Anda di halaman 1dari 18

LANGKAH / STRATEGI PENGUMPULAN DAN ANALISIS

DATA PENELITIAN KUANTITATIF


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok x

Mata kuliah : Metode Penelitian Kuantitatif

Dosen Pengampu: Ara Yustiana, M.Pd

DISUSUN OLEH:

Wilia Safitri (0303181043)

Siti Mardiyah (0303182082)

Afifah Adelia (0303182130)

Marisa Harti (0303182114)

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb, Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah


SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu, makalah ini berjudul
“Langkah / Strategi Pengumpulan Dan Analisis Data Penelitian
Kuantitatif”.

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas


mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif, selanjutnya penyusun ucapkan
terima kasih kepada Ibu Dosen Ara Yustiana, M.Pd. Sebagai dosen mata
kuliah Metode Penelitian Kuantitatif yang telah memberikan banyak
bantuan arahan dan petunjuk yang sangat jelas sehingga
mempermudahkan penyusun dalam menyelesaikan tugas ini. Terima
kasih juga kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung
selesainya makalah ini tepat waktu, penyusun menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna oleh karna itu penyusun sangat terbuka
kepada kritik dan saran yang membangun sehingga makalah ini bisa lebih
baik lagi, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang Metode Penelitian Kuantitatif.
Terima Kasih.

Medan. 20 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. I

DAFTAR ISI ........................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif ......................................... 3


1. Interview/ Wawancara ............................................................. 3
2. Kuesioner ................................................................................ 4
3. Observasi ................................................................................ 6
B. Analisis Data Penelitian Kuantitatif .............................................. 8
1. Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial .............................. 8
2. Judul Penelitian Yang Digunakan Untuk Analisis .................. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 13
B. Saran......................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian Analisis menurut kamus Inggris/Indonesia bermakna


analisa atau pemisahan, atau pemeriksaan yang teliti. Karena itu secara
sederhana analisis dapat dipahami sebagai upaya menganalisa atau
memeriksa secara teliti terhadap sesuatu. Dalam konteks penelitian,
analisis data dimaknai sebagai kegiatan membahas dan memahami data
guna menemukan makna, tafsiran dan kesimpulan tertentu dari
keseluruhan data dalam penelitian

Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan,


mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya.
Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan
tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif
oleh karena itu, analisis data merupakan bagian yang amat penting
karena dengan analisislah suatu data dapat diberi arti dan makna yang
berguna untuk masalah penelitian. Data yang telah dikumpulkan oleh
peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu.
Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang
sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen
resmi, gambar, foto, dan sebagainya.1

Walaupun begitu penting dalam dunia pendidikan, analisis data


merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan kemampuan dan
pemahaman tertentu untuk dapat menyelesaikannya. Menurut Nasution
“melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras.
Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang

1
Moloeng, (Dalam Wahyulis 2010, 2007)
1
tinggi. tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan
analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang
dirasakan cocok dengan sifat penelitinya. Bahan yang sama bisa
diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda”. Dari paparan diatas,
dapat dikatakan bahwa analisis data memang memerlukan kemampuan
khusus dalam melaksanakannya. Tidak semua orang dapat melakukan
penganalisisan data dengan baik. Tergantung tingkat pemahaman dan
kemampuan intelegensi yang dimilikinya.2

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Interview/ wawancara?
2. Apa Pengertian dari Kuesioner?
3. Arti dari Observasi?
4. Apa Pengertian dari Statistik deskriptif dan inferensial?
5. Apa itu Statistik parametris dan nonparametris?
6. Seperti apa contoh Judul penelitian dan statistik yang digunakan
untuk analisis?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Interview/ wawancara
2. Untuk Mengetahui Kuesioner
3. Untuk Mengetahui Observasi
4. Untuk Mengetahui Statistik deskriptif dan inferensial
5. Untuk Mengetahui Statistik parametris dan nonparametris
6. Untuk Mengetahui Judul penelitian dan statistik yang digunakan
untuk analisis

2Sugiyono, Memahami Penelitian Kuantitatif, (Bandung : Alphabet, 2008), Hal. 88

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil.

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti untuk wawancara sebagai


berikut:

1) Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud, dan tujuan peneliti


untuk melakukan wawancara
2) Menyiapkan instrument wawancara (bagi penelitian terstruktur)
3) Perekam suara pada handphone. Untuk merekam wawancara dari
awal hingga akhir. Agar tidak ada informasi yang terlewat (tidak
tercatat)
4) Buku catatan. Untuk hasil wawancara (catatan kualitatif yang dalam
hal ini meliputi catatan pribadi peneliti dan juga catatan lapangan

5) Kamera Handphone. Tujuannya untuk memotret atau


mengabadikan selama kegiatan penelitian, yang nantinya sebagai
bukti visual penelitian3

a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti

3
Sugiyono, Memahami Penelitian Kuantitatif. (Bandung : Alphabet, 2008), Hal. 73-74

3
tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalarn
rnelakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap
responden diberi pertanyaan yang sarna, dan pengurnpul data
rnencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data
dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul data.
Supaya setiap pewawancara rnernpunyai ketrarnpilan yang sarna, rnaka
diperlukan training kepada calon pewawancara.
Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrument
sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat
menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan
material lain yang dapat mernbantu pelaksanaan wawancara rnenjadi
lancar.

b. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di


mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah “suatu daftar yang berisikan suatu pertanyaan


mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. 4 Sementara
menurut S. Nasution, questioner atau yang disebut dengan angket adalah
“daftar pertanyaan yang didistribusikan untuk diisi dan dikembalikan atau
dijawab dibawah pengawasan peneliti.5

4
Cholid Narbuko, dkk. Metodologi penelitian (Jakarta: Bumi aksara,1997), hlm.76
5
S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.128
4
Uma Sekaran mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan
angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu: prinsip penulisan,
pengukuran dan penampilan fisik.

a. Prinsip Penulisan Angket:

1) Bahasa yang digunakan


Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner (angket) harus
disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
2) Tipe dan Bentuk Pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup, (kalau
dalam wawancara: terstruktur dan tidak terstruktur). dan bentuknya
dapat menggunakan kalimat positif atau negatif. Pertanyaan
terbuka, adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk
menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal.
Contoh: bagaimanakah tanggapan anda terhadap iklan-iklan di TV
saat ini? Sebaliknya pertanyaan tertutup, adalah pertanyaan yang
mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden
untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan
yang telah tersedia. Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan
jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio, adalah
bentuk pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup akan membantu
responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan
peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket
yang telah terkumpul.
3) Tidak menanyakan yang sudah lupa
Setiap pertanyaan dalam instrumen angket, sebaiknya juga tidak
menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau
pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat.
4) Panjang Pertanyaan
Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga
akan membuat jenuh responden dalam mengisi. Bila jumlah
variabel banyak, sehingga memerlukan instrumen yang banyak,

5
maka instrumen tersebut dibuat bervariasi dalam penampilan,
model skala pengukuran yang digunakan, dan cara mengisinya.
5) Urutan pertanyaan
Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju
ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju ke hal yang
sulit, atau diacak. Hal ini perlu dipertimbangkan karena secara
psikhologis akan mempengaruhi semangat responden untuk
menjawab.
6) Penampilan Fisik Angket
Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan
mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi
angket. Angket yang dibuat di kertas buram, akan mendapat respon
yang kurang menarik bagi responden, bila dibandingkan angket
yang dicetak dalam kertas yang bagus dan berwarna. Tetapi angket
yang dicetak di kertas yang bagus dan berwarna akan menjadi
mahal.

3. Observasi

Observasi adalah Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui


sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap
keadaan atau prilaku objek sasaran.6

Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu


proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-
proses pengamatan dan ingatan.7

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat


dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan
non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang

3Abdurrahman Fatoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,


(Jakarta:Rineka Cipta, 2011), hlm 104
7 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Grasindo,cet. I, 2002), hlm. 116

6
digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur
dan tidak terstruktur.

1). Observasi Berperan serta (Participant observation)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari


orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa
yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.

2). Observasi Nonpartisipan

Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan


aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi
nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
independen.

a. Observasi Terstruktur

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara


sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya.
Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan
pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Dalam melakukan
pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji
validitas dan reliabilitasnya. Pedoman wawancara terstruktur, atau angket
tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan
observasi.

b. Observasi Tidak Terstruktur

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak


dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini
dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan
diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan
instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu
pengamatan.

7
B. ANALISIS DATA

Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata
"ana" dan "lysis". Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau
menghancurkan. Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus
dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau
struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh
pemahaman yang baru.8

Tujuan Analisis Data Kuantitatif, Analisis data dimaksudkan untuk


memahami apa yang terdapat di balik semua data tersebut,
mengelompokannya, meringkasnya menjadi suatu yang kompak mudah
dimengerti, serta menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut.9

Proses Analisis Data Penelitian Kuantitatif. Dalam penelitian


kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam
penelitian kuantitatif mengguna kan statistik. Statistik dapat didefinisikan
sebagai sekumpulan metode yang dapat digunakan untuk menarik
kesimpulan yang masuk akal dari suatu data. Terdapat dua macam
statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu:
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statististik inferensial meliputi
statistik parametrik dan nonparametrik.10

1. Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial

Statistik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk


menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaiamana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas

8
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, ( Yogyakarta : Literasi
Media Publishing, 2015), Hal. 89
9 Ibid., Hal.90
10
Agung Widhi Kurniawan dan Zarah Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif,
(Yogyakarta : Pandiva Buku, 2016), Hal. 106
8
akan menggunakan statistic deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila
penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan
statistic despkriptif maupun inferensial.11

Statistik deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan data apa


adanya, sedangkan penggunaan statistik Inferensial apa bila peneliti
melakukan inferensi/penarikan kesimpulan berdasarkan data. Kalau
dikaitkan dengan jenis data yang ada/ dikumpulkan, sering pula dijumpai
klasifikasi lain, yaitu parametrik dan nonparametrik. Parametrik merupakan
data yang dikumpulkan dengan instrumen yang menghasilkan data
interval dan rasio. dan memenuhi beberapa kriteria, yaitu (a) data yang
diolah harus berdistribusi normal, homogen, dan (b) linear; sedangkan
nonparametrik adalah apabila data yang dikumpulkan da lam bentuk
ordinal maupun nominal.12

Statistik deskriptif adalah metode yang sangat sederhana. Metode


ini hanya mendeskripsikan kondisi dari data yang sudah anda miliki Dan
menyajikannya dalam bentuk tabel diagram grafik dan bentuk lainnya
yang disajikan dalam uraian-uraian singkat dan terbatas.

Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian


data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan
modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil,
persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan
standar deviasi, perhitungan prosentase.

Sedangkan Statistika inferensial merupakan rangkuman seluruh


metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data kemudian
sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai
keseluruhan data induk (populasi) tersebut.

11
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, op.cit, hal. 91
12 Muri
Yusuf, Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif Dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta : Kencana, 2014), Hal. 251
9
Generalisasi yang berhubungan dengan inferensial statistik
memiliki sifat tidak pasti, karena mendasarkan pada informasi parsial yang
didapat dari sebagian data. Sehingga yang didapat hanya peramalan.

Statistik inferensial selanjutnya dapat dikategorikan ke dalam


statistik parametrik dan nonparametrik yaitu:

Penggunaan statistik parametrik, apabila data penelitian diukur


dengan skala interval dan skala rasio, dengan asumsi bahwa distribusi
data populasi yang digunakan untuk memilih sampel penelitian adalah
normal. Uji yang dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal
atau tidak adalah uji normalitas kolmogorov-smirnov. Ukuran uji dalam
statistik parametrik, antara lain: t-test, anova, korelasi, regresi sederhana,
regresi berganda.

Statistik nonparametrik digunakan apabila data penelitian diukur


dengan menggunakan skala nominal (data yang berfungsi hanya untuk
membedakan dan tidak ada tingkatan) dan skala ordinal (data yang
dikelompokkan menjadi tingkatan-tingkatan).13

2. Judul Penelitian dan Statistik yang digunakan untuk Analisis

Berikut ini diberikan beberapa contoh judul penelitian, bentuk


paradigma, rumusan masalah, hipotesis dan teknik statistik yang akan
digunakan untuk pengujian hipotesis.

a. Contoh Judul penelitian

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KECEPATAN


MEMPEROLEH PEKERJAAN LULUSAN SMK DI PEMERINTAH
PROPINSI MADUKARA

13
Agung Widhi Kurniawan dan Zarah Puspitaningtyas, op.cit, hal. 107
10
1) Bentuk paradigmanya adalah seperti berikut:

X = kecerdasan emosional
X Y

Y= kecepatan memperoleh pekerjaan

Berdasarkan paradigma tersebut terlihat bahwa, untuk judul


penelitian yang terdiri atas satu variabel independen dan satu dependen,
terdapat dua rumusan masalah deskriptif, dan satu masalah assosiatif.
Dengan demikian juga terdapat dua hipotesis deskriptif dan satu hipotesis
assosiatif. (Bila terdapat kesulitan dalam merumuskan hipotesis deskriptif,
maka hipotesis itu tidak perlu dirumuskan, tetapi rumusan masalahnya
saja yang harus dijawab dengan perhitungan statistik). Dua hipotesis
deskriptif diuji dengan statistik yang sarna.

2) Rumusan masalah, hipotesis, dan teknik statistik untuk analisis data

(ketiganya sangat berkaitan)

Pada tabel 8.2 berikut diberikan contoh, rumusan masalah


penelitian, rumusan hipotesis dan teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis, berdasarkan judul penelitian pada contoh 1 di atas,
yaitu Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi kerja pegawai di
Propinsi Madukara

TABEL 8.2.

CONTOH JUDUL PENELITIAN, RUMUSAN, MASALAH,

HIPOTESIS DAN TEKNIK ANALISIS DATA YANG DIGUNAKAN

(SATU VARIABEL INDEPENDEN)

Rumusan masalah Hipotesis Statistik untuk uji


hipotesis

11
Berapakah rata-rata Kecerdasan emosional Data yang terkumpul
kecerdasan emotional (EQ) pegawai di adalah ratio. Bentuk
pegawai di Propinsi Pemerintah Propinsi Hipotesisnya adalah
Madukara? Madukara paling tinggi deskriptif maka teknik
150. uji untuk hipotesis no.
1 dan 2 adalah sarna
yaitu: t-test (untuk satu
sampel).
Berapakah prestasi Prestasi kerja pegawai t - test satu sampel
pegawai? Pemerintah Propinsi
Madukara paling tinggi
140 atau 70% dari
kriteria yang
diharapkan. (kriteria
prestasi kerja pegawai
paling tmggi misalnya
200)

Adakah yang Terdapat hubungan Data ke dua variabel


hubungan positif dan yang positif dan adalah data ratio, oleh
signifikan antara signifikansi antara karena itu teknik
kecerdasan emotional kecerdasan emotional statistik yang
pegawai dengan dengan prestasi kerja digunakan untuk
prestasi kerja pegawai menguji hipotesis
adalah: Korelasi
Pearson Product
Moment
Bagaimanakah Kecerdasan emotional Koefisien diterminasi,
pengaruh kecerdasan berpengaruh positif dan analisis regresi
emotional terhadap terhadap prestasi kerja sederhana
prestasi kerja pegawai
pegawai?

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Interview/ Wawancara. Wawancara digunakan sebagai teknik


pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit/kecil

b. Kuestioner adalah “suatu daftar yang berisikan suatu pertanyaan


mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

c. Observasi adalah Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui


sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap
keadaan atau prilaku objek sasaran

d. Analisis Data Kuantitatif, Analisis data dimaksudkan untuk memahami


apa yang terdapat di balik semua data tersebut, mengelompokannya,
meringkasnya menjadi suatu yang kompak mudah dimengerti, serta
menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut

e. Statistik deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan data apa


adanya, sedangkan penggunaan statistik Inferensial apa bila peneliti
melakukan inferensi/penarikan kesimpulan berdasarkan data.

f. Judul Penelitian dan Statistik Yang Digunakan Untuk Analisis. Contoh


Judul penelitian “PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP
KECEPATAN MEMPEROLEH PEKERJAAN LULUSAN SMK DI
PEMERINTAH PROPINSI MADUKARA”

X = kecerdasan emosional. Y= kecepatan memperoleh pekerjaan

13
B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami buat.kami menyadari bahwa


makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat lebih baik dalam
membuat makalah selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fatoni, Abdurrahman. 2011. Metodologi Penelitian Dan Teknik


Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Hadi, Sutrisno. 2002. Metodologi Research. Yogyakarta: Grasindo


Kurniawan, Agung Widhi dan Zarah Puspitaningtyas. 2016. Metode
Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pandiva Buku

Narbuko, Cholid. 1997 Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian.


Yogyakarta : Literasi Media Publishing
Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alphabet

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.


Bandung: Alfabeta

Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif Dan Penelitian


Gabungan. Jakarta : Kencana

15

Anda mungkin juga menyukai