Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
220211010235
A. Latar Belakang
Salah satu sumber data kependudukan yang dianggap paling lengkap dan akurat adalah sensus.
Akan tetapi sensusu dilakukan setiap 5 tahun sekali bahkan pada umumnya di negara sedang
berkembang dilakukan 10 tahun sekali, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan data secara
mendesak untuk suatau keperluan tertentu. Untuk tujuan perencanaan pembnagunan dan penilaian
program, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diperlukan data-data
kependudukan tidak hanya besar/jumlahnya saja tetapi komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin serta karakteristik sosial ekonomi baik pada saat sekarang maupun untuk masa yang
akan datang. Untuk tujuan tersebut diperlukan teknik estimasi ataupun proyeksi jumlah penduduk
dimasa mendatang beserta struktur umurnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut:
C. Tujuan penulisan
Dalam penulisan makalahu ini tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui
kegunaan proyeksi penduduk
D. Manfaat Penulisan
Ada pun manfaat dari makalah dan pembahasan dalam makalah ini adalah :
2. Agar memahami arti penting dalam pembahasan makalah ini yaitu,tentang proyeksi penduk
BAB II
PEMBAHASAN
B. Isi
1. Pengertian
Menurut Sutarsih (1981 : 253) proyeksi adalah perhitungan yang menunjukkan keadaan
kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk di masa yang akan datang.
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisi umur dan jenis
kelamin) di m asa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas,
mortalitas dan migrasi. Data penduduk Indonesia yang dapat di pakai dan di percaya untuk
keperluan proyeksi adalah berasal dari sensus penduduk (SP) yang diselenggarakan pada
tahun yang berakhir “0” dan survei antar sensus (SUPAS) pada tahun yang berakhir “S”
2. Kegunaan
Pada masa dahulu, pemerintah tertarik pada population projection terutama untuk
keperluan pajak atau keperluan mengetahui besarnya kekuatan negaranya.
Pada dekada akhir-akhir ini, pemerintah memerlukan proyeksi penduduk sehubungan
dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosiol ekonomi dari rakyatnya melalui
pembangunan yang terencana.
Mengingat semua rencana-rencana pembangunan, baik ekonomi maupun sosial,
menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karekteristik dari pada penduduk dimasa
mendatang, proyeksi mengenai jumlahserta struktur penduduk dianggap sebagai persyaratan
minimum untuk proses perencanaan pembangunan:
1. Di bidang pangan :
menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai dengan gizi serta susunan penduduk
menurut umur.
2. Di bidang kesehatan :
menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan tempat tidur di rumah sakit-rumah
sakit yang diperlukan selama periode proyeksi.
3. Di bidang tenaga kerja :
menentukan jumlah angkatan kerja, penyediaan lapangan kerja yang erat hubunganya
dengan proyeksi tentang kemungkinan perencanaan untuk memperhitungkan
perubahan tingkat pendidikan, skilled dan pengalaman dari tenaga kerja.
4. Di bidang Pendidikan :
Proyeksi penduduk dipakai sebagai dasar untuk memperkirakan jumlah penduduk usia
sekolah, jumlah murid, jumlah guru gedung-gedung sekolah, pendidikan pada masa yang
akan datang.
5. Di bidang Produksi Barang dan Jasa :
Dengan proyeksi angkatan kerja dalam hubunganya dengan data mengenai produktivitas
merupakan dasar estimasi produksi barang-barang dan jasa dimasa mendatang
Jadi penggunaan proyeksi penduduk tersebut diatas dapat digunakan untuk 2 macam perencanaan :
1. Intercensal disebut pula interpolasi adalah suatu perkiraan mengenai keadaan penduduk
diantara 2 sensus yang kita ketahui, jadi hasil kedua sensus di perhitungkan.
Rumus :
Pm = Po+
Pm = Pn
Di mana :
Po =jumlah penduduk
Pn =Jumlah penduduk pada tahun (penduduk dasar) awal
Pm =jumlah penduduk pada tahun yang di estimasikan (tahun M)
m =selisih tahun yang di cari dengan tahun awal
n =selisih tahun dari 2 sensus yang di ketahui
2. Postecensal estimated
Adalah perkiraan mengenai penduduk seseudah census. Prinsipnya juga sama, yaitu
pertambahan penduduk adalah linear.
Rumus:
Pm = Po – (Pn-Po)
Pm = Pn +
Dimana:
Po =jumlah penduduk dasar (tahun awal)
Pn =jumlah penduduk pada tahun n
Pm =jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)
m =selisih tahun yang dicari dengan tahun n
n =selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
3. Projection
Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir).Disini perkirakan
penduduk tidak hanya beberapa tahun sesudah sensus tetapi mungkin sampai beberapa
puluh tahun sesudah sensus.
Proyeksi penduduk menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah: Perhitungan yang
menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi
pendudukan menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehungga jumlah penduduk yang akan
datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berapa pada tingkat tertentu.
I. Mathematical method
Pada matematical method digunakan kalau kita tidak mengetahui data tentang
komponen pertumbuhan penduduk, di sisni dianggap yang digunakan hanyalah
penduduk keseluruhan. Dalam mathemagtical method kita dapat menggunakan
perumusan matematika dan yang paling sederhana adalah :
Rumus :
Pn = Po (1+ m)
Dimana :
Pertumbuhan penduduk secara geometric adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar
bunga berbunga. Jadi pertumbuhan penduduk di mana angka pertumbuhan adalah sama untuk
setiap tahun.
Rumus :
Pn = Po
Dimana :
Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan angka pertumbuhan yang konstan
Rumus :
Pn = Po atau Pt = Po
Dimana :
e =2,7182818
II. Metode Komponen
Untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada waktu yang akan datang dalam jangka waktu
relatif pendek dapat dilakukan baik dengan menggunakan metode matematika maupun metoda
komponen karena hasil secara total ( jumlah penduduk keseluruhan ) hampir tak ada
perbedaan. Akan tetapi apabila proyeksi penduduk dalam jangka yang lebih panjang ( lebih dari
lima tahun ) maka perbedaan hasil proyeksi makin berarti.
Terutama kalau terjadi perubahan tingkat kelahiran, tingkat kematian, timgkat migrasi dan
penggunaan metoda matematika kurang mensukseskan.
Oleh karena itu metoda komponen lebih banyak digunakan karena metode komponen
mencangkup determinan-determinan pertumbuhan penduduk. Kebaikannya:
1. Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan prorating dan
adjustment.
A. Kesimpulan
Proyeksi penduduk di perlukan pemerintah untuk memproyeksikan penduduk yang sesuai dengan
tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi dari rakyat melalui pembangunan
yang terencana.
Proyeksi penduduk dapat di gunakan untuk,perencanaan yang tujuan nya untuk menyediakan jasa
sebagai respon terhadap penduduk yang sudah di proyeksi kan,perencanaan yang tujuannya untuk
merubah trend penduduk menuju ke perkembangan demografi sosial dan Ekonomi.
Untuk memproyeksi kan jumlah penduduk pada waktu yang akan datang dalam jangka waktu yang
relatif pendek dapat di lakukan baik dengan menggunakan metode matematik maupun metode
komponen karena hasil secara total hampir tak ada perbedaan.
B. Saran
Ada pun yang menjadi saran dari isi pembahasan makalah ini adalah :
1. Di harapkan kepada Pemerintah untuk selalu teliti dan aktif dalam memproyeksikan proyeksi
penduduk,demi memperbaiki kondisi sosial Ekonomi masyarakat.
2. Di harapkan kepada Pemerintah untuk melakukan sensus penduduk sesuai dengan ketentuan
yang telah di bentuk agar dapat memenuhi permintaan secara efesien dalam keperluan suatu
Negara oleh pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Barclay, George W., Techniques of Population Analysis, New York: John Wiley &Sons, 1970. Gavin
W.Jones, “What Do Know About the Labour Force in Indonesia”. Department of Commerce
Shryock and Siegel,The Metods and Materials of Demografhy, Vol. 2, U.S. Department of
Sinha UP, Complete Life Table Based on Coale and Demeny Model (West) Life Table,
Bombai,1972.
United Nations, Methods for Population Projection by Sex and Age . Manual III. Population
Studies No. 25 U.N Department of Econimic and Social . Affairs New York, 1952.
United Nations, Methods of Projection the Economically Active Population. Manual IV.
Population Studies, No. 46 U.N Department of Economic and Sosial Affairs New York, 1971