BANDUNG 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil’alamin segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah
memberikan kita nikmat iman, islam serta ihsan. Sehingga kita masih dapat merasakan
ketentraman dalam jiwa kita, selaku makhluk Tuhan yang rapuh sudah sepantasnya kita senantiasa
mengungkapkan rasa syukur terhadap Tuhan yang maha esa atas nikmat nikmat yang telah
diberikan kepada kita. Kemudian sholawat serta salam semoga senantiasa tersanjung sajikan
terhadap keharibaan nabi besar muhammad saw yang telah memberikan secercah harapan di
tengah kegalapan.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah etika
politik islam dan semoga segala hal yang tertuang dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan.
Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar yang
membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih bermakna. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan yang merupakan kelemahan kami, untuk itu kami mohon maaf sebesar
– besarnya demi penyempurnaan makalah ini, kami berharap dengan segala hormat, kritik dan
saran serta pendapatnya.

Bandung, 6 maret 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5
C. Tujuan penulisan ............................................................................................................ 5
D. Manfaat Penulisan.......................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 6
A. Pengertian Etika dan Politik menurut para ahli ......................................................... 6
B. Pengertian Etika Politik ................................................................................................ 8
C. Urgensi Etika Politik dalam Bernegara ....................................................................... 9
BAB III......................................................................................................................................... 11
PENUTUP.................................................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 11
B. SARAN .......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 12
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika politik menjadi salah satu aspek krusial dalam merumuskan kebijakan dan
menentukan arah perjalanan suatu negara. Sejalan dengan itu, makalah ini akan menjelaskan
konsep dasar dari etika politik dan menggali urgensi penerapannya dalam konteks negara dan
kekuasaan. Pemahaman mendalam terhadap etika politik sangat penting karena menciptakan
landasan moral yang memandu para pemimpin dan aktor politik dalam mengambil keputusan
serta menjalankan tugas-tugasnya. Sejarah politik telah menyaksikan peristiwa-peristiwa
penting yang muncul sebagai akibat dari keputusan politik yang kurang etis. Dari sini muncul
kesadaran bahwa aspek moral dalam politik bukanlah sekadar nilai tambah, melainkan fondasi
utama yang memastikan kelangsungan negara dan kesejahteraan masyarakat. Melalui
pemahaman konsep etika politik, kita dapat melihat bagaimana beberapa negara berhasil
mengembangkan fondasi politik yang kuat dan berkelanjutan. Kekuasaan sering kali dianggap
sebagai ujian nyata untuk kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etika politik. Bagaimana para
pemimpin menjalankan kekuasaan mereka, apakah dengan integritas atau hanya demi
kepentingan pribadi, dapat mencerminkan kualitas etika politik suatu pemerintahan. Melalui
telaah mendalam terhadap hubungan antara kekuasaan dan etika politik, makalah ini akan
membahas urgensi penerapan etika politik dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan negara.
Makalah ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang
pengertian etika politik dan urgensinya, tetapi juga memberikan wawasan bagi pembaca tentang
bagaimana prinsip-prinsip etika politik dapat diimplementasikan dalam kebijakan publik.
Dengan demikian, diharapkan makalah ini dapat menjadi panduan bagi para pembuat
kebijakan, akademisi, dan masyarakat umum dalam memahami betapa pentingnya aspek moral
dalam dunia politik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang diatas maka dirasa perlu adanya beberapa persoalan
yang perlu diselesakan untuk menambah wawasan keilmuan kita. Maka dari itu kami
merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pengertian etika dan politik menurut para ahli?


2. Bagaimana pengertian etika politik ?
3. Bagaimana urgensi etika politik dalam bernegara?

C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan pengertian etika dan pengertian politik
2. Untuk mendeskripksikan pengertian etika politik
3. Untuk menjelaskan urgensi etika politik dalam bernegara.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalh ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
intelektual pembaca mengenai apa itu etika,politik, etika politik serta
urgensinya mempelajari etika politik ini dalam bernegara yang baik.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika dan Politik menurut para ahli
Etika memiliki banyak pengertian mulai dari pengertian menurut etimologi dan
pemgertian menurut terminologi. Etika politik berasal dari dua kata, yaitu etika dan politik
Secara etimologi kata etika ini berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu
ethos dan ethikos. Kata ethos ini memiliki arti sifat, watak, kebiasaan, dan tempat yang
biasa. Sedangkan ethikos memiliki arti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang
baik.1 Kemudian dalam bahasa arab kata etika ini dikenal dengan istilah akhlak yang
artinya budi pekerti. Dapat disimpulkan secara etimologi bahwa etika itu adalah tingkakh
laku manusia yang memiliki nilai baik dalam kebiasaannya. Etika juga dipahami sebagai
ilmu atau kajian tentang tingkah laku manusia, apa itu baik dan buruk, benar atau salah,
sengaja atau tidaknya sesuatu hal yang dilakukan oleh manusia. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, etika berarti ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang
hak dan kewajiban (moral).2
Selanjutnya adapula pengertian terminologi adalah muncul ketika manusia
merefleksikan unsur-unsur etis kedalam pendapat-pendapat yang spontan, dengan begitu
maka banyak pakar ahli juga yang mendefinikan mengenai etika ini dintaranya yaitu
menurut pakar filsafat mesir Ahmad Amin, etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik
dan buruk,menerangkan apa yang harus dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang
harus dituju oleh manusia dalam perbuatannya yang menunjukan jalan untuk melakukan
apa yang seharusnya diperbuat.3 Kemudian ada juga menurut Aristoteles, ia
mengungkapkan etika kedalam dua pengertian yakni Terminius dan manner and custom.
Terminius dalah etika yang dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu
problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan manner and custom adalah suatu
pembahasan etika yang terkait dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat dalam

1
Lorens Bagus, Kamus filsapat,(Jakarta:PT Gramedia pustaka, 2000), h.217
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
3
Mohammad Maiwan, Memahami teori-teori etika:cakeawal dan pandangan. Hal 194.
kodrat manusia yang sangat terikat dengan baik dan buruk suatu perilaku, tingkah laku atau
perbuatan manusia.
Etika juga sering diidentikan dengan moral atau moralitas. Namun, meskipun sama-
sama terkait dengan baik dan buruknya tindakan manusia, akan tetapi etika dan moral itu
memiliki arti yang berbeda, yang mana moralitas itu lebih condong kepada pengertian nilai
baik dan buruk dari setiap perilaku manusia itu sendiri. Sedangkan etika adalah ilmu yang
mempelajari baik dan buruk. Jadi bisa dikatakan bahwa etika itu sebagai teori tentang
perbuatan baik dan buruk. Dalam filsafat terkadang etika disamakan dengan filsafat moral.4
Etika juga sering disebut sebagai ilmu normatif, sebab didalamnya mengandung
norma dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa
pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa etika adalah suatau ilmu yang membahas
mengenai arti baik dan buruk, benar dan salah.
Untuk memberi definisi mengenai politik ini ada banyak pakar yang membahas
mengenai definisi politik ini. Menurut Deliar Noer politik adalah segala aktivitas atau sikap
yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang bermaksud untuk memengaruhi, dengan
jalan mengubah atau mempertahankan, suatu macam bentuk sususnan masyarakat.
Kemudian politik juga diartikan sebagai suatu kegiatan yang dikemukakan oleh Miriam
Budiardjo, ia mengatakan bahwa pada umumnya dikatakan bahwa politik adalah
bermacam-macam kegitan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses
menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Dengan
adanya definisi dari Deliar Noer maupun Miriam Budiardjo, pada prinsipnya mengandung
persamaan, di mana kedua pakar ini melihat politik sebagai suatu kegiatan, namun ada
perbedaan dalam hal bentuk kegiatan yang dilaksanakan.5
Kemudian, arti dari politik menurut KBBI Kemdikbud adalah pengetahuan tentang
ketatanegaraan atau kenegaraan, misal sistem pemerintahan. Arti lainnya yaitu segala
urusan dan tindakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain.

4
Haidar Baqir, Buku saku filsafat islam, (Bandung Mizan, 2005), hal. 189-190
5
Abdulkadir, Muhammad Rusydiyanto, memahami tentang beberapa konsep politik, Volume XXI, No 2, April-juni,
2005, hal 265-266.
B. Pengertian Etika Politik
Franz Magnis Suseno mengartikan etika politik dengan sejumlah nilai luhur yang
seharusnya diterapkan dalam politik. Etika politik juga merupakan kewajiban hati nurani
yang tidak difokuskan pada apa yang baik atau benar secara abstrak, tetapi pada apa yang
baik dan benar dalam situasi yang konkrit.6
Etika politik adalah bidang kajian yang mengeksplorasi pertimbangan moral dalam
konteks tindakan politik. Ini melibatkan analisis nilai-nilai moral, prinsip-prinsip keadilan,
dan tanggung jawab dalam hubungannya dengan kehidupan politik. Sebagai suatu disiplin,
etika politik membahas pertanyaan-pertanyaan moral tentang bagaimana seharusnya
keputusan politik diambil, bagaimana kekuasaan seharusnya digunakan, dan bagaimana
distribusi sumber daya dapat dianggap adil dalam masyarakat.
Etika politik adalah filsafat moral tentang dimensi politis kehidupan manusia, maka
etika politik berarti suatu standar nilai yang disarikan dari nilai-nilai kemanusiaan untuk
dijadikan sebagai kerangka acuan teoritik dalam mempersoalkan dan menjelaskan
legitimasi politik serta budaya politik masyarakat. Dengan demikian etika politik
mempertanyakan tanggungjawab dan kewajiban manusia sebagai manuisa, dan bukan
hanya sebagai warga terhadap negara, hukum yang berlaku dan sebagainya .
Aristoteles, filsuf Yunani kuno, memandang etika politik dalam konteks kebajikan.
Ia berpendapat bahwa tujuan politik adalah menciptakan masyarakat yang berbudi luhur
dan sejahtera. Kebajikan individu berkontribusi pada kebaikan bersama.
Immanuel Kant: Kant mendefinisikan etika politik dalam kerangka imperatif
kategoris, yang menekankan tindakan yang dilandasi oleh kewajiban moral. Tindakan
politik harus diuji dengan standar moral yang universal dan tanpa pengecualian.
etika politik adalah upaya untuk semakin memperluas lingkup kebebasan dan
menciptakan institusi-institusi yang lebih adil. Definisi tersebut mengacu pada poin
sebagai berikut, pertama, lingkup kebebasan yang dimaksud tentu saja adalah kebebasan
sosial-politik, artinya syarat-syarat fisik, sosial dan politik yang perlu untuk pelaksanaan
kongkret kebebasan, termasuk jaminan terhadap hak-hak. Ini mencakup kebebasan pers,
kebebasan berserikat dan berkumpul, kebebasan mengeluarkan pendapat, dan sebagainya.

6
Franz Magniz Suseno. Etika Politik. Jakarta: Gramedia. 2003. hlm. 13
Kedua, menciptakan institusi-institusi yang lebih adil karena hal ini ini tidak bisa
dilepaskan dari struktur masyarakat. Etika politik dalam perspektif Paul Ricoeur
mengandung tiga tuntutan. pertama, upaya hidup baik bersama dan untuk orang lain.
Kedua, upaya memperluas lingkup kebebasan. Ketiga, membangun institusi-institusi yang
adil. Tujuan etika politik adalah mengarahkan ke hidup baik, bersama dan untuk orang lain,
dalam rangka memperluas lingkup kebebasan dan membangun institusi-institusi yang adil.

C. Urgensi Etika Politik dalam Bernegara


Urgensi etika politik dalam bernegara mencakup beberapa aspek krusial yang
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan kelangsungan demokrasi. Berikut adalah
penjelasan lebih rinci beserta referensi terkait:
Legitimasi Pemerintah: Etika politik memainkan peran kunci dalam menentukan
legitimasi pemerintah. Ketika tindakan dan kebijakan pemerintah didasarkan pada prinsip-
prinsip moral dan nilai-nilai etika, masyarakat cenderung memberikan dukungan yang
lebih besar kepada pemerintahan tersebut. Sebaliknya, tindakan yang tidak etis dapat
merusak legitimasi dan otoritas pemerintah.
Pemberdayaan Masyarakat: Etika politik mendukung pemberdayaan masyarakat
dengan menekankan keterlibatan warga dalam proses pengambilan keputusan. Prinsip-
prinsip moral membantu memastikan bahwa hak-hak warga diakui dan dihormati, sehingga
menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi masyarakat.
Perlindungan Hak Asasi Manusia: Etika politik memastikan perlindungan hak asasi
manusia, yang merupakan dasar dari keadilan sosial. Kebijakan publik dan praktik
pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai etika berkontribusi pada penegakan hak-hak
dasar setiap individu.
Keadilan Sosial: Etika politik mendorong implementasi kebijakan yang
mendukung keadilan sosial. Pemikiran moral membimbing distribusi sumber daya dan
peluang sehingga menciptakan masyarakat yang lebih merata.
Mengatasi Korupsi dan Kepemimpinan Buruk: Etika politik berperan dalam
mengatasi korupsi dan praktek kepemimpinan buruk. Nilai-nilai etika menekankan
transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam tata kelola pemerintahan.
Pemeliharaan Kestabilan Politik: Etika politik dapat membantu dalam
pemeliharaan kestabilan politik dengan menciptakan konsensus moral di antara berbagai
kelompok masyarakat. Hal ini dapat mengurangi ketegangan politik dan meningkatkan
stabilitas sosial.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Secara etimologi kata etika ini berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu ethos dan ethikos. Kata ethos ini memiliki arti sifat, watak, kebiasaan, dan tempat yang
biasa. Sedangkan ethikos memiliki arti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik.
Selanjutnya adapula pengertian terminologi adalah muncul ketika manusia merefleksikan
unsur-unsur etis kedalam pendapat-pendapat yang spontan. Kemudian, arti dari politik
menurut KBBI Kemdikbud adalah pengetahuan tentang ketatanegaraan atau kenegaraan, misal
sistem pemerintahan.
Franz Magnis Suseno mengartikan etika politik dengan sejumlah nilai luhur yang
seharusnya diterapkan dalam politik. Etika politik adalah bidang kajian yang mengeksplorasi
pertimbangan moral dalam konteks tindakan politik.
Urgensi etika politik dalam bernegara mencakup beberapa aspek krusial yang
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan kelangsungan demokrasi
B. SARAN
Pembahasan mengenai definisi etika dan politik, definisi etika politik
serta urgensi etika politik dalam bernegara merupakan pengetahuan yang
sangat penting, maka dari itu penulis meminta kritik dan saran pembaca
jiakalau ada kekuarangan dan semoga dapat menyempurnakan Kembali
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Lorens Bagus, Kamus filsapat,(Jakarta:PT Gramedia pustaka, 2000), h.217
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Mohammad Maiwan, Memahami teori-teori etika:cakeawal dan pandangan. Hal 194.
Etika Politik; Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern, h. 8. Menurut Muhammad
Nasaruddin

Jean-Jacques Rousseau, "The Social Contract" (1762).


John Stuart Mill, "On Liberty" (1859).
Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, 1948).
Michael Walzer, "Spheres of Justice" (1983).
Haidar Baqir, Buku saku filsafat islam, (Bandung Mizan, 2005), hal. 189-190
Abdulkadir, Muhammad Rusydiyanto, memahami tentang beberapa konsep politik, Volume
XXI, No 2, April-juni, 2005, hal 265-266.

Anda mungkin juga menyukai