Anda di halaman 1dari 38

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo

Dra. Hartati Suleman, M.Pd

Maqna Hotel, 31 Januari 2021

Disampaikan Pada Sosialisasi Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021


Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Dasar Hukum
Bab II. Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting
D. Target Antara dan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting
E. Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting
Indonesia (RAN-PASTI)
F. Kerangka Pelaksanaan RAN PASTI
Bab III. Kelembagaan dan Mekanisme Tata Kerja
G. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat
H. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS )Provinsi
I. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten/Kota
J. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Desa/Kelurahan
K. Tim Pendamping Keluarga (TPK)
Bab IV. Pemantauan, Evaluasi dan
Pelaporan Bab V. Kerangka Regulasi
dan Pendanaan Bab VI. Penutup
Lampiran:
• Indikator RAN
BAB I Pendahuluan
LATAR BELAKANG: VISI INDONESIA 2045

Pembangunan S DM U ng g u l , Indo
yang merata ne s i a M a j u
dan inklusif
Memiliki kecerdasan Sehat menyehatkan
yang komprehensif dalam interaksi
Negara yang (produktif dan inovatif) alamnya
demokratis,
kuat dan bersih
Damai dalam
interaksi sosialnya Berperadaban
Ekonomi yang
maju dan dan berkarakter kuat unggul
berkelanjutan
LATAR BELAKANG

STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN


Penerapan Perilaku Hidup Sehat

Penguasaan Dan Penerapan Teknologi Kesehatan

Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit yang


Responsif
Fasilitas Dan Jaminan Kesehatan Nasional Tertata dan Berkelanjutan

Peningkatan Derajat Kesehatan Dan Kualitas Hidup Rakyat


• Terbebas dari permasalahan gizi sejak 2025
• Usia harapan hidup lebih Panjang dan sehat
• Angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit
semakin rendah
LATAR BELAKANG : Pencapaian Target SDGs 2030

1.Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya
orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan
yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun.
2.Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025
mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah
usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta
manula

1.Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup.
2.Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah,
dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12
per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1000.
3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan
reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan
reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
LATAR
BELAKANG
PROPORSI STUNTING (TB/U) PADA BALITA MENURUT PROVINSI, SSGBI 2019

Sedang (4) Tinggi (17) Sangat Tinggi (13)


PROPORSI STUNTING (TB/U) PADA BALITA MENURUT PROVINSI, SSGBI 2019

Tinggi (17)
TUJUA
N
Melakukan pembaruan serta penguatan dalam
upaya konvergensi perencanaan dan Melakukan penguatan dan pemaduan sistem
penganggaran Percepatan Penurunan Stunting manajemen data dan informasi Percepatan
tingkat pusat, daerah, desa dan bersama
1 4 Penurunan Stunting.
pemangku kepentingan yang berkesinambungan.
Mengintegrasikan mekanisme pemantauan,
Melakukan penguatan kelembagaan dan evaluasi, dan pelaporan Percepatan Penurunan
mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan Stunting.
Percepatan Penurunan Stunting. 5
2
Melakukan penguatan regulasi/kebijakan Mendorong partisipasi aktif masyarakat serta
strategis yang dibutuhkan untuk Percepatan gotong royong dalam Percepatan Penurunan
Penurunan Stunting. 6 Stunting.

3
DASAR HUKUM
Undang-undang Nomor Undang-Undang
Undang-Undang
01 02 52 Tahun 2009 tentang 03 Nomor 23 Tahun
Nomor 36
Perkembangan 2014 tentang
Tahun
Kependudukan dan Pemerintah Daerah.
2009
Pembangunan Keluarga.
tentang
Kesehatan.

Peraturan Presiden Nomor Peraturan Presiden


04 18 Tahun 2020 tentang 05 Nomor 72 tahun 2021
Rencana Pembangunan tentang Percepatan
Jangka Menengah Nasional Penurunan Stunting.
2020-2024.
Penyelenggaraan
BAB II Percepatan Penurunan
Stunting
MANDAT PERPRES 72/2021
STRANAS:
14%
Utk pelaks STRANAS
Acuan Dalam Rangka Menyelenggarakan disusun RAN -> Ps 8 (1)
Percepatan Penurunan Stunting
RENCANA AKSI
TUJUAN NASIONAL
PILAR STRANAS Meliputi paling
1. Menurunkan prevalensi 1. Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di sedikit 5 hal Ps 8
stunting kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, 1. Penyediaan data
(3) keluarga
2. Meningkatkan kualitas Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah berisiko stunting
penyiapan kehidupan Desa; 2. Pendampingan keluarga
berkeluarga 2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan berisiko stunting
3. Menjamin pemenuhan pemberdayaan masyarakat; 3. Pendampingan semua
3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik dan calon
asupan gizi
Intervensi Sensitif di kementerian/lembaga, Pemerintah
4. Memperbaiki pola pengantin/calon PUS;
Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota,
asuh 4. Surveilans keluarga
dan Pemerintah Desa;
5. Meningkatkan akses dan 4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat
berisiko
kualitas pelayanan individu, keluarga, dan masyarakat; stunting
kesehatan 5. Penguatan dan pengembangan sistem, data, 5. Audit kasus stunting
6. Meningkatkan akses air informasi, Ditetapkan oleh Kepala Badan
minum dan sanitasi  Ps 8 (2)
riset, dan inovasi
MANDAT PERPRES 72/2021

 Ps 8 (4):
Rencana aksi nasional
dilaksanakan oleh K/L,
Rencana Aksi Nasional
Pemerintah Daerah Prov,
Percepatan Penurunan
Pemerintah Daerah
Stunting Indonesia
Kab/Kota, Pemerintah
RAN PASTI Desa, dan pemangku
Kepentingan dalam
pelaksanaan Percepatan
Penurunan Stunting
KEDUDUKAN RAN PASTI
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional RPJPN RPJMN RKP

RENSTRA
RENJA K/L
Stranas RAN K/L

Sistem Perencanaan RPJPD RPJMD RKPD Prov.


Pembangunan Daerah Prov. Prov.
(Provinsi)

RENSTRA PD RENJA PD
Stranas RAN Prov. Prov.

Sistem Perencanaan
RPJMD RKPD K/K
Pembangunan Daerah RPJPD K/K
K/K
(Kab/Kota)

RENSTRA PD RENJA PD
Stranas RAN K/K
K/K

Sistem Perencanaan RENJA Desa


RENSTRA RKPDes
RPJMDES
Pembangunan Desa Des
HASIL AUDIENSI
Peraturan Menteri Kesehatan berkaitan dengan Penguatan Upaya Kesehatan STATUS
Masyarakat di Desa/Kelurahan;
 Pendayagunaan Perawat dan Bidan di Desa/Kelurahan.
Dlm Proses
• Dari 83.449 desa/kel, hanya 51.974 yg memiliki bidan

Kesepakatan Bersama Menteri PPPA dengan BKKBN: Peningkatan Sinergitas


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dengan Program Pembangunan Sudah MoU
Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana

Perjanjian Kerjasama antara Kemenag dan BKKBN ttg Penguatan Pendampingan Bagi
Calon Pengantin dan Pencegahan Perkawinan Anak Dalam Rangka Mendukung Sudah MoU
Penurunan Stunting

Integrasi Lokus stunting dg Prog Ketahanan Pangan di 6 Prov: NTT, Kalimantan Barat,
Sulawesi Barat, Maluku, Papua dan Papua Barat. Total Kabupaten/Kota yang akan disasar Sudah MoU
dari 6 provinsi tersebut sejumlah 95 Kab/Kota dan 1.369 Kecamatan.

Kemen PUPR dalam perencanaan anggaran tahun 2022 menggunakan data keluarga
berisiko stunting yang dihasilkan dari Pendataan Keluarga (PK21) BKKBN  Tepat lokasi Implementasi
dan tepat sasaran
PENDEKATAN INTERVENSI GIZI TERPADU
PENDEKATAN KELUARGA BERISIKO STUNTING

Ibu Pasca Persalinan


KB Pasca persalinan

Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan
1. Anemia; 1. Anemia; 1.BBLR;
2. Umur < 19 Tahun 2. KEK; 2.PB<48cm;
3.ASI eksklusif;
3. Lila: < 23,5 cm 3. Pertumbuhan janin
4.Imunisasi;
4. IMT: < 18.4 kg/m2 terhambat 5.MPASI;
4. 4T 6.Tata laksana gizi buruk/kurang & infeksi;
7.Pemantauan pertumbuhan & perkembangan
PERIODE EMAS
1000 Hari Pertama Kehidupan
PENDEKATAN MULTISEKTOR DAN MULTIPIHAK

G S PT MS M

G overnment S wasta PT MS a yarakat M edia

Keterpaduan Partisipasi Aktif Swasta Partisipasi Aktif Partisipasi Partisipasi Media


Kementerian/ dalam percepatan Perguruan Tinggi dan Masyarakat dalam percepatan
Lembaga, penurunan stunting baik akademisi dalam Sipil (LSM, penurunan stunting
Pemerintah Daerah langsung maupun tidak percepatan penurunan NGO, melaui KIE
dan Pemerintah langsung kepada stunting melalui Perseorangan, dan Pencegahan dan
Desa . kelompok sasaran. Tridarma Perguruan Mitra Pembangunan) Penanganan
Tinggi dalam percepatan Stunting.
penurunan stunting.
PENGORGANISASIAN RAN PASTI
• Intervensi yang tepat waktu (timeliness of services), tuntas
• Data Stunting menggunakan Standar (seamlessness), koordinasi (co-ordination), dan kemudahan akses
Data yang akurat (reliable), sahih (easy access)
(valid), dan selalu terbarukan (update). • Intervensi yang disesuaikan dengan keadaan individu atau
• Penyediaan data yang up to date, keluarga beresiko (services tailored for individual circumstances)
real time dan regular/rutin.
• Validasi data bisa dilakukan Kluster Operasional
berorientasi daerah (local
oriented) secara berjenjang dan
bias dilakukan secara partisipatif • Integrasi program dan kegiatan dalam rangka percepatan
dengan melibatkan masyarakat penurunan Stunting menuntut perubahan dari segi prosedural
dan aparat di tingkat bawah dan institusional.
(RT/RW, desa/kelurahan) sampai • Pencegahan maupun penanganan terhadap kasus Stunting
tingkat kecamatan dan kab/kota. yang lebih jelas, holistik dan terpadu.

Kluster Data Presisi Kluster Managerial


Kelembagaan dan
BAB III Mekanisme Tata Kerja
KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Tugas Tim: mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan


Percepatan Penurunan Stunting di wilayahnya.

1. Tingkat Pusat Terdiri atas Pengarah dan Pelaksana


Ditetapkan oleh Gubernur
Tingkat Provinsi Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
2.
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Ditetapkan oleh bupati/wali kota
3. Tingkat kabupaten/kota Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Pembentukannya difasilitasi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat
4. Tingkat kecamatan kabupaten/kota.

Ditetapkan oleh Kepala Desa


5. Tingkat Desa Melibatkan nakes, PKB/PLKB, TP-PKK, PPKBD/Sub-PPKBD/unsur masy. Lain.
PENGARAH WAKIL PRESIDEN Anggota :
1. Menteri Kesehatan;
KETUA 2) Menteri Keuangan;
3) Menteri Sosial;
4) Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;
Menteri Menteri Menteri 5) Menteri Agama;
6) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang
Rakyat;
Perencanaan, Pelaksanaan Koordinasi Pembinaan Dan
7) Menteri Sekretariat Negara; dan
pemantauan dan Pengawasan Penyelenggaraan
8) Kepala Staf Kepresidenan
evaluasi Pemerintah Daerah

PELAKSANA Mekanisme tata kerja dan sekretariat


KETUA Sekretariat Pelaksana Pelaksana diatur dengan Peraturan Badan

Setwapres

PTM PTM PTM PTM PTM

Wakil Ketua Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Koordinasi Wakil Ketua Bidang
Bidang Koordinasi, Sinkronisasi, Koordinasi Pembinaan Dan Pengawasan Advokasi Dan
Perencanaan Pengendalian Dan Intervensi Spesifik Penyelenggaraan Pemerintah Komitmen
Pengawalan Pelaksanaan Daerah Kepemimpinan
STRUKTUR TIM PERCEPATAN PENGARAH
PENURUNAN STUNTING Ketua: Gubernur
Anggota:
TINGKAT PROVINSI Forum Koordinasi
Pimpinan
Daerah

SEKRETARIAT
PELAKSANA
PELAKSANA:
Ketua : Wakil Gubernur
Ka. OPD Bidang Dalduk
Wakil Ketua:
KB
1. Sekda,
Satgas:
2. Ka. Bappeda.
Tim Pakar dan Tim
3. Ka. TP PKK
Teknis/Lapangan
Sekretaris:
Ka. OPD Bidang Dalduk KB

BIDANG PELAYANAN BIDANG PERUBAHAN


BIDANG KOORDINASI DAN BIDANG DATA, MONEV &
INTERVENSI SENSITIF PERILAKU DAN
PENDAMPINGAN KELUARGA KONVERGENSI KNOWLEDGE MANAGEMENT
DAN INTERVENSI
Koord: OPD Bidang Dalduk & Koord:
SPESIFIK
Koord: KB Bappeda Koord : Perguruan Tinggi
OPD Bid. Kesehatan Anggota: Anggota Anggota
Anggota OPD Bidang terkait dan OPD bidang terkait OPD bidang terkait dan Pemangku
OPD bidang terkait dan dan Kepentingan
Pemangku Kepentingan
Pemangku Kepentingan
Pemangku
Kepentingan
STRUKTUR TIM PERCEPATAN PENGARAH
Ketua: Bupati/Walikota
PENURUNAN STUNTING Anggota:
TINGKAT KABUPATEN/KOTA Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah

PELAKSANA
Ketua: Wakil Bupati/Wakil Walikota
Wakil Ketua: SEKRETARIAT
1) Sekda, PELAKSANA:
2) Ka. Bappeda, Kepala OPD Dalduk & KB
3) Ka. TP PKK Satgas:
Sekretaris: Tim Pakar dan Tim
Ka. OPD Bid. Dalduk & KB Teknis/Lapangan

BIDANG PELAYANAN
INTERVENSI SENSITIF BIDANG PERUBAHAN BIDANG KOORDINASI,
DAN INTERVENSI PERILAKU DAN BIDANG DATA, MONEV &
KONVERGENSI &
SPESIFIK PENDAMPINGAN KELUARGA KNOWLEDGE MANAGEMENT
PERENCANAAN
Koord: OPD Bid. Koord: OPD Bid Dalduk & KB Koord: Perguruan Tinggi Anggota:
Koord: Bappeda
Kesehatan Anggota: Anggota: OPD bidang terkait OPD bidang terkait dan Pemangku
Anggota: OPD bidang terkait
OPD bidang terkait dan
dan Pemangku Kepentingan Kepentingan
Pemangku
dan Pemangku Kepentingan
Kepentingan

TPPS KECAMATAN
STRUKTUR TIM
PENGARAH
TPPS KAB/KOTA,
PERCEPATAN
DANRAMIL, PENURUNAN
KAPOLSEK
STUNTING TINGKAT
KECAMATAN
PELAKSANA
Ketua : Camat
Wakil: Kepala Puskesmas
Sekretaris: Ka.UPT KB
Kec/Koord: Penyuluh KB

BIDANG KOORDINASI
BIDANG KOORDINASI BIDANG KOORDINASI DATA
PELAYANAN INTERVENSI
PENGGERAKAN LAPANGAN Koord: Sekretaris Camat/ Penyuluh
SENSITIF & INTERVENSI Koord: Ketua TP PKK KB/PLKB
SPESIFIK Anggota:
Koord:Ketua IBI Anggota
Anggota Penyuluh KB/PLKB, Fasilitator PKM, Koord Statistik Kecamatan, Petugas
Bidan, Tenaga Gizi, Tenaga Kesehatan Link, Toma, Toga,Todat dan Pemangku Data Kecamatan, dan Pemangku
Puskesmas, Kader Posyandu dan Pemangku Kepentingan Kepentingan
Kepentingan
STRUKTUR TIM PENGARAH
PERCEPATAN TPPS KAB/KOTA
Kepala Desa/Lurah
PENURUNAN
STUNTING TINGKAT
PELAKSANA
DESA/KELURAHAN Ketua: Ketua TP PKK
Wakil: Sekretaris
Desa/Lurah Sekretaris:
PPKBD

BIDANG LAPANGAN BIDANG LAPANGAN


TIM PENDAMPING KELUARGA PENGELOLAAN DATA
Koord: Bidan/Penyuluh Koord : KPM/Kader Sub
KB/PLKB/Ketua Pokja IV TP. PKK PPKBD/Koord. Posyandu

TIM PENDAMPING KELUARGA TIM PENDAMPING KELUARGA TIM PENDAMPING KELUARGA


(BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB) (BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB) (BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB)
TUGAS TIM PENDAMPING KELUARGA
TIM PENDAMPING KELUARGA
BIDAN, KADER PKK dan KADER KB
TUGAS/KEG. PENDAMPINGAN
• Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik & sensitif);
• Pendampingan dan Surveilans:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayan rujukan; dan
c. penerimaan bantuan sosial

KEGIATAN DAN SASARAN PENDAMPINGAN KELUARGA

Catin Ibu Hamil Pasca Persalinan Anak 0-5 Th


(Anak 0-2 Th Prioritas)
identifikasi faktor risiko stunting dan melakukan pelayanan KIE pelayanan
kesehatan dan pelayanan lainnya untuk pencegahan risiko stunting
Pemantauan, Evaluasi
BAB IV
dan Pelaporan
ALUR PELAPORAN
1. Kepala Desa/Lurah menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting kepada bupati/walikota 2 (dua) kali dalam setahun atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan
2. Bupati/Walikota menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan
Stunting kepada Gubernur 2 (dua) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan
3. Gubernur menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan
Stunting kepada Kementerian Dalam Negeri selaku wakil ketua bidang koordinasi
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah 2 (dua) kali
dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
4. Kementerian/Lembaga menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional 2
(dua) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
5. Kementerian Dalam Negeri selaku Wakil Ketua bidang koordinasi pembinaan
dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional selaku Wakil Ketua bidang perencanaan,
pemantauan, dan evaluasi melaporkan laporan penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting kepada Ketua Pelaksana melalui PUSAT PENGENDALI DATA
PPS
6. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana selaku Ketua Pelaksana
mengkoordinasikan laporan mengenai penyelenggaraan percepatan penurunan
stunting untuk disampaikan kepada Wakil Presiden selaku ketua pengarah 2
(dua) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
Kerangka Regulasi dan
BAB V
Pendanaan
KEBUTUHAN REGULASI

1. Mekanisme Penentuan Wilayah Sasaran Percepatan Penurunan


1. Petunjuk Pelaksanaan TPPS; Stunting
2. Petunjuk Pelaksanaan 2. Mekanisme Penyediaan Data Sasaran Percepatan Penurunan Stunting
Peningkatan Kapasitas SDM; 3. Sistem Manajemen Data dan Informasi Percepatan Penurunan Stunting
3. Mekanisme Perencanaan dan
Penganggaran Percepatan Kluster Data Presisi
Penurunan Stunting
4. Mekanisme monitoring dan 1. Mekanisme Rantai Pasok Logistik Percepatan Penurunan Stunting
Evaluasi percepatan 2. Mekanisme Pendaftaran Calon Pengantin dan Pendampingan Calon
penurunan stunting; dan Pengantin
5. Mekanisme pengaduan 3. Mekanisme pendampingan keluarga berisiko Stunting
masyarakat dan sistem tindak 4. Mekanisme Audit Kasus Stunting
lanjutnya 5. Mekanisme pelayanan terpadu intervensi spesifik dan sensitif

Kluster Manajerial Kluster Operasional


KERANGKA PENDANAAN 2022-2024

K/L, pemerintah daerah dan pemerintah desa serta


pemangku kepentingan melakukan penguatan perencanaan
dan penganggaran kegiatan prioritas sesuai RAN PASTI di
tiga tahun kedepan (2022-2024).

Mengoptimalkan sumber pendanaan Transfer


Ke Daerah Dan Dana Desa (TKDD) &
skema hibah dalam dan luar negeri.

Memberikan ruang pendanaan


sektor swasta yang bersifat
tidak mengikat.
Lampiran
JUMLAH INDIKATOR RAN PASTI

KLASTER DATA KLASTER KLASTER


PRESISI OPERASIONAL MANAJERIAL

Indikator: 12 Total Indikator : 24 Indikator: 8


Indikator pendampingan: 20
Indikator Audit Kasus: 4

TOTAL: 44
KEGIATAN PRIORITAS DAN SASARAN
Jmlh Keg/
Klaster Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator
Data Presisi 1. Penyediaan data 1. Catin/calon PUS 12/12
keluarga berisiko 2. Ibu hamil
stunting 3. Ibu menyusui/pasca melahirkan
4. Anak usia 0-23 bulan
2. Surveilans 5. Anak usia 24-59 bulan
keluarga beresiko 6. Keluarga prasejahtera
stunting 7. Keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui,
dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan

Operasional 1. Pendampingan 1. Catin 13.Keluarga dengan anak usia 6-23 bulan 24/20
2. Catin dengan anemia 14.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
3. Catin dengan status gizi kurus/gemuk 15.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
4. Ibu hamil diare kronis
5. Ibu hamil anemia 16. Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
6. Ibu hamil KEK gizi
7. Ibu hamil dengan PJT kurang
8. PUS pasca persalinan 17.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan gizi
9. PUS dengan unmet need buruk
10. Keluarga dengan anak usia 0 bulan 18.Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
berat badan <2500 gram diare kronis
11. Keluarga dengan anak usia 0 bulan 19. Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
dengan Panjang Badan < 48 cm gizi kurang
12. Keluarga dengan anak usia < 6 20.Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
bulan gizi buruk
21. Keluarga prasejahtera

2. Audit kasus stunting Pemerintah daerah kab/kota 4/4


KEGIATAN PRIORITAS DAN SASARAN
Jmlh Keg/
Klaster Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator
Manajerial 1. Perencanaan & penganggaran 1. Kementerian/Lembaga 8/8
2. Pengawasan & pembinaan akuntabilitas 2. Pemerintah daerah provinsi
penyelenggaraan kegiatan percepatan 3. Pemerintah daerah kab/kota
penurunan stunting 4. Pemerintah desa
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja

Total Kegiatan Operasional/Indikator 48/44


“TERIMA KASIH”
.

BERSAMA KITA BISA


BERSINERGI BAGI BANGSA
TIM PENDAMPING KELUARGA DI
PROVINSI GORONTALO

NO NAMA KABUPATEN/KOTA KEBUTUHAN TIM

1 KAB. GORONTALO 303

2 KAB. BOALEMO 114 • TPK telah terbentuk dibulan


November 2021
3 KAB. POHUWATO 123 • TPK telah diberikan orientasi
di bulan Desember 2021
4 KAB. BONE BOLANGO 175 • TPK telah memperoleh kuota
pulsa 100K di bulan
5 KAB. GORONTALO UTARA 124 Desember 2021

6 KOTA GORONTALO 147

  PROVINSI GORONTALO 986

Anda mungkin juga menyukai