Artikel Penelitian
ABSTRACT ABSTRAK
Background: The Kampung KB program since 2016 has made Latar Belakang: Program Kampung KB sejak tahun 2016 mem-
families take the initiative to invite the surrounding environment to buat keluarga berinisiatif mengajak lingkungan sekitar untuk ikut
participate in fulfilling family planning needs independently. The turut serta memenuhi kebutuhan KB dengan mandiri. Program
village KB program builds cross-sectoral collaboration, one of which kampung KB membangun kerja sama lintas sektoral, salah satunya
is fulfilling aspects of family planning with the achievement of long- dalam memenuhi aspek keluarga berencana dengan capaian alat
term contraceptives (MKJP). kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Objective: This study aims to explore the extent which is the ef- Tujuan: Penelitian bertujuan mengeksplorasi keefektifan implen-
fectiveness of Kampung KB Program was implemented and has tasi Program Kampung KB dan dampak terhadap capaian MKJP
an impact on MKJP achievements in Desa Sumberjaya Kecamatan di Kampung KB Desa Sumberjaya, Kecamatan Gondanglegi Kabu-
Gondanglegi, Kabupaten Malang. paten Malang.
Methods: The approach is a case study using quantitative and Metode: Pendekatan dilakukan dengan case study menggunakan
qualitative data that will provide information about the context, input, data kuantitatif dan kualitatif yang akan memberikan informasi men-
process, and product of family planning targets. Quantitative data genai context, input, process, dan product dari target-target kelu-
were collected from documented secondary data reports. Subjects arga berencana. Data kuantitatif dikumpulkan dari data sekun-
totalling 22 people are stakeholders involved in implementing family der laporan yang terdokumentasikan. Subjek berjumlah 22 orang
planning policies and program activities. Data were analyzed using adalah stakeholder yang terlibat dalam implementasi kebijakan dan
content analysis. kegiatan program KB. Data dianalisis menggunakan content analy-
Results: The implementation of Kampung KB Program in Desa sis.
Sumberjaya, Kecamatan Gondanglegi, has been going well in terms Hasil: Implementasi program Kampung KB di Desa Sumberjaya
of the implementation of POKJA activities, the activity of field line Kecamatan Gondanglegi telah berjalan dengan baik dari segi pelak-
officers, and the availability of contraceptives. In addition, the ob- sanaan kegiatan POKJA, keaktifan petugas lapangan, dan keterse-
stacles that need to be addressed are the insufficient distribution of diaan alat kontrasepsi. Selain itu, program memiliki hambatan yang
PLKB/Sub PPKBD/cadres in the field, low financial support coupled perlu ditangani, yaitu distribusi tenaga PLKB/Sub PPKBD/ kader
with the absence of a strong policy and other challenges that are yang belum mencukupi, dukungan dana yang, belum adanya kebi-
difficult to penetrate public trust related to MKJP. jakan, dan kepercayaan masyarakat terhadap MKJP yang rendah.
Conclusion: Aspects that caused MKJP’s achievement have not Kesimpulan: Aspek yang menyebabkan capaian MKJP belum
reached the target in Desa Sumberjaya Kecamatan Gondanglegi mencapai target di Desa Sumberjaya Kecamatan Gondanglegi,
Kabupaten Malang, including the lack of field line officers, mini- diantaranya: petugas lapangan yang kurang, dukungan dana op-
mal operational funding support, less operational policies, and the erasional yang rendah, kebijakan yang belum operasional, situ-
existence of a pandemic that caused many activities to be limited asi pandemi yang menyebabkan pembatasan atau pemberhentian
and even stopped as well as factors such as the socio-cultural kegiatan, serta faktor sosial budaya yang kuat.
complaints that are complained of difficult for field line officers to
penetrate. Kata Kunci: evaluasi program, kampung KB: keluarga berencana,
kesehatan reproduksi
Keywords: family planning, program evaluation, kampung KB,
reproductive health
sesuai atau mewakili penelitian yang dilakukan.11 duduk dan Keluarga Berencana serta Kecamatan
Subjek penelitian berjumlah 22 orang, yang terdiri Gondanglegi di Kabupaten Malang. Kecamatan dipilih
dari:Kepala Camat, PKB, PLKB, PPKBD, Sub PP- berdasarkan hasil capaian MKJP tahun 2015 sampai
KBD Kecamatan Gondanglegi, Kepala Desa, tokoh Juni 2020 sejumlah 21% yang belum mampu melebihi
masyarakat, kader, pasangan usia subur Desa Sum- target rata-rata daerah maupun nasional (di bawah
berjaya, Kepala Dinas, Kabid KB, Kabid PP Dinas Pen- 23,5% untuk MKJP). Penelitian dilaksanakan mulai
gendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Bulan Februari sampai Bulan Mei 2021. Definisi op-
Penelitian dilakukan di Dinas Pengendalian Pen- erasional penelitian terdiri dari:
Cara Pengumpulan
Variabel Definisi Operasional
Data
Evaluasi Input
Man Proporsi PKB/PLKB dan PPKBD/Sub PPKBD Wawancara Mendalam,
dalam membantu pelaksanaan kampung KB Telaah dokumen DPPKB
di kecamatan
Material Ketersediaan sediaan logistik (alat kontrasepsi) Wawancara Mendalam,
selama masa pandemi yang didistribusikan dokumentasi
oleh PLKB
Money Pengalalokasiaan ada tidaknya sumber Wawancara Mendalam
dukungan dana operasional pelaksanaan
kampung KB.
Method Standar Operasional Pelaksanaan Kegiatan Wawancara Mendalam,
program kampung KB Check list
Machine Dukungan sarana operasional pelaksanaan Wawancara Mendalam
program kampung KB yang ada
Evaluasi Proses
Kegiatan advokasi Proses dan frekuensi dari kegiatan advokasi Wawancara Mendalam,
dokumentasi
Kegiatan KIE Proses pelaksanaan dan frekuensi kegiatan Wawancara Mendalam,
KIE (edukasi mengenai keikutsertaan KB, dokumentasi
pengenalan alat kontrasepsi, dan lain-lain
bagi masyarakat)
Pelayanan KB Proses dan frekuensi pelayanan beragam Wawancara Mendalam,
KB di Kampung KB, di mana pelayanan yang dokumentasi
paling umum adalah konseling tentang KB
dan alat kontrasepsi
Pertemuan berkala Frekuensi pertemuan yang dilakukan oleh Wawancara Mendalam,
Kelompok Kegiatan kelompok kegiatan (POKTAN) BKB, BKR, dokumentasi
(POKTAN) BKL, UPPKS, IMP, lokakarya mini dan
POKTAN lainnya
Evaluasi Produk
Feedback Masukkan yang diberikan untuk pelaksanaan Wawancara Mendalam
kampung KB Responden yang menilai
bagaimana pelaksanaan Program Kampung
KB
Evaluasi Outcome
MKJP Jumlah penggunaan MKJP (Metode Kontrasepsi Dokumen, laporan
Jangka Panjang) melebihi capaian bulanan
desa
Analisis data dilakukan dengan proses analisis isi isis tertentu dalam membuat prediksi atau kesimpu-
(content analysis), yaitu mendeskripsikan seluruh data lan. Seluruh data dan informasi yang didapatkan dan
yang didapatkan dengan menggunakan teknik anal- terkumpul dari berbagai sumber melalui proses re-
duksi data (data reduction), diantaranya: persiapan pokja kampung KB, ada musyawarah kam-
dan pemeriksaan seluruh data, coding, pengkatego- pung KB, ada apa ya itu, ada pelatihan.
rian, penyajian data, interpretasi data, dan triangu- Akhirnya ya palingan ke pelatihan,”
lasi sumber, yaitu membandingkan hasil wawancara (informan II1)
mendalam dengan hasil pengamatan, dokumen, dan
Petunjuk Teknis Kegiatan (Method)
penelitian sebelumnya.
Mekanisme operasional dan pengelolaan Program
HASIL Kampung KB di desa sudah diatur sesuai Stan-
Evaluasi Input dar Operasional Prosedur (SOP) dan Surat Kepu-
Responden mengatakan jumlah tenaga lapangan tusan Tugas Kelompok Kerja (SK POKJA) Bupati
untuk Program Kampung KB masih kurang. Hal ini Malang Nomor 188.45/147/KEP/35.07.013/2018 ten-
menjadi salah satu faktor penghambat program yang tang Kelompok Kerja Kampung Keluarga Berencana di
belum berjalan secara optimal: Kabupaten Malang. Pelaksanaan Program KB mem-
punyai kesepakatan operasional dari berbagai unsur
”Untuk petugas penyuluh KB yang PNS terkait pelaksanaan program di daerah secara ter-
yang statusnya penyuluh, itu saat ini ada struktur, terencana, dan koordinasi rutin:
sekitar 89 orang. Kalau kita rasionalkan,
”Ada SKnya itu gak lihat ya disana? Apa
rasionalisasi dengan jumlah desa di Kabu-
disini ya SK nya. Pokoknya SK Bupati ada,
paten Malang itu jumlahnya rasionya 1: 4-5
kecamatan ada, desa ada, ada kelom-
desa”
pok kerja pokjanya. Nah itu yang kita
(Informan IT1)
gunakan sebagai payung hukum secara
Sedangkan, faktor pendukung yang menjadi input umum. Sisanya ya sesuai instruksi dan
program adalah ketersediaan MKPJP di Desa Gon- petunjuk teknis”
danglegi yang sangat cukup dan mudah diakses oleh (Informan II1)
masyarakat: Sarana Operasional (Machine)
Sarana operasional dan sarana yang tersedia un-
”Kalau kebutuhan kontrasepsinya cukup
tuk menunjang Program Kampung KB adalah ban-
bu, hanya masyarakat minatnya rendah.
gunan sekretariat yang terletak kurang lebih 50 me-
Masih banyak yang takut. Padahal untuk
ter setelah gapura Kampung KB. Responden meny-
dapet alat kontrasepsi banyak dan mudah
atakan, sarana Kampung KB sudah tersedia di Kam-
di puskesmas.. di bidan. Di desa ini ada
pung KB Dusun Alas Cilik. Namun sarana dalam
dua, di Alas Cilik, bidan mandiri dan bidan
kondisi yang sangat terbatas.
desa. Apalagi kalo ada safari gratis”
(informan II8)
Evaluasi Proses
Ketersediaan sarana dan prasana didukung oleh Berbagai sarana evaluasi Kampung KB, seperti:
kerja sama program dengan dengan beberapa fasili- kegiatan advokasi, Komunikasi Informasi, dan Edukasi
tas kesehatan milik pemerintah ataupun swasta yang (KIE), pelayanan dan konseling KB, dan Kelompok
tersebar di Kabupaten Malang. Misalnya puskesmas, Tani (POKTAN) di Kampung KB sudah dilaksanakan
rumah sakit, dan klinik mandiri sebanyak sembilan pu- secara rutin. Namun, kegiatan tersebut tidak berfokus
luh enam klinik. membahas kendala atau evaluasi dari pelaksanaan
Kampung KB. Responden menyatakan, kondisi pan-
Ketersediaan Alat Kontrasepsi (Material) demi yang menghambat kegiatan juga mempengaruhi
Pendanaan menjadi salah satu aspek penting proses evaluasi kegiatan Kampung KB.
dalam pelaksanaan Program Keluarga Berencana.
Besaran anggaran dana biasanya sudah ditentukan Evaluasi Outcome
dalam perencanaan anggaran sebelumnya. Pen- Salah satu indikator keberhasilan program Kam-
danaan pelaksanaan Kampung KB bersumber dari pung KB adalah meningkatnya capaian Alat kon-
Dana Alokasi Khusus (DAK) yang di-transfer langsung trasepsi jangka panjang (MKJP). Capaian MKJP
dari pusat ke daerah. Pendanaan bertujuan mengger- masih jauh dari capaian rata-rata daerah. Capa-
akkan Kampung KB, meskipun dengan jumlah yang ian angka tertinggi yang pernah ditembus daerah
terbatas: sebesar 14,55% dari peserta KB aktif. Pengger-
akan penggunaan MKJP juga masih menjadi tantan-
”Kalau sumber dana sebenernya ada gan petugas lapangan. Petugas mengalami kesulitan
aja.. APBN, ada pengelolaan, pembinaan, dalam menyosialisasikan MKJP karena kepercayaan
dan keyakinan masyarakat yang masih kuat. Namun, tuk memberikan pengaruh atas sistem kesehatan.15
masyarakat memberi feedback yang baik kepada Pro- Kebijakan memiliki dampak pada lima dimensi,
gram Kampung KB ini. Sehingga, potensi pengem- yaitu dampak pada masalah publik dan pada orang
bangan Program Kampung sangat besar. yang terkait di dalamnya, dampak pada keadaan
kelompok lain di luar sasaran sebuah kebijakan,
PEMBAHASAN dampak terhadap keadaan saat ini dan juga masa de-
Sumber Daya pan, dan biaya yang secara tidak langsung ditang-
Kampung KB adalah terobosan untuk mengger- gung masyarakat.16 Sedangkan, kebijakan di Kabu-
akkan program di dusun.12 Salah satu aspek pent- paten Malang belum mampu mengatur operasional
ing yaitu petugas di lapangan. Kedudukan dan tugas pelaksanaan Kampung KB.
petugas lapangan terdapat dalam lampiran Undang- Hal berbeda terjadi di Daerah Purwakarta, Per-
Undang Nomor 23 tahun 2014. Rasio untuk capaian aturan Bupati Purwakarta Nomor 123 Tahun 2019
yang ideal adalah satu orang PKB/PLKB membina tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Keluarga
paling banyak dua desa atau kelurahan. Kekurangan Berencana Menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka
SDM menjadi kelemahan pelaksanaan Kampung KB. Panjang (KB-MKJP) berbasis Insentif dan Disinsen-
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Rianto, bahwa tif mengharuskan pemerintah memberi insentif sub-
masalah dalam proses evaluasi adalah permasalahan sidi biaya pelayanan KB-MKJP. Hal tersebut bertu-
SDM yang kurang.13 juan meningkatkan jumlah KB-MKJP. Perubahan dari
sistem sentralistik ke desentralisasi membawa pe-
Dukungan Dana rubahan pendekatan yang memberikan lebih banyak
Dukungan pendanaan untuk operasional kegiatan kewenangan pada daerah, termasuk dalam kebijakan
minim atau bahkan tidak ada sama sekali, ke- kesehatan reproduksi dan pelayanan KB.17
cuali kegiatan dari mitra lintas sektor. Hal ini
sejalan dengan penelitian oleh Mardiyono, bahwa Sarana Operasional
dukungan operasional program KKBPK dari APBD Sarana operasional Kampung KB sudah tersedia
dan APBN maupun sumber dana lain rendah namun terbatas, misalnya sekretariat Kampung KB
dan belum berfokus ke wilayah Kampung KB.12 yang terletak di tanah perairan dan kapasitas penam-
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Malang Nomor pungan masyarakat terbatas. Namun, SK dan Juknis
: 188.45/147/KEP/35.07.013/ tahun 2018 tentang Kampung KB belum mengatur standar bangunan dan
Kelompok Kerja kampung KB di Kabupaten Malang, sarana prasarana. Kepemilikan sarana dan prasarana
bahwa dalam meningkatkan kualitas hidup, pemerin- adalah kewenangan desa untuk mendukung pelak-
tah memberikan dukungan dana dari APBD dan sum- sanaan Kampung KB.
ber dana lain.
Namun, dukungan dana tidak terlaksana karena Kegiatan Kampung KB
Rencana Kerja Masyarakat tingkat desa tidak terdoku- Keberhasilan proses program Kampung KB dipen-
mentasi dengan baik. Sehingga, kegiatan sulit men- garuhi frekuensi dan kualitas kegiatan advokasi
dapatkan dukungan dana desa. Dana yang terbatas dan KIE, pelayanan konseling KB, serta pertemuan
juga mengakibatkan insentif rendah. Hal ini men- berkala kelompok kegiatan (POKTAN). Kegiatan ad-
jadi salah satu faktor masyarakat tidak berpartisipasi vokasi dilakukan sebelum kegiatan di kampung KB
menjadi kader Kampung KB.13 Insentif kinerja dapat dan belum berfokus pada indikator keberhasilan
meningkatkan produktivitas di berbagai bidang, ter- kampung KB, khususnya capaian MKJP. Pertemuan
masuk kesehatan dan manajemen.14 anggota program tidak dilakukan setiap bulan se-
cara rutin selama pandemi. Wabah infeksi berpotensi
Kebijakan Kampung KB merusak program keluarga berencana seperti menu-
Beberapa kebijakan tentang berdirinya Kampung runya distribusi kontrasepsi sebesar 65% di Liberia
KB adalah Surat Edaran Mendagri No.440/70/SJ dan dan 23% di Sierra Leone pada saat epidemi ebola di
Surat Kepala BKKBN Pusat No. 046/BL/200/B4/2016. Afrika Barat.18 Pemerintah perlu melakukan konseling
Sebagai tindak lanjut kebijakan pusat, terda- reproduksi selama pandemi.19
pat Surat Keputusan Bupati Malang Nomor:
188.45/147/KEP/35.07.013/ tahun 2018. Hukum dan Evaluasi Outcome
peraturan adalah kunci mekanisme implementasi su- Pembatasan pelayanan kesehatan menyebabkan
atu program untuk menerjemahkan tujuan kebijakan capaian MKJP menurun atau stagnan. Hal ini juga
kesehatan menjadi tindakan melalui pengaturan stan- dialami oleh Afrika Selatan, penurunan jumlah pe-
dar, persyaratan, penggunaan sanksi, dan insentif un- manfaatan pelayanan kesehatan menyebabkan per-
duksi di Indonesia: sebelum dan sesudah reformasi. Jurnal 21. Khan MN, Harris M, Loxton D. Modern contraceptive use fol-
Kependudukan Indonesia 2015; 10(1):65-74. lowing an unplanned birth in Bangladesh: an analysis of na-
https://doi.org/10.14203/jki.v10i1.56 tional survey data. Int Perspect Sex Reprod Health 2020;
18. Webster P. Virtual health care in the era of COVID-19. Lancet 46:77-87.
2020; 395(10231):1180-1. https://doi.org/10.1363/46e8820
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30818-7 22. Endriyas M, Belachew T, Megerssa B. Missed opportunities
19. Bahamondes L, Makuch MY. Family planning: an essential in family planning: process evaluation of family planning pro-
health activity in the pandemic of SARS-CoV-2. Eur J Con- gram in Omo Nada district, Oromia region, Ethiopia. Contra-
tracept Reprod Health Care 2020; 25(4):319-20. cep Reprod Med 2018; 3:14.
https://doi.org/10.1080/13625187.2020.1768368 https://doi.org/10.1186/s40834-018-0068-7
20. Baldwin-Ragaven L. Social dimensions of COVID-19 in 23. Parrott A, Carman JG. Scaling up programs: Reflections on
South Africa: A neglected element of the treatment plan. the importance of process evaluation. Canadian Journal of
Wits Journal of Clinical Medicine 2020; 2(SI):33-8. Program Evaluation 2019; 34(1):131-8.
https://doi.org/10.18772/26180197.2020.v2nSIa6 https://doi.org/10.3138/cjpe.43216