Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDEKATAN ILMIAH

Makalah ini Disusun Guna Melengkapi Mata Kuliah Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu : Putri Rizkiyah Rhmawati, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 9

Khusnul Khotimah (223151076)

Ar-isad Marendi Setiawan (223151092)

Az-zahra Zulfa Alfiana (223151097)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan berkah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Filsafat Ilmu ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu. Makalah ini menjelaskan lebih mendalam
mengenai Pendekatan Ilmiah dengan bahasa yang lebih mudah untuk di cerna dan di pahami.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari buku panduan yang berkaitan dengan Pendekatan Ilmiah serta informasi dari media
massa.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai cara berkomunikasi dalam
berorganisasi dengan baik, khususnya bagi penulis. Akhir kata, mungkin dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan penulis mohon dimaafkan. Akhirnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Sukoharjo, 2 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar belakang ...................................................................................................... 1


B. Rumusan masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

A. Pendekatan Ilmiah ................................................................................................. 3


B. Pendekatan Non Ilmiah ......................................................................................... 4
C. Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah ..................................................... 5
D. Contoh Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah……………………………………..5
E. Metode Ilmiah…………………………………………………………………...6
F. Karakteristik Metode Ilmiah ……………………………………………………7

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 8

Kesimpulan ...................................................................................................................... 8

Saran ................................................................................................................................ 8

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berusaha mencari kebenaran
telah memberikan banyak pelajaran, misalnya tentang kesadaran, kemauan, dan
kemampuan manusia sesuai dengan posisinya sebagai makhluk individu, makhluk
sosial dan makhluk Tuhan yang diaplikasikan dalam kehidupan. Secara kodrati,
manusia dianugerahi akal dan daya piker yang tidak diperoleh oleh makhluk lain.
Akal ini seyogyanya dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk kemampuan
berpikir tersebut. Secara mendasar, manusia memiliki sikap rasa ingin tahu atau
manusia juga memiliki sikap skeptis. Telah mengantar manusia kepada cakrawala
ilmu pengetahuan, sikap skeptis ini ada pada diri manusia sejak lahir. Mereka
cenderung mengungkapkan kata apa ini? Apa itu? Mengapa begini? Mengapa
begitu? Dan seterusnya. Dibalik pernyataan itu sebenarnya manusia mencari
sesuatu pengetahuan yang benar.
Tanpa disadari semenjak manusia purba selalu merindukan kebenaran, yang
tidak lain berupa pengetahuan yang benar. Untuk mencapainya, dapat diterapkan
dua pendekatan ilmiah dan pendekatan non ilmiah. Dalam pendekatan non ilmiah
sering dijumpai, antara lain; akal sehat (common sense), prasangka, intuisi,
kebetulan (coba-coba), pendapat otoritas. Sedangkan dalam pendekatan ilmiah
dilakukan dengan cara menemukan kebenaran melalui pengalaman, melalui
kekuatan nalar, dan menemukan kebenaran melalui penelitian.
Dalam mencari kebenaran, manusia tidak membatasi dirinya, walaupun
kebenaran yang dapat dicapai dengan usahanya sendiri itu, tetap bersifat terbatas
pada kemampun akalnya. Hsrat ingin tau manusia akan terpuaskan jika
memperoleh pengetahuan mengenai hal yang dipertanyakanya dan pengetahuan
yang diinginkanya adalah pengetahuan yang benar. Pengetahuan yng benar dapat
dicapai manusia melalui pendekatan ilmiah dan pendekatan non ilmiah.
Pendekatan ilmiah menuntut dilakukanya cara-cara atau langkah-langkah tertentu
dengan urutan tertentu, agar dapat dicapai pengetahuan yang benar.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka beberapa pertanyaan yang terangkum
sebagai rumusan masalah yang akan dibahas, diantaranya:
1. Apa pengertian dari pendekatan ilmiah dan pendekatan non ilmiah?
2. Bagaimana perbedaan antara pendekatan ilmiah dan pendekatan non ilmiah?
3. Bagaimana tahapan atau proses metode ilmiah?

C. Tujuan Penulisan
1. Menyelesaikan tugas dalam mata kuliah Filsafat Ilmu
2. Menjabarkan dan mengkaji lebih jauh mengenai pendekatan ilmiah dan
pendekatan non ilmiah
3. Mengetahui lebih dalam pendekatan ilmiah dan pendekatan non ilmiah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah adalah pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu
pengetahuan yang fungsional terhadap suatu masalah tertentu. Dengan pendekatan
ilmiah manusia berusaha memperoleh kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan
secara rasional dan empiris. Pendekatan ilmiah wujudnya berupa metode ilmiah.
Metode ilmiah ini prosedur dalam mendapatkan suatu pengetahuan yang disebut ilmu
pengetahun. Oleh karena itu ilmu adalah merupakan pengetahuan yang didapat
melalui metode ilmiah. Adapun karakteristik dari pendekatan ilmiah diantaranya:
1. Logis
Penelitian dapat dikatakan benar apabila dapat diterima oleh akal sehat dan
tentunya sesuai dengan fakta yang terdapat dilapangan atau disebut sebagai
fakta empiris. Untuk mencari kebenaran harus sesuai dengan kaidah akal
yakni logika. Penalaran yang digunakan dapat berupa prosedur induktif
adalah cara berpikir dalam menarik suatu kesimpulan atau yang dapat bersifat
khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
2. Sistematik
Suatu penelitian dilaksanakan dengan cara beurutan sesuai dengan kaidah
atau prosedur yang benar, dari yang sederhana hingga yang kompleks.
3. Empirik
Penelitian didasarkan pada pengalaman sehari-hari yakni fakta yang
ditemukan melalui hasil coba-coba lalu diangkat sebagai hasil penelitian.
Adapun landasan dari penelitian empirik diantaranya:
a. Mempunyai persamaan serta perbedaan (adanya perbandingan satu
sama lain)
b. Segala hal yang berkaitan dengan empirik mempunyai sifat yang
berubah-ubah sesuai dengan waktu
c. Segala hal yang berkaitan dengan empiric tidak dapat secara kebetulan,
melainkan terdapat penyebab (hubungan sebab-akibat)
4. Replikatif
Penelitian yang pernah dilakukan diuji kembali oleh peneliti lain sehingga
hasil dari penelitian yang telah diuji kembali. Agar dapat bersifat replikatif,

3
penentuan susunan variable menjadi salah satu langkah penting bagi seorang
peneliti.

B. Pendekatan Non Ilmiah


Pendekatan non ilmiah adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu
dalam usaha mencari ilmu pengetahuan serta didalam mencari kebenaran. Dapat
dilakukan sebagai cara diantaranya penemuan ilmu pengetahuan secara tiba-tiba atau
kebetulan. Tetap berpegang teguh pada akal sehat (common sense), usaha coba-coba
(trial and eror), dan lain sebagainya.
Adapun pada pendekatan non ilmiah mempunyai metode yang terkesan tradisional,
diantaranya ialah:
a. Akal sehat (Common Sense)
Pandangan umum yang digunakan oleh individu secara praktis didalam
kehidupan sehari-hari. Disatu sisi akal sehat ialah suatu kebenaran dan juga
dapat menyesatkan individu didalam mengambil keputusan.
b. Prasangka
Sikap mengambil keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan dari
suatu objek. John E. Farley mengklasifikasikan prasangka:
1) Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap benar
2) Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan tidak disukai
3) Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana kecenderungan seseorang
dalam bertindak
c. Intuisi
Kemampuan dalam memahami sesuatu hal melalui hati.
d. Penemuan kebetulan dan coba-coba
Rangkaian percobaan yang dilakukan secara berulang dengan menggunakan
suatu cara yang berbeda-beda, serta dilakukan tanpa menggunakan metode
yang bersifat sistematis.
e. Otoritas ilmiah dan kewibawaan
Otoritas ilmiah adalah orang-orang berpendidikan tinggi dan dianggap
mempunyai keahlian dibidang ilmu tertentu.
Otoritas kewibawaan adalah orang-orang yang dipilih atau dianggap sebagai
pemimpin.

4
C. Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah
Pendekatan Ilmiah:
1. Perumusan masalah jelas dan spesifik
2. Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris
3. Jawaban permasalahan didasarkan pada data
4. Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan
logika yang benar
5. Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain.
Pendekatan Non Ilmiah:
1. Perumusan masalah yang kabur atau abstrak
2. Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat
supranatural/dogmatis
3. Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data dilapangan
4. Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumuman data dan analisis data secara
logis
5. Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain.

D. Contoh Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah


Contoh : “Paijo sakit perut selama seminggu”
Pendekatan Ilmiah :
1. Cari data dilapangan Paijo makan apa?
2. Periksa ke dokter
3. Tes laboratorium
4. Pengobatan
5. Kesimpulan: Paijo keracunan
Pendekatan Non Ilmiah :
1. Pergi ke dukun
2. Penyembuhan
3. Kesimpulan: Paijo terkena guna-guna dari teman/musuhnya

5
E. Metode Ilmiah
Ilmu adalah penguasaan keahlian dan atau kemahiran khusus dalam bidang
tertentu (vakmanschap): orang harus mempelajari bagaimana caranya ia harus bekerja
atau mengerjakan sesuatu, jalan apa yang harus ditempuh. Perkataan “metode” adalah
sebuah perkataan yang berkaitan dengan perkataan “jalan”. Hal itu berlaku untuk
banyak bidang; juga pekerjaan tanpa berkemahiran (ambachtelijk handwerk)
membutuhkan suatu proses belajar dan mengenal suatu metode. Ciri khas untuk
metode ilmiah adalah butir-butir berikut ini. Metode tersebut, butir yang pertama,
mengenai seperangkat “aturan main” yang berlaku ajeg yang menyandang sifat
tertutup: tidak boleh mengandung pertentangan-pertentangan atau penyimpangan-
penyimpangan prinsipil. Jadi, aturan-aturan main ini lebih bersifat rasional atau
teoretikal ketimbang bersifat praktikal.
Butir kedua yang menengarai (menjadi ciri khas bagi) metode, adalah transformasi
(pengubahan) secara sistematikal bahasa biasa dan pengamatan sehari-hari. Kata-kata
yang dalam bahasa sehari-hari digunakan dengan cara yang berbeda-beda, didalam
suatu ilmu memperoleh satu arti yang diletakkan (dirumuskan) dalam sebuah definisi
yang dipaparkan secara cermat. “Daya tarik” dalam bahasa biasa dapat menyandang
banyak pertalian dan menunjuk pada orang-orang, benda-benda seni, gagsan-gagasan
juga dengan intensitas yang berbeda-beda. Perkataan “orang” (pribadi) bagi berbagai
orang dapat mempunyai arti yang berbeda-beda.
Butir ketiga adalah alat-alat kerja dan instrument-instrumen: laboratorium dengan
instrumentauriumnya, formulir-formulir yang sudah tercetak untuk angket, computer,
layar radar, termometer untuk mengukur panas badan.
Butir keempat adalah pengaruh dari sebuah teori. Ini sudah memainkan sebuah
peranan dalam dua butir terdahulu: observasi ditentukan oleh teori (mengamati sebuah
inti-cel dengan menggunakan sebuah mikroskop elektronik berkaitan dengan teori
terkait dalam Biofisika) dan hal itu berlaku juga bagi instrmen-instrumen (piring-
antene parabola dalam Astronomi akan tidak ada tanpa suatu teori tentang getaran-
getaran elektromagnetik dan tentang kecepatan gerak cahaya atau velositas cahaya).
Metode ilmiah adalah mekanisme atau cara mendapatkan pengetahuan dengan
prosedur yang didasarkan pada struktur logis yang terdiri dari tahapan kerja:
1. Adanya kebutuhan objektif
2. Perumusan masalah
3. Pengumpulan teori
6
4. Perumusan hipotesis
5. Pengumpulan data/informasi/fakta
6. Analisis data
7. Penarikan kesimpulan

F. Karakteristik Metode Ilmiah


1. Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat
untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
2. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang
dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
3. Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama
dengan kondisi yang sama pula.
4. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan
konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
5. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendekatan ilmiah merupakan pendekatan yang berbasis keilmuan yang diterapkan dalam
pembelajaran dengan kompetensi yang diharapkan mencakup pengembangan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan, Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah dapat membantu
meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dengan langkah kegiatan yang meliputi
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan
menuntut peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, akan tercipta
pembelajaran yang bermakna dan menarik bagi siswa.

B. Saran

Pendekatan ilmiah merupakan hal yang penting dalam merumuskan sebuah pengetahuan
yang disebut ilmu. namun, mahasiswa dan masyarakat terpelajar diharapkan untuk tidak juga
mendewa-dewakan pendekatan ilmiah dan melupakan pendekatan non ilmiah dikarenakan
kedua pendekatan tersebut saling melengkapi satu dengan yang lain sehingga lahirlah sebuah
ilmua yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Shidarta, A. 2014. Filsafat Ilmu: UB Press.

Siyoto, S. 2015, Dasar Metode Penelitian: Literasi Media Publing.

https://www.sosiologi.info/2022/06/pengertian-pendekatan-ilmiah-dan-non-ilmiah.html?m=1

https://slideplayer.info/slide/2757097/

https://portaljurnalistik99.wordpress.com/2019/05/03/pendekatan-ilmiah-dan-non-ilmiah-
serta-tahapan-metode-ilmiah/

https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=271550

Anda mungkin juga menyukai