Anda di halaman 1dari 3

POINTER TALKSHOW

PENGUATAN KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS (KB) JAWA BARAT

Pengantar :
Sejak aw al diresmikan dan dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal
14 Januari 2016 di Kampung KB Jenaw i, Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati,
Kabupaten Cirebon, Kampung KB yang semula bermakna Kampung Keluarga
Berencana bertransformasi menjadi Kampung Keluarga Berkualitas untuk bisa
menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan program di lapangan.

Hal ini sejalan dengan semangat Rebranding yang dilaksanakan BKKBN yang
mengusung Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan
dan Keluarga Berencana), yang menyesuaikan segmentasi sasarannya ke
kalangan remaja (milenial dan zilenial).

Seperti yang kita ketahui bersama, bahw a mitra kerja strategis BKKBN adalah
Komisi I X DPR-RI , yang sesuai tugasnya adalah melaksanakan fungsi legislasi,
anggaran dan pengaw asan terhadap pelaksanaan tugas pemerintah dalam hal
ini yang dilaksanakan oleh BKKBN dalam Program Kampung Keluarga Berkualitas
(KB).

Pertanyaan :
Definisi Kampung Keluarga Berkualitas (KB)?

Jaw aban :
Kampung Keluarga Berkualitas secara sederhana memiliki makna miniatur seluruh
program pembangunan (terdapat keterpaduan intervensi) yang dilaksanakan di
satuan wilayah tertentu dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat
dan keluarga. Harapannya Kampung KB dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Pertanyaan :
Apakah ada Aspek Legal Pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas (KB)?

Jaw aban :
Selama ini jelas sudah ada, dimulai dari :
1. UU No. 52 Tahun 2009 tentang PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN
PEMBANGUNAN KELUARGA,
2. Peraturan Pemerintah No. 87 Tahun 2014 tentang PERKEMBANGAN
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA, KELUARGA BERENCANA
DAN SISTEM INFORMASI KELUARGA
3. Surat Edaran Mendagri No. 843.4/2879/SJ tanggal 15 April 2020 tentang
INTENSIFIKASI KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS
4. Regulasi lainnya yang sudah dibuat oleh Gubernur dan Bupati/Walikota
masing-masing
5. Pada tahun ini juga kami membantu untuk finalisasi dan penyelesaian INPRES
tentang Penguatan Kampung Keluarga Berkualitas yang akan melibatkan
± 18 Kementerian/Lembaga di Tingkat Nasional

Pertanyaan :
Seperti wadah atau kelompok pemberdayaan masyarakat pada umumnya,
apakah Kampung Keluarga Berkualitas juga memiliki ketentuan khusus, struktur
dan krtieria klasifikasi dalam pengelolaannya?

Jaw aban :
Untuk membentuk Kampung KB di satu wilayah, lebih didorong ke wilayah-wilayah
prioritas khusus yang memang sangat memerlukan intervensi, seperti di wilayah
pesisir, perbatasan wilayah dan terpencil, daerah padat penduduk, wilayah
kumuh dan miskin, bantaran kereta api, daerah aliran sungai dan wilayah-wilayah
yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah masing-masing, namun
perkembangannya saat ini Kampung KB harus ada di setiap Desa/Kelurahan yang
ada.

Struktur kepengengurusan Kampung KB terdiri dari Pengurus Inti dan 8 (delapan)


seksi yang mewakili fungsi keluarga, yaitu :
1. Fungsi Agama
2. Fungsi Sosial Budaya
3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
4. Fungsi Perlindungan
5. Fungsi Reproduksi
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
7. Fungsi Ekonomi
8. Fungsi Pelestarian Lingkungan

Sedangkan berdasarkan klasifikasinya, Kampung KB terdiri dari Kategori Dasar,


Berkembang, Mandiri, dan Paripurna

Pertanyaan :
Apa output utama dari keberadaan Kampung Keluarga Berkualitas?

Jaw aban :
Sesuai definisinya, Kampung KB adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga dan masyarakat, harus punya daya ungkit yang nyata terhadap
kesejahteraan masyarakat. Maksudnya adalah pengurus dan masyarakat di
Kampung KB harus memiliki program/produk/inov asi yang disepakati dan bisa
dikembangkan oleh masayarakat sesuai potensi yang ada. Apapun itu bentuk
dan jenisnya.

Contoh nyatanya adalah bagi keluarga-keluarga yang sudah memiliki usaha


makanan berupa kue dan makanan ringan sejenis lainnya dapat dikembangkan
dan disepakati menjadi snack dan konsumsi rapat-rapat yang ada di Desa dan
Kecamatan. Begitu juga dengan usaha kerajinan/souv enir, seperti di w ilayah
Cisew u Kabupaten Garut, sudah ada kesepakatan untuk masyarakat yang
melaksanakan hajat, kerajinan tangan yang diproduksi oleh Kampung KB menjadi
souv enir hajatnya. Begitu juga pola pemasaran dapat dioptimalkan melalui
saluran media online.

Pertanyaan :
Cara untuk mengoptimalkan pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas agar
terus berkembang dan terus eksis?

Jaw aban :
Pertama, Kampung KB yang baik pasti mendapat dukungan penuh dari
masyarakat dan Pimpinan Wilayah (Kades/Kuw u/Lurah), sehingga pendekatan ini
mutlak untuk dilakukan oleh Ketua dan Pengurus Kampung KB. Peran pimpinan
w ilayah menjadi penting terkait dengan dukungan, regulasi bahkan sampai
dengan pembiayaan beraw al dari mereka.
Hal yang kedua, untuk bisa mew ujudkan kesejahteraan masyarakat yang nyata,
harus terlaksana aktiv itas ekonomi (berupa jual beli misalnya). Masyarakat di
kampung KB harus menetapkan dan menyepakati program/produk/inovasi
unggulan yang bisa dikelola oleh masyarakatnya. Kampung KB sejatinya milik
masyarakat, sesuai dengan temanya bahw a Kampung KB adalah Nu Urang,
Ti Urang, Ku Urang dan Keur Urang.
Ketiga, Kampung KB yang eksis dipastikan yang sudah mendapat banyak
dukungan (interv ensi) dari sektor, mitra dan stake holder terkait. Hal ini perlu terus
diupayakan, sehingga dukungan (interv ensi) yang diberikan dapat dirasakan
manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat. Upaya kongkrit yang harus
ditempuh adalah bahw a Kampung KB w ajib memiliki data-data kependudukan di
w ilayahnya, sehingga dari data-data itulah langkah aw al untuk membuka pintu
interv ensi dari lintas sektor yang ada. Dukungan (interv ensi) yang dimintakan harus
berbasis data yang benar, real dan update.

Pertanyaan :
Terakhir, sebagai closing statement, apa yang ingin bapak/ibu sampaikan?

Jaw aban :
Bahwa pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan oleh BKKBN menyasar
langsung ke keluarga. Dari keluargalah akan muncul Ayah-Ayah Keren yang
produktif dan bertanggung jawab, muncul Ibu-Ibu hebat yang memberikan kasih
sayang dan perhatian yang luar biasa serta melahirkan Anak-Anak yang pintar,
cerdas dan berakhlak mulia. Mohon dukungan yang penuh dari seluruh pihak, baik
dari unsur pemerintahan dan semua elemen masyarakat. Khusus mulai tahun ini
BKKBN juga ditunjuk untuk menjadi koordinator percepatan penurunan STUNTING
yang bersifat multi pihak dan multi sektor. Kami harapkan dapat dilaksanakan
koordinasi, kerja sama dan kolaborasi dari semua pihak yang ada, baik dari
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan swasta serta masyarakat.

 Berencana Itu Keren!! 

Anda mungkin juga menyukai