Anda di halaman 1dari 54

Promosi Bidan Siaga, Pengenalan Tanda

Bahaya Ibu Hamil, Pengembangan Kader dan


Wahana Kemasyarakatan, Kelas Ibu Hamil
Della Monica Rachmawati
Delvia Marcelinna
Mutiah Arini
Nurhayati
Restu Elevera
Promosi Bidan Siaga
Promosi Bidan Siaga merupakan salah
satu cara untuk melakukan promosi
kesehatan yang tepat, yaitu dengan
melakukan pendekatan dengan dukun
bayi yang ada di desa untuk bekerja sama
dalam pertolongan persalinan.
Kemitraan dengan dukun
Kemitraan bidan dengan dukun adalah
suatu bentuk promosi dan kerjasama
bidan dengan dukun yang saling
menguntungkan dengan prinsip
keterbukaaan, kesetaraan, dan
kepercayaan dalam upaya untuk
menyelamatkan ibu dan bayi.
Kebijakan
Meningkatkan persalinan dan perawatan bayi
baru lahir oleh tenaga kesehatan melalui
kemitraan bidan dengan dukun
Setiap ibu bersalin dan bayi baru lahir
memperoleh pelayanan dan pertolongan oleh
tenaga kesehatan yang kompeten dalam
pertolongan persalinan .
Seluruh dukun yang ada dilibatkan dalam suatu
bentuk kerjasama yang menguntungkan antara
bidan dengan dukun dalam bentuk kemitraan.
Mekanisme Kerja
Di dalam konsep kemitraan bidan dengan
dukun, dukun bayi perlu diberikan
wawasan dalam bidang kesehatan ibu dan
bayi baru lahir, terutama tentang tanda
bahaya pada kehamilan, persalinan dan
nifas serta persiapan yang harus dilakukan
oleh keluarga dalam menyongsong
kelahiran bayi.
Tugas bidan di Desa/bidan pembina
wilayah
 Mendata dan memetakan dukun bayi dan ibu hamil.
 Berkoordinasi dengan Lintas Sektor di Desa/Kelurahan
dalam pelaksanaan kegiatan.
 Membangun jejaring dengan LSM, PKK, Tokoh agama,
Tokoh Masyarakat dan Swasta di Desa/Kelurahan.
 Membina dukun yang berada di wilayah setempat.
 Melaksanakan kegiatan program kemitraan bidan dengan
dukun.
 Melakukan evaluasi kegiatan program kemitraan bidan
dengan dukun.
 Bertanggung jawab dan melaporkan kepada kepala
Puskesmas.
Peran bidan dengan dukun dalam
pelaksanaa kemitraan

Bidan

 Mempersiapkan sarana  Injeksi Vit K1 dan salep mata


prasara persalinan aman dan antibiotik pada bayi baru lahir
alat resusitasi bayi baru lahir,  Melakukan perawatan bayi baru
termasuk pencegahan infeksi lahir
 Memantau kemajuan  Melakukan tindakan PPGDON
persalinan sesuai dengan apabila mengalami komplikasi
partograf  Melakukan rujukan bila
 Melakukan asuhan persalinan. diperlukan
 Melaksanakan IMD dan  Melakukan pencatatan

pemberian ASI segera kurang persalinan


dari 1 jam.  Melakukan pelaporan
Dukun

 Mengantar calon ibu bersalin  Melakukan ritual


ke Bidan keagamaan/tradisional yang
 Mengingatkan keluarga sehat sesuai tradisi setempat
 Membantu bidan dalam
menyiapkan alat transport
untuk pergi ke perawatan bayi baru lahir
Bidan/memanggil Bidan  Membantu ibu dalam inisiasi

 Mempersiapkan sarana menyusu dini kurang dari 1 jam


prasaran persalinan aman  Memotivasi rujukan bila

 Mendampingi ibu pada saat diperlukan


 Membantu bidan
persalinan
membersihkan ibu, tempat dan
 Membantu bidan pada saat
alat setelah persalinan
proses persalinan
Pengenalan Tanda Bahaya
Kehamilan
PERDARAHAN
Keluarnya darah dari jalan lahir. Perdarahan
yang terjadi pada kehamilan adalah hal
yang perlu diwaspadai. Perdarahan
pervaginam merupakan tanda terjadinya
abortus, mola hidatidosa dan KET.
Mual berat dan muntah-
muntah
Mual dan muntah ketika hamil memang
hal yang wajar terjadi, namun bisa
menjadi hal yang serius jika tidak
terkendali dan parah.

MENGAP
A ???
Sering muntah ketika hamil juga bisa menjadi tanda
bahaya kehamilan seperti :
Preeklamsia (komplikasi kehamilan yang ditandai
dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda
kerusakan pada sistem organ lain), jika muntah-
muntah selama paruh kedua masa kehamilan,
nyeri di bawah tulang rusuk, dan pembengkakan
di wajah, tangan atau kaki.
Keracunan makanan, jika muntah disertai diare
Infeksi ginjal, jika muntah disertai demam dan
nyeri di punggung bawah atau sekitar alat
kelamin.
Demam

segera hubungi dokter jika


demam berlangsung lebih
dari 24-36 jam dan suhu
tubuh di atas 37,5°C tapi
tidak menunjukkan gejala
flu atau pilek. Atau jika
suhu tubuh lebih dari 39°C
selama beberapa waktu,
karena ini dapat
membahayakan bayi
dalam kandungan
Pergerakan Janin Berkurang

Jika pola pergerakannya berubah


(berhenti atau melamban) setelah 24
minggu, ini berarti terjadi sesuatu
dengan janin yang dikandung. Bila bayi
kurang bergerak seperti biasanya
menunjukkan kondisi yang
membahayakan janin.
Biasanya gerakan janin minimal 3 kali
dalam 1 jam.
Gerakan janin minimal 10 x dalam 12
jam.
Keluar cairan dari vagina

Jika ada cairan yang


merembes dari vagina pada
masa kelamilan kurang dari 37
minggu, itu harus di pastikan
urine atau air ketuban.
Gejala preeklamsia
Jatuh
Sakitkepala hebat
Pengihatan/ pandangan kabur
Bengkak pada muka, kaki dan
tangan
Tata cara pengembangan promosi
 Bidan mensosialisasikan promosi kesehatan kepada
lintas program yang ada di Puskesmas
 Bidan bersama Kepala Puskesmas dan petugas lainnya
mensosialisasikan promosi kesehatan tentang tanda
bahaya kehamilan kepada Stake Holder
 Bidan berkoordinasi dengan kader tentang rencana
pendataan
 Bidan melatih kader tentang pendataan pada ibu hamil
 Kader melaksanakan Pengumpulan data dengan cara
mengunjungi rumah tangga diwilayah yang telah
ditentukan
 Bidan mengelola data untuk mengetahui urutan permasalahan
 Bidan melakukan intervensi sesuai dengan permasalahan
yang ada sesuai dengan hasil Pendataan
 Bidan membuat laporan pelaksanaan kegiatan tiap triwulan ke
Dinkes dan Puskesmas.
 Bidan bersama FMD (Forum Masyarakat desa) mengadakan
SMD ( Survey Mawas Diri ) dengan materi survey : (tanda
bahaya kehamilan)
 FMD bersama bidan berdasarkan hasil SMD mengadakan
MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) untuk membahas
temuan pada waktu SMD serta membahas tindak lanjut untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan
 Evaluasi Kegiatan dilakukan dengan mengadakan Survey
Mawas Diri guna melihat perkembangan dari interfensi yang
dilakukan.
Desa Siaga
Pengertian
Tata Cara Pengembangan Desa Siaga

Pengembangan desa siaga


dilaksanakan dengan membantu
untuk menjalani proses
pembelajaran untuk pemecahan
masalah yang terorganisasi dan
dilakukan oleh forum masyarakat
desa (pengorganisasian masyarakat)
Tahapan pengembangan desa siaga

Pada tahap 1, dilakukan sosialisasi dan


survei mawas diri (SMD)
Pada tahap 2, dilakukan pembuatan rencana
kegiatan
Tahap 3, merupakan tahap pelaksanaan dan
monitoring
Tahap 4, kegiatan evaluasi atau penilaian
Prinsip-prinsip pengembangan desa
siaga (Depkes, 2008)

1. Titik temu antara pelayanan kesehatan dan


program kesehatan yang diselenggarakan
oleh pemerintah dengan upaya masyarakat
terorganisir
2. Mengandung makna kesiapan dan kesiagaan
3. Prinsip respon segera.
4. wadah bagi masyarakat sistem pelayanan
kesehatan untuk menyelenggarakan berbagai
program kesehatan.
Indikator pengembangan desa siaga

1.
Proses Pengembangan Kader

Kader Pemberdayaan Masyarakat


(KPM) merupakan tenaga
penggerak di desa atau kelurahan
yang akan diserahi tugas
pendampingan di desa atau
kelurahan dalam rangka
pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif.
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam
Proses Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif

Menyusun rencana pengembangan


Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
bersama Forum Desa dan Kelurahan
Siaga.
Melaksanakan, mengendalikan,
memanfaatkan, dan memelihara upaya
pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif secara partisipatif.
• Menggerakkan dan mengembangkan
partisipasi, gotong royong dan swadaya
masyarakat untuk pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.
• Melaksanakan promosi kesehatan kepada
masyarakat dan membantu masyarakat
memecahkan masalah-masalah kesehatan yang
dihadapi.
Dalam proses pengembangan desa siaga, salah
satu peran kader dalam melaksanakan kegiatan
di desa adalah sebagai berikut :

1. Persiapan
 Pertemuan Desa
 Penyegaran dan Orientasi Kader
serta Tokoh Masyarakat
 Survei Mawas Diri (SMD)
 Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD)
2. Pelaksanaan
a. Survailans Berbasis Masyarakat
b. Kegiatan Operasional Kader
c. Pembinaan Masyarakat oleh Bidan di
desa
d. Stimulan Dana Paket Intervensi (fisik)
Menjaga agar Program Desa Siaga Tetap Berjalan

Temu
Jejaring
Masyarakat
Antar Desa
Siaga

Temu
Jejaring KADER
UKBM
Pengembangan kader dan masyarakat
Kegiatan
Sebelum
Posyandu
Hari Buka Posyandu
Hambatan
Pelaksanaan
Posyandu

• Belum sadar untuk menimbang balita


• Masyarakat masih beranggapan jika
penimbangan kurang memberikan manfaat
• Penimbangan dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja
• Terdapat anggapan demam setelah imunisasi
Pengembangan kemampuan kader
Kelas ibu balita
Pengertian
Tujuan

Tujuan
• Meningkatkan kesadaran
pemberian ASI secara eksklusif
• Meningkatkan pengetahuan ibu
akan pentingnya Imunisasi pada
bayi
• Meningkatkan keterampilan ibu
dalam pemberian MP-ASI dan
gizi seimbang kepada Balita
Tujuan • Meningkatkan kemampuan ibu
memantau pertumbuhan dan
Khusus melaksanakan stimulasi
perkembangan Balita
• Meningkatkan pengetahuan ibu
tentang cara perawatan gigi Balita
dan mencuci tangan yang benar
• Meningkatkan pengetahuan ibu
tentang penyakit terbanyak, cara
pencegahan dan perawatan Balita
Tata Cara Pengembangan Kelas Ibu Dan Balita
1.
 Kegiatan
 Pelaksana / Penanggung Jawab
 Tugas Organisasi Pelaksana:
 Peserta
 Narasumber
 Membuat jadwal pertemuan kelas balita
 Pendanaan
 Pengeluaran
Prinsip-Prinsip Pengembangan
a. Tujuan :
Menyusun rencana anggaran dan rencana kerja untuk
melaksanakan kegiatan Kelas Ibu Balita di setiap tingkat
wilayah.

b. Kegiatan
Kegiatan yang harus direncanakan :
 Pertemuan organisasi pelaksana setempat bagi merencanakan
kegiatan Kelas Ibu Balita ditempat tersebut termasuk
pendekatan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat
 Pelatihan petugas kesehatan
 Penyelesaian, pemantauan dan evaluasi
 Promosi Kelas Ibu Balita
Lanjutan

c. Pelaksana
Penanggung jawab program Buku KIA dan Kelas Ibu Balita di
setiap tingkat administrasi dan penanggung jawab teknis di
lapangan.

d. Waktu
Akhir triwulan II atau awal triwulan III, pada saat proses
penyusunan perencanaan (tergantung pada daerah masing-
masing)

e. Pendanaan
Kegiatan ini dipadukan dengan kegiatan lain apabila ternyata sulit
untuk menyediakan dana tesendiri.
Lanjutan

f. Keluaran
 Adanya dokumentasi perencanaan di setiap
penanggung jawab program Buku KIA, Kelas Ibu
Balita dan penanggung jawab teknis lapangan.
 Adanya usulan perencanaan pelaksanaan Kelas
Ibu Balita dalam rencana Strategis Daerah
(RENSTRADA) / Musrenbang Kecamatan /Desa
 Penanggung jawab teknis lapangan memiliki
rencana kegiatan.
Menjaga Agar Program Terus
Berjalan

1. Promosi Kelas Ibu Balita


 Kelas Ibu Balita di tingkat masyarakat
masih merupakan hal yang baru, sehingga
perlu terus menerus disebarluaskan agar
lebih dikenal, dipahami dan dapat menjadi
kebutuhan Ibu balita. Untuk mendukung
upaya promosi, diperlukan berbagai
media yang sesuai dengan Kelas Ibu
Balita. (seperti misalnya : lembar balik,
pamflet, leaflet, CD)
Lanjutan

 Bertujuan meningkatkan pengetahuan


dan sikap tentang pentingnya Kelas Ibu
Balita sehingga mereka berpartisipasi
untuk mengikuti kelas tersebut.

 Ibu balita dapat mengenal dan perlu


untuk mengikuti Kelas Ibu Balita. yang
diselenggarakan oleh petugas kesehatan
yang dibantu kader secara teratur.
2. Kegiatan promosi
Kegiatan dilakukan sesuai target sasaran :

 Sasaran primer
 Sasaran sekunder
 Sasaran tersier
3. Pendanaan

Pengalokasian dana disesuaikan dengan


kebutuhan. Dana bersumber dari Dana Alokasi
Umum (DAU), LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat), Pengusaha/Swasta dan sumber
dana lainnya.
4. Pemantauan dan evaluasi

Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan


kegiatan penting dalam setiap pengelolaan
program. Monitoring dilaksanakan untuk
menjamin pelaksanaan Kelas Ibu Balita
berjalan dengan baik, berkualitas dan sesuai
dengan rencana. Sedangkan evaluasi kegiatan
dilaksanakan setelah kegiatan berjalan dalam
suatu periode waktu tertentu.
Tujuan Pemantauan dan Evaluasi :

Menjamin penyelenggaraan yang bermutu


yang dilakukan sesuai standar.
Memantapkan keterampilan petugas dalam
menyelenggarakan Kelas Ibu Balita yang
berkualitas
Mengidentifikasi masalah dan membantu
pemecahan masalah.
Menentukan tindak lanjut pengembangan
Kelas Ibu Balita.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai