Lkjip Dinkes

LKjIP Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Tebo 2021
LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LkjIP)
TAHUN 2021
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA

BERENCANA KABUPATEN TEBO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum

Pembangunan Kependudukan di Indonesia selama ini
telah diletakan dalam konteks pembangunan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang mencakup pembangunan manusia sebagai
subyek (human capital) dan obyek (human resources)
pembangunan yang mencakup seluruh siklus kehidupan
manusia (life cycle approach). Secara garis besar pembangunan
kependudukan meliputi 5 (lima) aspek penting, yaitu; (1)
berkaitan dengan kuantitas penduduk, antara lain jumlah,
struktur dan komposisi penduduk, laju pertumbuhan
penduduk, serta persebaran penduduk; (2) berkenaan dengan
kualitas penduduk yang berkaitan dengan status kesehatan dan
angka kematian, tingkat pendidikan, dan angka kemiskinan; (3)
mobilitas penduduk, seperti tingkat migrasi yang
mempengaruhi persebaran penduduk antar wilayah, baik antar
pulau maupun antar perkotaan dan perdesaan; (4) data dan
informasi penduduk; (5) penyerasian kebijakan kependudukan.
Selanjutnya pembangunan kesehatan juga menjadi
tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan
dengan berazaskan perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat
dengan perhatian khusus kepada penduduk rentan antara lain:
ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut dan keluarga miskin . Hal
ini seperti diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan
Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui

peningkatan: 1) Upaya Kesehatan
2) Pembinaan Kesehatan
3) Sumber Daya Manusia Kesehatan

4) Sediaan Farmasi, alat kesehatan dan makanan
5) Manajemen dan informasi kesehatan
6) Pemberdayaan Masyarakat
Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan
dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan
ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan
semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan
diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian
masyarakat serta upaya promotif dan preventif.
Keberhasilan pembangunan kependudukan dan
kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya
program dan sektor serta kesinambungan dengan upaya-upaya
yang telah dilaksanakan dalam periode sebelumnya. Oleh
karena itu maka pembangunan kesehatan dan keluarga
berencana harus dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan yang diwujudkan dalam bentuk dokumen
Rencana Strategis (Renstra).
Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan Keluarga
Berencana Kabupaten Tebo adalah dokumen perencanaan
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tebo
untuk periode 5 (lima) tahun kedepan yang memuat tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berncana Kabupaten Tebo. Dan
disusun sesuai tugas dan fungsi serta berpedoman pada RPJMD
dan merupakan dokumen publik yang mempunyai peran
strategis untuk menjabarkan secara operasional visi dan misi
Kepala Daerah Kabupaten Tebo periode 20172022.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan Keluarga

Berencana Kabupaten Tebo merupakan dokumen perencanaan
yang bersifat indikatif yang memuat program-program
pembangunan kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tebo beserta
jaringannya maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat

untuk tahun 2017-2022.
Selain menjabarkan visi, misi dan program Kepala
Daerah, Renstra Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Tebo juga mengacu pada Renstra sebelumnya (2011-
2016), Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Jambi, Renstra
Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Renstra Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Renstra BKKBN, serta
memperhatikan hasil evaluasi pencapaian SPM Dinas
Kesehatan Kabupaten Tebo sebelumnya sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016
tentang SPM (Standar Pelayanan Minimum) dan diubah dengan
PMK NO 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar pada SPM Bidang Kesehatan.
Untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan

dalam melaksanakan prioritas pembangunan, Dinas
Kesehatan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Tebo telah
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja
Utama (IKU) sebagaimana amanat Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal
31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama.dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor :
53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja ,
Pelaporan Kinerja,dan tata cara reviu atas laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Menurut Tim Penilai LKjIP Kementerian
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, penyusunan IKU wajib
bagi unit kerja. IKU merupakan gambaran mengenai tingkat
pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
yang ditetapkan.
1.2. Tugas, Fungsi Dan Struktur Oganisasi

1.2.1. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana
Kabupaten Tebo
Berdasarkan Peraturan Bupati Tebo Nomor 90
Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Tebo, Dinas Kesehatan
dan Keluarga Berencana Kabupaten Tebo mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan dibidang
kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan,

pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan,

c. Pengkoordinasian kebijakan di bidang kesehatan,

d. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang kesehatan,

e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas

pelaksanaan atas urusan pemerintahan di bidang
berencana;
f. Pengelolaan barang milik daerah/kekayaan negara

yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana;
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
berencana; dan
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati

yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan dan Keluarga

Berencana Kabupaten Tebo sebagaimana telah
ditetapkan, dijabarkan menjadi tugas dan fungsi mulai
dari eselon III sampai dengan eselon IV, selanjutnya
dijabarkan lagi menjadi uraian tugas sesuai dengan
program dan kegiatan.
Unsur-unsur Organisasi Dinas Kesehatan dan
Keluaraga Berencana Kabupaten Tebo adalah sebagai
berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat
c. Bidang Kesehatan Masyarakat
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
e. Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya
Kesehatan
f. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
g. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluh dan
Penggerakan
h. Unit Pelaksana Teknis
i. Kelompok Jabatan Fungsional
Dari unsur-unsur organisasi maka tugas pokok dan fungsi
masing-masing pejabat Eselon III dan IV adalah sebagai berikut :
a. Sekretaris
Sekretaris Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Tebo mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
teknis dan administrasi serta koordinasi pelaksanaan tugas di
lingkungan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana.
Untuk melaksanakan tugasnya Sekretaris

menyelenggarakan fungsi :
1) Pengoordinasian penyusunan kebijakan, rencana,

program, kegiatan dan anggaran Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana;
2) Pengelolaan data dan informasi di bidang kesehatan,

3) Pengoordinasian dan pelaksanaan kerjasama di bidang

berencana;
4) Pengoordinasian pengelolaan dan laporan keuangan di

lingkungan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana;
5) Penyusunan bahan rancangan peraturan

perundangundangan di bidang kesehatan, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana;
6) Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana di

lingkungan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana;
7) Pengelolaan kepegawaian dilingkungan Dinas Kesehatan

dan Keluarga Berencana;
8) Pengoordinasian dan penyusun bahan publikasi dan

hubugan masyarakat di bidang kesehatan, pengendalian
9) Pengelolaan barang milik daerah di lingkungan Dinas

Kesehatan dan Keluarga Berencana;
10) Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan

kerumahtanggaan di lingkup Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana;
11) Pengoordinasian pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

kebijakan di bidang kesehatan, pengendalian penduduk
dan keluarga berencana;
12) Penyusun laporan kegiatan sekretariat Dinas Kesehatan

dan Keluarga Berencana; dan
13) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas

yang berkaitan dengan tugasnya.
Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
tersebut, maka Sekretaris membawahkan:
1) Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Evaluasi.

Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Evaluasi
mempunyai tugas merencanakan, mengatur,
melaksanakan dan mengawasi serta melapor urusan
penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran
serta keuangan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbagian
Perencanaan, Keuangan dan Evaluasi menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
a) Menyiapkan penyusunan bahan perumusan kebijakan,

rencana, program, kegiatan dan anggaran Dinas
b) Pengelolaan data dan informasi Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana;
c) Menyusun bahan pengelolaan keuangan

Dinas
d) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis

pelaksanaan kegiatan tahunan Dinas Kesahatan dan
Keluarga Berencana;
e) Menyiapkan bahan penyusun satuan biaya, daftar isian

pelaksanaan anggaran, petunjuk operasional kegiatan
dan revisi anggaran;
f) Melakukan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian

data dan statistik bidang kesehatan, pengendalian
g) Melakukan urusan akuntansi dan verifikasi keuangan;

h) Melakukan urusan perbendaharaan, pengelolaan
penerimaan negara bukan pajak, pengujian dan
penerbitan surat perintah membayar;
i) Melakukan urusan gaji pegawai;

j) Melakukan penyiapan pertanggungjawaban dan
pengelolaan dokumen keuangan;
k) Melakukan penyusunan laporan keuangan;
l) Melakukan penyiapan bahan pemantauan tidak lanjut
laporan hasil pengawasan dan penyelesaian tuntunan
perbendaharaan dan ganti rugi;
m) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

rencana, program, kegiatan dan anggaran Dinas
n) Melakukan penyusunan pelaporan kinerja di lingkup
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana;
o) Menyusun laporan kegiatan subbagian perencanaan,

keuangan dan evaluasi; dan
p) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh

sekretaris dinas yang berkaitan dengan tugasnya.
2) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset

Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset mempunyai
tugas merencanakan, mengatur, melaksanakan dan
mengawasi serta melapor urusan kepegawaian, tata usaha,
rumah tangga, kerja sama, kehumasan, protokol dan
ketatalaksanaan serta pengelolaan barang milik
daerah/kekayaan negara. Untuk melaksanakan tugasnya,
Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset
a) Melakukan pengelolaan kepegawaian lingkup Dinas

b) Melakukan urusan tata usaha dan kearsipan;
c) Melakukan urusan rumah tangga, keamanan dan
kebersihan;
d) Mengoordinasikan urusan kerja sama, publikasi, dan

hubungan masyarakat;
e) Melakukan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan;

f) Melakukan telaahan dan penyiapan penyusunan bahan
peraturan perundang-undangan;
g) Mengoordinasikan penyusunan analisis jabatan,

analisis beban kerja dan standar operasional prosedur
dilingkup Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana;
h) Melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang

Unit (RKBU) dan Rencana Pemeliharaan Barang Unit
(RPBU);
i) Melakukan penyiapan bahan penatausahaan dan

inventarisasi barang;
j) Melakukan penyiapan bahan administrasi pengadaan,

penyaluran, penghapusan dan pemindah tanganan
barang milik daerah/kekayaan negara;
k) Melakukan penyiapan penyusunan laporan dan

administrasi penggunaan peralatan dan perlengkapan
kantor;
l) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga, kerja
sama, kehumasan, protokol dan ketatalaksanaan serta
pengelolaan barang milik daerah/kekayaan negara;
m) Menyusun laporan kegiatan subbagian umum,

kepegawaian dan aset; dan
n) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh

sekretaris dinas yang berkaitan dengan tugasnya
b. Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kesehatan
keluarga dan gizi, promosi dan pemberdayaan masyarakat
serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Kesehatan
Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan bahan perumusan kebijakan di bidang

kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan pemberdayaan
masyarakat serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan olah raga;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan keluarga dan

gizi, promosi dan pemberdayaan masyarakat serta
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
3) Pengoordinasian dan pengsinkronisasian pelaksanaan

kebijakan di bidang kesehatan keluarga dan gizi, promosi
dan pemberdayaan masyarakat serta kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
4) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan
pemberdayaan masyarakat serta kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
5) Pelaksanaan pemantauan, analisa, evaluasi, dan

pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi, promosi
dan pemberdayaan masyarakat serta kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
6) Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang

kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan pemberdayaan
masyarakat serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan olah raga;
7) Pelaksanaan administrasi di bidang kesehatan

masyarakat; dan

berkaitan dengan tugasnya.
maka Bidang Kesehatan Masyarakat membawahkan :
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Tugas Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan
gizi masyarakat meliputi kesehatan maternal, neonatal,
kesehatan balita dan anak sekolah, kesehatan usia
sekolah dan remaja,kesehatan usia reproduksi, lanjut
usia, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi,
pengelolaan konsumsi gizi dan gizi institusi.
Untuk melaksanakan tugasnya maka Seksi

Kesehatan Keluarga dan Gizi menyelenggarakan fungsi :
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang

kesehatan keluarga dan gizi masyarakat meliputi
kesehatan maternal, neonatal, kesehatan balita dan
anak sekolah, kesehatan usia sekolah dan
remaja,kesehatan usia reproduksi, lanjut usia,
kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi,
pengelolaan konsumsi gizi dan gizi institusi;
b) Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang

kesehatan keluarga dan gizi masyarakat meliputi
kesehatan maternal, neonatal, kesehatan balita dan
anak sekolah, kesehatan usia sekolah dan
remaja,kesehatan usia reproduksi, lanjut usia,
kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi,
c) Menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat meliputi kesehatan maternal,
neonatal, kesehatan balita dan anak sekolah, kesehatan
usia sekolah dan remaja,kesehatan usia reproduksi,
lanjut usia, kewaspadaan gizi, penanggulangan
masalah gizi, pengelolaan konsumsi
gizi dan gizi institusi;
d) Menyiapkan bahan penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria di bidang kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat meliputi kesehatan maternal,
neonatal, kesehatan balita dan anak sekolah, kesehatan
usia sekolah dan remaja,kesehatan usia reproduksi,
lanjut usia, kewaspadaan gizi, penanggulangan
masalah gizi, pengelolaan konsumsi
gizi dan gizi institusi;
e) Menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi di bidang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat meliputi kesehatan maternal, neonatal,
sekolah dan remaja,kesehatan usia reproduksi, lanjut

f) Melaksanakan pemantauan, analisa, evaluasi, dan

pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat meliputi kesehatan maternal, neonatal,
sekolah dan remaja, kesehatan usia reproduksi, lanjut
pengelolaan konsumsi gizi dan gizi institusi; dan
g) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Kesehatan Masyarakat yang berkaitan dengan
tugasnya.
2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
evaluasi, dan pelaporan di bidang promosi dan
pemberdayaan masyarakat meliputi strategi Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) dan penyebarluasan informasi
kesehatan, advokasi dan kemitraan kesehatan, penggerak
sarana dan prasarana kesehatan, pengorganisasian dan
penggerakan peran serta masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Promosi
dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang promosi

dan pemberdayaan masyarakat meliputi strategi
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan
penyebarluasan informasi kesehatan, advokasi dan
kemitraan kesehatan, penggerak sarana dan
prasarana kesehatan, pengorganisasian dan
penggerakan peran serta masyarakat;
b) Melaksanakan kebijakan di bidang promosi dan

pemberdayaan masyarakat meliputi strategi
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan
penyebarluasan informasi kesehatan, advokasi dan
kemitraan kesehatan, penggerak sarana dan
prasarana kesehatan, pengorganisasian dan
c) Menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan

kebijakan di bidang promosi dan pemberdayaan
masyarakat meliputi strategi Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE) dan penyebarluasan informasi
kesehatan, advokasi dan kemitraan kesehatan,
penggerak sarana dan prasarana kesehatan,
pengorganisasian dan penggerakan peran serta
masyarakat;
d) Menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria di bidang promosi dan pemberdayaan
masyarakat;
e) Menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervise

di bidang promosi dan pemberdayaan masyarakat
meliputi strategi Komunikasi, Informasi dan Edukasi
(KIE) dan penyebarluasan informasi kesehatan,
advokasi dan kemitraan kesehatan, penggerak sarana
dan prasarana kesehatan, pengorganisasian dan

pelaporan di bidang promosi dan pemberdayaan

masyarakat; dan

tugasnya.
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga

Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olahraga mempunyai tugas tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah
raga meliputi penyehatan air dan sanitasi dasar,
penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan
limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans,
kapasitas kerja, lingkungan kerja dan kesehatan olahraga.
Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Seksi
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
a) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga meliputi
penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan udara,
tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan radiasi,
kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas kerja,
lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;
b) Melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga meliputi
penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan udara,
tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan radiasi,
kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas kerja,
lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;

kebijakan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olah raga meliputi penyehatan air dan

sanitasi dasar, penyehatan udara, tanah dan kawasan,
pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi
dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja dan
kesehatan olahraga;

dan kriteria di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan
kesehatan olahraga;
e) Menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi

di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olah raga meliputi penyehatan air dan sanitasi dasar,
penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan
limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans,
kapasitas kerja, lingkungan kerja dan kesehatan
olahraga;

pelaporan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan
kesehatan olahraga; dan

tugasnya.
c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
mempunyai tugas penyusunan perumusan dan pelaksanaan
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang Surveilans

dan Imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular serta pencegahan, pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyelenggarakan
fungsi :
1) Penyusunan perumusan kebijakan di bidang Surveilans

dan Imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular serta pencegahan, pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan teknis dan

bina manfaat, operasi dan pemeliharaan jaringan serta
pembangunan dan rehabilitasi jaringan;

kebijakan di bidang Surveilans dan Imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit menular serta pencegahan,
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;

bidang Surveilans dan Imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular serta pencegahan,

pelaporan di bidang Surveilans dan Imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit menular serta pencegahan,

Surveilans dan Imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular serta pencegahan, pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
7) Pelaksanaan administrasi di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit; dan


maka Bidang Kesehatan Masyarakat membawahkan:
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi

Tugas Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan
di bidang surveilans dan imunisasi meliputi kewaspadaan
dini, respon Kejadian Luar Biasa (KLB), wabah dan
bencana, penyakit infeksi emerging, karantina kesehatan
wilayah, imunisasi dasar, imunisasi lanjutan dan khusus,
pembimbingandan pengendalian faktor resiko kesehatan
haji dan pendayagunaan sumber daya dan fasilitas
pelayanan kesehatan haji.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi

Surveilans dan Imunisasi menyelenggarakan fungsi :
a) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang surveilans
dan imunisasi meliputi kewaspadaan dini, respon
Kejadian Luar Biasa (KLB), wabah dan bencana,
penyakit infeksi emerging, karantina kesehatan wilayah,
imunisasi dasar, imunisasi lanjutan dan khusus,
pembimbingandan pengendalian faktor resiko
kesehatan haji dan pendayagunaan sumber daya dan
fasilitas pelayanan kesehatan haji;
b) Melaksanakan kebijakan di bidang surveilans dan

imunisasi meliputi kewaspadaan dini, respon Kejadian
Luar Biasa (KLB), wabah dan bencana, penyakit infeksi
emerging, karantina kesehatan wilayah, imunisasi
dasar, imunisasi lanjutan dan khusus,
pembimbingandan pengendalian faktor resiko
kesehatan haji dan pendayagunaan sumber daya dan
fasilitas pelayanan kesehatan haji;

kebijakan di bidang surveilans dan imunisasi meliputi
kewaspadaan dini, respon Kejadian Luar Biasa (KLB),
wabah dan bencana, penyakit infeksi emerging,

karantina kesehatan wilayah, imunisasi dasar,
imunisasi lanjutan dan khusus, pembimbingandan
pengendalian faktor resiko kesehatan haji dan
pendayagunaan sumber daya dan fasilitas pelayanan
kesehatan haji;

dan kriteria di bidang surveilans dan imunisasi meliputi
kesehatan haji;

di bidang surveilans dan imunisasi meliputi
kesehatan haji;

pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi meliputi
kesehatan haji; dan

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, dan
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit menular meliputi
tuberkulosis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),
HIV/AIDS, penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS),
hepatitis, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit
tropis menular langsung, malaria, zoonosis, filariasis dan
kecacingan, arbovirosis, vektor dan binatang pembawa
penyakit.
Untuk melaksanakan tugasnya, maka

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular menyelenggarakan fungsi :
a) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang

pencegahan dan pengendalian penyakit menular
meliputi tuberkulosis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA), HIV/AIDS, penyakit Infeksi Menular Seksual
(IMS), hepatitis, penyakit infeksi saluran pencernaan,
penyakit tropis menular langsung, malaria, zoonosis,
filariasis dan kecacingan, arbovirosis, vektor dan
binatang pembawa penyakit;
b) Melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit menular meliputi tuberkulosis,
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), HIV/AIDS,
penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), hepatitis,
penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit tropis
menular langsung, malaria, zoonosis, filariasis dan
kecacingan, arbovirosis, vektor dan binatang pembawa

penyakit;

kebijakan di bidang pencegahan dan pengendalian
penyakit menular meliputi tuberkulosis, Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA), HIV/AIDS, penyakit
Infeksi Menular Seksual (IMS), hepatitis, penyakit
infeksi saluran pencernaan, penyakit tropis menular
langsung, malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan,
arbovirosis, vektor dan binatang pembawa penyakit;

dan kriteria di bidang pencegahan dan pengendalian

di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
menular meliputi tuberkulosis, Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA), HIV/AIDS, penyakit Infeksi
Menular Seksual (IMS), hepatitis, penyakit infeksi
saluran pencernaan, penyakit tropis menular langsung,
malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, arbovirosis,
vektor dan binatang pembawa penyakit;

pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian
dan

3) Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan

Kesehatan Jiwa.
Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas
di bidang pencegahan, pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa, meliputi penyakit paru
kronis, gangguan immunologi, penyakit jantung,
pembuluh darah, penyakit kanker, kelainan darah,
penyakit diabetes mellitus, gangguan metabolik, gangguan
indra, fungsional, masalah kesehatan jiwa dewasa, lanjut
usia dan masalah penggunaan Narkotika Psikotropika dan
Zat Addiktif (NAPZA).
Untuk melaksanakan tugas tersebut,

Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular
dan Kesehatan Jiwa menyelenggarakan fungsi :

pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa, meliputi penyakit paru kronis,
gangguan immunologi, penyakit jantung, pembuluh
darah, penyakit kanker, kelainan darah, penyakit
diabetes mellitus, gangguan metabolik, gangguan indra,
fungsional, masalah kesehatan jiwa dewasa, lanjut usia
dan masalah penggunaan Narkotika Psikotropika dan
Zat Addiktif (NAPZA);
b) Melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan,

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
jiwa, meliputi penyakit paru kronis, gangguan
immunologi, penyakit jantung, pembuluh darah,
penyakit kanker, kelainan darah, penyakit diabetes

mellitus, gangguan metabolik, gangguan indra,
fungsional, masalah kesehatan jiwa dewasa, lanjut usia
dan masalah penggunaan Narkotika Psikotropika dan
Zat Addiktif (NAPZA);
kebijakan di bidang pencegahan, pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa, meliputi penyakit
paru kronis, gangguan immunologi, penyakit jantung,
penyakit diabetes mellitus, gangguan metabolik,
gangguan indra, fungsional, masalah kesehatan jiwa
dewasa, lanjut usia dan masalah penggunaan Narkotika
Psikotropika dan Zat Addiktif (NAPZA);
dan kriteria di bidang pencegahan, pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa, meliputi
penyakit paru kronis, gangguan immunologi, penyakit
jantung, pembuluh darah, penyakit kanker, kelainan
darah, penyakit diabetes mellitus, gangguan metabolik,
Psikotropika dan Zat Addiktif
(NAPZA);

di bidang pencegahan, pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa, meliputi penyakit paru
kronis, gangguan immunologi, penyakit jantung,
Psikotropika dan Zat Addiktif (NAPZA);

pelaporan di bidang pencegahan, pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa, meliputi penyakit

paru kronis, gangguan immunologi, penyakit jantung,
Psikotropika dan Zat Addiktif (NAPZA); dan
d. Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan

Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya
Kesehatan mempunyai tugas penyusunan perumusan dan
prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pelayanan kesehatan, sumber daya manusia
kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan, perbekalan
kesehatan rumah tangga dan sarana prasarana.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pelayanan
Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan
fungsi :
1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang

pelayanan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah
tangga dan sarana prasarana;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan,

sumber daya manusia kesehatan, kefarmasian, alat
kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga dan
sarana prasarana;

kebijakan di bidang pelayanan kesehatan, sumber daya
manusia kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan,
perbekalan kesehatan rumah tangga dan sarana

prasarana;

bidang pelayanan kesehatan, sumber daya manusia
kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan, perbekalan
kesehatan rumah tangga dan sarana prasarana;

pelayanan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah
tangga dan sarana prasarana;

pelaporan di bidang pelayanan kesehatan, sumber daya
manusia kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan,
perbekalan kesehatan rumah tangga dan sarana
prasarana;
7) Pelaksanaan administrasi di bidang pelayanan kesehatan

dan sumber daya kesehatan; dan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya maka
Bidang Pelayanan Kesehatan membawahkan:
1) Seksi Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Manusia

Kesehatan
Tugas Seksi Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya
Kesehatan adalah memproses, melaksanakan penyiapan
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan
kesehatan primer, pelayanan kesehatan tradisional,
pelayanan kesehatan rujukan, jaminan kesehatan dan
sumber daya manusia kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut,

Seksi Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
a) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang pelayanan

kesehatan primer, pelayanan kesehatan tradisional, dan
pelayanan kesehatan rujukan, dan jaminan kesehatan
meliputi peningkatan mutu dan Akreditasi FKTP,
administrasi dan registrasi FKTP, pelayanan darah,
pelayanan kesehatan di DTPK, pelayanan kesehatan gigi
dan mulut, pelayanan kesehatan indera, perawatan
kesehatan masyarakat, pelayanan laboratorium,
rekomendasi FKTP, menerbitkan Surat Terdaftar
Penyehat Tradisional (STPT), pelayanan kesehatan
tradisional empiris, komplementer dan integrasi,
peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit,
dukungan layanan kesehatan rujukan, rekomendasi
Rumah Sakit tipe C dan D;
b) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang sumber

daya manusia kesehatan meliputi perencanaan,
pendayagunaan, peningkatan kompetensi, pembinaan
mutu sumber daya manusia kesehatan, penilaian
tenaga kesehatan dan memberikan rekomendasi dalam
pemberian /pencabutan izin praktek tenaga kesehatan;
c) Melaksanakan kebijakan di bidang pelayanan

kesehatan primer, pelayanan kesehatan tradisional, dan
pelayanan kesehatan rujukan, dan jaminan kesehatan
meliputi peningkatan mutu dan Akreditasi FKTP,
administrasi dan registrasi FKTP, pelayanan darah,
pelayanan kesehatan di DTPK, pelayanan kesehatan gigi
dan mulut, pelayanan kesehatan indera, perawatan
d) Melaksanakan kebijakan di bidang sumber daya

manusia kesehatan meliputi perencanaan,

e) Menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan

kebijakan di bidang pelayanan kesehatan primer,
pelayanan kesehatan tradisional, dan pelayanan
kesehatan rujukan, dan jaminan kesehatan meliputi
peningkatan mutu dan Akreditasi FKTP, administrasi
dan registrasi FKTP, pelayanan darah, pelayanan
kesehatan di DTPK, pelayanan kesehatan gigi dan
mulut, pelayanan kesehatan indera, perawatan
f) Menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan

kebijakan di bidang sumber daya manusia kesehatan
meliputi perencanaan, pendayagunaan, peningkatan
kompetensi, pembinaan mutu sumber daya manusia
kesehatan, penilaian tenaga kesehatan dan
memberikan rekomendasi dalam pemberian
/pencabutan izin praktek tenaga kesehatan;
g) Menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria di bidang pelayanan kesehatan primer,

h) Menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang sumber daya manusia kesehatan
i) Menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervise

di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan
kesehatan tradisional, dan pelayanan kesehatan
rujukan, dan jaminan kesehatan meliputi peningkatan
mutu dan Akreditasi FKTP, administrasi dan registrasi
FKTP, pelayanan darah, pelayanan kesehatan di DTPK,
pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan
kesehatan indera, perawatan kesehatan masyarakat,
pelayanan laboratorium, rekomendasi FKTP,
menerbitkan Surat Terdaftar Penyehat Tradisional
(STPT), pelayanan kesehatan tradisional empiris,
komplementer dan integrasi, peningkatan mutu dan
akreditasi rumah sakit, dukungan layanan kesehatan
rujukan, rekomendasi Rumah Sakit tipe C dan D;
j) Menyiapkan pemberiaan bimbingan teknis dan

supervise di bidang sumber daya manusia kesehatan
k) Melaksanakan pemantauan, analisa, evaluasi, dan
pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer,

l) Melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang sumber
daya manusia kesehatan meliputi perencanaan,
dan
m) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

Kesehatan yang berkaitan dengan tugasnya.
2) Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan

Rumah Tangga
Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga mempunyai tugas memproses
di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga yang meliputi penggunaan,
pengendalian, penilaian, pengelolaan, perencanaan,
pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian serta
pengawasan obat, bahan pangan makanan dan minuman,

obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika,
prekusorfarmasi, zat adiktif/bahan baku sediaan farmasi
lainnya, reagensia, vaksin, bahan medis habis pakai
(BMHP), alat kesehatan habis pakai, dan perbekalan
kesehataan rumah tangga.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Kefarmasian,
Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga yang meliputi penggunaan,
pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian serta
pengawasan obat, bahan pangan makanan dan
minuman, obat tradisional, kosmetika, narkotika,
psikotropika, prekusorfarmasi, zat adiktif/bahan baku
sediaan farmasi lainnya, reagensia, vaksin, bahan
medis habis pakai (BMHP), alat kesehatan habis pakai,
dan perbekalan kesehataan rumah tangga;
b) Melaksanakan kebijakan di bidang kefarmasian, alat

kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
yang meliputi penggunaan, pengendalian, penilaian,
pengelolaan, perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
dan pendistribusian serta pengawasan obat, bahan
pangan makanan dan minuman, obat tradisional,
kosmetika, narkotika, psikotropika, prekusorfarmasi,
zat adiktif/bahan baku sediaan farmasi lainnya,
reagensia, vaksin, bahan medis habis pakai (BMHP),
alat kesehatan habis pakai, dan perbekalan kesehataan
rumah tangga;

kebijakan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga yang meliputi
penggunaan, pengendalian, penilaian, pengelolaan,
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan
pendistribusian serta pengawasan obat, bahan pangan

makanan dan minuman, obat tradisional, kosmetika,
narkotika, psikotropika, prekusorfarmasi, zat
adiktif/bahan baku sediaan farmasi lainnya, reagensia,
vaksin, bahan medis habis pakai (BMHP), alat
kesehatan habis pakai, dan perbekalan kesehataan
rumah tangga;

dan kriteria di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan
rumah tangga;
e) Melaksanaan pemberian bimbingan teknis dan

supervise di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan
rumah tangga;

pelaporan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan

rumah tangga; dan

3) Seksi Sarana dan Prasarana

Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas
di bidang sarana dan prasarana meliputi penggunaan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian serta
pengawasan gedung kesehatan, alat kesehatan, kendaraan
operasional, meubelair, peralatan dan perlengkapan kerja.
Untuk melaksanakan tugas Seksi Sarana dan
Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang sarana

dan prasarana meliputi penggunaan, pengendalian,
penilaian, pengelolaan, perencanaan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian serta pengawasan
gedung kesehatan, alat kesehatan, kendaraan
operasional, meubelair, peralatan dan perlengkapan
kerja;
b) Melaksanakan kebijakan di bidang sarana dan

prasarana meliputi penggunaan, pengendalian,
penilaian, pengelolaan, perencanaan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian serta pengawasan
gedung kesehatan, alat kesehatan, kendaraan
operasional, meubelair, peralatan dan perlengkapan

kerja;

kebijakan di bidang sarana dan prasarana meliputi
perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian serta pengawasan gedung kesehatan,
alat kesehatan, kendaraan operasional, meubelair,
peralatan dan perlengkapan kerja;

dan kriteria di bidang sarana dan prasarana meliputi

supervise di bidang sarana dan prasarana meliputi

pelaporan di bidang sarana dan prasarana meliputi
peralatan dan perlengkapan kerja; dan

e. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
mempunyai tugas penyusunan perumusan dan pelaksanaan
pengendalian dan pendistribusian alat obat kontrasepsi,
jaminan pelayanan keluarga berencana serta ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera menyelenggarakan fungsi :

jaminan pelayanan keluarga berencana serta ketahanan
dan kesejahteraan keluarga;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian dan

pendistribusian alat obat kontrasepsi, jaminan pelayanan
keluarga berencana serta ketahanan dan kesejahteraan
keluarga;

kebijakan di bidang pengendalian dan pendistribusian alat
obat kontrasepsi, jaminan pelayanan keluarga berencana
serta ketahanan dan kesejahteraan keluarga;

bidang pengendalian dan pendistribusian alat obat
kontrasepsi, jaminan pelayanan keluarga berencana serta
ketahanan dan kesejahteraan keluarga;

jaminan pelayanan keluarga berencana serta ketahanan

pelaporan di bidang pengendalian dan pendistribusian alat
obat kontrasepsi, jaminan pelayanan keluarga berencana
serta ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
7) Pelaksanaan administrasi di bidang keluarga berencana

dan keluarga sejahtera; dan

Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya,
maka Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
membawahkan :
1) Seksi Pengendalian dan Pendistribusian Alat Obat Kontrasepsi

Seksi Pengendalian dan Pendistribusian Alat Obat
Kontrasepsi mempunyai tugas memproses, melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pengendalian dan pendistribusian alat obat kontrasepsi.
Fungsi Seksi Pengendalian dan Pendistribusian Alat
Obat Kontrasepsi dalam menjalankan tugasnya adalah:

pengendalian dan pendistribusian alat obat kontrasepsi;
b) Melaksanakan kebijakan di bidang pengendalian dan

pendistribusian alat obat kontrasepsi;

kebijakan di bidang pengendalian dan pendistribusian
alat obat kontrasepsi;

dan kriteria di bidang pengendalian dan
pendistribusian alat obat kontrasepsi;

di bidang pengendalian dan pendistribusian alat obat
kontrasepsi;
f) Menginventarisir dan mengatur kebutuhan/pengadaan

logistik;
g) Melaksanakan penyediaan sarana dan prasarana

pelayanan kontrasepsi mantap dan kontrasepsi jangka
panjang yang lebih terjangkau, aman, berkualitas dan

merata;
h) Membuat analisa dan peta kebijakan tentang prioritas

Alat Obat Kontrasepsi (ALOKON) sesuai dengan
kebutuhan;
i) Melaksanakan pemantauan, analisa, evaluasi, dan

pelaporan di bidang pengendalian dan pendistribusian
alat obat kontrasepsi; dan
j) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

2) Seksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana

Tugas Seksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana
mempunyai tugas memproses melaksanakan penyiapan
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang jaminan
pelayanan keluarga berencana.
Dan dalam melaksanakan tugas tersebut Seksi
Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana
a) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang jaminan

pelayanan keluarga berencana;
b) Melaksanakan kebijakan di bidang jaminan pelayanan

keluarga berencana;

kebijakan di bidang jaminan pelayanan keluarga
berencana;

dan kriteria di bidang jaminan pelayanan keluarga
berencana;

supervise di bidang jaminan pelayanan keluarga
berencana;
f) Melakukan kegiatan fasilitasi kegiatan pengembangan

jaminan pelayanan KB;
g) Menyiapkan bahan-bahan penyajian data pelaporan

program jaminan pelayanan KB;
h) Menyiapkan bahan untuk penyusunan kebijakan

jaminan pelayanan KB;
i) Melaksanakan jaminan dan pelayanan keluarga

berencana, peningkatan partisipasi pria,
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta
kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak;
j) Melaksanakan peningkatan kesetaraan dan keadilan
gender terutama partisipasi KB pria dalam pelaksanaan
program pelayanan KB dan kesehatan reproduksi;
k) Membentuk dan melaksanakan pembinaan kepada

kelompok KB;
l) Melaksanakan Pelayanan Keluarga Berencana Keliling

(PKBK) dan pelayanan di wilayah khusus;
m) Memberikan bantuan dan dukungan jaminan
pelayanan KB bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera;
n) Melaksanakan pemantauan, analisa, evaluasi, dan

pelaporan di bidang jaminan pelayanan keluarga
berencana; dan
o) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

3) Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
evaluasi, dan pelaporan di bidang ketahanan dan

kesejahteraan keluarga.
Adapun untuk melakukan tugas tersebut, Seksi
Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga menyelenggarakan
fungsi :
a) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang ketahanan

b) Melaksanakan kebijakan di bidang ketahanan dan

kesejahteraan keluarga;

kebijakan di bidang ketahanan dan kesejahteraan
keluarga;

dan kriteria di bidang ketahanan dan kesejahteraan
keluarga;
e) Menyiapkan pemberiaan bimbingan teknis dan
supervise di bidang ketahanan dan kesejahteraan
keluarga;
f) Melaksanakan pendampingan/magang bagi para

kader/anggota kelompok UPPKS;
g) Menyiapkan pelaksanaan kemitraan untuk aksesibilitas

permodalan, teknologi dan manajemen serta pemasaran
guna peningkatan UPPKS skala Daerah;
h) Menyelenggarakan dukungan pelayanan ketahanan

keluarga balita, anak, remaja dan lansia;
i) Melakukan kegiatan fasilitasi kegiatan pengembangan

bidang ketahanan keluarga balita, anak, remaja dan
lansia;
j) Melaksanakan penetapan sasaran Bina Keluarga Balita

(BKB), Bina Keluarga Lansia (BKL);
k) Melaksanakan penetapan sasaran Bina Keluarga
Remaja (BKR);
l) Melaksanakan model-model kegiatan ketahanan
keluarga remaja;
m) Menyelenggarakan kemitraan dan pelaksanaan

Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) termasuk
pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik
antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga
Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala Daerah;
n) Menyiapkan bahan penetapan fasilitas pelaksanaan

Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) termasuk
antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM skala
Daerah;
o) Menyiapkan bahan penetapan sasaran dan penetapan
prioritas KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS
dan bahaya NAPZA skala Daerah;
p) Melaksanakan pemanfaatan tenaga SDM pengelola,

pendidik sebaya dan konselor sebaya KRR termasuk
antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM skala
Daerah;
q) Melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan
dan kesejahteraan keluarga; dan
r) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

f. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluh dan

Penggerakan
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluh, dan
Penggerakan mempunyai tugas penyusunan perumusan dan
prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang advokasi dan penggerakan, penyuluhan dan
pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan
kader keluarga berencana serta pengendalian penduduk dan
informasi keluarga.
Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Pengendalian

Penduduk, Penyuluh, dan Penggerakan menyelenggarakan
fungsi :

advokasi dan penggerakan, penyuluhan dan
pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana
dan kader keluarga berencana serta pengendalian
penduduk dan informasi keluarga;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan

penggerakan, penyuluhan dan pendayagunaan petugas
lapangan keluarga berencana dan kader keluarga
berencana serta pengendalian penduduk dan informasi
keluarga;

kebijakan di bidang advokasi dan penggerakan,
penyuluhan dan pendayagunaan petugas lapangan
keluarga berencana dan kader keluarga berencana serta
pengendalian penduduk dan informasi keluarga;

bidang advokasi dan penggerakan, penyuluhan dan
advokasi dan penggerakan, penyuluhan dan
6) Pelaksanaan pemetaan perkiraan (parameter)

pengendalian penduduk di Kabupaten;
7) Pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peran serta

organisasi kemasyarakatan di tingkat kabupaten di
bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
8) Pelaksanaan pendayagunaan tenaga penyuluh

KB (PKB/PLKB);

pelaporan di bidang advokasi dan penggerakan,
keluarga berencana dan kader keluarga berencana serta
10) Pelaksanaan administrasi di bidang pengendalian

penduduk, penyuluhan dan penggerakan; dan

Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya,
maka Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
membawahkan :
1) Seksi Advokasi dan Penggerakan

Seksi Advokasi dan Penggerakan mempunyai tugas
memproses, melaksanakan penyiapan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
di bidang advokasi dan penggerakan.
Fungsi Seksi Advokasi dan Penggerakan dalam
menjalankan tugasnya adalah:
a) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang advokasi

dan penggerakan;
b) Melaksanakan kebijakan di bidang advokasi dan

penggerakan;

kebijakan di bidang advokasi dan penggerakan;
d) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang di bidang advokasi dan penggerakan;

di bidang advokasi dan penggerakan;
f) Melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana

dalam mendukung program pengendalian penduduk
dan keluarga berencana;
g) Menyiapkan pelaksanaan pengkajian dan

pengembangan program pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;
h) Melaksanakan pemanfaatan hasil kajian dan penelitian;

i) Melaksanakan penetapan kebijakan dan
pengembangan, penyelenggaraan operasional,
penetapan prakiraan sasaran, penyerasian dan
penetapan kriteria advokasi dan Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE);
j) Melaksanakan advokasi, KIE serta konseling program

KB dan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR);
k) Melaksanakan KIE ketahanan dan pemberdayaan
keluarga, penguatan kelembagaan dan jaringan
institusi program pengendalian penduduk dan keluarga
berencana;
l) Melaksanakan pemanfaatan prototipe program

pengendalian penduduk dan keluarga berencana,
kesehatan reproduksi remaja, ketahanan,
pemberdayaan keluarga dan penguatan pelembagaan
keluarga kecil berkualitas;
m) Melaksanakan promosi kesehatan reproduksi remaja

termasuk pencegahan HIV/ AIDS, infeksi menular
seksual, bahaya Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya (NAPZA) dan perlindungan hak-hak reproduksi;
n) Melaksanakan pemantauan, analisa, evaluasi, dan

pelaporan di bidang advokasi dan penggerakan; dan
o) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh kepala
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan
Penggerakan yang berkaitan dengan tugasnya.
2) Seksi Penyuluh dan Pendayagunaan Petugas Lapangan

Keluarga Berencana dan Kader Keluarga Berencana
Tugas Seksi Penyuluh dan Pendayagunaan Petugas
Lapangan Keluarga Berencana dan Kader Keluarga
Berencana mempunyai tugas memproses melaksanakan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

keluarga berencana dan kader keluarga berencana.
Dan dalam melaksanakan tugas tersebut Seksi
Penyuluh dan Pendayagunaan Petugas Lapangan Keluarga
Berencana dan Kader Keluarga Berencana
a) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang jaminan

pelayanan keluarga berencana;
b) Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang

keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
c) Melaksanakan kebijakan di bidang penyuluhan dan

dan kader keluarga berencana;
d) Menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan

kebijakan di bidang penyuluhan dan pendayagunaan
petugas lapangan keluarga berencana dan kader
keluarga berencana;
e) Menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria di bidang penyuluhan dan pendayagunaan
keluarga berencana;
f) Melaksanaan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi di bidang penyuluhan dan pendayagunaan
keluarga berencana;
g) Melaksanakan pengembangan materi penyelenggaraan

jaminan dan pelayanan keluarga berencana serta
pembinaan penyuluh KB;
h) Melaksanakan penyediaan dan pemberdayaan tenaga

fungsional penyuluh keluarga berencana;
i) Melaksanakan penyediaan dukungan operasional

penyuluh keluarga berencana dan Institusi Masyarakat
Pedesaan (IMP);
j) Melaksanakan penyediaan dan pemberdayaan tenaga

fungsional penyuluh KB serta melaksanakan
penyediaan dukungan operasional IMP dalam program
KB nasional dan dukungan operasional penyuluh KB;
k) Melaksanakan pemantauan, analisa, evaluasi, dan

pelaporan di bidang penyuluhan dan pendayagunaan
keluarga berencana; dan
l) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

3) Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga

Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi
Keluarga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pengendalian penduduk dan informasi keluarga.
Adapun untuk melakukan tugas tersebut, Seksi
Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga

b) Melaksanakan kebijakan di bidang pengendalian

kebijakan di bidang pengendalian penduduk dan
informasi keluarga;

dan kriteria di bidang pengendalian penduduk dan
informasi keluarga;
e) Menyiapkan pemberiaan bimbingan teknis dan

supervise di bidang pengendalian penduduk dan
informasi keluarga;
f) Melaksanakan kegiatan fasilitasi kegiatan

pengembangan pengolahan data mikro;
g) Melaksanakan administrasi pelaporan pelaksanaan

h) Menyiapkan bahan penyajian data pelaporan program

i) Menyiapkan bahan untuk penyusunan kebijakan

pengolahan data mikro program pengendalian
j) Melakukan uji silang dan menyiapkan bahan untuk

ulasan laporan bulanan dan laporan umpan balik
pelaksanaan program pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;
k) Menyusun penetapan parameter penduduk dan

kerjasama pendidikan, pengendalian dan analisis
dampak lingkungan;
l) Melaksanakan pengendalian penduduk;

m) Melaksanakan dan fasilitasi pendidikan kependudukan;
n) Melaksanakan monitoring dan fasilitasi kerjasama
pendidikan kependudukan dan analisis dampak
kependudukan;
o) Melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengendalian penduduk dan informasi keluarga; dan
p) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh kepala

g. Unit Pelaksana Teknis

Unit Pelaksana Teknis merupakan unsur pelaksana
teknis dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu bersifat

fungsional dan unit layanan yang bekerja secara
professional.
h. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian
dan kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan
perundangundangan.
2.1.2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Tebo Nomor 90 Tahun
2019 maka bagan struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar
2.1. berikut ini :
Gambar 2.1.
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tebo
1.3. Isu Strategis Yang dihadapi Perangkat Daerah

Penetapan Visi, Misi , tujuan, dan sasaran didasarkan isu
isu strategis yang berkaitan erat dengan tugas pokok dan fungsi
Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Tebo,

serta berpengaruh dalam manajemen Dinas Kesehatan Dan
Keluarga Berencana Kabupaten Tebo, sehingga visi, misi,
Program dan Kegiatan diharapkan mampu menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
Isu-isu strategis yang dihadapi dalam pembangunan
kesehatan di Kabupaten Tebo adalah Peningkatan kualitas SDM
melalui perwujudan kualitas kesehatan, yaitu:
a. Angka Kematian Ibu dan Bayi cukup tinggi

b. Transisi epidemiologi, yaitu meningkatnya prevalensi
penyakit tidak menular (stroke, cardivasculer, dll)
c. Stunting pada anak

d. Jumlah dan distribusi tenaga kesehatan masih terbatas
e. Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan
belum standar
f. Belum maksimalnya pelaksanaan PHBS (Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat) di kehidupan masyarakat
g. Laju pertumbuhan penduduk tinggi
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
1. RENCANA STRATEGI
Perencanaan Strategi merupakan suatu proses yang

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1
(satu) sampai 5 (lima) tahun secara sistematis dan

berkesinambungan dengan memperhatikan potensi, peluang, dan
kendala yang ada atau mungkin timbul. Sesuai dengan Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan telah dijabarkan dengan Keputusan Kepala LAN
Nomor 589/IX/6/8/1999 yang telah diperbaharui dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Tebo telah
menyusun Rencana Strategis dengan rumusan sebagai berikut :
A. Visi dan Misi
Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo mengikuti Visi

Misi Kepala Daerah terpilih yang tercantum didalam RPJMD
2017-2022. Adapun Visi Kabupaten Tebo adalah ”TEBO TUNTAS 2022
(TERTIB, UNGGUL, TENTRAM, ADIL DAN
SEJAHTERA TAHUN 2022)”
Maksud dari Visi tersebut adalah :
TERTIB : Terwujudnya pengelolaan
pemerintahan dan masyarakat yang
teratur.
UNGGUL : Terwujudnya daerah yang

berdaya saing tinggi.
TENTRAM : Terwujudnya keadaan yang aman dan
kondusif dalam masyarakat.
ADIL : Terwujudnya keseimbangan

pembangunan antar sektor, antar
wilayah dan antar kelompok masyarakat

sesuai dengan prioritas dan kebutuhan.
SEJAHTERA : Terpenuhinya kebutuhan hidup

masyarakat baik material maupun
spiritual secara wajar.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 (lima) Misi

pembangunan Kabupaten Tebo Tahun 2017-2022, yaitu:
1. Misi I
Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur layanan
umum;
2. Misi II
Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan serta tatanan
kehidupan beragama dan berbudaya;
3. Misi III
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance);
4. Misi IV
Mendorong tumbuhnya perekonomian daerah dan pendapatan
masyarakat berbasis agribisnis dan agroindustri dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup; dan
5. Misi V
Mendorong terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam
kehidupan bermasyarakat.
sesuai tugas pokok dan fungsinya mempunyai kewenangan
dalam merumuskan kebijakan teknis dibidang kesehatan
terutama untuk mendukung Misi II dari RPJMD Kabupaten Tebo
periode 2017-2022 yaitu: Meningkatkan kualitas pendidikan,
kesehatan serta tatanan kehidupan beragama dan berbudaya .
B. Tujuan
Berdasarkan dari misi yang telah ditetapkan maka tujuan
dari pelaksanaan misi tersebut diatas adalah: Meningkatkan
kualitas Hidup Masyarakat yang beragama dan berbudaya sesuai
dengan Tujuan Ketiga (T3) dari RPJMD 2017-2022 Kabupaten
Tebo.
C. Sasaran
Sedangkan Sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan
tujuan ke 2 dan Sasaran ke 3 dari Perubahan RPJMD yaitu :
a. S.3. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Masyarakat.
Tabel 2.1. Sinkronisasi sasaran strategis berdasarkan Tujuan SKPD
Tujuan Sasaran
T.2. Meningkatkan kualitas hidup S.3. Meningkatnya Kualitas
masyarakat yang beragama dan Pelayanan Masyarakat
berbudaya
Strategi Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana

Kabupaten Tebo tahun 2017 - 2022 terdiri atas 10 kebijakan,
8 Program yang didukung dengan kegiatan yang merupakan
tindakan nyata dengan memanfaatkan sumber daya yang ada
sebanyak 24 kegiatan untuk mencapai 1 tujuan dan 3 sasaran
strategis, dapat dijabarkan seperti dalam tabel berikut :
Tabel 2.2. Hubungan antar Tujuan, sasaran dengan Kebijakan dan

Program serta Kegiatan pada SKPD
TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM
T.2. S.3. Meningkatkan Program Upaya
Meningkatkan Meningkatnya Aksebilitas dan PemenuhanUpaya
kualitas hidup Kualitas Pelayanan Kesehatan Perorangan dan
masyarakat Pelayanan kesehatan yang Masyakat
yang Masyarakat berkualitas
beragama dan Program Upaya
berbudaya PemenuhanUpaya
Kesehatan Perorangan dan
Masyakat
Program peningkatan
kapasitas Sumber Daya
Manusia kesehatan
Program Sediaan Farmasi

alat kesehatan dan
makanan minuman
Meningkatkan Program pemberdayaan

Gerakan Masyarakat dibidang
Masyarakat Kesehatan
Hidup sehat
(GERMAS) dan
Penerapan
Prilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)
Meningkatkan Program Pengendalian
Partisipasi Penduduk
masyarakat
terhadap
peningkatan
kualitas
pelayanan KB dan Program Pembinaan
Pengendalian keluarga Berencana (KB)
Penduduk
Program Pemberdayaan dan
peningkatan keluarga
Sejahtera (KS)
D. Rencana Kinerja Tahun 2021

Sasaran kinerja Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Tebo yang akan dicapai pada tahun 2021 berikut
dengan indikator kinerja dan targetnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 1. Rencana Kinerja Tahun 2021
NO TUJUAN/SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET
T.2 Tujuan : Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat yang beragama dan

Berbudaya
S.3 Meningkatnya Kualitas 1 Angka Harapan Hidup 70,07
Kesehatan Masyarakat (Tahun)
E. Standar Penilaian Kinerja

Agar dapat dilakukan analisis terhadap hasil kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Tebo, telah ditetapkan standar pencapaian
sebagai berikut :
NILAI % PENCAPAIAN
81 – 100 Tercapai / Berhasil
61 – 80 Cukup tercapai / Cukup
berhasil
41 – 60 Kurang Tercapai / Kurang
berhasil
≤ 40 Tidak Tercapai / Tidak berhasil
F. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja
INDIKATOR KINERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Kondisi Kondisi
Kinerja Kinerja
pada pada
Indikator Kinerja Awal Akhir
No OPD yang Mengacu Satuan Periode Target Capaian Setiap Tahun Periode
pada Tujuan dan RPJMD RPJMD
Sasaran RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan Sosial
1. Kesehatan
1.1. Angka Usia Harapan Tahun 69,66 69,70 69,74 69,78 69,82 69,86 69,86 69,86
Hidup
1.2. Angka kematian ibu Per 100 140 130 125 120 115 110 110 110
melahirkan per 100.000 ribu
kelahiran kelahiran
1.3. Angka kematian Bayi Per 3,14 3,14 3,10 3,06 3,02 2,98 2,94 2,94
per 1.000 kelahiran 1000
hidup kelahir
ASPEK PELAYANAN UMUM

Fokus Pelayanan Urusan Wajib
2 Kesehatan
Persentase persalinan di
% 75,00% 82% 85% 87% 90% 92% 95% 95%
2.1. Fasilitas Kesehatan
Persentase Puskesmas
memberikan
% 0% 0% 0% 100% 100% 100% 100% 100%
pelayanan kesehatan
2.2. lansia
Persentase pelayanan
kesehatan anak balita % 100% 0% 0% 100% 100% 100% 100% 100%
2.3.
Jumlah kemitraan peningkatan
Jumlah 2 0 0 5 5 7 7 7
2.4. pelayanan kesehatan
Persentase Puskesmas yang
menerapkan pelayanan % 75% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.5. sesuai standar
Persentase kecamatan bebas
rawan gizi % 61% 70% 78% 80% 100% 100% 100% 100%
2.6.
Persentase pelaksanaan
SIMPus (Sistem Informasi % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.7. Manajemen Puskesmas)
Persentase ketersediaan obat
dan vaksin diunit pelayanan % 71% 75% 80% 87% 89% 91% 93% 93%
2.8. kesehatan
Jumlah kegiatan pelayanan
kesehatan untuk penduduk Jumlah 0 0 0 2 2 3 3 3
2.9. miskin
Persentase cakupan pelayanan
% 70% 75% 80% 85% 90% 95% 100% 100%
2.10. kesehatan dasar
Persentase pengupayaan
Kesehatan masyarakat % 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
2.11.
Persentase Sekolah Sehat % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.12.
Persentase rumah tangga ber
% 67% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.13. PHBS
2.14. Persentase sarana dan % 60% 0% 0% 65% 70% 75% 80% 80%
prasarana
puskesmas/puskesmas
Persentase pemanfaatan dana
% 85% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2.15. kapitasi JKN di Puskesmas
Persentase obat dan makanan
% 75% 75% 80% 85% 85% 90% 95% 95%
yang memenuhi syarat
2.16.
Persentase penurunan angka
% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75%
penderita penyakit menular
2.17.
Persentase penurunan
angka penderita penyakit % 40% 0% 0% 40% 50% 75% 75% 75%
2.18. tidak menular
Persentase Desa STBM dan
% 1,79% 9,82% 53,57% 100% 100% 100% 100% 100%
2.20. ODF (Open Defecation Free)
Persentase jumlah pembinaan
% 0% 0% 0% 75% 75% 75% 75% 75%
2.21. lingkungan sosial
Persentase pencapaian upaya 75% 75%
pencegahan dan
pengendalian penyakit (pajak % 0% 0% 0% 75% 75% 75%
rokok)
2.22.
Tidak Terkait Pelayanan

Dasar
8 Pengendalian Penduduk Dan
Keluarga Berencana
Turunnya angka kelahiran
(TFR) 2,6 2,6 2,5 2,45 2,4 2,3 2,2 2,2
8.1 anak rata-rata dalam keluarga
(Persentase koordinasi total
fertelity rate/TFR) % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8.2 pelaksanaan kegiatan keluarga
sejahtera
Jumlah Remaja peserta
sosialisasi kesehatan Jumlah 1.560 1.560 1.587 1.646 1.736 1.936 2.096 2.096
reproduksi, sex bebas dan
8.3 bahaya HIV/AIDS
Jumlah Kelompok Masyarakat
Jumlah 6 6 8 10 12 14 16 16
8.4 peduli KB
Jumlah kelompok anak muda
Jumlah 30 40 52 60 65 70 75 75
8.5 peduli dan sadar KRR
Jumlah kelompok kegiatan
pembinaan keluarga Jumlah 5 7 8 9 12 15 18 18
8.6 prasejahtera
Jumlah kelompok tribina Jumlah 263 263 265 268 272 277 283 283
8.7
Jumlah PD yang melakukan
sinkronisasi program dengan Jumlah 6 6 10 12 14 16 18 18
8.8 program KKBPK
Persentase capaian program
pelayanan dan pembinaan % 60% 60% 75% 75% 75% 75% 75% 75%
8.9 Peserta KB
Persentase cakupan data
% 82% 82% 85% 90% 93% 9600% 100% 100%
keluarga
8.10
G. Strategi dan Arah Kebijakan

Untuk mencapai dan mewujudkan visi Kepala Daerah
Terpilih dan sesuai dengan misi yang telah ditetapkan, maka dalam
periode 2017-2022 akan dilakukan strategi sebagai berikut :
VISI : TEBO TUNTAS 2022 (TEBO TERTIB, UNGGUL, TENTRAM, ADIL DAN
SEJAHTERA TAHUN 2022)
MISI II : Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan serta tatanan kehidupan

beragama dan berbudaya
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Meningkatkan S.3. Meningkatnya ST 3. Peningkatan AK.8 Meningkatkan
Kualitas Hidup Kualitas Kesehatan Kualitas Mutu dan aksesibilitas dan
Masyarakat Masyarakat Akses Layanan pelayanan kesehatan
Yang Beragama Kesehatan yang berkualitas
Dan Berbudaya
AK.9. Meningkatkan
Gerakan
Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS)
dan Penerapan
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)
AK. 10. Meningkatkan
partisipasi
masyarakat terhadap
peningkatan
Kualitas Pelayanan
KB dan
PengendalianPenduduk
2. PENETAPAN / PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan amanat dari Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petujuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan
dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang
lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator
kinerja.
Penjabaran Renstra Dinas Kesehatan Dan

Keluarga Berencana Kabupaten Tebo ke dalam perjanjian
Kinerja Tahun 2021 beserta rincian indikator dan targetnya adalah
sebagai berikut :
NO TUJUAN/SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET
T.2 Tujuan : Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat yang beragama dan

Berbudaya
S.3 Meningkatnya Kualitas 1 Angka Harapan Hidup 70,07
Kesehatan Masyarakat (Tahun)
Adapun untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut pada tahun 2021
didukung dengan anggaran (APBDP) sebagai berikut:
Investigasi Awal Kejadian Tidak Diharapkan (Kejadian

Ikutan Pasca Imunisasi dan Pemberian Obat Massal)
81.710.260
Pelaksanaan Kewaspadaan Dini dan Respon Wabah

3.760.000
Penyediaan dan Pengelolaan Sistem Penanganan Gawat

5.158.000
Darurat Terpadu (SPGDT)
9 Program Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan secara
Terintegrasi 38.808.598
Kegiatan Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan 38.808.598

10 Program Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas C, D dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota 608.058.976
Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan

608.058.976
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS

1.287.363.536
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
11 Program Pemberian Izin Praktik Tenaga Kesehatan di
Wilayah 14.522.000
Kabupaten/Kota
Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan serta
Tindak Lanjut Perizinan Praktik Tenaga Kesehatan 14.522.000
12 Program Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan

Sumberdaya Manusia Kesehatan untuk UKP dan 927.266.176 UKM di
Wilayah Kabupaten/Kota
Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
885.117.176
Kesehatan sesuai Standar
Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia
Kesehatan 42.149.000
13 Program Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi
Teknis Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat 345.575.360 Daerah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi
Teknis Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah 345.575.360
Kabupaten/Kota
PROGRAM SEDIAAN FARMASI, ALAT
231.727.900
KESEHATAN DAN MAKANAN MINUMAN
14 Program Pemberian Izin Apotek, Toko Obat, Toko Alat
Kesehatan dan Optikal, Usaha Mikro Obat 135.199.200 Tradisional (UMOT)
Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut
Pengawasan Perizinan Apotek, Toko Obat, Toko Alat
Kesehatan, dan Optikal, Usaha Mikro Obat Tradisional
(UMOT) 114.750.200
Penyediaan dan Pengelolaan Data Perizinan dan Tindak

Lanjut Pengawasan Izin Apotek, Toko Obat, Toko Alat
20.449.000
Kesehatan, dan Optikal, Usaha Mikro Obat Tradisional
(UMOT)
15 Program Penerbitan Stiker Pembinaan pada Makanan
47.255.700
Jajanan dan Sentra Makanan Jajanan
Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta tindak lanjut
Penerbitan Stiker Pembinaan pada Makanan Jajanan dan 47.255.700 Sentra
Makanan Jajanan
16 Program Pemeriksaan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Post Market pada Produksi dan Produk Makanan
49.273.000
Minuman Industri Rumah Tangga
Kegiatan Pemeriksaan Post Market pada Produk Makanan- Minuman

Industri Rumah Tangga yang Beredar dan
Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan 49.273.000
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BIDANG KESEHATAN 1.387.060.315
17 Program Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan
Peran serta Masyarakat dan Lintas Sektor Tingkat 825.287.504
Daerah Kabupaten/Kota
Kegiatan Peningkatan Upaya Promosi Kesehatan, Advokasi,
Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat
825.287.504
18 Program Pelaksanaan Sehat dalam rangka Promotif Preventif

Tingkat Daerah Kabupaten/Kota 49.624.250
Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Gerakan Hidup

Bersih dan Sehat
49.624.250
19 Program Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan

Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Tingkat 512.148.561 Daerah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Bimbingan Teknis dan Supervisi Pengembangan dan
Pelaksanaan Upaya Kesehatan Bersumber Daya 512.148.561 Masyarakat
(UKBM)
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK BERKAITAN

B 5.192.525.053
DENGAN PELAYANAN DASAR
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA 5.192.525.053
I PROGRAM PENGENDALIAN PENDUDUK 65.627.848

1 Program Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah
Daerah Provinsi dengan Pemerintah Daerah
43.269.630
Kabupaten/Kota dalam rangka Pengendalian Kuantitas Penduduk
Kegiatan Penyerasian Kebijakan Pembangunan Daerah
Kabupaten/Kota
terhadap Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga (Program KKBPK) 9.600.000
Penyusunan dan Pemanfaatan Grand Design

Pembangunan Kependudukan (GDPK) Tingkat 33.669.630
Kabupaten/Kota
2 Program Pemetaan Perkiraan Pengendalian Penduduk

Cakupan 22.358.218
Daerah Kabupaten/Kota
III PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN KELUARGA

SEJAHTERA (KS) 739.695.342
1 Program Pelaksanaan Pembangunan Keluarga melalui

Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga 739.695.342
Kegiatan Pembentukan Kelompok Ketahanan dan Kesejahteraan

Keluarga (Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga 98.628.965
Remaja (BKR), Pusat Informasi dan Konseling Remaja
(PIK-R) Bina Keluarga Lansia (BKL), Unit Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga)
Pengadaan Sarana Kelompok Kegiatan Ketahanan dan

Kesejahteraan Keluarga (BKB, BKR, BKL, PPPKS, 20.000.000
PIK-R dan Pemberdayaan
Ekonomi Keluarga/UPPKS)
Penyediaan Biaya Operasional bagi Kelompok Kegiatan

Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (BKB, BKR, 604.860.000
BKL, PPPKS,
Promosi dan Sosialisasi Kelompok Kegiatan Ketahanan
dan Kesejahteraan Keluarga (BKB, BKR, BKL, PPPKS, 16.206.377
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas merupakan hal yang penting untuk menjamin

nilai-nilai seperti efisiensi dan efektivitas. Efisiensi merupakan suatu
ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya
untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Sedangkan
efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih
tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan dari
beberapa pilihan lainnya. Dalam sistem pemerintahan dikenal
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Akuntabilitas
kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan dengan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
instansi pemerintah.
A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengumpulan dan pengolahan data hasil kegiatan Dinas
Kesehatan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Tebo selama
tahun 2021, merupakan langkah awal dalam penilaian indikator
kinerja. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk
mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan
konsisten yang berguna bagi pengambil keputusan dalam rangka
perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa meninggalkan
prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan
efektifitas.
Selama tahun anggaran 2021, analisis yang dapat
dilakukan atas akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Tebo adalah sebagai berikut :
NO TUJUAN/SASARAN NO INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN KETERANGAN

KINERJA %
T.3. Tujuan : 1 Angka harapan 70,07 70,02 99,92
Meningkatkan hidup
Kualitas Hidup
Masyarakat yang
beragama dan
Berbudaya
Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat dapat dilihat dari

Capaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan yang
telah ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor NO.43
TAHUN 2016 dan diubah PMK NO 4 TAHUN 2019 Tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM Bidang
Kesehatan).
Pada PMK NO 4 Tahun 2019 pasal 4 berbunyi Capaian
kinerja Pemerintah Daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan setiap
jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan harus 100% (seratus
persen).
Pada Tahun 2021, capaian SPM Bidang Kesehatan adalah
sebagai berikut :
Target Realisasi
No Indikator Keterangan
2021 2021
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan 100%
antenatal sesuai standar. 91, 06%
Belum Tercapai
2 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan
persalinan sesuai standar. 100% 88, 73%
Belum Tercapai
3 Setiap bayi baru lahir
mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal 100% 90, 08%
esensial sesuai standar. Belum Tercapai
4 Setiap balita mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar. 100% 64,58%
Belum Tercapai
5 Setiap anak pada usia pendidikan dasar
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 100% 93,90%
standar. Belum Tercapai
6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d
59 tahun mendapatkan pelayanan 100% 89,07%
kesehatan sesuai standar. Belum Tercapai
7 Setiap warga negara Indonesia

usia 60 tahun atau lebih mendapatkan 100% 81,38%
pelayanan kesehatan sesuai standar. Belum Tercapai
8 Setiap penderita hipertensi mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar.
100% 30,81% Belum Tercapai
9 Setiap penderita Diabetes Melitus

mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. 100% 113,12%
Tercapai
10 Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 100% 116,85%
standar. Tercapai
11 Setiap orang terduga tuberkulosis
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 100% 40,43%
standar. Belum Tercapai
12 Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 100% 66,91% Belum Tercapai
standar.
1.1. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan dua tahun
sebelumnya.
Berikut ini Perbandinagan Capaian SPM Bidang Kesehatan dari

tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 dapat dilihat sebagai berikut
:
NO INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Tar %

get capaia
2022 n
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021 renstr
a
1 Persentase ibu hamil 100 100 100 100 89,35 89,25 88,80 91,06 100
mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai
standar
2 Persentase ibu bersalin 100 100 100 100 67,40 83,35 84,51 88,73 100
persalinan sesuai standar
3 Persentase bayi baru lahir 100 100 100 100 93,16 90,94 91,51 90,08 100
kesehatan neonatal
esensial sesuai standar
4 Persentase balita 100 100 100 100 61,49 62,24 72,57 64,58 100
kesehatan sesuai standar
5 Persentase anak pada usia 100 100 100 100 34,42 42,91 68,64 93,90 100
pendidikan dasar
6 Persentase warga negara 100 100 100 100 25,28 63,19 40,44 89,07 100
usia 15 tahun sampai 59
tahun mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar
7 Persentase Warga Negara 100 100 100 100 19,45 100,00 50,71 81,38 100
usia 60 tahun ke atas
kesehatan usia lanjut sesuai
standar
8 Persentase penderita 100 100 100 100 20,15 69,67 20,41 30,81 100
hipertensi mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar
9 Persentase penderita 100 100 100 100 14,75 130,98 98,45 113,1 2 100
diabetes melitus
10 Persentase orang dengan 100 100 100 100 100,00 100,00 105,56 116,8 5 100
gangguan jiwa berat
11 Persentase orang terduga 100 100 100 100 99,13 37,20 76,23 40,43 100
Tuberkulosis (TBC)
12 Persentase orang dengan 100 100 100 100 32,82 50,33 54,33 66,91 100
risiko terinfeksi HIV
54,78 76,67 71,04 80,58 100
Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat

Pada tahun anggaran 2021, analisis Capaian kinerja Dinas
Kesehatan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Tebo sesuai dengan
sasaran 3 yaitu Meningkatnya kualitas kesehatan Masyarakat
adalah sebagai berikut :
1. Angka Harapan Hidup (Tahun)

Tahun 2021 pencapaian Angka Harapan Hidup sebesar
70,02 tahun dari target 70,07 tahun, hal ini meningkat
dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 69,97 tahun. Angka
Harapan Hidup pada waktu lahir adalah rata-rata jumlah tahun
yang akan dijalani sekelompok orang yang dilahirkan pada suatu

waktu tertentu jika pola mortalitas untuk kelompok umur tersebut
bersifat tetap pada masa mendatang. AHH menjadi suatu
indikator peningkatan derajat kesehatan, dan ditetapkan oleh
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tebo.
Untuk mencapai AHH yang tinggi maka upaya-upaya telah
dilakukan antara lain dengan memasyarakatkan pentingnya
upaya kesehatan preventif kepada kelompok usia lanjut, upaya
pemeliharaan kesehatan dengan melakukan olahraga yang teratur
dan pentingnya konsumsi makanan yang seimbang bagi kelompok
usia lanjut.
1.1. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan dua tahun
sebelumnya.
N INDIKATOR Sat Target Realisasi % capaian Tar get %

O KINERJA uan 2022 capaian
renstra
2019 2020 2021 2019 2020 2021 2019 2020 2021
1 Angka
Harapan
69,78 69,82 70,07 69,91 70,02 100,19 100,24 99,92 70,17
Hidup
(Tahun) 69,97
Sedangkan capaian kinerja Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana

Kabupaten Tebo Tahun 2021 dalam aspek pelayanan dapat dilihat pada tabel :
REALISASI
MASUKAN REALISASI CAPAIAN KINERJA
KEUANGAN
No PROGRAM DAN KEGIATAN (JMLH PERMASALAHAN
DANA RP) JMLH (Rp) (%) KELUARAN
TARGET REALISASI %
1 2 5 6
9
3 4 81%
URUSAN PEMERINTAHAN
WAJIB YANG BERKAITAN
143.054.270.965 115.381.894.110
DENGAN PELAYANAN DASAR
Urusan :
PEMERINTAHAN BIDANG 96%
KESEHATAN
54.744.023.836 52.480.937.754
Program Perencanaan, 92%
Penganggaran, dan 23.373.360 21.578.881
Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Kegiatan Penyusunan Dokumen 92% 12424000 11448421 92% Masih dibutuhkan

Perencanaan Perangkat 12.424.000 11.448.421 sinkronisasi
Daerah pelaksanaan kegiatan
Evaluasi Kinerja 93% 10949360 10130460 93% Masih dibutuhkan

Perangkat Daerah 10.949.360 10.130.460 sinkronisasi
pelaksanaan kegiatan
Program Administrasi Keuangan 96%

Perangkat Daerah 51.961.537.313 50.104.173.475
Kegiatan Penyediaan Gaji dan 96% 5,196E+10 50087742675 96% Gaji atau honor yg
Tunjangan ASN 51.961.537.313 50.087.742.675 kurang bayar karna
belum masuk anggaran
Program Administrasi 90%

Kepegawaian Perangkat 31.442.300 28.191.800
Daerah
Kegiatan Sosialisasi Peraturan 86% Jumlah Sosialisasi 2 Peraturan 86%

Perundang-Undangan 19.114.800 16.430.800 Peraturan
Perundangundangan
Bimbingan Teknis 95% Jumlah bimbingan 1 Peraturan 95%

Implementasi Peraturan 12.327.500 11.761.000 Teknis Implementasi
Perundang-Undangan Peraturan
PerundangUndangan
Program Administrasi Umum 63%

Perangkat Daerah 221.070.376 139.643.117
Kegiatan Penyediaan Komponen 35% Jumlah Komponen 5 Jenis 35%

Instalasi 7.268.000 2.567.000 Instalasi
Listrik/Penerangan Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor Bangunan Kantor yang
tersedia
Penyediaan Peralatan 89% Jumlah Peralatan dan 2 Jenis 89%

dan Perlengkapan Kantor 3.070.000 2.740.000 Perlengkapan Kantor
Penyediaan Barang 100% Jumlah map logo OPD, Map logo OPD = 450 100%
Cetakan dan 7.591.700 7.591.700 Stempel yang di cetak lembar, Stempel Dinas
Penggandaan dan Jumlah Penggandaan = 2 Buah dan
penggandaan = 14.239
Lembar
Penyediaan Bahan 48% Jumlah Bahan Bacaan 7 Jenis bahan bacaan 48%
Bacaan dan Peraturan 15.000.000 7.134.000 dan Peraturan
Perundang-undangan Perundang-undangan
Penyediaan 94% Jumlah ala tulis yang 15 Jenis 94%

Bahan/Material 34.999.476 32.732.000 Tersedia
Fasilitasi Kunjungan 48% Jumlah makanan dan 48%

Tamu 10.000.000 4.780.000 minuman untuk tamu dan
rapat yang tersedia
Penyelenggaraan Rapat 57% Frekuaensi rapat- rapat 57%

Koordinasi dan 143.141.200 82.098.417 koordinasi dan
Konsultasi SKPD konsultasi OPD keluar
daerah yang diikuti
Program Penyediaan Jasa 90%

Penunjang Urusan 1.261.429.893 1.131.518.598
Pemerintahan
Daerah
Kegiatan Penyediaan Jasa 81% Persentase rekening 0,8106 81%

Komunikasi, Sumber 471.254.831 380.107.348 listrik, air dan titik akses
Daya Air dan Listrik point internet yang
dibayar
Penyediaan Jasa 95% Frekuaensi Jasa 12 Bulan 98%

Pelayanan Umum Kantor 790.175.062 751.411.250 Pelayanan Umum
Kantor yang dibayarkan
Program Pemeliharaan Barang 85%

Milik Daerah Penunjang 1.245.170.594 1.055.831.883
Urusan
Pemerintahan Daerah
Kegiatan Penyediaan Jasa 87% Jumlah kendaraan dinas premi asuransi 87%
Pemeliharaan, Biaya 1.124.250.794 973.792.883 yang dibayarakan premi kendaraan = 4 unit,
Pemeliharaan, Pajak, dan asuransinya, pajak pajak kendaraan = 20
Perizinan Kendaraan kendaraan bermotor dan unit dan
Dinas Operasional atau operasional/pemeliharaan oprasional/pemeliharaan
Lapangan kendaraan kendaraan = 109 unit
Pemeliharaan/Rehabilitasi 81% Jumlah gedung kantor 81%

Gedung Kantor dan 85.923.600 69.389.000 yang terpelihara dan
Bangunan Lainnya jumlah penjaga kantor
yang dibayarkan
honornya perbulan
Pemeliharaan/Rehabilitasi 36% Jumlah peralatan gedung 36,15%

Sarana dan Prasarana 34.996.200 12.650.000 kantor yang terpelihara
Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya
PROGRAM 70% #DIV/0!

PEMENUHAN UPAYA 80.211.570.325 56.108.312.797
KESEHATAN
PERORANGAN DAN
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
Program Penyediaan Fasilitas 94%

Pelayanan Kesehatan 19.093.894.617 17.982.645.971
untuk UKM
dan UKP Kewenangan
Daerah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Pembangunan 5393866880 5236176160 97% 100 100 100%

Puskesmas
Pembangunan Fasilitas 965800330 961950323 100% 100 100 100%

Kesehatan Lainnya
Rehabilitasi dan 349727125 347375250 99% 100 100 100%

Pemeliharaan Fasilitas
Kesehatan Lainnya
Pengadaan Sarana 829100782 799397300 96% 100 100 100%

Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Pengadaan Prasarana dan 1308479500 1256512900 96% 100 100 100%

Pendukung Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Pengadaan Alat 7704364120 7550985000 98% 100 100 100%

Kesehatan/Alat
Penunjang Medik
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Pengadaan dan 144176000 115626000 80% 100 100 100% Alat Kesehatan Rusak
Pemeliharaan Alat sehingga tidak dapat
Kalibrasi dikalibrasi
Pengadaan Obat, Vaksin 1243950674 840345486 68% 67 53 79% Tidak tersedianya

beberapa item obat di E-
Catalog LKPP & Harga
tidak sesuai
Pengadaan Bahan Habis 1073864206 818715652 76% 28 22 79% Tidak tersedianya

Pakai beberapa item obat di E-
Catalog LKPP & Harga
tidak sesuai
Distribusi Alat 80565000 55561900 69% 351 239 68% Waktu pendistribusian
Kesehatan, Obat, Vaksin, terbatas dikarenakan
Bahan Medis Habis Pakai kondisi pandemi &
(BMHP), Makanan dan anggaran belum tersedia
Minuman ke Puskesmas
serta Fasilitas Kesehatan
Lainnya
Program Penyediaan Layanan 62%

Kesehatan untuk UKM
dan UKP Rujukan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
60.470.808.134 37.502.713.227
Kegiatan Pengelolaan Pelayanan 94% 6961 6339 91% 1. Masih ada tenaga
Kesehatan Ibu Hamil 822.528.348 772.285.800 kesehatan yang
memberikan pelayanan
tidak sesuai standar 2.
Sarana dan prasarana
kurang memadai
3. Kompetensi bidan
masih kurang memadai
Pengelolaan Pelayanan 95% 6644 5895 89% 1. Masih ada tenaga

Kesehatan Ibu Bersalin 1.811.006.388 1.712.695.179 kesehatan yang
memberikan pelayanan
kurang memadai
3. Kompetensi bidan
masih kurang memadai
Pengelolaan Pelayanan 87% 6328 5700 90% 1. Masih ada tenaga

Kesehatan Bayi Baru 159.163.064 138.473.064 kesehatan yang
Lahir memberikan pelayanan
kurang memadai
3. Kompetensi tenaga
kesehatan masih kurang
memadai
Pengelolaan Pelayanan 94% 30664 19802 65% 1. Sarana dan

Kesehatan Balita 410.486.145 384.041.000 prasarana kurang
memadai
2. Kompetensi
tenaga kesehatan masih
kurang memadai
Pengelolaan Pelayanan 95% 54899 47232 86% 1.

Kesehatan pada Usia 498.872.526 473.354.000
Pendidikan Dasar
prasa
mem
2.
Kom
peten
tenag
hatan
mem
Pengelolaan Pelayanan 97% 245929 205008 83% 1. Belum Tersedianya

Kesehatan pada Usia 39.196.200 38.104.900 Laptop dan Perangkat
Produktif Komputer untuk
Menunjang Pelaporan
Sistem Informasi
Penyakit Tidak Menular.
2. Status Pandemi
Covid-19 sehingga
Belum bisa Melakukan
Skrining Massal Faktor
Resiko Penyakit Tidak
Menular
3.Kolaborasi dan
Koordinasi belum
berjalan Maksimal
Pengelolaan Pelayanan 97% 34507 28082 81% 1. Sarana dan

Kesehatan pada Usia 221.945.500 215.011.500 prasarana kurang
Lanjut memadai
2. Kompetensi
tenaga kesehatan masih
kurang memadai
3. Kurangnya kesadaran
lansia untuk melakukan
skrining kesehatan

Kesehatan Penderita 13.057.000 11.148.000 Laptop dan Perangkat
Hipertensi Komputer untuk
Menunjang Pelaporan
Sistem Informasi
2. Status Pandemi
Covid-19 sehingga
Skrining Massal
Pemeriksaan Tekanan
Darah di Masyarakat
3.Kolaborasi dan
Koordinasi belum
berjalan Maksimal

Kesehatan Penderita 22.472.800 18.930.700 Laptop dan Perangkat
Diabetes Melitus Komputer untuk
Menunjang Pelaporan
Sistem Informasi
2. Status Pandemi
Covid-19 sehingga
Skrining Massal
Pemeriksaan Gula Darah
Sewaktu di Masyarakat
3.Kolaborasi dan
Koordinasi belum
berjalan Maksimal

Kesehatan Orang dengan 43.976.000 37.523.900 Laptop dan Perangkat
Gangguan Jiwa Berat Komputer untuk
Menunjang Pelaporan
Sistem Informasi
Kesehatan Jiwa
(SIKESWA)
2. Status Pandemi
Covid-19 sehingga
Pelacakan Kasus Jiwa di
Masyarakat
3.Kolaborasi dan
Koordinasi belum
berjalan Maksimal
4.Obat Penderita Jiwa
yang sering terbatas
Ketersediaanya
Pengelolaan Pelayanan 90% 2392 967 40%

Kesehatan Orang 141.991.958 127.940.000
Terduga Tuberkulosis terbat
Perangkat Komputer dan

Jaringan Internet untuk
Pengenterian Data TB
pada SITB
anya
waba
pand
covid
yang
menjadi kendala untuk
Investigasi Kontak
Pasien TB
ordin
Linta
Sektor dan Fasyankes

Swasta Belum
Maksimal
Pengelolaan Pelayanan 95% 7786 5210 67% 1. Keterbatasan

Kesehatan Orang dengan 65.826.400 62.676.400 Perangkat Komputer dan
Risiko Terinfeksi HIV Jaringan Internet untuk
Pengenterian Data
HIV/AIDS pada SIHA
2. Belum Optimalnya
Pelaksanaan VCT
Mobille terutama pada
POPULASI KUNCI
3. Koordinasi Lintas
Sektor dan LSM Peduli
HIV/AIDS Belum
Maksimal
Pengelolaan Pelayanan 71% 12 kecamatan 12 kecamatan 100% 1. belum semua

Kesehatan bagi 15.964.514.763 11.344.276.162 tenaga terlatih dan
Penduduk pada Kondisi terampil
Kejadian Luar Biasa memberikan pelayanan
(KLB) kesehatan dalam kondisi
kejadian luar biasa
2. Koordinasi dan
Sosialisai belum
Berjalan Maksimal
Pengelolaan Pelayanan 42% 100 100 100% 1. belum semua

Kesehatan bagi 49.996.800 20.898.000 tenaga terlatih dan
Penduduk Terdampak terampil
Krisis Kesehatan Akibat dalam penaganan krisis
Bencana dan/atau kesehatan akibat bencana
Berpotensi Bencana 2. Koordinasi dan
Sosialisai belum
Berjalan Maksimal
Pengelolaan Pelayanan 54% 29506 19969 68% 1.

Kesehatan Gizi 1.432.402.534 780.379.830
Masyarakat
Puskesmas masih sangat

kurang
2.
rbata
puter
jaringan internet untuk

pengentrian data E-
PPGBM
3.
Masi
h ada
g tua
tidak
berse
membawa anaknya ke
Posyandu
Pengelolaan Pelayanan 97%

Kesehatan Kerja dan 81.725.000 78.982.000
Olahraga
Pengelolaan Pelayanan 73%

Kesehatan Lingkungan 673.947.348 492.998.865
Pengelolaan Pelayanan 77% Cakupan Pelayanan 74% Karena Pandemi Covid

Promosi Kesehatan 804.655.255 619.937.200 Promosi Kesehatan : 19 Kegiatan Germas
100% yang melibatkan massa
tidak dapat terlaksana.
Pengelolaan Surveilans 73% 5965 5853 98% Kegiatan tidak berjalan

Kesehatan 360.774.510 261.752.000 maksimal karena
pandemi Covid -19
Pengelolaan Pelayanan 86% 20 3 15%

Kesehatan Jiwa dan 88.937.900 76.814.000
NAPZA
Puskesmas Menjadi
Institusi Penerima Wajib
Lapor ( IPWL) untuk
Pecandu dan Pemakai
Napza
Narkoba yang takut

Melapor ke Puskesmas
Koor
dinas
Linta
berja
simal
Pelayanan Kesehatan 90% 1 0,8723 87% 1.masih kurangnya

Penyakit Menular dan 2.082.008.417 1.876.038.721 tingkat pengetahuan dan
Tidak Menular kesadaran masyarakat
tentang penyakit
menular terhadap
gejala dan
penularannya serta
stigma buruk bagi
penderita penyakit
menular
Pengelolaan Jaminan 45% 45% 92% 204% ada barang tidak sesuai
Kesehatan Masyarakat 14.688.302.426 6.660.732.062 dengan SSH
Pengambilan dan 35% 7.565 7.565 100% 1.

Pengiriman Spesimen 30.931.518 10.890.000 pelac
Penyakit Potensial
KLB ke Laboratorium
Rujukan/Nasional
ambi
spesi
terba
2.
masa
peme
Operasional Pelayanan 90% 70% 57% 81% Klaim insentif Covid di

Puskesmas 1.094.815.501 985.644.800 bayarkan sesuai dengan
jumlah kasus COVID-19
di Masyarakat yang di
tangani oleh Puskesmas,
hal ini mengapa dana
tidak terserap 100 %
karena Kasus Covid-19
di Kabupaten Tebo saat
ini sudah menurun
Operasional Pelayanan 58% 50% 9% 18% Untuk kegiatan survei

Fasilitas Kesehatan 17.588.981.573 10.116.865.544 puskesmas tidak bisa
Lainnya dilaksanakan karena
Pandemi Covid-19
Pelaksanaan Akreditasi 9% 50% 9% 18% Untuk kegiatan survei

Fasilitas Kesehatan di 1.187.664.000 102.336.600 puskesmas tidak bisa
Kabupaten/Kota dilaksanakan karena
Pandemi Covid-19
Investigasi Awal 91% 7 7 100% Masih lemahnya sistem

Kejadian Tidak 81.710.260 74.045.000 pelaporan kejadian
Diharapkan (Kejadian ikutan pasca imunisasi
Ikutan Pasca bagi petugas dilapangan
Imunisasi dan
Pemberian Obat
Massal)
Pelaksanaan 96% 3 3 100% Sarana dan prasarana(

Kewaspadaan Dini dan 3.760.000 3.600.000 Laptop, Jaringan
Respon Wabah Internet) belum tersedia
secara menyeluruh
Penyediaan dan 84% 85% 84% 99%

Pengelolaan Sistem 5.158.000 4.338.000
Penanganan Gawat
Darurat Terpadu
(SPGDT)
Program Penyelenggaraan 64%

Sistem Informasi 38.808.598 24.785.999
Kesehatan secara
Terintegrasi
Kegiatan Pengelolaan Data dan 64% 38808598 24785999 64% Infrastruktur SIK daerah
Informasi Kesehatan 38.808.598 24.785.999 (akses internet dan
sarana TIK), komitmen
integrasi
Program Penerbitan Izin Rumah 98%

Sakit Kelas C, D dan 608.058.976 598.167.600
Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Peningkatan Mutu 98% 12% 98% 817% Tidakk ada

Pelayanan Fasilitas 608.058.976 598.167.600
Kesehatan
PROGRAM 68%
PENINGKATAN 1.287.363.536 877.247.800
KAPASITAS
SUMBER DAYA
MANUSIA
KESEHATAN
Program Pemberian Izin Praktik 99%

Tenaga Kesehatan di 14.522.000 14.378.000
Wilayah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Pembinaan dan 99% 50% 99% 198% Tidak ada

Pengawasan Tenaga 14.522.000 14.378.000
Kesehatan serta Tindak
Lanjut Perizinan Praktik
Tenaga Kesehatan
Program Perencanaan 74%

Kebutuhan dan 927.266.176 681.849.800
Pendayagunaan
Sumberdaya Manusia
Kesehatan untuk
UKP dan UKM di
Wilayah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan 73% 85% 73% 86% tidak ada

Sumber Daya Manusia 885.117.176 642.351.000
Kesehatan sesuai Standar
Pembinaan dan 94% 85% 94% 111% Tidak ada

Pengawasan Sumber 42.149.000 39.498.800
Daya Manusia Kesehatan
Program Pengembangan Mutu 52%

dan Peningkatan 345.575.360 181.020.000
Kompetensi Teknis
Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tingkat
Daerah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Pengembangan Mutu dan 52% 25% 52% 208% Ada kegiatan yang tidak
Peningkatan Kompetensi 345.575.360 181.020.000 dapat terlaksana karena
Teknis Sumber Daya salah memasukan kode
Manusia Kesehatan rekening saat
Tingkat Daerah penginputan ke aplikasi
Kabupaten/Kota di sistem
PROGRAM SEDIAAN 45%

FARMASI, ALAT 231.727.900 103.143.500
KESEHATAN DAN
MAKANAN
MINUMAN
Program Pemberian Izin Apotek, 64%

Toko Obat, Toko Alat 135.199.200 87.163.000
Kesehatan dan Optikal,
Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT)
Kegiatan Pengendalian dan 64% 84 Trip Pengkajian Izin 23 Trip Pengkajian Izin 27% Tidak ada waktu lagi
Pengawasan serta Tindak 114.750.200 73.950.600 sarana PIRT & 1 sarana PIRT & 1 untuk melakukan
Lanjut Pengawasan Kegiatan Bimtek Kegiatan Bimtek pengkajian izin sarana
Perizinan Apotek, Toko Keamanan Pangan Keamanan Pangan karena DPA terbit di
Obat, Toko Alat akhit tahun
Kesehatan, dan Optikal,
Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT)
Penyediaan dan 65% 48 Data sarana pelayanan 48 Data sarana 100% tidak ada
Pengelolaan Data 20.449.000 13.212.400 kefarmasian pelayanan kefarmasian
Perizinan dan Tindak
Lanjut Pengawasan Izin
Apotek, Toko Obat, Toko
Alat Kesehatan, dan
Optikal, Usaha Mikro
Obat Tradisional
(UMOT)
Program Penerbitan Stiker 27%

Pembinaan pada 47.255.700 12.792.500
Makanan Jajanan dan
Sentra Makanan
Jajanan
Kegiatan Pengendalian dan 27% 30 Trip Perjalanan Dinas 30 Trip Perjalanan 100% tidak ada
Pengawasan serta 47.255.700 12.792.500 Pengawasan, Dinas Pengawasan,
tindak lanjut Penerbitan Pemeriksaan izin Pemeriksaan izin
Stiker Pembinaan pada saryanfar, PIRT & saryanfar, PIRT &
Makanan Jajanan dan optikal optikal
Sentra Makanan Jajanan
Program Pemeriksaan dan 6%

Tindak Lanjut Hasil 49.273.000 3.188.000
Pemeriksaan Post
Market pada Produksi
dan Produk Makanan
Minuman Industri
Rumah Tangga
Kegiatan Pemeriksaan Post Market 6% 14 Sampel & 38 Trip Tidak terlaksana 0% Hasil Pemeriksaan
pada Produk Makanan- 49.273.000 3.188.000 Perjalanan Dinas Sampel tidak dapat
Minuman Industri keluar sesuai dg waktu
Rumah yg diinginkan & tidak
Tangga yang Beredar dan ada waktu
Pengawasan serta Tindak pemeriksaan/pengawasan
Lanjut Pengawasan post market ke sarana
PIRT serta DPA terbit
diakhir tahun
PROGRAM 90%
PEMBERDAYAAN 1.387.060.315 1.249.143.454
MASYARAKAT
BIDANG
KESEHATAN
Program Advokasi, 92%

Pemberdayaan, 825.287.504 761.623.704
Kemitraan,
Peningkatan Peran
serta Masyarakat dan
Lintas Sektor Tingkat
Daerah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Peningkatan Upaya 92% Cakupan Peningkatan 100% 100% Ada satu kegiatan yang
Promosi Kesehatan, 825.287.504 761.623.704 Upaya Promosi dana nya tidak dapat
Advokasi, Kemitraan dan Kesehatan, Advokasi, terserap semua.
Pemberdayaan Kemitraan dan
Masyarakat Pemberdayaan
Masyarakat : 100%
Program Pelaksanaan Sehat 99%

dalam rangka Promotif 49.624.250 49.174.250
Preventif
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Penyelenggaraan Promosi 99% Cakupan 77% 77% Ada satu kegiatan yang
Kesehatan dan Gerakan 49.624.250 49.174.250 Penyelenggaraan dana nya tidak dapat
Hidup Bersih dan Sehat Promosi Kesehatan dan terserap semua.
Gerakan Hidup Bersih
dan Sehat : 90%.
Program Pengembangan dan 86%

Pelaksanaan Upaya 512.148.561 438.345.500
Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat
(UKBM) Tingkat
Daerah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Bimbingan Teknis dan 86% Cakupan Bimbingan 85% 85% Karena pandmi covid 19
Supervisi 512.148.561 438.345.500 Teknis dan Supervisi kegiatan yang
Pengembangan dan Pengembangan dan mengumpulkan orang
Pelaksanaan Upaya Pelaksanaan Upaya banyak tidak dapat
Kesehatan Bersumber Kesehatan Bersumber terlaksana semua.
Daya Masyarakat Daya Masyarakat
(UKBM) (UKBM) : 100 %
URUSAN 88%
PEMERINTAHAN 5.192.525.053 4.563.108.805
WAJIB YANG TIDAK
BERKAITAN
DENGAN
PELAYANAN DASAR
URUSAN 88%
PEMERINTAHAN 5.192.525.053 4.563.108.805
BIDANG
PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN
KELUARGA
BERENCANA
PROGRAM 76%
PENGENDALIAN 65.627.848 50.021.680
PENDUDUK
Program Pemaduan dan 81%

Sinkronisasi Kebijakan 43.269.630 34.846.400
Pemerintah Daerah
Provinsi dengan
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
dalam rangka
Pengendalian
Kuantitas Penduduk
Kegiatan Penyerasian Kebijakan 82%

Pembangunan Daerah 9.600.000 7.897.200
Kabupaten/Kota
terhadap Kependudukan,
Keluarga Berencana
dan
Pembangunan Keluarga
(Program KKBPK)
Penyusunan dan 80%

Pemanfaatan Grand 33.669.630 26.949.200
Design Pembangunan
Kependudukan (GDPK)
Tingkat Kabupaten/Kota
Program Pemetaan Perkiraan 68%

Pengendalian Penduduk 22.358.218 15.175.280
Cakupan
Daerah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Pengolahan dan 68%

Pelaporan Data 22.358.218 15.175.280
Pengendalian
Lapangan dan
Pelayanan KB
PROGRAM 89%
PEMBINAAN 4.387.201.863 3.888.241.383
KELUARGA
BERENCANA (KB)
Program Pelaksanaan Advokasi, 77%

Komunikasi, Informasi 1.053.456.841 815.555.532
dan Edukasi (KIE)
Pengendalian Penduduk
dan KB sesuai Kearifan
Budaya Lokal
Kegiatan Penyediaan dan 74%

Distribusi Sarana KIE 177.936.926 132.416.326
Program KKBPK
Pengelolaan 78%
Operasional dan Sarana 875.519.915 683.139.206
di Balai Penyuluhan
KKBPK
Program Pendayagunaan Tenaga 100%

Penyuluh KB/Petugas 1.029.600.000 1.028.600.000
Lapangan KB
(PKB/PLKB)
Kegiatan Penyediaan Sarana 100%

Pendukung Operasional 492.000.000 491.000.000
PKB/PLKB
Penggerakan Kader 100%

Institusi Masyarakat 537.600.000 537.600.000
Pedesaan (IMP)
Program Pengendalian dan 94%

Pendistribusian 1.691.545.022 1.583.995.851
Kebutuhan Alat dan
Obat Kontrasepsi serta
Pelaksanaan Pelayanan
KB di Daerah
Kabupaten/Kota
Kegiatan Pengendalian 60% 28 Faskes KB dalam 1 28 Faskes KB 100% Semestinya

Pendistribusian Alat dan 65.490.400 39.319.000 Tahun pemdistribusian
Obat Kontrasepsi dan dilakukan 4 kali dalam
Sarana Penunjang satu tahun
Pelayanan KB ke
Fasilitas Kesehatan
Termasuk Jaringan dan
Jejaringnya
Peningkatan Kesertaan 86% 796 PUS 350 PUS 44%

Penggunaan Metode 489.009.058 422.635.514
Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)
Penyediaan Sarana 100%

Penunjang Pelayanan 1.059.842.000 1.055.037.773
KB
Pembinaan Pelayanan 87% 82 Faskes 82 Faskes 100%

Keluarga Berencana 35.373.564 30.923.564
dan Kesehatan
Reproduksi di Fasilitas
Kesehatan termasuk
Jaringan dan
Jejaringnya
Dukungan Operasional 86% 24 Kegiatan 24 Kegiatan 100%

Pelayanan KB Bergerak 41.830.000 36.080.000
Program Pemberdayaan dan 75%

Peningkatan Peran 612.600.000 460.090.000
serta Organisasi
Kemasyarakatan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
dalam Pelaksanaan
Pelayanan dan
Pembinaan Kesertaan
Ber-KB
Kegiatan Penguatan Peran serta 100% 24 Kampung KB 15 63% dari pusat sudah tidak
Organisasi 4.130.000 4.130.000 ada program kampung
Kemasyarakatan KB
dan Mitra Kerja
Lainnya dalam
Pelaksanaan
Pelayanan dan
Pembinaan Kesertaan
Ber-KB
Integrasi Pembangunan 99%

Lintas Sektor di 5.200.000 5.150.000
Kampung KB
Pelaksanaan dan 75%

Pengelolaan Program 603.270.000 450.810.000
KKBPK di Kampung
KB
PROGRAM 84%
PEMBERDAYAAN 739.695.342 624.845.742
DAN PENINGKATAN
KELUARGA
SEJAHTERA (KS)
Program Pelaksanaan 84%

Pembangunan Keluarga 739.695.342 624.845.742
melalui
Pembinaan Ketahanan
dan Kesejahteraan
Keluarga
Kegiatan Pembentukan Kelompok 100% 70 Kelompok 53 Kelompok 76% Masih ada

Ketahanan dan 98.628.965 98.598.965 sekolahsekolah dan
Kesejahteraan Keluarga kelompok
(Bina Keluarga Balita pemuda di desa yang
(BKB), Bina Keluarga belum membentuk
Remaja (BKR), Pusat Kelompok PIK-R
Informasi dan Konseling
Remaja (PIK-R) Bina
Keluarga Lansia (BKL),
Unit Peningkatan
Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) dan
Pemberdayaan Ekonomi
Keluarga)
Pengadaan Sarana 0,00 0% 2 Buah Kit Siap Nikah 0 0% Nomor Rekening tidak
Kelompok Kegiatan 20.000.000 sesuai dengan belanja
Ketahanan dan dan spesifikasinya
Kesejahteraan Keluarga
(BKB, BKR, BKL,
PPPKS,
Ekonomi
Keluarga/UPPKS)
Penyediaan Biaya 85% 10 Desa Lokus Stunting 10 Desa Lokus Stunting 100%
Operasional bagi 604.860.000 512.760.000
Kelompok Kegiatan
Ketahanan dan
(BKB, BKR, BKL,
PPPKS,
Ekonomi
Keluarga/UPPKS)
Promosi dan Sosialisasi 83% 2 Kegiatan 2 Kegiatan 100%

Kelompok Kegiatan 16.206.377 13.486.777
Ketahanan dan
(BKB, BKR, BKL,
PPPKS,
Ekonomi
Keluarga/UPPKS)
BAB IV
PENUTUP
Secara umum dari visi misi yang telah ditetapkan sebanyak 24

kegiatan dalam 8 program sesuai dengan skala prioritas melalui
APBD tahun anggaran 2021 untuk mendukung pencapaian 2
sasaran dan 1 tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis
telah terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran
pada tingkat sasaran yang rata-rata telah mencapai target yang
diharapkan.
Walaupun secara umum kinerja Dinas Kesehatan Dan
Keluarga Berencana Kabupaten Tebo telah cukup berhasil, tidak
berarti tidak ada permasalahan. Permasalahan yang paling mendasar
adalah penyebaran petugas kesehatan tidak merata serta proses dan
system yang melibatkan pihak lintas terkait, hal ini sangat
mempengaruhi pencapaian program dan realisasi anggaran. Untuk
mengurangi permasalahan yang ada perlu dilakukan
penyederhanaan sistem dan proses serta melakukan analisis
kebutuhan tenaga kesehatan dan persebarannya.
Oleh karena itu, masukan-masukan positif bagi
penyempurnaan dan pengembangan Sistem Akuntabilitas Publik di
lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo sangat diperlukan,
sehingga implementasi sistem Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan
ini diharapkan akan lebih baik di masa mendatang.

Lkjip Dinkes

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Lkjip Dinkes

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LKjIP Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Tebo 2021

LAPORAN KINERJA INSTANSI

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA

1.1. Gambaran Umum

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui

3) Sumber Daya Manusia Kesehatan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan Keluarga

jaringannya maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat

Untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan

1.2. Tugas, Fungsi Dan Struktur Oganisasi

a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan,

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan,

c. Pengkoordinasian kebijakan di bidang kesehatan,

d. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang kesehatan,

e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas

f. Pengelolaan barang milik daerah/kekayaan negara

h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati

Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan dan Keluarga

Untuk melaksanakan tugasnya Sekretaris

1) Pengoordinasian penyusunan kebijakan, rencana,

2) Pengelolaan data dan informasi di bidang kesehatan,

3) Pengoordinasian dan pelaksanaan kerjasama di bidang

4) Pengoordinasian pengelolaan dan laporan keuangan di

5) Penyusunan bahan rancangan peraturan

6) Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana di

7) Pengelolaan kepegawaian dilingkungan Dinas Kesehatan

8) Pengoordinasian dan penyusun bahan publikasi dan

9) Pengelolaan barang milik daerah di lingkungan Dinas

10) Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan

11) Pengoordinasian pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

12) Penyusun laporan kegiatan sekretariat Dinas Kesehatan

13) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas

1) Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Evaluasi.

serta keuangan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

a) Menyiapkan penyusunan bahan perumusan kebijakan,

c) Menyusun bahan pengelolaan keuangan

d) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis

e) Menyiapkan bahan penyusun satuan biaya, daftar isian

f) Melakukan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian

g) Melakukan urusan akuntansi dan verifikasi keuangan;

i) Melakukan urusan gaji pegawai;

m) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

o) Menyusun laporan kegiatan subbagian perencanaan,

p) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh

2) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset

a) Melakukan pengelolaan kepegawaian lingkup Dinas

d) Mengoordinasikan urusan kerja sama, publikasi, dan

e) Melakukan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan;

g) Mengoordinasikan penyusunan analisis jabatan,

h) Melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang

i) Melakukan penyiapan bahan penatausahaan dan

j) Melakukan penyiapan bahan administrasi pengadaan,

k) Melakukan penyiapan penyusunan laporan dan

l) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

m) Menyusun laporan kegiatan subbagian umum,

n) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh

b. Bidang Kesehatan Masyarakat

1) Penyusunan bahan perumusan kebijakan di bidang

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan keluarga dan

3) Pengoordinasian dan pengsinkronisasian pelaksanaan

5) Pelaksanaan pemantauan, analisa, evaluasi, dan

6) Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang

7) Pelaksanaan administrasi di bidang kesehatan