Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH METODHOLOGI KEPERAWATAN

“Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif”

DISUSUN OLEH :

SHINTA SALSABILA 2114201095

TARI AFRIMA ADHA 2114201096

UNIVERSITAS FORT DE KOCK

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Bukit Tinggi, Maret  2022

Kelompok
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

I.II Rumusan Masalah

I.III Tujuan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.I Desain Penelitian

II.II Metode Kuantitatif

II.II.I Pengertian Metode Kuantitatif

II.II.II Karakteristik Riset Kuantitatif

II.II.III Tahapan Riset Kuantitatif

II.III Metode Kualitatif

II.III.I Pengertian Metode Kualitatif

II.III.II Analisi Di Penelitian Kualitatif

BAB III PENUTUP

III.I Kesimpulan

III.II Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui. Bentuk

luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas dasar itu yang

paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik pelaksanaannya, melainkan

memahami dasar pikiran yang melandasinya. Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan

masalah selera dan preferensi perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan

berbagai factor lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca

tulisan ini dan dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan. Berdasarkan

pemikiran di atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu

diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Skripsi. Hal ini dilakukan

supaya pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah atau terminologi yang

berkaitan dengan penulisan skripsi. Berbagai macam definisi penelitian-penelitian

dinyatakan oleh banyak penulis. Secara umum penelitian dapat didefinisikan sebagai

kegiatan manusia dalam rangka memperoleh pengetahuan secara sistematik dengan

menggunakan alat-alat dan cara-cara tertentu. Secara luas suatu penelitian dapat berarti

menemukan teori baru dengan menggugurkan teori lama, menambahkan sesuatu yang

baru pada teori lama, atau benar-benar menemukan sesuatu yang baru yang belum ada

sebelumnya. Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif maupun

kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik, maupun matematik yang

sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan pendekatan kualitatif

lebih mendasarkan pada penalaran logis (logical reasoning), pemahaman interpretasi

terhadap obyek penelitian. Bahkan pada saat ini sesuai dengan perkembangannya
pendekatan kuantitatif ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa menggunakan

pendekatan analisis kualitatif.

I.II RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari peneletian kuantitatif dan kualitatif?

2. Apa saja karakteristik riset kuantitatif dan kualitatif ?

3. Apa saja tahapan riset kuantitatif dan kualitatif?

I.III TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengertian penelitian kuantitatif dan kualitatif.

2. Untuk mengetahui karakteristik riset kuantitatif dan kualitatif.

3. Untuk mengetahui tahapan riset kuantitatif dan kualitatif.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.I DESAIN PENELITIAN

Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana aksi penelitian berupa

kegiatan yang berurutan secara logis yang menghubungkan antara pertanyaan penelitian

yang hendak dijawab dan kesimpulan penelitian yang merupakan jawaban masalah

penelitian (Rahardjo, 2017). Desain pada penelitian ini yang digunakan adalah penelitian

kualitatif dengan strategi Case Study Research yaitu meneliti suatu masalah melalui studi

kasus yang hanya satu orang. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

deskriptif berupa perilaku orang yang akan diamati. Penelitian ini mengkaji perspektif

partisipan dengan strategi – strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian

kualitatif ditunjukkan untuk memahami fenomena – fenomena sosial dari sudut pandang

partisipan (Hermawan, 2019). Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan

metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai

dengan tujuan penelitian. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria tertentu, dimana peneliti menentukan

pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan

penelitian sehingga responden diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian

(Atmoko et al., 2018).


II.II METODE KUANTITATIF

II.II.I PENGERTIAN METODE KUANTITATIF

Metode kuantitatif dinamakan sebagai metode tradisional, karena metode ini sudah

cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penclitian

(Sugiyono, 2012). Penelitian kuantitatif juga diartikan sebagai salah satu penelitian

yang spesifikasinya sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal

hingga pembuatan desain penelitiannya.

Penelitian ini juga yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dan

hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila

disertai dengan gambar, tabel, grafik, atau tampilan lainnya (Siyoto and Sodik,

2015).

Riset kuantitatif adatah riset yang menekankan hasil pengumpulan data variabel

riset berbentuk nilai yang dapat dianalisis dengan operasional matematika yaitu

tambah (+), kurang (-), perkalian (x), dan pembagian (:). Variabel yang dapat di

kuantitatif adalah vaniabel yang diukur menggunakan alat ukur dan memiliki

satuan, misalnya tekanan darah, saturasi oksigen dalam pembuluh darah perifer,

jumlah nadi, jumlah pernapasan, dan sebagainya.

Sehingga hasil pengumpulan data dapat diningkas menjadi sederhana.

Riset kuantitatif berdasarkan paradigma positivisme, menggunakan metode

kuantitatif dan analisis kuantitatif, hasil akhir berupa generalisasi. Riset

kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data terstruktur (Polit and Beck,

2018; Purwanto, 2020).


II.II.II KARAKTERISTIK RISET KUANTITATIF

Secara umum, karakteristik desain penelitian kuantitatif sebagai berikut:

1. Desain kuantitatif lebih spesifik, jelas dan rinci. Ditentukan sejak awal,

2. Menunjukkan hubungan antar variabel, menguji teori dan mencari generalisasi

yang mempunyai nilai prediktif.

3. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi dan wawancara

terstruktur.

4. Sampel besar, representatif, sedapat mungkin random.

5. Bersifat deduktif, menggunakan statistik untuk menguji hipotesis.

6. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan

instrumen (Sugiyono, 2012: Polit and Beck, 2018; Purwanto, 2020).

II.II.III TAHAPAN RISET KUANTITATIF

Riset kuantitatif memiliki 11 tahap. Ada diskusi periset yang sering dibahas

Pembuatan proposal riset kuantitatif lebih sulit penyusunannya tetapi lebih mudah

pelaksanaan dan analisisnya.

Tahapan riset kuantitatif sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah, Pemilihan Masalah, Perumusan Masalah, dan Judul Riset.

2. Tinjauan Pustaka.

3. Kerangka Konseptual.

4. Hipotesis Riset.

5. Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel.


6. Rancangan Riset.

7. Penentuan Sampel

8. Pengumpulan Data.

9. Analisis Data.

10. Interpretasi Hasil (Pembahasan).

11. Simpulan (Sastroasmoro and Ismael, 2011; Sugiyono, 2012; Nursalam, 2014;

Dharma, 2017; Purwanto, 2020).

II.II.IV Jenis Metode Kuantitatif

a. Metode Survei. 

Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode penelitian survei yang artinya

metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan suatu data yang

terjadi, baik pada masa lampau atau saat ini mengenai keyakinan, pendapat,

karakteristik, dan hubungan variabel yang dapat digunakan untuk menguji beberapa

hipotesis.

Biasanya, hipotesis yang diuji bisa berupa variabel sosiologis dan atau psikologis

dari sampel yang diambil dari populasi tertentu.Teknik pengumpulan data yang

digunakan melalui pengamatan yang diambil dari wawancara atau kuesioner dan

dari hasil penelitian yang cenderung digeneralisasikan.

b. Metode Eksperimen. 

Jenis-jenis penelitian di dalam penelitian kuantitatif selanjutnya adalah metode

eksperimen. Di dalam metode eksperimen, metode penelitian kuantitatif yang

digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen yang

berupa treatment atau perlakuan terhadap hasil atau variabel dependen dan kondisi

yang tak terkendalikan.


Agar kondisi hasil atau variabel dependen dapat dikendalikan, maka di dalam

penelitian eksperimen bisa menggunakan kelompok kontrol. Salah satu cara yang

sering dilakukan pada metode eksperimen ini adalah melakukan penelitian di

laboratorium.

II.III METODE KUALITATIF

II.III.I PENGERTIAN METODE KUALITATIF

Pengertian Penelitian Kualitatif Berdasarkan Modul Rancangan

Penelitian (2019) yang diterbitkan Ristekdikti, penelitian kualitatif bisa dipahami

sebagai prosedur riset yang memanfaatkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif

dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika

sosial, sikap kepercayaan, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu.

Maka, proses penelitian kualitatif dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan

aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan

dalam riset kemudian ditafsirkan. Baca juga: Pengertian Sosiologi dan Teori-Teori

Dasarnya dari Para Ahli Di penelitian kualitatif, seperti halnya penelitian bidang

sosiologi, akan mengungkap makna sosial dari fenomena yang didapatkan melalui

subjek penelitian. Subjek ini biasanya didapatkan dari para partisipan atau

responden. Dengan begitu, nantinya peneliti bakal berusaha menjawab bagaimana

pengalaman sosio-kultural manusia dibentuk lalu memberinya makna. Objek

penelitian kualitatif meliputi seluruh aspek atau bidang kehidupan manusia, yaitu

manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi olehnya. Penelitian kualitatif tidak

secepat riset kuantitatif dalam penganalisisan data. Pada riset kuantitatif, data

mentahnya langsung siap diolah. Tapi, data di riset kualitatif, memerlukan proses
sistematis yang lebih mendalam. Contoh riset kuantitatif, misalnya, penelitian guna

menjawab masalah kenapa sebagian masyarakat yang tinggal di lereng gunung

berapi, enggan diungsikan saat gunung meletus. Riset kualitatif akan menjawab

persoalan tersebut serta mendalami makna "gunung," "bencana," hingga

"kehidupan" dan aspek lainnya dari warga yang memilih tidak mengungsi.

II.III.II ANALISIS DI PENELITIAN KUALITATIF

Analisis data di penelitian kualitatif dimaknai sebagai upaya mencari dan

menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk

meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya

sebagai temuan. Untuk mendapat pemahaman itu, analisis perlu dilanjutkan dengan

berupaya mencari makna. Dalam artikel "Analisis Data Kualitatif" karya Ahmad

Rijali yang terbit di Jurnal Alhadharah Volume 17 (2018) terbitan UIN Antasari,

dijelaskan bahwa dalam riset kualitatif, ada empat tahapan yang saling

berhubungan satu dengan yang lain. Secara berurutan, analisis data dalam riset

kualitatif dimulai dari tahap pengumpulan data, reduksi dan kategorisasi data,

displai data, dan penarikan kesimpulan. Analisis data kualitatif menyatu di

aktivitas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan hasil

penelitian. Adapun penjelasan mengenai empat tahapan dalam penelitian kualitatif

adalah sebagai berikut.

1. Pengumpulan data

Proses pengumpulan data di riset kualitatif dapat dilakukan dengan

berbagai cara yang didapatkan dengan terjun langsung ke lapangan. Caranya


bisa melalui pengamatan atau observasi, kuesioner, wawancara mendalam

dengan objek penelitian, pengkajian dokumen, hingga fokus discussion group.

2. Reduksi data dan kategorisasi data

Dalam tahap ini, data-data mentah akan disaring. Peneliti memilih

data mana saja yang paling relevan untuk dipakai dalam mendukung

penelitian. Data kualitatif bisa diperoleh dari wawancara dan observasi.

Sehingga, pemilahan diperlukan untuk memudahkan kategorisasi data. Jadi,

data yang telah disaring akan dikategorikan sesuai kebutuhan. Misalnya,

dalam penelitian, data dibagi berdasarkan kategori informan atau lokasi

penelitian.

3. Displai data

Usai data direduksi dan dikategorisasi, selanjutnya masuk ke displai

data. Dalam tahapan proses itu, peneliti merancang deretan dan kolom sebuah

metriks data kualitatif, dan menenukan jenis maupun bentuk data yang akan

dimasukkan di kotak-kotak metriks itu. Contohnya, yaitu data disajikan

dengan naratif, bagan, flow chart, diagram, dan sebagainya. Data disusun

menjadi lebih mudah dibaca.

4. Penarikan kesimpulan

Setelah tiga proses tersebut terlampaui, maka langkah terakhir adalah

mengambil kesimpulan. Isi kesimpulan harus mencakup semua informasi

penting yang ditemukan dalam penelitian. Bahasa yang dipakai untuk

memaparkan kesimpulan juga mesti mudah dipahami tanpa berbelit-belit.


II.III.III Jenis Penelitian Kualitatif

a. Fenomenologi. 

Penelitian fenomenologi ini artinya peneliti yang melakukan penelitian akan


melakukan pengumpulan data melalui observasi partisipan untuk dapat mengetahui
fenomena esensial partisipan apa yang ada di dalam hidupnya atau sepanjang
pengalaman hidupnya.

b. Penelitian Grounded Theory. 

Jenis penelitian selanjutnya adalah penelitian grounded theory yang mana peneliti


dapat menggeneralisasi apa saja yang ia amati atau ia analisis secara induktif. Teori
abstrak mengenai proses, tindakan, atau interaksi dapat dilakukan dan didapat
berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti.

c. Penelitian Etnografi. 

Di dalam jenis-jenis penelitian etnografi, peneliti akan melakukan studi terhadap


budaya suatu kelompok dalam kondisi yang alamiah dan dilakukan melalui proses
observasi dan atau wawancara.

d. Penelitian Studi Kasus.

Penelitian studi kasus di dalam jenis-jenis penelitian kualitatif ini akan mengenal
lebih dalam atau memahami secara mendalam mengenai alasan suatu fenomena
atau kasus tersebut bisa terjadi. Kemudian dari situ akan dikembangkan menjadi
riset selanjutnya. Jenis penelitian ini nantinya akan dijadikan bahan untuk menguji
hipotesis.

e. Penelitian Narrative Research. 

Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan sebuah studi terhadap seseorang
individu atau lebih untuk dapat mendapatkan data mengenai sejarah perjalanan
kehidupannya yang kemudian disusun menjadi laporan naratif yang kronologis.

Biasanya, penelitian ini mengangkat pola mengenai bagaimana situasi atau kondisi
tersebut bisa terjadi dan bagaimana upaya untuk menjaga atau memperbaiki situasi
yang terjadi tersebut dengan data yang valid dan disusun secara ilmiah.
BAB III

PENUTUP

III.I KESIMPULAN

Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan

preferensi perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai factor

lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan

dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan. Berdasarkan pemikiran di

atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu

diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Skripsi. Hal ini

dilakukan supaya pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah atau

terminologi yang berkaitan dengan penulisan skripsi.

III.II SARAN

1. Dalam menarik kesimpulkan diharapkan dapat menarik kesimpulan sesuai


dengan fakta dan hasil yang sebenarnya.
2. Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal,
mengakibatkan penelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sesuai
dengan etika kebenaran.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, E. (2003). Metodologi Penelitian Kedokteran (sebuah pengantar). Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dahlan, M.S. (2014). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta :


Epidemiologi Indonesia (Pstat-Consulting).

Dewi, 2015. Formulasi Tablet Ekstrak Etanol Kulit Apel Malang (Pyrus malusL.)
Menggunakan PVP sebagai Pengikat dengan Metode Granulasi Basah.

Friska Sanny, dkk. (2022). Penelitian Keperawatan. Jakarta : Yayasan Kita Menulis

Anda mungkin juga menyukai