Anda di halaman 1dari 5

BAB III

ISU-ISU STRATEGI BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Peran RS Manggelewa dalam pembangunan daerah adalah


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan
melaksanakan upaya rujukan kesehatan.

RS Manggelewa terus berupaya melakukan perbaikan dan


pengembangan baik fisik maupun peralatan untuk mewujudkan customer
satisfaction melalui medical execellence, service execellence dan finance
execellence. Upaya-upaya tersebut antara lain rencana menambah jenis
layanan.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemberi layanan


public khususnya pelayanan kesehatan tentu ada kendala dan permasalahan
baik internal maupun eksternal. Berikut adalah gamabaran permasalahan yang
dihadapi rumah sakit dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya:

1. Belum optimalnya pengembangan sumber Daya Manusia Kesehatan


2. Belum optimalnya penelitian oleh SDM rumah sakit
3. Belum optimalnya pelayanan keperawatan
4. Belum optimalnya pelayanan medis
5. Belum optimalnya pelayanan penunjang

B. Telaahan Visi, Misi, dan Tujuan, Sasaran Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Dompu Tahun 2016-2021, maka diharapkan nantinya
pembangunan Kabupaten Dompu Tahun 2016-2021 adalah
“TERWUJUDNYA DOMPU YANG MANDIRI, SEJAHTERA, UNGGUL

PAGE \* MERGEFORMAT 20
DAN RELIGIUS” dengan upaya kerja keras melalui 5 (Lima) misi
pembangunan sebagai berikut :
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan
bersih.
2. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis
potensi lokal yang berkelanjutan.
3. Meningkatkan mutu pelayanan dasar dan pelayanan public
yang transparan, partisipatif dan berkeadilan.
4. Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang mantap.
5. Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius,
berbudaya, berprestasi dan berkarakter berbasis kearifan
local.
Dalam upaya mempercepat realisasi proses pembangunan
Kabupaten Dompu, maka tema percepatan pembangunan ekonomi
sesuai dengan Visi dan Misi Bupati Dompu Tahun 2015-2021 adalah
“MASHUR”. Agar penyelenggaraaan pembangunan kesehatan di
kabupaten Dompu dapat bersinergi dengan penyelenggaraan
pembangunan kesehatan Nasional, maka penyusunan Rencana
Strategis Rumah Sakit Manggelewa Tahun 2021-2026 memuat visi,
misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
bidang kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsi Rumah Sakit
Manggelewa. Selanjutnya Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit
Manggelewa dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Rumah Sakit
Manggelewa yang memuat prioritas pembangunan Kesehatan
kabupaten, rencana kerja dan pendanaannya baik yang dilaksanakan
langsung oleh pemerintah maupun bersumber dari partisipasi
masyarakat. Renstra Rumah Sakit Manggelewa dengan matriks
indikasi program yang merinci tujuan beserta indikator dan targetnya,
sasaran beserta indikator dan targetnya, kebijakan dan program untuk
masing-masing misi yang ditetapkan.

PAGE \* MERGEFORMAT 20
C. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota.
Dalam mendukung program dan kegiatan di bidang kesehatan,
dan diterbitnya Permenkes nomor 741 Tahun 2008 dan Permenkes
Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM),
kementerian kesehatan dalam hal ini mengucurkan anggaran dana
DAK Fisik maupun non fisik khususnya di bidang pelayanan dasar dan
kefarmasian yang mendukung UKP (upaya kesehatan perorangan) dan
UKM (Upaya kesehatan masyarakat) dengan menitikberatkan promotif,
preventif dan kuratif. Selain dukungan dari kementerian beberapa
sumber pendanaan yang dapat dipergunakan antara lain : APBD, Dana
Bagi Hasil, Dana Hibah dan Donor Agencies (NGO lainnya). Fungsi dan
peran lembaga donor ataupun mitra kerja tersebut akan terus
ditingkatkan dan dikembangkan dengan sistem yang lebih akuntabel
dan terpadu melalui forum komunikasi dan koordinasi pembangunan
kesehatan daerah. Belanja APBD akan diarahkan pada peningkatan
performance sarana pelayanan dan untuk meningkatkan kinerja UPT
dalam melayani masyarakat sehingga sesuai standar mutu yang
diharapkan. Selain itu sesuai dengan semangat paradigma sehat, maka
pola pembiayaan program pembangunan kesehatan secara proporsional
diarahkan kepada upaya kesehatan promotif dan preventif. Melalui
perubahan paradigma tersebut penanganan masalah kesehatan lebih
diarahkan pada upaya deteksi dini untuk mencegah terjadinya penyakit
dengan melibatkan partisipasi masyarakat yang didukung dengan adanya
sistem surveilance dan sistem informasi yang akurat, kredibel dan tepat
sasaran disetiap jenjang administrasi pelayanan dan manajemen
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan
yang direncanakan, telah disusun target indikator kinerja dalam
Renstra Rumah Sakit Manggelewa periode 2021-2026 dalam
mensukseskan program dan kegiatan di lingkup kabupaten lebih di
arahkan pada sasaran Standar Pelayanan Minimal (SPM).

PAGE \* MERGEFORMAT 20
D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup
strategis mengacu pada dokumen Tata Ruang Pemerintah Kabupaten
Dompu
E. Penentuan Isu-isu Strategis
Rendahnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
merupakan salah satu isustrategis dalam pelaksanaan pembangunan
di Kabupaten Dompu dalam kurun waktu lima tahun ke depan (periode
2021 -2026). Isu-isu strategis dalam pembangunan kesehatan lima
tahun ke depan antara lain :
1. Masih tingginya angka kematian Ibu
Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu isu
utama pembangunan nasional di bidang kesehatan. Di dalam
RPJMN 2021-2026, ada empat kelompok isu utama
pembangunan nasional di bidang kesehatan, yaitu kesehatan
ibu dan anak; status gizi; pengendalian penyakit; dan
akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan
dengan Masalah kesehatan di kabupaten Dompu yakni
masalah kesehatan ibu dan anak ditunjukkan oleh masih
cukup tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB), meskipun telah mengalami penurunan
selama beberapa dekade terakhir. Tahun 2015, AKI dan AKB
masing-masing mencapai angka 305 dan 22,23 kh.
2. Masih tingginya angka kematian bayi
Kematian bayi dan balita di kabupaten Dompu juga
tidak mengalami penurunan berarti selama beberapa tahun
terakhir, di kabupaten Dompu cukup rendah dibandingkan
daerah-daerah lain di NTB. Capaian tersebut pada tahun
2019 adalah 3,4 kh, di bawah angka untuk Provinsi NTB
sebesar 10,46 kh. Namun demikian, sejak tahun 2016

PAGE \* MERGEFORMAT 20
dinamika indikator ini belum memperlihatkan kecenderungan
membaik kecuali sedikit penurunan pada tahun 2018.
Kesulitan dalam menekan lebih rendah AKB ini secara umum
juga dihadapi oleh daerah-daerah lain di Provinsi NTB.
Karakteristik permasalahan yang kurang lebih sama juga
ditemukan dalam kasus kematian balita, dimana perbaikan
pada indikator AKBA baru terjadi pada tahun 2016 setelah
sebelumnya selama tiga tahun berturut-turut mengalami
kenaikan.
3. Masih Tinggi nya Angka Kesakitan
Pemerintah kabupaten Dompu dihadapkan pada transisi
epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu sisi
masih menghadapi masalah tingginya angka penyakit
menular (TBC, DBD, dan Malaria) namun pada saat yang
sama menghadapi penyakit tidak menular yang semakin
meningkat seperti Hipertensi, Kardiovaskuler dan Diabetes
Melitus. Perubahan penyakit ini karena pola hidup
masyarakat yang sudah mendekati daerah maju. Upaya
untuk menurunkan angka kesakitan khususnya penyakit
menular memerlukan adanya peningkatan kemampuan dan
pengetahuan petugas di lapangan dalam mendeteksi secara
dini gejala-gejala penyakit tersebut dan harus diikuti dengan
kegiatan untuk meningkatkan penemuan dan pengobatan
penderita.

PAGE \* MERGEFORMAT 20

Anda mungkin juga menyukai