Anda di halaman 1dari 9

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/309733703

Family Planning Communities (Kampung KB)

Article · November 2016

CITATIONS READS

0 2,207

1 author:

Anindita Dyah Sekarpuri


Indonesian Family Planning and Population National Board
6 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Family Planning and Population Learning Communities View project

Pusat Pelayanan Kesejahteraan Keluarga View project

All content following this page was uploaded by Anindita Dyah Sekarpuri on 07 November 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga September 2016

KAMPUNG KB : SAATNYA PUPUSKAN EGO


SEKTORAL
“Partisipasi seluruh pemangku
Kampung KB t e la h d ica n a n gka n o le h P re s id e n RI ,
kepentingan dan masyarakat
I r. Jo ko W id o d o menjadi salah satu wadah strategis dalam mutlak diperlukan
upaya menyelaraskan program- program lintas menjamin
sektor lainnya seperti Program 1000 Hari Pertama Kehidupan Kampung KB dapat berjalan
Rumah Sehat, Genre (Generasi Berencana), dan dengan baik. Karena itu, saya
Gerakan Masyarakat Sehat. Melalui berbagai pro- minta perhatian dan
gram dan kegiatan itu diharapkan masyarakat di Kampung KB dukungan pihak agar
memperoleh dan pembinaan yang berkelanjutan di jangan sampai Kampung KB
dalam membangun keluarga kecil, bahagia, dan berhenti setelah dicanangkan,”
- Presiden Joko Widodo,2016
Dimulai pada tahun 2016 ini, Kampung KB telah dan sedang
diselenggarakan di setiap kabupaten dan kota Bu-
pati, dan Walikota di seluruh Indonesia. Kampung KB
dibentuk dengan melibatkan tokoh
masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat di
dengan bimbingan, pembinaan, dan fasilitasi baik dari pemerintah
pusat

Penulis : Anindita DS, S.Psi, MSR

Gambar 1. Kampung KB di Indonesia


Pencanangan
Kampung KB
Presiden RI Jokowi didampingi Menko Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(PMK) Puan Maharani, Menteri Sekretaris Kab-
inet Pramono Anung, Menteri kesehatan Nila
Moelek, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti, Gubernur Jawa Barat Herry Herna-
wan dan Kepala BKKBN Surya Candra
Suryapati mencanangkan Kampung Keluarga
Berencana (KB) di Dusun Jenawi, Desa Mer-
tisaninga, Kecamatan Gunung Jati Kabupaten
Cirebon pada tanggal 14 Januari 2016.

Gambar 2. Kampung KB di Wamena, Papua “ Fokus dari dicanangkannya Kampung Keluar-


ga Berencana ini adalah akan dicari tempat-
tempat yang memang keluarganya kurang
mampu atau punya mata pencaharian tidak
Pentingnya Kampung KB tetap atau tidak jelas, sehingga banyak anak
yang kemudian terlantar...Keluarga berencana
akan memberikan manfaat bagi generasi
depan dan negara dalam mengelola ke-
hidupan yang lebih sejahtera,” ( Puan Mahara-
ni

Kampung KB adalah miniatur pelaksanaan program KB secara terpadu


dan komprehensif di tingkat lini lapangan (desa/kelurahan/dusun/RW)
konsep kampung KB merupakan konsep terpadu program KB dengan
program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi.
Kampung KB ini didesain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat
terhadap pengelolaan program KB. Kegiatannya dikelola berdasarkan
prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Penetapan wilayah Provinsi Bali yang melaksanakan
kampung KB sesuai kriteria utama yakni jumlah Pra-KS dan KS-1 Pencanangan Kampung KB bersamaan
(miskin) diatas rata-rata Pra-KS dan KS-1, jumlah peserta KB belum dengan pelaksanaan program PIN. Begitu juga
dilaksanakan di Wamena dan Bulukumba yang
cukup tinggi , kriteria wilayah termasuk wilayah yang padat penduduk
mengintegrasikan kegiatan instansi terkait
serta kriteria program KB seperti peserta KB aktif dan penggunaan dengan pencanangan Kampung KB.
metode kontrasepsi jangka panjang, rendah dengan tingkat Unmet
Need tinggi .

Program KB ini berupaya mewujudkan keluarga se-


jahtera yang berkualitas. Partisipasi berbagai instansi
dalam kampung KB sangat penting sehingga pela-
yanan paripurna dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat menuju kesejahteraan masyarakat.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan di kampung KB
diantaranya optimalisasi pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang anak sejak dikandungan sampai
seribu hari pertama kehidupan, perencanaan kehami-
lan yang baik sejak pra nikah dan selama mengan-
dung, menurunkan angka fertilitas melalui pelayanan
KB yang bermutu merata dan dapat diakses oleh se- Gambar 3. Kampung KB di Bulukumba
luruh keluarga serta mengembangkan kualitas keluarga melalui Bina
Keluarga Balita (BKB). Pelaksanaan Kampung KB perlu didukung oleh
lintas sektor karena dalam pelaksanaan peningkatan kualitas keluarga
tidak hanya BKKBN yang mengampu namun seluruh sektor masyarakat
perlu bergerak terpadu bersama.
Kegiatan
Pencanangan
Kampung KB
Pencanangan Kampung KB merupakan momen-
tum untuk dapat memberikan bantu-
an kepada masyarakat antara lain: paket
BKB kit; paket IUD kit; paket Alat
Teknologi Tepat Guna (ATTG); Implant Kit;
satu ton PMT Ibu Hamil; satu ton MP-ASI;
Rumah; Beasiswa; Dana Bantuan un-
tuk Kelompok Wanita Tani; dan dana Bantu-
an untuk Informasi Konseling Remaja,
pembagian akte lahir dan akte

Kampung KB
ini merupakan program dan instruksi dari
Pemerintah Pusat yang diharapkan dapat
Gambar 3. Pameran UPPKS pada Kampung KB Cilacap, Jawa Tengah
meberikan solusi untuk permasalahan
masyarakat dan untuk menghambat laju
pertumbuhan penduduk, Kampung KB ini Prasyarat Wajib Pencanangan
adalah perwujudan dari nawa cita. “Yaitu
meningkatnya kualitas hidup manusia Indo- Kampung KB (BKKBN, 2016)
nesia. Membangun Indonesia dari pinggiran
dengan memperkuat daerah-daerah dan 1. Tersedianya Data Kependudukan yang Akurat
desa dalam kerangka negara kesatuan. Data Kependudukan yang akurat adalah data yang bersumber
Dan melakukan revolusi karakter bangsa.
dari Hasil Pendataan Keluarga, data Potensi Desa dan data
Pembinaan keluarga dapat mendukung Catatan Sipil yang akurat sehingga dapat digunakan sebagai
pembangunan sektor terkait lainnya seperti
kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan dasar penetapan prioritas, sasaran dan program yang akan
sosial. Bentuk kegiatan nyata Kampung KB dilaksanakan di suatu wilayah Kampung KB secara
ini sendiri merupakan bentuk nyata dari
program kependudukan. Bagaimana berkesinambungan.
masyarakat tahu laju penduduk tersebut
dapat dikontrol dan menghasilkan manusia
yang berkualitas,Maka dari itu pengendali- 2. Dukungan dan komitmen Pemerintah daerah
an kuantitas penduduk melalui pengendali-
an kelahiran yaitu melalui program Keluar- Komitmen dan peranan aktif seluruh instansi/unit kerja pemerintah
ga Berencana. Penundaan usia kelahiran khususnya Perintahan Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/
melalui program usia perkawinan dan pen-
jarangan kelahiran yaitu jarak kelahiran Kelurahan dalam memberikan dukungan pelaksanaan program dan
minimal tiga tahun. kegiatan yang akan dilaksanakan di kampung KB dan mem-
berikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidang tu-
Untuk itulah kualitas manusia itu diukur
dari kompetensi dan karakter. gas instansi masing masing untuk meningkatkan taraf hidup
Maka diperlukan pembangunan karakter masyarakat.
dengan revolusi mental. Kampung KB
yang diprogramkan oleh pemerintah ini
didesain untuk dapat dilaksanakan bersa-
3. Partisipasi Masyarakat yang berpartisipasi aktif
ma masyarakat dan program
kependudukan keluarga berencana. Partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksa-
naan seluruh kegiatan yang akan dilakukan di kampung KB
secara berkesinambungan guna meningkatkan taraf hidup seluruh
masyarakat yang di wilayahnya.
Mekanisme Pem-
bentukan Kam-
pung KB
Model pengembangan Kampung KB diuraikan
dalam Gambar 5 mengenai mekanisme pemben-
tukan Kampung KB yang dimulai dari tataran
paling atas yaitu di tingkat Pusat dan kemudian
bertahap ke Kabupaten, Kecamatan sampai
dengan Desa yang diharapkan dengan adanya
tahapan yang jelas tersebut maka akan membu-
at Kampung KB di suatu wilayah akan lebih
dapat terjaga dan terpelihara. Keberadaan Kam-
pung KB di suatu wilayah tidak terlepas dari
pengembangan kompetensi SDM pendukung
Gambar 5. Mekanisme Pembentukan Kampung KB
Kampung KB tersebut yang diupayakan lewat
Pelatihan Kader Desa/Kelurahan yang dil-
aksanakan sebelum maupun setelah di-
canangkannya Kampung KB.

Deklarasi Kampung KB
Pencanangan Kampung KB yang telah dilaksanakan di 34 Provinsi di Indonesia perlu adanya dukungan dari
berbagai sektor terkait. Permasalahan Program KKBPK tidak hanya sekedar milik BKKBN dan perlu adanya
komitmen bersama dalam membangun Kampung KB tersebut. Hal ini dipertegas dengan adanya Deklarasi
Kampung KB yang merupakan pernyataan sikap dan komitmen bersama antara BKKBN, Kementerian
Kesehatan (dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan), Kementrian Dalam Negeri (Dispendukcapil), Kementerian
Pembangunan Desa Tertinggal, Kementerian PMK , Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan berbagai
lembaga instansi pemerintah lainnya. Dalam proses pembentukannya, suatu wilayah yang akan dijadi-
kan sebagai lokasi Kampung KB harus memperhatikan persyaratan wajib yang harus dipenuhi yai-
tu adanya dukungan dan komitmen pemerintah daerah, ketersediaan data dan informasi
kependudukan yang akurat serta
adanya partisipasi masyarakat. Photo Caption

Deklarasi Kampung KB ini sebagai upaya


mengatasi permasalahan utama Kam-
pung KB yaitu ter g a m bar dalam
Kriteria Utama dan Kriteria Wilayah
Kampung KB . Kriteria utama yang ha-
rus dipenuhi ada dua kriteria, yaitu 1.
jumlah keluarga pra sejahtera (KPS)
dan Keluarga Sejahtera I di atas rata
rata KPS dan KS I tingkat desa di mana
kampung tersebut berada, 2. Jumlah
peserta KB di bawah rata-rata pen-
capaian peserta KB tingkat desa di-
mana kampung tersebut berlokasi.
Sedangkan kriteria wilayah, setelah Gambar 6. Deklarasi Kampung KB
terpenuhi kriteria utama pemilihan
dan pembentukan Kampung KB, maka selanjutnya dapat memilih salah satu kriteria wilayah berikut
1. kumuh, 2. pesisir/nelayan, 3. Daerah aliran sungai, 4. bantaran kereta api, 5. kawasan miskin, 6.
terpencil 7. perbatasan, 8. kawasan industri, 9. kawasan wisata, 10. tingkat kepadatan penduduk tinggi.
8 Fungsi Keluarga dan
Revolusi Mental di Kam-
pung KB
Keluarga yang berfungsi optimal dengan
adanya 8 Fungsi Keluarga yang di-
wujudkan ke dalam 8 Kelompok Kerja
(Pokja) Kampung KB berasaskan pada
prinsip Revolusi Mental berbasis keluarga
yaitu :

1. Revolusi Mental melalui Kam-


pung KB adalah gerakan sosial
untuk bersama-sama menuju
Indonesia yang lebih baik.
Gambar 7. Pesan Presiden RI Pada Pencanangan Kampung KB di Cirebon
2. Harus didukung oleh tekad poli-
tik (political will) Pemerintah un-
tuk memajukan keluarga Revolusi Mental dan Kampung KB
3. Harus bersifat lintas sektoral. Secara nasional, Program Kampung KB telah dicanangkan secara lang-
sung oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Januari 2016 di
4. Kolaborasi masyarakat, sektor Dusun Jenawi Desa Mertisaninga, Kecamatan Gunung Jati Kabupat-
en Cirebon. Pencanangan Kampung KB ini diharapkan sebagai bagian
privat, akademisi dan dari proses sarana pengendalian kelahiran yang berhasil dilakukan me-
pemerintah. lalui Program KKBPK yang merupakan investasi jangka panjang dan
tidak seketika dilihat hasilnya, namun merupakan upaya sistematis dan
5. Dilakukan dengan program terencana untuk membangun SDM yang berkualitas, pembangunan yang
berkelanjutan dan peningkatan taraf hidup rakyat. Keberhasilan pelaksanaan
“gempuran nilai” (value attack) Kampung KB merupakan tanggung jawab bersama sebagaimana pada
untuk senantiasa mengingatkan Gambar 7 telah diamanatkan oleh Presiden Jokowi bahwa Keluarga yang
masyarakat terhadap nilai-nilai Sehat dan Sejahtera direncanakan melalui pelaksanaan perubahan pola
pikir masyarakat dan keluarga Indonesia bahwa sudah tidak lagi saatnya
strategis dalam setiap ruang berpandangan “banyak anak banyak rezeki” dan nilai anak sudah bergeser
publik. sebagai suatu modal pembangunan yang mempunyai kualitas tinggi.

6. Desain program harus mudah Zaidan dalam Saputra (2016) menyatakan bahwa Program KKBPK ini
dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk mempunyai elemen
dilaksanakan (user friendly), manfaat salah satunya berkurangnya belanja konsumsi karena kelahiran
menyenangkan (popular) bagi yang dapat dicegah, sehingga belanja Negara yang tidak dikonsumsi
tersebut tersedia untuk penduduk secara luas. Pencanangan Kampung
seluruh segmen masyarakat.
KB akan membantu meningkatkan tabungan Negara yang diperoleh dari
penurunan biaya pendidikan karena menurunnya jumlah anak yang
7. Nilai-nilai yang dikembangkan teru- lahir. Meningkatnya produktivitas karena keluarga yang lebih kecil
tama ditujukan untuk mengatur bisa meningkatkan status gizinya Meningkatnya private saving sebagai
moralitas publik (sosial) bukan mo- akibat menurunnya fertilitas Berkurangnya biaya konsumsi karena
ralitas privat (individual). penurunan jumlah kelahiran misalnya termasuk biaya yang berkaitan
dengan ante natal care, pertolongan persalinan, perawatan masa nifas.
Dalam kategori ini juga termasuk biaya-biaya untuk perawatan berbagai
8. Dapat diukur dampaknya dan
jenis komplikasi kehamilan dan persalinan yang mungkin timbul, misalnya
dirasakan manfaatnya oleh warga perdarahan, abortus, gangguan kesehatan bayi, dan lain-lain. Peningkatan
masyarakat. kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan ini akan meningkatkan kualitas
Manusia Indonesia yang diharapkan dapat membawa keberhasilan Negara
dalam merubah nasib Negara ke masa depan yang lebih baik dimulai dari lini
yang pang bawah.
Pelayanan Keluarga Berencana di
Kampung KB
Di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) maka seluruh rakyat Indone-
sia tanpa terkecuali berhak mendapatkan pelayanan dasar kesehatan
dan didalamnya termasuk pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang
mencakup konseling, pemasangan dan periksa serta pelepasan/ganti
cara alat, obat, metode Kontrasepsi. Pelayanan KB di Kampung KB
merupakan kerjasama terpadu antara Petugas KB, petugas kesehatan
setempat (Bidan Desa, Dokter, Kader) dan penyediaan fasilitas pela-
yanan kesehatan yang minimal disediakan oleh Puskesmas atau fasilitas
kesehatan lainnya di Kampung KB tersebut. Alur pelayanan KB dengan
sistem Kapitasi disosialisasikan melalui Kampung KB dan masyarakat
utamanya bagi yang kurang mampu akan mendapatkan pelayanan KB
secara gratis dan mendapatkan dana ayoman bagi kasus kegagalan
Gambar 8. Pelayanan KB di Kampung KB yang dilaporkan melalui mekanisme yang telah ditetapkan oleh BKKBN
dan BPJS.

Membangun Keluarga Sejahtera


Jangkauan Kampung KB yang ke daerah terpencil dan memenuhi krite-
ria yang telah ditetapkan sebagai sasaran utama Kampung KB bertujuan
untuk dapat melaksanakan pemerataan pembangunan Keluarga ke
pelosok nusantara. Secara umum, keberhasilan Kampung KB sangat
dipengaruhi oleh 5 (lima) faktor utama, yaitu: 1) Komitmen yang kuat
dari para pemangku kebijakan disemua tingkatan (Kabupaten,
Kecamatan, Desa dan Kelurahan); 2) Intensitas opini publik ten-
tang Program KKBPK beserta integrasinya dengan lintas sektor; 3) Opi-
malisasi fasilitasi dan dukungan mitra kerja/stakeholders; 4) Semangat
Gambar 9. Petugas KB sedang Menuju Kampng
dan dedikasi para pengelola program diseluruh tingkatan wilayah serta KB di Pinggir Sungai Barito, Kalimantan

para petugas lini lapangan KB (PKB/PLKB), dan 5) partisipasi aktif


masyarakat. Ke lima indicator keberhasilan Kampung KB ini merupakan
gambaran adanya peningkatan peran serta masyarakat dan seluruh mitra
kerja dalam upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia melalui pem-
bangunan Keluarga Sejahtera dengan program Pembangunan Keluarga
melalui Tribina (BKB, BKR, BKL) , UPPKS dan PIK R/M dengan melihat
data potensi wilayah setempat sesuai dengan prioritas permasalahan
yang ada.
Gambar 10. Petugas KB provinsi Jawa Barat sedang melakukan KIE KB

Peningkatan Kualitas SDM Kampung KB


Kader Kampung KB sebagai pelaksana di lini terbawah merupakan sumber daya yang perlu didukung
dengan metode, mekanisme, pendanaan dan pelatihan yang memadai sebagai upaya memantapkan gerak
langkah kader di lapangan. Pelaksanaan pelatihan dan sarasehan berkala sebagai sarana peningkatan
kualitas SDM di Kampung KB mutlak adanya karena apabila Kampung KB hanya sekedar dimaknai se-
bagai pencanangan saja maka akan besar kemungkinan tidak akan bertahan di masa mendatang. Oleh ka-
rena itu, dengan adanya kerjasama aparat pemerintah setempat dan BKKBN Provinsi dalam menyediakan
pelatihan dan monitoring evaluasi berkala akan membantu meningkatkan kapasitas SDM di Kampung KB
dan dapat menangkap permasalahan yang dihadapi oleh Petugas KB dan Kader dalam pelaksanaan Kam-
pung KB pasca pencanangan. Perlu adanya kesadaran bersama bahwa Kampung KB adalah milik bersama
dan dengan adanya peningkatan Kualitas SDM Kampung KB maka berbagai kepedulian dari semua lapisan
masyarakat mengenai permasalahan terkait kependudukan , keluarga berencana dan permasalahan terkait
kualitas keluarga (misal kasus KDRT, pengangguran, nikah siri dll) akan diupayakan solusinya melalui Kam-
pung KB ini.

Gambar 11. Suasana Pelatihan Kader 8 Pokja Kampung KB


Penutup

Pencanangan Kampung KB diharapkan dapat menjadi suatu t i t i k m o m e n t u m d a n


b e n t u k inovasi strategis dalam penguatan Program KKBPK dan Pembangunan sektor
terkait di seluruh tingkatan wilayah, terutama sebagai suatu langkah implementasi
kegiatan prioritas yang memiliki daya ungkit terhadap upaya pencapaian target/
sasaran yang telah ditetapkan serta memperluas cakupan penggarapan Program
KKBPK yang dapat diterima manfaatnya secara langsung oleh masyarakat.
Pencanangan Kampung KB ini seyogyanya dapat diikuti dengan upaya perluasan cakupan/
jangkauan kegiatan Kampung KB, dukungan mitra kerja/stakeholders serta program dan
kegiatan lintas sektor juga harus dapat di integrasikan di Kampung KB sehingga Kampung
KB yang telah terbentuk dapat terpelihara dan membawa kemajuan bersama di seluruh wila-
yah Indonesia.

Daftar Pustaka :

BKKBN. 2015 Petunjuk Teknis Kampung KB. Jakarta : BKKBN


Kementerian PMK. 2016. Revolusi Mental. Jakarta : Kementerian PMK

Sumber Foto:
1. Mustar Raidi. 2016.. Koleksi foto Kampung KB.
2. IPKB. 2016. Kampung KB di Indonesia
3. Balai Diklat KKB Bogor. 2016. Pelatihan Kampung KB di Balai Diklat KKB Bogor

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai