PROPOSAL
Oleh
Rusniati
AFA 117
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga
GUNUNG MAS”. Proposal skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana pada jurusan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan
banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun teknik penulisannya. Oleh sebab
itu, peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak agar menjadi pelajaran di kemudian hari. Penulis berharap proposal ini bisa
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
merupakan suatu hal yang harus diperhatikan secara serius, karena bila terjadi
yang besar dan distribusi yang tidak merata merupakan malah tersendiri.
Kondisi penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun dianggap tidak
IUD, dan sebagainya. Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap
keluarga ini membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera, terbebas dari
kualitas penduduk yang dalam hal ini diukur dengan peningkatan ketahanan
fungsi keluarga meliputi (1) fungsi keagamaan, (2) fungsi social budaya, (3)
fungsi cinta kasih, (4) fungsi perlindungan, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi
sosialisasi dan pendidikan, (7) fungsi ekonomi dan (8) fungsi pembinaan
membangun.
KKBPK yang dilakukan secara sistemik dan sistematis. Selain itu, manfaat
Integrasi lintas sektor berupa pelayanan terpadu antar sektor yang menjadi
KB. Ada kriteria yaitu utama wilayah dan khusus. Dalam hal kriteria utama,
diatas rata-rata tingkat desa dimana Kampung/RW tersebut berada. Bagi yang
membentuk setara Desa, jumlah keluarga miskin di Desa tersebut harus diatas
rata-rata Kecamatan dimana Desa itu berada. Selain itu, syarat utama lainnya
ibu dan anak dalam rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera
Damang Batu, Desa Sei Antai, Tumbang Lapan, dan Batu Puter di
Oroi.
kecamatan Tewah tepatnya di Desa Upon Batu, maka penelitian ini dilakukan
Berdasarkan latar belakang maslah yang sudah penulis paparkan diatas, maka
Gunung Mas ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Gunung Mas.
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
ataupun praktis bagi semua pihak yang mempunyai kaitan dengan penelitian
ini, diantaranya :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Pembaca
Gunung Mas.
c. Bagi Penulis
E. Definisi Istilah
1. Partisipasi
karena sistem tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hokum tertentu yang
4. Keluarga Berencana ( KB )
Parenthood.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori Dasar
1. PARTISIPASI
Ndraha, 1990: 102). Pendapat ini senada dengan definisi yang dikemukakan
responsibility in them".
utama, yaitu:
dan emosional. Jadi bukan hanya sekedar berupa aktivitas fisik saja. Disini
tidak melulu berupa materi atau uang, tapi lebih dari itu, yang diperlukan
adalah ide-ide yang inisiatif dan kreatif dari seluruh anggota kelompok
secara sosial yang tercipta dari adanya komunikasi yang baik diantara para
yaitu definisi yang bersifat umum dan khusus. Definisi partisipasi yang
bersifat umum tidak mengacu pada kajian atau suatu ilmu tertentu, disini
pembangunan, yaitu sebagai objek sekaligus sebagai subjek. Untuk itu perlu
ditumbuhkan partisipasi aktif dari masyarakat dengan cara menumbuhkan
serangkaian proses dan tahapan yang satu sama lain saling berkaitan dan
tingkat pelaksanaan.
pembangunan,
gagasan. Partisipasi pada tahap ini mempunyai kadar yang lebih tinggi dari
akan ikut pula bertanggung jawab terhadap hasil akhir dari pembangunan
tersebut.
3. Yang ketiga tahap pemantauan dan evaluasi, hal ini bertujuan untuk
tahapan, yaitu tahap dipersuasi, diperintah, dan dipaksa. Pada tahap awal,
masyarakat diajak dan dipengaruhi untuk turut dalam suatu kegiatan atau
proyek, dengan upaya persuasif yang dilakukan diharapkan akan segera timbul
lewat media massa. Pada tahap kedua atau tahap diperintah, umumnya
Perintah dalam partisipasi ini biasanya datang dari pihak atasan, dan
partisipasi yang dilakukan pun tidak datang dengan kesadaran penuh sehingga
yang terjadi adalah sikap "Asal Bapak Senang", yaitu sekedar untuk
tidak tahu apa kebutuhan mereka, apa manfaat dan dampak pembangunan
yang mereka jalankan. Yang mereka tahu adalah mau tidak mau harus
dilakukan. Pada tahap paksaan umumnya akan ada hukuman atau ganjaran
partisipasi yang dilakukan tergantung dari kegiatan yang dilakukan dan apa
sedang dijalankan.
dapat berujud (sic) uang, barang, dan dapat pula berujud (sic) tenaga".
masyarakat yang termasuk dalam golongan ekonomi atas. Tapi tidak menutup
terbatas pada golongan masyarakat tertentu, tapi lebih kepada barang apa
apakah orang kaya atau miskin, tetapi adalah siapa saja yang mempunyai
teratur dan terikat oleh jadwal kerja yang ketat sehingga sulit untuk
sumbangan pikiran dapat pula diberikan oleh segelintir ahli, misalnya ide
partisipasi, jika dilakukan dengan kesadaran dan kerelaan hati yang penuh
golongan, yaitu:
Kegiatan.
Y. Slamet, 1994:11-21).
sebagai berikut:
individu melibatkan dirinya dalam suatu kegiatan secara sukarela dan penuh
dengan kesadaran. Namun partisipasi jenis ini masih dapat dibedakan menjadi
jelas terjadi karena timbul keinginan dari hati nurani tanpa pengaruh dari
orang lain. Sedangkan partisipasi karena dibujuk, terjadi setelah seseorang itu
mendapat bujukan dan rayuan dari pihak lain. Partisipasi terpaksa terjadi
karena seseorang merasa bahwa tidak ada pilihan lain selain melakukan
partisipasi. Partisipasi ini dapat terjadi karena paksaan dari pihak atasan yang
akan memberikan suatu sanksi bila bawahannya tidak mau berpartisipasi, atau
Pada tipe ini partisipasi dapat dijadikan menjadi dua, yakni partisipasi
berkaitan dan terjun langsung turut serta dalam suatu kegiatan pembangunan.
Terencana
partisipasi yang hanya dilakukan pada satu atau beberapa fase saja,
sebaliknya.
seperangkat tata kerja bagi anggota. Dalam partisipasi jenis ini, masing-
masing pengurus yang telah ditunjuk akan memikul tanggung jawab yang
tertentu saja, biasanya terjadi di saat keadaan yang mendesak atau genting.
dua, yaitu partisipasi yang intensif dan ekstensif. Partisipasi intensif adalah
terbatas dan partisipasi tidak terbatas. Partisipasi terbatas hanya terjadi jika
efektif dan partisipasi yang tidak efektif. Partisipasi yang efektif tentu kita
tidak efektif artinya bahwa hanya dalam jumlah kecil dari sebagian tujuan
kegiatan yang tercapai. Partisipasi yang tidak efektif bersifat tidak tepat
yaitu:
pembangunan.
yaitu:
c. Aksi sosial, tujuan utama dari tipe ini adalah untuk memindahkan
Secara umum dalam tipe yang pertama, rakyat diajak, dipersuasi, dan
diperintahkan atau dipaksa oleh wakil dari departemen atau pamong desa
pada proyek pembangunan yang khusus, yang biasanya bersifat fisik. Proyek
orang banyak. Sedangkan pada tipe yang kedua, tidak ada proyek aktivitas
bersama yang khusus, biasanya tidak bersifat fisik dan tidak memerlukan
individual dan manfaatnya hanya akan dapat dirasakan secara langsung oleh
partisipan.
partisipasi, tidak berarti tak ada hal yang menjadi penghambat partisipasi.
keputusan akhir yang diambil. Hal ini terbukti dengan banyaknya orang
yang tidak mau diajak berbicara atau diskusi karena mereka sudah bisa
dampak positif dan negatif dari proyek tersebut. Sedangkan dari aspek
budaya, walaupun tidak semuanya, tapi masih ada konsep yang dominan dari
maupun informal.
keterlibatan baik secara fisik maupun psikis yang berkaitan dengan rasa
tanggung jawab dan kesadaran dalam suatu kegiatan pembangunan mulai dari
Manusia tak dapat hidup tanpa orang lain, manusia selalu terikat oleh
“Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin
socious, yang berarti ‘kawan’. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar
1990: 143-144).
adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan
manusia dapat disebut sebagai masyarakat adalah pola tingkah laku mereka
yang khas, mencerminkan adat kebiasaan hidup yang mereka jalankan setiap
harinya.
lama, seperti dikatakan Linton (1936: 91), “A society is any group of people
who have lived and worked together long enough to get themselves organized
and to think of themselves as a social unit with well-defined limits”.
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja bersama
dalam waktu yang cukup lama, sehingga mereka dapat mengorganisir diri dan
jelas.
secara mendadak dan cepat, dibutuhkan waktu yang relatif lama dengan
masyarakat.
Agar mampu bertahan hidup dalam suatu masyarakat mau tidak mau
namun tidak semua pergaulan atau kumpulan mansuia dapat disebut sebagai
1. Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tak ada ukuran yang
manusia yang harus ada. Akan tetapi, secara teoretis, angka minimumnya
bagi manusia, namun idealnya yang disebut bersama adalah lebih dari satu
masyarakat ini merupakan manusia yang telah bercampur dan hidup bersama
masyarakat akan berada dalam keadaan yang stabil. Oleh karena itu
Kenyataan itu terdiri dari kenyataan proses interaksi timbal balik” (Doyle
Paul Johnson, 1988: 257). Dalam proses interaksi, manusia akan saling
masyarakat.
sebagaimana yang dikatakan ahli, “...di mana ada manusia di sana ada
timbul dari dalam masyarakat dan hanya dapat diselesaikan oleh masyarakat
akan ikut mati karena akan muncul dan lahirlah manusia-manusia baru dari
hasil interaksi manusia sebelumnya. Agar masyarakat dapat terus hidup dan
hubungan
masyarakat yang pada dasarnya terdiri dari dari berbagai kelompok sosial.
satu sama lain. Salah satu hal penting bagi berjalannya kehidupan
keberadaan orang lain itu. Dari sini akan muncul kebudayaan yang
bebas tanpa tekanan dan paksaan. Masyarakat merdeka terbagi menjadi dua,
hubungan di antara anggotanya yang erat. Model masyarakat ini dapat kita
jumpai pada masyarakat desa yang mempunyai ikatan darah dan persaudaraan
Pertalian yang erat dan kekal tersebut menimbulkan adanya perasaan satu
dalam waktu yang lama akan menjadi adat budaya. Sedangkan gesselschaft
adalah kebalikannya. Anggota-anggota masyarakatnya bersifat sebagai orang
atas dasar dan untuk kepentingan diri pribadi. Kerjasama yang dilakukan
1. Masyarakat Desa
keramaian kota.
tradisionalnya.
pedesaan, lebih besar dari jumlah warga yang menempatinya, hal ini dapat
kita lihat di desa masih banyak lahan, tanah kosong atau pekarangan rumah
suami, istri dan anak-anak mereka. Pada umumnya di dalam suatu rumah atau
keluarga, didiami oleh suami, istri dan anak-anak mereka, ditambah beberapa
dilestarikan secara turun temurun. Melalui tradisi dan adat ini pulalah yang
menjadi perekat sosial, karena tradisi masyarakat desa selalu dilakukan secara
mistis yang menguasai alam, seperti adanya roh-roh nenek moyang yang
menjadi penunggu sebuah pohon, batu besar, dan ataupun sungai-sungai dan
gunung.
sifat prasangka.
Segala sesuatu yang akan dilakukan oleh masyarakat desa akan selalu
dimintakan nasehat dari orang tua. Orang-orang tua memegang peranan yang
pemecahan masalah yang bercermin pada tradisi. Pelapisan sosial yang ada
ekonomi.
kehidupan kota yang disebut sebagai pusat peradaban. Maka dari itu kota
merupakan wilayah yang heterogen dalam banyak hal, mulai dari aspek
dan impersonal.
pula. Kehidupan kota berjalan atas adanya dua hal tersebut, karenanya
tingkat mobilitas di kota sangat tinggi, baik mobilitas status sosial ataupun
mobilitas demografi.
yaitu “suatu proses di mana bidang-bidang hidup dan berfikir (sic) tercabut
dari pengawasan agama dan filsafat”. (N. Daldjoeni, 1997: 20). Agama
tidak begitu dengan masyarakat kota yang mempunyai pola pikir rasional,
dan memiliki nilai, norma dan adat istiadat yang dipatuhi bersama dan
menyusun suatu kegiatan atau sebuah program yang dapat memperkuat upaya
seluruh tingkatan wilayah. Dalam hal ini kemudian disepakati agar BKKBN
(BKKBN, 2017).
Kampung KB merupakan program nasional dengan inovasi yang
Kampung KB.
berkualitas.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
air para remaja atau mahasiswa dalam kegiatan sosial budaya (festival
dibentuknya kampung KB pada suatu wilayah, pada dasarnya ada tiga hal
tersebut.
tersebut.
1. Wilayah Kumuh,
2. Pesisir,
5. Wilayah terpencil,
7. Perbatasan,
8. Kawasan Industri,
setiap RT/RW;
kelurahan;
KB.
Lanjut Usia (Lansia), Pasangan Usia Subur (PUS), keluarga yang memiliki
balita,keluarga yang memiliki remaja serta keluarga yang memiliki lansia,
Pelaksananya adalah Kepala Desa atau Lurah, Ketua RW, Ketua RT,
PPKBD, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda serta
secara terpadu atau terintegrasi dan bersinergi. Sesuai dengan amanat yang
kependudukan akan lebih baik jika dimulai dari wilayah pinggiran yaitu
1. Kependudukan
4. KELUARGA BERENCANA ( KB )
untuk membantu pasangan suami istri untuk melahirkan pada usia yang ideal,
memiliki jumlah anak, dan mengatur jarak kelahiran anak yang ideal dengan
Adapun di Indonesia, jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal
tertentu (beberapa bulan atau beberapa tahun) dan kadang-kadang karena suatu
alasan medis tertentu untuk mengakhiri kehamilan dan ini dilakukan hingga
(kelangsungan hidup ibu balita dan anak); pembinaan keluarga berencana; dan
Dalam buku IPS Terpadu, tujuan program KB ada dua macam, yaitu
adalah:
metode kontrasepsi.
menghentikan kelahiran.
3. Menurunkan kelahiran.
1. Setiap tahun lebih dari setengah juta ibu meninggal akibat kehamilan
badan lahir rendah resiko juga bagi kesehatan bayi dan ibunya.
sindrom Down.
disapih dari ASI, ibu tidak sempat lagi untuk menyiapkan makanan
khusus buat anaknya dan perhatian serta kasih sayang juga kurang.
Kecerdasan anak juga lebih rendah, karena kurangnya stimulasi
mental.
kehamilan.
c. Mempunyai anak lebih dari 4 akan meningkatkan risiko pada ibu dan
bayinya.
1. Pada ibu yang sering hamil, lebih-lebih dengan jarak yang pendek, akan
3. Spermisida
4. IUD (spiral)
8. Kontrasepsi darurat
c. Sterilisasi
d. Vasektomi
e. Ligasi tuba
1. Konrasepsi Hormonal
estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi.
Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang
berkurang bila pil tidak diminum di waktu yang sama setiap harinya.
setiap bulan.
e. Implant progestin
f. Kontrasepsi patch
terbuat dari lateks atau karet dengan cincin yang fleksibel. Diafragma
Terbuat dari karet dan harus tetap di tempatnya lebih dari 48 jam.
3. Spermisida
4. IUD (spiral)
habis menstruasi.
Ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) terjadi 14 hari sebelum
menstruasi. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama
24 jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah hubungan
dalam bentuk ikut dalam kelompok Tri Bina dan UPPKS maupun program
tinggi.
keluarga berencana (KB) yang hendak diteliti, namun saya lebih berfokus
(KB).
C. Kerangka Berpikir
Rukun Warga (RW), dusun atau setara, yang memiliki kriteria tertentu, yang
Keluarga Berencana.
Desa upon batu merupakan salah satu desa yang termasuk dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
peneliti akan menganalisis data yang didapat dari lapangan dengan detail
mendefinisikan bahwa :
dari lapangan.
2. Jenis Penelitian
Gunung Mas.
B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam hal ini sangatlah penting dan utama, hal
ini seperti yang dikatakan oleh Moleong bahwa dalam penelitian kualitatif
kehadiran peneliti sendiri atau orang lain yang merupakan alat pengumpul
alat pengumpul data. Karena itu peneliti juga harus terlibat dengan pengelola,
petugas, dan masyarakat sekitar untuk mendapatkan data yang diperlukan dan
data yang diinginkan. Peneliti harus saling terbuka dengan pengelola, petugas
untuk mendapatkan data sesuai dengan kebutuhan peneliti. Oleh karena itu
Oleh karena itu sikap kritis dan terbuka sangat penting, dan teknik
observasi berperan, dan bila diperlukan data awal yang bersifat umum, bisa
yang berperan paling utama sebagai alat dan subjek penelitian. Kehadiran
kegiatan, jadwal kegiatan, proses pelaksanaan kegiatan, visi dan misi serta
dibuat laporan, hal ini peneliti lakukan supaya perolehan data dan informasi
lebih valid atau validitas pengumpulan data dan informasi lebih akurat.
C. Lokasi Penelitian
Alasan dari pemilihan lokasi tersebut karena kondisi yang ada pada Desa
Upon Batu Kabupaten Gunung tepat sekali untuk dijadikan objek penelitian,
D. Sumber Data
Menurut Moleong, (2017:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif
a. Data Primer
sumber utama dan data adalah objek penelitian. Data yang diperoleh
langsung dari objek penelitian merupakan data primer. Data primer akan
berikut :
Dua sumber data diatas ini merupakan objek data primer yang akan
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui
penelitian.
1. Observasi
perilaku.
dan perilaku.
yang digunakan.
2. Wawancara
berdialog dan tamya jawab dengan petugas dan masyarakat desa. Hasil-
identitas masalah, deskripsi data, dan dituangkan dalam bentuk karya tulis.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah lama, dokumen
tahap sebelumnya.
diperoleh memiliki variasi yang sangat tinggi. Data yang diperoleh pada
data kuantitatif sehingga teknik analisis data yang akan digunakan belum
Yang berarti analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
1. Analisis Data
Penelitian kualitatif ini menggunakan langkah-langkah
2. Analisis Domain
situasi sosial.
3. Analisis Taksonomi
Analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data
oleh peneliti dapat diurai secara lebih rinci dan mendalam melalui
4. Analisis Komponensial
dimensi yang spesifik dan berbeda pada setiap elemen akan dapat
ditemukan.
5. Analisi Tema
lintas domain yang ada. Dengan ditemukan benang merah dari hasil
dan jelas.
di lapangan.
data.
merubah fokusnya.
dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan kesimpulan
atau vertifikasi.
G. Pengecekan Keabsahan Data
sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji
1. Kridibilitas (Credibility
penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan
a. Perpanjangan Pengamatan
benar atau tidak, ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek
maka kepastian data dan urutan kronologis peristiwa dapat dicatat atau
data yang telah dikumpulkan, dibuat, dan disajikan sudah benar atau
c. Triangulasi
1. Triangulasi Sumber
2. Triangulasi Teknik
dokumentasi.
3. Triangulasi Waktu
telah ditemukan.
dipercaya”.
c. Mengadakan Membercheck
jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
2. Transferabilitas (Transferability)
3. Dependabilitas ( Dependability )
Dependabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata
apabila penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian
data, melakukan uji keabsahan data, sampai pada pembuatan laporan hasil
pengamatan.
4. Konfirmabilitas (Confirmability)
penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji
data yang tidak berbeda antara data yang diperoleh oleh peneliti dengan
data yang terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sehingga keabsahan
yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini ditambah dengan
penyusunan teori.
tentatif sifatnya. Hipotesis kerja itu baru akan dirumuskan secara tetap
karena hal itu menjadi lebih jelas Namun, satu hal yang perlu
secara teguh berpegang pada acuan teori, tetapi biarlah hal itu
3. Mengurus Perizinan
lain yang diperlukan, seperti: (1) surat tugas, (2) surat izin instansi di
pencaharian.
informan ia harus jujur, taat pada janji, patuh pada peraturan, suka
Alat tulis seperti pensil atau bolpoint, kertas, buku catatan, map, klip,
kartu, karet dan lain-lain jangan dilupakan pula. Jika tersedia, juga alat
lebih penting lagi ialah rancangan biaya karena tanpa biaya penelitian
kategorisasi, kertas manila, map, folder, kertas folio ganda, dan kertas
bergaris.
serta menghayati bersama tata cara dan tata hidup dalam suatu latar
peraturan, norma agama, nilai sosial, hak dan pribadi, adat, kebiasaan,
pengumpulan data.
teman yang berasal dari latar belakang tersebut, dan (c) orientasi latar
Masyarakat/Lembaga/Organisasi.
dilihatnya sebagai sesuatu yang aneh dan tidak masuk akal, dan 58
Bahwa :
langsung.
b. Penampilan
pengumpulan data.
bahkan terabaikan.
oleh peneliti. Memahami situasi dan kondisi dari subjek yang akan
harapan.
sebagainya.
e. Memasuki Lapangan
a. Keakraban Hubungan
b. Mempelajari bahasa
mengerti.
c. Peranan Peneliti
3.
Daftar pustaka
Aji, Maulana Satria dan Gita Putra Heru Rudianto. 2020. Pemberdayaan
Masyarakat “Kampung KB” Ditinjau dari Perspektif Ottawa Charter.
Jurnal Promkes https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=https://e-
journal.unair.ac.id/PROMKES/article/viewFile/15973/12106