Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“ALOKASI BIAYA”

Dosen Pengampu :
(Anita Handayani, S.E, M.SM)

Oleh :

Muchammad Agung Firmanda (180301221)


Fitri Sintia Yulia Ningsih (180301224)
Camellia Dwi Rinanda (180301209)
Bella Ayu Wulandari (180301245)

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat


limpahan rahmad, taufiq dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
sebuah Makalah dengan judul : “Alokasi Biaya “ .
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas perkuliahan pada Program Studi Ekonomi , Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik,
Dengan tersusunnya makalah ini penulis berharap kepada Ibu Pengapu Mata
Kuliah Manajemen Biaya berkenan meluangkan waktu untuk membina dan
membimbing pembuatan makalah yang ditugaskan kepada Mahasiswa.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Suwarno,S.E.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Gresik.
2. Nama Ka Prodi Anita Handayani,S.E., M.SM selaku Ka Prodi Manajemen,
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik.
3. Anita Handayani, S.E, M.SM selaku pengampu Mata Kuliah Manajemen
Biaya yang dengan telaten dan sungguh-sungguh dalam menyampaikan
materinya.
4. Rekan-rekan seangkatan Tahun Akademik 2020 yang selalu saling
memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian untuk menjadikan periksa dan penulis berharap atas kritik dan
saran, guna perbaikan dalam penulisan makalah ini. Amin......

Gresik, 04 April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................... i
Kata Pengantar.......................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sekilas tentang alokasi biaya.................................................. 3
2.2 Tujuan alokasi ........................................................................ 4
2.3 Pengalokasian Biaya Satu Departemen Ke Departemen Lainnya 5
2.4 Memilih Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung...... 8
2.5 Tarif Overhead Departemen Dan Perhitungan Biaya Produk... 13

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan............................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Alokasi biaya merupakan salah satu isu penting dalam akuntansi manajemen.
Bagaimana biaya-biaya yang terjadi di dialokasikan ke objek biaya, seperti
produk, kelompok pelanggan, aktivitas, dan divisi.
Perusahaan biasanya membedakan antara departemen operasi atau produksi
(operating departement) dan departemen jasa (supporting departemen).
Departemen operasi merupakan departemen yang secara langsung memberikan
nilai tambah kepada produk atau jasa. Sementara departemen jasa merupakan
departemen yang memberikan jasa yang membantu departemen internal lainnya,
baik departemen operasi maupun departemen jasa yang lain.
Dalam alokasi biaya akan mengalokasikan biaya-biaya yang terjadi di
departemen jasa (supporting department) ke departemen produksi dan akhirnya
dialokasikan ke produk atau jasa yang dihasilkan. Proses alokasi biaya ini
memerlukan pemilihan dasar alokasi biaya (cost driver) yang tepat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk sekilas tentang alokasi biaya ?


2. Apa sajakah tujuan alokasi ?
3. Bagaimanakah pengalokasian biaya satu departemen ke departemen
lainnya?
4. Bagaimana memilih metode alokasi biaya departemen pendukung ?
5. Bagaimana tarif overhead departemen dan perhitungan biaya produk ?

1
1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu alokasi biaya.


2. Untuk mengetahui tujuan alokasi.
3. Untuk mengetahui pengalokasian biaya satu departemen ke departemen
lain.
4. Untuk mengetahui metode alokasi biaya departemen pendukung.
5. Untuk mengetahui tarif overhead departemen dan perhitungan biaya
produk

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sekilas tentang Alokasi Biaya

Alokasi Biaya merupakan biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama, yang


terjadi ketika sumber daya yang sama digunakan dalam keluaran dua atau lebih
jasa atau produk, disebut sebagai biaya bersama ( commont cost). Contonya: upah
yang dibayarkan pada penjaga keamanan di suatu pabrik merupakan biaya
bersama semua produk berbeda yang diproduksi di pabrik tersebut. Manfaat
keamanan dapat dirasakan oleh semua produk, tetapi pembebanan biaya
keamanan kesetiap produk adalah proses arbitrer.
1. Jenis Jenis Departemen
Dalam model fungsi diperusahaan, obyek biaya adalah departemen. Terdapat dua
kategori departemen yaitu: Departemen produksi dan departemen pendukung.
Departemen produksi secara langsung bertanggung jawab pada pembuatan produk
atau jasa yang dijual pada pelanggan.
Departemen produksi adalah departemen secara langsung mengerjakan
produksi yang diproduksi. Contoh, departemen pengesahan dan perakitan.
Departemen pendukung menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan oleh
departemen produksi. Departemen ini berhubungan secara tidak langsung dengan
suatu jasa atau produk organisasi tersebut, misalnya: pemeliharaan, permesinan.
Dalam perusahaan jasa dapat dibagi menjadi  departemen produksi dan
departemen pendukung. Pabrik pembuat furniture dapat dibagi dua departemen
produksi (perakitan dan penyelesaian) serta empat departemen pendukung (ruang
penyimpanan bahan baku, kafetaria, pemeliharaan, general factory).
2. Jenis Jenis Dasar Alokasi
Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung: oleh sebab itu, biaya
departemen pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen produksi. Faktor-
faktor penyebabnya adalah variabel atau aktivitas dalam departemen produksi,
yang menyebabkan munculnya biaya jasa pendukung. Dalam memilih dasar

3
pengalokasian biaya departemen pendukung, berbagai usaha harus dilakukan
untuk mengidentivikasi faktor penyebab yang sesuai (penggerak biaya).
Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan biaya produk yang lebih
akurat. Selanjutnya, jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat
mengontrol konsumsi jasa pendukung dengan lebih baik.

2.2. Tujuan Alokasi


Beberapa tujuan penting berhubungan dengan alokasi biaya departemen
pendukung ke departemen produksi, dan akhirnya ke produk tertentu:
a. Untuk menghasilkan satu kesepakatan harga yang menguntungkan
b. Untuk menghitung profibilitas lini produk
c. Untuk memprediksi pengaruh ekonomi dari perencanaan dan
pengendalian
d. Untuk meniai persedian
e. Untuk memotivasi para manajer
Jika biaya tidak dialokasikan denga akurat, biaya beberapa jasa dapat terlalu
tinggi, hingga mengakibatkan penawaran yang terlalu tinggi dan hilangnya
potensi bisnis, sebaliknya, jika biaya terlalu rendah dan mengakibatkan kerugian
pada jasa ini. Hal yang berhubungan dekat dengan penentuan harga adalah laba.
Dengan menilai laba berbagai jasa, seseorang manajer dapat mengevaluasi bauran
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Tentu saja biaya yang akurat adalah hal
yang penting untuk menentukan laba.
Alokasi dapat digunakan untuk memotivasi para manajer. Jika biaya
departemen pendukung tidak di alokasikan ke departemen produksi, para menejer
dapat memperlakukan jasa ini seakan-akan jasa tersebut gratis. Tentu saja, pada
kenyataanya, biaya marginal sebuah jasa lebih besar dari nol. Dengan
mengalokasikan biaya dan meminta para manejer departemen produksi
bertanggung jawab atas kinerja ekonomi unit mereka, suatu organisasi dapat
memastikan bahwa para manejer akan menggunakan suatu jasa hingga manfaat
marginal suatu jasa sama dengan biaya marginalnya. Jadi, mengalokasikan biaya
jasa membantu tiap departemen produksi memilih tingkat konsumsi yang benar.

4
2.3. Pengalokasian Biaya Satu Departemen Ke Departemen Lainnya
1. Tarif Pembebanan Tunggal
Misal bahwa perusahaan mengembangkan departemen foto copy sendiri untuk
melayani tiga departemen produksinya (audit, pajak, dan konsultan menajemen
sistem atau MAS). Biaya departemen foto copy termasuk biaya tetap sebesar
$0,023 per lembar foto copy (kertas dan tinta). Estimasi penggunaan (dalam
kertas) oleh ketiga departemen produksi adalah sebagai berikut ;
Departemen audit 94.500
Departemen pajak 67.500
Departemen MAS 108.000
270.0
Total 00
Jika tarif pembebanan tunggal di gunakan, biaya tetap sebesar $26.190 akan
digabungkan dengan estimasi biaya variabel sebesar $6.210 (270.000 x $0,023).
total biaya sebesar $32.400 dibagi dengan estimasi jumlah lembar yang di foto
copy sebanyak 270.000 yang akan menghasilkan tarif per lembar sebesar $0,12.
Jumlah yang d bebankan ke departemen produksi merupakan suatu fungsi
jumlah lembar yang di foto copy. Anggaplah bahwa penggunaan aktual adalah
ssebagai berikut ; departemen audit sejumlah 92.000 lembar; dan departemen
MAS 115.000 lembar. Total biaya foto copy yang dibebankan pada masing-
masing departemen dapat diperlihatkan sebagai berikut ;
Jumlah Pembebanan Total
x =
Lembar per Lembar Pembebanan
Audit 92.000 $0,12 $11.040
Pajak 65.000 0,12 7.800

0,12
11
MAS 5.000 13.800
Total 272.000 $32.640
Apakah departemen foto copy membutuhkan $32.640 untuk membutuhkan
272.000 lembar? Tidak, departemen foto copy hanya membutuhkan $32.446
[$26.190 + 9272.000 x $0,023)].

5
2.      Tarif Bembebanan Berganda
Walaupun penggunaan tarif tunggal adalah sederhana, namun hal ini
mengabaikan dampak diferensial dari perubahan penggunaan biaya. Biaya
variabel departemen pendukung naik sesuai tingkat kenaikan jasa. Sebagai
contoh, biaya kertas dan tinta untuk departemen foto copy meningkat sesuai
peningkatan jumlah lembar yang d foto copy.

Pengembangan Tarif Tetap


Biaya jasa tetap dapat di anggap sebagai biaya kapasitas, mereka di
keluarkan guna menyediakan kapasitas yang diperlukan untuk mengirm unit jasa
yang dibutuhkan oleh departemen produksi. Ketika departemen pendukung
dibentuk, kemampuan mengirimnya dirancang untuk melayani kebutuhan jangka
panjang departemen produski. Karena kebutuhan jasa pada awalnya menyebabkan
penciptaan kemampuan pelayanan, maka adalah beralasan untuk mengalokasikan
biaya jasa tetap berdasarkan kebutuhan tersebut.
Pengalokasian biaya tetap mengikuti prosedur tiga langkah ;
a)      Penetapan biaya hasa tetap yang di anggarkan.

b)      Perhitungan rasio alokasi,


c)      Pengalokasian, dengan rumus ;
Alokasi = Rasio alokasi x Biaya jasa tetap yang di anggarkan
Yang dapat kita asumsikan sebagai berikut ;
Jumlah Foto Copy Bagian
Persentase yang Biaya
Awal yang x = Departemen
di Foto copy Tetap
Dianggarkan atas Biaya Tetap
Audit 94.500 35 $26.190 $9.167
Pajak 67.500 25 26.190 6.548

40
MAS 108.000 26.190 $10.476
Total 270.000 100 $26.191

6
Pengembangan Tarif Variabel
Tarif Variabel tergantung pada biaya yang berubah ketika penggerak biaya
berubah. Pada departemen foto copy, penggerak biaya adalah jumlah lembar yang
di foto copy. Jika jumlah lembar yang di foto copy meningkat, kertas dan tinta
yang digunakan akan lebih banyak. Karena biaya rata-rata adalah $0,023 per
lembar, maka tarif fariabel adalah $0,023. Tarif variabel ini digunakan dalam
hubungan dengan departeman audit dibebani 35 persen dari biaya yang di tambah
$0,023 per lembar yang difoto copy. Departeman pajak akan dialokasikan 25
persen dari biaya tetap ditambah $0,023 perlembar. Sementara itu MAS akan
dialokasikan 40 persen dari biaya tetap ditambah $0,023 per lembar.
Jumlah Jumlah Jumlah Total
Foto copy Tetap Variabel Pembebanan
Audit 92.000 $9.167 $2.116 $11.283
Pajak 65.000 6.548 1.495 8.043
13.
MAS 115.000 10.476 2.645 121
27
Total 2.000 $26.191 $6.256 $32.447

3.      Penggunaan aktual versus yang di anggarkan


Prinsip umum dari evalusai kerja adalah bahwa manajer tidak boleh di
bebani tanggung jawab atas biaya atau aktivitas yang berada di laur kendalinya.
Karena para manajer departemen produksi memiliki input yang signifikan
berkaitan dengan tingkat jasa yang di konsumsi, mereka harus di bebani tanggung
jawab atas bagian biaya jasa mereka. Namun, pernyataan ini, mempunyai
kualifikasi penting ; evaluasi departemen tidak boleh dipengaruhi oleh tingkat
efisiensi yang di capai oleh departemen lain.
Ingatlah bahwa biaya tetap tahunan yang dianggarkan adalah sebesar
$26.190 dan biaya variabel yang dianggarkan adalah $0,023. Ketiga departemen
produksi ; audit, pajak, dan MAS. Mengestimasikan penggunan masing-masing
sebesar 94.500 lembar, 57.500 lembar, dan 108.000 lembar. Berdasarkan data

7
tersebut biaya yang dialokasikan kesetiap departemen pada awal tahun. Bahwa
metode tarif tunggal menghasilakn pengalokasian yang sama dengan metode tarif
berganda apabila angka yang dianggarkan digunakan.
Metode Tarif Tunggal
Jumlah Tarif Alokasi
x =
Foto copy Total Biaya
Audit 94.500 $0,12 $11.340
Pajak 67.500 0,12 8.100
MAS 108.000 0,12 12.960

Total $32.400

Metode Tarif Berganda


Jumlah Tarif Alokasi Biaya yang
X + =
Foto copy Variabel Tetap Dialokasikan
Audit 94.500 $0,023 $9.167 $11.340
Pajak 67.500 0,023 6.548 8.100
MAS 108.000 0,023 10.476 12.960

Total $32.400

2.4. Memilih Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung

Dalam menentukan metode alokasi biaya departemen pendukung yang digunakan,


perusahaan hatus menetapkan batasan ineraksi departemen pendukung. Selain itu,
mereka harus menimbang biaya dan manfaat yang berhubungan dengan ketiga
metode pengalokasian biaya, yakni ;
1.      Metode langsung
Adalah metode paling sederhana dan paling langsung mengalokasikan biaya
departemen pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan langsung ke departemen

8
produksi secara proporsional terhadap masing-masing departemen pengguna jasa.
Biaya tetap juga dialokasikan langsung kepada departemen produksi, tetapi
berdasarkan proporsi pada kapasitas normal atau praktis departemen produksi.

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Peraktitan
Biaya lngsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Aktivitas normal :
Killowat-jam - 200.000 600.000 200.000
Jam pemeliharaan 1.000 - 4.500 4.500

2.      Metode Berurutan


Metode ini mengetahui bahwa interaksi diantara epartemen pendukung telah
terjad. Akan tetapi, metode berurutan tidak secara penuh mengakui interaksi
departemen pendukung. Alokasi biaya dilakukan secara tahap demi setahap
mengikuti prosedur penetapan peringkat yang ditentukan terlebih dahulu.
Biasanya urutanya ditentukan dengan menyusun peringkat departemen pendukung
dalam suatu tatanan jumlah jasa yang diberikan, dari yang terbesar ke yang
terkecil. Tingkat jasa biasanya di ukur dengan biaya langsung dari setiap
departemen pendukung; departemen dengan biaya tertinggi dinilai sebagai
pemberi dana terbesar.

Langkah 1 Menghitung Rasio Alokasi


Penggerindaan Peraktitan
600.000
Listrik : 0,75 -
(600.000 + 200.000)
200.000
- 0,25
(600.000 + 200.000)
4.500
Pemeliharaan : 0,50 -
(4.500 + 4.500)
4.500
- 0,50
(4.500 + 4.500)

9
Langkah 2 Alokasi Biaya Departemen Pendukung Dengan
Menggunakan Rasio Alokasi
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Listrik (250.000) - 187.500 62.500
Pemeliharaan - (160.000) 80.000 80.000

$
$ 0 0 $367.500 $202.500

Alokasi yang di dapatkan dengan metode berurutan . di dapatkan dengan


langkah pertama adalah menghitung rasio alokasi. Perhatikan bahwa rasio alokasi
untuk departemen pemeliharaan mengabaikan penggunaan oleh departemen listrik
karena biayanya tidak dapat dialokasikan ke departemen pendukung. Langkah
kedua adalah mengalokasikan biaya departemen pendukung dengan menggunakan
rasio alokasi yang dihitung pada langkah pertama. Perhatikan bahwa $50.000 dari
biaya departemen listrik dialokasikan ke departemen pemeliharaan. Hal ini
mencerminkan kenyataan bahwa departemen pemeliharaan menggunakan 20
persen output departemen listrik. Sebagai akibatnya, biaya oporasi departemen
pemeliharaan naik dari $160.00 jadi $210.000.
Langkah 1 Menghitung Rasio Alokasi
Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
200.000
Listrik : 0,20 - -
(200.000 + 600.000 + 200.000)
600.000
- 0,60 -
(200.000 + 600.000 + 200.000)
200.000
- - 0,20
(200.000 + 600.000 + 200.000)
4.500
Pemeliharaan : - 0,50 -
(4.500 + 4.500)
4.500
- - 0,50
(4.500 + 4.500)
Langkah 2 Alokasi Biaya Departemen Pendukung Dengan Menggunakan Rasio Alokasi
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakita

10
n
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Listrik (250.000) 50.000 150.000 50.000
Pemeliharaan - (210.000) 105.000 105.000
$ $
0 0 $355.000 215.000

3.      Metode timbal balik


Metode ini mengakui semua interaksi di antara deprtemen pendukung.
Menurut metode ini salahs atu departemen pendukung menggunakan angka
departemen lain dalam menentukan total biaya setiap departemen pendukung
dimana total biaya mencerminkan interksi iantara departemen pendukung. Jadi,
total biaya yang baru dari departemen pendukung dialokasikan ke departemen
produksi.
Total biaya departemen pendukung. Total biaya pendukung adalah jumlah
dari biaya langsung ditambah proposisi biaya yang diterima dari departemen
pendukung lainnya. Persamaan biaya untuk setiap departemen pendukung dapat
diperlihatkan sebagai berikut
P = Biaya langsung + Bagian dari biaya pemeliharaan
= $250.000 + 0,10M (persamaan biaya listrik) (7.1)
M = Biaya langsung + Biaya dari baya listrik
= $160.000 + 0,20P (persamaan biaya pemeliharaan) (7.2)

Data untuk mengilustrasikan metode timbal balik.


Departemen Pendukung Departemen Produksi
Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Biaya Langsung:
Tetap $200.000 $100.000 $80.000 $50.000

11
Variabel 50.000 60.000 20.000 10.000
Total $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Aktivitas Normal
Kilowatt-jam - 200.000 600.000 200.000
Jam pemeliharaan 1.000 - 4.500 4.500

Proporsi Output yang Digunakan oleh Departemen


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Rasio Alokasi:
Listrik - 0,20 0,60 0,20
Pemeliharaan 0,10 - 0,45 0,45

Persamaan biaya listrk (7.1) dan persamaan biaya pemeliharaan (7.2) dapat
diselesaikan secara simultan untuk menghasilkan total biaya setiap departemen
pendukung. Dengan persamaan ;
M = $160.000 + 0,20 ($250.000 + 0,10M)
M = $160.000 + $50.000 + 0,02 M
0,98M = $210.000
M = $214.286
Dengan mensubsidikan niai untuk M ini kepersamaan 7.1 dihasilkan total
biaya untuk listrik.
P = $250.000 + 0.10 ($214.286)
= $250.000 + $21.429
= $271.429
Alokasi Departemen Produksi. Setelah total biaya setiap departemen
pendukung diketahui, alokasi kedepartemen produksi dapat diketahui. Alokasi ini,
berdasarkan proporsi output yang digunakan oleh setiap departemen produksi.
Total biaya yang dialokasikan kedepartemen produksi (dari listrik dan
pemeliharaan) sama dengan $410.000, yaitu total biaya langsung dari dua
depatemen pendukung ($250.000 + $160.000).

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Listrik (271.429) 54.286 162.857 54.286

12
Pemeliharaan 21.429 (21.429) 96.429 96.429
$
Total $ 0 0 $359.286 $210.715

2.5. Tarif Overhead Departemen Dan Perhitungan Biaya Produk

Tarif biaya overhead dihitung dengan menembahkan biaya pendukung yang


dialokasikan ke biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri pada
departemen produksi dan membaginya dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti
jam tenaga kerja langsung atau jam mesin. Misalnya dari contoh alokasi berurutan
total biaya overhead departemen pengesahan adalah $355.000, dan asumsikan
bahwa jam mesin adalah dasar untuk pembebanan overhead ke produk dengan
aktivitas normal sebesar 71.000 jam mesin, maka tarif biaya overhead departemen
pengesahan adalah:
$355.000
Tarif overhead pengesahaan =
71.000  jam Mesin
= $ 5 per jam mesin

Dengan cara yang sama, total biaya overhead departemen perakitan sebesar $
215.000, dan diasumsikan tingkat aktivitas normal sebesar 107.500 jam tenaga
kerja, maka tarif biaya overhead di departement perakitan adalah:

Tarif overhead perakitan $215.000


=
107.500 jam tenaga kerja
= $ 2 per jam tenaga kerja

Dengan menggunakan tarif – tarif ini, biaya produk per unit dapat ditentukan.
Sebagai gambaran, anggaplah bahwa suatu produk membutuhkan dua jam mesin
pengasahan dan satu jam perakitan untuk satu unit yang diproduksi. Biaya
overhead yang dibebankan ke satu unit produk ini menjadi $ 12 [ (2 X $ 5) + (1X
$ 2)]. Jika produk yang sama menggunakan bahan baku senilai $ 15 dan tenaga

13
kerja sebesar $ 6 (ditotal dari Pengesahan dan Perakitan), maka biaya total per 
unit adalah   $ 33 ($ 12 + $ 15 + $ 6).1[1][1]

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Departemen produksi membuat produk jasa di mana perusahaan bermain di dunia
usaha tersebut untuk memproduksi dan menjual, departemen pendukung
menyediakan dukungan departemen produksi tetapi mereka tidak membuat
produk jadi. Karena departemen pendukung berada untuk mendukung berbagai
departemen produksi, biaya departemen pendukung secara umum dibebankan
pada semua departemen produksi.

14
Alasan-alasan yang termasuk penilain persediaan, profibilitas, penetapan
harga, dan perencanaan serta pengendalian. Alokasi dapat juga digunakan untuk
mendorong perilaku manajerial yang menguntungkan.

DAFTAR PUSTAKA

Hansen dan Mowen. 1999. Akuntansi Manajerial, buku 1 edisi 8. Salemba Empat:
Jakarta.

https://www.academia.edu/34455223/MAKALAH_AFE_ALOKASI_BIAYA_D
EPARTEMEN_PENDUKUNG

15
16

Anda mungkin juga menyukai