DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
III.I Kesimpulan
III.II Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui. Bentuk
luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas dasar itu yang
memahami dasar pikiran yang melandasinya. Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan
berbagai factor lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca
tulisan ini dan dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan. Berdasarkan
pemikiran di atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu
diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Skripsi. Hal ini dilakukan
supaya pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah atau terminologi yang
dinyatakan oleh banyak penulis. Secara umum penelitian dapat didefinisikan sebagai
menggunakan alat-alat dan cara-cara tertentu. Secara luas suatu penelitian dapat berarti
menemukan teori baru dengan menggugurkan teori lama, menambahkan sesuatu yang
baru pada teori lama, atau benar-benar menemukan sesuatu yang baru yang belum ada
kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik, maupun matematik yang
terhadap obyek penelitian. Bahkan pada saat ini sesuai dengan perkembangannya
pendekatan kuantitatif ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa menggunakan
TINJAUAN PUSTAKA
kegiatan yang berurutan secara logis yang menghubungkan antara pertanyaan penelitian
yang hendak dijawab dan kesimpulan penelitian yang merupakan jawaban masalah
penelitian (Rahardjo, 2017). Desain pada penelitian ini yang digunakan adalah penelitian
kualitatif dengan strategi Case Study Research yaitu meneliti suatu masalah melalui studi
kasus yang hanya satu orang. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat
deskriptif berupa perilaku orang yang akan diamati. Penelitian ini mengkaji perspektif
partisipan dengan strategi – strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian
kualitatif ditunjukkan untuk memahami fenomena – fenomena sosial dari sudut pandang
metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan
Metode kuantitatif dinamakan sebagai metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penclitian
(Sugiyono, 2012). Penelitian kuantitatif juga diartikan sebagai salah satu penelitian
yang spesifikasinya sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
Penelitian ini juga yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
disertai dengan gambar, tabel, grafik, atau tampilan lainnya (Siyoto and Sodik,
2015).
Riset kuantitatif adatah riset yang menekankan hasil pengumpulan data variabel
riset berbentuk nilai yang dapat dianalisis dengan operasional matematika yaitu
tambah (+), kurang (-), perkalian (x), dan pembagian (:). Variabel yang dapat di
kuantitatif adalah vaniabel yang diukur menggunakan alat ukur dan memiliki
satuan, misalnya tekanan darah, saturasi oksigen dalam pembuluh darah perifer,
1. Desain kuantitatif lebih spesifik, jelas dan rinci. Ditentukan sejak awal,
terstruktur.
Riset kuantitatif memiliki 11 tahap. Ada diskusi periset yang sering dibahas
Pembuatan proposal riset kuantitatif lebih sulit penyusunannya tetapi lebih mudah
2. Tinjauan Pustaka.
3. Kerangka Konseptual.
4. Hipotesis Riset.
7. Penentuan Sampel
8. Pengumpulan Data.
9. Analisis Data.
11. Simpulan (Sastroasmoro and Ismael, 2011; Sugiyono, 2012; Nursalam, 2014;
a. Metode Survei.
metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan suatu data yang
terjadi, baik pada masa lampau atau saat ini mengenai keyakinan, pendapat,
karakteristik, dan hubungan variabel yang dapat digunakan untuk menguji beberapa
hipotesis.
Biasanya, hipotesis yang diuji bisa berupa variabel sosiologis dan atau psikologis
dari sampel yang diambil dari populasi tertentu.Teknik pengumpulan data yang
digunakan melalui pengamatan yang diambil dari wawancara atau kuesioner dan
b. Metode Eksperimen.
penelitian eksperimen bisa menggunakan kelompok kontrol. Salah satu cara yang
laboratorium.
sebagai prosedur riset yang memanfaatkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif
sosial, sikap kepercayaan, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu.
Maka, proses penelitian kualitatif dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan
aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan
dalam riset kemudian ditafsirkan. Baca juga: Pengertian Sosiologi dan Teori-Teori
Dasarnya dari Para Ahli Di penelitian kualitatif, seperti halnya penelitian bidang
sosiologi, akan mengungkap makna sosial dari fenomena yang didapatkan melalui
subjek penelitian. Subjek ini biasanya didapatkan dari para partisipan atau
penelitian kualitatif meliputi seluruh aspek atau bidang kehidupan manusia, yaitu
manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi olehnya. Penelitian kualitatif tidak
secepat riset kuantitatif dalam penganalisisan data. Pada riset kuantitatif, data
mentahnya langsung siap diolah. Tapi, data di riset kualitatif, memerlukan proses
sistematis yang lebih mendalam. Contoh riset kuantitatif, misalnya, penelitian guna
berapi, enggan diungsikan saat gunung meletus. Riset kualitatif akan menjawab
"kehidupan" dan aspek lainnya dari warga yang memilih tidak mengungsi.
menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk
sebagai temuan. Untuk mendapat pemahaman itu, analisis perlu dilanjutkan dengan
berupaya mencari makna. Dalam artikel "Analisis Data Kualitatif" karya Ahmad
Rijali yang terbit di Jurnal Alhadharah Volume 17 (2018) terbitan UIN Antasari,
dijelaskan bahwa dalam riset kualitatif, ada empat tahapan yang saling
berhubungan satu dengan yang lain. Secara berurutan, analisis data dalam riset
kualitatif dimulai dari tahap pengumpulan data, reduksi dan kategorisasi data,
aktivitas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan hasil
1. Pengumpulan data
data mana saja yang paling relevan untuk dipakai dalam mendukung
penelitian.
3. Displai data
data. Dalam tahapan proses itu, peneliti merancang deretan dan kolom sebuah
metriks data kualitatif, dan menenukan jenis maupun bentuk data yang akan
dengan naratif, bagan, flow chart, diagram, dan sebagainya. Data disusun
4. Penarikan kesimpulan
a. Fenomenologi.
b. Penelitian Grounded Theory.
c. Penelitian Etnografi.
Penelitian studi kasus di dalam jenis-jenis penelitian kualitatif ini akan mengenal
lebih dalam atau memahami secara mendalam mengenai alasan suatu fenomena
atau kasus tersebut bisa terjadi. Kemudian dari situ akan dikembangkan menjadi
riset selanjutnya. Jenis penelitian ini nantinya akan dijadikan bahan untuk menguji
hipotesis.
e. Penelitian Narrative Research.
Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan sebuah studi terhadap seseorang
individu atau lebih untuk dapat mendapatkan data mengenai sejarah perjalanan
kehidupannya yang kemudian disusun menjadi laporan naratif yang kronologis.
Biasanya, penelitian ini mengangkat pola mengenai bagaimana situasi atau kondisi
tersebut bisa terjadi dan bagaimana upaya untuk menjaga atau memperbaiki situasi
yang terjadi tersebut dengan data yang valid dan disusun secara ilmiah.
BAB III
PENUTUP
III.I KESIMPULAN
lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan
atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu
III.II SARAN
Dewi, 2015. Formulasi Tablet Ekstrak Etanol Kulit Apel Malang (Pyrus malusL.)
Menggunakan PVP sebagai Pengikat dengan Metode Granulasi Basah.
Friska Sanny, dkk. (2022). Penelitian Keperawatan. Jakarta : Yayasan Kita Menulis