Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REVIEW

DOSEN PENGAMPU
Siti Sutanti, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH

NAMA : Ditha Tri Amanda (5213142010)

Jihan Putri Airlangga (5213142011)

KELAS : Regular-A

ETIKA PROFESI DAN ESTETIKA


PENDIDIKAN TATA BOGA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karna rahmat dan karunia
Nya kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR) pada mata kuliah Etika
profesi dan estetika. Dan juga kami tidak lupa pula mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu Etika profesi dan estetika. kami sangat berharap tugas Critical Book Review ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
penulis harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa
depan.

Medan, 10 September 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................ii

BAB I PEMBAHASAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR ......................................................................................1


B. Tujuan CBR ..................................................................................................................1
C. Manfaat CBR ................................................................................................................1

IDENTITAS BUKU .....................................................................................................................2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

A. Buku utama ...................................................................................................................3


B. Buku Pembanding .........................................................................................................8

BAB III PEMBAHASAN

A. Kelebihan buku ...........................................................................................................14


B. Kelemahan buku .........................................................................................................14

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................15
B. Saran ...........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR
Critical Book Review bertujuan mengkaji sebuah buku bacaan atau buku
pelajaran yang telah selesai dibaca. Alasan mengapa harus dilakukan critical book review
adalah untuk mengetahui sejau mana kita memahami isi buku tersebut, kemudian kita
dapat membandingkan kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut.
B. Tujuan penulisan CBR
1. Memenuhi tugas KKNI
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan isi buku
3. Membandingkan buku 1 dengan buku yang lainnya
C. Manfaat penulisan CBR
1. Menambah pengetahuan Tentang filsafat pendidikan
2. Meningkatkan kemampuan menemukan inti sari suatu buku, kemampuan
membandingkan buku dengan buku lainnya dengan baik.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku utama dan buku Pembanding

1
A. Identitas Buku
Identitas buku utama
Judul : Buku ajar etika profesi
Pengarang : ali mashar
Tahun terbit : 2015
Penerbit : departemen teknik konversi energi
Kota terbit : Bandung
ISBN :-

Identitas buku pembanding


Judul Buku : Etika Profesi
Pengarang : Lagiono dan Nurul Qomariah
Penerbit : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun terbit : 2017
Kota terbit : Jakarta
Tebal buku : 160 hlm
ISBN :-

2
BAB II
ISI RINGKASAN BUKU
A. Buku ajar etika profesi
1. Bab 1
kata etika atau etik berasal dari kata ethos (bentuk jamaknya “ta etha”) bahasa
Yunani, yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan
kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri sendiri maupun kepada masyarakat atau
kelompok masyarakat. Ini berarti bahwa etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup
yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain
atau dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Etika juga dimengerti sebagai “filsafat moral”, yaitu ilmu yang membahas dan
mengkaji nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas. Sebagai cabang filsafat, etika
sangat menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat dan mengkaji nilai dan norma
moral serta permasalahanpermasalahan moral yang timbul ditengah-tengah kehidupan
manusia (bermasyakat).
Kata etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai 3 (tiga) arti, yaitu:
a) sebagai sistem nilai atau sebagai nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi
pedoman bagi seseorang atau kelompok untuk bersikap dan bertindak
b) sebagai kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau moral
c) sebagai ilmu tentang yang baik dan yang buruk yang diterima dalam suatu
masyarakat, menjadi bahan refleksi yang diteliti secara sistematis dan metodis.

Secara umum etika dapat dibagi menjadi dua, yaitu etika umum dan etika khusus.
Etika Umum berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak
atau mengambil keputusan secara etis dengan berpegang pada teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya
suatu tindakan. Sedangkan Etika Khusus merupakan penerapan prinsip-prinsip moral
dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.

Sebagai norma-norma dasar bagi kelakuan manusia, etika mempunyai fungsi untuk:

3
1. memberi petunjuk yang harus dilakukan dalam situasi konkrit yang sedang
dihadapi.
2. memberi petunjuk bagaimana mengatur pola konsistensi dengan orang lain.
3. membimbing tingkah laku manusia agar dalam mengelola kehidupan tidak
sampai bersifat tragis.
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian dan keterampilan
yang tinggi dan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam (R. T. De George,
1986). profesi membutuhkan pendidikan, pelatihan dan pengalaman secara memadai
untuk menjadi seorang profesional.
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu:
a. Adanya keahlian dan keterampilan khusus.
Untuk dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik seorang profesional harus
memiliki keahlian dan keterampilan.
b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi.
Kaidah dan standar moral ini dituangkan dalam satu dokumen yang disebut kode
etik profesi.
c. Mengabdi pada kepentingan masyarakat.
Setiap insan pelaksana profesi harus mendahulukan kepentingan masyarakat luas
di atas kepentingan pribadi.
d. Para profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Sebagai
profesional, seseorang hidup dari profesinya.
Etika profesi memberikan wawasan agar kita mampu berfikir kritis terhadap
norma moral yang berlaku pada suatu profesi sebagai pegangan, pedoman untuk
menjalankan profesinya dengan penuh tanggung jawab sehingga semua tuntutan moral
dari suatu profesi dapat dilaksanakan.
Etika profesi membantu orang dengan norma-norma untuk menyatakan
identitasnya sebagai manusia yang baik. Ini berarti bahwa dengan melaksanakan norma-
norma etika profesi, identitas seseorang tidak hanya diakui oleh masyarakat internal,
namun mendapatkan pengakuan dari masyarakat umum tentang identitasnya itu.

4
Kode etik adalah norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu
sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. Kode
etik profesi merupakan suatu pedoman bagi para profesional dalam menjalankan
profesinya. Bagian ini akan memberikan pengertian, tujuan dan fungsi serta beberapa
contoh kode etik profesi.
Kode etik profesi sebetulnya bukanlah hal yang baru. Ini dibuat untuk mengatur
tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh anggota kelompok
itu. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita yang diterima oleh profesi itu
sendiri yang bisa mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk
dilaksanakan dengan tekun dan konsekwen.

B. Bab 2
Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian
kualitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”. Profesionalisme
mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai
sumber penghidupan. Profesi sering kita artikan dengan “pekerjaan” atau “job” kita
sehari-hari.
Dengan begitu, maka arti “profession” mengandung dua unsur. Pertama unsur
keahlian dan kedua unsur panggilan. Sehingga seorang “profesional” harus memadukan
dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan
pekerjaannya, dan juga kematangan etik sebagai ekspresi panggilan. Penguasaan teknik
saja tidak membuat seseorang menjadi “profesional”, keduaduanya harus menyatu.
Prinsip etos kerja adalah harapan yang ingin diciptakan melalui kerja. Kerja
bukanlah sekedar upaya untuk menghasilkan suatu produk yang kemudian dikonversi
dalam bentuk gaji, honor atau bentuk imbalan lain. Hasil kerja bisa diartikan secara
pendek, seperti sehabis menyelesaikan pekerjaan kita akan dapat upah, atau secara jangka
panjang, yakni bekerja bisa membawa seseorang pada posisi yang sangat mulia.
Karakteristik pokok mempunyai arti kompetensi yang sangat mendalam dan
merupakan bagian melekat pada pribadi seseorang dan dapat menyesuaikan sikap pada
berbagai kondisi atau berbagai tugas pada jabatan tertentu.

5
Kompetensi lebih menitik beratkan pada apa yang diharapkan dikerjakan oleh
pekerja di tempat kerja, atau dengan perkataan lain kompetensi menjelaskan apa yang
seharusnya dikerjakan oleh seseorang bukan latihan apa yang seharusnya diikuti.
Kompetensi juga harus dapat menggambarkan kemampuan menggunakan ilmu
pengetahuan dan keterampilan pada situasi dan lingkungan yang baru.
Karena itu uraian kompetensi harus dapat menggambarkan cara melakukan
sesuatu dengan efektif bukan hanya mendata tugas. Melakukan sesuatu dengan efektif
dapat dicapai dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Sikap kerja atau attitude
sangat mempengaruhi produktivitas, namun sampai saat ini masih diperdebatkan
bagaimana merubah sikap kerja serta menilainya.
C. BAB 3
Kecerdasan didefinisikan sebagai kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi
searah dengan tujuan, berpikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif (David
Wechsler, 1939). Lalu bagaimana kita bisa mengukur kecerdasan ini. Terkait dengan ini,
David Wechsler mengembangkan alat ukur uji kecerdasan seseorang yang sampai saat ini
digunakan dan dipercaya sebagai skala kecerdasan yang disebut Wechsler Intelligence
Scale.
Kecerdasan spiritual sering disebut SQ (Spiritual Quotient) diperlukan bagi setiap
hamba Tuhan untuk dapat berhubungan dengan Tuhannya. Melibatkan kemampuan dan
menghidupkan kebenaran yang paling dalam. Dalam arti mewujudkan hal yang terbaik
dan paling manusiawi dalam batin.
Prinsip adalah suatu kebenaran yang hakiki dan fundamental serta berlaku secara
universal bagi seluruh umat. Prinsip merupakan pedoman dalam bertindak atau
berperilaku, yang berupa nilainilai yang permanen dan mendasar. Ada 3 prinsip utama
bagi orang yang tinggi spiritualnya, yakni: prinsip kebenaran, prinsip keadilan dan
prinsip kebaikan.
Kecerdasan kreativitas adalah potensi seseorang untuk menghasilkan penemuan-
penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi atau pun lainnya. Kreativitas adalah
kemampuan seseorang untuk mencipta dan berkreasi. Walaupun belum ada teori yang
secara komprehensif tentang faktor-faktor pendukung ide kreatif ini, tapi yang jelas ide

6
kreatif banyak dirangsang oleh adanya usaha perbaikan kualitas hidup atau karena
timbulnya berbagai permasalahan dalam hidup ini.

7
B. Buku Pembanding etika profesi
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika
memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak
secara tepat dalam menjalani hidup ini. Ilmu Etika Profesi erat hubungan dengan
komponen-komponen nilai (value), norma (norm), moral dan Hukum. Nilai dan norma
mendasari pengembangan etika yang memiliki esensi moralitas, dan hukum. Hubungan
ketiga komponen tersebut sangat penting untuk mengatasi permasalahan dalam
penerapannya Etika Profesi pada proses pelayanan Kesehatan Lingkungan/Sanitarian
secara professional. Persamaan dan Perbedaan Etika Profesi dan Hukum sangat penting
dipahami, dalam rangka melaksanakan hak, kewajiban dan tanggung jawab/pertanggung
jawaban dalam pelayanan professional.
Profesi Dari beberapa uraian difinisi profesi menurut para ahli, maka
kesimpulannya pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun
sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.Profesi memiliki mekanisme serta
aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan
tidak demikian. Hal inilah yang harus 13 diluruskan di masyarakat, karena hampir semua
orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama. Dari beberapa definisi dan
pengertian tersebut, dapat dirumuskan bahwa Profesi adalah suatu pekerjaan yang
dilandasi oleh suatu ilmu pengetahuan dan diperoleh melalui program pendidikan tinggi
(professional) yang khas/spesifik dengan standar kualitas yang tertentu dan terukur, dan
dapat melakukannya secara mandiri dengan imbalan jasa dari klien yang dilayani dengan
kode etik dan aturan yang berlaku (yang disusun dan sepakati oleh organisasi profesinya.
Profesi Kesehatan Lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. (HAKLI, 8
Oktober 2008). Dasar keilmuan kesehatan lingkungan adalah mengidentifikasi,
mengukur, menganalisis, menilai, memprediksi bahaya berbagai pajanan di lingkungan,
dan melakukan pengendalian dengan tujuan mencegah dan melindungi kesehatan
masyarakat dan ekosistem. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari interaksi dinamis

8
berbagai pajanan atau agen lingkungan (fisik, radiasi, kimia, biologi dan perilaku)
melalui wahana udara, air, limbah, makanan-minuman, vector atau binatang pembawa
penyakit, dan manusia dilingkungan permukiman, tempat kerja dan atau sekolah, tempat-
tempat umum maupun perjalanan dengan resiko dampak kesehatan (kejadian penyakit)
pada kelompok manusia dan atau masyarakat.
Hak Sebagai Warga Negara dan Mcam-Macam Hak Hak adalah segala sesuatu
yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum
lahir.Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu
hal yang harus dilaksanakan).Pengertian Kewajiban secara umum adalah Sesuatu yang
harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Kewajiban dibagi atas dua macam,
yaitu kewajiban sempurna yang selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban
tidak sempurna yang tidak terkait dengan hak orang lain. Kewajiban sempurna
mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak sempurna 14 berdasarkan
moral.hak merupakan sesuatu yang urgen (segera) dalam kehidupan ini. setiap orang
berhak mendapatkan hak setelah memenuhi kewajiban.
HAK adalah suatu peran yang bersifat fakultatif artinya boleh dilaksanakan atau
tidak dilaksanakan, berbeda dengan KEWAJIBAN adalah peran yang bersifat imteratif
artinya harus dilaksanakan. Hubungan keduanya adalah saling berhadapan dan
berdampingan karena didalam hak terdapat kewajiban untuk tidak melanggar hak orang
lain dan tidak menyalahgunakan haknya. Macam-macam Hak meliputi antara lain : Hak
Legal dan Moral; Hak Positif dan Negatif; Hak Khusus dan Hak Umum; Hak individu
dan Sosial; Hak Absolut. Standar Profesi Kesehatan Lingkungan, Standar Kompetensi
yang merupakan kemampuan minimal berupa pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
dalam menjalankan praktek professional secara mandiri di bidang Kesehatan lingkungan
untuk menjalankan peran dan fungsinya dari aspek manajerial, teknis dan sosio cultural
sesuai dengan ketentuan perundangan.
Kode Etik Profesi Sanitarian merupakan pedoman sebagai landasan etika,
moralitas, kewajiban dan tanggung jawab yang bersifat umum, terhadap diri sendiri,
teman seprofesi, masyarakat dan organisasi profesi dalam melaksanakan peran dan
pengabdian profesi.Kode Etik merupakan kewajiban umum dari seorang Sanitarian.Kode
etik yang merupakan kewajiban pada diri sendiri, teman seprofesi, masyarakat /klien dan

9
kepada organisasi profesi.Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia
merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu,
dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.
Tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan
yang dibuat nya. Berikut ini merupakan beberapa jenis tanggung jawab, yaitu : Tanggung
Jawab Terhadap Diri Sendiri; Tanggung Jawab Terhadap Keluarga; Tanggung Jawab
Terhadap Masyarakat; Tanggung Jawab Kepada Bangsa/Negara dan Tanggung Jawab
Terhadap Tuhan Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan,
merupakan perbuatan baik untuk kepentingan manusia. Pengabdian adalah perbuatan
baik yang berupa pikiran, 15 pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan,
cinta kasih dan kasih sayang, hormat atau suatu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas. Pengorbanan berasal dari kata kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyata kan kebaktian, yang memiliki makna
keikhlasan, yang tidak mengandung pamrih, suatu pemberian yang didasarkan pada
kesadaran moral yang tulus ikhlas semata Mengenai tanggung jawab dengan tanggung
gugat, beberapa ahli menyampaikan pendapat yang berbeda satu dengan lainnya.
a. Menurut Martono, tanggung jawab secara umum dapat berarti tiga macam,
masingmasing accountability, responsibility dan liability.
b. J.H. Nieuwenhuis, berpendapat bahwa tanggung gugat merupakan kewajiban
untuk menanggung ganti kerugian sebagai akibat pelanggaran norma. Perbuatan
melanggar norma tersebut dapat terjadi disebabkan karena perbuatan melawan
hukum dan wanprestasi.
c. Peter Mahmud Marzuki berpendapat bahwa, tanggung jawab dalam arti liability
diartikan sebagai tanggung gugat sebagai terjemahan dari
liability/aansprakelijkheid yang merupakan bentuk spesifik dari tanggung jawab.
atau badan hukum lain tersebut. Istilah tanggung gugat berada dalam ruang
lingkup hukum privat.

Akuntabilitas merupakan proses menuju kualifilasi pertanggungjawaban atas


tindakan/ perilaku/ profesionalitas yang telah dilakukan oleh seorang professional dan
atau melalui badan hukumnya. Macam-Macam Jenis Tanggung Gugat adalah Contractual
Liability, Liability in Tort, Strict Liability dan Vicarious Liability. Profesi Sanitarian

10
Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidang kesehatan
lingkungan yang memberikan perhatiaan terhadap aspek kesehatan lingkungan air, udara,
tanah, makanan dan vektor penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat umum,
tempat kerja, industri, transportasi dan matra . Standar profesi adalah batasan kemampuan
(knowledge, skill, and professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang
individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri
yang dibuat oleh organisasi profesi.Standar 16 pelayanan profesi adalah pedoman yang
harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan.

Standar Kompetensi Sanitarian disusun berdasarkan Peran, Fungsi dan Kompetensi


yang harus dimiliki oleh Sanitarian.Standar Kompetensi Sanitarian Kompetensi adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang (tenaga kesehatan) berdasarkan ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap profesional untuk dapat menjalankan praktik dan/atau pekerjaan
profesinya.Untuk menjamin mutu pelayanan profesi, sanitarian harus memiliki
kompetensi sesuai Standar Kompetensi Sanitarian, yang diukur melalui uji
kompetensi.Untuk menjalankan peran, fungsi tenaga sanitarian harus memiliki
kompetensi sesuai dengan standar kompetensi.Standar pelayanan profesi adalah pedoman
yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan.Standar
Kompetensi Sanitarian disusun berdasarkan Peran, Fungsi dan Kompetensi yang harus
dimiliki oleh Sanitarian.Kode Etik Ahli Kesehatan Lingkungan/Sanitarian Code of coduct
Sanitarian/Kode etik sanitarian adalah rumusan “sikap tindak” yang menurut profesi
sanitarian “baik” khususnya bagi masyarakat dan lingkungan yang disusun berdasarkan
kajian dan prinsip Etik. Kode etik harus dipatuhi, dan bila dilanggar akan diberi sanksi.

Kewajiban sanitarian dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan lingkungan


sebanyak 20 item yang meliputi Kewajiban sanitarian secara umum (11); Kewajiban
sanitarian terhadap klien/masyarakat (5 item); kewajiban sanitarian terhadap teman
seprofesi (2 item); dan kewajiban terhadap diri sendiri (2 item) . Bentuk pelanggaran
kode etik : 1) melalaikan kewajiban 2) melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan
sumpah 3) mengabaikan sesuatu yang harus dilakukan tidak dilakukan 4) melanggar
ketentuan Undang-undang 5) menggunakan identitas/gelar yang bukan kewenangannya
6) menggunakan alat, metode, dan tata cara, dll yang menimbulkan kesan adalah tenaga

11
kesehatan yang kompeten. Terselenggaranya Pelayanan Profesi Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagai
barometer upaya preventif, promotif, dan kuratif yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan di wilayah kecamatan/beberapa desa dalam 1 wilayah kerja
puskesmas. Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk memperoleh gambaran hasil
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas terhadap akses masyarakat untuk
memperoleh Pelayanan Kesehatan Lingkungan, kualitas Pelayanan Kesehatan
Lingkungan Puskesmas, masalah yang dihadapi, dan dampak kesehatan masyarakat.
Indikator pemantauan dan evaluasi kinerja Puskesmas meliputi :
a. Akses masyarakat untuk memperoleh Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
b. Kualitas Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
c. Masalah yang dihadapi dalam Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
d. Dampak yang dapat terjadi (derajad kesehatan masyarakat).
Mengkomunikasikan Data Hasil Analisa data adalah proses penyederhanaan data
kedalam ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun,
dkk). Ruang lingkup analisa data dapat di uraikan mulai : pengertian, tujuan, langkah-
langkah, jenis-jenis analisa data.
Tahapan Pengolahan Data dalam pedoman riset para pakar dapat di sajikan mulai
tahap : Editing, coding, saving, tabulating, analisis Etika dalam proses pengolahan data
meliputi :Informend consent (Lembar persetujuan) Lembar persetujuan merupakan
bentuk persetujuan antara petugas dengan klien dengan memberikan lembar persetujuan
bahwa data hasil pelayanan akan dijaga keamanan dan kerahasiaannya. Anonymity
(Tanpa nama). Petugas sanitarian akan menjaga kerahasiaan dari responden, dengan cara
tidak mencantumkan nama pada alat/instrument pengukuran maupun hasil, melainkan
menggunakan nama inisial atau kode tertentu saja.
Cara mengkomunikasikan yang baik antara petugas kepada klien, tumbuhkan
komunikasi yang akrab, komunikatif, saling percaya, menjaga privacy. Konsep
Kesadaran dan Komitmen Profesi Kesadaran diri merupakan proses mengenali motivasi,
pilihan dan kepribadian kita lalu menyadari pengaruh faktor-faktor tersebut atas
penilaian, keputusan dan interaksi kita dengan orang lain. Kesadaran dapat di bagi
menjadi 2, yaitu kesadaran pasif dan kesadaran aktif.Tokoh yang menemukan konsep
12
Kesadaran antara lain Sigmun Freud dan Carl Gustav Jung dan Mourice Bucke.Sigmun
Freud yang terkenal dg konsep Id, Ego dan Super Ego; Carl Gustav Jungyang dikenal
dengan konsep ego, personal unconscious & collective unconscious. Mourice Bucke,
yang terkenal dengan konsep Kesederhanaan kesadaran, kesadaran diri dan kesadaran
kosmik Proses peningkatan kesadaran melalui konsep dan prinsip Kuadran perilaku
Johary Windows, dan Pentingnya pengembangan konsep diri dalam membangun
Komitmen, Integritas dan Kredibilitas dalam organisasi. John Meyer dan Natalie Allen
pada tahun 1991 menyatakan tiga model komitmen kerja seseorang untuk
perusahaannya/institusinya. Ketiga jenis komitmen kerja tersebut adalah:
1) Cinta Terhadap Pekerjaan (Affective Commitment)
2) Takut Kehilangan (Continuance Commitment
3) Memiliki Rasa Kewajiban (Normative Commitment).
Kesadaran dan Komitmen dalam Penerapan Standar dan Kode Etik Profesi
Kredibilitas terbangun melalui dua unsur yang sangat penting yaitu kapabilitas
(kompetensi) dan pengalaman. Akan sulit rasanya jika seorang pemimpin tidak memiliki
kompetensi dan pengalaman di bidang yang ia pimpin. Sementara itu integritas dibangun
melalui tiga unsur penting yaitu nilai-nilai yang dianut oleh Pemimpin (values),
konsistensi, dan komitmen. Nilai-nilai merupakan pegangan dari si pemimpin dalam
bertindak. Intergritas ini akan semakin kokoh jika si pemimpin memiliki konsistensi
antara apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukan (walk the talk) dan memiliki
komitmen terhadapnya. Bila tidak memiliki integritas, kita akan kehilangan kredibilitas
karena orang lain akan menjauhi kita untuk menghindari kekecewaan.

13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan buku
a. Buku utama
- Isi dan penjelasan yang dipaparkan singkat tapi mudah dimengerti
- Penggunaan bahasa mudah di pahami
b. Buku Pembanding
- Isi buku lengkap
- Materi setiap bab di paparkan dengan jelas
- Pilihan penggunaan kata yang mudah dipahami
- Sampul buku menarik
- Terdapat gambar, table dan ilustrasi sehingga isi materi buku lebih mudah
dipahami.
B. Kelemahan buku
a. Buku utama
- Sampul buku kurang menarik
- Tidak terdapat nomor ISBN
- Tidak terdapat bagian bab penutup
b. Buku pembanding
- Penyusunan materi dari bab ke bab pada buku tidak berurut seperti maju mundur
sehingga materinya tidak bersambung, tetapi tetap bias dipahami.
- Terdapat kata-kata yang mungkin belum dipahami pembaca
- Buku tidak memiliki ISBN

14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah etika profesi dapat ditarik kesimpulan bahwa
profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh
profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik dan
desainer. Dari profesi yang disebutkan diatas, haruslah memiliki etika yang baik
B. Saran
Apapun profesi kita, hendaklah kita mengutamakan etika kita

15
DAFTAR PUSTAKA
Lagiono, dan Qomariah nurul. 2017. Etika profesi. Jakarta: Kementerian kesehatan republik
Indonesia.
Mashar, Ali. 2015. Buku ajar etika profesi. Bandung: Departemen teknik konversi energy.

16

Anda mungkin juga menyukai