Anda di halaman 1dari 6

KEMANDIRIAN DAN KETANGGUHAN KAMPUNG KB

MEWUJUDKAN PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG DAN KELUARGA


BERKUALITAS MENUJU REVOLUSI KARAKTER BANGSA MELALUI
PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

(Studi Kampung KB Kelurahan Siumbut Baru, Kecamatan Kota Kisaran Timur,


Kabupaten Asahan)

RANCANGAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelatihan Karya Tulis Ilmiah


Di Bidang Bangga Kencana dalam Pelatihan Fungsional Penjenjangan Penyuluh
KB Kategori Keahlian Melalui E-Learning Tahun 2022

Diajukan oleh
FARIDA ANISA POHAN
NIP. 19870514

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KB BADAN


KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
2022
BAB I
PENDAHULUAN

Mendengar istilah “Kampung″, kesan yang muncul di pikiran kita pasti akan
tertuju pada suatu tempat hunian dari sekumpulan orang atau keluarga dengan segala
keterbelakangan, keterbatasan, tertinggal, kolot, kumuh, terpencil, dan beberapa sebutan
lainnya yang terkait dengan kampung. Kampung KB merupakan salah satu program
unggulan Pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan kependudukan. Terutama
bagi wilayah-wilayah yang jarang terpantau oleh Pemerintah karena berbagai faktor.
Sejak dicanangkan Presiden RI pada bulan januari 2016, Kampung KB banyak
diperbincangkan hingga menjadi pemberitaan populer di media elektronik da online.
Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan
pendekatan lokus, yaitu kampung atau nama lainya yang disetarakan. Melalui sinergitas
kemasan BKKBN program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga
Berencana (KKBPK) atau yang disingkat menjadi Bangga Kencana. Disinergikan
dengan program pembangunan di sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil
yang berkualitas sebagaimana Visi BKKBN 2020-2024, yaitu “Terwujudnya Keluarga
Berkualitas dan Pertumbuhan Penduduk yang Seimbang guna mendukung tercapainya
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-
Royong”. Untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara
kuantitas, kualitas, persebaran penduduk dan lingkungan hidup, serta meningkatkan
kualitas keluarga di Indonesia (Hasto Wardoyo, 2020:iii).
Sehingga Kampung KB ini dapat dijadikan sebagai wahana pemberdayaan
masyarakat melalui berbagai macam program yang mengarah pada upaya merubah
sikap, prilaku dan cara berfikir (mindset) masyarakat kearah yang lebih baik. Kampung
yang tadinya tertinggal dan terbelakang dapat sejajar dengan kampung-kampung
lainnya, masyarakat yang tadinya tidak memiliki kegiatan dapat bergabung dengan
komunitas/kelompok-komunitas/kelompok yang ada, keluarga yang tadinya tidak
memiliki usaha dapat bergabung menjadi anggota UPPKS yang ada.
Bertolak dari latar belakang di atas, topik utama tulisan yang berjudul
”Kemandirian dan Ketangguhan Kampung KB dalam Mewujudkan Penduduk Tumbuh
Seimbang dan Keluarga Berkualitas Menuju Revolusi Karakter Bangsa Melalui
Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana” menjadi urgen dan menarik
untuk dibahas. Dengan fokus perumusan masalah ilmiah “bagaimana Kemandirian dan
Ketangguhan Kampung KB dalam Mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan
Keluarga Berkualitas Menuju Revolusi Karakter Bangsa Melalui Pembangunan
Kependudukan dan Keluarga Berencana di Kelurahan Siumbut Baru” menjadi urgen
dan menarik untuk dibahas. Tulisan ini bermaksud menganalisis deskripsi konsep
konstruksi nilai unggul berbasis nilai kearifan lokal dan sosial kehidupan yang
berkembang yang diterapkan di Kabupaten Asahan, dengan tujuan untuk:
1). Mengetahui gambaran kemandirian dan ketangguhan Kampung KB di Kelurahan
Siumbut Baru.
2). Mengetahui strategi mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga
berkualitas di Kelurahan Siumbut Baru.
3). Mengetahui gambaran strategi revolusi karakter bangsa melalui pembangunan
kependudukan dan keluarga berencana di Kelurahan Siumbut Baru.
Dengan harapan memberikan manfaat ilmiah yang berguna pada aspek manfaat
praktis (sebagai masukan dan pertimbangan Pemkab. Asahan dalam merumuskan
kebijakan, serta bagi penulis dalam implementasinya), dan manfaat teoritis (berguna
bagi pengembangan kajian peristiwa keilmuan). Sehingga makalah ini disusun
berpendekatan desain kualitatif yang memanfaatkan referensi kepustakaan dan literatur
dijalin dengan metode analisis deskriptif. Yang fokus analisisnya diverifikasi lewa
jalinan informasi substansi konseptual referensi terkait Kemandirian dan Ketangguhan
Kampung KB dalam Mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Keluarga
Berkualitas Menuju Revolusi Karakter Bangsa Melalui Pembangunan Kependudukan
dan Keluarga Berencana di Kelurahan Siumbut Baru.
BAB II
LANDASAN TEORI

Berisi tentang landasan teori dari tinjauan pustaka, referensi penunjang KTI sesuai
tema ditulis, maupun berbagai penelitian terkait, sehingga tuliosan Anda memiliki unsur
novelty / kebaruan.
Kampung KB merupakan perwujudan Kampung Keluarga Berkualitas, atau lebih
ikonik disebut dengan Kampung Bangga Kencana. Tujuan dibentuknya Kampung KB
adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang
setara melalui program Bangga Kencana serta pembangunan sektor terkait lainnya
dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Sedangkan secara khusus,
Kampung KB ini dibentuk selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga
non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina
masyarakat untuk menyelenggarakan program KKBPK dan pembangunan sektor
terkait, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan
berwawasan kependudukan. Oleh karenanya dalam menjalankan program Kampung KB
semua pihak perlu dilibatkan baik pemerintahan pusat, pemerintah daerah, lembaga non
pemerintah, swasta, media, citivitas akademisi, ulama/tokoh agama dan masyarakat.
Syarat-syarat pembentukannya meliputi; tersedianya data kependudukan yang
akurat, dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah, partisipasi aktif masyarakat.
Secara kriteria wilayah, setiap kampung KB harus memenuhi unsur seperti berada di
wilayah kumuh, kampung pesisir atau nelayan, berada di Daerah Aliran Sungai (DAS),
di daerah bantaran Kereta Api, kawasan miskin (termasuk miskin perkotan), terpencil,
wilayah perbatasan, kawasan industri, kawasan wisata, tingkat kepadatan penduduk
tinggi. Sedangkan tujuan program KKBPK atau Bangga Kencana adalah untuk
mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pelaksanaan delapan fungsi
keluarga, yaitu: (1) fungsi keagamaan, (2) fungsi sosial budaya, (3) fungsi cinta kasih,
(4) fungsi perlindungan, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi sosialisasi dan pendidikan, (7)
fungsi ekonomi, dan (8) fungsi pembinaan lingkungan. Secara program kegiatan
Kampung KB adalah sebagai berikut:
1. Program Keluarga Berencana
a. Meningkatkan perserta KB aktif.
b. Meningkatkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang.
c. Menurunkan unmet neet.
2. Program Pembangunan keluarga:
a. Partisipasi keluarga dalam program Pembinaan Ketahanan Keluarga.
b. Partisipasi keluarga dalam program pemberdayaan peningkatan ekonomi
keluarga.
c. Partisipasi remaja dalam kegiatan Generasi Berencana (GenRe) melalui
pusat informasi dan konseling (PIK).
3. Program Pembangunan sektor terkait:
a. Sektor kesehatan kegiatan Sesuai dengan tupoksinya.
b. Sosial ekonomi kegiatan sesuai tupoksinya.
c. Pendidikan, kegiatan sesuai dengan tupoksinya.
d. Pemukiman dan lingkungan hidup, kegiatan sesuai dengan tupoksinya.
e. Program lainnya sesuai dengan perkembangan.

Dalam pengelolaannya, Kelompok Kerja Kampung KB (Pokja Kampung KB)


terdiri dari; 1). Kades/Lurah, 2). Kepling/Kadus atau Ketua RW/RT, 3). PKB/PLKB, 4).
Petugas lapangan sektor terkait, 5). PKK tingkat Desa/Kelurahan, 6). PPKBD dan Sub
PPKBD, 7). Tokoh Masyarakat, 8). Kader. Serta dibutuhkan media, citivitas akademisi,
dan pemuka agama dalam pembentukan karakter lewat peramuan informasi yang
berpendekatan sistemik; mendidik (educate), memberdayakan (empowering), dan
memberikan pencerahan (enlightenment). Dan semua itu, bermuara untuk penguatan
nasionalisme. Istilahnya 3E (Educate, Empowering, dan Enlightement) dan 1 N
(Nationalism).
DAFTAR PUSTAKA

Detik Finance, 2014, Program KB Bisa Berhasil dan Sukses di Zaman Soeharto, Di
unduh tanggal 2 April 2022 melalui alamat situs
https://hafizhpanduwiratama.wordpress.com/2015/11/15/sudahk ah-berhasil-
program-kb.
Kurniawati, T, 2014, Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB, EGC, Jakarta.
Maharto, 2017, Implementasi Kebijakan Tentang Program Kampung Keluarga
Berencana Menuju Terwujudnya Keluarga Sejahtera Di Kabupaten Cirebon,
Disertasi Program Doktor Ilmu Sosial, Pascasarjana Universitas Pasundan,
Bandung.
Meilani, Niken, dkk, 2010, Pelayanan Keluarga Berencana (dilengkapi dengan
penuntun belajar), Cetakan Pertama, Fitramaya, Yogyakarta.
Milles, Matthew dan Huberman, A. Michael, 2014, Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber Tentang Metode-Metode Baru, UI Press, Jakarta.
Rinawati Mega, 2013, Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi, Nuha Medika,
Yogjakarta.
Simatupang, Gopis, 2018, Ini Penyebab Program KB Gagal, Di unduh tanggal 2 April
2022 melalui alamat situs http://wartakota.tribunnews.com/2018/02/20/ini-
penyebab-programkeluarga-berencana-gagal (diakses 05 Desember 2018).
Soekendro, Shinta Istriani, 2019, Peningkatan Kompetensi Pokja Kampung KB Bagi
Kader Kampung KB di Balai Diklat KKB Ambarawa, Di unduh tanggal 2
April 2022 melalui alamat situs https://bpsdmd.jatengprov.go.id/eproper/inovasi.
php?id=2504.
Sugiyanto, 2002, Lembaga Sosial, Global Pustaka Utama, Jogjakarta.
Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 19 Tahun 2020 Tentang Pengembangan
Kampung Keluarga Berencana Di Provinsi Sumatera Utara.
Peserta Seminar Kependudukan, Keluarga dan Sumber Daya Manusia 2019, 2019,
Industri 4.0 Menuju Society 5.0: Transformasi Pelatihan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045, Prosiding Seminar
Kependudukan, Keluarga Dan Sumber Daya Manusia 2019, Perwakilan BKKBN
Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai