Anda di halaman 1dari 32

outline

• latar belakang dan


pentingnya proyeksi JENIS PERKIRAAN PROYEKSI
• definisi proyeksi
• kegunaan proyeksi Antar Sensus Setelah Sensus Proyeksi
(Intercensal) (Postcensal) (Projection)
• jenis perkiraan penduduk
• metode proyeksi
METODE PROYEKSI
• soal
Mathematical Cohort-Component
Method Method

Linear Geometric Logistic Exponential


Artimatik Model Model Model Model
Mengapa Proyeksi?
Latar Belakang dan Pentingnya Proyeksi

• Data kependudukan penting bagi perencana, peneliti


dan pembuat kebijakan
• Upaya pembangunan perlu dukungan data
(penduduk)
– Jenis: jumlah, distribusi, dan struktur, karakteristik
sosial ekonomi
– Waktu: data eksisting (present), data masa lampau
(past), dan data yang akan datang (future)
• Kenyataannya, data kependudukan paling akurat
tersedia secara periodik (di Indonesia):
– SENSUS
– SUPAS (survei penduduk antarsensus)
Mengapa Proyeksi?
Latar Belakang dan Pentingnya Proyeksi

• Population data in the past and present can now be


accessed from the results of previous surveys
(SENSUS dan SUPAS)
• The need of population data in the future?
PROYEKSI PENDUDUK
Apa Proyeksi: Definisi

PROJECTION are not prediction or forecast, but are an


indication of future demographic change built on assumptions
about future patterns in fertility (births), mortality (deaths),
and migration (BPS, BAPPENAS, dan UNFPA, 2005)

Assumptions from birth growth rate, mortality and migration


in the future are made based on data that depicts past and
current trends, factors affecting those three components and
the relationship between one component and another and
also the target or expectation in the future.
Untuk Apa Proyeksi?
Kegunaan Proyeksi

Perencanaan
berorientasi
menyediakan layanan
penduduk (memperbaiki
kondisi ekonomi)

Perencanaan berorientasi
mengubah/
mengendalikan trend
penduduk
Untuk Apa Proyeksi?
Kegunaan Proyeksi

Semua rencana pembangunan, baik ekonomi


maupun sosial, menyangkut pertimbangan tentang
jumlah serta karakteristik penduduk di masa
mendatang
proyeksi mengenai jumlah serta struktur
penduduk dianggap sebagai persyaratan
minimum untuk proses perencanaan
pembangunan
Untuk Apa Proyeksi?
Kegunaan Proyeksi

Di bidang Pangan:
Menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai dengan gizi
serta susunan penduduk menurut umur.

Di bidang Kesehatan:
Menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan, jumlah tempat
tidur di rumah-rumah sakit yang diperlakukan selama periode
proyeksi.

Di bidang Pendidikan:
Dasar untuk memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah,
jumlah murid, jumlah guru, gedung-gedung sekolah, pendidikan
masa yang akan datang.
Untuk Apa Proyeksi?
Kegunaan Proyeksi

Di bidang Tenaga Kerja :


Menentukan jumlah angkatan kerja, penyediaan lapangan
kerja  erat hubungannya dengan proyeksi tentang
pendidikan  memungkinkan perencanaan untuk
memperhitungkan perubahan tingkat pendidikan ‘skilled’ dan
pengalaman tenaga kerja.

Di bidang Produksi Barang dan Jasa :


Adanya proyeksi angkatan kerja  ada data mengenai
produktivitas  dasar estimasi produksi barang-barang dan
jasa di masa mendatang.
Jenis Perkiraan Penduduk
proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari perkiraan penduduk

Ada tiga jenis perkiraan penduduk:


1. antar sensus (intercensal):
Data dari 2 sensus terakhir  Pertumbuhan Penduduk dianggap
linier (pertambahan penduduk dianggap sama tiap tahun)

2. setelah sensus (postcensal):


Data dari 2 sensus terakhir  Pertumbuhan Penduduk dianggap
linier

3. proyeksi (projection):
Pada prinsipnya data-data hasil SENSUS dan SUPAS digunakan
untuk membangun asumsi atas pola kelahiran, kematian, dan
migrasi. Perkiraan penduduk berpuluh-puluh tahun ke depan
Jenis Perkiraan Proyeksi
proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari perkiraan penduduk

1. Antar Sensus (Intercensal)


Perkiraan mengenai keadaan penduduk di antara 2 sensus
(data) yang diketahui  jadi hasil kedua sensus
diperhitungkan.
Disebut pula Interpolasi

Pn : jumlah penduduk pada tahun n


Po : jumlah penduduk awal
Pm : jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan
m : selisih tahun yang dicari dengan tahun awal
n : selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
Jenis Perkiraan Proyeksi
proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari perkiraan penduduk

Contoh:
Jumlah penduduk tahun 1961 berdasar sensus = 97 juta
Jumlah penduduk tahun 1971 berdasar sensus = 118,2 juta
Berapakah jumlah penduduk pada tahun 1967?

1967 - 1961
P1967 = 97 juta + (118,2 juta – 97 juta)
1971 - 1961
6
= 97 juta + (21,2 juta)
10
= 109,72 juta
Jadi, jumlah penduduk tahun 1967 diperkirakan sebesar 109,72 juta
Jenis Perkiraan Proyeksi
proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari perkiraan penduduk

2. Setelah Sensus (Postcensal estimates)


Perkiraan mengenai penduduk sesudah sensus.
Prinsipnya juga sama, yaitu pertumbuhan penduduk adalah
linear

Pn : Jumlah penduduk tahun n


Po : Jumlah penduduk pada tahun awal
Pm : Jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)
m : Selisih tahun yang dicari dengan tahun n
n : Selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
Jenis Perkiraan Proyeksi
proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari perkiraan penduduk

Contoh:
Jumlah penduduk tahun 1961 berdasar sensus = 97 juta
Jumlah penduduk tahun 1971 berdasar sensus = 118,2 juta
Berapakah jumlah penduduk pada tahun 1975?

10 + 4
P1975 = 97 juta + (118,2 juta – 97 juta)
10
14
= 97 juta + (21,2 juta)
10
= 126,68 juta
Jadi, jumlah penduduk tahun 1975 diperkirakan sebesar 126,68 juta
Jenis Perkiraan Proyeksi
proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari perkiraan penduduk

3. Projection (proyeksi)
Perhitungan yang menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas,
dan migrasi di masa yang akan datang.
Kelebihan proyeksi dibanding 2 jenis perkiraan lainnya: dapat
memperkirakan jumlah penduduk sampai berpuluh-puluh
tahun sesudah sensus
Proyeksi dapat dilakukan :
– Sesudah sensus disebut forward projection
– Sebelum sensus disebut backward projection
Jenis Perkiraan Proyeksi
pentingnya asumsi dalam proyeksi

• Deciding on assumptions is the key to calculating population


projection.
• Generally assumptions on the tendencies of fertility, mortality
and migration rates is defined by the tendencies in the past
paying attention to various factors that affect the three
components of growth rate previously mentioned.
• But the information is not adequate, since it needs to be
supplemented with tendencies that might occur in the future
due to developments in sectors associated with demography.
This is represented by views and decisions from experts,
legislation and decision makers.
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical and Cohort-Component Method

METODE PROYEKSI

Mathematical Cohort-Component
Method Method

Linear Geometric Logistic Exponential


Artimatik Model Model Model Model
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method

Digunakan jika:
• hanya jumlah penduduk total yang diketahui
• data tentang komponen pertumbuhan penduduk
tidak tersedia
Kelemahan: terlalu naif

Terdapat empat metode:


• Model linear aritmatik
• Model geometrik
• Model logistik
• Model eksponensial
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method
Catatan: Model linear aritmatik
•Pertumbuhan penduduk relatif
tetap/ konstan setiap tahun
Populasi
•Digunakan jika hanya jumlah
penduduk total yang ingin
diketahui
•Digunakan jika data yang lebih
spesifik untuk metode lain
tidak tersedia
•Kelemahan: fertilitas,
mortalitas, dan migrasi tidak Waktu
dipertimbangkan
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method

Model Linear Aritmatik


Pertumbuhan penduduk secara aritmatik 
pertumbuhan penduduk dengan jumlah sama setiap
tahun
Pn = Po + cn atau Pn = Po (1+ rn)
dimana:
Pn : penduduk pada tahun n
Po : penduduk pada tahun awal
c : jumlah pertambahan penduduk konstan (nilai
absolut)
r : angka pertambahan penduduk (%)
n : periode (waktu) antara tahun awal dan tahun n
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method
Contoh:
Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980 adalah
147,79 juta dan menurut sensus 1990 adalah 179,38 juta.
Jika diasumsikan penduduk Indonesia bertambah dengan
jumlah yang sama setiap tahun selama periode 1980-1990,
berapakah jumlah penduduk tahun 1991?
Jawab:
Pn = Po + cn  c = (Pn – Po)/n
Angka pertambahan penduduk 1980-1990:
179,38 juta – 147,79 juta
= 3,16 juta penduduk
10
Perkiraan jumlah penduduk 1991= 179,38 juta+ 3,16 juta
= 182,54 juta
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method
Model Geometrik
Pertumbuhan penduduk secara geometrik 
pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar
bunga majemuk
Angka pertumbuhan penduduk dianggap sama untuk
setiap tahun

dimana:
Pn : penduduk pada tahun n
Po : penduduk pada tahun awal
r : angka pertumbuhan penduduk (%)
n : waktu dalam tahun (periode proyeksi)
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method
Contoh:
Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980
adalah 147,79 juta dan menurut sensus 1990 adalah
179,38 juta. Jika diasumsikan penduduk Indonesia
bertambah secara geometrik dengan angka
pertumbuhan penduduk sebesar 1,96% pertahun selama
periode 1980-1990, berapakah jumlah penduduk tahun
1991?
Jawab:

Jadi, perkiraan jumlah penduduk tahun 1991 adalah


182,89 juta
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method

Model Eksponensial
Pertumbuhan penduduk secara terus menerus
setiap hari dengan angka pertumbuhan konstan

Po : penduduk pada tahun awal


n : waktu dalam tahun (periode proyeksi)
r : angka pertumbuhan penduduk (%)
Pn : penduduk pada tahun n
e : bilangan pokok sistem logaritma natural =
2,7182818
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method
Model Eksponensial

Populasi catatan:
Hasil metode
eksponensial dan
geometrik hampir
sama jika laju
pertumbuhannya
(r) relatif rendah
(antara 1-2%)
Waktu
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method
Contoh:
Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980
adalah 147,79 juta dan menurut sensus 1990 adalah
179,38 juta. Jika diasumsikan penduduk Indonesia
bertambah secara eksponensial dengan angka
pertumbuhan penduduk sebesar 1,94% pertahun selama
periode 1980-1990, berapakah jumlah penduduk tahun
1991?
Jawab:

Jadi, perkiraan jumlah penduduk tahun 1991 adalah


182,89 juta
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method
Model Logistik
Kurang populer  Lebih sesuai untuk proyeksi
populasi binatang

Pn : penduduk pada tahun n


n : waktu dalam tahun (periode proyeksi)
r : angka pertumbuhan penduduk (%)
e : bilangan pokok sistem logaritma natural =
2,7182818
1/C : initial population size
r/k : upper limit of projection
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method
Model Logistik

Populasi

Waktu
Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method

Mencari angka pertumbuhan penduduk


• Menggunakan rumus aritmatik

• Menggunakan rumus geometrik

• Menggunakan rumus eksponensial


Apa Metode Proyeksi?
Mathematical Method

Mencari waktu penggandaan (n) menggunakan


angka pertumbuhan penduduk
• Menggunakan rumus aritmatik

• Menggunakan rumus geometrik

• Menggunakan rumus eksponensial


Apa Metode Proyeksi?
Cohort-Component Method

• Hasil proyeksi matematik dan komponen akan


tidak terlalu berbeda (hampir sama) jika jangka
waktu proyeksi relatif pendek (kurang dari 5
tahun)
• Metode matematik hanya menghasilkan jumlah
penduduk total pada periode proyeksi. Jika terjadi
perubahan tingkat kelahiran, kematian, dan
migrasi  metode matematika kurang bisa
diterima
• Untuk menghitung proyeksi penduduk menurut
kelompok umur dan jenis kelamin  component
method
Apa Metode Proyeksi?
Cohort-Component Method

• Metode komponen lebih banyak digunakan


karena mencakup determinan pertumbuhan
penduduk (tingkat kelahiran, kematian, dan
migrasi)
• Biasa disebut dengan model cohort

Kelebihan:
• Memperhatikan perubahan tiap komponen
pertumbuhan penduduk (kelahiran, kematian,
migrasi)
• Validitas lebih tinggi
• Ada asumsi-asumsi kelahiran, kematian dan
migrasi
Apa Metode Proyeksi?
Cohort-Component Method

Konsep dasar:
P = P0 + (B – D) + (Mi –Mo)
Dimana:
P : jumlah penduduk
P0 : jumlah penduduk tahun awal
B–D : pertumbuhan alamiah (kelahiran –
kematian)
Mi – Mo : migrasi netto (migrasi masuk – migrasi
keluar)

Anda mungkin juga menyukai