Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS

(KB) MEKAR WANGI DI KELURAHAN TANGKERANG BARAT

IMPLEMENTATION OF THE QUALITY MEKAR WANGI KAMPUNG


FAMILY (KB) PROGRAM IN TANGKERANG BARAT URBAN VILLAGE
Muhamad Alfarezi Saputra1, Mayarni2
1
Prodi Ilmu Administrasi Publik Universitas Riau, Pekanbaru, RiauE-

mail: Muhamad.alfarezi0158@student.unri.ac.id

Abstrak: Peningkatan jumlah penduduk atau dinamika kuantitasnya yang tidak terkontrol dapat
mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek yang cukup signifikan, salah satunya
mempengaruhi kualitas hidup terhadap fungsi pembangunan nasional, sustainability penduduk maju
atau smart people dan kondisi ekonomi masyarakat setempat. Penelitian ini memiliki tujuan demi
mengetahui bagaimana Pelaksanaan dan Tantangan Program Kampung Keluarga Berkualitas (KB)
Mekar Wangi Di Kelurahan Tangkerang Barat. Metode riset yang digunakan adalah riset kualitatif
dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Riset ini menghasilkan temuan bila Kampung KB
Mekar Wangsi telah melaksanakan beberapa program utama yakni adanya bank sampah,
meningkatkan ekonomi melalui kerajinan tangan, dari aspek kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan
lansia dan melakukan olah raga rutin. Hambatan dalam riset ini adalah Coronavirus disease 2019,
partisipasi masyarakat, sumber daya pengkaderan, dan anggaran.

Kata Kunci: Pelaksanaan, Program, Kampung KB

Abstract: The increase in population or uncontrolled quantity dynamics can affect people's lives in
various significant aspects, one of which affects the quality of life for the function of national
development, the sustainability of the advanced population or smart people and the economic
conditions of the local community. This study aims to find out how the Implementation and Challenges
of the Mekar Wangi Quality Family Village (KB) Program in Tangkerang Barat Village. The research
method used is qualitative research using a case study approach. This research resulted in the finding
that Mekar Wangsi KB Village has implemented several main programs, namely the existence of a
waste bank, improving the economy through handicrafts, from health aspects such as health checks for
the elderly and doing regular exercise. The obstacles in this research are the 2019 Coronavirus
disease, community participation, cadre resources, and budget.

Keywords: Policy Implementation, Procurement of Products and Services, SIPLah


JIANA: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 20, Nomor 2, Agustus 2022: 149-162 150
e-ISSN: 2714-55881 | p-ISSN: 1411-948X, DOI: http://dx.doi.org/10.46730/jiana.v20i2
PENDAHULUAN Ketidakseimbangan total penduduk
dengan sumber daya yang ada
Permasalahan kependudukan menyebabkan terganggunya fungsi
menjadi hal umum yang harus segera kehidupan dalam aspek pembangunan
diatasi dengan prospek jangka panjang dan kualitas hidup masyarakat. Hal ini
berkelanjutan, mengingat banyaknya aspek diseababkan oleh ffungsi penduduk
dan keterlibatan masyarakat yang sangat sebagai sasaran dan subjek pembangunan
besar. Kebijakan yang dibuat oleh nasional, karena penduduk yang
pemerintah harus menciptakan program – maju/smart society merupakan penduduk
program yang mampu menghambat laju yang memiliki kecenderungan untuk
pertumbuhan penduduk, hal ini dengan melakukan perubahan, dan menerima
memanfaatkan partisipasi aktif sekaligus peningkatan kapasitas dengan nilai luhur
public interest yang mayoritas sulit budaya bangsa, oleh karena itu pada
dikendalikan. Khususnya pada wilayah hakikatnya pembangunan nasional berarti
Kota Pekanbaru yang memiliki jumlah demokrasi yang memiliki sumber serta
penduduk 983.365 Jiwa pada tahun 2020 outpun dan sasaran yang utama
(SP2020), dan bila dikarakterisasi masyarakat.
berdasarkan jumlah penduduk berjenis laki
– laki yakni 495.117 jiwa dan penduduk Peningkatan jumlah penduduk atau
perempuan sejumlah 488.239 jiwa. dinamika kuantitasnya yang tidak
terkontrol dapat mempengaruhi kehidupan
Masalah kemiskinan ini masyarakat dalam berbagai aspek yang
berhubungan erat dengan permasalahan cukup signifikan, salah satunya
ketenagakerjaan dan jumlah lapangan mempengaruhi kualitas hidup terhadap
pekerjaann yang tersedia, hal ini juga fungsi pembangunan nasional,
dipengaruhi oleh kepadatan dan laju sustainability penduduk maju atau smart
pertumbuhan penduduk di Kota Pekanbaru. people dan kondisi ekonomi masyarakat
Hal inni disebabkan jika jumlah penduduk setempat. Maka dari itu pemerintah
tinggi makan jumlah lapangan pekerjaan membentuk program Kampung Keluarga
tidak akan memenuhi kuantitas tersebut, Berencana untuk menjawab permasalahan
sehingga menciptakan banyaknya tersebut, hal ini dilaksanakan untuk
masyarakat yang pengangguran. Hal ini menekan laju pertumbuhan penduduk,
didukung oleh data berdasarkan survei serta peningkatan kualitas penduduk
angkatan kerja nasional bahwa pada dengan adanya kegiatan rutin yang
agustus 2020 jumlah angkatan kerja di berbasis pemberdayaan di tingkat
Pekanbaru yakni berjumlah 242.012 Laki kelurahan, hal ini dilaksanakan dengan
Laki dan 213.126 Perempuan, dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh
jumlah 507.617 penduduk yang bekerja, masyarakat setempat dalam aspek
dan sisanya berstatus pengangguran. Hal kesehatan dan kondisi sosial ekonomi.
ini juga dapat dilihat berdasarkan data
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Kampung KB merupakan wujud dari
Pekanbaru tahun 2020 bahwa sebesar implementasi agenda proritas
65,22 dan tingkat pengangguran sebesar pembangunan nawacita ke 3, 5 dan 8.
8,56 yang artinya dari 100 penduduk usia Yakni pada nawacita ketiga adalah
kerja terdapat 65 ornag diantaranya yang membangun Indonesia dari pinggrian
berpartisipasi aktif di dunia kerja, serta dengan memperkuat kethanan daerah dan
8,56% dari jumlah angkatan kerja adalah desa dalam kerangka kesatuan. Nawacita
pengangguran. Angka ini mengalami kelima yakni meningkatkan kualitas hidup
peningkata dibandingkan dengan tahun masyarakat serta terakhir nawacita
sebelumnya yakni 7,86 pada tahun 2019. kedelapan yakni melakukan revolusi
karakter bangsa dengan adanya kebijakan
Muhamad Alfarezi Saputra: Pelaksanaan Program Kampung Keluarga Berkualitas (Kb) 151
Mekar Wangi Di Kelurahan Tangkerang Barat

penataan kurikulum pendidikan nasional Selaku bentuk dukungan pelaksanaan


dengan mengutamakan pendidikan kegiatan program Kampung KB Mekar
kewarganegaraan yang menempatkan Wangi Kelurahan Tangkerang Barat
aspek pendidikan secara proposional, terdapat stakeholders pendukung yakni
seperti adanya pengajaran sejarah adalah stakeholders serta sarana prasarana
pembentukan bangsa dan nilai yang dirincikan sabagai berikut : Adanya
pratiotrisme, nasionalisma, dan budi Kader PPKBD dan SUB PPKBD, adanya
pekerti. Data Penduduk PLKB/PKB, adanya Bidan
(Fasilitas Kesehatan Pemerintah),
Maka dari itu Kampung KB menjadi terbentuknya Poktan (BKB, BKR, BKL,
inovasi yang strategis dalam melaksanakan UPPKS), adanya PIK-Remaja, dukungan
kegiatan – kegiatan pemberdayaan dan Tokoh Agama dan Masyarakat, adanya
edukasi masyarakat secara paripurna di fasilitas jalan, adanya Sekolah, adanya
lapangan, pasalnya Kampung KB Posyandu, adanya Kader,dll.
merupakan miniatur pembangunan yang Namun kampung KB Mekar Wangi
melibatkan seluruh lapisan masyarakat, masih memiliki kendala dalam hal
mengingat bahwa goals utama adalah pelaksanaan kegiatan yaitu; Bangunan
menyejahterakan masyarakat serta Sekretariat untuk kegiatan belum ada
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan sehingga masih bergabung dengan gedung
adanya integrasi program lintas sektor. Posyandu, selanjutnya keterlibatan lintas
Salah satu Kampung KB di Kota program terkait masih rendah, dan tingkat
Pekanbaru adalah Kelurahan tangkerang pengetahuan kader mengenai program ini
barat di Kecamatan Marpoyan Damai masih rendah, serta kondisi lingkungan
yakni kecamatan dengan jumlah penduduk yang belum tertata dengan baik.
paling banyak di Kota Pekanbaru pada Maka dari itu penelitian ini
tahun 2020 yakni berjumlah 127.600 ribu dilakukan untuk mengetahui proses
jiwa, dengan laju pertumbuhan 0,15 % per pelaksanaan Kampung KB di Tangkerang
tahun 2010 – 2020 dari total keseluruhan Barat Yang bertujuan untuk menijngkatkan
laju penduduk per tahun 2010 – 2020 0,89 kualitas nhidup masyarakat, dimana
di Kota Pekanbaru. Adapun kriteria terdapat keterpaduan program
ditetapkannya Kelurahan Tangkerang kependudukan, KB, dan pembangunan
Barat selaku Kampung KB Terbaik di Kota keluarga, serta pembangunan sector
Pekanbaru yakni salah satunya Kondisi lainnya. Mengetahui peran masyarakat
ekonomi Kelurahan Tangkerang Barat yang seharusnya menjadi subjek sekaligus
berdasarkan data dari Kelurahan objek pelaksanaan program Kampung KB
Tangkerang Barat yakni memiliki potensi ini, dikelola dan diselenggarakan oleh dan
unggulan dalam bidang perikanan, utuk masyarakat dalam melaksanakan
pertanian dan mayoritas perdagangan. pemberdayaan dan memberikan
Kampung KB memiliki banyak kemudahan dalam proses pelayanan yang
manfaat bagi keluarga. Tidak hanya prima mewujudkan keluarga berkualitas.
bermanfaat dari sisi kesehatan tetapi juga Beberapa fenomena yang penulis temukan
bermanfaat dari sisi ekonomi dan sosial yakni:
budaya. Penduduk menjadi modal utama 1. Pengorganisasian ataun
pembangunan sehingga menjadi dasar dan pelimpahan tugas yang
sasaran semua kebijakan pembangunan diberikan kepada masing –
Negara. hal ini dapat dilihat pada salah masing penanggungjawab pokja
satu kelurahan yakni Tangkerang Barat, yang terdata pada struktur
Kota Pekanbaru yang merupakan salah kepengurusan tidak berjalan
satu kelurahan dengan keaktifan Kampung maksimal, hal ini terkendala
KB yang cukup baik. oleh kemampuan sumber daya
JIANA: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 20, Nomor 2, Agustus 2022: 149-162 152
e-ISSN: 2714-55881 | p-ISSN: 1411-948X, DOI: http://dx.doi.org/10.46730/jiana.v20i2

manusia dan status sosial Kampung KB Mekar Wangi itu


mereka yang mayoritas sendiri.
merupakan ibu rumah tangga, 4. Jika Kampung KB tidak bisa
sehingga abstraksi pelaksanaan dilaksanakan oleh Sumber Daya
kegiatan dan tanggungjawab Manusia yang kompeten
terhadap jabatan yang mereka misalnya PLKB atau kader
miliki belum dapat yang kompeten untuk
terealisasikan dengan baik, dan menyampaikan edukasi
memberikan hasil yang optimal tentunya menjadi suatu kendala.
pada penyelenggaraan kegiatan Masalahnya untuk menguasai
di Kampungh KB Mekar materi-materi ketahanan
Wangi. keluarga itu juga tidak mudah.
2. Kampung KB Mekar Wangi Maka dari itu hasil yang
memiliki sub unit kegiatan yang dihasilkan dari program
membentuk beberapa kelompok Kampung KB Mekar Wangi
kegiatan aktif yang melibatkan nelum maksimal, mengingbat
banyak masyarakat, sehingga bila Kampung KB dibentuk
mempengaruhi kredibilitas dan untuk melaksanakan pembinaan
kapasitas penyelenggara untuk terhadap masyarakat, namun
fokus pada tanggungjawab yang melaksanakan atau yang
mereka, hal ini dapat dilihat bertanggungjawab terhadap
bila dari setiap kegiatan program pembinaan tersebut
memiliki penanggungjawab juga berasal dari masyarakat
yang berbeda, dan yang mayoritas merupakan ibu
menimbulkan tumpang tindih rumah tangga tanpa background
jabatan atau tanggungjawab pendidikan yang sesuai dengan
yang mayoritas diemban oleh bidang pembinaan, sehingga
orang yang sama. pokja berjalan tidak efektif
3. Berdasarkan struktur pokja dalam melaksanakan Kampung
Kampung KB Mekar Wangi KB tersebut.
sudah sesuai dengan petunjuk 5. Salah satu kegiatan yang
teknis yang dibuat oleh dilaksanakan oleh pelaksanaan
BKKBN, bidang – bidang program Kampung KB ini
dalam pokja tersebut diisi oleh adalah forum diskusi, pusat
masyarakat setempat atau informasi konseling remaja
pegawai kelurahan dengan adanya kegiatan aksi dan
konsep rangkap jabatan, seperti pembekalan dalam bentuk
halnya kelurahan yang menjadi outbond kepada remaja
ketua Kampung KB, namun hal mengenai reproduksi, bahaya
ini dilaksanakan sesuatu dengan pergaulan bebas, narkoba dan
ketentuan BKKBN. Akan tetapi pembinaan akhlak, hal ini
pelaksanaan program yang bekerjasama dengan genre
dilaksanakan oleh masyarakat pekanbaru, adanya pengurus
tersebut dapat dikatakan belum remaja peduli stunting, sebelum
memiliki kemampuan yang pandemi ada rencana buka
sesuai atau berkapabilitas di galery di living world namun
bidangnya, hal ini disebabkan akibat pandemi jadinya rencana
oleh skill atau keahlian yang tersebut batal, dan digantikan
dimiliki oleh pengurus dengan upaya gotong royong,
pembagian masker, pembuatan
Muhamad Alfarezi Saputra: Pelaksanaan Program Kampung Keluarga Berkualitas (Kb) 153
Mekar Wangi Di Kelurahan Tangkerang Barat

gapura, pembuatan grafiti pengertian Islamy terdapat empat


edukasi, hal ini melibatkan pengertian mengenai kebijakan public,
seluruh lapisan masyarakat yaitu :
seperti tokoh masyarakat, 1. Kebijakan publik dalam bentuk
pengurus masjid, karang taruna, perdananya berupa penetapan
dan lainnya. prilaku pemerintah;
6. SOP tertulis Kampung KB 2. Kebijakan publik tidak cukup
Mekar Wangi belum ada, hanya dinyatakan, tetapi harus
namun dilakukan secara dilaksanakan dalam bentuk nyata;
konvensional dengan diadakan 3. Kebijakan publik baik untuk
diskusi dan rapat. Stunting melakukan sesuatu mempunyai dan
adalah edukasi kesehatan dilandasi dengan maksud dan visi
reproduksi dan gizi yang tertentu;
membahasn tentang pehaman 4. Kebijakan publik harus senantiasa
terkait kesehatan dan gizi anak, ditujukan bagi relevansi seluruh
prilaku tentang pengasuhan anggota masyarakat.
keluarga yang sehat dan sangat
berpengaruh terhadap Mulyadi (2016:72) mengutip teori
perkembangan tumbuh van meter van horn yang memberikan 6
kembang anak. Pada Kampung variable dalam mempengaruhi kinerja
KB Mekar Wangi sosialisasi implementasi kebijakan, yakni: standard an
dan kegiatan waspada stunting sasaran kebijakan, sumber daya,
ini dilaksanakan oleh PIK – R komunikasi antar organisasi dan penguatan
Kota Pekanbaru yang aktivitas, karakteristik agen pelaksana,
berkolaborasi dengan PIK – R komisi sosial, ekonomi dan politik, dan
Kampung KB Mekar Wangi, terakhir disposisi implementor.
keanggotaan PIK – R tersebut Konteks implementasi yang
berasal dari perkumpulan anak berpengaruh pada keberhasilan
usia remaja yang berdomisili implementasi menurut Grindle (Anggara,
disekitar wilayah Kelurahan 2014:256), yaitu:
Tangkerang Barat. a. Kekuasaan, kepentingan, dan strategi
aktor yang terlibat, digunakan oleh
pelaksana yang terlibat untuk
Salah satu defenisi kebijakan memperlancar implementasi
menurut James E. Anderson adalah kebijakan, sehingga membuka
kebijakan merupakan prilaku dari sejumlah peluang lebih besar dalam
aktor dalam suatau bidang kegiatan perwujudan tujuan kebijakan.
tertentu. Pembicaraan kebijakan memiliki b. Karakteristik lembaga dan rezim
relevansi dengan kepentingan kelompok yang berkuasa, memerlukan
atau individu tertentu baik dalam aspek keterbukaan dan kejelasan agar dapat
pemeirntah maupun masyarakat dipahami para pelaksana dan tidak
(Indiahono. 2017:17). menimbulkan kebingungan.
c. Tingkat kepatuhan dan responsivitas
Islamy dalam Anggara (2012:501) pelaksana, sejauh mana tingkat
mengemukakan bila kebijakan publik kepatuhan dan respon dari pelaksana
merupakan serangkaian prilaku yang dalam menanggapi suatu kebijakan.
ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak
dilaksanakan oleh pemerintah dengan
berorientasi pada visi tertentu demi Penelitian Arizqi Istiadi dan Weni
relevansi seluruh masyarakat. Dalam Rosdiana (2012) IMPLEMENTASI
JIANA: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 20, Nomor 2, Agustus 2022: 149-162 154
e-ISSN: 2714-55881 | p-ISSN: 1411-948X, DOI: http://dx.doi.org/10.46730/jiana.v20i2

PROGRAM KAMPUNG KELUARGA Penelitian ini membahas analisis


BERENCANA (Studi Pada Kelompok Sasaran dari teori Charles O. Jones (dalam Arif
Keluarga Dengan Remaja Di Dusun Waung Rohman 2009: 101-102) ada tiga pilar
Desa Sonoageng Kecamatan Prambon aktivitas dalam mengoperasikan program
Kabupaten Nganjuk) dimana Hasil riset yaitu :
menunjukkan bila setiap indikator di dalam 1. Pengorganisasian; Riset ini bervisi
teori tersebut yaitu: mengetahui struktur oganisasi yang
jelas yang dilakukan dalam
(1) komunikasi yang berisikan transmisi yang mengoperasikan program sehingga
dilakukan dengan sosialisasi berupa undnagan tenaga pelaksana di Kampung KB
sosialisasi di balai desa dan di berikan Mekar Wangi apakah terbentuk
pembekalan, kejelasan informasi masih belum dari sumber daya manusia yang
dimengerti betul oleh masyarakat, dan kompeten dan berkualitas.
konsistensi program Kampung KB di lakukan 2. Interpretasi; Riset ini bervisi
dengan berdasarkan Juknis Kampung KB
mengetahui apakah Kampung KB
Mekar Wangi mampu menjalankan
(2) sumber daya yang berisikan sumber daya
manusia dengan jumlah yang sudah
program supaya visi yang
mencukupi, anggaran yang didapatkan berasal
diharapkan dapat tercapai. Dalam
dari BKKBN Provinsi, APBD, serta ADD,
hal ini peneliti ingin menelaah
sementara fasilitas yang diberikan yaitu berupa
apakah Kampung KB Mekar
tempat kegiatan dan juga tambahan buku Wangi memiliki petunjuk teknis
binaan untuk para kader yang dapat dijadikan spedoman
oleh para pelaksana program
(3) dan struktur birokrasi yaitu terdapat SOP Kampung KB Mekar Wangi.
yang mana menggunakan Juknis Kampung KB 3. Penerapan atau Aplikasi; Perlu
selaku pedoman prosedur pelaksanaan adanya pembuatan prosedur kerja
Kampung KB serta fragmentasi yang mana yang jelas supaya program kerja
pembagian tugas yang dijalankan oleh Dinas Kampung KB Mekar Wangi dapat
PPKBD, UPT-PPKBD Kecamatan Prambon, berjalan sesuai dengan jadwal
PLKB, dan kader sudah sesuai dengan buku kegiatan sehingga tidak
petunjuk teknis Kampung KB. Ketiga indikator berbenturan dengan program
tersebut sudah dikatakan berjalan sesuai lainnya. Hal ini sangat dibutuhkan
dengan harapan. Teori: Implementasi dalam perjalanan program,
Kebijakan Publik (Dun dalam Pasolong, prosedur kerja yang jelas dapat
2014:39). membantu pelaksanaan program
menjalankan tugasnya mengelola
Penelitian serupa juga dilakukan sebuah pekerjaan yang
Tiara Anggraini dan Weni Rosdiana (2019) mengandung penegertian mengenai
menggunakan Teori: Efektivitas Mahmudi apa, dan bagaimana pekerjaan yang
(2015:86) dengan Hasil Riset ini adalah harus diselesaikan.
belum Efektifnya Pelaksaan Program
Kampung KB di Kecamatan Rumbai METODE
Pesisir Kelurahan Meranti Pandak, ditandai
dengan kurangnya komitmen dan Pendekatan penelitian yang
komunikasi dan pengetahuan dari digunakan dalam penelitian ini adalah
pemerinta daerah dalam hal ini Kecamatan pendekatan kualitatif dengan metode
Rumbai Pesisir mengenai Program deskriptif. Lokasi penelitian di Kota
Kampung KB yang berjalan di Kelurahan Pekanbaru Provinsi Riau. Data yang
Meranti Pandak Kecamatn Rumbai Pesisir digunakan dalam penelitian ini adalah data
(Meranti Mandiri). primer dan data sekunder. Dalam
pengambilan data, peneliti menggunakan
Muhamad Alfarezi Saputra: Pelaksanaan Program Kampung Keluarga Berkualitas (Kb) 155
Mekar Wangi Di Kelurahan Tangkerang Barat

teknik purposive sampling dengan tujuan “Tidak ada anggaran khusus


informan dalam penelitian ini adalah orang untuk kampung KB, sekretariat saja
dianggap mengetahui situasi dan di posyandu, dan dinas hanya
permasalahan yang terjadi. Teknik memberi dana transport itupun kalau
pengumpulan data dilakukan dengan ada narasumber dari mereka, kalau
observasi, wawancara, dan dokumentasi. tidak ya tidak ada..” (Wawancara
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Pelaksana Kampung KB
dengan tahap reduksi data, penyajian data, Mekar Wangi, 10 Februari 2022).
dan penarikan kesimpulan. Dapat dianalisis bila
selakumana yang telah disebutkan
HASIL DAN PEMBAHASAN sebelumnya bila implementasi
program Kampung KB merupakan
Riset ini berfokus pada pelaksanaan prilaku-prilaku yang dilaksanakan
Kampung Keluarga Berkualitas yang oleh individu-individu atau pejabat-
selanjutnya disingkat Kampung KB selaku pejabat terhadap program Kampung
menjembatani kebijakan yang dibuat oleh KB atau sasaran yang diarahkan
pemerintah untuk direalisasikan kepada untuk mencapai visi-visi yang telah
masyarakat. Maka dari itu selaku sebuah ditetapkan sebelumnya. Visi
pendekatan pembangunan yang bersifat Kampung KB yaitu meningkatkan
universal, dan hal ini menjadi alasan kualitas hidup masyarakat di tingkat
penulis untuk melakukan penelitian lebih kampung atau yang setara dalam
lanjut terhadap pelaksanaan Kampung KB rangka mewujudkan keluarga kecil
ini di kelurahan Tangkerang Barat berkualitas.Seperti hasil wawancara
khususnya. Berikut poin – pin pembahasan peneliti dengan Bapak Lurah
yang telah penulis analisis melalui Tangkerang Barat selaku Ketua
observasi dan penelutian langsung ke lokus Kampung KB Mekar Wangi,
penelitian. menyatakan bila:
Penelitian ini menganalisa konsep “Kader kampung KB mayoritas
yang telah dikemukakan pada teori ibu – ibu yang sudah bekeluarga
Charles O. Jones (dalam Arif Rohman sehingga adanya keterbatasan dalam
2009: 101-102) ada tiga pilar aktivitas menggunakan aplikasi dan update
dalam mengoperasikan program yaitu : data di website, sehingga data
terbarukan dapat dilihat melalui buku
1. Pengorganisasian laporan secara manual.” (Wawancara
Riset ini bervisi mengetahui dengan Ketua Kampung KB Mekar
system pengorganisasian atau Wangi, 23 Oktober 2021).
pelimpahan wewenang dan Idealnya petugas kampung KB
pembagian tugas serta tanggung menjaga kesinambungan dan
jawab masing – masing kepada aktor pengembangan kegiatan di Kampung
yang terlibat dalam pelaksanaan KB dengan mengadakan rappat
Kampung KB Mekar Wangi, koordinasi secara rutin dan
idealnya dibutuhkan pendelegasian mendiskusikan perkembangan
wewenang kepada stakeholders – program secara menyeluruh dari segi
stakeholders yang terlibat, khususnya realisasi dan perencanaan yang
dalam struktur kepengurusan atau terkoordinasi melalui musyawarah
pelaksanaan Kampung KB Mekar forum dan sebagainya. Hal ini akan
Wangi. Penulis melakukan terlihat dampak yang cukup
wawancara dengan Ibuk Istiqomah signifikan dari waktu ke waktu
Pelaksana Kampung KB Mekar mengikuti arahan dari BKKBN
Wangi, beliau menyatakan bila: selaku instansi yang
JIANA: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 20, Nomor 2, Agustus 2022: 149-162 156
e-ISSN: 2714-55881 | p-ISSN: 1411-948X, DOI: http://dx.doi.org/10.46730/jiana.v20i2
bertanggungjawab atas pelaksanaan Tangkerang Barat Kota Pekanbaru
Kampung KB ini. Dapat dilihat sesuai dengan peraturan dan petunjuk
peningkatan frekuensi dan kualitas teknis yang dikeluarkan oleh pejabat
berbagai kegiatan seperti adokasi, yang berwenang.
peningkatan kualitas pelayanan KB, “Kampung KB diketuai oleh
rutin pertemuan kelompok kegiatan Lurah, sekretaris dan bagian lainnya
posyandu, BKL, BKR, BKB, dan diambil dari kampung keluarga
UPPKS. Tambahan lanjutan juga berkualitas yang selanjutnya
dapat terjadi peningkatan partisipasi disingkat Kampung KB. Beberapa
dalam metode kontrasepsi jangka stakeholder membantu dalam hal
panjang, dan semua masyarakat yang anggaran, contohnya adalah citraland
terlayani disetiap program yang ada yang membiayai pelaksanaan senam
di Kampug KB Mekar Wangi. setiap bulan yakni 500.000 dan biaya
2. Interpretasi posyandu 200.000 setiap
Riset ini bervisi mengetahui pengadaan.”(Wawancara dengan
apakah Kampung KB Mekar Wangi Ketua RW Kampung KB Mekar
mampu menjalankan program supaya Wangi, 23 Oktober 2021)
visi yang diharapkan dapat tercapai. Berdasakan hasil wawancara
Dalam hal ini peneliti ingin tersebut bila dibandingkan dengan
menelaah apakah Kampung KB informasi yang tertera di petunjuk
Mekar Wangi memiliki petunjuk teknis oleh BKKBN tahun 2021
teknis yang dapat dijadikan menyebutkan bila seluruh biaya
spedoman oleh para pelaksana operasional dari pelaksanaan
program Kampung KB Mekar program di Kampung KB tebagi atas
Wangi. Sebuah program telah beberapa sumber yakni yang paling
disetujui, peraturan sudah ditetapkan utama adalah bantuan dari
dan organisasi sudah ada maka pemerintah lokal seperti RW/RT
saatnya untuk memahami maksud yang lebih berperan aktif setiap
peraturan tersebut serta untuk pengadaan kegiatan. Namun bila
menyiratkan apa yang dimaksud terdapat kegiatan yang
mengenai program tersebut (Jones, mengharuskan mengundang Dinas
1996:320). penanggungjawab Kampung KB
Kampung KB Mekar Wangi maka biaya akan dialokasikan oleh
mengikuti mekanisme operasional dinas tersebut kepada
yang ditetapkan oleh BKKBN yakni, penanggungjawab kampung KB.
adanya rapat perencanaan kegiatan, Jika Kampung KB tidak bisa
rapat koordinasi dengan dinas atau dilaksanakan oleh Sumber Daya
instansi terkait pendukung kegiatan. Manusia yang kompeten misalnya
Adanya sosialisasi kegiatan, PLKB atau kader yang kompeten
monitoring dan evaluasi kegiatan, untuk menyampaikan edukasi
serta penyusunan laporan yang tentunya menjadi suatu kendala.
dilakukan secara berkala disetiap Masalahnya untuk menguasai materi-
bulannya. Namun pengurus belum materi ketahanan keluarga itu juga
mengetahui rincian petunjuk teknis tidak mudah. Maka dari itu hasil
ini dan hanya mengikuti arahan dari yang dihasilkan dari program
Dinas Pengendalian Penduduk dan Kampung KB Mekar Wangi nelum
Keluarga Berencana. Sehubungan maksimal, mengingbat bila Kampung
dengan interpretasi maka yang ingin KB dibentuk untuk melaksanakan
dilihat adalah apakah pelaksanaan pembinaan terhadap masyarakat,
program Kampung KB di Kelurahan namun yang melaksanakan atau yang
Muhamad Alfarezi Saputra: Pelaksanaan Program Kampung Keluarga Berkualitas (Kb) 157
Mekar Wangi Di Kelurahan Tangkerang Barat

bertanggungjawab terhadap program dengan kegiatan kecil yang tidak


pembinaan tersebut juga berasal dari melibatkan banyak interaksi yang
masyarakat yang mayoritas intens gotong royong, pembagian
merupakan ibu rumah tangga tanpa masker, pembuatan gapura,
background pendidikan yang sesuai pembuatan grafiti edukasi, hal ini
dengan bidang pembinaan, sehingga melibatkan seluruh lapisan
pokja berjalan tidak efektif dalam masyarakat seperti tokoh masyarakat,
melaksanakan Kampung KB pengurus masjid, karang taruna, dan
tersebut. Selain itu tuntutan tugas lainnya.
juga tidak dapat dibebankan kepada Maka dari itu kegiatan di
masyarakat secara mutlak, hal ini Kampung KB mayoritas berubah
mengingat bila konsep dari menjadi edukasi atau penyuluhan
kepengurusan Kampung KB Mekar terkait pengentasan kasus covid19 di
Wangi adalah bakti sosial atau Kelurahan Tangkerang Barat, seperti
kerelawanan dan kepedulian semata. menjaga jarak, sosialisasi
3. Penerapan atau Aplikasi penggunaan masker dan
Kampung KB adalah program handsanitizer, aktivitas pengecekan
pembangunan yang seharusnya kesehatan lansia, beberapa kegiatan
berjalan secara sistematis, hal ini juga tidak dapat dilaksanakan dengan
mengingat perancanaan, optimal karena kekurangan kader –
pelaksanaan, dan evaluasi yang kader dilapangan. Sehingga beberapa
melibatkan berbagai aktor terutama kegiatan terpaksa vakum untuk
kehadiran masyarakat sekalu subjek sementara waktu.
sekaligus objek dalam pelaksanaan Dalam kegiatan pembangunan
program. Selain dikelola berdasarkan dan pemberdayaan, partisipasi
prinsip dari masyarakat, oleh merupakan wujud dari kesadaran dan
masyarakat dan untuk masyarakat. kepedulian serta tanggungjawab
pengorganisasian atau pelimpahan masyarakat terhadap betapa
wewenang, dan penyerahan tupoksi pentingnya pembangunan yang
(tugas pokok dan fungsi) dalam bertujuan untuk meningkatkan
setiap kegiatan yang ada harus kualitas hidup mereka, yang artinya
diberikan secara terstruktur dan melalui partisipasi yang diberikan
terintegrasi. berarti benar – benar mengetahui
Beberapa kkegiatan terbaru bahwa kegiatan pembangunan bukan
dari program Kampung KB Mekafr sekedar kewajiban yang harus
Wangu adalah adanya forum diskusi, dilakukan oleh pemerintah sendiri,
pusat informasi konseling remaja dan namun juga menuntut keterlibatan
kegiatan aksi serta pembekalan masyarakat yang akan meningkatkan
dalam bentuk outbond kepada remaja kualitas hidupnya. Maka dari itu
mengenai reproduksi, bahaya partisipasi memiliki arti yang sangat
pergaulan bebas, narkoba dan penting ketika datang terhadap
pembinaan akhlak, hal ini keikutsertaan masyarakat.
bekerjasama dengan genre Mempunyai fungsi yang penting
pekanbaru, adanya pengurus remaja dalam pemerintahan dan
peduli stunting, sebelumnya pembangunan, karena tanpa
Kampung KB sudah merencanakan partisipasi masyarakat maka
beberqpa kegiatan yang melibatkan pemerintahan dan pembangunan
interaksi cukup signifikan, namun tidak akan berjalan optimal.
akibat pandemi rencana tersebut Kampung KB Mekar Wangi
harus dibatalkan, dan digantikan juga Membahas program kerja yang
JIANA: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 20, Nomor 2, Agustus 2022: 149-162 158
e-ISSN: 2714-55881 | p-ISSN: 1411-948X, DOI: http://dx.doi.org/10.46730/jiana.v20i2
disesuaikan dengan kearifan lokal tenaga, material, makanan dan
seperti pada seksi agama akan bentuk jasa lainnya yang secara
mengadakan wirid gabungan di spontan dapat berhubungan dengan
kelurahan. Membahas Rencana kerja kesadaran dan tanggungjawab
masyarakat tahun 2019 yang belum masing – masing individu untuk
terlaksana akan dilaksanakan tahun meningkatkan kualitas keluarganya
2020, akan dibuat dan ditempel dengan memanfaatkan program
didinding setelah dilaksanakan Kampung KB ini.
dibuat ceklis pada kegiatan tersebut. Maka dari itu berdasarkan hasil
Diharap di Kampung KB tahun 2020 analisis wawancara di atas bila
RKM bisa terlaksana sesuai dengan Kampung KB Mekar Wangi belum
ketentuan dan berdampak positif di berjalan dengan optimal, masih
masyarakat. banyak hambatan – hambatan yang
Meski pemerintah telah perlu dievaluasi dan ditingkatkan tata
mengeluarkan program KB, namun cara pelaksanaan dan
program tersebut mengalami pengorganisasiannya, baik dari segi
penurunan dengan berbagai sumber daya maupun abstraksi
persoalan, mulai dari pencapaian pelaksanaannya.
peserta KB yang mengalami Berdasarkan analisis di atas
penurunan, kurangnya kesadaran bahwa pelaksanaan program
masyarakat akan pentingnya program Kampung KB Mekar Wangi belum
tersebut selaku keperluan kesehatan berjalan dengan optimal, dilihat
serta kesejahteraan di masa yang berdasarkan 3 aspek yakni
akan datang, Berdasarkan hasil pengorganisasian, interpretasi, dan
wawancara diatas dapat diketahui aplikasi atau penerapan program
bila partisipasi dari pihak Kelurahan yang dilaksanakan oleh pengurus
belum cukup maksimal dalam atau pelaksana Kampung KB Mekar
melaksanakan program Kampung Wangi, berikut ini penjabaran
KB ini, meningat minimnya fasulitas tentang faktor penghambat
dan sumber daya manusia yang pelaksanaan kegiatan – kegiatan pada
teribat aktif. program Kampung KB Mekar
Partisipasi masyarakat dalam Wangi.
pelaksanaan Kampung KB ini dilihat
dari bagaimana dapat mendukung Faktor Penghambat Pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan Program Kampung Keluarga
kebutuhannya sebagaimana Berkualitas (Kb) Mekar Wangi Di
mestinya, itu didapatkan masyarakat Kelurahan Tangkerang Barat
secara aktif memberikan ide – ide
mereka kepada penanggungjawab Keluarga yang berkualitas adalah
program atau kelompok Kegiatan keluarga yang memiliki tingkat kepuasan
agar kualitas programtetap terjaga. hidup pada area fisik, psikologis, sosial,
Selain itu dalam pelaksanaan aktivitas, materi, dan kebutuhan structural/
kegiatan, masyarakat juga hal ini merupakan perasaan sejahtera yang
memberikan energy untuk berasal dari rasa puas dengan
melaksanakan kegiatan mereka yang kehidupannya, maka dari itu Kampung KB
sedang berlangsung sesuai dengan bertanggungjawab melakukan
tujuan dan sasaran yang diharapkan pemberdayaan kepada masyarakat dalam
oleh Kampung KB Mekar Wangi. hal ini.
Contoh bantuan yang dapat diberikan Program Kampung KB melibatkan
oleh masyarakat adalah berupa ide, banyak interaksi dan partisipasi, sehingga
Muhamad Alfarezi Saputra: Pelaksanaan Program Kampung Keluarga Berkualitas (Kb) 159
Mekar Wangi Di Kelurahan Tangkerang Barat

keterlibatan masyarakat menjadi penting keberanian untuk kritis dan aktif


dalam menentukan keberhasilan sangat sedikit, sehingga
pelaksanaan program dan kegiatan yang menghambat pelaksanaan kegiatan
telah direncanakan, namun ketika dan minimnya kebutuhan
pelaksanannya terdapat beberapa hambatan masyarakat yang terealisasikan
yang menjadikan pelaksanaan program khususnya dalam bidang pembinaan
tidak dapat berjalan dengan maksimal, keluarga. Kampung KB sudah
beberapa hambatan tersebut antara lain: mencoba untuk mengintegrasikan
berbagai aktor agar terlibat aktif,
1. Faktor Coronavirus Disease 2019 namun minimnya respon menjadi
Covid19 merupakan kondisi tidak hambatan bagi pelaksanaanya.
terduga dalam bentuk bencana virus Bahkan metode kontrasepsi MKJP
yang menyebar dengan cepat masih belum diminati oleh
diseluruh wilayah, hal ini penduduk setempat, partisipasi
disebabkan oleh interaksi antar masyarakat sekitar Kampung KB
manusia yang dapat menyadi Mekar Wangi sangat minim
sumber penyebaran virus. Oleh terhadap pelaksanan KB, padahal
karena itu Covid19 menjadi program ini bersentuahan langsung
hambatan yang paling utama dalam dengan kebutuhan masyarakat
melaksanakan kegiatan di Kampung
3. Sumber Daya Pengkaderan
KB Mekar Wangi, mengingat Selaku bentuk implementasi
bahwa interaksi menjadi hal utama program Kampung KB ini
dan mayoritas kegiatan yang membutuhkan kader – kader yang
dilaksanakan pasti melibatkan memahami bidangnya, yang
masyarakat dan interaksi sosial. memiliki keahlian atau kemampuan
Sehingga peran pengurus Kampung dalam memberikan eedukasi
KB menjadi lebih berat dan ataupun hal – hal yang berhubungan
bertambah, akibat harus langsung dengan masyarakat. dalam
memperhatikan laju penyebaran hal partisipasi dan pengaruhnya atas
virus sekaligus kondisi sosial kelancaran program atau kegiatan
masyarakat dimasa pandemic yang telah direncanakan.
Covid19. Kampung KB sudah berjalan selama
Kegiatan yang telah dilaksanakan 4 tahun, dan kelurahan aktif untuk
selama merealisasikan program menyertai pelaksanaan baik dari
Kampung KB Mekar Wangi sedari segi partisipasi dan anggaran selama
tahun 2020 hingga awal tahun 2022 kurang lebih 1,5 tahun.
yakni berjumlah 43 kegiatan, hal ini Tantangannya kita harus sabar ya
selaras dengan data presentase dengan masyarakat, orang ini
partisipasi masyarakat pada berbeda – beda, ada yang tidak bisa
pelaksanaan Kampung KB Mekar diajak maju dan bekerjasama. Kita
Wangi berdasarkan setiap pokja udah sering melakukan upaya
dengan jumlah terkecil pada penyuluhan, saya juga sering
presentase 0,35% partisipasinya dan memperkenalkan dari mulut ke
tertinggi hanya 8,3%. mulut, tentunya ada tanggapan
2. Partisipasi Masyarakat positif dan negatif ya, tapi karena
Masyarakat sebagai penerima ada program dari Dinas
layanan dapat menyampaikan pengendalian penduduk dan KB
masukkan atas setiap program yang yang sifatnya gratis, jadi ada
dijalankan oleh pengurus kampung partsisipasi masyarakat yang ikut
KB, namun pada faktanya bahwa
masyarakat yang memiliki
JIANA: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 20, Nomor 2, Agustus 2022: 149-162 160
e-ISSN: 2714-55881 | p-ISSN: 1411-948X, DOI: http://dx.doi.org/10.46730/jiana.v20i2
meskipun tidak banyak dan harus kurang memperhatikan mengenai
jemput bola dulu ya. potensi Sumber Daya Manusia
4. Anggaran (SDM) yang ada, sehingga banyak
Peran BKKBN tidak hanya fokus SDM potensial yang belum terlibat
dalam kerangka kerja Program dalam kepengurusan Kampung KB.
KKBPK, tetapi juga perlu Permasalahan lainnya adalah
memperhatikan perkembangan sebagian pokja Kampung KB,
lingkungan strategis dan berbagai belum memahami dengan baik
permasalahan program yang harus terhadap ketentuan tugas dan fungsi
dihadapi saat ini. Beberapa mereka dalam kepengurusan.
permasalahan yang perlu mendapat
perhatian khusus antara lain stagnasi SIMPULAN
pencapaian program dan semakin
melemahnya implementasi Program Penulis menemukan hasil dari data
KKBPK di lini lapangan. yang diperoleh dari hasil riset melalui
Berdasarkan hasil evaluasi internal observasi dan wawancara di Kampung
yang dilakukan dan atas petunjuk Keluarga Berkualitas (KB) Mekar Wangi
Bapak Presiden Republik Indonesia, Di Kelurahan Tangkerang Barat konsep
maka kemudian dirumuskan inovasi yang telah dikemukakan pada teori
strategis penguatan Program Charles O. Jones (dalam Arif Rohman
KKBPK yaitu Program Kampung 2009: 101-102) ada tiga pilar aktivitas
Keluarga Berencana (Kampung dalam mengoperasikan program yaitu
KB). pengorganisasian, interpretasi dan aplikasi
Program kampung KB merupakan atau peaksanaan. Menghasilkan bila
program yang membutuhkan pelaksanaan Kampung KB tersebut sudah
koordinasi dari berbagai lembaga berjalan dengan baik, namun masih ada
karena kampung KB bukan hanya beberapa tantangan yang berpengaruh
untuk pengendalian penduduk saja besar terhadap keberhasilan pelaksanaan
melainkan juga peningkatan kualitas Kampung KB tersebut, baik dari segi
sumber daya manusia dan dampak maupun keberlanjutan jangka
pembangunan daerah. Manfaat panjang, sehingga hal ini perlu menjadi
Kampung KB selain dapat perhatian bagi seluruh stakeholders yang
mengentaskan kemiskinan, juga terlibat.
mendekatkan pembangunan kepada Hambatan dalam Pelaksanaan
masyarakat karena program ini Program Kampung Keluarga Berkualitas
melibatkan semua sektor (KB) Mekar Wangi Di Kelurahan
pembangunan. Dengan kata lain, Tangkerang Barat adalah Coronavirus
Kampung KB tak hanya berbicara disease 2019, partisipasi masyarakat,
soal membatasi ledakan penduduk, sumber daya pengkaderan, dan anggaran.
tapi juga memberdayakan potensi Hal ini dilihat melalui turunnya angka
masyarakat supaya berperan nyata Implementasi Kegiatan Kelompok KB
dalam pembangunan. Mekar Wangi Per-tahun 2020 hingga awal
Dalam hal pelaksanaan Kampung tahun 2022. Metode kontrasepsi MKJP
KB Mekar Wangi di Kelurahan masih belum diminati oleh masyarakat,
Tangkerang Barat terdapat Keterlibatan lintas program terkait masih
pengorganisasian yang diwujudkan rendah, Tingkat pengetahuan kader
kedalam susunan Kelompok Kerja mengenai program ini masih rendah,
(Pokja) selaku bagian dari abstraksi Operasional kader masih rendah, Jumlah
pelaksanaan Kampung KB. anggota pokja yang sudah
Sebagian besar pemilihan pokja terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 1
orang pokja terlatih dari 1 orang total
Muhamad Alfarezi Saputra: Pelaksanaan Program Kampung Keluarga Berkualitas (Kb) 161
Mekar Wangi Di Kelurahan Tangkerang Barat
pokja, serta Bangunan Sekretariat untuk Ratminto dan Winarsih Atik Septi. (2005).
kegiatan belum ada (masih menumpang di Manajemen Pelayanan. Yogyakarta
gedung Posyandu dan Kondisi lingkungan :Penerbit Pustaka Pelajar.
yang belum tertata dengan baik.
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar
metodologi riset. Literasi Media
Publishing.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. (2017). Metode Riset Kualitatif.
BUKU
Bandung: Alfabeta.
Anggara, S. (2012). Ilmu Administrasi
Negara. Bandung: CV Pustaka Setia. JURNAL

Arikunto, S. (2010). Prosedur Riset: Suatu Akib, H., & Tarigan, A. (2008). Artikulasi
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka konsep implementasi kebijakan:
Cipta. Perspektif, model dan kriteria
pengukurannya. Jurnal Kebijakan
Arif, R. (2009). Memahami Pendidikan Publik, 14.
dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:
LaksBang Mediatama Anggraini, T. & Rosdiana Weni. (2019).
Efektivitas Pelaksanaan Program
Creswell, J. W. (2010). Research Design Kampung Keluarga Berencana (Kb)
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Kota Pekanbaru. JOM FISIP Vol. 6:
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Edisi II Juli – Desember 2019.
Herdiansyah, H. (2011). Metodologi Riset Arfan, S., Mayarni, M., & Nasution, M. S.
Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika. (2021). Responsivity of Public
Services in Indonesia during the
Idrus, M. (2009). Metode Riset Sosial Covid-19 Pandemic. Budapest
Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. International Research and Critics
Jakarta: Erlangga. Institute-Journal (BIRCI-Journal),
Indiahono, D. (2017). Kebijakan Publik 4(1), 552-562.
Berbasis Dynamic Policy Analysis (Edisi Hasanah, U. & Adianto. (2021). Tahapan
ke-2). Yogyakarta: Gava Media. Partisipasi Masyarakat Dalam
Jones, C. O. (1994). The Presidency in a Program Kampungkeluarga
Separated. System. Washington DC, Berencana (Kb) Di Desa Limau
Brookings Institution Press. Manis Kecamatan Kampar. JOM
FISIP Vol. 8: Edisi I Januari-Juni
Juliantoro, D. (2000). 30 tahun cukup: 2021.
keluarga berencana dan hak konsumen.
Pustaka Sinar Harapan bekerja sama Istiadi, A. (2017). Implementasi program
dengan PKBI-Yogyakarta dan the Ford kampung keluarga berencana (studi
Foundation. pada kelompok sasaran keluarga
dengan remaja di dusun waung desa
Moeloeng, L. J. (2007). Metodologi Riset sonoageng kecamatan prambon
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja kabupaten nganjuk). Publika, 5(4)
Rosdakarya Offset.
Jones, Charles O. (1996). Pengantar
Mulyadi, D. (2016). Studi Kebijakan Kebijakan Publik (Public Policy).
Publik dan Pelayanan Publik. Bandung: Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Alfabeta.
Mayarni, M., & Meiwanda, G. (2019).
Nugroho, R. (2012). Public Policy. Jakarta: Peningkatan Ekonomi Rakyat
PT. Elex Media Komputindo.
JIANA: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 20, Nomor 2, Agustus 2022: 149-162 162
e-ISSN: 2714-55881 | p-ISSN: 1411-948X, DOI: http://dx.doi.org/10.46730/jiana.v20i2
Berbasis Desa Wisata. Jurnal
Kebijakan Publik, 9(2), 111-116.
Mayarni, M. & Vani, R. V. (2020).
Kapabilitas Dynamic Governance
Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam
Pemberlakuan New Normal Di Masa
Pandemi Covid19. Jurnal Agregasi:
Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi, 8(2), 145-167.
Rahman, H. M., & Indrawadi, J. (2019).
Implementasi Program Kampung KB
dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat di Kelurahan Gunung
Pangilun Kecamatan Padang Utara
Kota Padang. Journal of Civic
Education, 2(3), 295-301.
Rahmeina, F.R. & Meilani, N.L. (2018).
Koordinasi Dalam Program Kampung
Kb Di Kota Pekanbaru. JOM FISIP
Vol. 5 No. 1 _ April 2018.
Vani, R. V., Habibie, D. K., & Maryani,
M. (2020). Dynamic Governanc e
Pekanbaru City in Policy
Implementation About The New
Normal in Pandemic Covid-19 Era. In
Iapa Proceedings Conference (pp.
173-193)
Yunas, N. S., & Nailufar, F. D. (2019).
Collaborative Governance Melalui
Program Kampung Kb Di Kabupaten
Jombang. CosmoGov: Jurnal Ilmu
Pemerintahan, 5(2), 162-173.

Anda mungkin juga menyukai