Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, memberi amanat bagi kita bersama untuk program
kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga yang diarahkan pada
pengendalian penduduk (jumlah, kualitas dan distribusi) yang menjadi syarat penting dalam
mewujudkan penduduk Indonesia yang berkualitas.

Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya pembangunan merupakan prasyarat utama
untuk memperbaiki derajat kesejahteraan masyarakat. Cita-cita tersebut merupakan tekad dan
kebijaksanaan pemerintah yang perlu didukung semua instansi dan institusi pembangunan. Agar
upaya itu berhasil dengan baik perlu diikuti dengan pengembangan program kependudukan dan
keluarga berencana yang dilaksanakan secara intensif.

Untuk mencapai target tersebut, perlu sinkronisasi kegiatan dan anggaran baik lintas
program/lintas sektor dan antara pusat dan daerah serta seluruh potensi yang tersedia dalam
pencapaian Program KBPPPA Kabupaten X. Untuk itu dibutuhkan dukungan dan komitmen
yang tinggi dari para Mitra kerja.

Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga merupakan program


nasional yang dampaknya dapat dirasakan secara luas oleh seluruh masyarakat, sehingga bukan
hanya tugas BKKBN semata untuk mensukseskan program KKBPK. Sumber daya yang dimiliki
oleh BKKBN sangat terbatas, oleh karena itu sangat diharapkan dukungan nyata dari para mitra
kerja untuk keberhasilan program KKBPK melalui tranfer sumber daya, dana, sarana dan
pemikiran, sekecil apapun itu tentu akan sangat berarti untuk pengembangan program KKBPK
yang lebih berdaya.

Selain itu berdasarkan Undang-Undang No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintaan Daerah
yang merupakan pengganti Undang-Undang No.22 Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan
nama lain yang selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam
sistem Pemerintah Nasional dan berada dalam Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam
UUD 1945.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau
dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada dalam Kabupaten/Kota, maka sebuah
desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi
serta demokratisasi yang berkembang di desa, maka desa diharuskan mempunyai Rencana
Pembangunan Jangka Menengah-Desa (RPJM-Des) ataupun Rencana Kegiatan Pembangunan
Desa (RKP-Des).

Sehubungan hal diatas, kami mohon kesediaan pemangku kebijakan ditingkat desa untuk
memberikan apresiasi terhadap program kependudukan dan keluarga berencana di tingkat desa
dengan mengalokasikan item kegiatan dalam RKP-Des

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Memberikan arah yang jelas dalam pelaksanaan pelayanan program Kependudukan dan
Keluarga Berencana di tingkat desa untuk mememuhi kebutuhan masyarakat dalam
pembangunan daerah selama jangka waktu 1 (satu) tahun.
2. Dukungan anggaran dan komitmen yang kuat baik antara penentu kebijakan, pelaksana
kebijakan, mitra kerja (swasta, LSOM, Instansi lintas sektoral maupun masyarakat),
dalam meningkatkan keberhasilan pelaksanaan program.
3. Meningkatkan akses informasi dan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi bagi keluarga dalam merencanakan kehamilan yang tidak diinginkan,
khususnya bagi keluarga rentan, yaitu keluarga miskin, berpendidikan rendah, terpencil
dan tidak terdaftar.
4. Pembinaan pelayanan KIE dan pelayanan kesehatan reproduksi guna penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi.
5. Meningkatkan pembinaan, informasi dan pelayanan konseling bagi remaja tentang
kehidupan seksual yang sehat HIV/AIDS, NAPZA dan perencanaan perkawinan melalui
pembinaan kelompok remaja dan intitusi masyarakat lainnya.
6. Meningkatkan ketahanan keluarga dalam kemampuan pengasuhan penumbuhkembangan
anak, pembinaan kesehatan ibu, bayi, anak dan remaja, serta pembinaan lingkungan
keluarga secara terpadu melalui kelompok kegiatan bina keluarga dan pendidikan anak
usia dini.
7. Memaksimalkan upaya-upaya advokasi, promosi dan KIE Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Keluarga untuk peneguhan dan kelangsungan program serta pembinaan
kemadirian intitusi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan KB.

SASARAN PROGRAM

1. Memperoleh bantuan anggaran dalam melaksanakan program Kependudukan dan


Keluarga Berencana di Tingkat Desa.
2. Meningkatnya peran serta masyarakat dan lembaga masyarakat di tingkat desa dalam ber
KB;
3. Meningkatnya pengetahuan remaja tentang KRR dan pentingnya Keluarga Kecil
Berkualitas serta peningkatan pendewasaan usia perkawinan Meningkatnya kualitas
posyandu dalam BKB dan PAUD
4. Meningkatnya peran lembaga masyarakat dalam ber KB-KS
5. Meningkatnya peran Kelompok Bina Keluarga, Bina Balita, Bina Remaja dan Bina
Remaja dan Bina Lansia

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

- Terlampir

PENUTUP

Penyusunan proposal ini merupakan pengembangan dari program-program yang termuat dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten X Tahun 2016-2020, terutama
terkait dengan urusan wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Sebagai pedoman
dalam penyusunan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKP-Des), sehingga dalam satu
tahun kedepan dapat disusun rencana yang berkesinambungan, menyeluruh dan konsisten.
Kami harapkan dapat digunakan untuk peningkatan kualitas pelaksanaan program, peningkatan
kualitas perencanaan dan peningkatan kualitas pelayanan Program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga khususnya di Kecamatan Kepil.

Kepala UPT Badan KBPPPA Kec. XX

Nama....

NIP. .....

Anda mungkin juga menyukai