Anda di halaman 1dari 46

KAMPUNG KB

(KELUARGA BERENCANA
JAWA BARAT
Amanat Presiden RI pd tgl 29 September 2015 & Pencanangan
Kampung KB di Kabupaten Cirebon pd tgl 14 Januari 2016

PERWAKILAN BKKBN PROVINSI


JAWA BARAT
TAHUN 2016
LATAR BELAKANG
Amanat Presiden RI, kpd BKKBN agar
menyusun 1 keg. /prog. yg memperkuat
upaya pencapaian target Pemb. Bid. DAL-
DUK & KB 2015-2019, memberikan
manfaat kpd masy. Indonesia di seluruh tk-
an wilayah.
Disepakati agar BKKBN segera
membentuk Kampung KB.
LAUNCHING “KAMPUNG KB”
JANUARI 2016
Launching “Kampung KB” pada
Bulan Januari 2016 oleh Presiden
Jokowi;
Kampung KB diharapkan menjadi
“miniatur pelaksanaan program
KB” di tk terendah;
Diutamakan bagi daerah miskin,
padat penduduk & akses
kesehatan kurang;
LOKASI LOUNCHING KAMPUNG KB
SECARA NASIONAL  DI WILAYAH
CIREBON DG KRITERIA DAERAH
PANTAI, MISKIN
Kampung KB
 Dicanangkan Presiden RI tgl 14 Jan 2015 di
Kab. Cirebon, untuk kelanjutannya BKKBN
bekerjasama dg K/L terkait segera
menindaklanjuti pengembangan Kampung
KB dg sinergitas keg. didlmnya
Ketahanan keluarga  diawali
 Dg kualitas angg. kelga (bapak, ibu, anak & angg. kelga
lainnya
 Punya akhlak, nilai-nilai moral baik
 Pendidikan & pemahaman agama kuat

 Diimplementasikan dlm kelga & masy.,


 Sbg landasan kelga harmonis,
 Tdk mudah tercerai-berai

 Terwujudnya ketahanan keluarga yg tangguh.


MAKNA KAMPUNG KB
Pelaksanaan 8 fungsi keluarga tdk bisa hanya dilaksa -
nakan masing2 kelga, tapi ada keterkaitan antara 1
kelga dg kelga lain  terhimpun dlm istilah 5T
 Teman sekasur,
 Teman sedapur,
 Teman sesumur,
 Teman salembur/sekampung
 Teman segubernur.
HAKIKAT, SEJARAH, PERKEMBANGAN
KAMPUNG KB
Nama Kampung KB bukan terlahir karena ide, bentukan/ prog.
secara khusus, tapi terbtk karena sebutan masy. kpd Kampung
Genereh, Desa Genereh, Kec. Buahdua Sumedang yg pd tahun
1972 di Kp Genereh tlh jadi pusat keg. KB dlm memenuhi
kebutuhan masy. ttg alkon Pil, karena tlh dibtk klp akseptor yg
dititipi persediaan Pil ulang bagi peserta KB. Setiap hari dari
beberapa kampung sekitar banyak orang pergi ke Genereh,
mengunjungi rumah ibu Suhamah sbg Ketua Klp Akseptor, utk
ngambil Pil ulang. Pada saat tegur sapa dijalan orang ditanya
mau kemana?, rata-rata jawabnya “Bade ka lembur KB, bade
ngabantun pel” (mau ke kampung KB, mau mengambil pil).
Sejak itulah Genereh terkenal sbglembur KB (Kampung KB).
LIMA HAKIKAT KAMPUNG KB
Membumikan & Menggelorakan kembali Prog. KB;
Mendekatkan pelayanan KKBPK kpd kelga khususnya d
peningkatan/ pembinaan peserta KB;
Memantapkan 8 fungsi Keluarga dlm aplikasi
kehidupan;
Mengintegrasikan lintas sektor dlm memberi
pelayanan kpd a kelga;
Membangun rasa memiliki Kelga & masy. thp prog.
KKBPK.
KONSEP
KAMPUN
G KB
DEFINISI KAMPUNG KB

Satu kesatuan wilayah


setingkat Desa/ Kelurahan/
dusun/RW dg kriteria ttt di Lintas
Sektor
mana tdp program KKBPK
yg terintegrasi dg prog. Kependudukan

lintas sektor lainnya

KSPK KB KR

Advokasi,
Informasi dan
Penggerakan
ASAS
HOLISTIK TEMATIK TERINTEGRASI SPASIAL

• Mobilisasi selu - • Menentukan •


ruh potensi &
Mewujudkan • Dpt lebih fokus
tema prioritas keterpaduan kpd wilayah
daya baik di ling-
kungan K/L sen -
keg. yg dpt & sinergitas penggarapan
diri maupun memberikan prog. di tk Kab/
prog. & keg. /Kota/Kec/
kerja sama lintas manfaat se - lintas sektor
K/L serta bersama cara lang - Desa /wilayah
pemangku kepen yg dpt mem - baik yg jadi
tingan & mitra
sung  me - berikan man - priori -tas
kerja di seluruh ningkatkan faat kpd masing2 K/L,
tk-an wilayah kualitas mmasy. di maupun yg dpt
dlm melaksana - hidup masy.
kan berbagai keg. semua tk-an diintervensi
prioritas wilayah secara ber- sa
ma2 (lintas sek
tor/lintas K/L)
TUJUAN KAMPUNG KB

Meningkatkan kualitas hidup kelga &


masy. melalui prog. pembangunan
diawali dg prog.KKBPK yg terintegrasi
dg sektor pemb. lainnya, dlm rangka
TASKIN
Kunci Ketahanan Keluarga
adalah melaksanakan
8 Fungsi keluarga
1. Fungsi Agama.
A = Aturan Ga = Garapan Ma = Manusia
Indahnya ketahanan keluarga apabila
semua kepala dan anggota keluarga
melaksanakan ajaran agama di dalam
keluarga :
- Shalat Bersama
- Mengaji Bersama, dsb.
2. Fungsi Sosial Budaya
Apabila di dalam keluarga melakukan
tradisi, tata krama yang bagus maka akan
tercipta keharmonisan abadi. Dengan
melaksanakan tata, titi, duduga,peryoga,
sopan, santun, ramah tamah, depe-depe,
handap asor, tidak akan terjadi KDRT,
perselisihan sehingga suasana ceria,
gembira milik keluarga.
3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Kadeudeuh nu Maneuh, Kanyaah nu
Manjang, Kaasih nu Maranti, di
lingkungan keluarga menjadi aspek
ketahanan keluarga. Tidak menimbulkan
kebencian, saling curiga mencurigai,
tetap dalam kebersamaan saling asah,
asih, asuh.
4. Fungsi Perlindungan
Ngajaga, Ngariksa kulawarga sangkan
ayem tengtrem, teuneung ludeung taya
kakeueung.
Orang tua yang baik jadi perlindungan
terhadap anak istrinya. Anak yang pintar
jadi kebanggan yang bermakna
perlindungan bagi keluarga, ibu yang
bijaksana jadi perlindungan bagi keluarga.
5. Fungsi Reproduksi
Ketahanan akan semakin mantap
dengan perencanaan keluarga yang
matang, melaksanakan reproduksi
sehat, sehingga hidup genah,
merenah, tumaninah.
6. Fungsi Sosialisasi Pendidikan
Indahnya ketahanan keluarga apabila
seluruh anggota keluarga secara siklus
saling ngatik ngadidik, ngaping
ngajaring. Bapa mendidik ibu dan anak.
Istri mengendalikan suami, mendidik
anak, anak memberikan masukan
kepada orang tua.
7. Fungsi Ekonomi
Kesejahteraan bukan dihasilkan dari
pendapatan yang tinggi saja, tapi intinya
keseimbangan antara pendapatan dan
pengeluaran. Kesejahteraan sangat
dipengaruhi oleh gaya hidup yang
dipaksakan.
Prinsip Ekonomi :
“Maripih Rijki Nu Pasti, Ngaguar Banda Nu Nyata,
Bibilintik Mun Aya Milik, Babanda Mun Meunang Harta,
8. Fungsi Pelestarian Lingkungan
Lingkungan dalam keluarga dan keluarga
dan masyarakat akan mempengaruhi
ketahanan keluarga. Tetangga yang rewel,
banyak memberikan masukan kurang
bagus akan membuat keluarga menjadi
retak.
“ Hirup Rukun Rumah Tangga, Akur Jeung
Tatanggana, Tumut ka pamarentahna, Takwa Ka
Allah SWT “
Itulah Lingkungan Ketahanan Keluarga”
SASARAN KAMPUNG KB
Sasaran Langsung
Keluarga;
Pasangan Usia Subur;
Masyarakat;
Balita, Remaja, Lansia.

Sasaran Tdk langsung


Tokoh2 masyarakat;
Organisasi masy. (PPKBD, Sub-PPKBD, DKM, Karang
Taruna dsb);
Petugas lapangan & provider
TUJUAN: SINERGITAS
Meningkatkan KEGIATAN:
Kualitas Hidup ANTAR
Masyarakat di
Kampung KB melalui
PEMERINTAH,
Prog. KKBPK & SEKTOR SWASTA
Pembangunan Sektor DAN PARTISIPASI
terkait dlm MASYARAKAT
mewujudkan
Keluarga Kecil
Berkualitas
KRITERIA:
1. jumlah kps - ks 1
di atas rata-rata,
peserta kb di
bawah rata-rata KONDISI SAAAT
2. kumuh, pesisir, INI
das, kawasan
miskin, terpencil, SUDAH
perbatasan, padat DICANANGKAN
penduduk
3. kreteri khusus
487 KAMPUNG
PENGORGANISASIAN
1. Kampung KB meliputi
Desa/Kelurahan/RW

2. Disahkan oleh Bupati atau Walikota

3. Kepengurusan terdiri dari pelindung,


penasihat, pembina dan pengurus

4. Antara kegiatan memiliki kesinambungan


dan terus berkembang

5. Menjalin kemitraan dengan semua instansi


baik pemerintah maupun swasta
INDIKATOR KEBERHASILAN KAMPUNG KB
• Meningkatnya peserta KB aktif
1 (PA) 65% dalam 3 tahun s.d tahun
2019
• Meningkatnya kesertaan KB MKJP
2 menjadi 20%

3 • Unmetneed < 10 %

4 • Terbinanya Pusmupar dan


Pospartum

5 • Semua Ibu Hamil, Ibu Menyusui


terlayani kesehatan dan KB
• Semua anak usia 0-6 tahun
terlayani program kesehatan dan
6 pendidikan sejak dini (Posyandu &
PAUD)
• Semua keluarga yg punya anak 0-6
7 tahun terlayani BKB

8. • Semua anak (0-18 th)


mendapatkan akta kelahiran.
INDIKATOR KEBERHASILAN KAMPUNG KB
9 • Semua remaja dapat aktif dalam
BKR dan PIK Remaja
• Meningkatnya partisipasi keluarga
10 pra-s dan ks. I dalam kelompok
UPPKS

11 • Kelompok lansia terlayani dalam


BKL/Posbindu
• Terbinanya lingkungan/kampung
12 yang ber-PHBS melalui PKLK &
KESLING

13 • Semua anak usia 7-12 th dan 13-15


tahun bersekolah

14 • Jumlah Penduduk buta aksara


nihil

15 • KDRT nihil

16 • Pengangguran turun
TAHAPAN PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

TAHAPAN/ PROSES PEMBENTUKAN MODEL KAMPUNG KB


SEBAGAI BERIKUT :
1. Rapat Persiapan tk Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,
Desa/Kelurahan;
2. Workshop Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota;
3. Rakor Tingkat Kecamatan;
4. Rakor Tingkat Desa/ Kelurahan;
5. Pelatihan dan penyegaran kader
6. Sarasehan Pendataan (segmentasi sasaran Intervensi);
7. Operasional kegiatan Kampung KB;
8. Pembinaan Kader dan Kelompok Sasaran;
9. Intervensi Program dan Kunjungan Rumah;
10. Bimbingan teknis, Monitoring , Evaluasi dan Review (Triwulanan,
Semesteran dan Tahunan);
11. Pencatatan dan Pelaporan
VISUALISASI KAMPUNG KB

Terdapat simbol-simbol Program


Kependudukan Keluarga Berencana
Pembangunan Keluarga (KKBPK) seperti
tugu, umbul-umbul, mural KB di rumah-
rumah, plank nama, poster, leaflet,
booklet, lembar balik (media KIE).
PRASYARAT & KRITERIA
PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

1. Prasyarat :
 Tersedia Data & Informasi kelga;
 Adanya dukungan & Komitmen Pemda;

 Partisipasi Aktif masy., tomas & PPKBD,

Sub-PPKBD serta Paguyuban;


PRASYARAT DAN KRITERIA
PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

2. Kriteria :
a. Kriteria Sasaran Utama:
Jlh kelga miskin di atas rata2 tk desa

dimana kampung tsb berada;


Jlh peserta KB lbh rendah dari rata2 tk

desa dimana kampung tsb berlokasi.


PRASYARAT DAN KRITERIA
PEMBENTUKAN KAMPUNG KB
2. Kriteria :
b. Kriteria Wilayah (pilihan sesuai kondisi) :
 Kumuh, Kawasan Miskin (miskin perkotaan);

 Bantaran Kereta Api;

 Kawasan Industri;

 Pesisir/Nelayan;

 Daerah Aliran Sungai (DAS);

 Terpencil, Wilayah Perbatasan;

 Kawasan Wisata; Tingkat Kepadatan Penduduk

Tinggi.
PENDATAAN POTENSI WILAYAH

Sebelum pembentukan dilakukan pemetaan potensi


wilayah, yg mencakup :
 Potensi sbg pengelola (PPKBD, Sub-PPKBD,
Paguyuban, tomas);
 Potensi keg, (Poktan Tribina, Poktan sektor
lainnya yg ada di kampung);
 Potensi pelayanan (Posyandu, Polindes, Bidan
Praktek)
 Potensi lain ttg sumber keagamaan, ekonomi,
social, budaya dsb.
PEMBENTUKAN POKJA
KAMPUNG KB

Untuk mengelola Kampung KB perlu dibtk :


 Pokja Kampung KB yg disepakati bersama.
 Pembentukan Pokja Kampung KB bisa
dikembangkan disesuaikan dengan kondisi,
kebutuhan, kemampuan, muatan lain yg
diinginkan di wilayah masing2
 Mengacu pada pelaksanaan 8 fungsi keluarga.
SUSUNAN KEPENGURUSAN
KAMPUNG KB
1. Pelindung/Penanggung Jawab: Kepala Desa/Lurah
2. Penasehat : BPD, Ketua TP-PKK Desa/Kel, PPKBD/Pos KB
3. Ketua: Kepala Dusun / Ketua RW / Tomas
4. Sekretaris: Sub-PPKBD/Sub-Pos KB
5. Bendahara: Pengurus PKK RW
6. Seksi-Seksi:
 Seksi Keagamaan  Seksi Perlindungan
 Seksi  Seksi Kasih Sayang
Sosialisasi/Pendidikan  Seksi Sosial Budaya
 Seksi Reproduksi  Seksi Pembinaan
 Seksi Ekonomi Lingkungan
MEMBANGUN KESEPAKATAN
BERSAMA

Setelah dibentuk Pokja Kampung


KB, maka dilakukan musyawarah
warga kampung utkmenyepakati
pembentukan Kampung KB.
PERENCANAAN KAMPUNG KB

Setelah warga RW/Dusun menyepakati


pembentukan Kampung KB, Ketua/Pengurus Pokja
Kampung KB mengusulkan kpd Ka. Desa/ Lurah
/Camat utk mencanangkan & mengukuhkan
terbtknya Kampung KB.
Catatan :
Perencanaan Kampung KB dilakukan dg
memanfaatkan momentum/ keg. strategis yg ada
di daerah, yg penting diketahui, disaksikan oleh
warga Kampung
PENDATAAN DAN PEMETAAN
KELUARGA
1. Memanfaatkan hasil Pendataan Kelga Th 2015; telah
dilakukan secara Nasional
2. Lakukan Analisis Data utk kepentingan keg. di masing2
seksi diantaranya :
 Sasaran Pelayanan Kependudukan;
 Sasaran Pelayanan Program KB;
 Sasaran Pelayanan Program Ketahanan Keluarga;
 Sasaran Pelayanan pemberdayaan Ekonomi Keluarga;
 Sasaran Perbaikan Rumah Layak Huni;
 Sasaran Peningkatan Kesehatan Lingkungan;
 Sasaran Pencegahan Narkoba;
 Dll.
PENDATAAN DAN PEMETAAN
KELUARGA
Contoh :
 Bila di Kampung tsb ada kelga yg blm memiliki Akta
Kelahiran, maka dijadikan sbg sasaran KIE & Pelayanan
Kependudukan utk mendapatkan Akta Kelahiran;
 Bila dikampung tsb ada PUS yg blm ber-KB , maka PUS tsb
dijadikan sbg sasaran utk mendapatkan pelayanan KB
melalui keg. KIE & Pelkon;
 Bila di Kampung tsb adat kelga yg memiliki Balita, &di
Kampung tsb blm memiliki Klp BKB, maka di kampung tsb
dijadikan sasaran utk pembentukan Klp BKB
PENDATAAN DAN PEMETAAN
KELUARGA
Masing2 seksi melakukan pendataan sesuai kebutuhan namun
belum tercantum dalam pendataan nasional misalnya :
Pendataan tingkatan Profesi masing2 kelga mis : Petani (buruh
tani, penggarap), Pedagang dengan jenis produksinya, Tukang
Bangunan & Klasifikasi Sopir dsb.
Produk unggulan masing2 keluarga (Anyaman, Kerajinan, dsb)
Pendataan yg berkaitan dg kebutuhan pembangunan
 Belum punya kantor RW/Bale Sawala;
 Membangun gang/jalan;
 Organisasi2 yg dibutuhkan.
Pendataan lain ttg masalah & potensi desa yg diperlukan.
SARESEHAN TINGKAT RT

Pertemuan di RT minimal  tiap 3 bulan sekali


dipimpin Ketua RT.
Hal2 yg dibicarakan adalah :
Membahas hasil pendataan kemudian dituangkan
dlm peta keluarga tk RT;
Membahas masalah2 & potensi yg ada di RT;
Menyusun Program Kerja yg akan dibawa/diusulkan
di dlm rapat RW/Kampung;
Melaksanakan lelang kepedulian uyk membangun
rumah prasejahtera (tdak layak huni).
SARESEHAN TINGKAT KAMPUNG

1. Sarahsehan di tk Kampung/RW merupakan


puncak pembentukan komitmen di Kampung KB.
2. Sarahsehan sebaiknya dilaksanakan 1 th 2 X.
- Pada awal th  ajang perencanaan & evaluasi
--- Petengahan th  alat pemantauan prog. di th
yg berjalan.
3. Diluar itu pertemuan dilakukan sewaktu2 sesuai
kepentingan.
SARESEHAN TINGKAT KAMPUNG

Peserta pertemuan :
Pengurus Pokja;
Para Ketua RT;
Pengurus Organisasi di tk RT (DKM, Orgsi Pemuda dsb)
Para Ketua Paguyuban tk RT;
Tokoh2 masyarakat;
Seluruh warga 1 kampung (secara selektif sesuai
kebutuhan).
SARESEHAN TINGKAT KAMPUNG
Materi Pembahasan :
Evaluasi pelaksanaan Prog. th yg lalu;
Perencanaan prog. tahunan yg diusulkan masing2 RT;
Pembahasan prog. masing2 seksi.
Contoh :
 Seksi Pendidikan merencanakan pembentukan Poktan
BKB & Perpustakaan kampung.
 Seksi Pembinaan Lingkungan membuat jamban kelga,
memperbaiki jalan kampung.
SARESEHAN TINGKAT KAMPUNG
Contoh :
 Seksi Ekonomi membtk UPPKS & kerjasama dg toko
serbaguna dlm memasarkan produk.
 Seksi Reproduksi buat jadual pelayanan KB, jadual
pelaksanaan posyandu.
 Seksi Keagamaan membuat program magrib mengaji,
sembahyang & jadual pengajian rutin.
 Kegiatan lain yg disesuaikan keinginan, kebutuhan,
kemampuan & kondisi setempat
Hasil Sarahsehan ini salah 1 bahan utk Musrenbangdus
yg kemudian dibawa kpd Musrenbangdes agar masuk
dalam RPJMDes, RKPDesa dan APBDes.
Terima
Kasih
www.bkkbn.go.id

Anda mungkin juga menyukai