Dosen Pengampu :
Oleh :
Nama :
Nim :
No.Absen :
Puji syukur saya panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat
beserta Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Etika
Profesi Guru ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis, saya berharap
pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi lain, saya
berharap pembaca menemukan pengetahuan baru dari makalah ini. Walaupun tulisan ini tidak
sepenuhnya bagus, saya berharap ada manfaat yang bisa diperoleh oleh pembaca. Demikian
sepatah dua patah kata dari saya. Terima kasih.
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………....... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………... 1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika, Profesi, dan Guru………………………………….. 2
2.2 TujuanKode Etik Profesi Keguruan…………………………………… 4
2.3 Kode Etik Profesi Keguruan…………………………………………. 5
2.4 Kode Etik Guru pada Peraturan Perundang-Undangan……………… 5
2.5 Rumus Kode Etik Guru Indonesia…………………………………… 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………… 6
3.2 Saran…………………………………………………………………. 6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 6
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Etika dan profesi dewasa ini menjadi perbincangan yang penting bagi semua kalangan. Bukan
hanya etika profesi untuk guru saja, tetapi semua kalangan pun akan melakukan etika dan profesi
sebagai seorang pekerja dan sebagainya. Etika profesi sebagai seorang guru khususnya. Dalam
makalah kami, kami akan menjabarkan tentang pengertian dari etika profesi dan konsep dasar
etika profesi sebagai seorang pendidik ataupun guru.
Bila kita membicarakan tentang konsep dasar, maka bila dihubungkan dengan etika profesi,
maka memiliki arti bahwa mengapa muncul pertanyaan mengapa muncul etika dalam berprofesi
dan harus seperti apa etika yang baik dalam berprofesi ini. Sebelum menjawab pertanyaan ini,
kita perlu memahami apa arti dari etika dan profesi itu sendiri dan selanjutnya konsep dasar etika
profesi guru.Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan
atau menuntut keahlian, menggunakan teknik-teknik, serta dedikasi yang tinggi. Ciri-ciri atau
kriteria suatu profesi ialah adanya kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku
anggota berserta sanksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik tersebut.
2. Profesi
Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession atau bahasa latin,
profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam
melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang
mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental;
yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan perbuatan
praktis, bukan pekerjaan manual (Danin, 2002). Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar
pokok, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut
keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian
diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang
dapat dipertanggung jawabkan.
Menurut Webstar (1989), Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang ingin ditekuni oleh
seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu pekerjaan tertentu yang mensyaratkan
pengetahuan dan keterampilan khusus yang didapat dari pendidikan akademis yang intensif.
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi merupakan pekerjaan yang
tidak sembarang orang bisa melakukannya dan dari pengertian tersebut dapat dilihat syarat-
syarat suatu pekerjaan dapat dikatakan profesi, yakni :
· Adanya ilmu pengetahuan yang mendasari teknik dan prosedur kerja yang diperoleh
melalui pendidikan dan latihan khusus.
· Adanya kode etik profesi.
· Adanya pengakuan Formal Legalistik dari masyarakat dan pemerintah.
· Adanya organisasi yang memayungi pelaku profesi serta melindungi masyarakat dari
layanan yang tidak semestinya.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam
adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum
tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi
sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit
seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang
menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
3. Guru
Kata guru menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berbunyi: Guru adalah orang yang kerjanya
mengajar seperti guru agama, guru bantu, guru besar, maha guru, guru kepala dan guru mengaji.
Pengertian guru seperti disebutkan pada defenisi menurut kamus di atas, sebenarnya merupakan
pengertian yang global. Namun untuk lebih mengkhususkan pengertian kita tentang guru secara
rinci, berikut disajikan defenisinya. Guru adalah :
a) Seorang anggota masyarakat yang berkompeten dan memperoleh kepercayaan untuk
melaksanakan tugas pengajaran transfer nilai kepada murid.
b) Suatu jabatan profesional melaksanakan atas dasar kode etik profesi.
c) Suatu kedudukan fungsional melaksanakan tugas atau tanggung jawab sebagai pengajar,
pemimpin dan orang tua.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sebagai profesional, guru harus selalu meningkatkan pengetahuan. Sebagai jabatan yang
harus dapat menjawab tantangan perkembangan masyarakat, jabatan guru harus selalu
dikembangkan. Dalam bersikap guru harus selalu mengadakan pembaruan sesuai dengan
tuntutan tugasnya. Peran guru bukan hanya sebagai pendidik tetapi juga sebagai
motivator,inovator dan juga fasilitator. Guru diharapakan bersikap bijaksana dalam hal apapun
terutama dalam hal etika,sikap guru akan menjadi panutan bagi siswa.
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila beliau
menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi tauladan bagi siswa-siswanya. Dan
guru itu harus mempunyai etika dalam pembelajarannya di sekolah maupun dilingkungan
masyarakat. Etika itu disasarkan kepada peraturan perundang-undangan,organisasi profesi,teman
sejawat,anak didik,tempat kerja, serta terhadap pemimpin.
3.2. Saran
Penulis memberikan saran yang ditujukan untuk :
1. Masyarakat, terutama bagi para guru indonesia agar lebih memperhatikan kode etik
kepegawaian, sehingga tidak ada lagi terdengar kasus-kasus yang terkait dengan pendidikan di
Indonesia.
2. Para calon guru di harapkan mempelajari dan memahami tentang profesi keguruan
terutama tentang kode etik guru, sehingga kedepannya diharapkan kualitas pendidikan menjadi
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Iskandar. 2012. Menghasilkan Guru Kompetensi dan Profesional. Jakarta: Bee Media
IndonesiaBulnadi, Satudipura. 1986. Kompetensi Guru dan Kode Etik. Bandung: Angkasa.
Denim, Sudarman. 2010. Profesionalisasi Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali pers Barawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi
Kependidikan, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta.2012
Hamzah B. Uno, Profesi Kepedidikan, Bumi Aksara, Jakarta.2008
Nanang Priatna dan Tito Sukamto, Pengembangan Profesi Guru, Remaja
Rosdakarya, Bandung.2013
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.2001
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Rineka Cipta, Jakarta.1998