Etika Profesi Menurut Islam-36497867
Etika Profesi Menurut Islam-36497867
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai etika
profesi serta disajikan dengan bentuk dan materi yang sederhana agar pembaca
mudah untuk memehaminya. Dalam penulisan makalah ini juga menemui
berbagai rintangan dan hambatan. Namun berkat kesabaran dan kerja keras
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Tak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan makalah ini yang
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 8
3.2 Saran............................................................................................... 8
Daftar Pustaka................................................................................................ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di kehidupan yang semakin modern ini sedikit demi sedikit etika mulai
ditinggalkan. Fakta dilapangan menunjukkan pemuda-pemuda mulai
meninggalkan etika yang diwariskan leluhur bangsa Indonesia. Tak hanya itu,
para penggerak roda pemerintahan juga kurang memahami pentingnya etika.
Mereka mulai mengacuhkan penggunaan etika yang baik dan benar. Tak hanya
bertugas untuk menjalankan pemerintahan namun seharusnya mereka memberi
contoh perilaku yang baik untuk masyarakat. Banyak berita negatif yang
ditimbulkan dari perilaku pejabat-pejabat negara seperti korupsi, kolusi,
nepotisme ataupun kasus pelecehan seksual. Sesungguhnya masih banyak kasus
seperti ini yang masih belum terungkap. Dan yang semakin memperburuk
keadaan adalah perilaku seperti ini dilakukan dari pejabat yang paling tinggi
hingga tingkat yang paling rendah.
1
2
1.3 Tujuan
d. Memaparkan bagaimana etika menjadi Ketua RT yang baik dan benar sesuai
dalil di dalam Al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggalnya yaitu
“ethikos” yang berarti timbul dari kebiasaan sedangkan bentuk jamaknya yaitu “ta
etha” yang artinya adat kebiasaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan
kewajiban moral(akhlak). Secara garis besar etika dapat diartikan sebagai suatu
ilmu yang berkenaan dengan akhlak serta berkaitan dengan benar atau salah suatu
perbuatan yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.
A. Etika Umum
B. Etika Khusus
3
4
Profesi berasal dari bahasa latin “proffesio” yang mempunyai dua arti
yaiu ikrar atau janji dan pekerjaan. Profesi adalah kegiatan yang dilakukan
berdasarkan keahlian tertentu. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang
melaksanakan suatu kegiatan berdasarkan kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki guna memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Etika profesi juga berkaitan erat dengan kode etik profesi itu sendiri. Kode
etik profesi merupakan pedoman tingkah laku, sikap, dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari hari. Kode etik profesi
merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakan kelanjutan
norma-norma yang bersifat lebih umum yang telah dibahas dalam etika profesi.
memimpin suatu kecamatan, kepala desa bertugasa memimpin suatu desa, serta
ketua RT bertugas memimpin suatu RT dalam masyarakat. Apabila menjadi
pemimpin tentunya harus memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi. Kaloh
berpendapat bahwa pemimpin pemerintahan harus mendengarkan, merasakan,
menanggapi, dan mewujudkan keinginan, aspirasi, tuntutan dan kepentingan
masyarakat serta tuntutan organisasi, sehingga kesejahteraan masyarakat terus
meningkat. Tak hanya itu, seorang pemimpin juga harus bisa memberikan
manfaat kepada masyarakat yang dipimpinnya seperti hadist berikut ini.
Tingkatan terendah dari pejabat negara adalah ketua RT. Walaupun berada
pada tingkatan yang terendah namun posisi ini merupakan posisi yang penting
dalam menjalankan roda pemerintahan. Seorang ketua RT memiliki tugas dan
kewajiban sebagai berikut.
Tak hanya itu, ketua RT juga harus bisa membuat ketenangan dan
keharmonisan antar sesama masyarakat. Ketua RT harus bisa berkomunikas
dengan baik dengan masyrakatnya sendiri agar tidak terjadi salah paham. Peranan
yang lainnya adalah yaitu ketua RT harus bisa menggerakan warganya untuk
saling bergotong royong dan saling membantu. Secara umum ketua RT harus bisa
menjadi contoh yang baik bagi warga-warganya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sudah menjadi bagian kodrat bahwa tidak ada satu kehidupan kelompok
manusia sepanjang sejarah yang lepas dari etika. Begitu pula dengan profesi.
Setiap profesi pasti memiliki etika dengan peraturan yang berbeda. Suatu profesi
bukanlah dimaksud untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan
untuk pengabdian kepada masyarakat. Berarti profesi tidak boleh merusak,
merugikan, bahkan menimbulkan malapetaka bagi masyarakat. Sebaliknya profesi
itu harus berusaha menimbulkan kebaikan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Ini
berarti seorang penyandang profesi sebagai Ketua RT harus mengayomi dan
berusaha menciptakan keharmonisan dan keselarasan antar warganya. Disamping
itu juga etika yang baik seorang Ketua RT yaitu mengemban amanah,
bertanggungjawab, adil dalam memimpin warganya, dan bijaksana dalam
mengambil keputusan sesuai firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah : 30
tentang peranan khalifah di muka bumi. Kepemimpinan dan etika pemerintahan
mempunyai peranan penting atas keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan
baik di tingkat pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota.
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta: Balai Pustaka
Internet
http://id.wikipedia.org
http://kemendagri.go.id/
http://yanhasiholan.wordpress.com