Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PENDEKATAN DAN CARA

OPRASINAL PROGRAM PELAYANAN KB

Dosen Pengampu

Sri Yanti Kusika, S.SiT, M.Kes

Nama Kelompok 4

Asti Sundari Nur Syarfah


Aufi Dalillah Budjang Sindi Suryani
Eka Fitriana Suciyanti Z. Kowiloy
Nadila Mokodompit Yulfin Indriyani
Nevi Amriani Tiara Madya

JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES PALU
TAHUN 2021
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam garis-garis besar haluan Negara ( GBHN ) tahun 1988 di tegaskan
bahwa tujuan program kb nasional adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu
dan anak, dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar
bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran
dalam upaya menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk indonesia. Selain
itu untuk mendukung usaha tersebut, perlu ditingkatkan usaha-usaha
pengembangan kualitas sumberdaya manusia dalam kaitan dengan
pembangunan jangka panjang tahap kedua atau kebangkitan kb kedua. Dalam
usaha untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, pemerintah telah dan sedang
lakukan pembangunan di segala bidang, termasuk usaha-usaha untuk mengatasi
masalah kependudukan. Berbagai masalah kependudukan tersebut meliputi,
antara lain pertumbuhan penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang
tidak merata, penduduk usia muda yang besar, kualitas sumber daya manusia
yang masih relatif rendah. Pada dasarnya tujuan kb nasional mencakup dua hal,
yaitu kuantitatif dan kualitatif, tujuan kuantitatif adalah menurunkan dan
mengendalikan pertumbuhan penduduk. Sedangkan tujuan kualitatif adalah
untuk menciptakan atau mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
Gerakan KB nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan
mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
melembagakan dan membudayakan norma keluarga kecil bahagia sejahtera
(NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia. Tujuan
gerakan KB nasional adalah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang
menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui penendalian
kelahiran dan pertumbuhan penduduk indonesia.
B. Tujuan
Untuk mengetahui bagian-bagian dari strategi pendekatan program pelayanan
KB dan cara oprasional program pelayanan KB
BAB ll

TINJAUAN TEORI

A. Strategi Pendekatan Program Pelayanan KB


Strategi pendekatan dalam program keluarga berencana antara lain :
1. Pendekatan kemasyarakatan (community approach).
Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran serta
masyarakat (kepedulian) yang dibina dan dikembangkan secara
berkelanjutan.
2. Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative approach).
Mengkoordinasikan berbagai pelaksanaan program KB dan
pembangunan keluarga sejahtera sehingga dapat saling menunjang dan
mempunyai kekuatan yang sinergik dalam mencapai tujuan dengan
menerapkan kemitraan sejajar.
3. Pendekatan integrative (integrative approach).
Memadukan pelaksanaan kegiatan pembangunan agar dapat mendorong
dan menggerakkan potensi yang dimiliki oleh semua masyarakat
sehingga dapat menguntungkan dan memberi manfaat pada semua pihak.
4. Pendekatan kualitas (quality approach).
Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayanan
(provider) dan penerima pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan
kondisi.
5. Pendekatan kemandirian (self rellant approach)
Memberikan peluang kepada sektor pembangunan lainnya dan
masyarakat yang telah mampu untuk segera mengambil alih peran dan
tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB nasional.
6. Pendekatan tiga dimensi ( three dimension approach).
Strategi tiga dimensi program kb sebagai pendekatan program kb
nasional. strategi ini diterapkan atas dasar survei terhadap kecenderungan
respon pasangan usia subur (PUS) di Indonesia terhadap ajakan (KIE)
untuk berkb. Berdasarkan hasil survei tersebut respon pus terhadap KIE
kb terbagi dalam 3 kelompok :
 15% pus langsung merespon ya untuk ber kb.
 15% - 55% pus merespon ragu-ragu untuk ber kb.
  30% pus merespon tidak untuk ber kb.

Strategi 3 dimensi ini juga diterapkan untuk merespon


kemendesakkannya untuk scepatnya menurunkan TFR dan membudayakan
NKKBS sebagai normaprogram KBN .Strategi dimaksud dibagi dalam 3 tahap
pengelolahan program KBN sebagai berikut :

 Tahap perluasan jangkauan


Pada tahap ini penggarapan program lebih di fokuskan kepada sasaran :
a. Coverage Wilayah
Penggarapan wilayah adalah penggarapan program kb
lebih diutamakan pada penggarapan wilayah potensial seperti
wilayah jawa bali yaitu propinsi jawa barat, jawa tengah, jawa
timur, dan bali dengan kondisi jumlah peduduk dan laju
pertumbuhan yang besar.
b. Coverage Khalayak
Diarahkan pada upaya menjadi akseptor kb sebanyak
banyaknya pada tahap ini pendekatan pelayanan kb didasarkan
pada pendekatan klinik.
 Tahap Pelembagaan
Tahap ini diterapkan untuk menganti simpasi keberhasilan pada
tahap potensi yaitu tahap perluasan jangkauan. Pada tahap ini Coverage
Wilayah diperluas menjangkau propinsi propinsi diluar jawa sampai bali
dengan sebutan propinsi luar jawa bali yaitu: Propinsi-propinsi dipulau
sumatera, sebahagian pulau kalimatan, pulau sulawesi.Sedangkan pda
tahap ini Coverage khalayak diarahkan pada jangkauan PUS yang ragu-
ragu dengan merangsang timbulnya partisipasi masyarakat sebagai
pengelola program yang seperti PPKBD (Pos LB Desa, Sub Pos KB dan
LSM lainnya).
Pada tahap ini indikator kuantitatif kesertaan berKB pada kisaran
45% - 65% dengan prioritas pada pelayanan kontrasepsi Methode Jangka
Panjang (MJP) dengan memanfaatkan momentum-momentum besar.
 Tahap pembudayaan program kb
Pada tahap ini Coverage Wilayah diperluas menjangkau propinsi-
propinsi diseluruh Indonesia . Sedangkan Coverage khalayak diperluas
menjangkau sisa PUS yng menolak, oleh peserta itu pendekatan program
KB dilengkapi dengan pendekatan Takesra dan Kukesra.

B. Cara Oprasional Program Pelayanan KB


Cara operasional program pelayanan KB meliputi :
 Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).
Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan
memberikan penerangan konseling, advokasi, penerangan kelompok
(penyuluhan) dan penerangan massa melalui media cetak, elektronik.
Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat
dalam berKB, melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera (NKKBS).
 Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB.
Dikembangkan program reproduksi keluarga sejahtera. Para
wanita baik sebagai calon ibu atau ibu, merupakan anggota keluarga
yang paling rentan mempunyai potensi yang besar untuk mendapatkan
KIE dan pelayanan KB yang tepat dan benar dalam mempertahankan
fungsi reproduksi.
Reproduksi sehat sejahtera adalah suatu keadaan sehat baik fisk,
mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang
berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi. Bukan
hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk
berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup
spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki
hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara
keluarga  dengan lingkungan.
Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2
gerakan yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan
gerakan keluarga sehat sejahtera dan gerakan keluarga sadar HIV/AIDS.
Pengayoman, melalui program ASKABI (Asuransi Keluarga Berencana
Indonesia), tujuan agar merasa aman dan terlindung apabila terjadi
komplikasi dan kegagalan.
 Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah.
PSM ditonjolkan (pendekatan masyarakat) serta kerjasama
institusi pemerintah (Dinas Kesehatan, BKKBN, Depag, RS,
Puskesmas).
 Pendidikan KB.
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas
KB, bidan, dokter  berupa pelatihan konseling dan keterampilan.
BAB lll

PENUTUP

A. Kesimpulan
Program gerakan KB di laksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan bangsa di mana pada saat ini pemerintah sedang melakukan
pembangunan di segala bidang, termasuk untuk mengatasi berbagai masalah
kependudukan seperti pertumbuhan penduduk yang tinggi, penyebaran
penduduk yang tidak merata dan kualitas sumber daya manusia yang relatif
rendah.
Adapun strategi pendekatan yang dilakukan dalam program pelayanan kb
meliputi: Pendekatan Kemasyarakatan (community approach), Pendekatan
koordinasi aktif (active coordinative approach), Pendekatan integrative
(integrative approach), Pendekatan kualitas (quality approach), Pendekatan
kemandirian (self rellant approach), Pendekatan tiga dimensi ( three dimension
approach).
Dalam pelayanan KB juga ada cara operasinal programnya yang
meliputi: Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), Pelayanan
kontrasepsi dan pengayoman peserta KB, Peran serta masyarakat dan institusi
pemerintah dan Pendidikan KB.
DAFTAR PUSTAKA

BidanIdaman: “ STRATEGI PENDEKATAN dan CARA OPERASIONAL PROGRAM PELAYANAN KB ”


(dewiasmidwifery.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai