Anda di halaman 1dari 14

Makalah Metode Penelitian

“ Teknik Pengumpulan Data”

Dosen Pengampu :
(Dr. Moh. Agung Surianto, SE., M. SM)

Disusun Oleh :
1. Bangkit Feby Finansyah (180301157)
2. Danu Aisti Prasetio (180301160)
3. Akhmad Fendi Setiawan (180301193)
4. Fitri Sintia Yulia Ningsih (180301224)
5. Nevira Pusvasari (180301225)
6. Hestiy Nur Atsilah (180301235)
7. Muhammad kelvin Firmansyah (180301301)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat


limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehigga Kelompok Metode Penelitian
dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul: “ Teknik Pengumpulan
Data”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas perkuliahan pada Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
Dengan tersusunnya makalah ini kelompok 5/penulis berharap kepada
Bapak Pengampu Mata Kuliah Metode Penelitian berkenan meluangkan waktu
untuk membina dan membimbing pembuatan makalah yang ditugaskan kepada
Mahasiswa. Untuk itu kelompok 5/penulis mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat :
1. Suwarno,SE. selaku Dekan , Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Gresik.
2. Anita Handayani SE,M. SM selaku Ka Program Studi Manajemen , Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
3. Dr. Moh. Agung Surianto, SE., M. SM selaku pengampu Mata Kuliah Metode
Penelitian yang dengan telaten dan sungguh-sungguh dalam menyampaikan
materinya.
4. Rekan-rekan seangkatan Tahun Akademik 2020-2021 yang selalu saling
memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas.
Kelompok kami menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih
banyak kekurangannya. Untuk itu dengan kerendahan hati kelompok kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian untuk menjadikan periksa dan kami berharap atas kritik dan
saran, guna perbaikan dalam penulisan makalah ini. Amin.

Gresik, 19 April 2021

Penulis/Kelompok 5 ( Lima )

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3. Tujuan Masalah...............................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN ...............................................................................................3
2.1. Interview ( Wawancara ) .....................................................................................3
2.2. Kuesioner ( Angket ).............................................................................................5
2.3 Observasi...............................................................................................................7
BAB III : PENUTUP......................................................................................................10
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................10
3.2. SARAN................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu,
kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen
penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas istrumen dan kualitas
pengumpulan data berkenaan ketepatan cara – cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel,
apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan
datanya.

Pengumpulan data dapat dilakukan berbagai setting, berbagai sumber dan


berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah
dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dijalan, dll. Bila dilihat
dari sumberdatanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer,
dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yamg langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Dan sumber sekunder merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bisa dilihat dari segi cara atau
teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan
gabungan ketiganya.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud interview ( wawancara ) ?
2. Apa yang dimaksud wawancara terstruktur dan tidak terstruktur ?
3. Apa yang dimaksud kuesioner ?
4. Apa yang dimaksud observasi ?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa itu interview
2. Untuk mengetahui pengertian kuesioner
3. Untuk mengetahui observasi dalam teknik wawancara

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Interview ( Wawancara )


Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data
ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self - report, atau
setidak – tidaknya pada pengetahuan dan atas keyakinan pribadi. Sutrisno Hadi
(1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegagang oleh peneliti
dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner (angket) adalah sebagai
berikut :
1. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya
sendiri.
2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya.
3. Bahwa interpretasi subyek tentang pernyataan – pernyataan yang diajukan
peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh
peneliti.
Wawancara dapat dilakukan secara yterstruktur maupun tidak terstruktur, dan
dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan
telepon.
1. Wawancara terstruktur di gunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan di peroleh. Oleh karena itu dalam melakukan
wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun
telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden di beri

3
pertanyaan yang sama, dan pengumpulan data mencatatnya. Dengan
wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan
beberapa pewawancara sebagai pengumpul data. Supaya setiap
pewawancara mempunyai keterampilan yang sama, maka di perlukan
training kepada calon pewawancara.

Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai


pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat
bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yg dapat membantu
pelaksanaan wawancara menjadi lancar. Contoh wawancara terstruktur, tentang
tangapan masyarakat terhadap berbagai layanan pemerintah kabupaten tertentu
yang di berikan kepada masyarakat. Pewawancara melingkari salah satu jawaban
yang di berikan responden.

Bagaimana tanggapan Bapak/ibu terhadap pelayanan pendidikan di kabupaten


ini ?

a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Tidak bagus
d. Sangat tidak bagus
2. Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yg bebas di mana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yg telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan. Contoh : Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibuk terhadap
kebijakan pemerintah tentang impor gula saat ini ? dan bagaimana
terhadap pedagang dan petani ? Wawancara tidak terstruktur atau terbuka,
sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk
penelitian yang lebih mendalam tentang responden. Pada penelitian
pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang
berbagai isu atau permasalahan yg ada pada obyek, sehingga peneliti dapat
menentukan secara pasti permasalahan atau variable apa yg harus

4
diteliti.Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yg lebih lengkap,
maka peniliti perlu melakukan wawancara kepada pihak-pihak yg
mewakili berbagai tingkatan yg ada dalm obyek. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang iklim kerja perusahaan, maka dapat
dilakukan wawancara dengan pekerja tingkat bawah, supervisor, dan
manajer.
Untuk mendapatkan informasi yg lebih dalam tentang responden, maka
peneliti dapat juga menggunakan wawancara tidak terstruktur. Misalnya
seseorang yg dicurigai sebagai penjahat, maka peneliti akan melakukan
wawancara tidak terstruktur secara mendalam, sampai diperoleh
keterangan bahwa orang tersebut penjahat atau bukan.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara
pasti data apa yg akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak
mendengarkan apa yg diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis
terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat
mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yg lebih terarah pada suatu
tujuan.

2.2. Kuesioner ( Angket )


Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Jika penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga
kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka
pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya
kontak langsung dengan peneliti dengan responden akan menciptakan suatu
kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan
data obyektif dan cepat.

Uma Sekaran 1992 mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket


sebagai teknik pengumpulan data :

5
1. Prinsip penulisan angket

a. Isi dan tujuan pertanyaan, maksudnya adalah apakah isi pertanyaan


tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan? Kalau berbentuk
pengukuran maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap
pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk
mengukur variabel yang diteliti
b. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa
responden, jadi bahasa yang digunakan dalam angket harus
memperhatikan jenjang pendidikan responden, keadaan sosial budaya dan
" frame of reference" dari responden
c. Tipe dan bentuk pertanyaan
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden
untuk menuliskan jawaban berbentuk uraian tentang sesuatu hal. Contoh :
bagaimanakah tanggapan anda terhadao iklan-iklan di TV saat ini ?
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban
singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif
jawaban dari setiap petak yang tersedia. Pertanyaan tertutup akan
membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan memudahkan
peneliti dalam melakukan analisi data terhadap seluruh angket yang telah
terkumpul
d. Pertanyaan tidak mendua, maksudnya adalah pertanyaan yang
menyulitkan responden untuk memberikan jawaban
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
f. Pertanyaan tidak menggiring
Pertanyaan dalam angket sebaiknya juga tidak menggiring ke jawaban
yang baik saja atau ke jelek saja, misalnya : bagaimanakah kalau bonus
atas jasa pelayanan di tingkatkan ? Jawaban responden cenderung akan
setuju
g. Panjang pertanyaan, bila jumlah variabel banyak sehingga memerlukan
instrumen yang banyak, maka instrumen tersebut dibuat bervariasi dalam
penampilan, model skala pengukuran yang digunakan dan cara

6
mengisinya. Disarankan empirik jumlah pertanyaan yang memadai antara
20-30 pertanyaan
h. Urutan pertanyaan, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik
atau dari yang mudah menuju ke hal yang sulit atau diacak
i. Prinsip pengukuran, angket yang diberikan kepada responden adalah
merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel
yang akan diteliti, maka instrumen angket harus dapat digunakan untuk
mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur
j. Penampilan fisik angket, sebagai alat pengumpulan data akan
mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket.
Angket dibuat dikertas buram,akan mendapat responden yang kurang
menarik bagi responden bila dibandingkan angket yang dicetak dalam
kertas yang bagus dan berwarna

2.3. Observasi
Obsevasi sebagai teknik wawancara data yang mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, wawancara dan kuesioner. Kalau
wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi
tidak terbatas pada orang, tefapi, juga obyek-obyek alam yang lain

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu


proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis
dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan
dan ingatan
Dari proses segi pelaksanaan data, observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan (observasi partisipasi serta) dan observasi non partisipan,
selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi yang dapat
digunakan untuk observasi yang dapat digunakan sebagai observasi terstruktur
dan tidak terstruktur.
1. Observasi Berperan serta (Observasi partisipan)

7
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan
observasi partisipan, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tepat,
dan sampai pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Dalam
suatu perusahaan atau organisasi pemerintah misalnya, peneliti dapat
berperan sebagai karyawan, ia dapat memperlakukan perilaku karyawan
dalam bekerja, bagaimana semangat kerjanya, bagaimana hubungan satu
karyawan dengan karyawan lain, hubungan karyawan dengan supervisor
dan pimpinan, keluhan dalam melaksanakan pekerjaan dan lain- lain.
2. Observasi Nonpartisipan
Kalau dalam observasi partisipan terlibat terlibat langsung dengan
aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi
nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
independen. Misalnya suatu Tempat Pemungutan Suara (TPS), peneliti
dapat menyelidiki bagaimana perilaku masyarakat dalam hal mengunakan
hak pilihnya, dalam berinteraksi dengan panitia dan pemilih yang lain.
Peneliti mencatat, menganalisis dan selanjutnya dapat membuat pesan
tentang perilaku masyarakat dalam pemilihan umum. Pengumpulan data
dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang
mendalam. dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai
di sabuk perilaku yang tampak, yang terucapkan dan tertulis. Dalam suatu
proses produksi, peneliti dapat menyimpan bagaimana mesin-mesin
bekerja dalam mengolah bahan baku, komponen mesin mana yang masih
bagus dan yang kurang bagus, bagaimAna kualitas barang yang
dihasilkan, dan bagaimana performance tenaga kerja atau operator
mesinnya.
a. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana

8
tempatnya, Jadi observasi terstruktur dilakukan oleh peneliti telah
tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Dalam
melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian
yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Pedoman wawancara
terstruktur, atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai baru
untuk melakukan observasi. Misalnya peneliti akan melakukan
pengukuran terhadap kinerja pegawai yang berada dalam
pelayanan IMB (ljin Mendirikan Bangunan), maka peneliti dapat
menilai perilaku setiap dan ucapan dengan menggunakan
instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan
tersebut
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu pasti tentang apa yang
akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak
menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa
rambu-rambu pengamatan. Dalam suatu pameran produk industri
dari berbagai negara, peneliti belum tahu pasti apa yang akan
diamati. Oleh karena itu peneliti dapat melakukan penelitian
bebas, mencatat apa yang tertarik, melakukan analisis dan
kemudian dibuat kesimpulan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian,
yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas istrumen dan
kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara – cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Bila dilihat dari sumberdatanya, maka pengumpulan data
dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah
sumber data yamg langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dan
sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen, maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),
kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.

3.2. Saran
Penulis sepenuhnya menyadari akan kekurangan makalah kami, dengan
penuh kerendahan hati, penulis menanti kritik/saran yang bersifat membangun
guna memperbaiki dan menyempurnakan makalah kami.

10
DAFTAR PUSTAKA

Metodologi Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D Prof. Dr. Sugiono

11

Anda mungkin juga menyukai