Oleh
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Semarang 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
B. Tujuan ......................................................................................................................... 1
C. Manfaat ....................................................................................................................... 1
D. Metode Penulisan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 11
Daftar Pustaka............................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika, moral, dan akhlak adalah topik yang sangat penting dan relevan dalam
kehidupan sehari-hari. Etika dan moral berkaitan dengan norma-norma dan prinsip-
prinsip yang mengatur perilaku manusia, sementara akhlak mencakup tindakan dan
perilaku manusia yang baik atau buruk. Dalam dunia yang semakin kompleks dan
maju, masalah etika, moral, dan akhlak menjadi semakin kompleks dan
memerlukan perhatian yang lebih besar dari masyarakat.
B. Tujuan
C. Manfaat
Untuk memberikan wawasan yang lebih baik tentang konsep etika, moral, dan
akhlak. Dengan membaca makalah ini, pembaca akan memahami mengapa etika,
moral, dan akhlak penting, bagaimana norma-norma dan prinsip-prinsip tersebut
dapat membantu membentuk perilaku manusia, serta dampak dari perilaku yang
baik atau buruk terhadap individu dan masyarakat. Selain itu, makalah ini dapat
menjadi sumber informasi dan referensi bagi mahasiswa, akademisi, dan
masyarakat umum yang tertarik dengan topik ini.
D. Metode Penulisan
1
menghasilkan sebuah makalah yang berkualitas. Selain itu, penulisan makalah ini
juga akan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan disajikan secara
sistematis dan logis untuk memudahkan pembaca dalam memahami materi yang
disampaikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep etika, moral, dan akhlak seringkali digunakan secara bergantian, meskipun
sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
a) Etika adalah sistem nilai dan prinsip yang digunakan untuk mengevaluasi
tindakan manusia. Etika mencakup pertimbangan tentang apa yang benar dan
salah, baik dan buruk, adil dan tidak adil, serta bertanggung jawab atau tidak.
Etika juga mempertimbangkan implikasi sosial, lingkungan, dan kemanusiaan
dari tindakan tersebut.
b) Moral adalah seperangkat prinsip dan nilai yang digunakan untuk mengatur
perilaku individu dalam masyarakat. Moral mencakup peraturan dan norma
sosial yang diikuti oleh individu atau kelompok tertentu. Moral didasarkan pada
nilai-nilai budaya, agama, dan tradisi yang mengatur bagaimana manusia
seharusnya bertindak.
c) Sedangkan akhlak adalah karakter atau moralitas individu, yang mengacu pada
tingkat kebaikan atau keburukan individu. Akhlak mempengaruhi perilaku dan
tindakan individu, serta memberikan pedoman tentang bagaimana bertindak
dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak mencakup pengembangan karakteristik
seperti kejujuran, kejuangan, kesabaran, kasih sayang, dan integritas.
Ketiga konsep ini berkaitan erat satu sama lain, karena moral dan akhlak merupakan
bagian dari sistem etika yang lebih besar. Etika adalah landasan untuk moral dan
akhlak, karena menentukan prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh individu dan
masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, memahami konsep etika, moral, dan
akhlak adalah penting untuk memahami perilaku manusia dan menjaga nilai-nilai sosial
yang baik dalam masyarakat.
3
B. Karakteristik Akhlak Islam
Allah SWT telah berkehendak bahwa akhlak dalam Islam dengan karakteristiknya
berbeda dan istimewa, yaitu dengan karaktersitik yang menjadikannya sesuai untuk
setiap individu, kelas sosial, ras, lingkungan, masa dan segala kondisi. Beberapa
karakteristik akhlak Islam dapat dikemukakan sebagai berikut:
Karakteristik akhlak Islam Rabbaniah berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan
Allah SWT. Ada dua aspek utama dalam karakteristik ini, yaitu Rabbaniah dari sisi tujuan
akhirnya (Rabbaniah al-ghoyah) dan Rabbaniah dari sisi sumbernya (Rabbaniah al-mashdar).
a. Rabbaniah al-ghoyah berarti bahwa Islam menjadikan tujuan akhir dan sasaran terjauh
yang ingin dicapai oleh manusia adalah menjaga hubungan yang baik dengan Allah
dan meraih ridha-Nya. Tujuan akhir ini merupakan garis besar yang ditekankan oleh
Islam, sehingga segala upaya dan kerja keras manusia serta cita-citanya harus
diarahkan untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Hal ini sejalan dengan firman Allah
dalam surat an-Najm ayat 42 yang menyatakan bahwa segala sesuatu berasal dari
Allah dan akan kembali kepada-Nya.
b. Rabbaniah al-mashdar, sementara itu, berkaitan dengan sumber akhlak Islam yang
berasal dari Allah SWT melalui ajaran-ajaran yang disampaikan melalui kitab suci
Al-Quran dan Hadits. Tujuan akhir yang hendak dicapai manusia adalah untuk
menjadi hamba yang mukhlis (memurnikan pengabdiannya) kepada Allah semata,
bukan kepada selain-Nya. Oleh karena itu, tauhid atau keyakinan kepada keesaan
Allah menjadi aspek yang sangat penting dalam karakteristik akhlak Islam Rabbaniah.
Insaniyah (Manusiawi)
4
Karakteristik akhlak Islam Insaniyah meliputi berbagai aspek yang berhubungan dengan
hubungan antara manusia dengan sesama manusia. Pertama, terdapat konsep keadilan yang
sangat penting dalam Islam. Setiap manusia memiliki hak yang sama dan perlakuan yang adil
tanpa diskriminasi apapun berdasarkan ras, agama, atau status sosial. Keadilan juga termasuk
dalam perintah Allah yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan diwujudkan dalam praktik
kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, akhlak Islam juga mengajarkan tentang kasih sayang dan kebaikan terhadap
sesama manusia. Islam memandang manusia sebagai satu keluarga besar, dan mengajarkan
untuk saling membantu dan mengasihi sesama manusia tanpa memandang perbedaan.
Kebaikan terhadap sesama manusia juga menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
Selain itu, akhlak Islam Insaniyah juga mencakup nilai-nilai seperti kesopanan,
kesederhanaan, dan rasa tanggung jawab sosial. Dalam Islam, seseorang dihargai bukan
hanya berdasarkan kekayaan atau statusnya, namun juga berdasarkan perilaku dan akhlaknya
dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Selain itu, Islam juga menekankan pentingnya
tanggung jawab sosial dan kewajiban untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Dalam praktiknya, akhlak Islam Insaniyah diwujudkan dalam berbagai tindakan seperti
memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, memberikan bantuan dalam situasi darurat,
berbagi makanan dengan orang yang kelaparan, mengunjungi orang sakit, dan melakukan
tindakan kebaikan lainnya.
Karakteristik akhlak Islam Syumuliyah mencakup semua sisi kehidupan, baik yang berkaitan
dengan hubungan manusia dengan Allah maupun dengan sesama manusia. Hal ini berarti
bahwa akhlak Islam tidak hanya diterapkan dalam lingkup kehidupan pribadi, tetapi juga
dalam kehidupan sosial dan politik.
5
Dalam lingkup kehidupan pribadi, akhlak Islam Syumuliyah mengajarkan manusia untuk
senantiasa berperilaku baik, jujur, dan bertanggung jawab dalam segala hal, baik dalam
urusan pekerjaan, keluarga, maupun masyarakat. Selain itu, akhlak Islam juga mengajarkan
manusia untuk mengendalikan nafsu dan emosi yang negatif, serta mengembangkan sifat-
sifat positif seperti sabar, ikhlas, dan tawakal.
Sedangkan dalam lingkup kehidupan sosial dan politik, akhlak Islam Syumuliyah menuntut
manusia untuk berperilaku adil, toleran, dan menghargai keberagaman dalam masyarakat.
Manusia juga diminta untuk mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan
individu atau kelompok tertentu, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan hak
asasi manusia.
Dengan kata lain, akhlak Islam Syumuliyah merupakan sebuah pedoman perilaku yang
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam urusan agama, pribadi, sosial,
maupun politik. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya mengajarkan cara beribadah
kepada Allah, tetapi juga memberikan panduan tentang bagaimana seorang manusia harus
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, agar dapat hidup secara damai dan harmonis dengan
sesama manusia dan lingkungan sekitarnya.
Karakteristik akhlak Islam yang lain adalah Wasathiyah, yang berarti bersikap pertengahan
atau moderat. Hal ini mengajarkan manusia untuk menjaga keseimbangan dalam setiap aspek
kehidupannya, baik dalam hal pemikiran, perilaku, maupun tindakan.
6
Menjaga sikap wasathiyah juga diterapkan dalam beragama, di mana Islam mengajarkan
umatnya untuk tidak berlebihan dalam ibadah dan memahami bahwa agama harus dilakukan
dengan seimbang dan proporsional. Islam mengajarkan bahwa seseorang harus melakukan
ibadah dengan konsisten, tidak berlebihan atau terlalu sedikit, dan harus mempertimbangkan
kondisi fisik dan keuangan yang dimilikinya.
Dalam keseluruhan aspek kehidupan, Islam mengajarkan untuk menghindari segala bentuk
ekstremisme dan mengambil jalan tengah dalam segala hal. Dalam konsep wasathiyah, Islam
mengajarkan manusia untuk memiliki sikap yang seimbang dan bijaksana dalam setiap
tindakan dan keputusan yang diambil, sehingga dapat menciptakan kehidupan yang harmonis
dan sejahtera.
Dalam kehidupan sosial, manusia dianjurkan untuk bersikap adil dan tidak memihak pada
salah satu pihak secara berlebihan. Dalam kehidupan ekonomi, manusia dianjurkan untuk
tidak terlalu serakah dan menghindari perilaku merugikan orang lain. Dalam kehidupan
politik, manusia dianjurkan untuk tidak memihak pada kelompok tertentu dan menghindari
perilaku otoriter yang merugikan kepentingan rakyat.
7
C. Hubungan Akhlak dengan Tasawuf
Dalam ajaran Islam, akhlak yang baik dianggap sebagai sebuah kunci untuk mencapai
kesempurnaan iman dan mencapai kebahagiaan sejati. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT
memerintahkan umat manusia untuk selalu berperilaku baik dan menjauhi perbuatan
buruk, sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 195, "Dan janganlah
kamu campur adukkan kebenaran dengan kesalahan, dan janganlah kamu sembunyikan
kebenaran, sedangkan kamu mengetahui."
8
Al-Qur'an merupakan sumber ajaran utama dalam Islam, dan memberikan banyak dalil
tentang pentingnya akhlak yang baik dan pengembangan spiritual dalam diri manusia.
Berikut beberapa dalil Al-Qur'an tentang akhlak dan tasawuf:
"Sesungguhnya Allah tidak melihat keindahan bentuk tubuhmu dan tidak pula
kekayaanmu, tetapi Allah melihat hatimu dan amalmu." (HR. Muslim)
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata-
kata yang baik atau diam." (QS. Al-Baqarah: 285)
"Dan siapa yang diampuni kesalahan dan diberi perlakuan yang baik, maka ia
telah memperoleh kemenangan yang besar." (QS. Al-Mujadilah: 11)
Akhlak dan tasawuf saling terkait erat. Akhlak adalah perilaku manusia dalam
menjalankan tindakan-tindakan mereka di kehidupan sehari-hari, sedangkan tasawuf
adalah cabang spiritualitas Islam yang fokus pada pengembangan karakter dan
peningkatan hubungan manusia dengan Allah SWT. Dalam tasawuf, akhlak yang baik
dianggap sebagai kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kedamaian batin.
Salah satu sumber yang menghubungkan antara akhlak dan tasawuf adalah kitab al-
Hikam karangan Imam Ibn Athaillah al-Sakandari. Dalam kitab ini, Imam Ibn Athaillah
membahas tentang pentingnya akhlak yang baik dalam tasawuf. Dia menyatakan bahwa
“tasawuf adalah tentang meningkatkan karakter dan membentuk diri menjadi manusia
yang lebih baik, dan tidak mungkin mencapai tujuan ini tanpa memiliki akhlak yang
baik” (Al-Hikam, 2:236).
Imam Ghazali, seorang ulama besar dalam sejarah Islam, juga menghubungkan antara
akhlak dan tasawuf dalam karyanya "Ihya Ulumuddin". Dalam bukunya, ia menulis,
"Tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan manusia tentang kesalehan, pemurnian hati,
dan kejujuran dalam segala perilaku, sehingga dapat mengembangkan akhlak yang
baik" (Ihya Ulumuddin, 1:24).
Dalam kesimpulan, akhlak dan tasawuf memiliki hubungan erat, dimana akhlak yang
baik merupakan kunci untuk mencapai tujuan spiritualitas dalam tasawuf. Sumber-
sumber seperti kitab al-Hikam dan Ihya Ulumuddin menghubungkan antara kedua
konsep tersebut.
9
D. Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan Modern
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
Daftar Pustaka
Shihab, M. Quraish. (2003). Etika dan Akhlak dalam Perspektif Al-Qur'an. Jakarta:
Lentera Hati.
Wahyuni, E., & Rahmawati, D. (2019). Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan
Modern. Al Ijtimaiyya: Journal of Social Science, 3(1), 1-10.
Annisa, F. (2016, November 15). Hubungan Akhlak Dan Tasawuf Dalam Islam.
DalamIslam.com. Retrieved March 12, 2023, from
https://dalamislam.com/akhlaq/hubungan-akhlak-dan-tasawuf/amp
10
11