Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Indikator Penelitian dan Instrumen Penelitian” ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
ibu dosen Nurma Angkotasan, S. Pd., M. Pd., yang mengampuh mata kuliah Metode
Penelitian Pendidikan Matematika yang telah memberikan judul makalah kepada
kami.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman kami dan teman-teman kami. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa sebagai pengetahuan ketika kami ataupun kawan-kawan yang lain
untuk menyusun proposal dan membuat penelitian nanti.

Ternate, 4, april, 2022

( Penulis)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................iii
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................iii
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................iv
1. Apa yang dimaksud dengan indikator penelitian?...................................................iv
2. Apa saja fungsi dari indikator penelitian?................................................................iv
3. Bagaimana cara menyusun indikatro penelitian?.....................................................iv
4. Apa yang dimaksud dengan instrumen penelitian?..................................................iv
5. Apa saja jenis-jenis instrumen penelitian?...............................................................iv
6. Apa saja instrumen pengumpulan data berdasarkan tes?.........................................iv
7. Apa saja instrumen pengumpulan data berdasarkan non tes?..................................iv
C. TUJUAN PENULISAN..............................................................................................iv
D. MANFAAT PENULISAN...........................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................1
A. PENGERTIAN INDIKATOR PENELITIAN.................................................................1
B. FUNGSI INDIKATOR PENELITIAN............................................................................1
C. MENYUSUN INDIKATOR PENELITIAN....................................................................1
D. PENGERTIAN INSTRUMEN PENELITIAN................................................................1
E. JENIS-JENIS INSTRUMEN PENELITIAN...................................................................2
F. INSTRUMEN PENGUMPUL DATA (TES)...............................................................3
G. INSTRUMEN PENGUMPUL DATA NON TES........................................................4
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................vi
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kegiatan penelitian menjadi upaya terbaik untuk melatih mahasiswa untuk
berpikir kritis dan sistematis. Penilitian yang terstruktur menjadi suatu kegiatan
penyelidikan serta pencarian fakta-fakta dari realita atau kejadian nyata yang
bertujuan untuk mengeksplorasi, mengembangkan, juga dapat menguji serta
membandingkan teori dengan teori yang lain atau pengetahuan sehingga dapat
menentukan konsep atau teori yang tepat sebagai solusi pemecahan masalah yang
ada dengan baik. Kegiatan penelitian pada hakikatnya mengharapkan suatu
keterbaruan yang menjadi solusi atas permasalahan yang ada.
Penelitian dapat dilakukan di berbagai bidang ilmu, bukan hanya ilmu statis
juga pada ilmu dinamis. Penelitian pada hakikatya menjadi tugas dan tanggung
jawab mahasiswa untuk memperbaiki, mencari solusi juga mengembangkan
berbagai sistem di Indonesia, sesuai yang tercantum dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
Dunia pendidikan kini seiring bertambah majunya zaman oleh arus globalisasi
serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menyebabkan berbagai
permasalahan muncul seiring dengan penyesuaian perubahan sehingga
menimbulkan masalah baru hingga akhirnya membutuhkan kegiatan penelitian
baru yang selalu terbarui yaitu penelitian pendidikan.
Menurut Ali (1985:21), penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai suatu
upaya untuk memahami permasalahan yang dihadapi dalam bidang pendidikan,
baik bidang formal, non formal, maupun informal serta masalah yang bertautan
dengannya dengan mencari bukti yang muncul dan dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis, dan logis sehingga
ditemukan jawaban atau pemecahan terhadap masalah tersebut.
Penelitian pendidikan menjadi upaya peningkatan mutu serta kuallitas
pendidikan nasional. Melalui penelitian pendidikan sehingga dapat diidentifikasi
kekurangan dan kesalahan-kesalahan dari sistem ataupun penerapan teori,
metode, model, prosedur, dan sarana pendidikan juga bahkan hasil kerja pendidik
dan kinerja tenaga kependidikan yang dapat menghambat serta menyulitkan
tercapainya tujuan dari pendidikan tersebut.
Pengetahuan tentang instrumen penelitian dan indikator penelitian pendidikan
menjadi hal yang penting untuk saya selaku mahasiswa yang sekiranya dapat
membantu saya untuk dapat mengumpulkan data dalam melakuan penelitian
pendidikan guna memenuhi syarat menjadi sarjana, sehingga pada kesempatan
ini saya mengkaji “Indikator Penelitian dan Instrumen Penelitian”.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan indikator penelitian?

2. Apa saja fungsi dari indikator penelitian?

3. Bagaimana cara menyusun indikatro penelitian?

4. Apa yang dimaksud dengan instrumen penelitian?

5. Apa saja jenis-jenis instrumen penelitian?

6. Apa saja instrumen pengumpulan data berdasarkan tes?

7. Apa saja instrumen pengumpulan data berdasarkan non tes?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan landasan teori.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kerangka berpikir.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengajuan hipotesis.

D. MANFAAT PENULISAN
Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui penyusunan BAB II dari
proposal penelitian dan dapat dengan mudah menyusun penelitian yang akan
dijadikan sebagai proposal dan skripsi guna sebagai syarat menjadi seorang
sarjana.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INDIKATOR PENELITIAN


Menurut KBBI, indikator adalah sesuatu yang dapat menjadi petunjuk atau
keterangan. 2. Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau
kondisi. (Wilson 1993) 3. Menurut Green (1992), indikator adalah variabel yang
mengindikasikan atau menunjukan satu kecendrungna situasi yang dapat
dipergunakan untuk mengukur perubahan. 4. Menurut WHO (1981), Indikator
adalah variabel untuk mengukur suatu perubahan baik langsung maupun tidak
langsung. (WHO, 1981). 5. Indikator sebagai alat atau petunjuk untuk mengukur
prestasi suatu pelaksanaan kegiatan.

B. FUNGSI INDIKATOR PENELITIAN


1. Untuk mewakili permasalahan pokok dalam penelitian.
2. Untuk menyusun butir-butir pertanyaan dalam penelitian.

C. MENYUSUN INDIKATOR PENELITIAN


1. Peneliti dapat mengutip dari pendapat ahli.
2. Peneliti dapat membuat sendiri disesuaikan dengan kebutuhan penelitian
peneliti.

D. PENGERTIAN INSTRUMEN PENELITIAN


Kata instrumen pengumpulan data penelitian tersebut mengandung makna
sebagai alat untuk mengukur atau mengungkap keadaan suatu variabel penelitian.
Instrumen pengumpulan data tersebut juga memiliki konotasi sebagai alat untuk
membimbing, mengarahkan, serta memudahkan para peneliti dalam pengumpulan
data penelitian sehingga peneliti dapat memperoleh data penelitian secara valid,
artinya data yang sesuai dengan tujuan penelitian yang dikehendaki, dengan
instrumen penelitian yang baik ( Masyud, 2012:202). Instrumen penelitian adalah
alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi kuantitatif
maupun kualitatif tentang variabel yang sedang diteliti.

E. JENIS-JENIS INSTRUMEN PENELITIAN


Banyak ragam instrumen pengumpulan data penelitian, namun secara garis
besar instrumen pengumpulan data tersebut dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:
(1) instrumen tes (2) instrumen non tes. Dalam buku Wagiran terdapat tiga jenis
tes yaitu: tes lisan (oral tes), tes tertulis (writing test), dan tes perbuatan
(performance test).

1. Tes lisan. Tes ini berbentuk sejumlah pertanyaan yang disampaikan secara lisan
tentang aspek-aspek psikologissebagai data yang berhubungan dengan masalah
penelitian yang harus dijawab secara lisan pula.
2. Tes tertulis. Tes ini terdiri dari sejumlah pertanyaan tertulis untuk
mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan aspek psikologis yang
harus dijawab secara tertulis pula. Berbagai macam tes tertulistersebut antara
lain:
a. Tes essay. Tes ini disebut pula tes subjektif terdiri dari sejumlah pertanyaan
dalam bentuk uraian, yang harus dijawab dalam bentuk uraian tertulis atau
berupa kalimat beba yang disusun oleh peserta tes.
b. Tes objektif. Tes objektif merupakan tes yang mengandung kemungkinan
jawaban yang harus dipilih oleh peserta tes. Bentuk tes ini tidak banyak
berbeda dengan angket terstruktur, khususnya angket dengan pertanyaan
tertutup. Beberapa macam tes objektif antara lain:
1) Tes betul salah adalah tes yang butir soalnya terdiri dari pernyataan yang
disertai alternatif jawaban benar dan salah.
2) Tes pilihan ganda adalah tes yang berbentuk satu pertanyaan atau
pernyataan yang diikuti oleh sejumlah alternatif jawaban.
3) Tes menjodohkan adalah salah satu tes yang terdiri dari sejumlah item
yang masing-masing item tersebut terbagi dalam dua jalur.
c. Tes perbuatan. Tes perbuatan merupakan tes yang memberikan perintah
kepada pserta tes untuk melakukan suatu gerakan/perilaku tertentu yang
berhubungan dengan masalah atau tujuan penelitian.

F. INSTRUMEN PENGUMPUL DATA (TES)


Tes sebagai instrumen pengumpulan data penelitian adalah merupakan
serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur potensi
individu (Arikunto, 2013).

1. Tes Hasil Belajar


Tes hasil belajar (achievement test) yaitu test yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Biasanya tes
hasil belajar ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif dampak
penerapan metode tertentu atau penerapan model tertentu dalam kegiatan
pembelajaran. Dalam penelitian yang bersifat eksperimental dan PTK, tes
hasil belajar menjadi instrumen yang paling utama. Tes hasil belajar tersebut
memiliki beberapa bentuk yaitu bentuk uraian, bentuk obyektif dan sikap. Tes
uraian umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang mengandung
permasalahan, uraian atau penjelasan. Tes obyektif merupakan tes yang
mengandung pertanyaan-pertanyaan yang sudah terstruktur secara sempurna
dan jawabannya bersifat pasti. Tes perbuatan merupakan tes yang
menghendaki siswa untuk bekerja atau melakukan aktivitas guna
memperlihatkan produk tertentu.
2. Tes Intelegensi (tes IQ) Tes intelegensi merupakan tes untuk mengungkap
potensi dasar yang dimiliki individu. Potensi dasar tersebut berkaitan dengan
potensi bahasa, aritmatika, logika (baik ,logika bahasa, matematika, maupun
logika gambar).
3. Tes Kepribadian Tes kepribadian merupakan salah satu jenis tes dimaksudkan
untuk mengungkap bagaimana kepribadian yang dimiliki individu. Tes
kepribadian tersebut dapat mengungkapkan kecondongan kepribadian individu
apakah bergerak kearah positif atau negatif.
4. Tes Bakat Tes ini dimaksudkan untuk mengungkap atau mengetahui
kecenderungan bakat individu, apakah mengarah pada bakat tertentu, misalnya
bakat bahasa, matetematika, IPA atau bakat lainnya
5. Tes Sikap Tes sikap, merupakan tes yang digunakan untuk mengadakan
pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang (Arikunto 1996:139). Tujuan
penggunaan tes ini adalah untuk mengetahui kecenderungan sikap individu
dalam menghadapi suatu permasalahan. Kadangkala seorang peneliti
membutuhkan data tentang sikap individu dikaitkan dengan variabel lainnya,
misal: hasil belajar, kedisiplinan, atau kebiasaan belajar.

G. INSTRUMEN PENGUMPUL DATA NON TES


Jenis instrumen pengumpulan data kedua adalah instrumen non tes. Instrumen
non tes tersebut meliputi: Kuesioner atau angket, Panduan wawancara, Panduan
Observasi, Check list, Rating scale, dan Panduan dokumentasi.

1. Kuesioner atau Angket Kuesioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang


digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui. Kuesioner dipakai untuk
menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket
atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner (Faisal,
1982:176). Dilihat dari segi menjawab maka kuesioner dibedakan menjadi 2
yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.
a. Kuesioner terbuka, merupakan tes yang memberikan kesempatan kepada
responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. verifikasi dan
analisis data. Di samping itu penskorannya membutuhkan waktu yang relatif
lama (Masyud, 2012:206).
b. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian
lupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang
sesuai dengan karateristik dirinya.

Dilihat dari jawaban yang diberikan kuesioner dibedakan menjadi 2 yaitu:


kuesioner langsung dan kuesioner tak langsung.

a. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.


b. Kuesioner tak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.

Dipandang dari bentuknya maka tes dibedakan menjadi 4 yaitu: Kuesioner


pilihan ganda, Kuesioner isian, Check list, Rating scale.

a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner


tertutup.
b. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
c. Check list, adalah sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan
tanda check pada kolom yang sesuai.
d. Rating scale, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai
ke tingkat tidak setuju (Arikunto 1996:140).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun angket antara lain adalah
berkaitan dengan:

a. Isi dan tujuan pertanyaan harus sesuai dengan tujuan dilakukan penelitian
yang tercermin dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian.
b. Bahasa yang digunakan dalam angket disesuaikan dengan kondisi
responden.
c. Tipe pertanyaan dalam angket harus dirancang secara tepat sesuai dengan
jenis data yang kita temukan.
d. Dalam menyusun pertanyaan dalam angket perlu diperhatikan hendaknya
pertanyaan tidak ganda atau mendua arti (ambigu).
e. Peneliti hendaknya tidak memaksa untuk menanyakan pada responden
mengenai hal yang sudah terlalu lama dan responden sudah lupa
kejadiannya.
f. Pertanyaan yang dituangkan dalam angket hendaknya tidak menggiring
pada kecenderungan jawaban tertentu, terutama dalam angket tertutup.
g. Pertanyaan jangan terlau panjang dan jangan terlau pendek.
h. Pertanyaan hendaknya disusun secara sistematis.
i. Penyusunan pertanyaan dalam angket juga harus memperhatikan prinsip-
prinsip pengukuran agar hasil jawaban responden mudah untuk ditindak
lanjuti.
j. Petunjuk atau perintah untuk mnegerjakan angket harus jelas agar
responden tidak mengalami kebingungan dalam mengerjakan angket yang
diberikan peneliti.
k. Setelah penyusunan angket selesai dilakukan secara keseluran, maka
langkah berikutnya yang perlu diperhatikan oleh peneliti sebelum dilakukan
pengumpulan data adalah lay out angket sebelum dicetak.

Kelebihan kuesioner:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti


b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing dan
menurut waktu senggang responden
d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu
menjawab
e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar-benar sama.

Kelemahan kuesioner:

a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan


yang terlewati, padahal kuesioner hanya diberikan satu kali dan tidak akan
diberikan lagi.
b. Seringkali sukar dicari validitasnya
c. Walaupun dibuat anonim, responden kadang-kadang dengan sengaja
memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
d. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadangkadang ada.

Contoh Angket atau instrumen:

ANGKET MOTIVASI BERPESTASI

Mata Pelajaran : Matematika pokok bahasan system persamaan linear dua


variable (SPLDV)

Nama/ NIS :

Kelas/ Semester : VIII / II

Hari/tanggal :

PETUNJUK

1. Pada kuesioner ini terdapat 20 pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap


pertanyaan dalamkaitannya dengan materipembelajaran matematika, dan
tentukan kebenarannya. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar-
benar cocok dengan pilihan anda.
2. Pertimbangkan setiap pertanyaansecara terpisah dan tentukan kebenarannya.
Jawaban andajangan dipengaruhioleh jawaban orang lain.
3. Catatrespon anda pada lembar jawaban yang tersedia, dan
ikutipetunjukpetunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan
lembarjawaban. Terimakasih. KeteranganPilihanjawaban:

Selama anda mengikuti mata pelajaran matemaika sebanyak 7 kali pertemuan,


maka yang dimaksud sebagai berikut adalah:

SL = Selalu (jika kondisi dialami selama 7 kali)

SR =Sering (jika kondisi dialami 5-6 kali)

JR = Jarang (jika kondisi dialami 3-4 kali)

HTP = Hampir tidak pernah (jika kondisi dialami 1-2 kali)

TP = Tidak pernah (jika kondisi tidak pernah dialami sama


sekali)

PERTANYAAN (Senang
No JAWABAN
Terhadap Pelajaran Matematika.)
Apakah anda merasa sangat
1. bersemangat ketika belajar SL SR JR HTP TP
matematika?
Apakah belajar matematika
2. SL SR JR HTP TP
merupakan kebutuhn bagi anda?
Apakah anda merasa bangga jika
3. SL SR JR HTP TP
berprestasi dalam matematika?
PERTANYAAN (Kesadaran
No SL SR JR HTP TP
Siswa untuk Mendalami Bahan)
1. Apakah anda sering SL SR JR HTP TP
mendiskusikan soal-soal
matematika jika ada waktu luang?
Apakah anda belajar sendiri jika
2. guru matematika anda tidak SL SR JR HTP TP
masuk mengajar?
Apakah anda mempelajari
3. kembali materi matematika SL SR JR HTP TP
dirumah?
Apakah anda mempersiapkan diri
4. dengan matang sebelum ujian SL SR JR HTP TP
matematika?
PERTANYAAN (Kemauan
No SL SR JR HTP TP
Siswa Mengerjakan PR)
Apakah anda melakukan banyak
1. usaha untuk berprestasi dalam SL SR JR HTP TP
matematika?
Apakah anda berusaha memahami
2. pelajaran Matematika dengan SL SR JR HTP TP
baik?
Saya merasa senang jika diberi
3. SL SR JR HTP TP
tugas atau PR matematika
Apakah anda senang mengerjakan
4. hal-hal yang berkaitan dengan SL SR JR HTP TP
matematika?
Apakah mengerjakan PR
5. matematika menantang anda SL SR JR HTP TP
untuk belajar lebih giat?
PERTANYAAN (Senang
No SL SR JR HTP TP
Terhadap Guru Matematika)
Apakah anda selalu bertanya pada
1. SL SR JR HTP TP
guru matematika
Apakah guru matematika anda
2. memotivasi anda untuk belajar SL SR JR HTP TP
matematika?
PERTANYAAN (Sarana dan
3. SL SR JR HTP TP
Prasarana)
Apakah sekolah anda menyiapkan
4. alat peraga matematika yang SL SR JR HTP TP
memadai?
Apakah perpustakaan anda
5. menyiapkan buku matematika SL SR JR HTP TP
yang anda butuhkan?
PERTANYAAN (Dorongan dari
No SL SR JR HTP TP
Orang Tua Siswa)
Apakah orang tua anda
1. memberikan semacam hadiah jika SL SR JR HTP TP
berprestasi dalam matematika
Apakah orang tua anda cukup
2. SL SR JR HTP TP
memberi fasilitas belajar?
Apakah orang tua anda memberi
3. motivasi agar berprestasi dalam SL SR JR HTP TP
matematika?

2. Panduan Wawancara
Panduan wawancara berisi poin-poin yang akan ditanyakan pada responden
pada wawancara. Penyusunan panduan wawancara juga harus dirancang secara
tepat sehingga dapat menjamin perolehan data penelitian yang valid. Prinsip
dasar yang harus dipegang dalam penyusunan panduan wawancara adalah
sebagai berikut:
a. Responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.
b. Responden dapat dipercaya.
c. Responden dan peneliti memiliki interpretasi yang sama.

Terdapat dua jenis pertanyaan dalam panduan wawancara, yaitu:

a. Pertanyaan tersruktur. Pertanyaan terstruktur merupakan instrumen


pengumpulan data yang digunakan dalam wawancara terstruktur
b. Pertanyaan tidak terstruktur. Pertanyaan tidak terstruktur merupakan
instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam wawancara yang tidak
terstruktur.
3. Panduan Observasi
Observasi sering kali diartikan sebagai aktivitas yang sempit, yakni
memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Dalam Pengertian
psikologi, observasi disebut pula pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan
perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi
mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,
peraba, dan pengecap. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Observasi non sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat
dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
b. Observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan dengan menggunakan
pedoman sebagai instrumen pengamatan.

4. Check List
Check list merupakan salah satu instrumen penelitian yang biasanya
digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data dengan metode
observasi. Check list berisi sederet daftar pertanyaan yang berkaitan dengan
indikator variabel yang diteliti yang disampingnya disediakan kolom untuk
memberi tanda check sesuai dengan fakta atau fenomena yang diobservasi.
Contoh check list sederhana tentang keaktifan mahasiswa dalam latihan micro
teaching sebagai berikut:

No. Jenis Kegiatan Ya Tidak


1. Siswa menunjukkan ide kreatif 
dalam pembelajaran
2. Siswa bertanya tentang kesulitan 
yang dihadapi
3. Siswa aktif mengemukakan 
pendapat dalam diskusi kelompok
4. Siswa mencatat atau merekam 
balikan yang diterima
5. Siswa mengemukakan alternative 
solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi dalam diskusi
kelompok
6. Siswa berdiskusi alternative solusi 
dengan guru
7. Siswa mendiskusikan alternative 
solusi dengan sesama siswa
Jumlah 4 3

5. Rating Scale
Skala penilaian merupakan salah satu instrumen penelitian yang biasanya
digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data dengan metode
observasi. Ada beberapa skala pengukuran yang bisa dipakai dalam pengukuran
untuk penelitian anatara lain Thurstone dan skala Likert.
a. Thurstone. Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir
yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika
disusun, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Contoh:

Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai
11 menyatakan sangat relevan.

Contoh lain : Angket yang disajikan menggunakan skala thurstone


Petunjuk : Pilihlah 5(lima) buah pernyataan yang paling sesuai dengan
sikap anda terhadap pelajaran matematika, dengan cara membubuhkan tanda
cek (v) di depan nomor pernyataan di dalam tanda kurung.

( ) 1. Saya senang belajar matematika

( ) 2. Matematika adalah segalanya buat saya

( ) 3. Jika ada pelajaran kosong, saya lebih suka belajar matematika

( ) 4. Belajar matematika menumbuhkan sikap kritis dan kreatif

( ) 5. Saya merasa pasrah terhadap ketidak-berhasilan saya dalam


matematika

( ) 6. Penguasaan matematika akan sangat membantu dalam mempelajari


bidang studi lain
( ) 7. Saya selalu ingin meningkatkan pengetahuan & kemampuan saya
dalam matematika

( ) 8. Pelajaran matematika sangat menjemukan

( ) 9. Saya merasa terasing jika ada teman membicarakan matematika

b. Skala Likert.
Metode ini dapat disusun tanpa menggunakan bantuan dewan juri, metode
ini menghasilkan skor yang hampir sama dengan skor yang diperoleh teknik
Thurstone. Langkah pertama dalam menyusun Likert adalah mengumpulkan
sejumlah pernyataan mengenai suatu pokok persoalan. Dalam Penggunaan
skala likert akan ditemui pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya positif
atau negatif. Contoh Pernyatann positif:
1) Saya lebih suka pelajaran matematika daripada pelajaran lain
2) Bagi saya matematika adalah pelajaran yang menyenangkan
3) Matematika sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai Skala
Sangat Setuju
Setuju
Tidak menjawab
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

Jika respon yang diharapkan sebaliknya maka item-itemnya diberi skor


sebaliknya dengan skor sebaliknya juga.Contoh pernyataan negatif:

1) Saya terpaksa mengikuti pelajaran matematika karena merupakan salah


satu pelajaran yang wajib.
2) Pelajaran matematika sangat merepotkan karena harus dipersiapkan
secara khusus.
3) Pembelajaran matematika dengan metode seperti ini tidak
menyenangkan dan membosankan.

Nilai Skala
Sangat Setuju
Setuju
Tidak menjawab
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

c. Panduan Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Cara pemberian nilai dalam panduan dokumentasi tersebut secara
garis besar ada dua macam, yaitu skala yang kasar yang hanya memberi
nilai ada dan tidak ada. Sedangkan cara pemberian nilai yang kedua adalah
penelitian yang sudah menunjukkan gradasinya. Misalnya penilaian sebagai
berikut: Nilai 0, jika unsur yang dicari tidak ada. Nilai 1, jika unsur yang
dicari ada tapi kurang relevan. Nilai 2, jika unsur yang dicari ada dan
relevan Nilai 3, jika unsur yang dicari ada dan sangat relevan.

d. Pemilihan Instrumen Penelitian


Instrumen pengumpulan data penelitian banyak ragam dan jenisnya.
Pemilihan jenis-jenis instrumen manakah yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian, didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

1) Jenis data yang dikumpulkan Jenis data yang akan dikumpulkan sangat
berpengaruh terhadap jenis instrumen pengumpulan data yang akan
digunakan. Kondisi responden penelitian
2) Kondisi peneliti Kondisi peneliti adalah keadaaan peneliti terutama yang
berkaitan dengan kemampuan, kesempatan, ketersediaan data. Kondisi
peneliti juga menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan instrumen
penelitian..
3) Kondisi Lokasi Penelitian Jika kondisi lokasi penelitian terpencar jauh
antara lokasi yang satu dengan yang lain disarankan menggunakan
instrumen angket. Sebab dengan angket pelaksanaan penelitian bisa
efisien. Di lokasi yang terpencar tersebut dapat dilakukan pengumpulan
data secara serentak.
e. Persyaratan Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data hendaknya disusun dengan memperhatikan
syarat minimal instrumen yang baik. Menurut Suharsimi Arikunto syarat
instrumen yang baik terletak pada validitas dan reliabilitas instrumennya.
Sedangkan menurut Sulthon Masyud syarat instrumen yang baik itu adalah :
1) Validitas Instrumen. Instrumen dikatakan memenuhi syarat valid jika
instrumen tersebut bisa mengukur semua yang seharusnya diukur,
sehingga instrumen tersebut benar- benar cocok untuk mengukur apa
yang hendak diukur.
2) Reliabilitas instrumen. Instrumen dikatakan memenuhi syarat reliablitas,
jika instrumen tersebut mampu menghasilkan hasil yang benar-benar
dapat dipercaya.
3) Kepraktisan. Disamping validitas dan reliabiltas instrumen hendaknya
memiliki kepraktisan dalam artian proses persiapan, pelaksaaan, dan
pemeriksaan hasil instrumen serta interpretasi hasil instrumen dapt
dilakukan secara hemat dan mudah.
f. Teknik Penyusunan Intrumen
Langkah-langkah penyusunan instrumen pengumpulan data mencakup
beberapa tahapan sebagi berikut:
1) Melakukan idendifikasi terhadap semua variabel yang ada dalam judul
atau masalah penelitian yang telah dibuat sebelumnya.
2) Menjabarkan setiap variabel penelitian menjadi sub-sub variabel
penelitian.
3) Menjabarkan setiap sub variabel penelitian tersebut menjadi
indikatorindikator. Yang harus diingat adalah penjabaran sub-sub variabel
harus sesuai dengan poin-poin indikator yang ada dalam definisi
operasional variabel.
4) Membuat deskripsi dari semua indikator yang telah dibuat.
5) Merumuskan deskripsi tersebut kedalam butir-butir istrumen penelitian.
6) Melengkapi instrumen yang dibuat tersebut dengan petunjuk atau
panduan untuk menjawab serta melengkapi pula denga kata pengantar.

Langkah-langkah penyusunan instrumen:

1) Menetapkan variabel yang akan diteliti


2) Analisis dan sintesis teori sehingga menghasilkan definisi konseptual
3) Merumuskan definis operasional
4) Merumuskan kisi-kisi instrumen
5) Menyusun butir-butir instrumen
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Lampiran. Di akses dari


http://aresearch.upi.edu/operator/upload/s_d5051_060920_chapter5.pdf, pada
tanggal 15 Oktober 2016.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


PT Rineka Cipta.

Faisal, Sanapiah. 1882. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya : Usaha


Nasional.

Hartanto, Eko. Cara menyusun instrumen penelitian untuk penelitian kuantitatif.


Diakses dari
https://www.academia.edu/21912990/CARA_MENYUSUN_INDIKATOR_P
ENELITIAN pada tanggal 25Oktober 2016.

Mesta Erlanda, Agung. 2013. Definisi-definisi Teori, Konsep, Variabel, Indikator,


dan Hipotesis Menurut Beberapa Ahli . Diakses dari
http://privatefreakystory.blogspot.co.id/2013/10/definisi-definisi-teorikonsep-
variabel.html , pada tanggal 24 Oktober 2016.
Masyud, Sulthon. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Jember : Lembaga
Pengembangan Manajemen dan Profesi Kependidikan.

Wagiran, (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan (teori dan implementasi). .


Yogyakarta : Penerbit Deepublish (CV BUDI UTAMA).

Anda mungkin juga menyukai