Dosen Pengampu :
(Dr. Moh. Agung Surianto, SE., M. SM)
Disusun Oleh :
1. Bangkit Feby Finansyah (180301157)
2. Danu Aisti Prasetio (180301160)
3. Akhmad Fendi Setiawan (180301193)
4. Fitri Sintia Yulia Ningsih (180301224)
5. Nevira Pusvasari (180301225)
6. Hestiy Nur Atsilah (180301235)
7. Muhammad kelvin Firmansyah (180301301)
Penulis/Kelompok 5 ( Lima )
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3. Tujuan Masalah...............................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN ...............................................................................................3
2.1. Interview ( Wawancara ) .....................................................................................3
2.2. Kuesioner ( Angket ).............................................................................................5
2.3 Observasi...............................................................................................................7
BAB III : PENUTUP......................................................................................................10
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................10
3.2. SARAN................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu,
kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen
penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas istrumen dan kualitas
pengumpulan data berkenaan ketepatan cara – cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel,
apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan
datanya.
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud interview ( wawancara ) ?
2. Apa yang dimaksud wawancara terstruktur dan tidak terstruktur ?
3. Apa yang dimaksud kuesioner ?
4. Apa yang dimaksud observasi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pertanyaan yang sama, dan pengumpulan data mencatatnya. Dengan
wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan
beberapa pewawancara sebagai pengumpul data. Supaya setiap
pewawancara mempunyai keterampilan yang sama, maka di perlukan
training kepada calon pewawancara.
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Tidak bagus
d. Sangat tidak bagus
2. Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yg bebas di mana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yg telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan. Contoh : Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibuk terhadap
kebijakan pemerintah tentang impor gula saat ini ? dan bagaimana
terhadap pedagang dan petani ? Wawancara tidak terstruktur atau terbuka,
sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk
penelitian yang lebih mendalam tentang responden. Pada penelitian
pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang
berbagai isu atau permasalahan yg ada pada obyek, sehingga peneliti dapat
menentukan secara pasti permasalahan atau variable apa yg harus
4
diteliti.Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yg lebih lengkap,
maka peniliti perlu melakukan wawancara kepada pihak-pihak yg
mewakili berbagai tingkatan yg ada dalm obyek. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang iklim kerja perusahaan, maka dapat
dilakukan wawancara dengan pekerja tingkat bawah, supervisor, dan
manajer.
Untuk mendapatkan informasi yg lebih dalam tentang responden, maka
peneliti dapat juga menggunakan wawancara tidak terstruktur. Misalnya
seseorang yg dicurigai sebagai penjahat, maka peneliti akan melakukan
wawancara tidak terstruktur secara mendalam, sampai diperoleh
keterangan bahwa orang tersebut penjahat atau bukan.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara
pasti data apa yg akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak
mendengarkan apa yg diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis
terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat
mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yg lebih terarah pada suatu
tujuan.
5
1. Prinsip penulisan angket
6
mengisinya. Disarankan empirik jumlah pertanyaan yang memadai antara
20-30 pertanyaan
h. Urutan pertanyaan, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik
atau dari yang mudah menuju ke hal yang sulit atau diacak
i. Prinsip pengukuran, angket yang diberikan kepada responden adalah
merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel
yang akan diteliti, maka instrumen angket harus dapat digunakan untuk
mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur
j. Penampilan fisik angket, sebagai alat pengumpulan data akan
mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket.
Angket dibuat dikertas buram,akan mendapat responden yang kurang
menarik bagi responden bila dibandingkan angket yang dicetak dalam
kertas yang bagus dan berwarna
2.3. Observasi
Obsevasi sebagai teknik wawancara data yang mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, wawancara dan kuesioner. Kalau
wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi
tidak terbatas pada orang, tefapi, juga obyek-obyek alam yang lain
7
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan
observasi partisipan, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tepat,
dan sampai pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Dalam
suatu perusahaan atau organisasi pemerintah misalnya, peneliti dapat
berperan sebagai karyawan, ia dapat memperlakukan perilaku karyawan
dalam bekerja, bagaimana semangat kerjanya, bagaimana hubungan satu
karyawan dengan karyawan lain, hubungan karyawan dengan supervisor
dan pimpinan, keluhan dalam melaksanakan pekerjaan dan lain- lain.
2. Observasi Nonpartisipan
Kalau dalam observasi partisipan terlibat terlibat langsung dengan
aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi
nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
independen. Misalnya suatu Tempat Pemungutan Suara (TPS), peneliti
dapat menyelidiki bagaimana perilaku masyarakat dalam hal mengunakan
hak pilihnya, dalam berinteraksi dengan panitia dan pemilih yang lain.
Peneliti mencatat, menganalisis dan selanjutnya dapat membuat pesan
tentang perilaku masyarakat dalam pemilihan umum. Pengumpulan data
dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang
mendalam. dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai
di sabuk perilaku yang tampak, yang terucapkan dan tertulis. Dalam suatu
proses produksi, peneliti dapat menyimpan bagaimana mesin-mesin
bekerja dalam mengolah bahan baku, komponen mesin mana yang masih
bagus dan yang kurang bagus, bagaimAna kualitas barang yang
dihasilkan, dan bagaimana performance tenaga kerja atau operator
mesinnya.
a. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana
8
tempatnya, Jadi observasi terstruktur dilakukan oleh peneliti telah
tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Dalam
melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian
yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Pedoman wawancara
terstruktur, atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai baru
untuk melakukan observasi. Misalnya peneliti akan melakukan
pengukuran terhadap kinerja pegawai yang berada dalam
pelayanan IMB (ljin Mendirikan Bangunan), maka peneliti dapat
menilai perilaku setiap dan ucapan dengan menggunakan
instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan
tersebut
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu pasti tentang apa yang
akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak
menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa
rambu-rambu pengamatan. Dalam suatu pameran produk industri
dari berbagai negara, peneliti belum tahu pasti apa yang akan
diamati. Oleh karena itu peneliti dapat melakukan penelitian
bebas, mencatat apa yang tertarik, melakukan analisis dan
kemudian dibuat kesimpulan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian,
yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas istrumen dan
kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara – cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Bila dilihat dari sumberdatanya, maka pengumpulan data
dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah
sumber data yamg langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dan
sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen, maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),
kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.
3.2. Saran
Penulis sepenuhnya menyadari akan kekurangan makalah kami, dengan
penuh kerendahan hati, penulis menanti kritik/saran yang bersifat membangun
guna memperbaiki dan menyempurnakan makalah kami.
10
DAFTAR PUSTAKA
11