Anda di halaman 1dari 7

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

VOLUME 23 No. 04 Desember • 2020 Halaman 120 - 126

Artikel Penelitian

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN


KESEHATAN REPRODUKSI DI KAMPUNG KB KABUPATEN:
STUDI KASUS KECAMATAN

EVALUATION OF FAMILY PLANNING AND REPRODUCTIVE HEALTH PROGRAM IMPLEMENTATION


IN KAMPUNG KB AT DISTRICT: A CASE STUDY

Syahra Sonia Andhiki1 * , Laksono Trisnantoro2 , Dwi Handono Sulistyo2


1
Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
2
Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan


Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT ABSTRAK
Background: The Kampung KB program since 2016 has made Latar Belakang: Program Kampung KB sejak tahun 2016 mem-
families take the initiative to invite the surrounding environment to buat keluarga berinisiatif mengajak lingkungan sekitar untuk ikut
participate in fulfilling family planning needs independently. The turut serta memenuhi kebutuhan KB dengan mandiri. Program
village KB program builds cross-sectoral collaboration, one of which kampung KB membangun kerja sama lintas sektoral, salah satunya
is fulfilling aspects of family planning with the achievement of long- dalam memenuhi aspek keluarga berencana dengan capaian alat
term contraceptives (MKJP). kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Objective: This study aims to explore the extent which is the ef- Tujuan: Penelitian bertujuan mengeksplorasi keefektifan implen-
fectiveness of Kampung KB Program was implemented and has tasi Program Kampung KB dan dampak terhadap capaian MKJP
an impact on MKJP achievements in Desa Sumberjaya Kecamatan di Kampung KB Desa Sumberjaya, Kecamatan Gondanglegi Kabu-
Gondanglegi, Kabupaten Malang. paten Malang.
Methods: The approach is a case study using quantitative and Metode: Pendekatan dilakukan dengan case study menggunakan
qualitative data that will provide information about the context, input, data kuantitatif dan kualitatif yang akan memberikan informasi men-
process, and product of family planning targets. Quantitative data genai context, input, process, dan product dari target-target kelu-
were collected from documented secondary data reports. Subjects arga berencana. Data kuantitatif dikumpulkan dari data sekun-
totalling 22 people are stakeholders involved in implementing family der laporan yang terdokumentasikan. Subjek berjumlah 22 orang
planning policies and program activities. Data were analyzed using adalah stakeholder yang terlibat dalam implementasi kebijakan dan
content analysis. kegiatan program KB. Data dianalisis menggunakan content analy-
Results: The implementation of Kampung KB Program in Desa sis.
Sumberjaya, Kecamatan Gondanglegi, has been going well in terms Hasil: Implementasi program Kampung KB di Desa Sumberjaya
of the implementation of POKJA activities, the activity of field line Kecamatan Gondanglegi telah berjalan dengan baik dari segi pelak-
officers, and the availability of contraceptives. In addition, the ob- sanaan kegiatan POKJA, keaktifan petugas lapangan, dan keterse-
stacles that need to be addressed are the insufficient distribution of diaan alat kontrasepsi. Selain itu, program memiliki hambatan yang
PLKB/Sub PPKBD/cadres in the field, low financial support coupled perlu ditangani, yaitu distribusi tenaga PLKB/Sub PPKBD/ kader
with the absence of a strong policy and other challenges that are yang belum mencukupi, dukungan dana yang, belum adanya kebi-
difficult to penetrate public trust related to MKJP. jakan, dan kepercayaan masyarakat terhadap MKJP yang rendah.
Conclusion: Aspects that caused MKJP’s achievement have not Kesimpulan: Aspek yang menyebabkan capaian MKJP belum
reached the target in Desa Sumberjaya Kecamatan Gondanglegi mencapai target di Desa Sumberjaya Kecamatan Gondanglegi,
Kabupaten Malang, including the lack of field line officers, mini- diantaranya: petugas lapangan yang kurang, dukungan dana op-
mal operational funding support, less operational policies, and the erasional yang rendah, kebijakan yang belum operasional, situ-
existence of a pandemic that caused many activities to be limited asi pandemi yang menyebabkan pembatasan atau pemberhentian
and even stopped as well as factors such as the socio-cultural kegiatan, serta faktor sosial budaya yang kuat.
complaints that are complained of difficult for field line officers to
penetrate. Kata Kunci: evaluasi program, kampung KB: keluarga berencana,
kesehatan reproduksi
Keywords: family planning, program evaluation, kampung KB,
reproductive health

* Penulis Korespondensi. Email: asyahrasonia@mail.ugm.ac.id


S. S. Andhiki, dkk: Evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kampung KB Kabupaten: Studi Kasus Kecamatan

PENDAHULUAN yang mempunyai pengalaman program KB yang


Pengendalian penduduk dan kesehatan repro- panjang dan telah memiliki beberapa indikator
duksi masih menjadi salah satu isu utama dalam keberhasilan dalam penanganan kependudukan
agenda pembangunan. Program Keluarga Berencana dan KB. Berdasarkan juknis kampung KB (2015)
dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) adalah salah serta Surat Keputusan Bupati Malang Nomor :
satu kegiatan prioritas dalam Rencana Pembangu- 188.45/147/KEP/35.07.013/ tahun 2018 tentang
nan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Kelompok Kerja Kampung KB terdapat beberapa in-
Kampung KB yang merupakan suatu wilayah tingkat dikator utama keberhasilan pelaksanaan kampung KB
RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu diantaranya penggunaan metode kontrasepsi jangka
dengan keterpaduan program kependudukan, kelu- panjang (MKJP) yang harus melebihi rata-rata capaian
arga berencana, pembangunan keluarga serta sektor kelurahan/desa. Kabupaten Malang sendiri menurut
terkait yang dilaksanakan secara sistematis.1 laporan Dinas Kependudukan dan Keluarga Beren-
Aspek keluarga berencana dan kesehatan re- cana (2019) menunjukkan gambaran yang serupa di
produksi yang masuk dalam Kampung KB juga mana capaian MKJP sebesar 32% dari target 23,5%
merupakan upaya penguatan program KKBPK yang sehingga dianggap mampu melampaui rata-rata na-
dikelola dan diselenggarakan oleh, dari, dan untuk sional.
masyarakat. Kampung KB bertujuan meningkatkan Kecamatan Gondanglegi menjadi satu dari 33 ke-
kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau camatan yang belum mampu mencapai beberapa in-
setara melalui program KKBPK, serta pembangu- dikator KB, salah satunya MKJP dalam beberapa
nan sektor lain seperti: pendidikan, kesehatan, dan tahun belakang dan masih berada di bawah rata-
ekonomi dalam rangka mewujudkan keluarga kecil se- rata daerah. Situasi pandemi semakin mempersulit
jahtera yang berkualitas.2 pelaksanaan program kampung KB, COVID-19 beber-
Kegiatan Kampung KB dikelola berdasarkan prin- apa dekade terakhir diprediksi akan menjadi ancaman
sip dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Kam- baru terhadap pelayanan kesehatan reproduksi. Pem-
pung KB dirancang sebagai upaya mengaktualisas- batasan pelayanan berpengaruh terhadap kebutuhan
ikan fungsi keluarga yang meliputi: fungsi keagamaan, KB akseptor KB.8 Selama pandemi, Provinsi Jawa
fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi per- Timur mengalami kenaikan angka drop out KB secara
lindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosial dan pen- signifikan, yaitu dari 1,13% pada Bulan Februari naik
didikan, fungsi ekonomi serta fungsi lingkungan yang menjadi 10,46% pada Bulan Juni. Hal tersebut sesuai
menjadi cerminan dari kesejahteraan dan ketahanan dengan kenaikan angka prevalensi kehamilan selama
keluarga.3 Aspek keluarga berencana dan kesehatan masa pandemi COVID-19 yang meningkat 2,5-2,8% di
reproduksi yang masuk dalam Program Kampung Jawa Timur.9
KB juga sebagai upaya penguatan program KKBPK Pandemi COVID-19 menimbulkan dampak pada
yang dikelola dan diselenggarakan oleh, dari, dan program Keluarga Berencana (KB) yaitu: 1) penu-
untuk masyarakat dalam memberdayakan dan mem- runan peserta KB karena keterbatasan akses layanan
berikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendap- dan perubahan ganti pola; 2) penurunan aktivitas
atkan pelayanan total program keluarga berencana.4 dalam kelompok kegiatan (BKB, BKR, BKL, PIK-R dan
Aspek keluarga berencana dan kesehatan re- UPPKS); dan 3) penurunan mekanisme operasional
produksi dalam program ini juga menjadi salah di lapangan, termasuk Kampung KB. Sehingga, hal
satu strategi efektif dalam menyelesaikan permasala- tersebut mempengaruhi pelayanan MKJP dan indika-
han ledakan penduduk yang diperkirakan akan ter- tor lainnya.10
jadi di masa depan dengan berbasis pemberdayaan
masyarakat.5 Pelaksanaan program KB sebelumnya METODE
di Indonesia menghadapi tantangan karena sistem de- Penelitian ini merupakan studi kasus tunggal yang
sentralisasi sejak tahun 2000, yang mengubah garis bersifat eksploratif deskriptif dengan menggunakan
kewenangan langsung ke kabupaten atau kota dan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan
tidak lagi di tingkat pusat.6 melalui informan terkait dengan cara wawancara men-
Berdasarkan juknis kampung KB tahun 2015, be- dalam dan studi literatur untuk melakukan identifikasi
berapa indikator utama keberhasilan pelaksanaan mendalam mengenai pelaksanaan kegiatan Keluarga
kampung KB adalah capaian penggunaan metode Berencana yang terlibat dalam Kampung KB.
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang harus Pemilihan subjek dalam penelitian ini dilakukan
melebihi rata-rata capaian kelurahan atau desa.7 dengan menggunakan metode purposive sampling,
Kabupaten Malang menjadi lokus yang menarik yaitu dengan memilih informan yang mempunyai be-
untuk dilakukan karena menjadi salah satu wilayah ragam informasi berdasarkan dengan kriteria yang

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 04 Desember 2020 • 121


S. S. Andhiki, dkk: Evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kampung KB Kabupaten: Studi Kasus Kecamatan

sesuai atau mewakili penelitian yang dilakukan.11 duduk dan Keluarga Berencana serta Kecamatan
Subjek penelitian berjumlah 22 orang, yang terdiri Gondanglegi di Kabupaten Malang. Kecamatan dipilih
dari:Kepala Camat, PKB, PLKB, PPKBD, Sub PP- berdasarkan hasil capaian MKJP tahun 2015 sampai
KBD Kecamatan Gondanglegi, Kepala Desa, tokoh Juni 2020 sejumlah 21% yang belum mampu melebihi
masyarakat, kader, pasangan usia subur Desa Sum- target rata-rata daerah maupun nasional (di bawah
berjaya, Kepala Dinas, Kabid KB, Kabid PP Dinas Pen- 23,5% untuk MKJP). Penelitian dilaksanakan mulai
gendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Bulan Februari sampai Bulan Mei 2021. Definisi op-
Penelitian dilakukan di Dinas Pengendalian Pen- erasional penelitian terdiri dari:

Tabel 1. Definisi operasional

Cara Pengumpulan
Variabel Definisi Operasional
Data
Evaluasi Input
Man Proporsi PKB/PLKB dan PPKBD/Sub PPKBD Wawancara Mendalam,
dalam membantu pelaksanaan kampung KB Telaah dokumen DPPKB
di kecamatan
Material Ketersediaan sediaan logistik (alat kontrasepsi) Wawancara Mendalam,
selama masa pandemi yang didistribusikan dokumentasi
oleh PLKB
Money Pengalalokasiaan ada tidaknya sumber Wawancara Mendalam
dukungan dana operasional pelaksanaan
kampung KB.
Method Standar Operasional Pelaksanaan Kegiatan Wawancara Mendalam,
program kampung KB Check list
Machine Dukungan sarana operasional pelaksanaan Wawancara Mendalam
program kampung KB yang ada
Evaluasi Proses
Kegiatan advokasi Proses dan frekuensi dari kegiatan advokasi Wawancara Mendalam,
dokumentasi
Kegiatan KIE Proses pelaksanaan dan frekuensi kegiatan Wawancara Mendalam,
KIE (edukasi mengenai keikutsertaan KB, dokumentasi
pengenalan alat kontrasepsi, dan lain-lain
bagi masyarakat)
Pelayanan KB Proses dan frekuensi pelayanan beragam Wawancara Mendalam,
KB di Kampung KB, di mana pelayanan yang dokumentasi
paling umum adalah konseling tentang KB
dan alat kontrasepsi
Pertemuan berkala Frekuensi pertemuan yang dilakukan oleh Wawancara Mendalam,
Kelompok Kegiatan kelompok kegiatan (POKTAN) BKB, BKR, dokumentasi
(POKTAN) BKL, UPPKS, IMP, lokakarya mini dan
POKTAN lainnya
Evaluasi Produk
Feedback Masukkan yang diberikan untuk pelaksanaan Wawancara Mendalam
kampung KB Responden yang menilai
bagaimana pelaksanaan Program Kampung
KB
Evaluasi Outcome
MKJP Jumlah penggunaan MKJP (Metode Kontrasepsi Dokumen, laporan
Jangka Panjang) melebihi capaian bulanan
desa

Analisis data dilakukan dengan proses analisis isi isis tertentu dalam membuat prediksi atau kesimpu-
(content analysis), yaitu mendeskripsikan seluruh data lan. Seluruh data dan informasi yang didapatkan dan
yang didapatkan dengan menggunakan teknik anal- terkumpul dari berbagai sumber melalui proses re-

122 • Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 04 Desember 2020


S. S. Andhiki, dkk: Evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kampung KB Kabupaten: Studi Kasus Kecamatan

duksi data (data reduction), diantaranya: persiapan pokja kampung KB, ada musyawarah kam-
dan pemeriksaan seluruh data, coding, pengkatego- pung KB, ada apa ya itu, ada pelatihan.
rian, penyajian data, interpretasi data, dan triangu- Akhirnya ya palingan ke pelatihan,”
lasi sumber, yaitu membandingkan hasil wawancara (informan II1)
mendalam dengan hasil pengamatan, dokumen, dan
Petunjuk Teknis Kegiatan (Method)
penelitian sebelumnya.
Mekanisme operasional dan pengelolaan Program
HASIL Kampung KB di desa sudah diatur sesuai Stan-
Evaluasi Input dar Operasional Prosedur (SOP) dan Surat Kepu-
Responden mengatakan jumlah tenaga lapangan tusan Tugas Kelompok Kerja (SK POKJA) Bupati
untuk Program Kampung KB masih kurang. Hal ini Malang Nomor 188.45/147/KEP/35.07.013/2018 ten-
menjadi salah satu faktor penghambat program yang tang Kelompok Kerja Kampung Keluarga Berencana di
belum berjalan secara optimal: Kabupaten Malang. Pelaksanaan Program KB mem-
punyai kesepakatan operasional dari berbagai unsur
”Untuk petugas penyuluh KB yang PNS terkait pelaksanaan program di daerah secara ter-
yang statusnya penyuluh, itu saat ini ada struktur, terencana, dan koordinasi rutin:
sekitar 89 orang. Kalau kita rasionalkan,
”Ada SKnya itu gak lihat ya disana? Apa
rasionalisasi dengan jumlah desa di Kabu-
disini ya SK nya. Pokoknya SK Bupati ada,
paten Malang itu jumlahnya rasionya 1: 4-5
kecamatan ada, desa ada, ada kelom-
desa”
pok kerja pokjanya. Nah itu yang kita
(Informan IT1)
gunakan sebagai payung hukum secara
Sedangkan, faktor pendukung yang menjadi input umum. Sisanya ya sesuai instruksi dan
program adalah ketersediaan MKPJP di Desa Gon- petunjuk teknis”
danglegi yang sangat cukup dan mudah diakses oleh (Informan II1)
masyarakat: Sarana Operasional (Machine)
Sarana operasional dan sarana yang tersedia un-
”Kalau kebutuhan kontrasepsinya cukup
tuk menunjang Program Kampung KB adalah ban-
bu, hanya masyarakat minatnya rendah.
gunan sekretariat yang terletak kurang lebih 50 me-
Masih banyak yang takut. Padahal untuk
ter setelah gapura Kampung KB. Responden meny-
dapet alat kontrasepsi banyak dan mudah
atakan, sarana Kampung KB sudah tersedia di Kam-
di puskesmas.. di bidan. Di desa ini ada
pung KB Dusun Alas Cilik. Namun sarana dalam
dua, di Alas Cilik, bidan mandiri dan bidan
kondisi yang sangat terbatas.
desa. Apalagi kalo ada safari gratis”
(informan II8)
Evaluasi Proses
Ketersediaan sarana dan prasana didukung oleh Berbagai sarana evaluasi Kampung KB, seperti:
kerja sama program dengan dengan beberapa fasili- kegiatan advokasi, Komunikasi Informasi, dan Edukasi
tas kesehatan milik pemerintah ataupun swasta yang (KIE), pelayanan dan konseling KB, dan Kelompok
tersebar di Kabupaten Malang. Misalnya puskesmas, Tani (POKTAN) di Kampung KB sudah dilaksanakan
rumah sakit, dan klinik mandiri sebanyak sembilan pu- secara rutin. Namun, kegiatan tersebut tidak berfokus
luh enam klinik. membahas kendala atau evaluasi dari pelaksanaan
Kampung KB. Responden menyatakan, kondisi pan-
Ketersediaan Alat Kontrasepsi (Material) demi yang menghambat kegiatan juga mempengaruhi
Pendanaan menjadi salah satu aspek penting proses evaluasi kegiatan Kampung KB.
dalam pelaksanaan Program Keluarga Berencana.
Besaran anggaran dana biasanya sudah ditentukan Evaluasi Outcome
dalam perencanaan anggaran sebelumnya. Pen- Salah satu indikator keberhasilan program Kam-
danaan pelaksanaan Kampung KB bersumber dari pung KB adalah meningkatnya capaian Alat kon-
Dana Alokasi Khusus (DAK) yang di-transfer langsung trasepsi jangka panjang (MKJP). Capaian MKJP
dari pusat ke daerah. Pendanaan bertujuan mengger- masih jauh dari capaian rata-rata daerah. Capa-
akkan Kampung KB, meskipun dengan jumlah yang ian angka tertinggi yang pernah ditembus daerah
terbatas: sebesar 14,55% dari peserta KB aktif. Pengger-
akan penggunaan MKJP juga masih menjadi tantan-
”Kalau sumber dana sebenernya ada gan petugas lapangan. Petugas mengalami kesulitan
aja.. APBN, ada pengelolaan, pembinaan, dalam menyosialisasikan MKJP karena kepercayaan

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 04 Desember 2020 • 123


S. S. Andhiki, dkk: Evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kampung KB Kabupaten: Studi Kasus Kecamatan

dan keyakinan masyarakat yang masih kuat. Namun, tuk memberikan pengaruh atas sistem kesehatan.15
masyarakat memberi feedback yang baik kepada Pro- Kebijakan memiliki dampak pada lima dimensi,
gram Kampung KB ini. Sehingga, potensi pengem- yaitu dampak pada masalah publik dan pada orang
bangan Program Kampung sangat besar. yang terkait di dalamnya, dampak pada keadaan
kelompok lain di luar sasaran sebuah kebijakan,
PEMBAHASAN dampak terhadap keadaan saat ini dan juga masa de-
Sumber Daya pan, dan biaya yang secara tidak langsung ditang-
Kampung KB adalah terobosan untuk mengger- gung masyarakat.16 Sedangkan, kebijakan di Kabu-
akkan program di dusun.12 Salah satu aspek pent- paten Malang belum mampu mengatur operasional
ing yaitu petugas di lapangan. Kedudukan dan tugas pelaksanaan Kampung KB.
petugas lapangan terdapat dalam lampiran Undang- Hal berbeda terjadi di Daerah Purwakarta, Per-
Undang Nomor 23 tahun 2014. Rasio untuk capaian aturan Bupati Purwakarta Nomor 123 Tahun 2019
yang ideal adalah satu orang PKB/PLKB membina tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Keluarga
paling banyak dua desa atau kelurahan. Kekurangan Berencana Menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka
SDM menjadi kelemahan pelaksanaan Kampung KB. Panjang (KB-MKJP) berbasis Insentif dan Disinsen-
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Rianto, bahwa tif mengharuskan pemerintah memberi insentif sub-
masalah dalam proses evaluasi adalah permasalahan sidi biaya pelayanan KB-MKJP. Hal tersebut bertu-
SDM yang kurang.13 juan meningkatkan jumlah KB-MKJP. Perubahan dari
sistem sentralistik ke desentralisasi membawa pe-
Dukungan Dana rubahan pendekatan yang memberikan lebih banyak
Dukungan pendanaan untuk operasional kegiatan kewenangan pada daerah, termasuk dalam kebijakan
minim atau bahkan tidak ada sama sekali, ke- kesehatan reproduksi dan pelayanan KB.17
cuali kegiatan dari mitra lintas sektor. Hal ini
sejalan dengan penelitian oleh Mardiyono, bahwa Sarana Operasional
dukungan operasional program KKBPK dari APBD Sarana operasional Kampung KB sudah tersedia
dan APBN maupun sumber dana lain rendah namun terbatas, misalnya sekretariat Kampung KB
dan belum berfokus ke wilayah Kampung KB.12 yang terletak di tanah perairan dan kapasitas penam-
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Malang Nomor pungan masyarakat terbatas. Namun, SK dan Juknis
: 188.45/147/KEP/35.07.013/ tahun 2018 tentang Kampung KB belum mengatur standar bangunan dan
Kelompok Kerja kampung KB di Kabupaten Malang, sarana prasarana. Kepemilikan sarana dan prasarana
bahwa dalam meningkatkan kualitas hidup, pemerin- adalah kewenangan desa untuk mendukung pelak-
tah memberikan dukungan dana dari APBD dan sum- sanaan Kampung KB.
ber dana lain.
Namun, dukungan dana tidak terlaksana karena Kegiatan Kampung KB
Rencana Kerja Masyarakat tingkat desa tidak terdoku- Keberhasilan proses program Kampung KB dipen-
mentasi dengan baik. Sehingga, kegiatan sulit men- garuhi frekuensi dan kualitas kegiatan advokasi
dapatkan dukungan dana desa. Dana yang terbatas dan KIE, pelayanan konseling KB, serta pertemuan
juga mengakibatkan insentif rendah. Hal ini men- berkala kelompok kegiatan (POKTAN). Kegiatan ad-
jadi salah satu faktor masyarakat tidak berpartisipasi vokasi dilakukan sebelum kegiatan di kampung KB
menjadi kader Kampung KB.13 Insentif kinerja dapat dan belum berfokus pada indikator keberhasilan
meningkatkan produktivitas di berbagai bidang, ter- kampung KB, khususnya capaian MKJP. Pertemuan
masuk kesehatan dan manajemen.14 anggota program tidak dilakukan setiap bulan se-
cara rutin selama pandemi. Wabah infeksi berpotensi
Kebijakan Kampung KB merusak program keluarga berencana seperti menu-
Beberapa kebijakan tentang berdirinya Kampung runya distribusi kontrasepsi sebesar 65% di Liberia
KB adalah Surat Edaran Mendagri No.440/70/SJ dan dan 23% di Sierra Leone pada saat epidemi ebola di
Surat Kepala BKKBN Pusat No. 046/BL/200/B4/2016. Afrika Barat.18 Pemerintah perlu melakukan konseling
Sebagai tindak lanjut kebijakan pusat, terda- reproduksi selama pandemi.19
pat Surat Keputusan Bupati Malang Nomor:
188.45/147/KEP/35.07.013/ tahun 2018. Hukum dan Evaluasi Outcome
peraturan adalah kunci mekanisme implementasi su- Pembatasan pelayanan kesehatan menyebabkan
atu program untuk menerjemahkan tujuan kebijakan capaian MKJP menurun atau stagnan. Hal ini juga
kesehatan menjadi tindakan melalui pengaturan stan- dialami oleh Afrika Selatan, penurunan jumlah pe-
dar, persyaratan, penggunaan sanksi, dan insentif un- manfaatan pelayanan kesehatan menyebabkan per-

124 • Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 04 Desember 2020


S. S. Andhiki, dkk: Evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kampung KB Kabupaten: Studi Kasus Kecamatan

mintaan KB menurun.20 Data penggunaan KB pada REFERENSI


tahun 2018-2020 menyatakan penggunaan MKJP 1. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kampung KB. Jakarta: Badan
lebih dari 50% didominasi oleh jenis kontrasepsi im- Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
plant karena tidak membuat masyarakat takut dan pe- 2015.
2. Ramadhani NF, Tukiman. Implementasi Program Kampung
masangannya mudah. Keluarga Berencana Di Kelurahan Sidotopo Kecamatan Se-
Faktor budaya juga menjadi tantangan rendah- mampir Kota Surabaya. Public Administration Journal of Re-
nya capaian MKJP. Hal yang sama ditemukan di search 2020; 2(4):376-92.
https://doi.org/10.33005/paj.v2i4.65
Bangladesh, bahwa kehamilan tidak diinginkan terjadi 3. Anggraeni N, Afifuddin, Suyeno. Implementasi Program
karena larangan agama dan sosial menggunakan KB Kampung Keluarga Berencana Dalam Meningkatkan Kual-
modern, penentangan suami dan pengetahuan wanita itas Hidup Masyarakat (Studi Kasus Desa Sumberkarang
tentang kontrasepsi rendah.21 Studi sebelumnya juga Kabupaten Mojokerto). Respon Publik 2020; 14(1):32-41.
4. Wita IM. Implementation of Kampung KB in Increasing Com-
menyatakan bahwa outcome kesehatan wanita di ne- munity Self-Help at Kampung KB Kecamatan Nagrak Kabu-
gara berkembang rendah karena perbedaan sosial paten Sukabumi. SPEKTRUM Jurnal Pendidikan Luar Seko-
ekonomi, sosial budaya, dan pelayanan kesehatan lah (PLS) 2019; 7(2):163-8.
https://doi.org/10.24036/spektrumpls.v2i2.10323
kurang. Misalnya, sosialisasi informasi seksualitas
5. Anjani R, Hairunnisa H, Khoirunisa AR. Implikasi Perubahan
dan kontrasepsi terbatas dapat membatasi kemam- Makna Berita Elektronik sebagai Media Pembelajaran Teks
puan orang membuat pilihan seksual dan hak mereka Berita. PROSIDING SAMASTA 2020; 1-20.
sendiri.22 6. Nurfauziya A, Prakosa KB, Kusuma H. Dampak Desen-
tralisasi Fiskal Terhadap Kesehatan Masyarakat (Studi Di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). Future Jurnal Man-
Feedback ajemen dan Akuntansi 2018; 5(2):191-209.
Dokumentasi laporan evaluasi di berbagai 7. Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berba-
sis Hak untuk Percepatan Akses terhadap Pelayanan Kelu-
tingkatan belum tersedia. Namun, Kampung KB men- arga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terin-
dapatkan respons positif masyarakat dan tatanan tegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia.
pelaksana program. Selain itu, evaluator lapangan Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Na-
mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pro- sional (BKKBN), 2013.
8. Riley T, Sully E, Ahmed Z, Biddlecom A. Estimates of the
gram, khususnya mendokumentasikan pelaksanaan potential impact of the COVID-19 pandemic on sexual and
program dan membuat program inovatif. Sehingga, reproductive health in low-and middle-income countries. Int
Program Kampung KB dapat dikembangkan ke skala Perspect Sex Reprod Health 2020; 46:73-6.
lebih besar.23 https://doi.org/10.1363/46e9020
9. Widyawati SA, Siswanto Y, Najib N. Determinan Kejadian
Berhenti Pakai (Drop Out) Alat Kontrasepsi. HIGEIA (Journal
of Public Health Research and Development) 2020; 4(1):122-
KESIMPULAN
32.
Terdapat beberapa faktor penyebab pelaksanaan https://doi.org/10.15294/higeia.v4i1.32124
10. Witono W, Parwodiwiyono S. Kepesertaan Keluarga Beren-
Kampung KB yang belum maksimal dalam memenuhi
cana Pada Masa Awal Pandemi Covid-19 di Daerah Istimewa
target capaian MKJP dan kepesertaan KB di Desa Yogyakarta. PANCANAKA Jurnal Kependudukan, Keluarga,
Sumberjaya, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten dan Sumber Daya Manusia 2020; 1(2):77-88.
Malang, diantaranya: https://doi.org/10.37269/pancanaka.v1i2.47
11. Utarini A. Tak Kenal Maka Tak Sayang: Penelitian Kualitatif
dalam Pelayanan Kesehatan. UGM PRESS; 2020 Jun 12.
1) Feedback kader/Sub PPKBD ke Dinas Pen- 12. Mardiyono M. Kampung KB sebagai upaya pemberdayaan
gendalian Penduduk dan Keluarga Berencana masyarakat/keluarga di Jawa TIMUR. (Studi Di Kota
Malang Dan Kabupaten Bondowoso). CAKRAWALA. 2017;
yang terlibat pada program Kampung KB ku- 11(2):129-36.
rang baik dikarenakan merasa masih stagnan- 13. Rianto F, Nengsih NS, Setyadiharja R. Evaluasi program
nya program. Terlebih kondisi pandemi menye- Kampung Keluarga Berencana di Kota Tanjungpinang. Ju-
babkan frekuensi kegiatan menurun bahkan pro- rnal Dimensi 2019; 8(2):286-306.
https://doi.org/10.33373/dms.v8i2.2158
gram berhenti; 14. Hur J, Lee-Yoon A, Whillans AV. Are they useful? The effects
2) Sumber daya manusia sebagai pelaksana pro- of performance incentives on the prioritization of work versus
gram kurang insentif yang minim; personal ties. Organizational Behavior and Human Decision
3) Kebijakan yang kurang spesifik menyebabkan Processes 2021; 165:103-14.
15. Clarke D. Law, regulation and strategizing for health. Strate-
kurangnya dukungan dana untuk pencapaian gizing national health in the 21st century: a handbook.
target MKJP; Geneva: World Health Organization. 2016; 14.
4) Sarana operasional terbatas, sarana prasarana 16. Permatasari IA. Kebijakan Publik (Teori, Analisis, Implemen-
tasi Dan Evaluasi Kebijakan). TheJournalish: Social and
yang tidak lengkap menyebabkan sarana Government 2020; 1(1):33-7.
prasarana tidak mampu menampung 17. Fatoni Z, Astuti Y, Seftiani S, Situmorang A, Widayatun NF,
masyarakat dalam jumlah banyak. Purwaningsih SS. Implementasi kebijakan kesehatan repro-

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 04 Desember 2020 • 125


S. S. Andhiki, dkk: Evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kampung KB Kabupaten: Studi Kasus Kecamatan

duksi di Indonesia: sebelum dan sesudah reformasi. Jurnal 21. Khan MN, Harris M, Loxton D. Modern contraceptive use fol-
Kependudukan Indonesia 2015; 10(1):65-74. lowing an unplanned birth in Bangladesh: an analysis of na-
https://doi.org/10.14203/jki.v10i1.56 tional survey data. Int Perspect Sex Reprod Health 2020;
18. Webster P. Virtual health care in the era of COVID-19. Lancet 46:77-87.
2020; 395(10231):1180-1. https://doi.org/10.1363/46e8820
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30818-7 22. Endriyas M, Belachew T, Megerssa B. Missed opportunities
19. Bahamondes L, Makuch MY. Family planning: an essential in family planning: process evaluation of family planning pro-
health activity in the pandemic of SARS-CoV-2. Eur J Con- gram in Omo Nada district, Oromia region, Ethiopia. Contra-
tracept Reprod Health Care 2020; 25(4):319-20. cep Reprod Med 2018; 3:14.
https://doi.org/10.1080/13625187.2020.1768368 https://doi.org/10.1186/s40834-018-0068-7
20. Baldwin-Ragaven L. Social dimensions of COVID-19 in 23. Parrott A, Carman JG. Scaling up programs: Reflections on
South Africa: A neglected element of the treatment plan. the importance of process evaluation. Canadian Journal of
Wits Journal of Clinical Medicine 2020; 2(SI):33-8. Program Evaluation 2019; 34(1):131-8.
https://doi.org/10.18772/26180197.2020.v2nSIa6 https://doi.org/10.3138/cjpe.43216

126 • Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 04 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai