Anda di halaman 1dari 12

Vol. 3, No.

3 September 2020
pISSN 2614-5073, eISSN 2614-3151
Telp. +62 853-3520-4999, Email: jurnalmakes@gmail.com
Online Jurnal: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes

EFEKTIVITAS PROGRAM KAMPUNG KELUARGA BERENCANA (KB) GUNA


MEWUJUDKAN KELUARGA KECIL MANDIRI DI KELURAHAN LABUKKANG
KOTA PAREPARE

The Effectiveness of the Family Planning Village Program in Order to Create An Independent
Small Family in the Labukkang Village of Parepare City

Rusma Ayu R*, Ramlan, Ayu Dwi Putri Rusman


Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare
*(Email : rusmaayu75@gmail.com)

ABSTRAK
Pemerintah telah mengeluarkan program KB, namun program tersebut dirasa lambat laun
melemah dari berbagai sudut persoalan, mulai dari pencapaian peserta KB yang mengalami penurunan,
dan juga kurangnya kesadaran masayarakat akan pentingnya program tersebut sebagai keperluan
kesehatan serta kesejahteraan dimasa yang akan datang. Pengetahuan yang minim terkait program KB
menjadikan timbulnya rasa kurang tertarik masyarakat untuk ikut serta dalam program KB. Sehingga
dengan adanya program Kampung KB ini di harapkan menjadi inovasi strategis yang akan secara utuh
terjun langsung di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Efektifitas program
Kampung KB guna mewujudkan keluarga kecil mandiri di Kelurahan Labukkang Kota Parepare. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif
yang bertujuan untuk mendeskripsikan tentang efektifitas program Kampung KB guna mewujudkan
keluarga kecil mandiri. Instrument dalam penelitian yang digunakan adalah wawancara langsung
mengunakan kuesioner dan dokumentasi, dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang, yang terdiri dari 2
informan utama dan 8 orang informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas program
Kampung KB guna mewujudkan keluarga kecil mandiri di Kelurahan Labbukang Kota Parepare
ditemukan bahwa (1) Pemahaman program Kampung KB belum efektif, (2) Ketepatan sasaran program
Kampung KB efektif, (3) Ketepatan waktu pelaksanaan program Kampung KB efektif, (4) pencapaian
tujuan program Kampung KB belum efektif, dan (5) perubahan nyata sudah efektif.

Kata Kunci: Efektivitas, program Kampung KB, Keluarga kecil mandiri

ABSTRACT
The government has issued a family planning program, the program is felt to be gradually
weakening from various angles, ranging from the achievement of family planning participants that have
decreased, and also the lack of public awareness of the importance of the program as a health and
welfare need in the future. Lack of knowledge related to family planning programs makes people feel less
interested in participating in family planning programs. So that the existence of the KB Village program
is expected to become a strategic innovation that will fully plunge directly into the field. This research
aims to find out how effective the KB Village program is in realizing independent small families in
Labukkang Village, Parepare City. The research method used in this research is descriptive in nature
with a qualitative research approach aimed at describing the effectiveness of the KB Village program in
order to create an independent small family. The instrument used in the study was a direct interview using
questionnaires and documentation, with a total sample of 10 people, consisting of 2 main informants and
8 key informants. The results showed that the effectiveness of the KB Village program to realize small
independent families in the Labbukang Kelurahan of Parepare City found that (1) the understanding of

1
Vol. 3, No. 3 September 2020

the KB Village program was not effective, (2) the accuracy of the target of the effective KB Village
program, (3) the timeliness of the effective implementation of the KB Kampung program , (4) the
achievement of the goals of the KB Village program has not been effective, and (5) real change has been
effective.

Keywords: Effectiveness, Family Planning program, Independent small family

PENDAHULUAN mempersempit ruang lingkup penanganan


Permasalahan yang cukup kompleks program dan mendukung lanjutan dari program
dihadapi Indonesia saat ini terkait kondisi tersebut maka BKKBN pun berupaya dengan
kependudukan, selain masalah kuantitas, juga mengoptimalkan peran pemerintah daerah agar
masalah kualitas penduduk, penyebaran dan ikut andil dalam pelaksanaan program ini yang
mobilitas penduduk, serta data dan informasi diharapkan Dinas Pengendalian Penduduk dan
kependudukan. Berdasarkan data terakhir Badan KB untuk dapat menyusun suatu kegiatan yang
Pusat Statistik Tahun 2013 Indonesia berada dapat memperkuat upaya pencapaian target atau
diurutan keempat jumlah penduduk terbesar di sasaran. Untuk secara langsung bersentuhan dan
dunia dengan jumlah penduduk hampir memberikan manfaat kepada masyarakat, dalam
270.054.853 jiwa pada Tahun 2018. Jumlah ini hal ini Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
meningkat dari sebelumnya sebanyak membentuk program Kampung Keluarga
255.461.007 pada Tahun 2015.1 Berencana (Kampung KB).2
Meski pemerintah telah mengeluarkan Kampung KB telah terbentuk di semua
program Keluarga Berencana (KB), namun Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia yaitu
program tersebut dirasa lambat laun melemah sekitar 514 Kabupaten/ Kota. Total Kampung
dari berbagai sudut persoalan, mulai dari KB yang sudah terbentuk seluruh Indonesia
pencapaian peserta KB yang mengalami adalah 5.505 Kampung KB, yang berada di
penurunan, dan juga kurangnya kesadaran 4.754 (66%) kecamatan dari total 7.160
masayarakat akan pentingnya program tersebut kecamatan yang ada di Indonesia, atau masih ada
sebagai keperluan kesehatan serta kesejahteraan 2.406 (34%) kecamatan yang belum membentuk
dimasa yang akan datang. Berbagai macam Kampung KB.3
hambatan terjadi pada tingkat daerah, kelurahan, Sebanyak 615 Kampung KB telah
RT/ RW, atau bahkan dari masyarakat itu terbentuk di Sulawesi Selatan, yang terbagi
sendiri. dalam 24 Kabupaten/ Kota. Termasuk di Kota
Pengetahuan yang minim terkait Parepare yang memiliki 5 Kampung KB yang
program tersebut menjadikan timbulnya rasa terletak di Kelurahan Lappade, Kelurahan
kurang tertarik masyarakat untuk ikut serta Lumpue, Kelurahan Watang Bacukiki,
dalam program KB. Menyikapi hal ini, untuk Kelurahan Kampung Pisang dan Kelurahan

2
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

Labukkang4. Peningkatan penduduk Kota Metode penelitian yang digunakan


Parepare 3 Tahun terakhir terus mengalami dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan
peningkatan, pada Tahun 2018 jumlah penduduk pendekatan penelitian kualitatif. Pelaksanaan
Kota Parepare sebanyak 149,447 jiwa, jumlah ini penelitian dilakukan di Kelurahan Labukkang
mengalami peningkatan dari Tahun 2016 140, yang bertempat di Jl. Mangga Timur, RW 08,
423 jiwa dan Tahun 2017 sebanyak 142,097 Kelurahan Labukkang, Kecematan Ujung, Kota
jiwa. Dalam penelitian ini peneliti memilih Parepare, Sulawesi Selatan. Penelitian ini
Kampung KB yang terletak di Kelurahan dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2019.
Labukkang sebagai lokasi penelitian. Kampung Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai
KB Kelurahan Labukkang merupakan Kampung lapangan Dinas Pengendalian Penduduk dan
KB pertama yang dicanangkan oleh Dinas Keluarga Berencana Kota parepare sebanyak 5
Pengendalian Penduduk dan KB pada tahun orang dan Pasangan Usia Subur (PUS) Kampung
2016. Dengan jumlah penduduk sebanyak 7723 KB Kelurahan Labukkang sebanyak 195.
1
jiwa. Sampel penelitian menggunakan jenis sampel
Adanya program Kampung KB ini di Purposive Pertimbangan ini adalah orang yang
harapkan menjadi inovasi strategis yang akan dianggap paling tahu tentang masalah yang akan
secara utuh terjun langsung di lapangan. diteliti. Adapun yang menjadi sampel dalam
Program Kampung KB ini dikelola serta penelitian ini yaitu: (1) Informan utama dalam
dilaksanakan oleh petugas dari Dinas penelitian ini adalah kepala petugas Lapangan
Pengendalian Penduduk dan KB yaitu Petugas DPPKB sebanyak 1 orang dan Sub-PPKBD
Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB) dan Kampung KB Kelurahan Labukkang sebanyak 1
diikuti oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah orang. (2) Informan Khusus yaitu mereka yang
(SKPD). Kampung KB merupakan salah satu terlibat langsung dalam penelitian ini yaitu
contoh dalam pelaksanaan program warga yang mengikuti program Kampung KB
Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga sebanyak 8 orang. Dalam penelitian ini peneliti
(KKBPK) dengan melibatkan seluruh bidang memililih kriteria atau sasaran yang mengikuti
yang ada di lingkungan Dinas Pengendalian program Kampung KB di daerah tersebut:
Penduduk Dan KB dan bekerja sama dengan Pasangan Usia Subur (PUS), Keluarga yang
instansi terkait sesuai dengan kebutuhan dan memiliki balita, dan Keluarga yang memiliki 2
kondisi wilayah setempat, serta dilaksanakan orang anak. Data yang diperlukan dalam
ditingkat pemerintah terendah (RW/RT).2 penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara
dan dokumentasi.Proses pelaksanaan analisis
data dilaksanakan melalui beberapa tahap.
BAHAN DAN METODE Tahap-tahap analisis data yang digunakan dalam

3
Vol. 3, No. 3 September 2020

penelitian ini adalah: (1) Reduksi data, (2) program-program yang ada di Kampung KB.
Penyajian data (data display), (3) Pengambilan Sosialisai dari berbagai lintas sektor juga sering
kesimpulan.5 diadakan di Kampung KB kelurahan Labukkang.
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara
HASIL dengan Informan, saat peneliti menanyakan
Berdasarkan wawancara yang telah mengenai program yang ada di Kampung KB
dilakukan oleh peneliti di Dinas Pengendalian dan sosialisasi yang diberikan di Kampung KB
Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kelurahan Labukkang. Berikut hasil
Parepare pada Penyuluh Lapangan Kelurahan wawancaranya:
Labukkang, di Kampung KB Kelurahan “Program-program yang berguna
Labukkang yaitu Sub-PPKBD (Pembantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
termasuk program kesehatan, posyandu,
Pembina Keluarga Berencana Desa) dan
pendidikan, KB dan program-program
beberapa orang masyrakat Kampung KB maka lainnya dari berbagai lintas sektor, seperti
akan diuraikan hasil wawancara dengan sektor pertanian, perikanan, industry dan
narasumber terkait tentang “Efektivitas Program lain sebagainya, termasuk ASN peduli.
Sosialisasi program KKBPK
Kampung KB Guna Mewujudkan Keluarga
(Kependudukan Keluarga Berencana dan
Kecil Mandiri di Kelurahan Labukkang Kota Pembangunan Keluarga), sosialisasi Kesra,
Parepare”. Adapun hasil wawancara sebagai soalisasi program pendidikan, program
kesehatan, pertanian, dan program
berikut:
pemerintah di tingkat kelurahan”. (AA)
Kampung KB Kelurahan Labbukang Kampung KB ini bertujuan untuk
merupakan Kampung KB pertama yang dibentuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,
di Kota Parepare pada tahun 2016 oleh Dinas melalui program KB, dan meningkatkan peran
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pemerintah untuk membina masyarakat untuk
(DPPKBD). Hal ini dapat dilihat pada hasil menyelenggarakan KB. Hasil wawancara
wawancara peneliti, sebagai berikut: mengenai tujuan Kampung KB.
“Kampung KB Kelurahan Labukkang di “Kampung KB Kelurahan Labukkang
bentuk pada tahun 2016, dan di canangkan bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pada tanggal 8 april 2016. Kampung KB hidup masyarakat di Kampung KB melalui
Kelurahan Labukkang merupakan program KB dan pembangunan sektor
Kampung KB pertama yang dibentuk di lainnya untuk mewujudkan keluarga kecil
Kota Parepare oleh Dinas Pengendalian yang berkualitas, tujuan lainnya yaitu
penduduk dan Keluarga Berencana Kota meningkatkan peran pemerintah, lembaga
parepare”. (AA) lainnya serta swasta untuk memfasilitasi,
Berbagai program lintas sektor seperti mendampingi, dan membina masyarakat
program dari sektor pertanian, perikanan, untuk menyelenggarakan KB sekaligus
meningkatkan kesadaran masyarakat
pendidikan dan lain sebagainya, merupakan
tentang pembangunan keluarga”.(AA)

4
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

Program Kampung KB, memiliki dan sekertariat daerah kota Parepare.


sasaran seluruh lapisan masyarakat. Dimana Program pelayanan dan posyandu
dilaksanakan setiap tanggal 3 setiap
program yang ada secara langsung
bulannya. Sedangkan untuk pelayanan
menyentuh kepada masyarakat. Hal ini KB dilaksanakan pada saat ada
sesuai dengan apa yang disampaikan oleh momen-momen strategis seperti
IBIKBKES, TNI manunggal KABEKES
bapak Andi Anshar, saat peneliti
KK KB kesehatan namun demikian
menanyakan mengenai sasaran dari program pelayanan KB tetap berjalan setiap
Kampung KB (pelayanan KB, sosialisasi hari dipuskesmas pada jam-jam
pelayanan. program sosialisasi kesra
kesra, posyandu dan ASN peduli). Beliau
dan ASN peduli berjalan sudah sesuai
mengutarakan bahwa: dengan waktu yang telah
“Untuk sasaran Program Kampung direncanakan. Program pelayanan KB
KB sendiri semua masyarakat dan program posyandu berjalan sesuai
menerima semua program yang ada di dengan waktu pelaksanaan namun
kampung KB, baik berupa pelayanan kadang terjadi waktunya digeser
KB, Program sosialisasi kesra, karena ada kegiatan lain yang
program posyandu, program ASN bertabrakan dengan kegiatan
peduli dan berbagai program yang di pelayanan KB dan posyandu”.(AA)
adakan oleh berbagai sektor. Dimana Banyaknya hambatan dalam
program tersebut secara langsung pelaksanaan program Kampung KB,
menyentuh kepada masyarakat”. (AA)
menyebabkan pencapaian tujuan dari
“Dari segi pelayanan setelah adanya
program kampung KB pelayanan di Kampung KB, kurang maksimal. Hal ini
kampung KB ini makin mudah diakses dapat dilihat dari hasisil wawancara berikut:
oleh masyarakat seperti pelayanan
“Masih ada masyarakat yang
kesehatan, pelayanan KB, dan lain
kurang merespon adanya kampung
sebagainya”.(AA)
KB ini sebagian juga ada tokoh-
Selanjutnya peneliti menanyakan
tokoh masyarakat yang tidak terlalu
mengenai waktu pelaksanaan program peduli dengan adanya kampung KB.
Kampung KB (Pelayanan KB, ASN peduli, Hambatan lainnya yaitu anggaran
untuk kampung KB ini tidak cair
sosialisasi Kesra, dan posyandu) di
sehingga program-program yang
Kampung KB Kelurahan Labukkang. Selain telah direncanakan banyak yang
itu peneliti juga menyanyakan mengenai tidak berjalan”.(AA)
ketepatanan waktu pelaksanaan program Terakhir peneliti menanyakan
kepada informan, mengenai perubahan
Kampung KB.
“ASN peduli dilaksanakan tergantung sebelum dan setelah adanya Kampung KB.
dari aparat sipil negara yang ada Berikut hasil wawancara:
dikantor walikota begitupun juga “Perubahan yang paling terasa setelah
dengan sosialisasi bidang kesra yang adanya program kampung KB yaitu
diadakan oleh bidang kesejahteraan

5
Vol. 3, No. 3 September 2020

kebersihan dikampung KB semakin baik memahami apa yang menjadi tujuan dari
dari sebelumnya dimana sudah di cat program-program yang ada di Kampung KB.
dengan warna-warna yang mencolok
Hal ini sejalan dengan penelitian Fitri
yang membuat kampung KB dilihat lebih
indah untuk dilihat”.(AA) (2016) yang menyatakan bahwa
pengetahuan dan pemahaman program
PEMBAHASAN
didapat dari masyarakat yang mengikuti atau
Efektivitas merupakan gambaran tingkat
menjadi penerima manfaat dari salah satu
keberhasilan atau keunggulan dalam mencapai
program. Sedangkan yang tidak mengetahui
sasaran yang telah ditetapkan dan adanya
atau memahami program, dikerenakan
keterkaitan antara nilai-nilai yang bervariasi. 6
kurangnya sosialisasi langsung yang
Efektivitas digunakan sebagai tolak ukur untuk
dilakukan oleh pihak terkait. Selain itu
membandingkan antara rencana dan proses yang
adanya kecenderungan sikap apatis dalam
dilakukan dengan hasil yang dicapai. Sehingga
masyarakat, sehingga tidak ada keinginan
untuk menentukan efektif tidaknya suatu
dari masyarakat untuk mencari tahu (kurang
program maka diperlukan ukuran-ukuran
peduli) akan program-program yang
efektivitas. Dalam mengukur efektivitas suatu
dilaksanakan di lingkungan sekitarnya.8
kegiatan atau aktifitas perlu diperhatikan
7 2. Tepat Sasaran
beberapa indicator , yaitu:
Dunn (2002) mengemukakan bahwa
1. Pemahaman Program
“Kelompok sasaran (target group) adalah
Hasil wawancara dengan informan
orang, masyarakat atau organisasi yang
utama juga mengungkapkan bahwa,
kepada mereka suatu kebijakan atau program
masyarakat di Kampung KB, kurang
diharapkan memberikan akibat”.9
merespon adanya program Kampung KB ini,
Manfaat yang paling besar yang
selain itu kurangnya dukungan dari tokoh-
dirasakan dengan adanya program Kampung
tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan
KB ini adalah, lingkungan Kampung KB
program Kampung KB membuat masyarakat
yang mendapatkan perhatian dari berbagai
tidak memahami program yang ada.
pihak, baik pemerintah maupun non-
Program Kampung KB di Kelurahan
pemerintah. Lintas sektor baik dari
Labukkang tidak efektif dari segi
pemerintah maupun swasta melaksanakan
pemahaman program. Tidak efektifnya
kegiatan yang mampu meningkatkan
program kampung KB disebabkan karena
pengetahuan maupun kesejahteraan
kurangnya motivasi, emosi, atau antusiasme
masyarakat yang ada di Kampung KB.
masyarakat untuk mengikuti program yang
Penelitian yang dilakukan oleh
ada, menyebabkan masyarakat tidak
Cicilia (2017), mengungkapkan bahwa, tepat

6
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

sasaran yang dimaksud adalah kemampuan Sehingga program Kampung KB,


dari pemerintah Desa dalam mengambil dilihat dari ketepatan waktu, dikatakan
keputusan, terlebih dalam memberi efektif, karena waktu pelaksanaanya sudah
pelayanan yang pada dasarnya adalah cara sesuai dengan waktu yang ditentukan,
melayani, membantu menyiapkan, walaupun beberapa program tidak bisa
mengurus, menyelesaikan keperluan, dipastikan waktu pelaksanaanya, namun
kebutuhan seseorang, sekelompok orang, adanya informasi yang diberikan jika waktu
atau masyarakat, pelayanan publik adalah pelaksanaan program sudah ditetapkan oleh
kegiatan dalam rangka pemenuhan pihak terkait. Masyarakat mengetahui
kebutuhan pelayanan bagi setiap masyarakat mengenai jadwal program yang akan
atas barang dan jasa. Hal ini sesuai dengan dilaksanakan, begitupula dengan program
hasil wawancara dengan Informan utama posyandu walaupun terkadang tidak sesuai
yang mengungkapkan bahwa dengan adanya dengan waktu pelaksanaannya namun
program Kampung KB pelayanan yang ada masyarakat telah mengetahui hal tersebut.
lebih mudah diakses oleh seluruh Hal ini sejalan dengan penelitian
masyarakat10. Fitri (2016) yang menyatakan bahwa tepat
Program Kampung KB ini dari segi waktu yaitu kesesuaian waktu pelaksanaan
ketepatan sasaran bisa dikatakan efektif dengan rencana yang telah ditetapkan dan
karena program yang ada sudah secara berkelanjutan.8
menyeluruh menyentuh lapisan masyarakat 4. Tercapainya Tujuan
yang ada dan mampu memberikan manfaat Partisipasi masyarakat untuk
bagi seluruh masyarakt di Kampung KB mengikuti kegiatan atau program Kampung
Kelurahan Labukkang. KB masih sangat rendah. Hal ini dibenarkan
3. Tepat Waktu oleh informan utama yang mengungkapkan
Hasil wawancara dengan informan bahwa, masih ada masyarakat yang tidak
mengungkapkan bahwa, program posyandu merspon adanya program Kampung KB,
yang dilaksanakan pada tanggal 3 setiap selain itu tokoh-tokoh masyarakat tidak
bulannya, akan dipindahkan kehari peduli atau bersikap apatis dengan adanya
berikutnya, apabila pada tanggal 3 Kampung KB ini.
bertepatan dengan hari libur. Hal tersebut Pencapaian tujuan di Kampung KB
telah diketahui oleh seluruh masyarakat yang Kelurahan Labukkang belum efektif. Hal ini
ada di Kampung KB, sehingga tidak menjadi dilihat dari beberapa faktor pencapaian
hambatan dalam pelaksanaan program. tujuan tersebut untuk tercapainya tujuan
yang telah direncanakan sebelumnya

7
Vol. 3, No. 3 September 2020

membutuhkan waktu yang cukup lama, Operasi Wanita) dan jenis susuk/ implant.
karena masih rendahnya kesadaran Serta alat kontrasepsi yang digunakan tidak
masyarakat akan mengikuti program yang pada jangka panjang yang meliputi: kondom,
ada di Kampung KB. Serta tidak adanya suntik dan pil11.
dana untuk melaksanakan program. Banyaknya perubahan di Linkungan
Hal ini juga sejalan dengan Kampung KB Kelurahan Labukkang
penelitian Cicilia (2017) yang menyatakan menyebabkan semua informan merasakan
bahwa, tercapainya tujuan ialah berhasil atau perubahan nyata, baik dari segi kesehatan,
tidaknya suatu usaha yang dilakukan dalam ekonomi, sosial, dan emosional terbukti saat
menggapai apa yang telah diharapkan atau peneliti melakukan wawancara dari cara
direncanakan sebelumnya. Namun dalam hal mereka menanggapi dan mengetahui
ini program yang ada tidak berhasil dalam manfaat yang ada setelah adanya Kampung
mengapai apa yang telah direncanakan atau KB di lingkungan mereka tinggal dan
diharapakan dalam pembentukan Program perubahan itu membuat para Informan
Kampung KB ini10. menjadi lebih sadar akan penting nya
5. Perubahan Nyata program-program yang ada di Kampung KB.
Berdasarkan dari hasil wawancara Masyarakat masih malas untuk mengikuti
diketahui bahwa dengan adanya program program ataupun kegiatan sosialisasi yang
Kampung KB ini memberikan efek atau ada karena beberapa faktor yang
dampak kepada masyarakat. Setelah adanya menghambat informan untuk mengikuti
Kampung KB ini masyarakat menerima program, seperti kerena pekerjaan yang
berbagai penyuluhan dan sosialisasi yang membuat mereka tidak mengikuti kegiatan,
memberikan mereka edukasi dan infromasi atau karena malas untuk mengikuti kegiatan,
yang bermanfaat bagi mereka. Seorang tidak menyebabkan mereka tidak merasakan
informan mengungkapkan bahwa dengan manfaat dari program Kampung KB.
adanya Kampung KB ini, masyarakat lebih Hal ini juga sejalan dengan
sadar untuk mengatur jarak kelahiran penelitian Cicilia (2017) yang menyatakan
anaknya, dan menggunakan alat bahwa, perubahan nyata ialah perubahan
konstrasepsi, sehinggah tidak terjadi yang terjadi di desa sebelum dimekarkan dan
peningkatan penududuk. pasca dimekarkan, perubahan yang
Alat kontasepsi yang dimaksud dimaksud adalah kondisi di Desa apakah
adalah alat konstrasepsi yang digunakan menunjuk pada perubahan positif ataukah
jangka panjang yang meliputi, IUD, MOP sama saja dengan sebelum di mekarkan10.
(Metode Operasi Pria), MOW (Metode

8
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

Keluarga mandiri ialah sikap mental ini disebabkan karena rendahnya antusiasme
dalam hal berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat untuk mengikuti kegiatan, serta
masyarakat dalam pembangunan, mendewasakan masyarakat tidak memiliki motivasi dalam
usia perkawinan, membinan dan meningkatkan mengikuti kegiatan.
ketahanan keluarga, mengatur kelahiran dan 2. Mandiri Secara Sosial
mengembangkan kualitas dan kesejahteraan Soekanto (2009), Sikap sosial sangat
keluarga, berdasarkan kesadaran dan tanggung penting sebagai modal seorang manusia
jawab terhadap apa yang di lakukannya. Secara menyatakan perannya didalam lingkungan
garis besar keluarga mandiri di kelompokkan serta masyarakat. Sikap sosial yang baik,
menjadi beberapa bagian, antara lain: tentu akan mendapat pengakuan yang lebih
1. Mandiri Secara Emosional baik didalam masyarakat dibandingkan
Emosi adalah perasaan yang kita dengan seseorang yang memiliki sikap sosial
alami. Kita sering menyebut emosi yang yang buruk. Adanya sikap sosial seperti ini
muncul dalam diri kita dengan berbagai tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor
nama seperti perasaan sedih, gembira, kepentingan dari individu itu sendiri, yaitu
kecewa, semangat, marah, benci, cinta7. untukk memenuhi kebutuhan dasarnya12.
Rendahnya antusiasme yang Saat peneliti melakukan penelitian,
diberikan masyarakat dalam menyikapi peneliti mengamati para informan dan warga
pertanyaan mengenai program Kampung lainya berhubungan baik satu sama lain.
KB, ini karena kurangnya sosialisasi yang Tidak hanya dengan warga lainya tetapi juga
diberikan mengenai program-program yang dengan Sub-PPKBD dan Kader yang ada di
ada, selain itu kurangnya dorongan dari Kampung KB Kelurahan Labukkang mereka
tokoh-tokoh masyarakat untuk memberikan juga saling bercengkrama satu sama lain.
informasi mengenai Kampung KB membuat Selain itu kegiatan gotong-royong
masyrakat untuk menjadi apatis. yang dilaksanakan di Kampung KB
Hal ini juga didukung dengan hasil Kelurahan Labukkang meningkatkan
wawancara terhadap informan utama hubungan atau pergaulan antar masyarakat
mengenai hambatan dalam pelaksanaan di Kampung KB Kelurahan Labukkang.
program Kampung KB, yaitu kurangnya niat Hal ini sejalan dengan penelitian
masyarakat untuk mengikuti kegiatan yang yang dilakukan oleh Sari (2014) yang
ada. menyatakan bahwa, modal social dalam
Sehingga didapatkan bahwa kehidupan social dan budaya, masyarakat di
masyarakat belum mampu mewujudkan dalam kelompok yang memiliki kehidupan
keluarga yang mandiri secara emosional, hal masyarakat yang solid. Kerukunan antar

9
Vol. 3, No. 3 September 2020

warga terjalin dengan baik terbukti dengan Ketepatan sasaran efektif terhadap program
masih lestarinya tradisi gotong royong yang Kampung KB guna mewujudkan keluarga kecil
terwujud dalam kegiatan kerja bakti rutin mandiri. Ketepatan waktu efektif terhadap
dan kegiatan yang bersifat suka rela.13 program Kampung KB guna mewujudkan
3. Mandiri Secara Ekonomi keluarga kecil mandiri. Pencapaian tujuan belum
Mandiri secara ekonomi adalah efektif terhadap program Kampung KB guna
mampu mengatur, memenuhi, mengatasi mewujudkan keluarga kecil mandiri. Dan
masalah ekonomi sendiri yang diharapkan Perubahan Nyata efektif terhadap program
tidak bergantung kepada orang lain. Kampung KB guna mewujudkan keluarga kecil
Berdasarkan hasil penelitian, untuk mandiri. Dari kesimpulan dari hasil penelitian
mandiri secara ekonomi warga/ masyarakat yang telah dilakukan, maka saran peneliti
belum dapat dikatakan mandiri, hal ini adalah disarankan kepada Dinas Pengendalian
disebabkan tingginya jumlah keluarga Penduduk dan Keluarga Berencana Kota
prasejahtera di Kampung KB Kelurahan Parepare, untuk meningkatkan sosialisasi
Labukkang. langsung kepada masyarakat untuk mengikuti
Hal ini juga di dukung dengan pelayanan-pelayanana di Kampung KB secara
belum adanya program yang mendukung aktif dan lebih antusias lagi menanggapi peran
peningkatan pendapatan keluarga seperti, Kampung KB. Tersedianya tempat atau wadah
program Usaha Peningkatan Pendapatan untuk menyalurkan ide-idel oleh warga/
Keluarga Sejahtera (UPPKS), dimana masyarakat untuk pengembangang Kampung
programan ini merupakan kegiatan ekonomi KB. Perlunya inovasi-inovasi baru dalam
produktif yang berusaha meningkatkan melaksanakan program Kampung KB agar
pendapatan yang dilakukan oleh keluarga masyarakat berminat untuk mengikuti
sejahtera secara berkelompok di lingkungan sosialisasi. Serta Perlunya program yang mampu
masyarakat yang sederhana. mendukung perekonomian warga/ masyarakat.
Untuk meningkatkan kesejahteraan warga/
KESIMPULAN DAN SARAN
masyarakat.
Berdasarkan Hasil dan Pembahasan
penelitian mengenai Efektivitas program
Kampung KB guna mewujudkan keluarga kecil
mandiri di Kelurahan Labukkang Kota Parepare,
dapat disimpulkan bahwa, Pemahaman program UCAPAN TERIMA KASIH
belum efektif terhadap program Kampung KB Dalam proses penyusunan skripsi ini,
guna mewujudkan keluarga kecil mandiri. penulis mendapatkan banyak bantuan,

10
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

petunjuk, bimbingan dan motivasi dari memberikan motivasi dan


berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah pengorbanannya baik dari segi moril,
sepatutnya penulis mengucapkan terima materi kepada penulis sehingga penulis
kasih kepada: dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta
1. Bapak Drs, H. Ramlan M.pd selaku adik-adik saya Rismayanti Rusydi dan
Pembimbing I yang telah memberikan Nur Amalia Rusydi.
arahan dan bimbingannya. 6. Bapak Andi Anshar dan Ibu Hasriani
2. Ibu Ayu Dwi Putri Rusman, SKM, M PH Supini, SKM yang telah membantu saya
selaku Pembimbing II yang telah dalam proses penelitian di Kampung KB
memberikan arahan dan bimbingannya Kelurahan Labukkang Kota Parepare
3. Haniarti, S.Si, Apt, M.Kes selaku Dekan 7. Sahabat-sahabat saya, yang tidak bias
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas saya sebutkan satu persatu. Serta teman-
Muhammadiyah Parepare teman sesama mahasiswa Fakultas Ilmu
4. Bapak/ Ibu Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Kesehatan.
Kesehatan yang telah banyak membantu 8. Terima kasih juga kepada semua pihak
dalam proses perkuliahan yang telah membantu dalam penyelesaian
5. Teristimewa kepada kedua orang tua saya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan
Ayahanda Muhammad Rusydi S.pd dan satu per satu.
Ibunda Irma yang selalu mendoakan,

DAFTAR PUSTAKA http://kampungkb.bkkbn.go.id/ diakses


1. BPS-Statistics. Katalog BPS: 2101018. In pada tanggal 04 April 2019
Bps; 2017. 4. DPPKB. Kampung KB. Parepare: Dinas
2. Badan Kependudukan dan Keluarga Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana. Kampung KB; 2017. Berencana; 2019.
Retrieved from 5. Fitri. Efektivitas Program Keluarga
http://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung Berencana Dalam Menekan Laju
kb/ diakses pada tanggal 04 April 2019 Pertumbuhan Penduduk di Kota
3. Kampung KB 2019.Kampung KB Makassar. Makkassar: UIN Alauddin;
sebagai Wahana Pemberdayaan 2018.
Masyarakat.

11
Vol. 3, No. 3 September 2020

6. Pratama, A. W. Efektivitas Program 9. Lestanata, Y., & Pribadi, U. Efektivitas


Bina Lingkungan Pada Masyarakat Pelaksanaan Program Pembangunan

Nelayan Kelurahan Kota Karang Raya Berbasis Rukun Tetangga Di Kabupaten

Bandar Lampung. Bandar Lampung: Sumbawa Barat Tahun 2014-2015. Ilmu


Pemerintah & Kebijakan Publik , 2016: 3
Universitas Lampung; 2015.
(3), 379.
7. Arinta Fani. Efektivitas Program Kampung
10. Cicilia W. Efektivitas Pemakaran Dalam
KB Guna Mewujudkan Keluarga Kecil
Meningkatkan Pelayanan Publik. Manado:
Mandiri (Studi Kasus: Kampung KB
Universitas Samratulangi; 2017.
Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II);
11. Andriyana A. Strategi Peningkatan
2018.
8. Fitri Ayu. Pengaruh Efektivitas Program Partisipasi Keluarga dalam

Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pengembangan Program KB di Kota


Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) Parepare. Parepare: Universitas
Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Di Muhammadiyah; 2018.
Kelurahan Gerem Kecamatan Grogol Kota 12. Retno Dwi. Peran Pendidikan Keluarga
Cilegon. Serang: Universitas Sultan Ageng dalam Pembentukan Sikap Sosial dan
Tirtayasa; 2016. Kemandirian Anak. Yogyakarta:
Universitas PGRI Yogyakarta; 2015.
13. Sari, R. Y., Suprapti, E., & Solechan, A. Pengaruh Sosial SOP APD Dengan Perilaku
Perawat. R.Y.Sari ; 2014: 1-10.
Melalui Kelembagaan Dalam
14. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Peningkatan Sumber Daya Alam (SDA).
Kuantitati, Kualitatif, dan R&D. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik;
Bandung: Alfabeta: 2013 2016: 5(2), 12-16.
15. Winasis, A., & Setyawan, D. Efektivitas
Program Pengembangan Desa Wisata

12

Anda mungkin juga menyukai