Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas presentasi mata kuliah
“Manhaj al-bahts al-ilmy”
Dosen Pengampu:
Dr. Syafi’i, M.A g
Disusun Oleh:
1. Muhammad Ali Murteza (D92219076)
2. Dewi Purnawati (D92219062)
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………… 1
Kata Pengantar……………………………………………………………… 2
Daftar Isi……………………………………………………………………. 3
BAB I Pendahuluan………………………………………………………… 4
A. Latar Belakang……………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………... 5
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 5
BAB II Pembahasan………………………………………………………… 6
A. Pengembangan Instrumen Pengumpulan Data…………………….. . 6
1. Pengertian Instrumen Pengumpulan Data…………………… 7
B. Bentuk Instrumen Pengumpulan data………………………………. 10
1. Bentuk Instrumen tes……………………………………….. 10
2. Bentuk Instrumen Observasi……………….………………… 11
3. Bentuk Instrumen Wawancara………………………………. 11
4. Bentuk Instrumen Dokumentasi……………………………... 12
5. Bentuk Instrumen Angket……………………………………. 12
6. Bentuk Instrumen Skala…………………..…………………. 13
BAB III Penutup…………………………………………………………….. 13
Kesimpulan………………………………………………………….. 14
Daftar Pustaka………………………………………………………. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam suatu penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid, maka
kita harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam research itu,
sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap kebenaran suatu
konsep tertentu. Instrumen itu alat, sehingga instrumen penelitian itu alat yang
digunakan dalam penelusuran terhadap gejala-gejala yang ada dalam suatu research
guna membuktikan kebenaran atau menyanggah suatu hipotesa-hipotesa tertentu.
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi karena
dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek yang diteliti. Oleh
karena itu, menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam prosedur
penelitian yang tak dapat dipisahkan antara yang satu terhadap yang lainnya. Hal ini
dilakukan karena untuk menjaga kesinambungan data yang dikumpulkan dengan
pokok permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian terhadap hipotesis-hipotesis
yang dibuat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan suatu masalah pada
makalah ini, yakni sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Instrumen Pengumpulan Data?
2. Apa sajakah bentuk-bentuk dari Instrumen Pengumpulan Data?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan makalah ini
sebagai berikut:
1. Pengertian Instrumen Pengumpulan Data
2. Bentuk-bentuk dari Instrumen Pengumpulan Data
BAB II
PEMBAHASAN
b) Kegunaan Instrumen
Kegunaan instrumen penelitian (Setiawan, 2013) antara lain:
a) Sebagai pencatat informasi yang disampaikan oleh responden
b) Sebagai alat untuk mengorganisasi proses wawancara
c) Sebai alat evakuasi performa pekerjaan staf peneliti
1
Imami Nur Rachmawati,”Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif: Wawancara”, Jurnal Keperawatan
Indonesia, volume11, no.1, Maret 2007, hal 35-40
kualitatif peneliti harus memahami terlebih dahulu variasi pengamatan dan
peran-peran yang dilakukan peneliti (Ulfatin, 2014).
Menurut Bugin yang dikutip adrai Rahardjo mengemukakan beberapa
bentuk observasi yaitu:
a. Observasi Partisipasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan pengindraan dimana peneliti terlibat dalam
keseharian inform.
b. Observasi tidak terstruktur adalah pengamatan yang dilakukan
tanpa menggunakan pedoman observasi sehingga peneliti
mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan
yang terjadi di lapangan.
c. Observasi Kelompok adalah pengamatan yang dii lakukan oleh
sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat
menjadi objek penelitian.
2
Sugiyono, op.cit, hal 199
Instrument kuesioner harus diukur validitas dan reabilitas datanya
sehingga penelitian dapat menghasilkan data yang valid dan reliable.
Instrumen yang valid berarti instrument tersebut dapat dipergunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan instrument yang reliable
adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Validitas adalah seberapa jauh alat dapat mengukur hal atau objek
yang ingin diukur. Reabilitas artinya memiliki sifat yang dapat dipercaya.
Suatu alat ukur dikatakan memiliki reabilitas apabila dipergunakan berkali-
kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lain akan tetapi memberikan
hasil yang sama. Jadi reabilitas adalah seberapa jauh konsistensi alat ukur
untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur dalam hal dan
objek yang sama.
Ada beberapa bentuk skala sikap, antara lain: skala Linkert, skala
Thurstone, skala Guttman dan semantic differential.
a. Skala Linkert
Prinsip pokok skala Linkert adalah menentukan lokasi kedudukan
seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat
negatif sampai dengan sangat positif. Penentuan lokasi itu dilakukan dengan
mengkuantifikasi pernyataan seseorang terhadap butir pernyataan yang
disediakan.
Skala Linkert menggunakan skala dengan lima angka. Skala 1 (satu)
berarti sangat negatif dan skala 5 (lima) berarti sangat positif. Skala ini
disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respons yang
menunjukkan tingkatan. Contoh pilihan respons:
SS = sangat setuju
S = setuju
R = ragu-ragu
TS = tidak setuju
STS = sangat tidak setuju4
b. Skala Thurstone
3
Widyoko Eko Putro, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 115.
4
Ibid
Skala Thurstone merupakan skala mirip descriptive graphic rating scale karena
merupakan suatu instrumen yang responsnya dengan memberi tanda tertentu
pada suatu kontinum baris. Pada descriptive graphic rating, skala terdiri dari 5
tingkatan, sedangkan pada skala Thurstone jumlah skala yang digunakan
berkisar antara 7 sampai 11.5
c. Skala Guttman
Skala ini berupa sederetan pernyataan opini tentang sesuatu objek secara
berurutan. Responden diminta untuk menyatakan pendapatnya tentang
pernyataan itu (setuju atau tidak setuju). Bila ia setuju dengan pernyataan pada
nomor urut tertentu, maka diasumsikan juga setuju dengan pernyataan
sebelumnya dan tidak setuju dengan pernyataan sesudahnya.
Contoh:
1. Saya mengizinkan adik saya bermain ke tetangga.
2. Saya mengizinkan adik saya pergi ke mana ia mau.
3. Saya mengizinkan adik saya pergi kapan saja dan ke mana saja.
4. Adik saya bebas pergi ke mana saja tanpa minta izin terlebih dahulu.
Bila responden setuju dengan petnyataan nomor 3 misalnya, maka dianggap
setuju dengan pernyataan nomor 1 dan 2 serta tidak setuju dengan pernyataan
nomor 4.
d. Semantic Differential
Instrument yang disusun oleh Osg Ood dan kawan-kawan ini mengukur
konsep-konsep untuk tiga dimensi. Dimensi – dimensi yang ada diukur dalam
kategori : menyenangkan-membosankan, sulit-mudah, baik-tidak baik, kuat-
lemah, berguna-tidak berguna, dan sebagainya.6
BAB III
5
Ibid., hlm 117.
6
Ibid., hlm 118.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suatu penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid, maka kita harus
mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam research itu, sehingga data yang
kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap kebenaran suatu konsep tertentu. Instrumen
itu alat, sehingga instrumen penelitian itu alat yang digunakan dalam penelusuran terhadap
gejala-gejala yang ada dalam suatu research guna membuktikan kebenaran atau menyanggah
suatu hipotesa-hipotesa tertentu. Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam
penyusunan alat evaluasi karena dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang
objek yang diteliti. Oleh karena itu, menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam
prosedur penelitian yang tak dapat dipisahkan antara yang satu terhadap yang lainnya. Hal
ini dilakukan karena untuk menjaga kesinambungan data yang dikumpulkan dengan pokok
permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang dibuat.
Instrumen memegang peranan penting dalam suatu penelitian. Mutu penelitian sangat
dipengaruhi oleh Instrumen penelitian yang digunakan, karena kevalidan dan kesahihan data
yang diperoleh dalam suatu penelitian dsangat ditentukan oleh tepat tidaknya dalam memilih
instrumen penelitian. Instrumen atau alat pengumpul data adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Data tersebut dibutuhkan untuk menguji
hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian kita dapat menggunakan istrumen
yang telah tersedia dan dapat pula menggunakan instrumen yang dibuat sendiri (Idrus
Austam, 1996). Penggunaan instrumen yang telah tersedia adalah instrumen yang sudah
ditetapkan atau dibakukan untuk mengumpulkan data variabel penelitian yang telah
ditentukan. Akan tetapi jika istrumen baku belum tersedia untuk variabel tertentu dalam
penelitian tersebut maka peneliti dapat menyusun sendiri instrumen yang yang akan
digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.
Menyusun instrumen pengumpulan data penelitian dilakukan setelah peneliti
memahami betul apa yang menjadi variabel penelitian. Pemahaman Peneliti terhadap
variabel dan hubungan antar variabel akan mempermudah peneliti dalam menentukan dan
menyususn intrumen penelitian yang akan digunakan. Setelah memahami variabel peneliti
dapat menyusun instrumen untuk dapat menjabarkan kedalam bentuk sub variabel,
indikator, deskriptor dan butir-butir pertanyaan dan angket dalam daftar cocok atau pedoman
observasi. Dengan demikian maka instrumen penelitan menajdi hal penting untuk menjaga
agar penelitian yang dilakukan tersebut bermutu dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA