Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN

PENGETAHUAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

1. Ardina zai (202119002)

2. Natalius Telaumbanua (202119036)

3. Juni Rahmat Lawolo (202119025)

4. Memory Consider Zega (202119032)

DOSEN PENGAMPU :
ENVILWAN BERKAT HAREFA,S.Si.,M.Pd

INSTITUT KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (FPIPS)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN DAN
PENGEMBANGAN PENGETAHUAN” tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini
merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah ILMU KEALAMAN DASAR.
Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah ini. Kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen pengajar, ENVILWAN
BERKAT HAREFA,S.Si.,M.Pd yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.

Gunungsitoli , 31 Agustus 2021


Penyusun

Kelompok III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Makalah ............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
A. Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA.....................................................................2
B. Perkembangan IPA.............................................................................................5
C. Ruang Lingkup IPA Pengembangannya.............................................................7

BAB III PENUTUP.......................................................................................................8


A. Kesimpulan.........................................................................................................8
B. Saran...................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia dan
gejala alam, meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses,
mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Ilmu ini terus berkembang sejalan
dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, terutama tentang benda yang ada di sekelilingnya,
seperti alam jagad raya beserta isinya bahkan dirinya sendiri.Rasa ingin tahu tersebut mendorong
manusia untuk dapat memahami dan menjelaskan gejala alam baik secara makroskopik maupun
mikroskopik.
Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus
berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta.Pengetahuan yang
diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari pengembangan ilmu
pengetahuan alam (IPA).Dengan akal yang dimilikinya, semua pengetahuan dapat diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya.Informasi yang didapat dapat disimpan dan di ajarkan
kepada generasi berikutnya, ditambah dengan pengetahuan yang diperoleh saat itu maka
informasi tentang pengetahuan ini terus bertambah dan berkembang dari generasi ke generasi
berikutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA?
2. Bagaimana Perkembangan IPA?
3. Apa saja Ruang Lingkup IPA Pengembangannya?

C. Tujuan

1. Mampu mengetahui perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah


2. Memahami metode ilmiah

3. Memahami Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA


BAB II
PEMBAHASAN

A. METODE ILMIAH SEBAGAI DASAR IPA


Pengertian Metode Ilmiah
Berbagai cara dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, baik melalui
pendekatan non-ilmiah dan terutama dengan pendekatan ilmiah. Pencarian pengetahuan dengan
cara ilmiah dilakukan berdasarkan pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun
referensi pengalaman sebelumnya. Berdasarkan metode ini, data atau fakta yang ada, perlu diuji
terlebih dahulu sebelum diterima kebenrannya. Oleh karenannya dengan cara ini suatu
pengetahuan atau fakta dapat diperbaiki bila ada kesalahan atau adanya penemuan baru yang
dapat mengkoreksi pengetahuan sebelumnya. Pengujian harus secara sistematik dan mengikuti
kaidah ilmu yaitu dengan metode ilmiah. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara atau metode
ilmiah disebut sebagai ilmu. Atau dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan yang di dapatkan
berdasarkan metode ilmiah.
Cara atau metode ilmiah adalah prosedur untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut
ilmu. Atau dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan berdasarkan.

Kriteria Ilmu Pengetahuan


Tidak semua pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu, karena ilmu merupakan
pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat tertentu.

a. Logis atau masuk akal


Sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang telah diakui kebenarannya.

b. Objektif
Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung oleh fata
empiris.
c. Metodik
Berarti bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur,
dirancang, diamati dan terkontrol.
d. Sistematis
Berarti bahwa pengetahuan tersebut disusun dalam satu sistem yang satu dengan
lainnya saling berkaitan dan saling menjelaskan, sehingga merupakan satu kesatuan yang
utuh.
e. Berlaku umum atau universal
Pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan dimana saja yaitu dengan cara
eksperimentasi yang sama akan diperoleh hasil yang sama atau konsisten.
f. Kumulatif, berkembang dan tentatif
Khasanah ilmu pengetahuan selalu bertambah dengan hadirnya ilmu pengetahuan
baru.Ilmu pengetahuan yang terbukti salah harus diganti dengan ilmu pengetahuan yang
benar (tentatif).
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Operasionalisasi metode ilmiah dijabarkan dalam tahap kegiatan berikut:
a) Perumusan Masalah
Masalah adalah topik atau objek yang diteliti dengan batasan yang jelas serta
dapat diidentifikasi faktor-faktor yang terkait.
b) Penyusunan Hipotesis
Hipotesis merupakan argumentasi tentang kemungkinan jawaban sementara
tentang masalah yang ditetapkan, disusun berdasarkan pengetahuan atau teori yang ada
dan harus diuji kebenarannya dengan observasi atau eksperimentasi.
c) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan usaha pengumpulan fakta yang relevan dengan
hipotesis dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis yang diajukan.
d) Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah
hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak.Hipotesis yang diterima merupakan
pengetahuan yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan.
Sikap Ilmiah
Berlandaskan pada syarat, kriteria dan langkah operasional tersebut maka metode ilmiah
menuntun pembentukan seorang ilmuwan mempunyai sikap ilmiah, antara lain:
a. Jujur
Ilmuwan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif dan jujur,
sehingga bila hasil penelitiannya tersebut diuji kembali oleh peneliti lain akan
memberikan hasil yang sama.
b. Terbuka
Seorang ilmuwan harus mempunyai pandangan yang luas, terbuka terhadap
pendapat orang lain, jauh dari praduga dan menghargai gagasan baru orang lain meskipun
untuk menerimanya harus melakukan pengujian terlebih dahulu.
c. Toleran
Seorang ilmuwan tidak akan merasa dirinya paling hebat, bersedia belajar dari
orang lain atau membandingkan pendapatnya dengan yang lain serta tidak pernah
memaksakan pendapatnya pada orang lain.
d. Skeptis
Dalam mencari kebenaran, seorang ilmuwan akan bersikap hati-hati, meragukan
sesuatu dan skeptis, tetapi kritis sehingga akan menyelidiki (memverifikasi) dahulu bukti-
bukti (informasi) yang mendasari suatu kesimpulan, keputusan atau pemecahan masalah.
e. Optimis
Seorang ilmuwan tidak akan mengatakan sesuatu tidak dapat dikerjakan sebelum
memikirkan dan mencoba mengerjakannya terlebih dahulu.
f. Pemberani
Sifat ilmuwan yang selalu mencari kebenaran, maka akan berani melawan
ketidakbenaran, kepura-puraan yang menghambat kemajuan, meskipun harus merugikan
dirinya sendiri. Sifat pemberani ini dicontohkan oleh Copernicus dan Galilieo mengenai
keyakinan tentang heliosentrisnya yang sangat bertentangan dengan kepercayaan dan
penguasa saat itu yang mempercayai faham geosentris.
g. Kreatif dan inovatif
Selalu ingin mendapatkan, menciptakan, memvariasikan sesuatu yang baru
terutama guna mendapatkan nilai tambah.
B. PERKEMBANGAN IPA
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak
pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan hal
tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan penelitian sebagai intinya yang
tidak pernah terputus. Bahkan ia akan semakin membesar dan meluas.
Penggolongan IPA menjadi “klasik” dan “modern” sama sekali bukan berkaitan dengan
waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi, yaitu
cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam.
IPA klasik yang telaahannya mengikuti kaidah ilmu tradisional berdasarkan
pengalaman, kebiasaan, dan bersifat makroskopik. Sedangkan IPA modern yang bersifat
mikroskopik, muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan
yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam


a. Zaman Kuno
Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan mengamati
dan membeda-bedakan, serta dari hasil percobaan yang sifatnya spekulatif atau trial and error.
Semua pengetahuan yang diperoleh diterima sebagaimana adanya, belum ada usaha untuk
mencari asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu.
Pada saat manusia mulai memiliki kemampuan menulis membaca dan berhitung maka
pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib dan berlangsung terus menerus. Misalnya dari
pengamatan dan pencatatan peredaran matahari, ahli astronomi Babilonia menetapkan
pembagian waktu, tahun dibagi dalam 12 bulan, minggu dibagi dalam 7 hari dan hari dalam 24
jam. Selanjutnya jam dibagi dalam 60 menit dan menit dalam 60 detik. Kemudian satuan enam
puluh ini juga digunakan untuk
pengukuran sudut, 60 detik sama dengan 1 menit, 60 menit sama dengan 1 derajad dan
satu lingkaran penuh sama dengan 360o.
Demikian pula ahli Babilonia dapat meramalkan terjadinya gerhana matahari, tiap 18
tahun tambah 10 atau 11 hari. Ini terjadi kira-kira 3000 SM.
Pada tahun 2980-2950 SM telah dapat dibangun piramid di Mesir untuk menghormati
dewa agar tidak terjadi bahaya banjir di sungai Nil. Pembangunan piramid itu menunjukkan
bahwa pengetahuan teknik bangunan dan matematika khususnya geometri dan aritmatika telah
maju. Kurang lebih tahun 1.600 SM orang mesir telah menghitung keliling lingkaran sama
dengan tiga kali garis tengahnya sedang luas lingkaran sama dengan seperdua belas kuadrat
kelilingnya.
b. Zaman Yunani Kuno
Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada zaman Yunani,
disebabkan oleh kemampuan berpikir rasional dari bangsa Yunani. Pada tahap ini manusia tidak
hanya menerima pengetahuan sebagaimana adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari
jawab tentang asal-usul dan sebab-akibat dari segala sesuatu. Thales (624-548 SM),Anaximenes
(588-526 SM),Anaximander (610-546 SM),Heraklitos (535-475 SM),Pythagoras (580-499
SM),Empedokles (495-435 SM),Leukippos dan Demokritos (460-370 SM), Plato (427-345 SM),
Aristoteles (384-322 SM),Ptolomeus (127-151).

c. Zaman Pertengahan
Zaman Alkimia (abad 1-2)
Ahli alkimia menerima pendapat empat buah unsur dan bahkan menambahkan tiga lagi,
yaitu: air raksa, belerang dan garam. Disini pengertian usur lebih dimaksudkan sebagai sifatnya
daripada unsur itu sendiri.
Air raksa = logam yang mudah menjadi uap.
Belerang = mudah terbakar dan memberi warna.
Garam = tak dapat terbakar dan bersifat tanah.
Zaman Latrokimia (latros = Tabib)
Secara garis besar sumbangan bangsa Arab dalam pengembangan pengetahuan alam
adalah:

1. Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani, mengembangkannya dan kemudian


menyebarkan ke Eropa dan selanjutnya dikembangkan di Eropa.
2. Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam lapangan
kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia dan biologi.

3. Memantapkan penggunaan sistim penulisan bilangan dengan dasar sepuluh dan ditulis
dengan posisi letak, artinya nilai suatu angka terletak pada letaknya.
Contoh :
Bilangan 2132 = paling depan berarti dua ribuan, berturut-turut kebelakang, satu
ratusan, tiga puluhan dan dua satuan. Cabang matematika elementer yaitu aljabar diawali
dan dikembangkan bangsa Arab.
d. Zaman Modern, Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam
Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai abad pertengahan sudah
banyak tetapi belum sistimatis dan belum dianalisis menurut jalan pikiran tertentu. Biasanya
pemikiran diwarnai cara berpikir filsafat, agama atau bahkan mistik. Setelah alat sempurna
dikembangkan metode eksperimen.

C. RUANG LINGKUP IPA PENGEMBANGANNYA


seluruh makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam beserta proses
materi dan sifatnya. Jadi IPA yang akan kamu pelajari akan lebih fokus dalam hal-hal
semacam itu. IPA terdiri dari 3 aspek yaitu:

1. Fisika
Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam
yang tidak hiddup atau materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta semua
interaksi yang menyertainya.
2. Kimia
Kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam, yang berkaitan dengan komposisi
zat, unsur, sifat dan reaksinya. Kimia adalah studi tentang materi dan interaksinya dengan
energi dan materi itu sendiri. Ilmu Bumi atau geologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang Bumi dan perkembangannya.imiah.
3. Biologi
Biologi atau ilmu hayat adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup,
termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Ilmu
biologi modern membahas pengetahuan yang sangat luas, eklektik, serta terdiri dari
berbagai macam cabang dan subdisiplin.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang mempunyai
rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang (dinamis). Dengan sifat ini, dalam
benak manusia selalu bertanya karena keingintahuannya: apa sesungguhnya (what), bagaimana
sesuatu terjadi (how), dan mengapa demikian(why).
Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus
berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta. Pengetahuan yang
diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar perkembangan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA).
Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil
penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal
sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi .

B. Saran

Melalui makalah ini, penulis sangat mengharapkan mahasiswa/i mampu


mengembangkan rasa ingin tau tentang segala yang dipelajari dalam perkembangan dan
pengembangan ilmu pengetahuan Alam dan mampu mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
 DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen IAD. 2004. Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Makassar: Universitas Negeri Makassar.
IAD KLH 1-iv 2008.doc. 7 Oktober 2010.
Materi-kuliah-i-iad.ppt. 7 Oktober 2010.
Ahmadi, Abu. 2008. Jakarta. Perkembangan dan Pengembangan IPA. Ilmu Alamiah Dasar
(IAD). Edisi Terbaru. 5: 1-39.

Anda mungkin juga menyukai