“ALOKASI BIAYA”
Dosen Pengampu :
(Anita Handayani, S.E, M.SM)
Oleh :
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................... i
Kata Pengantar.......................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sekilas tentang alokasi biaya.................................................. 3
2.2 Tujuan alokasi ........................................................................ 4
2.3 Pengalokasian Biaya Satu Departemen Ke Departemen Lainnya 5
2.4 Memilih Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung...... 8
2.5 Tarif Overhead Departemen Dan Perhitungan Biaya Produk... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Alokasi biaya merupakan salah satu isu penting dalam akuntansi manajemen.
Bagaimana biaya-biaya yang terjadi di dialokasikan ke objek biaya, seperti
produk, kelompok pelanggan, aktivitas, dan divisi.
Perusahaan biasanya membedakan antara departemen operasi atau produksi
(operating departement) dan departemen jasa (supporting departemen).
Departemen operasi merupakan departemen yang secara langsung memberikan
nilai tambah kepada produk atau jasa. Sementara departemen jasa merupakan
departemen yang memberikan jasa yang membantu departemen internal lainnya,
baik departemen operasi maupun departemen jasa yang lain.
Dalam alokasi biaya akan mengalokasikan biaya-biaya yang terjadi di
departemen jasa (supporting department) ke departemen produksi dan akhirnya
dialokasikan ke produk atau jasa yang dihasilkan. Proses alokasi biaya ini
memerlukan pemilihan dasar alokasi biaya (cost driver) yang tepat.
1
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pengalokasian biaya departemen pendukung, berbagai usaha harus dilakukan
untuk mengidentivikasi faktor penyebab yang sesuai (penggerak biaya).
Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan biaya produk yang lebih
akurat. Selanjutnya, jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat
mengontrol konsumsi jasa pendukung dengan lebih baik.
4
2.3. Pengalokasian Biaya Satu Departemen Ke Departemen Lainnya
1. Tarif Pembebanan Tunggal
Misal bahwa perusahaan mengembangkan departemen foto copy sendiri untuk
melayani tiga departemen produksinya (audit, pajak, dan konsultan menajemen
sistem atau MAS). Biaya departemen foto copy termasuk biaya tetap sebesar
$0,023 per lembar foto copy (kertas dan tinta). Estimasi penggunaan (dalam
kertas) oleh ketiga departemen produksi adalah sebagai berikut ;
Departemen audit 94.500
Departemen pajak 67.500
Departemen MAS 108.000
270.0
Total 00
Jika tarif pembebanan tunggal di gunakan, biaya tetap sebesar $26.190 akan
digabungkan dengan estimasi biaya variabel sebesar $6.210 (270.000 x $0,023).
total biaya sebesar $32.400 dibagi dengan estimasi jumlah lembar yang di foto
copy sebanyak 270.000 yang akan menghasilkan tarif per lembar sebesar $0,12.
Jumlah yang d bebankan ke departemen produksi merupakan suatu fungsi
jumlah lembar yang di foto copy. Anggaplah bahwa penggunaan aktual adalah
ssebagai berikut ; departemen audit sejumlah 92.000 lembar; dan departemen
MAS 115.000 lembar. Total biaya foto copy yang dibebankan pada masing-
masing departemen dapat diperlihatkan sebagai berikut ;
Jumlah Pembebanan Total
x =
Lembar per Lembar Pembebanan
Audit 92.000 $0,12 $11.040
Pajak 65.000 0,12 7.800
0,12
11
MAS 5.000 13.800
Total 272.000 $32.640
Apakah departemen foto copy membutuhkan $32.640 untuk membutuhkan
272.000 lembar? Tidak, departemen foto copy hanya membutuhkan $32.446
[$26.190 + 9272.000 x $0,023)].
5
2. Tarif Bembebanan Berganda
Walaupun penggunaan tarif tunggal adalah sederhana, namun hal ini
mengabaikan dampak diferensial dari perubahan penggunaan biaya. Biaya
variabel departemen pendukung naik sesuai tingkat kenaikan jasa. Sebagai
contoh, biaya kertas dan tinta untuk departemen foto copy meningkat sesuai
peningkatan jumlah lembar yang d foto copy.
40
MAS 108.000 26.190 $10.476
Total 270.000 100 $26.191
6
Pengembangan Tarif Variabel
Tarif Variabel tergantung pada biaya yang berubah ketika penggerak biaya
berubah. Pada departemen foto copy, penggerak biaya adalah jumlah lembar yang
di foto copy. Jika jumlah lembar yang di foto copy meningkat, kertas dan tinta
yang digunakan akan lebih banyak. Karena biaya rata-rata adalah $0,023 per
lembar, maka tarif fariabel adalah $0,023. Tarif variabel ini digunakan dalam
hubungan dengan departeman audit dibebani 35 persen dari biaya yang di tambah
$0,023 per lembar yang difoto copy. Departeman pajak akan dialokasikan 25
persen dari biaya tetap ditambah $0,023 perlembar. Sementara itu MAS akan
dialokasikan 40 persen dari biaya tetap ditambah $0,023 per lembar.
Jumlah Jumlah Jumlah Total
Foto copy Tetap Variabel Pembebanan
Audit 92.000 $9.167 $2.116 $11.283
Pajak 65.000 6.548 1.495 8.043
13.
MAS 115.000 10.476 2.645 121
27
Total 2.000 $26.191 $6.256 $32.447
7
tersebut biaya yang dialokasikan kesetiap departemen pada awal tahun. Bahwa
metode tarif tunggal menghasilakn pengalokasian yang sama dengan metode tarif
berganda apabila angka yang dianggarkan digunakan.
Metode Tarif Tunggal
Jumlah Tarif Alokasi
x =
Foto copy Total Biaya
Audit 94.500 $0,12 $11.340
Pajak 67.500 0,12 8.100
MAS 108.000 0,12 12.960
Total $32.400
Total $32.400
8
produksi secara proporsional terhadap masing-masing departemen pengguna jasa.
Biaya tetap juga dialokasikan langsung kepada departemen produksi, tetapi
berdasarkan proporsi pada kapasitas normal atau praktis departemen produksi.
9
Langkah 2 Alokasi Biaya Departemen Pendukung Dengan
Menggunakan Rasio Alokasi
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Listrik (250.000) - 187.500 62.500
Pemeliharaan - (160.000) 80.000 80.000
$
$ 0 0 $367.500 $202.500
10
n
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Listrik (250.000) 50.000 150.000 50.000
Pemeliharaan - (210.000) 105.000 105.000
$ $
0 0 $355.000 215.000
11
Variabel 50.000 60.000 20.000 10.000
Total $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Aktivitas Normal
Kilowatt-jam - 200.000 600.000 200.000
Jam pemeliharaan 1.000 - 4.500 4.500
Persamaan biaya listrk (7.1) dan persamaan biaya pemeliharaan (7.2) dapat
diselesaikan secara simultan untuk menghasilkan total biaya setiap departemen
pendukung. Dengan persamaan ;
M = $160.000 + 0,20 ($250.000 + 0,10M)
M = $160.000 + $50.000 + 0,02 M
0,98M = $210.000
M = $214.286
Dengan mensubsidikan niai untuk M ini kepersamaan 7.1 dihasilkan total
biaya untuk listrik.
P = $250.000 + 0.10 ($214.286)
= $250.000 + $21.429
= $271.429
Alokasi Departemen Produksi. Setelah total biaya setiap departemen
pendukung diketahui, alokasi kedepartemen produksi dapat diketahui. Alokasi ini,
berdasarkan proporsi output yang digunakan oleh setiap departemen produksi.
Total biaya yang dialokasikan kedepartemen produksi (dari listrik dan
pemeliharaan) sama dengan $410.000, yaitu total biaya langsung dari dua
depatemen pendukung ($250.000 + $160.000).
12
Pemeliharaan 21.429 (21.429) 96.429 96.429
$
Total $ 0 0 $359.286 $210.715
Dengan cara yang sama, total biaya overhead departemen perakitan sebesar $
215.000, dan diasumsikan tingkat aktivitas normal sebesar 107.500 jam tenaga
kerja, maka tarif biaya overhead di departement perakitan adalah:
Dengan menggunakan tarif – tarif ini, biaya produk per unit dapat ditentukan.
Sebagai gambaran, anggaplah bahwa suatu produk membutuhkan dua jam mesin
pengasahan dan satu jam perakitan untuk satu unit yang diproduksi. Biaya
overhead yang dibebankan ke satu unit produk ini menjadi $ 12 [ (2 X $ 5) + (1X
$ 2)]. Jika produk yang sama menggunakan bahan baku senilai $ 15 dan tenaga
13
kerja sebesar $ 6 (ditotal dari Pengesahan dan Perakitan), maka biaya total per
unit adalah $ 33 ($ 12 + $ 15 + $ 6).1[1][1]
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Departemen produksi membuat produk jasa di mana perusahaan bermain di dunia
usaha tersebut untuk memproduksi dan menjual, departemen pendukung
menyediakan dukungan departemen produksi tetapi mereka tidak membuat
produk jadi. Karena departemen pendukung berada untuk mendukung berbagai
departemen produksi, biaya departemen pendukung secara umum dibebankan
pada semua departemen produksi.
14
Alasan-alasan yang termasuk penilain persediaan, profibilitas, penetapan
harga, dan perencanaan serta pengendalian. Alokasi dapat juga digunakan untuk
mendorong perilaku manajerial yang menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hansen dan Mowen. 1999. Akuntansi Manajerial, buku 1 edisi 8. Salemba Empat:
Jakarta.
https://www.academia.edu/34455223/MAKALAH_AFE_ALOKASI_BIAYA_D
EPARTEMEN_PENDUKUNG
15
16