Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai etika
profesi serta disajikan dengan bentuk dan materi yang sederhana agar pembaca
mudah untuk memehaminya. Dalam penulisan makalah ini juga menemui
berbagai rintangan dan hambatan. Namun berkat kesabaran dan kerja keras
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Tak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan makalah ini yang
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Bandung, Desember 2014

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ i

Kata Pengantar............................................................................................... ii

Daftar Isi......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2

1.3 Tujuan............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika.............................................................................. 3

2.2 Pengertian Profesi........................................................................... 4

2.3 Etika Profesi.................................................................................... 4

2.4 Etika Sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT).................................... 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................... 8

3.2 Saran............................................................................................... 8

Daftar Pustaka................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar manusia menggunakan etika-etika serta norma-norma


dalam kehidupan sehari-hari. Etika harus digunakan dimanapun dan kapanpun.
Karena dengan etikalah manusia bisa menentukan benar atau salahnya perbuatan.
Oleh karena itu, setiap manusia harus memahami arti penting dari etika.

Etika tidak membahas keadaan manusia melainkan membahasa bagaimana


seharusnya manusia melakukan perbuatan yang baik dan benar. Etika tidak bisa
dilepaskan dari kehidupan manusia. Dalam kehidupan masyarakat yang sederhana
sekalipun, selalu ada serangkain nilai-nilai etika yang ditempatkan sebagai acuan
untuk menentukan baik atau buruknya suatu perbuatan.

Di kehidupan yang semakin modern ini sedikit demi sedikit etika mulai
ditinggalkan. Fakta dilapangan menunjukkan pemuda-pemuda mulai
meninggalkan etika yang diwariskan leluhur bangsa Indonesia. Tak hanya itu,
para penggerak roda pemerintahan juga kurang memahami pentingnya etika.
Mereka mulai mengacuhkan penggunaan etika yang baik dan benar. Tak hanya
bertugas untuk menjalankan pemerintahan namun seharusnya mereka memberi
contoh perilaku yang baik untuk masyarakat. Banyak berita negatif yang
ditimbulkan dari perilaku pejabat-pejabat negara seperti korupsi, kolusi,
nepotisme ataupun kasus pelecehan seksual. Sesungguhnya masih banyak kasus
seperti ini yang masih belum terungkap. Dan yang semakin memperburuk
keadaan adalah perilaku seperti ini dilakukan dari pejabat yang paling tinggi
hingga tingkat yang paling rendah.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis akan membahas bagaimana


etika yang baik dan benar, khususnya etika dalam berprofesi.

1
2

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan etika?

b. Apa yang dimaksud dengan profesi?

c. Apa yang dimaksud dengan etika profesi?

d. Bagaimana etika seorang Ketua RT yang baik dan benar?

1.3 Tujuan

a. Menjelaskan pengertian etika

b. Menjelaskan pengertian profesi

c. Menjelaskan etika profesi

d. Memaparkan bagaimana etika menjadi Ketua RT yang baik dan benar sesuai
dalil di dalam Al-Qur’an.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika

Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggalnya yaitu
“ethikos” yang berarti timbul dari kebiasaan sedangkan bentuk jamaknya yaitu “ta
etha” yang artinya adat kebiasaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan
kewajiban moral(akhlak). Secara garis besar etika dapat diartikan sebagai suatu
ilmu yang berkenaan dengan akhlak serta berkaitan dengan benar atau salah suatu
perbuatan yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.

Etika dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

A. Etika Umum

Berkaitan dengan kondisi-kondisi dasar bagiamana manusia berindak dan


mengambil keputusan secara etis.

B. Etika Khusus

Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar di dalam bidang


kehidupan yang lebih khusus. Etika khusus dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Etika Individual, menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya


sendiri.
b) Etika Sosial, berkaitan mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia
sebagai anggota umat manusia. Etika juga mrnyangkut hubungan manusia dengan
manusia baik secara langsung ataupun dalam kelembagaan (keluarga,
masyarakat).

3
4

2.2 Pengertian Profesi

Profesi berasal dari bahasa latin “proffesio” yang mempunyai dua arti
yaiu ikrar atau janji dan pekerjaan. Profesi adalah kegiatan yang dilakukan
berdasarkan keahlian tertentu. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang
melaksanakan suatu kegiatan berdasarkan kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki guna memenuhi kebutuhan hidup manusia.

2.3 Pengertian Etika Profesi

Etika profesi merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau


norma-norma etis umum yang telah disepakati pada lingkup kerja. Prinsip-prinsip
dasar di dalam etika profesi yaitu sebagai berikut.

A. Tanggung jawab, bertanggung jawab terhadap pekerjaan itu sendiri maupun


terhadap hasilnya.
B. Keadilan, dituntun untuk memberikan kepada siapa saja yang menjadi haknya.
C. Otonomi, setiap profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan
profesinya.

Etika profesi juga berkaitan erat dengan kode etik profesi itu sendiri. Kode
etik profesi merupakan pedoman tingkah laku, sikap, dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari hari. Kode etik profesi
merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakan kelanjutan
norma-norma yang bersifat lebih umum yang telah dibahas dalam etika profesi.

Tujuan dari kode etik profesi adalah sebagai berikut.

A. Untuk menjujung tinggi martabat profesi


B. Untuk meningkatkan mutu profesi
C. Untuk menentukan standar hak-hak profesi
5

2.4 Etika Sebagai Ketua RT

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:


“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka
berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan
berfirman: “ Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS
Al Baqarah : 30)

Dalil di atas menjelaskan bagaimana kedudukan manusia di muka bumi.


Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Khalifah berarti
pemimpin. Dengan demikian, Allah menciptakan manusia sebagai pemimpin di
muka bumi.

Lalu bagaimana tugas manusia sebagai pemimpin di muka bumi? Manusia


bertugas menjaga dan memelihara apa yang Allah ciptakan di alam semesta. Tak
hanya itu, manusia juga wajib menjaga hubungan baik dengan manusia lainnya.
Agar tercipta suasana yang lebih harmonis maka manusia menentukan pemimpin
dari suatu golongan masyarakat. Pemimpin di sini adalah manusia yang
mempunyai jabatan, baik pemimpin negara ataupun yang terkecil pemimpin
keluarga.

Dalam pemerintahan Indonesia terdapat beberapa tingkatan pejabat


negara. Presiden berutugas memimpin negara, gubernur bertugas memimpin suatu
provinsi, bupati/walikota bertugas memimpin kabupaten/kota, camat betugas
6

memimpin suatu kecamatan, kepala desa bertugasa memimpin suatu desa, serta
ketua RT bertugas memimpin suatu RT dalam masyarakat. Apabila menjadi
pemimpin tentunya harus memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi. Kaloh
berpendapat bahwa pemimpin pemerintahan harus mendengarkan, merasakan,
menanggapi, dan mewujudkan keinginan, aspirasi, tuntutan dan kepentingan
masyarakat serta tuntutan organisasi, sehingga kesejahteraan masyarakat terus
meningkat. Tak hanya itu, seorang pemimpin juga harus bisa memberikan
manfaat kepada masyarakat yang dipimpinnya seperti hadist berikut ini.

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”


(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-
Shahihihah)

Tingkatan terendah dari pejabat negara adalah ketua RT. Walaupun berada
pada tingkatan yang terendah namun posisi ini merupakan posisi yang penting
dalam menjalankan roda pemerintahan. Seorang ketua RT memiliki tugas dan
kewajiban sebagai berikut.

A. Memberikan pelayanan kepada penduduk setempat sesuai dengan ketentuan


yang berlaku.
B. Menggerakan swadaya dan kegotong-royongan masyarakat.
C. Berpartisipasi dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat.
D. Berpartisipasi dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
E. Menjaga hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan.
F. Membantu menciptakan hubungan yang harmonis antar anggota masyarakat
dan antar masyarakat dengan pemerintah daerah
G. Berpatisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik,
ekonomi, dan sosial yang biayanya bersumber dari swadaya masyarakat atau
pemerintah daerah serta mempertanggungjawabkannya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
7

Seorang ketua RT juga mempunyai fungsi sebagai berikut.


A. Penampung dan penyaluran aspirasi masyarakat
B. Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
C. Pengkoordinasi antar warga
D. Pemberdayaan hak politik masyarakat
E. Menjembatani hubungan antar sesama dan antar masyarakat dengan
pemerintah daerah
F. Menangani masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga

Pada kenyataannya masih banyak ketua RT yang melalaikannu tugas-


tugasnya. Padahal tingkatan RT hanyalah tingkatan yang paling rendah dan
memiliki tugas yang tidak terlalu banyak dibandingkan dengan pejabat negara
yang lain. Apakah seorang ketua RT tidak mampu menjalankan tugasnya? Maka
dari itu, seorang ketua RT harus memilki kepribadian yang baik. Seorang ketua
RT haruslah memiliki sifat tanggung jawab yang tinggi, berani mengambil
keputusan dan berlaku adil. Sebagai ketua RT juga harus mempunyai etika yang
benar, baik etika dalam berbicara, etika bertingkah laku ataupun etika sopan
santun.

Tak hanya itu, ketua RT juga harus bisa membuat ketenangan dan
keharmonisan antar sesama masyarakat. Ketua RT harus bisa berkomunikas
dengan baik dengan masyrakatnya sendiri agar tidak terjadi salah paham. Peranan
yang lainnya adalah yaitu ketua RT harus bisa menggerakan warganya untuk
saling bergotong royong dan saling membantu. Secara umum ketua RT harus bisa
menjadi contoh yang baik bagi warga-warganya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sudah menjadi bagian kodrat bahwa tidak ada satu kehidupan kelompok
manusia sepanjang sejarah yang lepas dari etika. Begitu pula dengan profesi.
Setiap profesi pasti memiliki etika dengan peraturan yang berbeda. Suatu profesi
bukanlah dimaksud untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan
untuk pengabdian kepada masyarakat. Berarti profesi tidak boleh merusak,
merugikan, bahkan menimbulkan malapetaka bagi masyarakat. Sebaliknya profesi
itu harus berusaha menimbulkan kebaikan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Ini
berarti seorang penyandang profesi sebagai Ketua RT harus mengayomi dan
berusaha menciptakan keharmonisan dan keselarasan antar warganya. Disamping
itu juga etika yang baik seorang Ketua RT yaitu mengemban amanah,
bertanggungjawab, adil dalam memimpin warganya, dan bijaksana dalam
mengambil keputusan sesuai firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah : 30
tentang peranan khalifah di muka bumi. Kepemimpinan dan etika pemerintahan
mempunyai peranan penting atas keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan
baik di tingkat pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari makalah ini, maka penulis memberikan saran :

1. Sebagai manusia harus memiliki etika yang baik


2. Manusia harus bisa menggunakan etika sesuai situasi dan kondisi
3. Sebagai manusia yang memiliki profesi tertentu harus beretika sesuai kode etik
yang berlaku

8
DAFTAR PUSTAKA

2010. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: CV Penerbit Diponegoro.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta: Balai Pustaka

Internet

http://id.wikipedia.org

http://kemendagri.go.id/

http://yanhasiholan.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai