Anda di halaman 1dari 73

RENCANA STARETEGIS

(RENTRA)

DINAS KESE.HATAN
KABUPATEN MALUKU TENGAN
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
Tahun 2023 - 2027
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan


Perangkat Daerah
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
3.1 Identitas Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Derah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian


Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah


BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Renstra Dinas Kesehatan


BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB
VIII
PENUTUP
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya
yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Saat ini pembangunan
kesehatan masih dihadapkan pada isu-isu yang masih belum
terselesaikan seperti masih tingginya kematian ibu dan kematian bayi,
permasalahan kekurangan gizi, terutama pendek (stunting), beban
ganda penyakit dimana penyakit menular masih muncul sedangkan
tidak menular semakin meningkat, belum optimalnya upaya promotif
dan preventif, serta rendahnya akses terhadap air bersih dan sanitasi.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
menyatakan pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berazaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan,
penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan non
diskriminatif, serta norma-norma agama. Negara Indonesia
merupakan salah satu negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) yang berperan aktif dalam penentuan sasaran Tujuan BAB I - 1
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah Tahun
2023 - 2027 Pembangunan Berkelanjutan sebagaimana tertuang
dalam dokumen Transforming Our World : The 2030 Agenda for
Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan SDGs yang terkait
langsung dengan bidang kesehatan yaitu Tanpa kemiskinan (Tujuan
1), Tanpa kelaparan (Tujuan 2), Kehidupan sehat dan sejahtera
(Tujuan 3), dan Air Bersih dan sanitasi layak (Tujuan 6). Indikator
SDGs antara lain imunisasi dasar lengkap pada bayi, akses
masyarakat terhadap sarana sanitasi dasar, STBM, Kematian Ibu,
Pelayanan persalinan, pelayanan Ibu Hamil, Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) bagi Bumil KEK dan Balita, Akreditasi Puskesmas,
Stunting, dan lain-lain
Keberhasilan pembangunan daerah, dapat dilihat dari
pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk mencapai IPM
tersebut salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu
indeks kesehatan selain indeks pendidikan dan indeks ekonomi.
Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan upaya utama
untuk peningkatan sumber daya manusia, dalam upaya mendukung
percepatan pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Arah
kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2020-2024 meningkatkan
akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan
semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan
dasar (Primary Health Care) dan peningkatan upaya promotif dan
preventif didukung dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Sedangkan strategi yang akan dilaksanakan melalui 1) Peningkatan
kesehatan ibu dan anak, 2) Percepatan perbaikan gizi masyarakat, 3)
Peningkatan pengendalian penyakit, 4) Penguatan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (Germas) dan 5) Peningkatan pelayanan kesehatan dan
pengawasan obat dan makanan. Prioritas pembangunan kesehatan
sebagaimana dalam RPJMN adalah: a) Penurunan AKI dan AKB
(kesehatan ibu dan anak termasuk imunisasi), b) Perbaikan Gizi
khususnya stunting, c) Pengendalian penyakit menular: HIV/AIDS,
Tuberkulosis dan malaria, serta d) Pengendalian penyakit tidak
menular (hipertensi, diabetes melitus, obesitas dan kanker).
Berdasarkan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan daerah tentang RPJPD dan
RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD,
Rencana Strategis perangkat daerah merupakan dokumen perencanaan
perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan untuk periode
5 tahun, menggunakan dasar hukum yang sama yaitu UU No. 25
Tahun 2004 dimana pada pasal 5 ayat 1 disebutkan bahwa Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah memuat Visi, Misi, dan
arah pembangunan daerah yang mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) menyebutkan bahwa Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan
penjabaran dari Visi, Misi, dan program kepala daerah yang
penyusunannya memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah
kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan
umum, dan program Organisasi Perangkat Daerah, Lintas Organisasi
Perangkat BAB I - 4 Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2023 - 2027 Daerah, dan program
kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi
dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif
Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra disusun
berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD). Agar pembangunan kesehatan berjalan efektif dan efisien
serta berhasil, maka diperlukan suatu perencanaan yang baik, terukur
dan terarah, berupa Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan
periode 2023 – 2027, yang berisi visi, misi serta tahapan-tahapan
kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dinas Kesehatan sebagai salah satu Perangkat
Daerah di Kabupaten Maluku Tengah mempunyai tugas membantu
kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di
bidang kesehatan untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kabupaten
Maluku Tengah, yaitu………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………
Dan Misi Kabupaten Maluku Tengah yaitu
……………………………………………………………………………………………
……………………………..
Renstra dinas kesehatan tahun 2023-2027 haruslah mengacu
ke renstra kementrian dan renstra provinsi sebagai bahan
pertimbangan dan juga persamaan tujuan dan sasaran demi menjawab
kinerja, selain itu dalam proses penyusunan renstra masih
memperhatikan Rencana Tata Ruang dan Rencana Wilayah (RTRW)
dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai pertimbangan
pembangunan dan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang akan
dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari disusunnya Renstra Dinas Kesehatan yaitu
peningkatan urusan kesehatan untuk mewujudkan visi dan misi
daerah yang telah disepakati dalam kinerja penyenlengaraan
pemerintah daerah.
Sedangkan tujuannya adalah sebagai berikut :
Menjabarkan strategi yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dari program-
program yang telah ditetapkan;
Menjadi acuan kerja resmi bagi Dinas Kesehatan serta pihak
terkait dalam upaya pembangunan kesehatan;
Menjadi acuan resmi untuk penilaian kinerja Dinas Kesehatan.

1.3. LANDASAN HUKUM


Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah mengacu
pada perencanaan pembangunan nasional dan perencanaan
pembangunan provinsi Maluku serta rencana pembangunan jangka
menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Maluku Tengah. Dengan
demikian landasan pembangunan nasional maupun pembangunan
daerah. Secara spesifik landasan tersebut adalah :
Landasan Idiil yaitu pancasila
Landasan Konstitusional yaitu pasal-pasal UUD 1945 yang
berkaitan dengan aspek kesehatan dan penunjang kesehatan
Landasan Operasional :
Peraturan perundang-undang meliputi:
Undang-Undang Nomor …. Tahun ….. tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No
150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4723);
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 82);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 224,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607).
Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, meliputi :
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6178);
Peraturan/Keputusan Menteri, meliputi :
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
pembentukan produk hukum daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 32);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1312) ;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018
tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan HIV/AIDS (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 654);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 232);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Upaya Perbaikan Gizi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 967);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang
Upaya Kesehatan Anak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 825);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 1755);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1755);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa
Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 761);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 68).
Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah, meliputi :
Peraturan Daerah nomor 01 tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2011 – 2031;
Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Maluku Tengah;
Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2018 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Maluku Tengah
Tahun 2017 - 2022
Peraturan Bupati Maluku Tengah nomor 05 tahun 2017 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan fungsi Dinas Kesehatan melaksanakan
urusan pemerintahan bidang kesehatan;
1.4. Hubungan Renstra Dinas Kesehatan dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor
25 tahun 2004, Dokumen RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten
Maluku Tengah juga sangat terkait dengan berbagai dokumen
perencanaan di tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten seperti :
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) merupakan
dokumen perencanaan nasional untuk kurun waktu 25 tahun yang
disahkan dalam Undang-undang nomor 17 tahun 2007 dan RPJP
Nasional merupakan dasar pemerintah pusat dalam menyusun RPJM
Nasional yaitu rencana dalam pembangunan selama lima tahun ke
depan. Pemerintah provinsi dalam menyusun RPJM daerah harus
memperhatikan kebijakan – kebijakan yang tercantum dalam RPJM
Nasional maupun RPJP Nasional.
Penyusunan RPJMD Kabupaten/Kota yang merupakan
dokumen perencanaan selama lima tahun yaitu tahun 2019–2024
dilaksanakan setelah adanya pemilihan kepala daerah, dengan
mengadopsi apa yang menjadi janji–janji Kepala Daerah terpilih dan
tidak boleh terlepas dari apa yang menjadi tujuan RPJP maupun RPJM
Provinsi, serta harus berpedoman pada kebijakan yang tertuang pada
RPJM Provinsi dan RPJM Nasional
Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan perangkat
daerah selama lima tahun, penyusunan renstra tersebut mengacu pada
program kerja RPJMD Kabupaten dan Renstra Kementrian Kesehatan
RI. Renstra Kemenkes merupakan dokumen perencanaan teknis di
bidang kesehatan, yang memuat arah dan kebijakan kesehatan dan
indikator rencana program kegiatan bidang kesehatan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah tahun
2023-2027 adalah dokumen perencanaan yang digunakan sebagai arah
dan acuan sekaligus kesepakatan bagi seluruh komponen Dinas
Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah dalam mewujudkan cita-cita dan
tujuan sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan
kesehatan yang disepakati bersama yang memuat rencana kegiatan
pembangunan tahunan dan dilengkapi dengan formulir kerangka
anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pendanaan lima tahun
kedepan. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah tahun
2023-2027 dijadikan acuan dalam penyusunan renja-SKPD selama
lima tahun (2019-2024).
1.5. SISTEMIKA PENULISAN
Ruang lingkup penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Maluku Tengah mencakup Kondisi Faktual, Permasalahan Pelayanan, Visi,
Misi, Tujuan dan Sasaran, strategi dan Kebijakan dengan sistematika
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Renstra menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 yaitu suatu
proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersediadalam
jangka waktu tertentu melalui tahapan penyusunan rencana, penetapan
rencana, pengendalian pelaksanaan rencana dan evaluasi pelaksanaan
rencana serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari disusunnya Renstra Dinas Kesehatan yaitu peningkatan
urusan kesehatan untuk mewujudkan visi dan misi daerah yang telah
disepakati dalam kinerja penyengggaraan pemerintah daerah
1.3 Landasan Hukum
Memuat Undang-Undang, Peraturan Pemeritah, Peraturan Daerah dan
peraturan-peraturan lain tentang tugas dan fungsi dari Dinas Kesehatan.
1.4 Hubungan Renstra Dinas Kesehatan dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun
2004, Dokumen RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah
juga sangat terkait dengan berbagai dokumen perencanaan di tingkat
Nasional, Provinsi dan Kabupaten
1.5 Sistematika Penulisan
Berisi penjabaran secara deskriftif tentang hal-hal yang akan ditulis serta
susunan garis besar isi dokumen
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Memuat
penjelasan tentang dasar hukum pembentukan Dinas Kesehatan
Kabupaten Maluku Tengah, struktur organisasi serta uraian tugas dan
fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala dinas berdasarkan
Peraturan Bupati Maluku Tengah nomor 08 tahun 2017.
Sumber Daya Perangkat Daerah Memuat penjelasan ringkas tentang
macam sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan yang tmenjadi tugas
dan fungsinya, mencakup data sumber daya manusia, sarana kesehatan
dan asset/modal.
2.2 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Bagian ini menunjukkkan tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan
berdasarkan sasaran/target Renstra Periode 2013 - 2017, SPM untuk
urusan wajib dan indikator kinerja pelayanan dinas.
2.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Bagian ini memuat hasil Analisa terhadap Renstra Kementerian Kesehatan
dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN
3.1 Identitas Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Dinas Kesehatan Berisi identifikasi permasalahan pelayanan kesehatan
dari setiap program dan kegiatan beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Derah Terpilih Bagian ini menjelaskan keterkaitan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah dengan visi, misi serta program
Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah terpilih.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Bagian ini menjelaskan faktor – faktor penghambat ataupun factor faktor
pendorong dari pelayanan Dinas Kesehatan dengan mengacu Renstra
Kementerian Kesehntan dan Rensten Dinas Kesehatan Provinsi.
3.4 Telaahan Rencana Tuta Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis Bagian menjelaskan factor-faktor Penghambatdan pendukung
dari pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan kesehatan.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Bagian ini memberikan informasi tentang isu-isu strategis global, nasional
dan isu strategis kebijakan pemerintah provinsi dan daerah
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah Bagian ini
memuat rumusan pernyataan tujuan dan sasaran yang ditetapkan Dinas
Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah yang akan dicapai dalam 5 tahun
kedepan beserta indikator kinerjanya.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bagian ini berisi penjelasan tentang strategi dan kebijakan yang
akandilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dalam 5 tahun kedepan.
BAB V I RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Berisi rencana program, kegiatan, indikator kinerja dan pendanaan
indikatif yang akan dilaksanakan 5 tahun kedepan yang menjadi
kewenangan Dinas Kesehatan.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Berisi rumusan indikator kinerja Dinas Kesehatan yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai 5 tahun kedepan sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD,
BAB VIII PENUTUP
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS


KESEHATAN
Dinas Kesehatan adalah Perangkat Daerah yang merupakan unsur
pelaksanan urusan pemerintahan bidang kesehatan. Dinas Kesehatan
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas
Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
urusan pemerintahan bidang kesehatan dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada Kabupaten Maluku Tengah, sesuai peraturan Bupati
Maluku Tengah nomor 05 tahun 2017 tentang Penjabaran Tugas Pokok
dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah.

2.1.1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah Tugas


Pokok :
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan.
Fungsi :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
diatas, Kepala Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut
:
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang lingkungan hidup;
b. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan Dinas Kesehatan;
c. Menyelenggarakan perumusan kebijakan di bidang kesehatan;
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Kesehatan;
e. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
f. Mengendalikan pembinaan administrasi dan aparatur Dinas
Kesehatan;
g. Mengendalikan pemantauan dan evaluasi kebijakan di bidang
kesehatan;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;
i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati.

2.1.2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Dinas melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan teknis
serta administrasi Dinas agar dapat berjalan dengan optimal. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Mengkoordinasikan penghimpunan bahan dan data untuk
perumusan perencanaan;
c. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum dan
pemberian dukungan teknis untuk mendukung kelancaran tugas
Dinas;
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sekretariat;
e. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
f. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

1. Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan


Masyarakat
Sub bagian Program, Informasi dan Hubungan Mayarakat
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Sub bagian
Program, Informasi dan Hubungan Mayarakat mempunyai
fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan;
c. Menyiapkan rencana kerja Sub Bagian Program, Informasi
dan Hubungan Masyarakat;
d. Melaksanakan perumusan perencanaan program dan
kegiatan Dinas secara integrasi dengan bidang-bidang;
e. Melaksanakan koordinasi penyusunan rumusan program
dan informasi serta penatalaksanaan hubungan masyarakat
Dinas;
f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan penyusunan
pelaporan Dinas;
g. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
h. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan;
i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2. Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset


Sub bagian Keuangan dan Pengelolahan Aset mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekertariat di
Bidang keuangan dan pengolahan Aset. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok, Sub bagian Keuangan dan
Pengelolahan Aset mempunyai fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan;
c. Menyiapkan rencana kerja Sub Bagian Keuangan dan
Pengelolaan Aset;
d. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan Dinas;
e. Melaksanakan penatausahaan keuangan Dinas;
f. Melaksanakan koordinasi pengelolaan asset Dinas;
g. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
h. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan;
i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3. Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian


Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di bidang
hukum, kepegawaian dan umum. Sub Bagian Hukum,
Kepegawaian dan Umum mempunyai fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan;
c. Menyiapkan rencana kerja Sub Bagian Hukum,
Kepegawaian dan Umum;
d. Melaksanakan koordinasi penatalaksanaan hukum,
kepegawaian dan dukungan administrasi umum Dinas:
e. Melaksanakan urusan kerumahtanggaan Dinas;
f. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
g. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
2.1.3. Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas;
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas mengkoordinasikan, membina dan
mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan keluarga
dan gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga serta
promosi dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi:
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Mengkoordinasikan penghimpunan bahan dan data untuk
perumusan perencanaan;
c. Menyelenggarakan perumusan kebijakan di bidang Kesehatan
Masyarakat;
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bidang Kesehatan
Masyarakat;
e. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
f. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Kesehatan


Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Kesehatan
Masyarakat di bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai fungsi
:
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan;
c. Menyiapkan rencana kerja Seksi Kesehatan Keluarga dan
Gizi, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olahraga;
d. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
Kesehatan Keluarga dan Gizi, Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Kerja dan Olahraga;
e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga;
f. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
g. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan, dan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat


Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Kesehatan
Masyarakat di bidang Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai
fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan;
c. Menyiapkan rencana kerja Promosi dan Pemberdayaan
Masyarakat;
d. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;
e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;
f. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
g. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan, dan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2.1.4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dipimpin
oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Dinas mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan
pelaksanaan tugas di bidang surveylans dan imunisasi serta
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, tidak menular dan
kesehatan jiwa.Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
mempunyai fungsi:
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Mengkoordinasikan penghimpunan bahan dan data untuk
perumusan perencanaan;
c. Menyelenggarakan perumusan kebijakan di bidang Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit;
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit;
e. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
f. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

1. Seksi Surveylans dan Imunisasi


Seksi Surveylans dan Imunisasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit di bidang Surveylans dan Imunisasi.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Seksi Surveylans dan Imunisasi mempunyai fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan;
c. Menyiapkan rencana kerja Seksi Surveylans dan Imunisasi;
d. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
Surveylans dan Imunisasi;
e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang Surveylans dan Imunisasi;
f. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
g. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan, dan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular,
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular,
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit di bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular, Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan;
c. Menyiapkan rencana kerja Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular, Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa;
d. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa;
e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular,
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
f. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
g. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan, dan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2.1.5. Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas, Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Dinas mengkoordinasikan, membina dan
mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan
primer dan rujukan serta pelayanan kesehatan tradisional. Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Mengkoordinasikan penghimpunan bahan dan data untuk
perumusan perencanaan;
c. Menyelenggarakan perumusan kebijakan di bidang pelayanan
kesehatan;
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bidang pelayanan
kesehatan;
e. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
f. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Rujukan


Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Rujukan
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Pelayanan Kesehatan di bidang Pelayanan Kesehatan Primer
dan Rujukan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Rujukan mempunyai
fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan;
c. Menyiapkan rencana kerja Seksi Pelayanan Kesehatan
Primer dan Rujukan;
d. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
Pelayanan Kesehatan Primer dan Rujukan;
e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang Pelayanan Kesehatan Primer dan Rujukan;
f. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
g. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan, dan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional
Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan Kesehatan di
bidang Pelayanan Kesehatan Tradisional.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi
Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan;
c. Menyiapkan rencana kerja Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional;
d. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
Pelayanan Kesehatan Tradisional;
e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
Pelayanan Kesehatan Tradisional;
f. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
g. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan, dan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2.1.6. Bidang Sumber Daya Kesehatan


Bidang Sumber Daya Kesehatan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas, Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Dinas mengkoordinasikan,
membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang
kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan keluarga
serta sumber daya manusia kesehatan. Untuk melaksanakan tugas
pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Sumber Daya Kesehatan
mempunyai fungsi:
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Mengkoordinasikan penghimpunan bahan dan data untuk
perumusan perencanaan;
c. Menyelenggarakan perumusan kebijakan di bidang sumber
daya kesehatan;
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bidang sumber daya
kesehatan;
e. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
f. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas;
1. Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga ( PKRT )
Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Sumber
Daya Kesehatan di bidang Kefarmasian, Alat Kesehatan dan
PKRT.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT mempunyai
fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan;
c. Menyiapkan rencana kerja Seksi Kefarmasian, Alat
Kesehatan dan PKRT;
d. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT;
e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT;
f. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
g. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan, dan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Seksi Sumber Daya Manusia
Seksi Sumber Daya Manusia mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan
di bidang Sumber Daya Manusia.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Seksi Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi :
a. Menghimpun dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan bidang tugas;
b. Menghimpun bahan dan data sebagai bahan perencanaan;
c. Menyiapkan rencana kerja Seksi Sumber Daya Manusia;
d. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
Sumber Daya Manusia;
e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang Sumber Daya Manusia;
f. Membagi tugas kedinasan kepada bawahan;
g. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
bawahan;
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan, dan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2.2. SUMBER DAYA DINAS KESEHATAN
2.2.1. Tenaga Kesehatan
2.2.1.1.Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Jumlah Pejabat
Struktural dan Staf
Sumber daya manusia adalah merupakan unsur yang
paling menentukan dalam proses pembangunan, khususnya
Sumber Daya Aparatur yang merupakan mesin penggerak
berjalannya roda pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan kepada masyarakat.
Komposisi pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten
Maluku Tengah adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah
Menurut Kualifikasi Pendidikan dan Kedudukan

Kedudukan
No Jenjang Pendidikan Esselon Esselon Esselon Staf Jumlah
II III IV
1 S2 Umum 2 4 1 7
2 Sarjana Strata 1
Dokter Spesialis 11 11
Dokter Gigi 13 13
Dokter Umum 3 1 34 38
Apotekker, Farmasi 9 9
Perawat 20 20
Bidan 8 8
Gizi 1 3 4
Kesehatan 3 3
Lingkungan
Kesehatan 2 24 26
Masyarakat
Sarjana Non 2 2 9 13
Kesehatan
3 Diploma 3
Perawat 246 246
Perawat Gigi 2 2
Bidan 73 73
Gizi 43 43
Kesehatan 1 33 34
Lingkungan
Farmasi 1 4 5
Tenaga Kesehatan 15 15
Lainnya
4 Diploma 1
Perawat 247 247
Bidan 302 302
SPRG 1 1
SPAG 12 12
SPPH 20 20
5 SLTA / Sederajat
SMU Umum 2 86 88
SMEA 11 11
SMP 4 4

JUMLAH 3 5 13 1234 1255


Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah 2020

Dari Tabel 2.1 terlihat bahwa jumlah tenaga


kesehatan di Kabupaten Maluku Tengah sampai tahun 2020
adalah sebanyak 1255 orang yang tersebar di Dinas
Kesehatan, 3 RSUD dan 33 Puskesmas di Kabupaten
Maluku Tengah. Tetapi jumlah tenaga kesehatan yang
sudah ada ini masih belum memenuhi kebutuhan tenaga di
Rumah Sakit dan Puskesmas untuk beberapa profesi teknis
kesehatan, selain itu penyebaran tenaga yang belum merata
di beberapa puskesmas.
2.2.1.2.Jumlah Pegawai, Kualifikasi Golongan, Jenis Kelamin,
Diklat Teknis dan Fungsional Lainnya
Dari 1255 orang tenaga kesehatan yang ada di
Kabupaten Maluku Tengah untuk kualifikasi golongan ada
4 orang (0,3%) golongan I, 707 orang (56,3%) golongan II,
518 orang (41,3%) dan 26 orang (2,1%) golongan IV,
sedang untuk kualifikasi jenis kelamin yaitu Laki-Laki ada
350 orang (27,9%) dan Perempuan 905 orang (72,1%), dan
kualifikasi Diklat Teknis dan Fungsional Lainnya masih
sangat kurang dari tahun ke tahun. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini :

Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah
Menurut Kualifikasi Golongan, Jenis Kelamin,
Diklat Teknis dan Fungsional Lainnya

Jenis Diklat Teknis dan Fungsional Lainnya Jumlah


No. Golongan Kelamin
L P 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 I 2 2 - - - - - -
2 II 109 598 - - - - - -
3 III 225 293 61 3 10 15 20 25 134
4 IV 14 12 6 6 4 5 10 15 46
Jumlah 350 905 67 9 14 20 30 40 180

TOTAL 1255
Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah 2017

Sesuai Peraturan Pemerintah nomor 101 Tahun


2000 diklat adalah proses penyelenggaraan belajar
mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan
Pegawai Negeri Sipil yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap agar dapat
melaksanakan tugas pekerjaan, baik yang bersifat umum
pemerintahan maupun pembangunan, yang berorientasi
pada pelayanan, pengayoman dan pengembangan
partisipasi masyarakat. Sampai tahun 2017 baru 67 orang
(5,3%) yang sudah mengikuti diklat terdiri dari PIM IV 3
orang, PIM III 2 orang, PIM II 1 orang dan yang 61 orang
mengikuti diklat fungsional.

2.2.2. Sarana Kesehatan


Sarana Kesehatan di Kabupaten Maluku Tengah sampai
tahun 2017 yang tersebar di 18 Kecamatan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3
Sarana Kesehatan di Kabupaten Maluku Tengah

No. Sarana Kesehatan Jumlah

1. Rumah Sakit Umum Daerah Masohi 1


2. Rumah Sakit Umum Daerah Saparua 1
3. Rumah Sakit Umum Daerah Banda 1
4. Puskesmas Perawatan 16
5. Puskesmas Non Perawatan 17
6. Puskesmas Pembantu 117

2.2.3. Aset yang dikelola Dinas Kesehatan


Aset merupakan unsur vital untuk mampu memberikan
pelayanan publik secara optimal. Pengelolaan aset daerah perlu
diarahkan kepada fungsi kebermanfaatan, oleh karena itu barang
daerah harus dikelola secara ekonomis, efisien dan efektif
berdasarkan prinsip akuntabilitas publik. Aset yang dikelola Dinas
Kesehatan tersebar di 33 wilayah kerja puskesmas di Kabupaten
Maluku Tengah. Adapun rincian aset yang dikelola Dinas
Kesehatan adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.4
Aset Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah

Kondisi Kebutuhan Sarana Prasarana


No Jenis Barang/ Nama Barang Jumlah
2017

Baik Rusak 2018 2019 2020 2021 2022

1 Kendaraan Roda Empat 44 40 4 3 5 4 2 2

2 Kendaraan Roda Dua 95 70 25 24 10 12 15 10


3 Lemari 27 27 - - - 20 20 20
4 Meja 60 60 - 30 30 100 100 100
5 Kursi 120 120 - 60 40 250 100 100
6 Alkes 1000 650 350 250 -- 300 200 150
7 PC Unit 15 15 - 15 30 10 10 10
8 Laptop 6 6 - 6 6 3 3 3
9 Prinnter 7 7 - 3 5 3 3 3
10 Wiraless Acces Point 0 0 - 5 10 10 10
11 AC 8 8 - 7 7 2 2 2
12 Projector 1 1 - 1 1 1 1 1

13 Wiraless ( Sound) 0 0 - 15 15 10 10 10

2.3. KINERJA PELAYANAN DINAS KESEHATAN


Dinas Kesehatan mempunyai kinerja pelayanan diantaranya yaitu :
1. Merumuskan kebijakan pencegahan, pemberantasan penyakit,
laboratorium, penyehatan lingkungan, makanan dan minuman di
sarana kesehatan, lingkungan dan sekolah
2. Pemberian pelayanan dasar, menengah dan pelayanan khusus di sarana
kesehatan dan farmasi
3. Peningkatan kesehatan keluarga
4. Meningkatkan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan SDM
tenaga kesehatan.

Hasil pencapaian kinerja pelayanan kesehatan tahun 2013 – 2017


berdasarkan indikator yaitu :

Tabel 2.5
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS KESEHATAN 2013 - 2017

TARGET KINERJA SASARAN PADA RASIO KINERJA SASARAN


TAHUN REALISASI KINERJA SASARAN PADA PADA
TAHUN
INDIKATOR
KE - KE - TAHUN KE -
SASARAN
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

Cakupan Balita Gizi


Buruk Mendapat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Perawatan
Persentase Balita Gizi
Buruk 0.29% 0.28% 0.26% 0.25% 0.23% 0.09% 0.28% 0.26% 0.25% 0.23% 0.31 1.00 1.00 1.00 1.00

Cakupan Pertolongan
Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan yang 76.1% 76.9% 78.4% 79.8% 80.9% 78% 75% 78% 75% 74% 1.02 0.98 0.99 0.94 0.91
Memiliki Kompetensi
Kebidanan

Rasio Posyandu per 9.77 9.79 9.83 9.83 9.88 8.78 8.90 8.90 9.21 8.74 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
Satuan Balita
Cakupan Penemuan
dan Penanganan
100% 100% 100% 100% 100% 86.9% 69.8% 71.5% 50.1% 54.9% 0.87 0.70 0.72 0.50 0.55
Penderita Penyakit TBC
BTA
Cakupan Penemuan
dan Penanganan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Penderita Penyakit DBD
Cakupan
Desa/Kelurahan
95% 100% 100% 100% 100% 89.1% 87.5% 91.5% 93.1% 93.7% 0.94 0.88 0.92 0.93 0.94
Universal Child
Immunization (UCI)

1. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan


Balita gizi buruk mendapat prioritas penanganan 100%,
baik rawat jalan maupun rawat inap berupa konseling, pemberian
makanan tambahan pemulihan, pemberian Formula WHO sesuai
tatalaksana gizi buruk dan penanganan/penyembuhan penyakit
penyerta. Selain itu karena semua petugas gizi puskesmas sudah
dilatih tatalaksana gizi buruk, dilatih pemberian makanan bagi bayi
dan anak serta didukung dengan adanya dana BOK.
2. Persentase Gizi buruk (%)
Jika dilihat dari Tahun 2013 – 2017 persentase gizi buruk
mengalami penurunan (dibawah target), tetapi secara absolut jika
terdapat 1 kasus gizi buruk maka diperlakukan sebagai kejadian
luar biasa ( KLB gizi buruk ). Kasus gizi buruk yang terus
menurun ini disebabkan karena petugas kesehatan semakin paham
tentang tugas dan fungsinya dalam pelayanan di puskesmas /
posyandu. Pada saat posyandu, jika ada balita 2 bulan
berturut – turut tidak naik berat badannya petugas kesehatan dan
kader sudah langsung memberikan penanganan sehingga status gizi
balita tidak bertambah buruk. Selain itu semua petugas gizi
puskesmas sudah dilatih pemberian makanan bagi bayi dan anak
(PMBA) yaitu pola asuh tentang pemberian makanan yang benar
bagi balita dan ibu hamil serta sanitasi dasar.
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
Kecenderungan mengalami penurunan ini disebabkan yang
pertama karena distribusi bidan desa yang tidak merata dan
sulitnya akses ke fasilitas pelayanan kesehatan sehingga masih ada
persalinan yang ditolong oleh dukun, kedua kesadaran dan
pengetahuan masyarakat tentang pelayanan kesehatan untuk
menggunakan tenaga kesehatan dalam hal ini bidan dan fasilitas
kesehatan guna membantu persalinan masih rendah, ketiga sarana
dan prasarana pendukung pertolongan persalinan dan kompetensi
bidan juga masih kurang.
4. Rasio Posyandu per satuan balita
Rasio posyandu terhadap jumlah balita diperlukan dalam upaya
peningkatan fasilitas pelayanan pemenuhan kebutuhan tumbuh
kembang anak sejak dalam kandungan, dan agar status gizi
maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan atau
ditingkatkan. Rasio posyandu idealnya adalah 1:50 yaitu 1
posyandu melayani 50 anak balita, sedangkan rasio posyandu di
Kabupaten Maluku Tengah adalah 1:115. Dengan jumlah balita
51.376 orang idealnya dibutuhkan > 1.027 posyandu, sementara
posyandu yang ada sampai tahun 2017 adalah 449 posyandu.
Posyandu merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat, untuk itu pembentukan posyandu baru merupakan
swadaya masyarakat dalam hal ini pemerintahan desa/negeri
dibantu oleh tenaga kesehatan.
5. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TB BTA.
Pada tahun 2013 – 2017 cakupan TB mengalami kecenderungan
berfluktuatif, kinerja pelayanan untuk indikator ini masih rendah
karena petugas dilapangan masih kurang optimal dalam melakukan
kegiatan penjaringan penderita, deteksi dini penderita baru TB
BTA dan kegiatan ketuk pintu TB disebabkan luas dan sulitnya
wilayah kerja sementara jumlah tenaga terbatas ( rata-rata 1
puskesmas hanya 1 orang pemegang program).
6. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
Dari tahun 2012 – 2014 tidak terdapat kasus DBD, tahun 2015 -
2017 muncul kasus DBD, yaitu pada tahun 2015 ada 4 kasus
suspek DBD, tahun 2016 ada 28 kasus suspek DBD dan tahun
2017 ada 7 kasus suspek DBD dan semua ditangani sesuai SOP.
Dari beberapa kasus DBD merupakan kasus import dan kasus
sporadis. Untuk kasus import dari penyelidikan epidemiologi kasus
DBD diwilayah tersebut tidak terdapat jentik nyamuk Aides Agypti
tetapi diwilayah tersebut muncul kasus DBD. dan hasil Analisa
bukan dari penularan wilayah setempat tapi import dari luar dan
sudah dilakukan penanganan berupa pengobatan, sosialisasi PHBS,
Abatesasi dan PSN plus. Sedang untuk kasus sporadis (tiba-tiba
muncul), ada beberapa tempat dari penyelidikan epidemiologi
terdapat jentik diwilayah tersebut maka dilakukan foogyng
(pengasapan) radius 200 meter dr rumah penderita serta
penanganan berupa pengobatan, sosialisasi PHBS, Abatesasi dan
PSN plus.
7. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI).
Dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 kecenderungan
berfluktuatif hal ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang manfaat imunisasi dan petugas imunisasi
puskesmas kinerja kurang maksimal yang disebabkan karena
luasnya jangkauan pelayanan, sedangkan tahun 2015 – 2017
kecenderungan capaian desa UCI mengalami peningkatan
disebabkan karena kinerja petugas yang semakin membaik dan
dibantu dengan adanya dana BOK untuk operasional petugas.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah
Tahun 2023 - 2027

Tabel 2.6
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kesehatan SKPD Kesehatan
Kabupaten Maluku Tengah

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Pendapatan

Hasil Retribusi 6,589,472,000 37,295,424,500 20,119,286,600 35,822,269,100 24,129,486,000 2,835,480,280 15,636,556,100 235,416,450 10,704,741,050 9,631,151,024
Belanja Tidak
Langsung

Belanja pegawai 47,722,170,500 45,877,082,000 51,318,361,000 55,052,156,000 58,014,726,000 45,076,007,112 45,658,616,778 51,228,751,207 54,216,458,453 55,277,841,139

Belanja Langsung

- Belanja pegawai 2,756,378,900 9,169,643,000 665,044,000 756,980,000 1,254,830,000 1,008,630,195 6,307,511,300 664,307,840 671,334,000 1,191,730,000

Belanja Barang
- dan jasa 8,502,775,500 14,295,921,000 17,359,550,000 38,859,559,750 51,508,474,500 6,897,887,350 12,639,369,830 9,083,239,635 28,789,744,640 43,192,459,890

- Belanja Modal 5,152,680,000 6,740,469,000 9,210,739,000 18,116,033,150 20,381,990,850 4,345,209,720 6,651,568,680 9,203,016,561 11,758,109,625 8,827,226,230

Renstra Dinas Kesehatan


Tabel 2.7
Rasio Anggaran dan Rata - Rata Pertumbuhan Pendanaan Pelayanan Kesehatan
SKPD Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah

Uraian Rasio Anggaran pada Tahun ke- Rata - Rata Pertumbuhan

2017 2018 2019 2020 2021 Anggaran Realisasi

1 12 13 14 15 16 17 18

Pendapatan

Hasil Retribusi 0.43 0.42 0.01 0.30 0.40 22,811,591,600 9,064,054,968


Belanja Tidak
Langsung
Belanja
pegawai 0.94 1.00 1.00 0.98 0.95 48,470,291,900 46,262,639,717
Belanja Langsung
Belanja
- pegawai 0.37 0.69 1.00 0.89 0.95 703,554,220 990,003,961
Belanja Barang
- dan jasa 0.81 0.88 0.52 0.74 0.84 49,807,919,400 41,812,882,420

- Belanja Modal 0.84 0.84 1.00 0.65 0.43 19,351,454,850 7,958,184,286

- Retribusi tidak mencapai target disebabkan karena keterlambatan puskesmas


dalam melakukan penyetoran ke bendahara penerimaan dan ditahun 2015
dana JKN dimasukan pada posisi pendapatan.
- Untuk belanja langsung item belanja pegawai tidak mencapai 100 %
dikarenakan beberapa honor tidak diminta dikarenakan kesalahan internal
dinas.
- Untuk item belanja barang dan jasa tidak mencapai 90% dikarenakan
beberapa kegiatan tidak terealisasi (khusus untuk JKN non Kapitasi)
- Untuk item belanja modal tidak mencapai 70% disebabkan tidak
terealisasinya beberapa kegiatan proyek seperti pembangunan IPAL dan
ditahun 2017 terjadi pemotongan 10% anggaran DAK sehingga baru dapat
dibayarkan ditahun berikutnya.

Renstra Dinas Kesehatan


2.4. TANTANGAN dan PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN
Tantangan dan peluang dalam pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan
dalam “MEWUJUDKAN MASYARAKAT MALUKU TENGAH YANG
LEBIH SEHAT DAN BERKUALITAS” adalah sebagai berikut :
a. Tantangan :
1. Masih kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan;
2. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan;
3. Obat dan alat kesehatan masih kurang;
4. Distribusi tenaga kesehatan belum merata;
5. Perubahan regulasi tentang kesehatan yang cepat;
6. Manajamen Dinas Kesehatan belum maksimal;
7. Masih terbatasnya diklat peningkatan kapasitas tenaga kesehatan;
8. Pemahaman stakeholder tentang kesehatan masih terbatas;
9. Data belum satu pintu.
b. Peluang :
1. Edukasi tentang kesehatan harus ditingkatkan;
2. Pemenuhan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan;
3. Mempercepat sistem distribusi obat dan alat kesehatan ke sasaran;
4. Kebijakan penempatan tenaga kesehatan sesuai kebutuhan;
5. Mengikuti perubahan regulasi yang ada;
6. Memaksimalkan manajamen Dinas Kesehatan;
7. Melakukan diklat-diklat dalam upaya peningkatan kapasitas
tenaga kesehatan;
8. Kerjasama lintas sektor perlu ditingkatkan;
9. SIK harus terintegrasi sampai level paling bawah.

Renstra Dinas Kesehatan


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN

3.1. Identitas Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas


Kesehatan
Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kesehatan tidak bisa terlepas dari
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam tugas dan fungsi
pelayanannya, baik itu dari dalam SKPD sendiri (internal) maupun dari luar
(eksternal). Berikut ada rumusan permasalahan yang timbul dalam pelayanan
kinerja secara garis besarnya.
a. Sarana prasana pada fasilitas kesehatan masih kurang memadai
dibandingkan dengan jumlah penduduk dan luas wilayah.
b. Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan di tingkat
yang paling bawah sekalipun masih rendah sehingga peningkatan derajat
kesehatan pun masih kurang
c. Partisipasi dan pengetahuan masyarakat masih rendah

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih adalah :
”MEWUJUDKAN MALUKU TENGAH YANG LEBIH MAJU,
SEJAHTERA, DAN BERKEADILAN DALAM SEMANGAT HIDUP
ORANG BASUDARA” Dari visi ini dijabarkan dalam beberapa misi yang
dikerjakan oleh Dinas Kesehatan sebagai berikut :
1. Membangun masyarakat Maluku Tengah yang lebih sehat, cerdas dan
professional;
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih;

Tugas dan fungsi Dinas kesehatan yang berkaitan dengan visi dan misi
Kepala Daerah tersebut adalah : Membangun Masyarakat Maluku Tengah
Yang Lebih Sehat, Cerdas dan Professional. Faktor-faktor penghambat dan

Renstra Dinas Kesehatan


pendorong dalam pelayanan kesehatan terhadap pencapaian visi dan misi
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dapat terlihat pada Tabel
dibawah ini :

Tabel 3.1
FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDORONG PELAYANAN DINAS
KESEHATAN TERHADAP
PENCAPAIAN VISI, MISI DAN PROGRAM

VISI : ”MEWUJUDKAN MALUKU TENGAH YANG LEBIH MAJU,


SEJAHTERA, DAN BERKEADILAN DALAM SEMANGAT HIDUP
ORANG BASUDARA”
MISI DAN PROGRAM PERMASALAHAN FAKTOR
KDH DAN WAKIL
NO KDH PELAYANAN OPD PENGHAMBAT PENDORONG
TERPILIH
1 2 3 4 5

1 MISI 1

Membangun Belum optimalnya Kualitas dan kuantitas Penambahan tenaga


masyarakat Maluku promosi kesehatan pengelola program promkes di puskesmas
Tengah yang lebih kepada masyarakat belum maksimal dan peningkatan
sehat, cerdas dan kinerja
professional
Program Upaya Masih tinggi angka Masih rendahnya Edukasi tentang
Kesehatan Masyarakat kematian dan tingkat pengetahuan kesehatan harus
kesakitan masyarakat ditingkatkan
Program Masih rendahnya Masih rendahnya Edukasi tentang
Pengembangan sanitasi lingkungan tingkat pengetahuan kesehatan harus
Lingkungan Sehat masyarakat ditingkatkan
Program Standarisasi Masih tingginya Masih rendahnya Edukasi tentang
Pelayanan Kesehatan kekurangan gizi di tingkat pengetahuan kesehatan harus
masyarakat masyarakat ditingkatkan
Program Pengadaan, Masih rendahnya Jarak antara fasilitas Perlu diaktifkan
Peningkatan Sarana peran serta kesehatan dan rumah kembali desa siaga
dan Prasarana Rumah masyarakat dalam penduduk belum
Sakit / Rumah Sakit pemanfaatan fasilitas memenuhi standar
Jiwa / Rumah Sakit kesehatan
Paru-paru / Rumah
sakit Mata

Renstra Dinas Kesehatan


Program Pemeliharaan Sarana dan prasarana Lemahnya Pengaktifan Sistim
Sarana dan Prasarana penunjang pelayanan ketersediaan data Informasi Kesehatan
Rumah Sakit / Rumah kesehatan belum terkait dengan sarana dilevel paling bawah
Sakit Jiwa / Rumah sesuai standar dan prasarana fasilitas
Sakit Paru-paru / kesehatan
Rumah Sakit Mata
Program Peningkatan Masih terbatasnya Kurangnya diklat - Perlu dilakukan diklat-
Keselamatan Ibu kompetensi dan diklat peningkatan diklat dalam upaya
Melahirkan dan Anak kinerja tenaga kapasitas tenaga peningkatan kapasitas
kesehatan kesehatan tenaga kesehatan
Program Perbaikan Belum meratanya Distribusi tenaga Kebijakan
Gizi Masyarakat Jumlah, Jenis dan kesehatan belum penempatan tenaga
Kualitas Tenaga merata kesehatan sesuai
Kesehatan kebutuhan
Program Pencegahan Masih kurangnya Pemahaman Kerjasama lintas
dan Penanggulangan kerjasama lintas stakeholder tentang sektor perlu
Penyakit Menular sector kesehatan masih ditingkatkan
terbatas
2 MISI 4
Mewujudkan tata Tata kelola Manajemen dalam Perlu adanya
kelola pemerintah kepemerintahan yang dinas yang masih peningkatan kapasitas
yang baik dan bersih baik dan bersih masih lemah dalam dinas
perlu ditingkatkan

Dalam konteks Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan, Misi dimaksud
untuk menegaskan peran teknis Dinas Kesehatan yang baik secara langsung
maupun tidak langsung terkait dengan kedudukan manusia dan masyarakat
Maluku Tengah sebagai wilayah intervensi pelayanan di bidang kesehatan.
Untuk mendukung terwujudnya Misi dimaksud, maka Dinas Kesehatan
beserta jajarannnya dituntut untuk mengkonsolidasi dirinya secara internal
maupun eksternal agar mampu menyesuaikan perannya dengan Misi
Kabupaten Maluku Tengah sehingga bersinergi mewujudkan Visi Kabupaten
Maluku Tengah.

3.3.Telaah Renstra Kementerian dan Renstra Provinsi


3.3.1. Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019
Renstra kementerian kesehatan memiliki 2 tujuan yaitu 1)
meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya

Renstra Dinas Kesehatan


tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko
sosial dan finansial di bidang kesehatan, dan 12 sasarannya yaitu :

1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat;


2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit;
3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan
alat kesehatan;
5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga
Kesehatan;
6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/ Lembaga;
7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri;
8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan
pemantauan-evaluasi;
9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan;
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih;
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian
Kesehatan;
12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi.

Untuk mewujudkan sasaran dan tujuan dari renstra kementerian


Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah lewat tugas
pokok dan fungsinya menjabarkan hal yang menjadi kewenangannya
dalam hal ini terkait dengan meningkatkan status kesehatan
masyarakat dan termuat dalam dokumen renstranya namun masih
terdapat beberapa permasalahan, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah :

Renstra Dinas Kesehatan


Tabel 3.2
Permasalahan Pelayanan Dinas Kesehatan Berdasaran Sasaran Renstra
Kementerian Kesehatan beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya
SASARAN JANGKA PERMASALAHAN
MENENGAH PELAYANAN SEBAGAI FAKTOR
NO
RENSTRA KEMENTERIAN DINAS KESEHATAN PENGHAMBAT PENDORONG

1 Meningkatnya Kesehatan Masih tinggi angka kematian Masih kurangnya tingkat Edukasi tentang kesehatan
Masyarakat dan kesakitan pengetahuan masyarakat harus ditingkatkan
tentang kesehatan
2 Meningkatnya Pengendalian Masih tinggi angka kematian Masih kurangnya tingkat Edukasi tentang kesehatan
Penyakit dan kesakitan pengetahuan masyarakat harus ditingkatkan
tentang kesehatan
3 Meningkatnya Akses dan Mutu Masih rendahnya Akses dan Kurangnya sarana dan Pemenuhan akses dan mutu
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mutu Fasilitas Pelayanan prasarana penunjang fasilitas pelayanan kesehatan
Kesehatan pelayanan kesehatan

4 Meningkatnya akses, Masih terbatasnya Akses, Obat dan alat kesehatan Mempercepat sistem
kemandirian, dan mutu sediaan kemandirian, dan mutu sediaan masih kurang distribusi obat dan alat
farmasi dan alat kesehatan farmasi dan alat kesehatan kesehatan ke sasaran

5 Meningkatnya Jumlah, Jenis, Belum meratanya Jumlah, Jenis Distribusi tenaga kesehatan Kebijakan penempatan tenaga
Kualitas dan Pemerataan Tenaga dan Kualitas Tenaga Kesehatan belum merata kesehatan sesuai kebutuhan
Kesehatan
6 Meningkatnya sinergitas antar
Kementerian/ Lembaga - - -

7 Meningkatnya daya guna


kemitraan dalam dan luar negeri - - -

8 Meningkatnya integrasi Integrasi perencanaan, Perubahan regulasi tentang Mengikuti perubahan regulasi
perencanaan, bimbingan teknis bimbingan teknis dan kesehatan yang cepat yang ada
dan pemantauan-evaluasi pemantauan - evaluasi
masih perlu ditingkatkan
9 Meningkatnya efektivitas
penelitian dan pengembangan - - -
kesehatan
10 Meningkatnya tata kelola Tata kelola kepemerintahan Manajamen Dinas Memaksimalkan Manajamen
kepemerintahan yang baik dan yang baik dan bersih masih Kesehatan belum maksimal Dinas Kesehatan
bersih perlu ditingkatkan

11 Meningkatnya kompetensi dan Masih terbatasnya kompetensi Masih terbatasnya diklat Melakukan diklat-diklat dalam
kinerja aparatur Kementerian dan kinerja aparatur Dinas peningkatan kapasitas upaya peningkatan kapasitas
Kesehatan Kesehatan tenaga kesehatan tenaga kesehatan

12 Meningkatkan sistem informasi Belum terintegrasinya sistem Data belum satu pintu SIK harus terintegrasi sampai
kesehatan integrasi informasi kesehatan (SIK) level paling bawah

Renstra Dinas Kesehatan


Faktor – faktor penghambat dan pendorong pelayanan yang
mempengaruhi pencapaian subtansi pokok renstra kementerian.
Faktor – faktor penghambat :
1. Masih kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan;
2. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan;
3. Obat dan alat kesehatan masih kurang;
4. Distribusi tenaga kesehatan belum merata;
5. Perubahan regulasi tentang kesehatan yang cepat;
6. Manajamen Dinas Kesehatan belum maksimal;
7. Masih terbatasnya diklat peningkatan kapasitas tenaga kesehatan;
8. Data belum satu pintu.
Faktor – faktor pendukung :
1. Edukasi tentang kesehatan harus ditingkatkan;
2. Pemenuhan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan;
3. Mempercepat sistem distribusi obat dan alat kesehatan ke sasaran;
4. Kebijakan penempatan tenaga kesehatan sesuai kebutuhan;
5. Mengikuti perubahan regulasi yang ada;
6. Memaksimalkan Manajamen Dinas Kesehatan;
7. Melakukan diklat-diklat dalam upaya peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan;
8. SIK harus terintegrasi sampai level paling bawah.

3.3.2. Rentra Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 2015 – 2019


a. Tujuan Umum
Tujuan umum pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku adalah,
terciptanya kualitas hidup sehat masyarakat Maluku dalam
berbagai aspek kehidupan secara berkesinambungan.
b. Tujuan Khusus
Bertolak dari Tujuan Umum di atas, dan dengan
mempertimbangkan Visi dan Misi, maka Tujuan Khusus
pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku adalah:
1. Berubahnya mindset tentang “wawasan kesehatan” dari para
pengelola pembangunan di bidang kesehatan dan masyarakat
pada umumnya;
2. Tercapainya masyarakat yang semakin mandiri untuk
menghargai kualitas lingkungan sehat dan bebas penyakit, serta
berprilaku hidup bersih dan sehat.
3. Terlaksananya pelayanan kesehatan yang adil, merata,
terjangkau dan berkualitas, didukung oleh ketersediaan
sarana/prasarana yang memadai, dengan pola pendekatan
Gugus Pulau dan Laut Pulau, termasuk dalam kerangka upaya
meningkatkan pengendalian penyakit menular, tidak menular
dan penyehatan lingkungan.
4. Tercapainya peningkatan kualitas manajemen dan jaminan
pembiayaan kesehatan, sistem informasi [KIE] serta ilmu
pengetahuan dan teknologi;
5. Tercapainya peningkatan ketersediaan, pemerataan, keter-
jangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat,
perbekalan kesehatan dan makanan serta daya saing produk
dalam negeri.
6. Tercapainya peningkatan mutu hidup ibu dan anak yang
didukung oleh peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi
dan peningkatan akses pelayanan KB dengan pendekatan
Gugus Pulau, secara berkualitas.
7. Tercapainya peningkatan kualitas penelitian, pengembangan
dan pemanfaatan bidang kesehatan.
c. Sasaran
Adapun sasaran pembangunan kesehatan untuk
mewujudkan kualitas hidup sehat masyarakat Maluku dalam
berbagai aspek secara berkesinambungan, adalah :
1. Pelibatan masyarakat untuk bersama-sama dan secara pro-aktif
ikut menanggulangi masalah kesehatan;
2. Optimalisasi ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan;
3. Peningkatan kapasitas SDM dan manajemen pembangunan
kesehatan
4. Kerjasama lintas sektoral dan penganggaran.
5.
Tabel 3.3
Permasalahan Pelayanan Dinas Kesehatan Berdasaran Sasaran Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi Maluku beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
SASARAN JANGKA PERMASALAHAN
MENENGAH PELAYANAN SEBAGAI FAKTOR
RENSTRA DINAS
NO KESEHATAN DINAS
PROVINSI MALUKU KESEHATAN PENGHAMBAT PENDORONG

1 Pelibatan masyarakat untuk Masih kurangnya keterlibatan Masih kurangnya tingkat Edukasi tentang kesehatan
bersama-sama dan secara pro- masyarakat dalam pengetahuan masyarakat harus ditingkatkan
aktif ikut menanggulangi masalah pembangunan kesehatan tentang kesehatan
kesehatan
2 Optimalisasi ketersediaan sarana Belum optimalnya ketersediaan Kurangnya sarana dan Pemenuhan akses dan mutu
dan prasarana kesehatan sarana dan prasarana prasarana penunjang fasilitas pelayanan kesehatan
kesehatan pelayanan kesehatan
Masih kurangnya SDM
3 Peningkatan kapasitas SDM dan yang Masih terbatasnya diklat Melakukan diklat-diklat dalam
manajemen pembangunan berkualitas peningkatan kapasitas upaya peningkatan kapasitas
kesehatan tenaga kesehatan tenaga kesehatan

4 Kerjasama lintas sektoral dan Masih kurangnya kerjasama Pemahaman stakeholder Kerjasama lintas sektor perlu
penganggaran lintas sektor tentang kesehatan masih ditingkatkan
terbatas
Faktor – faktor penghambat dan pendorong pelayanan yang
mempengaruhi pencapaian substansi pokok renstra Dinas
Kesehatan Provinsi Maluku.
Faktor – faktor penghambat :
1. Masih kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan;
2. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang pelayanan
kesehatan;
3. Masih terbatasnya diklat peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan;
4. Pemahaman stakeholder tentang kesehatan masih terbatas.

Faktor – faktor pendukung :


1. Edukasi tentang kesehatan harus ditingkatkan;
2. Pemenuhan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan;
3. Melakukan diklat-diklat dalam upaya peningkatan kapasitas
tenaga kesehatan;
4. Kerjasama lintas sektor perlu ditingkatkan.

3.4.Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup


Strategis
RTRW Kabupaten Maluku Tengah merupakan wadah spasial dari
pembangunan di bidang ekonomi dan pembangunan bidang sosial budaya.
Oleh sebab itu, penataan ruang merupakan implementasi dari keterpaduan
pembangunan. Guna mewujudkan pembangunan yang serasi, selaras,
seimbang dan berkelanjutan maka pemanfaatan ruang haruslah dilakukan
demi menjamin terwujudnya keserasian dan keseimbangan struktur dan pola
pemanfaatan ruang yang berwawasan kesehatan. Maluku Tengah merupakan
kabupaten yang memiliki karakter geografis yang cukup khas, karena terdiri
dari pulau-pulau (kepulauan). Kondisi objektif ini ditengarai menjadi faktor
yang mendeterminasi proses akselerasi pembangunan dalam berbagai bidang
termasuk kesehatan. Untuk itulah provinsi Maluku menggunakan pola gugus
pulau dimana hal itu tertuang dalam RTRW Provinsi. Pendekatan gugus pulau
merupakan upaya untuk mendekatkan masyarakat dengan fasilitas pelayanan
kesehatan. Pendekatan kesehatan gugus pulau, tidak hanya berpatokan pada
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan atau dokter, maupun kecanggihan
alat kesehatan. Namun juga dilakukan melalui pendekatan sosial
kemasyarakatan. Kabupaten Maluku Tengah sampai dengan saat ini telah
memiliki 33 puskesmas yang dibagi dalam 11 gugus pulau yaitu :
1. Gugus pulau Amahai terdiri dari Puskesmas Amahai, Tamilouw, Masohi
dan Letwaru;
2. Gugus pulau Layeni terdiri dari Puskesmas Layeni, Rumday dan
Sahulau;
3. Gugus pulau Pasanea terdiri dari Puskesmas Pasanea dan Saleman;
4. Gugus pulau Wahai terdiri dari Puskesmas Wahai, Morokay, Pasahari B
dan Pasahari A;
5. Gugus pulau Tehoru terdiri dari Puskesmas Tehoru, Lafa dan
Laimu;
6. Gugus pulau Saparua terdiri dari Puskesmas Saparua, Booi Paperu, Porto
Haria, Hatawano, Jazirah Tenggara dan Nusalaut;
7. Gugus pulau Pulau Haruku terdiri dari Puskesmas Pelauw dan Haruku
Sameth;
8. Gugus pulau Tulehu terdiri dari Puskesmas Tulehu, Suli dan Waai;
9. Gugus pulau Hila terdiri dari Puskesmas Hila dan Hitu;
10. Gugus pulau Leihitu Barat terdiri dari Puskesmas Allang dan Negeri
Lima;
11. Gugus pulau Banda terdiri dari Puskesmas Walang dan Waer.
Ketersediaan sarana yang memadai masih sangat dibutuhkan di Kabupaten
Maluku Tengah hal ini mampu untuk menunjang aktivitas masyarakatnya.
Penyediaan dan penyebaran sarana kesehatan masih memperhatikan wilayah
yang terdiri dari pulau – pulau. Kebutuhan akan kesehatan akan terus
bertambah dari tahun ke tahun hingga pada akhir tahun rencana yakni tahun
2028 dimana terjadi penambahan dari sisi
kesehatan yakni puskesmas, puskesmas pembantu, dan poliklinik.
Diharapkan dengan adanya penambahan ini pada akhirnya derajat kesehatan
masyarakat Kabupaten Maluku Tengah akan naik.
Namun dalam memenuhi pemenuhan akan keberadaan fasilitas kesehatan
haruslah diimbangi dengan ketersediaan tenaga kesehatan serta kelengkapan
sarana prasarana penunjangnya harus sesuai standar.

Tabel 3.4
Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang
Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

PERMASALAHAN
RENCANA TATA RUANG PELAYANAN SEBAGAI FAKTOR
WILAYAH TERKAIT TUGAS
NO DAN DINAS
FUNGSI DINAS KESEHATAN KESEHATAN PENGHAMBAT PENDORONG
1 2 3 4 5
1 Pembangunan Puskesmas akan Penambahan puskesmas, Tidak dibukanya penerimaan Perlu adanya kebijakan
terus bertambah sampai dengan puskesmas pembantu dan pegawai khususnya untuk tentang pengangkatan tenaga
2028 menjadi 44 unit poliklinik tidak diimbangi tenaga kesehatan honorer khususnya tenaga
dengan ketersediaan tenaga kesehatan
kesehatan
2 Pembangunan Puskesmas Kelengkapan Sarana dan Ketersediaan Lahan untuk Perlu adanya surat hibah dari
Pembantu akan terus bertambah Prasarana penunjang yang pemenuhanan sarana dan pemerintah negeri terkait
menjadi 114 unit sesuai dengan standar belum prasarana yang sesuai lahan yang akan digunakan
terpenuhi standar dan untuk dan juga fleksibilitas e-
pemenuhan akan alat catalog untuk daerah timur
kesehatan dan obat yang
terbatas karena
menggunakan e-catalog
3 Pembangunan Poliklinik akan Tidak meratanya distribusi Tenaga Kesehatan masih Perlu adanya MOU antara
bertambah menjadi 172 unit tenaga kesehatan di fasilitas berfokus pada ibu kota tenaga kesehatan dan
ditahun 2028 kesehatan kabupaten serta dekat pemerintah daerah terkait
dengan keluarga penempatan dan lamanya
masa tugas

Selain masalah ketenagaan dan sarana prasarana, perlu adanya regulasi–


regulasi tentang kesehatan untuk lebih mengoptimalkan kinerja bidang
kesehatan. Dengan adanya aturan – aturan atau SOP tentang pelayanan
kesehatan akan menjamin masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan
yang optimal. Luasnya jangkauan pelayanan kesehatan menuntut Dinas
Kesehatan untuk menempatkan tenaga sesuai kebutuhan dari segi jumlah dan
kompetensi, juga pemerataan distribusi pegawai sehingga masyarakat
mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Tabel 3.5
Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

Hasil KLHS terkait Tugas dan PERMASALAHAN PELAYANAN SEBAGAI FAKTOR


NO
Fungsi Dinas Kesehatan DINAS KESEHATAN PENGHAMBAT PENDORONG

1 2 3 4 5
1 Pemenuhan sarana prasarana Masih adanya fasilitas Belum adanya juknis Perlu adanya kebijakan pusat
untuk pembangunan fasilitas kesehatan yang belum tentang pembangunan tentang pembangunan
kesehatan baik dasar dan rujukan memenuhi standar berwawasan lingkungan berwawsan lingkungan

2 Pembangunan IPAL di fasilitas Belum semua fasilitas Kurangnya pemahaman Komitmen untuk
kesehatan kesehatan mempunyai IPAL tentang perlunya IPAL meningkatkan mutu upaya
kesehatan
3 Peningkatan sarana air bersih dan Masih rendahnya perilaku Kurangnya kesadaran Perlu adanya pengembangan
jamban keluarga hidup bersih dan sehat masyarakat tentang PHBS desa ODF

Untuk menjamin kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya, maka


perlu adanya pembangunan sarana dan prasarana kesehatan dengan tetap
memperhatikan aspek kesehatan, keselamatan, kenyamanan, kualitas hidup
masyarakat dan tidak mencemari lingkungan. Pengelolaan limbah yang tidak
sehat dapat berakibat pada timbulnya genangan air kotor disekitar rumah
tinggal, menimbulkan bau dan pemandangan yang tidak sedap serta tempat
berkembangbiak nyamuk dan bibit penyakit. Terkait pengembangan fasilitas
kesehatan harus dilakukan dengan tepat memperhatikan pembangunan yang
berwawasan lingkungan sehat sehingga tidak berakibat buruk pada kelestarian
lingkungan hidup serta dapat memberi kontribusi pada pelestarian lingkungan.
Adanya beberapa kegiatan pembangunan yang berpotensi mempengaruhi
kesehatan masyarakat secara langsung atau dapat berpengaruh terhadap
lingkungan hidup nantinya akan berdampak pada kesehatan masyarakat, maka
Dinas Kesehatan dapat melaksanakan :
1. Pengawasan terhadap lingkungan/sarana dan prasarana umum, seperti
pasar, tempat ibadah, sekolah, dll;
2. Pemantauan terhadap penyediaan air minum / air bersih secara berkala;
3. Penyediaan sarana pengolahan limbah medis berupa insenerator dan
mengupayakan instalasi pengolahan limbah di puskesmas;
4. Pemantauan terhadap tempat pembuangan akhir sampah dan melakukan
upaya terhadap dampak lingkungan pembuangan sampah.

3.5.Penentuan Isu – Isu Strategis


Dalam penentuan isu strategis pada renstra Dinas Kesehatan tahun 2023 –
2027 yaitu sebagai berikut :
a. Tingginya angka kesakitan dan kematian
b. Sarana prasana pada fasilitas kesehatan masih kurang memadai
dibandingkan dengan jumlah penduduk dan luas wilayah.
c. Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan di tingkat
yang paling bawah sekalipun masih rendah sehingga peningkatan derajat
kesehatan pun masih kurang
d. Partisipasi dan pengetahuan masyarakat masih rendah
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan

Tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan yang hendak dicapai dalam kurun
waktu 5 tahun kedepan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta
didasarkan pada isu-isu analisis strategis yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Maluku Tengah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah.

Tabel 4.1
Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan

4.1.Tujuan Jangka Menengah


Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan, maka tujuan yang akan
dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna
dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan ditujukan untuk mewujudkan
“Terwujudnya Masyarakat Maluku Tengah yang Lebih Sehat dan
Berkualitas” yang meliputi :
1. Meningkatkan derajat kesehatan lewat peran aktif masyarakat
2. Meningkatkan aksebilitas pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan advokasi kesehatan
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan
tidak menular
5. Meningkatkan akuntabilitasi kinerja birokrasi

4.2. Sasaran dari pembangunan kesehatan secara umum adalah:


1. Meningkatnya kualitas lingkungan sehat
2. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
3. Meningkatnya kesadaran masyarakat

4. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak


menular
5. Meningkatnya kualitas manajemen dan kualitas pelayanan kesehatan

Penjelasan dari masing masing tujuan :

1. Meningkatkan derajat kesehatan lewat peran aktif masyarakat


Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan, sehingga
terciptanya suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina
suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat
(empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat
mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah
tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

2. Meningkatkan aksebilitas pelayanan kesehatan


a. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah
dalam pembangunan kesehatan di tengah beban dan permasalahan
kesehatan yang semakin berat, untuk itu dibutuhkan strategi dalam
menghadapinya sehingga diharapkan dapat meningkatkan upaya
kesehatan yang mampu mendukung akses dan memberdayakan
masyarakat untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
berkualitas untuk membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dan mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat serta
mendorong masyarakat untuk memilih tempat pelayanan yang
tepat. Seperti tersedianya cukup obat esensial dan alat kesehatan
dasar; setiap Puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan
dijangkau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya; pelayanan
kesehatan di setiap rumah sakit, Puskesmas dan jaringannya
memenuhi standar mutu.
b. Upaya pemenuhan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan secara
profesional yang didukung dengan kemudahan akses baik jarak
maupun pembiayaan dengan melibatkan unsur swasta dan lainnya;
memfokuskan pada upaya percepatan pembangunan kesehatan di
Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK) agar
mendapatkan kesempatan yang sama dalam pelayanan kesehatan
dan berkurangnya disparitas status kesehatan antar wilayah
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan
kualitas manusia yang sehat (fisik, mental dan sosial).
c. Upaya menjamin keamanan, kemanfaatan dan keterjangkauan obat,
makan/minuman dan logistik kesehatan melalui ketersediaan,
pemerataan, keamanan obat, makan/minuman dan logistik
kesehatan melalui proses pengadaan, pembinaan produksi dan
distribusi obat termasuk obat tradisional, makan/minuman dan
logistik kesehatan yang dimiliki atau potensial dimanfaatkan secara
efektif dan efisien termasuk penggunaan obat trasional dan
pengawasan Napza.
d. Upaya pemenuhan kebutuhan sumber daya kesehatan yang
meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana kesehatan
melalui penyebaran dan pendaya gunaan sumberdaya kesehatan
yang kompeten dan terstandar secara terpadu dan saling
mendukung guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.

e. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak


di bawah lima tahun dengan memperkuat program yang sudah
berjalan seperti Posyandu,

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan juga peningkatan akses


kapasitas dan kapabilitas sumberdaya kesehatan terkait kesehatan
ibu dan anak secara efektif sehingga dapat menurunkan angka
kematian ibu, bayi dan balita.
f. Upaya penanggulangan masalah gizi baik gizi buruk, kurang
maupun gizi lebih pada bayi, balita, remaja, ibu hamil, stunting dan
kelompok usia produktif yang dilakukan dengan lebih seksama,
secara komprehensif dan memperhatikan semua faktor yang terkait
serta didukung oleh adanya komitmen yang tinggi dari pemerintah,
mengakomodir partisipasi sektor terkait dan peran aktif masyarakat
termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam rangka
meningkatkan kemampuan dan kemauan masyarakat untuk
meningkatkan status gizi.

3. Meningkatkan advokasi kesehatan


Dalam upaya mengkomunikasikan program, kegiatan dan isu-isu
penting dibidang kesehatan dengan pemangku kepentingan dan lintas
sektor terkait. Masalah kesehatan adalah masalah bersama, sehingga
pemecahan masalahnya harus melibatkan lintas sektor.
Keberhasilannya diperoleh bila proses dilakukan secara sistematis,
terstruktur, terencana dan bertahap dengan tujuan yang jelas, untuk
mempengaruhi perubahan kebijakan agar menjadi lebih baik.

4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat


penyakit menular dan tidak menular
Upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian melalui
pengendalian penyakit menular dan tidak menular secara komprehensif
baik dalam upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitative
dengan meningkatkan kapasitas tenaga professional dalam pencegahan
dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemeliharaan kesehatan
mandiri masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular, dengan upaya imunisasi, surveilans,
penanggulangan KLB/wabah, ancaman epidemi dan bencana
kesehatan dan PD3I dengan memperhatikan kesehatan lingkungan
yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pemecahan
masalah yang dihadapi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dan lingkungannya dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit.
5. Meningkatkan akuntabilitasi kinerja birokrasi
Reformasi birokrasi memerlukan strategi dan program aksi yang
terarah pada proses perubahan dan pencapaian sasaran yang pada
pokonya meliputi transformasi nilai, penataan organisasi dan tata kerja.
Termasuk pemantapan sistem manajemen dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia aparatur.
Akuntabilitas kinerja yang merupakan garda depan menuju good
governance berkaitan dengan bagaimana instansi pemerintah mampu
mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran negara untuk sebaik
– baiknya pelayanan public. Perubahan minset dan culture-set
penyelenggaraan birokrasi yang semula berorientasi kerja (output)
menjadi berorientasi kinerja (outcome) merupakan titik berat dalam
konsep akuntabilitas kinerja.
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi Pembangunan Kesehatan


Untuk mewujudkan Visi Dinas Kesehatan dan sesuai dengan Misi yang
telah ditetapkan, maka dalam periode 2023-2027 akan dilaksanakan strategi
sebagai berikut :
1. Peningkatan sanitasi lingkungan
2. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Balita dan Lanjut
Usia
4. Meningkatkan kualitas gizi masyarakat
5. Meningkatkan jaminan perlindungan masyarakat
6. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana
7. Penguatan gerakan masyarakat dalam promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan
8. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular
9. Meningkatkan kualitas kelembagaan dan ketatalaksanaan

Arah Kebijakan Pembangunan


Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan bidang
sosial budaya dan kehidupan beragama yang diarahkan untuk mencapai sasaran
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ditandai dengan meningkatnya
Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) dan Indeks Pembangunan Gender ( IPG ),
yang didukung oleh tercapainya penduduk tumbuh seimbang; serta makin kuatnya
jati diri dan karakter bangsa.
Pencapaian sasaran tersebut dibidang Kesehatan ditentukan oleh
terkendalinya pertumbuhan penduduk melalui Program Keluarga Berencana,
meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH), dan Penurunan Angka Kematian
Ibu, Bayi serta meningkatnya status gizi masyarakat.

Pembangunan kesehatan pada tahun 2023-2027 diprioritaskan pada


beberapa fokus. Fokus prioritas pembangunan kesehatan tahun 2023-2027 adalah:
1. Pemenuhan sarana dan prasarana pemeriksaan lingkungan;
2. Peningkatan sistem pengawasan air bersih, air minum dan peredaran
makanan;
3. Peningkatan mutu tenaga sanitarian;
4. Pelatihan mutu Manajemen dan pelayanan di Puskemas;
5. Peningkatan kapasitas petugas di puskesmas;
6. Evaluasi kinerja puskesmas dan masyarakat;
7. Sosialisasi dan orientasi petugas puskesmas dan stakeholder;
8. Pemanfaatan obat tradisional;
9. Peningkatan Kualitas Puskesmas;
10. Pelatihan bidan dan pemegang program ibu dan anak;
11. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak dan balita;
12. Peningkatan sarana pendukung dan peningkatan kapasitas;
13. Rapat teknis gizi;
14. Sosialisasi dan orentasi bagi petugas dan masyarakat;
15. Peningkatan kualitas pelayanan masyarakat miskin;
16. Peningkatan pelayanan lewat kemitraan lintas sektor;
17. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di fasilitas
kesehatan;
18. Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
pada program kefarmasian dan alat kesehatan;
19. Menertibkan peredaran sediaan farmasi yang tidak berijin;
20. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana;
21. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang hidup sehat;
22. Peningkatan sarpas media promosi;
23. Peningkatan Imunisasi;
24. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular;
25. Meningkatkan efektivitas dan kinerja melalui tata kelola administrasi;
26. Meningkatkan kebutuhan dan ketersediaan sarana prasarana perkantoran
27. Meningkatkan kualitas aparatur
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
BAB. VI Tahun 2023 - 2027

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Indikator
Kinerja Tujuan,
Data Capaian
Program Sasaran,
pada Tahun
Tujuan Sasaran Kode dan Program
Awal Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
Kegiatan (OutCome) dan
Perencanaan
Kegiatan
(OutPut)

Target
Target Rp Target Rp Target Rp Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1.02.1 PROGRAM                  
PENUNJAN
G URUSAN
PEMERINT
AHAN
DAERAH
KABUPATE
    N/KOTA  
Meningkatk Meningkatn 1.02.01.2.0 Administra                    
an ya kualitas 2 si
akuntabilita manajemen Keuangan
si kinerja dan kualitas Perangkat
birokrasi pelayanan Daerah
kesehatan
1.02.01.2.0 Penyediaan Jumlah  
2.02 Administras Dokumen Hasil
i Penyediaan
Pelaksanaa Administrasi
n Tugas Pelaksanaan
ASN Tugas ASN  12  8.000.000.000  12  8.000.000.000  12  8.500.000.000  12  8.500.000.000
1.02.01.2.0 Admnistras                  
3 i Keuangan
Perangkat
Daerah
 
1.02.01.2.0 Rekonsiliasi Jumlah    33  200.000.000  33  200.000.000 33 Pusk 33 Pusk
3.05 dan Laporan 220,000,000 230,000,000
Penyusuna Rekonsiliasi
n Laporan dan
Barang Penyusunan
Milik Laporan
Daerah Barang Milik
pada SKPD Daerah pada
SKPD

1.02.01.2.0 Administra                  
6 si Umum
Perangkat
Daerah
 
1.02.01.2.0 Penyediaan   12 12 12 12
6.01 Komponen 25,000,000 27,000,000 29,000,000
Instalasi 25,000,000
Listrik/Pene Jumlah Paket
rangan Komponen
Bangunan Instalasi
Kantor Listrik/Peneran
gan Bangunan
Kantor yang
    Disediakan
1.02.01.2.0 Penyediaan Jumlah Paket   12 12 12 12
6.05 Barang Barang 47,800,000 47,800,000 60,000,000 75,000,000
Cetakan Cetakan dan
dan Penggandaan
Pengganda yang
an Disediakan

   
1.02.01.2.0 Penyediaan   12 12 12 12
6.06 Bahan 30,000,000 30,000,000 50,000,000
Bacaan dan 50,000,000
Peraturan Jumlah
Perundang Dokumen
undangan Bahan Bacaan
dan Peraturan
Perundang-
Undangan yang
    Disediakan
1.02.01.2.0 Penyelengg Jumlah   12 12 12 12
6.09 araan Rapat Laporan 572,000,000 873,524,000 1,116,000,000
Koordinasi Penyelenggara 574,000,000
dan an Rapat
Konsultasi Koordinasi dan
SKPD Konsultasi
SKPD

   
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
1.02.01.2.0
7
Pengadaan
Barang
         
Tahun  2023 - 2027
     

Milik
Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintah
    Daerah  
1.02.01.2.0 Pengadaan Jumlah Unit   5 5 32 5
7.02 Kendaraan Kendaraan 2,849,157,000 2,849,157,000 1,713,337,000 2,840,157,000
Dinas Dinas
Operasional Operasional
atau atau Lapangan
Lapangan yang
Disediakan
   
1.02.01.2.0 Penyediaan                    
8 Jasa
Penunjang
Urusan
Pemerintah
    an Daerah
1.02.01.2.0 Penyediaan Jumlah   12 12 12 12
8.01 Jasa Laporan 18,900,000 11,000,000 12,000,000
Surat Penyediaan 18,900,000
Menyurat Jasa Surat
Menyurat
   
1.02.01.2.0 Penyediaan Jumlah   12 12 12 12
8.02 Jasa Laporan 284,800,000 284,800,000 284,800,000 284,800,000
Komunikasi, Penyediaan
Sumber Jasa
Daya Air Komunikasi,
dan Listrik Sumber Daya
Air dan Listrik
yang
Disediakan
   
1.02.01.2.0 Penyediaan Jumlah   12 12 16 16
8.03 Jasa Laporan 35,623,000 35,623,000 50,000,000 50,000,000
Peralatan Penyediaan
dan Jasa Peralatan
Perlengkap dan
an Kantor Perlengkapan
Kantor yang
Disediakan

   
1.02.01.2.0 Penyediaan Jumlah   12 12 12 12
8.04 Jasa Laporan 8,350,000 8,350,000 25,000,000
Pelayanan Penyediaan 25,000,000
Umum Jasa Pelayanan
Kantor Umum Kantor
yang
Disediakan

   
1.02.01.2.0 Pemelihara                  
9 an Barang
Milik
Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintah
    an Daerah  
1.02.01.2.0 Penyediaan Jumlah   43 43 43 43
9.02 Jasa Kendaraan 44,000,000 44,000,000 52,000,000
Pemelihara Perorangan 50,000,000
an, Biaya Dinas atau
Pemelihara Kendaraan
an, Pajak, Dinas Jabatan
dan yang Dipelihara
Perizinan dan dibayarkan
Kendaraan Pajaknya
Dinas
Operasional

   
1.02.01.2.1 Penataan                  
3 Organisasi

     
1.02.01.2.1 Monitoring, Jumlah           33 33
3.04 Evaluasi Dokumen 150,000,000 40,000,000
dan Monitoring,
Pengendali Evaluasi dan
an Pengendalian
Kualitas Kualitas
Pelayanan Pelayanan
Publik dan Publik dan Tata
Tata Laksana
Laksana

   
1.02.02 PROGRAM                  
PEMENUH
AN UPAYA
KESEHATA
N
PERORANG
AN DAN
UPAYA
KESEHATA
N
MASYARAK
    AT  
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
1.02.02.2.0
1
Penyediaan
Fasilitas
         
Tahun  2023 - 2027
     

Pelayanan
Kesehatan
untuk UKM
dan UKP
Kewenanga
n Daerah
Kabupaten
/Kota
     
1.02.02.2.0 Pembangun Jumlah Rumah
1.01 an Sakit Baru yang
Rumah Memenuhi
Sakit Rasio Tempat
beserta Tidur Terhadap
Sarana dan Jumlah
Prasarana Penduduk - - - - - - - - -
Pendukung Minimal
nya 1:1000

   
1.02.02.2.0 Pembangun Jumlah Pusat   3 Pusk 5 Pusk 4 Pusk 3 Pusk
1.02 an Kesehatan 1,000,000,000 2,600,000,000 353,000,000 6,500,000,000
Puskesmas Masyarakat
(Puskesmas)
yang Dibangun

   
1.02.02.2.0 Pembangun Jumlah   9 10 14 17
1.03 an Fasilitas 3,500,000,000 3,750,000,000 4,165,500,000 7,550,000,000
Fasilitas Kesehatan
Kesehatan Lainnya yang
Lainnya Dibangun

   
1.02.02.2.0 Pembangun Jumlah Rumah           2    
1.04 an Dinas Tenaga 500,000,000
Rumah Kesehatan
Dinas yang Dibangun
Tenaga
Kesehatan

   
1.02.02.2.0 Rehabilitasi Jumlah   72 76 87 102
1.10 dan Sarana , 1,787,000,000 2,137,000,000 1,457,300,000 2,517,350,000
Pemelihara Prasarana dan
an Alat Kesehatan
Fasilitas yang Telah
Kesehatan Dilakukan
Lainnya Rehabilitasi
dan
Pemeliharaan
oleh Fasilitas
Kesehatan
Lainnya

   
1.02.02.2.0 Pengadaan Jumlah   1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt
1.13 Prasarana Prasarana 5,618,031,708 4,920,000,000 7,744,042,000
dan Fasilitas 11,488,800,00
Pendukung Pelayanan
Fasilitas Kesehatan
Pelayanan yang
Kesehatan Disediakan
   
1.02.02.2.0 Pengadaan Jumlah Alat   6 Jns 11 Jns 7 Jns 13 Jns
1.14 Alat Kesehatan/Alat 76,297,000 257,000,000 439,500,000
Kesehatan/ Penunjang 31,140,000
Alat Medik Fasilitas
Penunjang Pelayanan
Medik Kesehatan
Fasilitas yang
Pelayanan Disediakan
Kesehatan
   
Pengadaan Jumlah Obat   33 Pusk 33 Pusk 33 Pusk 33 Pusk
Obat, dan Vaksin 7,182,196,000 7,182,196,000 9,000,000,000
Vaksin yang 4,810,713,292
disediakan

     
1.02.02.2.0 Pengadaan Jumlah Bahan           33 Pusk 33 Pusk
1.17 Bahan Habis Pakai 175,000,000 200,000,000
Habis Pakai yang
Disediakan

   
1.02.02.2.0 Penyediaan                  
2 Layanan
Kesehatan
untuk UKM
dan UKP
Rujukan
Tingkat
Daerah
Kabupaten
    /Kota  
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
1.02.02.2.0
2.01
Pengelolaa
n
Jumlah Ibu
Hamil yang
         
Tahun  2023 - 2027
     

Pelayanan Mendapatkan
Kesehatan Pelayanan
Ibu Hamil Kesehatan
Sesuai Standar

   
1.02.02.2.0 Pengelolaa Jumlah Ibu                  
2.02 n Bersalin yang
Pelayanan Mendapatkan
Kesehatan Pelayanan
Ibu Bersalin Kesehatan
Sesuai Standar

   
1.02.02.2.0 Pengelolaa Jumlah           18 Kec 18 Kec
2.15 n Dokumen Hasil 568,127,000
Pelayanan Pengelolaan 968,127,000
Kesehatan Pelayanan
Gizi Kesehatan Gizi
Masyarakat Masyarakat

   
1.02.02.2.0 Pengelolaa Jumlah           33 Org 33 Org
2.16 n Dokumen Hasil 136,727,000
Pelayanan Pengelolaan 136,727,000
Kesehatan Pelayanan
Kerja dan Kesehatan
Olahraga Kerja dan
Olahraga

   
1.02.02.2.0 Pengelolaa Jumlah   33 Pusk     33 Pusk 33 Pusk
2.17 n Dokumen Hasil 912,666,000 830,000,000
Pelayanan Pengelolaan 89,908,000
Kesehatan Pelayanan
Lingkungan Kesehatan
Kerja dan
Olahraga

   
1.02.02.2.0 Pengelolaa Jumlah   33 Org     35 Org    
2.19 n Dokumen Hasil 70,000,000 95,000,000
Pelayanan Pengelolaan
Kesehatan Pelayanan
Tradisional, Kesehatan
Akupuntur, Tradisional,
Asuhan Akupuntur,
Mandiri, Asuhan
dan Mandiri dan
Tradisional Tradisional
Lainnya Lainnya

   
1.02.02.2.0 Pengelolaa Jumlah           18 Kec 18 Kec
2.20 n Surveilans Dokumen Hasil 207,000,000 700,000,000
Kesehatan Pengelolaan
Surveilans
Kesehatan

   
1.02.02.2.0 Pengelolaa Pengelolaan       1 Thn 1 Thn 1 Thn
2.23 n Upaya Upaya 270,466,000 3,883,000,000 390,000,000
Kesehatan Kesehatan
Khusus Khusus

   
1.02.02.2.0 Pelayanan Jumlah           18 Kec 18 Kec
2.25 Kesehatan Dokumen Hasil 845,000,000 925,000,000
Penyakit Pelayanan
Menular Kesehatan
dan Penyakit
Tidak Menular dan
Menular Tidak Menular

   
1.02.02.2.0 Pengelolaa Jumlah           1 Pkt 18 Kec
2.26 n Jaminan Dokumen Hasil 13,853,663,000 10,346,663,00
Kesehatan Pengelolaan
Masyarakat Jaminan
Kesehatan
Masyarakat

   
1.02.02.2.0 Operasional Jumlah       1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt
2.33 Pelayanan Dokumen 37,489,000,000 27,489,000,000 50,450,000,00
Puskesmas Operasional
Pelayanan
Puskesmas

   
1.02.02.2.0 Pelaksanaa Jumlah Fasilitas       8 Pusk 11 Pusk 11 Pusk
2.37 n Akreditasi Kesehatan 5,324,588,000 5,324,588,000 7,250,000,000
Fasilitas yang
Kesehatan Terakreditasi di
di Kabupaten/Kot
Kabupaten/ a
Kota
   
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
1.02.02.2.0
3
Penyelengg
araan
           
Tahun  2023 - 2027
     

Sistem
Informasi
Kesehatan
secara
Terintegras
    i
1.02.02.2.0 Pengelolaa Jumlah   33      
3.01 n Data dan Dokumen Hasil 534,800,000 2,277,997,000 2,586,000,000
Informasi Pengelolaan 285,465,000
Kesehatan Data dan
Informasi
Kesehatan

   
1.02.02.2.0 Penerbitan                  
4 Izin Rumah
Sakit Kelas
C, D dan
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
Tingkat
Daerah
Kabupaten
    /Kota  
1.02.02.2.0 Peningkata Jumlah   33 33 33 33
4.03 n Mutu Fasilitas 2,139,511,500 83,159,861,000 4,671,000,000
Pelayanan Kesehatan 2,109,595,000
Fasilitas yang Dilakukan
Kesehatan Pengukuran
Indikator
Nasional Mutu
(INM)
Pelayanan
Kesehatan
   
1.02.02.2.0 Penyiapan       54 85 96
4.04 Perumusan Jumlah 4,810,713,292 196,590,000 245,000,000
dan Dokumen Hasil
Pelaksanaa Penyiapan
n Perumusan
Pelayanan dan
Kesehatan Pelaksanaan
Rujukan Pelayanan
Kesehatan
    Rujukan
1.02.03 PROGRAM                  
PENINGKAT
AN
KAPASITAS
SUMBER
DAYA
MANUSIA
KESEHATA
N

     
1.02.03.2.0 Pengemban                  
3 gan Mutu
dan
Peningkata
n
Kompetens
i Teknis
Sumber
Daya
Manusia
Kesehatan
Tingkat
Daerah
Kabupaten
    /Kota  
1.02.03.2.0 Pengemban Jumlah   107 9 DS 203 180
3.01 gan Mutu Sumber Daya 2,966,000,000 63,295,000 808,859,000
dan Manusia 905,000,000
Peningkata Kesehatan
n Tingkat Daerah
Kompetensi Kabupaten/Kot
Teknis a yang
Sumber Ditingkatkan
Daya Mutu dan
Manusia Kompetensinya
Kesehatan
Tingkat
Daerah
Kabupaten/
    Kota
1.02.04 PROGRAM                  
SEDIAAN
FARMASI,
ALAT
KESEHATA
N DAN
MAKANAN
    MINUMAN  
1.02.04.2.0 Pemberian                  
1 Izin
Apotek,
Toko Obat,
Toko Alat
Kesehatan
dan
Optikal,
Usaha
Mikro Obat
Tradisional
    (UMOT)  
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
1.02.04.2.0
1.01
Pengendali
an dan
Jumlah
Dokumen Hasil
         
Tahun 182023
Kec
- 2027
195,000,000
18 Kec
421,000,000
Pengawasa Pengendalian
n serta dan
Tindak Pengawasan
Lanjut serta Tindak
Pengawasa Lanjut
n Pengawasan
Perizinan Perizinan
Apotek, Apotek, Toko
Toko Obat, Obat, Toko Alat
Toko Alat Kesehatan, dan
Kesehatan, Optikal, Usaha
dan Optikal, Mikro Obat
Usaha Tradisional
Mikro Obat (UMOT)
Tradisional
(UMOT)

   
1.02.05 PROGRAM                  
PEMBERDA
YAAN
MASYARAK
AT BIDANG
KESEHATA
    N  
1.02.05.2.0 Advokasi,                  
2 Pemberday
aan,
Kemitraan,
Peningkata
n Peran
serta
Masyarakat
dan Lintas
Sektor
Tingkat
Daerah
Kabupaten
    /Kota  
1.02.05.2.0 Peningkata Jumlah       33 Pusk 33 Pusk 33 Pusk
2.02 n Upaya Dokumen 437,377,000 565,998,000
Promosi Promosi 327,883,400
Kesehatan, Kesehatan,
Advokasi, Advokasi,
Kemitraan Kemitraan dan
dan Pemberdayaan
Pemberday Masyarakat
aan
Masyarakat

   

TOTAL PAGU 85,088,888,00 123,490,122,0


26,462,734,500 156,314,394,692
0 0

     

-
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
BAB VII Tahun 2023 - 2027

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Penetapan capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan


merupakan suatu indikator kinerja yang dirumuskan berdasarkan hasil analisis
pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome)
terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah yang berkenaan dengan urusan
pemerintahan. Penetapan capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang disepakati bersama adalah sebuah kunci kinerja yang pada akhirnya menjadi
ukuran efektivitas dan efisiensi sebuah tata kelola pemerintahan secara umum
yang sasaran utamanya adalah pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui
ketersediaan/peningkatan dan perbaikan pelayanan publik.
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Kesehatan yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Kesehatan dalam
lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD.
Penetapan indikator kinerja penyelenggaraan urusan Dinas Kesehatan
disajikan dalam Tabel 7.1 sebagai berikut :
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
Tahun 2023 - 2027

Tabel 7.1
Penetapan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Tahun 2023-2027 Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah

Kondisi Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang Kinerja Target Tahun Kinerja
No Urusan/ Indikator Kinerja Satuan pada awal pada akhir
Pembangunan Daerah periode
2022 2023 2024 2025 2026 2027 RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kesehatan
Angka Kematian Bayi
1 (AKB) per 1000 kelahiran Rasio 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77
hidup
Angka kelangsungan
2 % 99.23 99.24 99.24 99.25 99.25 99.25 99.25
hidup bayi
Rasio posyandu per
3 Rasio 0.92 0.93 0.93 0.93 0.93 0.94 0.94
satuan balita
Rasio puskesmas,
4 poliklinik, pustu per Rasio 0.37 0.37 0.38 0.38 0.39 0.39 0.39
satuan penduduk
Rasio Rumah Sakit per
5 Rasio 0.1 0.11 0.11 0.11 0.11 0.12 0.12
satuan penduduk
Rasio dokter per satuan
6 Rasio 2.12 2.13 2.13 2.14 2.14 2.15 2.15
penduduk
Rasio tenaga medis per
7 Rasio 1.9 1.93 1.96 1.99 2.02 2.05 2.05
satuan penduduk
Cakupan komplikasi %
8 48 48.74 49.48 50.22 50.96 51.7 51.7
kebidanan yang ditangani
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga %
9 75.8 76.27 76.74 77.21 77.68 78.15 78.15
kesehatan yang memiliki
kompetensi

Cakupan Desa/kelurahan
10 Universal Child % 93.25 93.38 93.51 93.64 93.77 93.9 93.9
Immunization (UCI)

Cakupan Balita Gizi Buruk


11 % 100 100 100 100 100 100 100
mendapat Perawatan

Cakupan penemuan dan


12 penanganan penderita % 54.34 60.56 66.78 73 79.22 85.43 85.43
penyakit TBC BTA
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
Tahun 2023 - 2027

Cakupan penemuan dan


13 penanganan penderita % 100 100 100 100 100 100 100
penyakit DBD

Cakupan pelayanan
14 kesehatan rujukan pasien % 40.5 42.9 45.3 47.7 50.1 52.5 52.5
masyarakat miskin
15 Cakupan kunjungan bayi % 84.83 86.11 87.4 88.69 89.97 91.26 91.26
16 Cakupan puskesmas % 84.5 85.67 86.84 88.01 89.18 90.35 90.35
Cakupan pembantu
17 % 56.03 52.79 49.56 46.33 43.09 39.86 39.86
puskesmas
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
Tahun 2023 - 2027

BAB VIII

PENUTUP

Rencana Strategis ini adalah dokumen perencanaan bidang / urusan kesehatan


untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra ini disusun untuk peningkatan
penyelenggaraan bidang/ urusan kesehatan dalam kerangka mewujudkan Visi dan
Misi Daerah Kabupaten Maluku Tengah yang telah dispesifikasikan dan
disepakati dalam Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam RPJMD
Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2023 - 2027.

Sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam Renstra ini telah


diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program dan kegiatan pembangunan
yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis K/L untuk tercapainya sasaran
pembangunan nasional di Kabupaten Maluku Tengah.

Hal strategis yang harus menjadi komitmen bersama adalah bahwa Renstra
Dinas Kesehatan ini akan menjadi acuan resmi penilaian kinerja Dinas Kesehatan.
Karena itu, Renstra ini harus menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
dan RKA Dinas Kesehatan serta digunakan sebagai bahan penyusunan rancangan
RKPD Kabupaten Maluku Tengah.

Harus dipastikan bahwa program, kegiatan, lokasi dan kelompok sasaran


dalam Renja dan RKA Dinas Kesehatan merupakan solusi yang paling tepat untuk
mewujudkan target kinerja penyelenggaraan bidang / urusan kesehatan dan atau
target kinerja sasaran Dinas Kesehatan.

Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Renstra Dinas


Kesehatan yang telah dijabarkan dalam Renja dan RKA Dinas Kesehatan harus
ditingkatkan. Hasil pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tersebut disusun
Laporan Kinerja (LKjIP) Dinas Kesehatan. Laporan Kinerja (LKjIP) itu
akan menjadi bukti (prove) pencapaian kinerja dan bahan perbaikan (improving)
pencapaian kinerja Dinas Kesehatan dimasa yang akan datang.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah
Tahun 2023 - 2027

Akhirnya, komitmen dan semangat untuk semakin lebih berkinerja dari


semua pihak adalah kunci sukses keberhasilan pencapaian target kinerja Renstra
Dinas Kesehatan ini.

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Maluku Tengah

ZAHLUL IKHSAN, SKM.M.Kes


NIP. 19730508 199503 1 003

Anda mungkin juga menyukai