Anda di halaman 1dari 52

1

RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengantar

Kabupaten Pohuwato pada awalnya merupakan bagian administratif


pemerintahan Kabupaten Boalemo (tahun 1999 – Mei 2003). Sejak tahun
2002 atau satu tahun sebelum terbentuk Kabupaten Pohuwato, keinginan,
semangat dan aspirasi masyarakat untuk membentuk satu kabupaten definitif
begitu kuat. Kuatnya keinginan tersebut juga paling besar dipengaruhi oleh
polemik kedudukan ibukota kabupaten Boalemo yang tertuang dalam
Undang-Undang No. 50 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten
Boaleme, Kabupaten Buol dan Kabupaten Morowali, yakni pasal 7 dan 8 yang
isinya untuk sementara waktu ibukota kabupaten Boalemo berkedudukan di
Tilamuta. Kemudian 5 tahun setelah pemerintahan berjalan, ibukota
kabupaten harus dialihkan ke kecamatan Marisa. Polemik tersebut akhirnya
disikapi oleh masyarakat dan para stakeholder bersama pemerintah terkait
untuk mengupayakan penyelesaian secara damai, arif dan bijaksana.

Berbagai upaya dilakukan oleh tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan


komponen lainnya berjuang mewujudkan Kabupaten Pohuwato. Akhirnya
perjuangan tersebut berhasil dengan keluarnya Undang-Undang No. 6 tahun
2003 tentang pembentukan Kabupaten Pohuwato dan Bone Bolango yang
disahkan melalui sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia tanggal 6 Mei 2003. Keluarnya undang-undang ini merupakan titik
klimaks dari rangkaian perjuangan seluruh komponen masyarakat untuk
membentuk satu kabupaten tersendiri, sehingga hal ini perlu disyukuri oleh
seluruh masyarakat di Kabupaten Pohuwato dengan cara berpartisipasi dalam
menjaga keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Pohuwato
2
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Berdasarkan perjalanan sejarah ini, akhirnya setiap tanggal 6 Mei ditetapkan


sebagai hari ulang tahun Kabupaten Pohuwato yang sampai tahun 2009
sudah masuk usia yang ke 6 (enam). Dalam usianya yang masih muda ini,
Kabupaten Pohuwato menjalankan roda pembangunan secara bertahap agar
dapat mengejar ketertinggalannya dan dapat sejajar dengan kabupaten
lainnya yang lebih maju.
Pada kurun waktu 2003 – 2005, roda pemerintahan di Kabupaten Pohuwato
masih dikendalikan oleh penjabat Bupati. Penjabat Bupati pertama (tahun
2003 – Februari 2005) adalah Drs. Yahya K. Nasib. Sedangkan penjabat
Bupati kedua (Februari 2005 – September 2005) adalah Hi. Abubakar
Mopangga, SH. Penjabat Bupati menjalankan 3 (tiga) tugas utama, yakni
pengisian keanggotaan DPRD Kabupaten Pohuwato, penyusunan dan
pengisian struktur kelembagaan dan pelaksanaan pemilihan kepala daerah
langsung (Pilkada). Pada masa itu, telah berhasil disusun dokumen induk
perencanaan pembangunan daerah yakni Rencana Strategi Pengembangan
Daerah (Renstra) dan Garis-garis Besar Haluan Daerah (GBHD) yang
menjadi acuan dalam pembangunan daerah saat itu.

Kabupaten Pohuwato lahir dari adanya kebijakan desentralisasi yang


diamanahkan oleh UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Dalam perjalanannya, Kabupaten Pohuwato memperlihatkan perkembangan
yang cukup dinamis dalam aspek pembangunan, pemerintahan dan
pelayanan kemasyarakatan. Kabupaten ini merupakan wilayah andalan dan
merupakan lumbung pangan bagi Provinsi Gorontalo yang diharapkan dengan
adanya potensi ini mampu meningkatkan ekonomi dan daya saing daerah,
berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan
dan kekhususan sesuai potensi sumberdaya dan keanekaragaman yang
dimiliki, untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, dalam kerangka
pembangunan daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka disusunlah Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pohuwato Tahun
2009-2025. Penyusunan RPJPD ini dimaksudkan untuk mengarahkan,
menjembatani, mensinergikan, mensinkronkan dan menjaga kesinambungan
perencanaan antar waktu, antar pelaku, di Kabupaten Pohuwato berdasarkan
prinsip-prinsip pembangunan yang adil, merata dan berkelanjutan.

B. Pengertian

RPJPD Kabupaten Pohuwato adalah dokumen perencanaan pembangunan


daerah yang merupakan penjabaran dari tujuan pendirian Kabupaten
Pohuwato sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 06 Tahun
2003 tentang Pembentukan Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Bone
Bolango, yang berisi visi, misi dan arah pembangunan daerah untuk jangka
panjang, dari tahun 2009 hingga 2025.

C. Maksud dan Tujuan


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pohuwato Tahun
2009-2025, selanjutnya disebut RPJP Daerah, ditetapkan dengan maksud
memberikan arahan pada penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) maupun rencana tahunan sekaligus menjadi
acuan makro bagi seluruh pemangku kepentingan daerah (Pemerintah
Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten, Pemerintah Desa,
masyarakat dan dunia usaha) dalam menjalankan perannya sebagai aktor
pembangunan di daerah, dalam lingkup penyelenggaraan pemerintahan
daerah, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik, serta partisipasi
aktif masyarakat dan dunia usaha dalam meningkatkan perekonomian dan
daya saing daerah. Tujuannya adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan cita-cita dan tujuan pembentukan Kabupaten Pohuwato
4
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, transparansi, akuntabilitas, keadilan


sosial, supremasi hukum dan perlindungan hak asasi manusia.

D. Prinsip Dasar
RPJPD Kabupaten Pohuwato Tahun 2009 – 2025 ditujukan sebesar-besarnya
demi kepentingan peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat
Kabupaten Pohuwato dengan tetap memegang teguh nilai-nilai luhur budaya
dan agama masyarakatnya.

E. Tahapan Penyusunan
Tahapan Penyusunan RPJPD Kabupaten Pohuwato Tahun 2009 – 2025
dilakukan melalui beberapa pentahapan, yang melibatkan seluruh pemangku
kepentingan (Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Kecamatan,
Pemerintah desa, kaum Profsional, masyarakat dan dunia usaha), dengan
maksud agar RPJP Daerah benar-benar mencerminkan aspirasi dan kehendak
masyarakat, dengan mempertimbangkan aspek-aspek potensi sumberdaya
yang dimiliki, analisis kondisi umum daerah serta kebutuhan ruang,
lingkungan dan infrastruktur untuk kegiatan sosial, budaya, ekonomi dan
pemerintahan untuk jangka panjang.

Tahapan Penyusunan RPJPD diawali dengan perumusan data awal melalui


analisis lingkungan strategis (daerah, regional dan nasional). Kemudian
dilanjutkan dengan penggalian aspirasi masyarakat di setiap kecamatan yang
melibatkan stakeholders kecamatan dan pemerintah desa melalui proses
lokakarya perencanaan partisipatif dan proses Musrenbang yang berlangsung
dari bulan Januari sampai April 2009. Selanjutnya dilaksanakan Focus Group
Discussion (FGD) yang dibagi dalam 5 bidang yakni FGD bidang pendidikan
dan agama tanggal 4 Juni 2009, FGD bidang lingkungan hidup tanggal 16
juni 2009, FGD bidang Kesehatan tanggal 2 Juli 2009, FGD bidang ekonomi
15 Juli 2009 dan FGD bidang Infrastruktur dan Pemerintahan tanggal 16 Juli
5
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

2009. Pelaksanaan FGD ini melibatkan perguruan tinggi lokal (Universitas


Negeri Gorontalo), Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Kepemudaan,
unsure Profesional, pemerintah Provinsi Gorontalo dan seluruh SKPD lingkup
Kabupaten Pohuwato, yang menghasilkan draft-1 RPJPD. Selanjutnya draft-1
RPJPD disinergikan dengan cita-cita pimpinan daerah (Bupati, Wakil Bupati,
dan ketua DPRD), kemudian hasil tersebut dibahas dalam Musrenbang RPJPD
yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2009. Dari hasil Musrenbang
tersebut, disusunlah Rancangan Akhir RPJPD kemudian dievaluasi oleh
Pemerintah Provinsi Gorontalo pada tanggal 3 Desember 2009. Rancangan
Akhir tersebut juga akan dibahas dan ditetapkan oleh DPRD. Sebelum
ditetapkan, jika diperlukan Rancangan Akhir RPJPD dikonsultasikan ke
Departemen Dalam Negeri dan Bappenas RI.

Tahapan penyusunan RPJPD Kabupaten Pohuwato Tahun 2009 – 2025


disajikan pada Gambar 1.

F. Alur Pikir

Tercapainya peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat


Kabupaten Pohuwato berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, transparansi,
akuntabilitas, keadilan sosial, supremasi hukum dan perlindungan hak asasi
manusia, dalam tatanan masyarakat yang maju dan mandiri merupakan
harapan yang tertuang dalam pernyataan Visi Kabupaten Pohuwato dalam
kurun waktu 2009-2025. Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang akan
dijalankan oleh Kabupaten Pohuwato harus mampu berperan sebagai pilar
penopang utama. Pilar-pilar ini selanjutnya akan berfungsi sebagai koridor
arahan-arahan pelaksanaan pembangunan di kabupaten ini. Arahan
pembangunan harus mempertimbangkan kondisi, potensi dan proyeksi
kebutuhan Kabupaten Pohuwato dalam 16 tahun ke depan dan bersifat
makro sehingga mampu menjaga relevansinya dengan dinamika lingkungan
strategis Kabupaten Pohuwato.
6
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

TAHAP I

(Pemerintah Daerah, DPRD, Masyarakat, Dunia Usaha)

TAHAP II

TAHAP III

TAHAP IV

Gambar 1. Tahapan Penyusunan RPJPD Kabupaten Pohuwato, Tahun 2009–2025


7
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

BAB II
KONDISI, ANALISIS DAN PREDIKSI KONDISI UMUM

12 1 °1 5 ' 12 1 °3 0 ' 12 1 °4 5 ' 12 2 °0 0 '

Terbentuknya Kabupaten
30 0 0 0 0 32 0 0 0 0 34 0 0 0 0 36 0 0 0 0 38 0 0 0 0 40 0 0 0 0

RENCANA TATA RUANG


KABUPATEN POHUWATO
120000

120000
PROVINSI GORONTALO

Tg. Uludubongo PETA

Pohuwato telah
PENGGUNAAN LAH AN
U
1°00'

1°00'
la
S. Toli n ggu

H lo
A ro n ta
G Go
3 0 3 6 9 Km
EN at e
n

memberikan ruang dan


T b up S ka la 1 : 4 0 0 .0 00
Ka
SI K E TE R A N G A N
100000

100000
E B ata s P ro v in si
W
A B ata s K a b up a te n
L
SU B ata s K e ca m a ta n
Ja la n

S un g a i da n A n a k S u n g a i

kewenangan yang cukup


Ibu k o ta
S.

Pa
gu at
Y
# K ota K a b u p a te n

S. R
Kecamatan #
³ K ota K e c a ma ta n

an
da
Taluditi

ng
an
Pengguna an Laha n
S.
Pa g Hu ta n B e lu ka r
uat
0°45'

0°45'
. Mil ango Hu ta n la h a n ke r in g
S.

M
S

ol
P er ke b u n a n
80000

80000
an

ya
g

S . B unta
o

P er m u ki m an

luas, nyata dan


Kecamatan Lemito P er ta n ia n la h a n ke r in g
ludi ti

Kab up at en Boalemo
Ra w a
S . Ta

S aw a h
Kecamatan P opayatoadaa
m ito

Ta m b a k
S . Ut

S . Le

Kecamatan
S.
L

Kecamatan Paguat
un
gu
se

bertanggung jawab bagi


#
³ Marisa
o

S. Popayato
ng

u
S. H
Kecamatan
du l anga

Sum be r :
P atilanggio
- P en gun aa n L ah an Ha sil Int re prest asi C itra 2 005
tu

- P eta R up a B um i Ska la 1 : 5 0.0 00


60000

60000
Ba

#
³ S. D inas Keh uta na n P ro v. G oront alo
S.

#
³ R
- P eta H asil An alisa RT R W K
#
an

³
da

nga
P RO Y E K S I : M E R C A TO R
sa

Tg. Wonggarasi
ari

S IS T E M G R ID : U N IV E R S A L TR A N V E R S E M E R C A T O R
0°30'

0°30'
#
M

#
³ K ec amatan ³
S.

(U TM )

kabupaten ini dalam


Randangan
H ua
121° 20' 122° 00' 122°40' 123°20'

Y
#
ta
S.

P. Payonge - daa P. Puntudaa


Tg. Dolangolio 1° 20'

1° 20'
S. D

Tg. Tamboo
Tg. Boloolio
u ng

P. Pomalia - kiki
1° 00'

1° 00'
I
a

P. Pomalia - daa
M IN
Tg. Tandangan

TO
0° 40'

0° 40'
K
LU Tg. Panjang
TE
0° 20'

0°20'
mengelola dan
40000

40000

0°00'

0° 00'
121° 20' 122° 00' 122°40' 123°20'

Kerja sama
PEMERINTAH KABUPATEN POHUWATO
BADAN PERENCANAAN PEMBAN GUNAN DAERAH
dengan

melaksanakan kewenangan
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

30 0 0 0 0 32 0 0 0 0 34 0 0 0 0 36 0 0 0 0 38 0 0 0 0 40 0 0 0 0
12 1 °1 5 ' 12 1 °3 0 ' 12 1 °4 5 ' 12 2 °0 0 '

yang ada berdasarkan prakarsa dan aspirasi mayarakat sesuai potensi yang
dimiliki. Roda pemerintahan daerah yang telah berjalan kurang lebih 7 tahun
dalam pengelolaan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan daerah dan
pelayanan kemasyarakatan telah menghasilkan kemajuan di berbagai bidang.
Namun seiring dengan itu, masih banyak pula permasalahan dan kendala yang
dihadapi, utamanya terkait dengan masalah kemiskinan, pengangguran,
Kesehatan, Sumber Daya Manusia dan infrastruktur.

Bahasan kondisi saat ini, analisis dan proyeksi tahun 2025 yang meliputi kondisi :
(1) Pendidikan, (2) Kesehatan, (3) Indeks Pembangunan Manusia, (4)
Kemiskinan, (5) Pengangguran, (6) Ekonomi; (7) Industri, Perdagangan dan
Investasi; (8) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; (9) Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup; (10) Sarana dan Prasarana; dan (11) Hukum dan
Pemerintahan.

Dalam bahasan kondisi saat ini akan diulas berbagai kemajuan yang telah
dicapai serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya dari
kondisi eksisting tersebut, akan dilakukan analisis proyeksi tantangan dan
8
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

peluang serta prediksi capaian tahun 2025, berdasarkan data dan informasi yang
tersedia saat ini.

A. ANALISIS DAN PREDIKSI

1. Pendidikan

Kebijakan pembangunan bidang pendidikan masuk dalam unggulan


ke dua dari lima Program Unggulan Daerah Kabupaten Pohuwato
sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) tahun 2005 – 2010. Sampai tahun 2008 kondisi pendidikan
di Kabupaten Pohuwato adalah; TK sebanyak 74 buah dengan jumlah siswa
2.776; SD/MI 119 buah dengan 18.317 siswa; SMP/MTs 44 buah dengan
6.136 siswa serta SMA/MA/SMK sebanyak 14 buah dengan 3.916 siswa.
Selanjutnya dari sisi ketersediaan guru sampai tahun 2009 sebesar 3.193
orang terbagi dalam; PNS/CPNS 1.569 orang, guru honor 25 orang dan
guru abdi 1.599 orang. Dari data tersebut nampak bahwa lebih dari 50%
guru di Kabupaten Pohuwato adalah abdi. Selanjutnya, jumlah guru PNS
ditinjau dari kualifikasi pendidikan yakni : S2 9 orang, S1 562 orang, D3 43
orang, D2 325 orang, D1 25 orang, SMA/Sederajat 602 orang, SMP 2 orang
dan SD 1 orang. Sedangkan Guru yang Non PNS terdiri dari S2 1 orang, S1
78 orang, D3 25 orang, D2 56 orang, D1 21 orang, SMA/Sederajat 885
orang, SMP 8 orang dan SD 5 orang. Dari jumlah guru Non PNS sebesar
1.599 orang, sekitar 60% berpendidikan SMA kebawah, sedangkan untuk
Guru PNS sekitar 40% dari jumlah 1.569 orang. Mengingat guru adalah
salah satu penentu kualitas output pendidikan, maka pada tahun 2025
seluruh guru minimal sudah harus S1 untuk semua jenjang pendidikan.

Indikator keberhasilan pembangunan pendidikan dapat diketahui melalui


semakin membaiknya Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi
Murni (APM) seluruh jenjang pendidikan Tahun 2005 dan 2009
sebagaimana tersaji pada table 1.
9
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Tabel 1. Perkembangan APK dan APM Kabupaten Pohuwato tahun 2005 dan
2009
No INDIKATOR TAHUN 2005 TAHUN 2009
1 APK PAUD (%) 19,4 55,72
2 APM PAUD (%) 10,35 35,8

3 APK SD/SEDERAJAT (%) 88,15 110,03

4 APM SD/SEDERAJAT (%) 77,06 94,32

5 APK SMP/SEDERAJAT (%) 75,48 108,16

6 APM SMP/SEDERAJAT(%) 43,25 82,42


7 APK SMA/SEDERAJAT(%) 29,77 71,64
8 APM SMA/SEDERAJAT (%) 17,98 49,76
Sumber : Diknas Pohuwato tahun 2009

Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk APK


SD/Sederajat pada tahun 2005 baru sebesar 88,15% sedangkan APM baru
sebesar 77,06%. Kondisi ini berubah secara signifikan pada tahun 2009
yakni APK 110,03% dan APM 94,32%. Demikian juga halnya untuk
SMP/Sederajat dimana APK tahun 2005 sebesar 75,48% dan APM nya
sebesar 43,25%. Pada tahun 2009 meningkat secara signifikan menjadi
APK 108,16% dan APM 82,42%. Selanjutnya untuk SMA APK tahun 2005
sebesar 29,77% dan APM nya 17,98%, pada tahun 2009 mengalami
peningkatan APK 71,64% dan APM sebesar 49,76%. Secara umum seluruh
jenjang sekolah mengalami peningkatan APK dan APM.
Angka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkan jumlah penduduk wajib
sekolah yang bersekolah di Kabupaten Pohuwato. Adanya angka melebihi
100% menunjukkan bahwa yang bersekolah di Kabupaten Pohuwato bukan
saja penduduk Kabupaten Pohuwato melainkan sudah ada dari daerah lain.
Selanjutnya untuk Angka Partisipasi Murni (APM) menunjukkan bahwa
jumlah pendudukan usia sekolah yang wajib bersekolah di Kabupaten
Pohuwato disemua jenjang pendidikan mengalami peningkatan signifikan.
10
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Secara umum, permasalahan mendasar di bidang pendidikan


antara lain belum meratanya ketersediaan sarana prasarana pendidikan
antar kecamatan, mutu dan relevansi pendidikan relatif rendah, belum
optimalnya pelaksanaan program Pendidikan Berbasis Kawasan (PBK),
masih rendahnya manajemen tata kelola dan citra lembaga pendidikan,
rendahnya peran orang tua siswa dalam peningkatan kualitas pendidikan di
daerah. Disamping itu, pemerintah daerah dan masyarakat perlu pula
menaruh perhatian yang lebih serius terhadap pengembangan pendidikan
tinggi, karena keberadaan perguruan tinggi di daerah merupakan salah satu
faktor penentu kemajuan Pohuwato ke depan. Hal lain yang perlu
mendapatkan perhatian adalah pengendalian, monitoring dan evaluasi izin
usaha pendidikan formal dan nonformal, mengingat ke depan animo
masyarakat dibidang pendidikan akan semakin tinggi.

Pada tahun 2025 diharapkan tingkat pendidikan masyarakat di


Kabupaten Pohuwato semakin tinggi dan berkualitas. Peran sektor swasta di
bidang pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
pembangunan di Pohuwato. Ke depan, kebijakan pendidikan di daerah
harus diarahkan untuk meningkatkan dan memperluas akses masyarakat
terhadap pendidikan baik formal maupun informal, dengan dukungan sektor
swasta dan masyarakat dalam menciptakan iklim dan budaya pendidikan
yang maju dan mandiri.

2. Kesehatan

Kesehatan merupakan kebutuhan fundamental bagi setiap manusia,


oleh sebab itu aspek ini harus mendapat perhatian serius dari pemerintah
daerah. Pada periode pemerintahan pertama (2005 -2010) perkembangan
derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Pohuwato dari tahun ke tahun
menunjukkan adanya peningkatan positif.
11
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Sebagai gambaran kondisi sarana dan prasaran pelayanan


kesehatan adalah seperti pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Perkembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan 2005 - 2010


No Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jumlah

1 Jumlah Dokter Umum 4 6 11 24 16 8 59


2 Jumlah Kader Kesehatan
365 365 365 365 365 365 365
Desa (orang)
3 Puskesmas dibangun 2 1 0 2 6 0 11
4 Puskesmas direhab 1 3 1 4 0 0 9
5 Pustu dibangun 3 2 4 6 0 0 17
6 Pustu diRehab 0 0 0 2 0 0 2
7 Poskesdes dibangun 0 0 5 0 2 14 21
8 Jumlah insentif kesehatan
65,7 jt 87,6 jt 547,5 jt 547,5 jt 876 jt 876 jt 3M
(Rp)
9 Jumlah perawat yang studi
1 3 3 7 7 8 29
(Orang)
10 Jumlah Anggaran Kesehatan
767,2 jt 0 1,3 M 0 882,1 jt 691,1 jt 3,6 M
Gratis (Rp)
11 Jumlah anggran untuk
rehabilitasi Gizi Buruk dan 29,6 jt 209,3 jt 443,8 jt 448,1 jt 636,3 jt 339,8 jt 2,1 M
Gizi Kurang (Rp)
12 Jumlah Obat-obatan 309 44 141 158 205 205 205
13 Apotik 0 1 2 3 4 6 6
14 Toko Obat 0 0 0 3 1 1 1
Sumber : Dikes, KB dan KS Kab. Pohuwato, 2010

Pada tabel 2 diatas nampak bahwa untuk peningkatan pelayanan


kesehatan, dinas kesehatan telah berupaya meningkatkan jumlah dokter
umum yang ditugaskan dipuseksmas-puskesmas. Jumlah dokter umum
sejak tahun 2005 s/d 2010 adalah sebanyak 59 orang. Sementara itu dalam
upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan,
maka dinas kesehatan melibatkan kader kesehatan desa yang bertugas
diposyandu-posyandu. Untuk meningkatkan kinerja kader kesehatan dan
aparat kesehatan didesa-desa tersebut, maka sejak tahun 2005 – 2010
dinas kesehatan memberikan insentif kepada mereka yang totalnya sebesar
Rp. 3 milyar.
Selanjutnya untuk meningkatkan ketersediaan prasarana kesehatan,
maka sejak tahun 2005 – 2010 dinas kesehatan telah membangun
12
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Pusekesmas sebanyak 11 gedung, merehab puskesmas sebanyak 9 gedung,


membangun Puskesmas Pembantu (Pustu) sebanyak 17 gedung, merehab
pustu sebanyak 2 gedung dan membangun Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) sebanyak 21 gedung.
Sementara itu dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat maka sejak tahun 2005 – 2010 dinas kesehatan telah
menganggarkan kesehatan gratis bagi masyarakat dengan total anggaran
sebesar Rp. 3,6 Milyar. Selanjutnya untuk menekan angka gizi buruk dan
gizi kurang telah dianggarkan pula dana sebesar Rp. 2,1 Milyar untuk
rehabilitasi gizi buruk dan gizi kurang tersebut. Kemudian untuk menjamin
ketersediaan obat-obatan didaerah khusus dipuskesmas-puskesmas setiap
tahun, lebih dari 100 jenis obat diadakan oleh dinas kesehatan, bahkan
pada tahun 2010 naik sebanyak 205 jenis.
Peran swasta dalam memenuhi kebutuhan obat masyarakat juga
cukup tinggi, ini dibuktikan dengan berkembang pesatnya apotik dan toko
obat. Untuk apotik tahun 2005 baru berjumlah nol, pada tahun 2010 telah
naik menjadi 6, toko obat pada tahun 2008 berjumlah 3, tahun 2010 turun
menjadi 1. Hal ini mungkin dipengaruhi banyaknya apotik yang berdiri di
daerah ini.
Sementara itu untuk tindakan pemulihan dan pengobatan bagi
warga yang sakit, sejak tahun 2006 Pemerintah Daerah Kabupaten
Pohuwato telah memfungsikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang
terletak dipusat ibukota. Adapun jumlah anggaran yang dikelola oleh SKPD
ini sejak tahun 2006 – 2010 adalah sebesar Rp. 34.962.533.193 atau rata-
rata pertahun sebesar Rp. 6.992.506.639. Jumlah anggaran tersebut
dimanfaatkan untuk belanja tidak langsung (aparatur) dan belanja
langsung (publik). Secara umum ouput dari pelaksanaan program dan
kegiatan publik disajikan pada tabel 3

Tabel 3. Perkembangan Sarana dan Prasarana RSUD Pohuwato 2005 - 2010


13
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

No Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1 Jumlah dokter Spesialis - - 1 1 4 6


2 Jumlah Dokter Umum - 2 8 7 10 14
3 Jumlah Dokter gigi - - - 1 1 1
4 Jumlah perawat (PNS) - 18 25 22 32 52
5 Jumlah Bidan - 7 3 6 6 12
6 Jumlah tenaga gizi - 3 4 4 4 5
7 Jumlah Tenaga Analis - 2 2 2 3 3
8 Jumlah tenaga elektromenik - - - 1 2 2
9 Jumlah Radiolog - 1 1 1 1 3
10 Jumlah tenaga kesehatan - 2 2 3 2 3
lingkungan
11 Jumlah Tenaga kesehatan - - - 2 - 1
masyarakat
12 Jumlah Tenaga fisioterapy - - - - - 1
13 Jumlah Tenaga Kontrak - - 51 68 83 96
14 Jumlah Kunjungan Pasien - 1.607 2.190 3.425 5.676 2.738
15 Jumlah Pasien Inap - 611 609 878 1.568 548
16 Tindakan operasi dilakukan - - - - 192 36
Sumber : RSUD Kab. Pohuwato, 2010

Berdasarkan tabel 3 diatas nampak bahwa dalam rangka


peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD Pohuwato, pihak pengelola
berusaha untuk menyediakan para dokter spsialis maupun dokter umum.
Pada tahun 2006 belum ada dokter spesialis di RSUD, akan tetapi pada
tahun 2010 telah tersedia 6 orang dokter spesialis. Demikian juga dengan
dokter umum yang hanya 2 orang pada tahun 2005, naik menjadi 14 orang
tahun 2010. Sedangkan untuk dokter gigi tetap 1 orang. Sementara itu
untuk tenaga perawat tahun 2006 baru 18 orang, pada tahun 2009 naik
menjadi 52 orang, bidan dari 7 orang tahun 2006, menjadi 12 orang tahun
2010. Demikian juga dengan tenaga kesehatan lainnya umumnya
mengalami peningkatan. Bahkan dalam rangka memberikan pelayanan
terbaik, pihak pengelola RSUD merekrut tenaga kontrak sejumlah 51 orang
tahun 2007, tahun 2009 naik menjadi 96 orang.
Dengan meningkatnya tenaga kesehatan baik dokter, bidan, perawat
dan tenaga lainnya di RSUD telah berdampak pada meningkatnya jumlah
kunjungan pasien. Tahun 2006 jumlah kunjungan baru berjumlah 1.607
14
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

orang, pada tahun 2009 telah naik menjadi 5.676 orang. Sementara itu
jumlah pasien yang menginap juga mengalami peningkatan, tahun 2006
hanya 611 orang, pada tahun 2009 telah mencapai 1.568 orang. Bahkan
yang lebih menggembirakan lagi RSUD sudah mampu melakukan tindakan
operasi sejak tahun 2009 – 2010. Tahun 2009 tindakan operasi yang
dilakukan berjumlah 192 kali dan tahun 2010 sesuai data sementara telah
berjumlah 36 kali.

Berbagai upaya yang telah dilaksanakan diatas telah memberikan


dampak yang baik terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal
tersebut dapat dilihat dari indicator seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4. Perkembangan Indikator Kesehatan tahun 2005 dan 2009


NO INDIKATOR TAHUN 2005 TAHUN 2009
1 AKI (Kasus) 12 8
2 AKB (Kasus) 26 9
3 Gizi Buruk (Kasus) 238 50
4 Gizi Kurang (Kasus) 2213 142
5 Usia Harpan Hidup 65 66
Sumber : Dikes, KB dan KS Kab. Pohuwato, 2010

Berdasarkan tabel 4 tersebut diatas nampak bahwa Angka Kematian Ibu


(AKI) mengalami penurunan yang signifikan. Tahun 2008 hanya sebanyak
12 kasus, tahun 2009 turun menjadi 8 kasus. Demikian juga dengan Angka
Kematian Bayi (AKB) terjadi penurunan yang signifikan. Untuk kasus Gizi
Buruk terjadi penurunan yang signifikan dari 238 kasus di tahun 2005, pada
tahun 2009 tinggal 50 kasus. Usia harapan hidup juga dari 65 tahun
meningkat ke 66 tahun.

Pada tahun 2025 diharapkan masyarakat Pohuwato telah memiliki


tingkat kesehatan yang maksimal dan berkelanjutan serta telah memiliki
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
15
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

3. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu


indikator dalam mengevaluasi dampak pembangunan berdasarkan
pendekatan sosial. IPM tersusun dari tiga sub indikator yaitu: kesehatan,
pendidikan, dan pendapatan.
Peningkatan IPM suatu daerah dapat terwujud apabila ada keberpihakan
yang kuat, konsisten dan berkelanjutan terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, peningkatan derajat pendidikan dan peningkatan
standar hidup (meningkatnya pendapatan).
Adapun ranking IPM Kabupaten Pohuwato di tingkat Provinsi
Gorontalo dan Nasional dapat dilihat pada Tabel 5. Pada tabel 5 tersebut
menunjukkan di Provinsi Gorontalo, Kabupaten Pohuwato berada pada
urutan ke 3 di bawah Bone Bolango namun lebih baik dari Kabupaten
Gorontalo dan Boalemo yang merupakan daerah induk. Sementara itu
secara nasional, Kabupaten Pohuwato berada pada rangking 318 dari
kurang lebih 457 kabupaten di Indonesia saat ini.

Tabel 5. Capaian IPM Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo dan Perolehan


Rangking secara Nasional tahun 2007

Kabupaten/Kota Angka IPM Ranking Nasional

Boalemo 66,4 363


Gorontalo 67,2 326
Pahuwato 67,4 318
Bone Bolango 68,6 266
Kota Gorontalo 71,3 150
Sumber : Gorontalo Human Developmen Raport (UNDP) Tahun 2007.

Hal ini mengindikasikan Kabupaten Pohuwato masih berada pada


golongan kabupaten yang masih jauh dari 100 kabupaten terbaik. Adanya
16
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

laporan tentang IPM ini dapat memberi pencerahan kepada pemerintahan


daerah bahwa ternyata penampakan fisik yang megah dari suatu daerah,
tidak representatif untuk menunjukkan bahwa kualitas pembangunan di
daerah itu juga baik. Oleh sebab itu ke depan orientasi kebijakan
pembangunan hendaknya dapat dilaksanakan secara proporsional dari
aspek pembangunan manusia secara holistik dan spesifik. Holistik dapat
dilaksanakan secara totalitas mencakup semua aspek yang terkait, dan
spesifik artinya fokus pada 3 piramida besar yakni perbaikan kesehatan,
peningkatan derajat pendidikan dan Peningkatan Pendapatan. IPM per
kecamatan di Kabupaten Pohuwato tersaji pada Tabel 6

Permasalahan penting yang perlu diatasi untuk jangka penjang


antara lain peningkatan dan pemerataan pendapatan, peningkatan usia
harapan hidup, penuntasan buta aksara, serta peningkatan dan perluasan
akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan. Strategi ini dapat
mewujudkan percepatan pembangunan manusia Pohuwato tahun 2025
dengan target IPM di atas rata-rata Provinsi.

Tabel 6 IPM Kecamatan di Kabupaten Pohuwato dan Capaian Rangking


Tingkat Provinsi Tahun 2007
No Kecamatan IPM Kecamatan Rangking Tingkat
Provinsi Gorontalo
1 Popayato 70,4 9
2 Lemito 68,1 18
3 Marisa 67,9 19
4 Patilanggio 58,0 40
5 Randangan 69,4 13
6 Taluditi 64,0 38
7 Paguat 65,8 33
Sumber : Gorontalo Human Developmen Raport (UNDP) tahun 2007
17
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

4. Kemiskinan

Jumlah penduduk Kabupaten Pohuwato sampai dengan tahun 2008


adalah 123.726 jiwa, dibanding tahun 2005, jumlah ini mengalami
kenaikan sekitar 15.182 jiwa atau sebesar 12,27%. Dari jumlah tersebut
terdapat jumlah Rumah Tangga miskin yang perkembangannya seperti
disajikan pada Gambar di bawah ini.

Sumber : BPS Pohuwato tahun 2008

Gambar 1 Perkembangan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Pohuwato


2005-2008

Gambar di atas menunjukkan bahwa jumlah Rumah Tangga Miskin


tahun 2005 sekiar 32,7 ribu orang atau sekitar 31,88%, pada tahun 2008
mengalami penurunan tinggal sebesar 12,3 ribu orang atau 25,59%.
Permasalahan kemiskinan di Kabupaten Pohuwato terkait dengan tingkat
kedalaman kemiskinan. Tingkat kedalaman kemiskinan Provinsi Gorontalo
termasuk Kabupaten Pohuwato dibanding dengan provinsi Sulawesi utara
cukup dalam, artinya kondisi ekonomi warga miskin cukup parah yang
disebabkan oleh multi dimensi sehingga membutuhkan waktu dan strategi
yang tepat dalam penanggulangannya.
18
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Beberapa agenda pokok kebijakan pembangunan Kabupaten


Pohuwato dalam rangka pengurangan kemiskinan di daerah antara lain
percepatan pembangunan sektor pertanian sebagai sektor penyerap tenaga
kerja terbesar di Pohuwato yaitu 45,45% tahun 2008, mendorong tumbuh
kembangnya KUKM dan IKM, regulasi sektor ekonomi untuk mendorong
peningkatan investasi di daerah, serta kegiatan padat karya melalui belanja
modal pemerintah daerah.

Dengan kebijakan ini diharapkan jumlah penduduk miskin


Kabupaten Pohuwato akan terus berkurang, dan prediksi pada tahun 2025
jumlah penduduk miskin 5 %.

5. Pengangguran

Jumlah pengangguran sangat erat kaitannya dengan lapangan


usaha, kesempatan kerja dan kapasitas sumberdaya manusianya. Data BPS
tahun 2008 menunjukkan bahwa di Kabupaten Pohuwato tingkat
penyerapan tenaga kerja adalah 45,45% pertanian, 8,46% industri, 14,71%
perdagangan, 7,95% angkutan, 15,73% jasa dan 7,69% lain-lain. Adanya
Kebijakan pembangunan yang menitikberatkan pada sektor unggulan
daerah (pertanian, peternakan, perikanan, KUKM) telah berdampak pada
meningkatnya angkatan kerja di Kabupaten Pohuwato.

Berdasarkan Data BPS Pohuwato tahun 2005 jumlah 0rang yang


bekerja di Kabupaten Pohuwato baru 48,50%, pada tahun 2009 telah
naik menjadi 58,69%. Sementara itu jumlah pengangguran juga naik yakni
tahun 2005 hanya 3,0% pada tahun 2009 telah naik menjadi 3,42%.

Secara umum pengangguran di Kabupaten Pohuwato disebabkan


oleh beberapa faktor antara lain tingkat pendidikan, keterampilan dan
penguasaan teknologi masih rendah, terbatasnya lapangan kerja,
rendahnya akses masyarakat terhadap informasi ketenagakerjaan,
keterbatasan modal dan akses ke perbankan, serta keterbatasan sarana
19
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

prasarana. Disamping itu umumnya para tamatan perguruan tinggi lebih


tertarik menjadi PNS dari pada membuka usaha sendiri.

Sektor pertanian, perdagangan, industri pengolahan, bangunan dan


pertambangan adalah sektor yang diprediksi akan mendominasi struktur
perekonomian pohuwato hingga tahun 2025. Penguatan dan peningkatan
kualitas tenaga kerja juga menjadi salah satu hal penting dalam pasar
tenaga kerja yang diprediksi akan semakin kompetitif. Hal lain yang juga
perlu mendapat perhatian adalah informasi pasar tenaga kerja yang relevan,
mutakhir dan rinci. Demikian halnya dengan regulasi pemerintah daerah
dalam hal perizinan usaha, hendaknya diarahkan untuk meningkatkan dan
memperluas kesempatan berusaha dan investasi di daerah agar
pengangguran di Kabupaten Pohuwato pada tahun 2025 akan berada di
bawah 5% dari total angkatan kerja.

6. Ekonomi

Kebijakan pembangunan di Kabupaten Pohuwato yang fokus pada


pengembangan sektor unggulan daerah yakni sektor pertanian dalam arti
luas telah berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah yang setiap
tahunnya mengalami kenaikan, sebagaimana disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pohuwato


2004-2005
20
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Selanjutnya, terjadi pula perkembangan yang cukup baik pada


indikator makro ekonomi lainnya seperti pada PDRD dan Pendapatan Per
Kapita masyarakat, seperti disajikan pada Tabel 7:

Tabel 7 Pendapatan Regional Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Pohuwato


2004-2008
No Uraian 2004 2005 2006 2007 2008

1 PDRB ADHB (juta rupiah) 441,535 492,490 585,374 712,378 888,547

2 PDRB ADHK (juta rupiah) 341,386 366,094 392,636 421,343 452,561

3 PDRB percapita ADHB 4,173,139 4,541,592 5,298,412 6,330,447 7,755,356

4 PDRB percapita ADHK 3,226,587 3,376,004 3,553,874 3,744,209 3,950,012


Sumber : BPS Kabupaten Pohuwato 2008
Ket. : ADHB = Atas Dasar Harga Berlaku
ADHK = Atas Dasar Harga Konstan

Struktur ekonomi Kabupaten Pohuwato sangat didominasi oleh


sektor unggulan yakni sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat pada
perkembangan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB ADH berlaku
tahun 2004 – 2008.

Tabel 8 Kontribusi Sektor Ekonomi terhadap PDRB Atas Dasar Harga


Berlaku tahun 2004 – 2008.
No Sektor 2004 2005 2006 2007 2008
1 Pertanian 46,53 45,34 40,73 44,30 43,20
Pertambangan dan
2 Penggalian 0,92 0,87 0,80 0,71 0,67
3 Industri pengolahan 5,91 6,15 5,70 5,01 5,33
Listrik, Gas dan Air
4 Bersih 0,82 0,95 0,92 0,94 0,76
5 Bangunan 6,24 6,16 5,77 5,04 5,29
Perdagangan dan
6 Akomodasi 18,73 18,62 17,42 15,14 14,09
7 Agkutan dan Komunikasi 3,94 3,84 3,68 3,29 3,63
Keuangan dan Kasa
8 Perusahaan 8,83 9,94 11,60 11,02 11,23
9 Jasa-jasa 8,09 8,10 13,38 14,54 15,81
PDRB 100 100 100 100 100
Sumber : BPS Kabupaten Pohuwato 2008
21
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Selama kurun waktu lima tahun (2004 – 2008), kontribusi sektor tidak
banyak mengalami perubahan yang signifikan, sektor terunggul tetap
diduduki oleh sektor pertanian. Besarnya kontribusi sektor pertanian
terhadap ekonomi Kabupaten Pohuwato sangat dipengaruhi oleh semakin
membaiknya kinerja sektor ini dengan komoditi utama Jagung dan Padi.
Demikian juga dengan subsektor peternakan dan subsektor perikanan yang
setiap tahunnya mengalami peningkatan kinerja yang cukup baik. Sampai
tahun 2008 kontribusi subsektor tanaman pangan sebesar 25,41%,
subsektor perkebunan 6,14%, subsektor perikanan 6,55%, subsektor
peternakan 3,79% dan subsektor kehutanan 1,32%.

Pada tahun 2009 jumlah produksi jagung Kabupaten Pohuwato


mencapai 310.579 ton, mengalami kenaikan sebesar 3421% dari jumlah
produksi tahun 2003 sebesar 10.465 ton. Kenaikan ini terjadi diakibatkan
oleh peningkatan areal tanam dan kenaikan produktivitas karena
penggunaan benih unggul dan pupuk bermutu. Selanjutnya Produksi Padi
pada tahun 2009 mencapai 31.347 ton, naik sebesar 7% dibandingkan
tahun 2007 sebesar 20.279 ton.

Pada subsektor perkebunan, komoditi utama yang dikembangkan adalah


tanaman Kelapa, Kakao, Cengkeh, dan Vanili. Disamping fokus pada
peningkatan produksi, kebijakan perkebunan diarahkan untuk
meningkatkan luas areal tanaman perkebunan negara, perkebunan swasta
dan perkebunan rakyat, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

Gambaran produksi komoditi tersebut yakni tahun 2005 kelapa


sebanyak 21.811,8 ton, tahun 2009 mengalami penurunan tinggal 19.505
ton. Penurunan ini disebabkan banyak lahan kebun kelapa yang sudah
beralih fungsi menjadi kawasan perumahan dan perkantoran. Selanjutnya
untuk Kakao tahun 2005 sebanyak 3.988 ton pada tahun 2009 naik menjadi
5.294 ton. Comoditi lain yang berkembang adalah Cengkeh produksi tahun
2008 3,37 ton, dan Vanili 12 ton.
22
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Untuk subsektor kehutanan pada tahun 2009 telah terjadi alih


fungsi hutan berdasarkan SK No 417/Menhut-II/2009 Tentang perubahan
kawasan hutan dan SK No 433/Menhut –II/2009 Tentang Penunjukan
kawasan Hutan kabupaten Pohuwato. Adapun kawasan fungsi hutan
Kabupaten Pohuwato terdiri dari kawasan cagar alam seluas 40.013 Ha,
Hutan lindung seluas 137.605 Ha, Hutan produksi terbatas seluas 80.083
Ha, Hutan produksi tetap seluas 40.920 Ha dan hutan produksi konversi
seluas 69.678 Ha.

Pada sub sektor peternakan, keragaman jenis komoditi ternak yang


diusahakan di Kabupaten Pohuwato mencerminkan keunggulan potensi
subsektor peternakan. Jenis ternak yang berkembang baik adalah ternak
sapi, kambing dan unggas. Untuk ternak sapi tahun 2003 jumlah populasi
baru sekitar 20.473 ekor, pada tahun 2009, naik menjadi 60.641 ekor atau
naik 68,36%. Selanjutnya untuk ternak kambing pada tahun 2003 populasi
mencapai 1.112 ekor, pada tahun 2009 naik menjadi 21.726 ekor atau naik
sebesar 95,62%. Untuk unggas (ayam buras) tahun 2003 sebesar 92.700
ekor, tahun 2009 naik menjadi 138.766 ekor atau naik sebesar 33,19%.

Untuk subsektor perikanan, wilayah Kabupaten Pohuwato memiliki


51 pulau-pulau kecil, panjang garis pantai 86 mil atau 164 Km, luas
perairan teritorial ± 3.292,71 KM², luas ekosistem mangrove 9.083 ha, luas
kawasan terumbu karang 2.747,81 ha dan luas padang lamun 975,92 ha.
Sektor perikanan ini selama kurun waktu 5 (lima) tahun menunjukkan
peningkatan produksi yang signifikan pada perikanan tangkap dan
perikanan budidaya. Pada tahun 2003, produksi perikanan tangkap baru
sebesar 5.762 ton, pada tahun 2009 naik menjadi 11.876 ton atau naik
49,65%. Sedangkan untuk perikanan budidaya tahun 2003 produksinya
sebesar 2.061 ton, pada tahun 2009 naik menjadi 4.091 ton atau naik
46,96%. Peningkatan ini diakibatkan oleh semakin membaiknya sarana
23
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

prasarana penangkapan ikan, pembinaan dan bantuan peralatan perikanan


tangkap kepada nelayan miskin.

Pada tahun 2025, kontribusi sektor pertanian diprediksi masih


mendominasi struktur perekonomian Kabupaten Pohuwato. Pemanfaatan
dan pengelolaan sumberdaya pertanian secara efektif, efisien, profesional
dan berwawasan lingkungan merupakan instrumen penting dalam rangka
percepatan ekonomi Kabupaten Pohuwato ke depan. Produksi Jagung pada
tahun 2025 diperkirakan mencapai 600 – 800 ribu ton per tahun, Padi
antara 50 – 70 ribu ton/tahun, perikanan tangkap antara 15.000 – 20.000
ton per tahun, perikanan budidaya 10.000 – 15.000 ton/tahun, rumput laut
10.000 – 15.000 ton/tahun, dan Sapi 200 ribu ekor pertahun.

7. Industri, Perdagangan dan Investasi

Sektor industri kecil dan menengah merupakan urat nadi


perekonomian yang senantiasa memperoleh perhatian pemerintah daerah.
Salah satu pertimbangannya adalah sektor ini menyerap tenaga kerja yang
cukup besar. Berdasarkan data BPS Pohuwato tahun 2008 jumlah industri
di Kabupaten Pohuwato adalah 617 industri hasil pertanian dan kehutanan,
31 industri logam, mesin dan kimia, 785 industri kerajinan rumah tangga
dan 5 aneka industri.
Sementara itu selama kurun waktu tahun 2005 s/d 2009 Perkembangan
kelompok idustri kecil menengah mengalami peningkatan setiap tahunnya,
dari hanya 95 kelompok tahun 2005, naik menjadi 212 kelompok pada
tahun 2009. Peningkatan ini pula menyebabkan jumlah pengurusan Tanda
Daftar Industri (TDI) meningkat yakni selama lima tahun telah berjumlah
100 TDI. Selama lima tahun itu pula jumlah kelompok telah berkembang
menjadi 212 kelompok dengan modal yang diberikan sebesar Rp.
655.000.000,-.
24
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Untuk subsektor perdagangan juga mengalami perkembangan


yang baik di Kabupaten Pohuwato, sampai tahun 2008 jumlah perusahaan
besar 21, perusahaan menengah 1.740 sehingga secara keseluruhan
berjumlah 1.761. Perusahaan ini banyak bergerak dibidang jasa dan
perdagangan. Selama kurun waktu 2005 – 2010 pemerintah juga telah
mengembangkan pasar tradisional yakni tahun 2005 jumlah pasar
tradisional sebagai pusat perdagangan baru berjumlah 13 untuk 7 wilayah
kecamatan, pada tahun 2009 telah berkembang menjadi 16 pasar sehingga
dengan demikian sebagian besar kecamatan yang strategis telah memiliki
pasar tradisional bahkan ada yang sampai 2 pasar. Selanjutnya geliat
masyarakat untuk mengembangkan usaha perdagangan cukup tinggi di
Pohuwato. Ini dibuktikan hampir setiap tahun, lebih dari 100 orang yang
mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) baik yang perpanjangan
maupun yang mengurus baru. Selama lima tahun SIUP yang diterbitkan
telah berjumlah 946, demikian pula dengan Tanda Dafta Perdagangan
(TDP) selama lima tahun telah dikeluarkan sebanyak 688 TDP. Lancarnya
kegiatan perdagangan di daerah ini telah berdampak pada terpenuhinya
kebutuhan masyarakat. Kegiatan perdagangan menjamin distribusi barang
dan produksi pertanian dapat terjual dengan lancar, sementara itu
masyarakat sebagai konsumen dapat membeli segala kebutuhan hidupnya.
Adanya hal tersebut berdampak pada proses kehidupan yang nyaman,
aman dan tertib karena seluruh kebutuhan hidup dapat terpenuhi baik di
daerah ini.

Selanjutnya, terdapat juga Koperasi yang menjadi salah satu


penggerak ekonomi desa. Jumlah Koperasi sampai tahun 2008 berdasarkan
data BPS adalah KUD 16 unit, KPRI 8 unit, KSP 8 unit, KSU 28 unit dan
lainnya 33 unit. Berdasarkan hasil evaluasi Dinas Koperindag bahwa sejak
2005 s/d 2010 terhadap kinerja Koperasi, hasilnya adalah koperasi yang
aktif berjumlah 58 koperasi pada tahun 2005, tahun 2009 naik menjadi
80 Koperasi. Sebaliknya terdapat pula koperasi yang kurang aktif sampai
25
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

tahun 2009 sebanyak 23 koperasi namun masih tetap dalam proses


pembinaan. Selama kurun waktu lima tahun pemerintah daerah telah
memberikan modal usaha untuk pengembangan Koperasi sebesar Rp.
445.000.000,-. Adanya bantuan modal tersebut diatas telah berkembang
menjadi 46.324 milyar dalam kurun waktu 5 tahun.

Lembaga ekonomi lain yang berperan dalam menggerakkan


perekonomian daerah adalah perbankan. Jumlah perbankan di Kabupaten
Pohuwato sampai tahun 2008 adalah ada 7 bank, yakni BNI, Danamon, BRI,
Muamalat, BPR, Mandiri dan BPD. Seluruh bank tersebut berkedudukan di
sekitar ibukota kabupaten, kecuali BRI yang telah membuka cabang di
Kecamatan Popayato, Kecamatan Lemito dan Kecamatan Randangan

Untuk investasi swasta dapat diketahui dari perkembangan


Investasi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM).
Tahun 2005 jumlah investasi UKM berjumlah sekitar 21,4 Milyar, pada
tahun 2009 berkembang menjadi 52,9 Milyar. Demikian juga dengan IKM,
tahun 2005 berjumlah 23,5 Milyar, tahun 2009 berkembang menjadi 50,2
Milyar. Sedang untuk investasi swasta yang tahun 2005 baru sekitar 79,4
milyar, pada tahun 2009 telah berkembang menjadi 876,2 milyar. Prediksi
jumlah nilai investasi tersebut lahir dari adanya berbagai macam investor
yang sudah berjalan atau sedang merencanakan masuk ke Kabupaten
Pohuwato seperti pada tabel 9 berikut ini.

Tabel 9. Perkembangan Jumlah Investor di Kabupaten Pohuwato tahun 2005 – 2010


JENIS
NAMA ASAL
NO KEGIATAN KET.
PERUSAHAAN INVESTOR
INVESTASI
1. PT. Maria Southsea budidaya kerang PMA Sudah Berjalan
Pearls Indonesia mutiara
2. Pt. Multi Nabati industri minyak PMA Sudah Berjalan
Sulawesi kelapa
3 Pt. Harim Group komoditi jagung PMA Sudah Berjalan
4 Pt. Fortuna Rimba PLTU dari PMA Baru Rencana/Survei
Maju Sejahtera Tongkol Jagung
5. Pt. Inti Global Laksana perkebunan PMA Baru Rencana/Survei
jarak dan kelapa
26
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

sawit untuk
biofuel
6 Pt. Sawit Tiara Nusa Kelapa Sawit PMD Sudah Berjalan
4 Pt. Graha Dasatana kelapa sawit PMA Baru Rencana/Survei
5 Pt. Alam Nusa Indah kelapa sawit Baru Rencana/Survei
6 Pt. Celebes Prima Pertambangan PMD Baru Rencana/Survei
Mineral
7 Pt. Mosipat Mineral Pertambangan PMD Baru Rencana/Survei
8 Pt. Suma Heksa Pertambangan PMD Baru Rencana/Survei
Sinergi
9 Pt. Losolo Indah Pertambangan PMD Baru Rencana/Survei
Mining
10 Pt. Mabuli Raya Pertambanga PMD Baru Rencana/Survei
11 Pt. Teminabuan Pertambangan PMD Baru Rencana/Survei
Permai Perkasa
12 Pt. Bintuan Steen Kool Pertambangan PMD Baru Rencana/Survei
Prima
Sumber : Bagian Ekonomi, SETDA Pohuwato, 2009

Ke depan, industri kecil menengah, perdagangan dan investasi


akan terus berkembang seiring dengan perkembangan Kabupaten
Pohuwato menjadi pusat industri, jasa dan perdagangan di kawasan Teluk
Tomini.

Pada tahun 2025, Usaha/Industri kecil menengah akan


berkembang antara tiga hingga lima kali lipat dari saat ini, yakni antara
5.000 hingga 6.000 unit usaha.

8. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan


penunjang keberhasilan pembangunan di Kabupaten Pohuwato. Pemerintah
daerah bersama-sama perguruan tinggi mengembangkan Iptek melalui
kegiatan penelitian, diseminasi, rekayasa dan transfer teknologi, utamanya
teknologi tepat guna, yang berbasis pada keunggulan daerah.

Pemanfaatan teknologi tepat guna selama lima tahun terakhir ini


terfokus pada usaha-usaha dalam rangka menunjang kegiatan agropolitan
diantaranya alat pemipil jagung, alat pengering jagung, alat tugal mekanik
jagung, mesin pengolah pakan ternak, alat pengolah pupuk organik, alat
27
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

cabe kering, alat pengolah minyak Jarak, mesin pengolah bakso ikan,
pengolah VCO (Virgin Coconut Oil), dan mixing plant untuk pengolahan
aspal (super las-butag).

Di bidang pemerintahan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan


teknologi informasi telah meningkat pesat, utamanya untuk mendorong
peningkatan kinerja dan pelayanan publik. Dalam kehidupan masyarakat,
komputer dan internet telah menjadi kebutuhan umum, yang membantu
masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Permasalahan di bidang Iptek, utamanya dalam hal diseminasi


teknologi tepat guna yang belum optimal, sehingga keberadaannya belum
bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Demikian halnya dengan usaha-usaha
modifikasi untuk peningkatan kualitas, kesesuaian dan efektifitas teknologi
yang ada dirasakan belum optimal. Peran perguruan tinggi, lembaga
keterampilan, dan lembaga-lembaga penyedia jasa teknologi informasi perlu
terus didorong sehingga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi di daerah akan meningkat.

9. Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

Kabupaten Pohuwato memiliki luas 4,244,31 km2, atau sebesar


424.431 ha, 36,77% dari total luas Provinsi Gorontalo. Sampai Tahun 2009
Penggunaan lahan tersebut diperuntukan untuk; kegiatan sawah yang
diolah 4.299 ha, Pekarangan/bangunan dan halaman sekitar 11.674 ha,
Penggembalaan/padang rumput 5.881 Ha, rawa-rawa yang tidak ditanami
4.715 ha, Tambak 3.898 ha, kolam/tobat/empang 1.582 ha, perkebunan
21.600 Ha, Hutan cagar alam 40.013 Ha, Hutan Lindung 137.605 Ha, Hutan
Produksi Terbatas 80.083, Hutan Produksi Tetap 40.920 Ha dan Hutan
Produksi Konversi seluas 69.678 Ha. Luas kawasan hutan tersebut
berdasarkan SK No 417/Menhut-II/2009 Tentang perubahan kawasan
hutan dan SK No 433/Menhut –II/2009 Tentang Penunjukan kawasan
Hutan kabupaten Pohuwato.
28
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Berdasarkan data tersebut, maka sekitar 60% wilayah kabupaten


pohuwato adalah hutan. Hal ini bila dikelola dengan baik bisa
mendatangkan potensi bagi daerah berupa hasil kayu, akan tetapi bila
terjadi perambahan atas hutan yang dilindungi, maka akan mendatangkan
musibah bagi masyarakat dan daerah ini. Dibawah ini disajikan
pekembangan hasil pengelolaan hutan serta luas kawasan hutan yang
dirambah oleh masyarakat serta infromasi lain seperti pada table 10
berikut ini.

Tabel 10. Perkembangan Pengelolaan Kehutanan tahun 2009 - 2010

No Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah

1 Jml Produksi Hasil Hutan 11.159,76 14.537,2 25.127,96 7.729,86 2.443,19 60.997,97
Kayu Bulat (Kubik)
2 Jml Produksi Hasil Hutan 9.485,86 1.680,4 11.880,4 5.246,17 4.307,63 32.600,47
Kayu Olahan (Kubik)
3 Industri Kayu Legal 8 8 8 6 5 35
4 Jumlah kasus ilegal 10 12 14 13 12 61
logging
5 Luas Hutan lindung yg 12 50 15 30 95 202
dirambah (Ha)
6 Luas Cagar alam yang 25 40 55 90 145 345
dirambah (Ha)
7 Luas hutan magrove yang 15 11 65 40 85 226
dirambah (Ha)
8 Luas Hutan yang berhasil 2.200 2.390 2.585 45 215 7.170
dengan program Gerhan
(Ha)
Sumber : Dinas Hutamben Kab.Pohuwato,2010

Pada tabel 10 diatas nampak bahwa jumlah produksi hasil hutan kayu bulat
selama lima tahun adalah 61.997,97 kubik, sedangkan untuk kayu olahan
sebesar 32.600,50 kubik. Adanya potensi ini pula menumbuhkan industri
kayu legal di daerah ini cukup tinggi yakni sebesar 35 industri. Potensi ini
pula yang menyebabkan tingkat ilegal loging cukup tinggi diatas 10 kasus
pertahun atau sejak tahun 2005 – 2010 total kejadian sebanyak 61 kasus.
Adanya kasus ilegal logging ini telah menyebabkan kawasan hutan
telah banyak dirambah oleh masyarakat. Untuk hutan lindung dari tahun
2005 – 2010 luas hutan yang dirambah adalah 202 ha. Selanjutnya untuk
29
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

cagar alam seluas 345 ha dan untuk hutan magrove seluas 226 ha.
Intensitas perambahan hutan dari tahun ketahun cenderung menunjukkan
angka yang tinggi, utamanya pada kawasan hutan cagar alam dan hutan
magrove. Perambahan ini bukan hanya dilakukan masyarakat pohuwato
tapi sudah banyak juga yang berasal dari luar daerah pohuwato.

Sebagai upaya dinas kehutanan mengeliminir adanya kerusakan


hutan tersebut, maka sejak tahun 2005 s/d tahun 2009 dilaksanakan
prorgam rehabilitasi hutan yang didukung dengan anggaran dari
pemerintah pusat. Output dari pelaksanaan program ini adalah
meningkatnya luas hutan yang berhasil direboisasi yakni seluas 7.170
hektar. Pendapatan asli daerah yang diterima dari pengelolaan kehutanan
selama lima tahun adalah sebesar Rp. 1.006.611.904 atau rata-rata
pertahun sebesar Rp. 201.322.381.

Untuk subsektor perikanan, wilayah Kabupaten Pohuwato memiliki


51 pulau-pulau kecil, panjang garis pantai 86 mil atau 164 Km, luas
perairan teritorial ± 3.292,71 KM², luas ekosistem mangrove 9.083 ha, luas
kawasan terumbu karang 2.747,81 ha dan luas padang lamun 975,92 ha.
Potensi diperairan teritorial 10.200 ton pertahun, termanfaatkan baru
sekitar 67,90% dan potensi perairan Teluk Tomini sampai dengan Laut
seram sebesar 595.620 ton per tahun, termanfaatkan baru sekitar 10%.

Untuk subsektor kehutanan, Kabupaten Pohuwato memiliki


potensi seluas ± 368.299 ha yang terdiri dari Hutan cagar alam 40.013 Ha,
Hutan Lindung 137.605 Ha, Hutan Produksi Terbatas 80.083, Hutan
Produksi Tetap 40.920 Ha dan Hutan Produksi Konversi seluas 69.678 Ha.

Investasi di bidang kehutanan yang prospektif adalah


pengembangan hutan tanaman industri pada areal tertentu terutama untuk
pengembangan kayu jati dan kayu lainnya. Potensi lainnya adalah
pengembangan industri hasil hutan seperti industri meubel berbahan kayu,
rotan, industri damar, serta budidaya lebah madu dan lain-lain.
30
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Pada sektor pertambangan dan energi, potensi yang ada


mencakup sejumlah bahan tambang dan mineral yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi seperti emas, perak, tembaga, batu gamping (lime stone),
toseki, batu granit, sirtu, zeolit, kaolin, pasir kuarsa, feldspar dan lempung
(clay). Potensi ini mempunyai nilai ekonomis penting dalam peningkatan
kemakmuran masyarakat Pohuwato. Secara geologis, potensi bahan
tambang Kabupaten Pohuwato tersebar di seluruh kabupaten dengan jenis
dan potensi yang beragam. Issu sentral dalam pertambangan adalah
aktifitas illegal mining.

Dalam bidang energi, pasokan listrik di Kabupaten Pohuwato


masih melalui PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang terdiri dari 7 unit
distribusi yakni Ranting Marisa, Sub Ranting Paguat, Sub Ranting
Manunggal Karya, Sub Ranting Panca Karsa, Sub Ranting Iloheluma, Sub
Ranting Lemito dan Sub Ranting Molosipat. Sampai saat ini PLN belum
mampu melayani seluruh kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten
Pohuwato, padahal, potensi sumber energi listrik cukup tersedia, antara lain
potensi energi air skala besar (Sungai randangan) dan air terjun di Malango
Kecamatan Taluditi dan potensi PLTU (Marisa 2 x 15 MW). Sampai tahun
2008 jumlah masyarakat Kabupaten Pohuwato yang menikmati listrik
berjumlah 10.879 pelanggan

Guna mengimbangi tingkat pemanfaatan sumberdaya alam maka


perlu dilakukan upaya-upaya yang intensif untuk mengembalikan,
memelihara dan melestarikan fungsi kawasan sehingga bisa dikelola dalam
jangka panjang. Selama lima tahun terakhir telah dilakukan berbagai usaha
untuk melakukan perbaikan kualitas lingkungan antara lain: pembinaan dan
pelatihan SDM di sekitar hutan, pembentukan kader lingkungan di setiap
desa, kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus
pada pelesetarian lingkungan, studi eksplorasi potensi dan masalah
lingkungan, implementasi studi amdal. Disamping itu, eksploitasi
31
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

sumberdaya hutan dan kawasan termasuk pertambangan khususnya emas


di Kecamatan Buntulia (kawasan gunung pani) dan Kecamatan Taluditi
perlu dibarengi dengan usaha yang serius untuk menangani kerusakan
yang ditimbulkan.

10. Sarana dan Prasarana

Infrastruktur merupakan kebutuhan penunjang dalam memajukan


pembangunan daerah. Untuk sektor pertanian, khususnya lahan basah,
pemenuhan sumberdaya air merupakan faktor penting dalam kegiatan
produksi. Ketersediaan irigasi di Kabupaten Pohuwato sampai Tahun 2008
berjumlah 6 buah, yakni Daerah Irigasi (DI) Taluduyunu mengairi sawah
874,52 Ha, DI Irigasi Karangetan mengairi sawah seluas 234 Ha, DI
Irigasi Bunuyo mengairi sawah seluas 101,50 Ha, DI Iloheluma mengairi
sawah seluas 142 Ha, DI Irigasi Marisa IV mengairi sawah seluas 112 Ha
dan DI Irigasi Molosipat mengairi sawah seluas 168 Ha. Dari potensi lahan
sawah ± 20.000 ha yang berfungsi (dikelola) saat ini baru sekitar 1.973
ha. Untuk itu, pemerintah daerah menempuh kebijakan
peningkatan/pengembangan bendung dan jaringan irigasi, Jaringan Irigasi
Air Tanah (JIAT) dan Pompa Air Tanpa Mesin (PATM), sehingga pada tahun
2012, seluruh areal pertanian dapat dijangkau dengan jaringan irigasi.

Dibidang sarana prasarana jalan perkembangannya disajikan pada


Tabel berikut ini.

Tabel 11. Perkembangan Kualitas Infrastruktur Jalan Kabupaten Pohuwato


Tahun 2005 dan 2009
No Jenis Jalan Tahun 2005 Tahun 2009
1 Jalan Nasional (Km) 135 Km 135 Km
2 Jalan Provinsi (Km) 115 Km 115 Km
3 Jalan Kabupaten Aspal (Km) 12,50 277 Km
4 Jalan Kab. Belum Aspal (Km) 17,50 Km 195 Km
Jumlah Jln Kab. 283 Km 722 Km
Sumber : Dinas PU Kab.Pohuwato, 2010
32
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Pada tabel 11 nampak bahwa jalan di Kabupaten Pohuwato sepanjang 772


Km, terdiri dari jalan nasional 135 Km, jalan Provinsi Gorontalo sepanjang
115 Km dan Jalan kabupaten sendiri statusnya sampai dengan tahun 2009
aspal sepanjang 277 Km dan Belum aspal 195 Km.
Untuk memenuhi standar kelayakan keselamatan di jalan raya, maka
pemerintah daerah telah membangun berbagai fasilitas pendukung antara
lain rambu-rambu lalulintas, traffic light, pagar pengaman jalan. Saat ini
Kabupaten Pohuwato telah membangun 2 traffic light dan ratusan rambu-
rambu lalulintas.
Dalam rangka menunjang perekonomian daerah, subsektor
perhubungan laut terus didorong untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Saat ini tengah dibangun Pelabuhan Laut di Kecamatan Paguat yang
realisasi pembangunan fisiknya telah mencapai 90 persen per Juni 2010.
Pelabuhan penyeberangan juga sudah terbangun dan direncanakan tahun
2011 sudah beroperasi melayani kawasan Teluk Tomini. Disamping itu
terdapat satu pelabuhan swasta di Kecamatan Paguat yang digunakan
untuk pengangkutan hasil pengelohan kelapa. Untuk infrastruktur
perhubungan udara di Kabupaten Pohuwato saat ini tengah dalam proses
pembangunan dengan realisasi fisik sampai Juni 2010 telah mencapai 10%.

11. Hukum dan Pemerintahan

Kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang lebih kompleks dan


heterogen menuntut pemerintah daerah meningkatkan efesiensi dengan
memangkas public cost. Pada tahun 2008, Pemerintah Kabupaten
Pohuwato telah melakukan penataan struktur organisasi sesuai amanah PP
No. 41 tentang Organisasi Tata Kerja (OTK). Penataan ini menghasilkan
right sizing struktur kelembagaan sesuai kebutuhan dan masalah yang
dihadapi, sehingga menghasilkan organisasi pemerintah daerah yang
responsif dan berkinerja unggul. Disamping itu, telah disusun instrumen
33
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

pengukuran kinerja organisasi sebagai assesment yang kuat terhadap


kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Kinerja organisisasi pemerintahan juga sangat ditentukan oleh


kapasitas sumber daya manusianya. Jumlah aparatur daerah (PNS)
Kabupaten Pohuwato tahun 2009 sebesar 2.931 orang, dari aspek
pendidikan sampai tahun 2009 memiliki kualifikasi; SD 4 orang, SLTP 31
orang, SLTA 1.538 orang, D1 26 orang, D2 311 orang, D3 212 orang, S1
790 orang dan S2 19 orang. Sedangkan dari aspek eselonisasi,
kualifikasinya yakni golongan I 26 orang. Golongan II 1.523 orang,
Golongan III 1.111 orang dan Golongan IV sebanyak 271 orang. Pada
tahun 2025 ditargetkan minimal pejabat eselon IV sudah memiliki kualifikasi
sarjana.

Pemerintah daerah terus mengembangkan inovasi kelembagaan


yang dilakukan antara lain melalui capacity building dan perubahan
orientasi mindset dari mindset birokratik ke mindset entrepreneur.
Lembaga-lembaga yang menangani keuangan, kepegawaian dan kesehatan
ditata ulang agar kinerjanya lebih baik. Meskipun demikian, implementasi
berbagai produk hukum yang telah dihasilkan perlu lebih ditingkatkan untuk
menjamin tumbuhnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah dengan
mewujudkan kepastian hukum bagi semuanya. Tingkat kepedulian
stakeholder terhadap produk hukum masih perlu ditingkatkan agar
keberadaan hukum benar-benar menjadi instrumen untuk mewujudkan
keadilan dan perlindungan/pengayom masyarakat.

B. MODAL DASAR

1. Kondisi GeografiS

Kabupaten Pohuwato merupakan kabupaten yang berada di ujung


Barat Provinsi Gorontalo dengan letak Geografis antara 0,27 o – 1,01o
34
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Lintang Utara 121,23o – 122,44o Bujur Timur dengan iklim 24,4 – 33,2o
C. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Buol (Sulawesi
Tengah), sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini, sebelah
Barat berbatasan dengan kabupaten Parigi Moutong (Sulawesi Tengah)
dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boalemo.
Luas wilayah adalah 4.244,31 Km2 atau 36,77% dari luas wilayah
Provinsi Gorontalo dengan wilayah administrasi mencakup 13 kecamatan,
100 desa, 2 UPT dan 3 Kelurahan. Nama kecamatan, jumlah desa dan
Luas wilayah dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa Kabupaten Pohuwato


Tahun 2009
JML
LUAS
No NAMA KECAMATAN Desa/Kel KETERANGAN
(Km2)
.
1 Paguat 560,93 11 Induk
2 Dengilo 242,39 5 Pemekaran 2008
3 Marisa 34,65 8 Induk
4 Buntulia 375,64 7 Pemekaran 2008
5 Duhiadaa 39,53 8 Pemekaran 2008
6 Taluditi 159,97 6 Pemekaran 2003
7 Lemito 619,5 8 Induk
8 Wanggarasi 188,08 7 Pemekaran 2008
9 Popayato 90,92 10 Induk
10 Popayato Barat 578,24 7 Pemekaran 2008
11 Popayato Timur 723,74 7 Pemekaran 2008
12 Randangan 331,9 13 Pemekaran 2003
13 Patilanggio 298,82 6 Pemekaran 2003
Jumlah 4.244,31 103
Sumber : Bappeda Kabupaten Pohuwato, 2010

Topografi Kabupaten Pohuwato umumnya adalah dataran rendah,


sebagian kecil berbukit dan bergunung. Tingkat kemiringan, yakni 0 –
35
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

40o, sedangkan ketinggiannya berkisar antara 0 – 1800 dari permukaan


laut (dpl). Iklim di Kabupaten Pohuwato yakni Musim hujan terjadi dari
bulan Desember s/d Maret, sedangkan musim Kemarau Juni s/d
September. Curah hujan bervariasi dari 17 mm s/d 231 mm. Sadangkan
suhu udara rata-rata siang hari berkisar antara 31,2 - 33,9 Deajat
Celsius. Sedangkan pada malam hari berkisar 22,7 – 23,9 Derajat
Celsius.

Letak yang strategis Kabupaten Pohuwato yaitu berada di wilayah


tengah dari Kawasan Teluk Tomini, berhadapan langsung dengan
daerah wisata International yaitu Pulau Togian di Kabupaten Tojo Una-
Una Provinsi Sulawesi Tengah dengan waktu tempuh dari Kota Marisa
sekitar 2 Jam melalui jalur laut (speedboat). Adanya pelabuhan ferry
akan menjadikan Kabupaten Pohuwato mejadi daerah pemicu
perkembangan daerah-daerah di kawasan Teluk Tomini. Selain itu, letak
Kabupaten Pohuwato yang berada dijalan poros Trans Sulawesi yang
dilintasi oleh jalur transportasi darat dari Sulawesi Tengah, Sulawesi
Utara dan Sulawesi Selatan, sangat menunjang percepatan
perkembangan ekonomi daerah.

Dari sisi geografi, ke depan Kabupaten Pohuwato dihadapkan pada


beberapa tantangan, yakni, pertama, bagaimana menjadikan Pohuwato
sebagai pusat perdagangan dan jasa di Kawasan Teluk Tomini,; kedua,
bagaimana mewujudkan kabupaten pohuwato menjadi lumbung pangan
di Provinsi Gorontalo. Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian
ke depan adalah pengembangan infrastruktur Pelabuhan laut dan
Bandar udara untuk melayani perdagangan di wilayah Teluk Tomini dan
Indonesia Timur.
36
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

2. Kependudukan

Berdasarkan data BPS Kabupaten Pohuwato tahun 2008,


perkembangan jumlah penduduk Kabupate Pohuwato seperti pada grafik
berikut ini.

Gambar 4. Perkembangan Jumlah Penduduk Kab. Pohuwato

Data diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten


Pohuwato sampai tahun 2008 adalah 123.726 jiwa dengan distribusi
menurut kecamatan sebagaimana tersaji pada Tabel 13.

Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Pohuwato rata-rata 29 per


km2, kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Duhiadaa dan Randangan,
terendah berada di Kecamatan Popayato Timur dan Popayato Barat.

Setiap Tahun terjadi peningkatan jumlah penduduk, tercatat tahun


2003 jumlah penduduk 105.593 Jiwa, pada tahun 2008 naik menjadi
123.726 jiwa. Faktor yang menyebabkan kenaikan jumlah penduduk ini
adalah jumlah kelahiran dan migrasi penduduk. Pertambahan akibat
migrasi penduduk diduga yang mendominasi peningkatan jumlah
penduduk di kabupaten ini.
37
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Tabel 13 Jumlah Penduduk Kabupaten Pohuwato menurut Kecamatan


Tahun 2008
JML
No NAMA KECAMATAN PENDUDUK
(JIWA)
1 Paguat 14.750
2 Dengilo 5.188
3 Marisa 14.567
4 Buntulia 9.672
5 Duhiadaa 10.085
6 Taluditi 7.917
7 Lemito 10.755
8 Wanggarasi 4.694
9 Popayato 8.706
10 Popayato Barat 6.806
11 Popayato Timur 7.830
12 Randangan 14.698
13 Patilanggio 8.058
Jumlah 123.726
Sumber : Bappeda Kabupaten Pohuwato, 2010

Dampak keberhasilan pembangunan dibidang kependudukan


diantaranya terlihat pada perubahan komposisi penduduk menurut umur
yang tercermin dengan semakin rendahnya proporsi penduduk tidak
produktif. Pada tahun 2008, penduduk muda berumur 0 – 14 tahun sebesar
40.096 jiwa atau 32,40%, penduduk tua umur 65 tahun 1.996 jiwa atau
1,60%, dan penduduk produktif usia 15 – 64 tahun mencapai 82.944 jiwa
atau 66,39%. Namun demikian, Rasio Ketergantungan di Kabupaten
Pohuwato masih relatif tinggi.

Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa karakteristik demografi


Kabupaten Pohuwato ditandai dengan penyebaran penduduk antar wilayah
yang tidak merata, pertumbuhan penduduk yang melampaui angka nasional,
38
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

struktur demografis yang berbentuk piramidal, dan angka ketergantungan


(dependecny ratio) yang cukup tinggi.

Pada tahun 2008, jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang


bekerja sebesar 58,69% dari total jumlah penduduk. Sektor lapangan usaha
terbesar menyerap tenaga kerja adalah pertanian, yakni mencapai 45,45%,
kemudian sektor jasa-jasa 15,73 % dan sektor perdagangan 14,7%.
Sisanya tersebar di beberapa sektor usaha lainnya. Proyeksi penduduk
sampai tahun 2025 tersaji pada Tabel 14.

Tabel 14. Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Pohuwato Tahun 2025


Tahun Jumlah Penduduk

2008 123.726
2010 128.771
2015 161.285
2020 188.019
2025 214.983
Sumber : Hasil olahan Tim Perumus RPJPD Kabupaten Pohuwato
39
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

BAB III
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN POHUWATO
TAHUN 2009–2025

A. Visi Kabupaten Pohuwato Tahun 2009 - 2025

Mengacu pada uraian tentang kondisi yang ada, tantangan dan modal dasar
pembangunan daerah yang dimiliki, maka visi Kabupaten Pohuwato tahun
2009 – 2025 adalah :

“POHUWATO YANG MAJU, MANDIRI DAN HARMONIS BERLANDASKAN


NILAI-NILAI RELIGIUS”

Visi ini meletakkan keberhasilan pembangunan di Kabupaten Pohuwato


dapat diukur berdasarkan indikator kemajuan, kemandirian dan
keharmonisan dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai relegius dalam
rangka menjamin terciptanya keseimbangan pembangunan yang berkualitas
dan berkelanjutan.

Pohuwato Maju, menunjukkan cita-cita pemerintah daerah dan masyarakat


Pohuwato untuk mewujudkan ekonomi yang tangguh, sumberdaya manusia
yang berkualitas dan produktif yang didukung oleh sistem hukum dan
pemerintahan yang memiliki integritas.

Pohuwato Mandiri, menunjukkan cita-cita pemerintah daerah untuk


membangun masyarakat dan pemerintahan berdasarkan kemampuan sendiri
terutama dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan
mengandalkan sumberdaya yang dimiliki, kemampuan dalam mengendalikan
dinamika lingkungan strategis, serta keotonomian dalam pengambilan
keputusan dan tindakan untuk kepentingan masyarakat, daerah dan bangsa.

Pohuwato Harmonis, menunjukkan cita-cita pemerintah daerah untuk


menjaga dan menjamin keharmonisan dalam bidang sosial, ekonomi, politik,
40
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

budaya dan keagamaan yang dilakukan secara internal maupun ekternal


serta horisontal maupun vertikal.

Pohuwato yang berlandaskan nilai-nilai relegius, menunjukkan cita-


cita pemerintah dan masyarakat Pohuwato untuk selalu mencerminkan dan
tidak meninggalkan norma keagamaan dalam perilaku dan tindak pada
berbagai aktivitas pembangunan.

B. Misi Kabupaten Pohuwato Tahun 2009 - 2025

Upaya yang akan dilaksanakan dalam mewujudkan visi pembangunan


Pohuwato 2009 – 2025 di atas, maka ditetapkan 3 (tiga) misi pembangunan
daerah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Sistem ekonomi Pohuwato yang handal, berdaya


saing dan berkelanjutan, adalah suatu upaya untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan perekonomian dari
yang berbasis keunggulan komparatif menjadi kompetitif melalui upaya
membangun keterkaitan sistem yang meliputi produksi, distribusi dan
pelayanan. Pengembangan ekonomi ini menekankan pada kompetensi inti
daerah dengan basis pertanian dalam arti luas yang dilakukan dalam
suatu sistem agribisnis yang utuh dan menyeluruh dan berkelanjutan
serta berwawasan lingkungan.

2. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Pohuwato yang tangguh,


Cerdas dan Produktif, adalah suatu upaya pembangunan sumber daya
manusia yang handal dengan kualitas jasmani dan rohani yang terjamin
serta memiliki kecerdasan sehingga mampu berproduktifitas dengan baik.
Hal ini akan dicapai melalui; peningkatan, perluasan dan pemerataan
akses pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat, peningkatan
penguasaan dan pemanfaatan iptek melalui penelitian, pengembangan,
dan penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan, peningkatan
kesadaran emosional dan spritual, peningkatan kualitas peran masyarakat
di bidang keagamaan, seni, sosial budaya, adat, olahraga, politik, dan
41
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

keamanan, serta pembangunan infrastruktur dan suprastruktur


pendukung yang relevan dan berkualitas.

3. Mewujudkan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pohuwato yang


berkualitas dan Amanah, adalah peningkatan kualitas
penyelenggaranaan pemerintahan daerah Kabupaten Pohuwato melalui;
peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan kualitas manajemen
pemerintahan yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi program pembangunan daerah; pengembangan
kapasitas pemerintah daerah melalui reformasi birokrasi, peningkatan
kualitas SDM aparatur, right-sizing OTK dan pengelolaan keuangan daerah,
peningkatan kualitas peran DPRD, peningkatan relevansi dan kualitas
sarana dan prasarana penyelenggaraan pemerintahan daerah,
peningkatan peran masyarakat dalam pengambilan keputusan kebijakan
publik, serta peningkatan penyeberluasan informasi dan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada publik.
42
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

BAB IV
ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
KABUPATEN POHUWATO
TAHUN 2009–2025

Tujuan jangka panjang yang hendak diwujudkan oleh pemerintahan daerah


Kabupaten Pohuwato adalah Pohuwato yang Maju, Mandiri dan Harmonis
Berlandaskan Nilai-Nilai Religius” di tahun 2025. Cita-cita jangka panjang ini
dicapai melalui tiga agenda utama yang harus dilakukan, yaitu: 1) Mewujudkan
Sistem ekonomi Pohuwato yang handal, berdaya saing dan berkelanjutan ; 2)
Mewujudkan Sumberdaya Manusia Pohuwato yang tangguh, Cerdas dan
Produktif; 3) Mewujudkan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pohuwato yang
berkualita dan Amanah. Untuk melaksanakan ke tiga agenda ini, diperlukan arah
dan konsep pembangunan yang jelas dan relevan serta menginspirasi sekaligus
sebagai pedoman bagi seluruh stakeholder untuk berpartisipasi secara maksimal
dalam pelaksanaan pembangunan daerah di Kabupaten Pohuwato. Berikut ini
diuraikan arah pembangunan ke tiga agenda dimaksud.

A. Mewujudkan Sistem ekonomi Pohuwato yang handal, berdaya


saing dan berkelanjutan

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pohuwato sekitar 50% merupakan


kontribusi dari sektor pertanian dalam arti luas (pertanian tanaman pangan,
perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan). Sementara itu sekitar
70% masyarakat Kabupaten Pohuwato bermata pencaharian petani dan
sebagian besar dalam kondisi miskin. Oleh sebab itu untuk menciptakan
ekonomi yang handal maka sektor pertanian harus mendapat prioritas dan
dikembangan secara maksimal, terintegrasi, fokus dan berkelanjutan.
Apabila sektor ini dilaksanakan secara terncana dan sistematis diharapkan
akan mempercepat penurunan angka kemiskinan, dan pengangguran.
43
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

Berdasarkan data BPS tahun 2008, persentase penduduk miskin Kabupaten


Pohuwato 25,59%, jumlah pengangguran terbuka 3,42% dengan
pertumbuhan ekonomi 7,41% dan Indeks Pembangunan Manusia 68,83.
Angka capaian ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan dibandingkan
tahun 2003 saat awal pembentukan Kabupaten ini yaitu penduduk miskin
32,70%, pengangguran terbuka 6,8%, pertumbuhan ekonomi 6,94% dan
Indeks Pembangunan Manusia 63,23. Jika arahan-arahan pembangunan
berikut dijalankan secara baik dan konsekuen, dengan asumsi jumlah
penduduk sebesar 141 ribu jiwa, tingkat inflasi rata-rata 6 – 7,5% per tahun
dengan kurs 1 US$ : Rp. 15.000, maka proyeksi tahun 2025 pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Pohuwato berkisar antara 7 – 8%, dengan PDRB ADHB
Rp. 3,5 trilyun (meningkat 12 kali lipat dibanding 2007) dan PDRB per kapita
Rp. 5,5 juta/tahun (meningkat 5 kali lipat dibanding 2007).
1. Pertanian
Kegiatan pertanian dalam arti luas kepiatan pertanian yang bernuansa
agribisnis yang dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh melalui
orientasi pasar dan jaminan mutu produk sehingga dapat unggul secara
komparatif dan kompetitif serta mempertahankan kelestarian plasma
nutfah dan keseimbangan lingkungan. Disamping itu, pembangunan
pertanian harus mampu berkontribusi terhadap kedaulatan dan
ketahanan pangan Kabupaten Pohuwato.

2. Industri

Pembangunan dan pengembangan industri diarahkan pada industri yang


menjamin keberlanjutan ekonomi masyarakat dan regional, bernilai
tambah, dan memiliki perspektif pasar yang dalam penerapannya
bersifat ramah lingkungan baik teknis maupun sosial.

3. Perdagangan dan Jasa

Pembangunan perdagangan dan jasa diarahkan pada penciptaan


Pohuwato sebagai wilayah transit perdagangan antar provinsi utamanya
44
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

di Pulau Sulawesi dan Kawasan Timur Indonesia yang didukung oleh


infrastruktur fisik dan aturan yang berkualitas dan relevan serta sistim
informasi dan komunikasi yang handal serta fleksibel menghadapi
perdagangan bebas.

4. Pertambangan dan Energi

Pembangunan pertambangan diarahkan pada usaha pertambangan


yang menunjang ekonomi lokal, padat teknologi dan ramah lingkungan.
Pembangunan energi diarahkan pada pengembangan potensi sumber
daya listrik yang dihasilkan sendiri yang sedapat mungkin berorientasi
pada sumberdaya energi yang terbarukan.
5. Pariwisata

Arah pembangunan pariwisata diarahkan pada penguatan ekonomi


regional berlandaskan nilai tradisi dan budaya daerah serta tidak
bertentangan dengan norma yang berlaku pada masyarakat. Sedapat
mungkin pengembangan pariwisata diarahkan pada pengembangan
potensi alam, wisata historis dan religi dengan penonjolan keunikan
Pohuwato.

6. Kehutanan dan Lingkungan Hidup

Pembangunan kehutanan diarahkan pada upaya pelestarian sumberdaya


hutan dan apabila dikelola, pemanfaatannya harus menunjang ekonomi
lokal dengan selalu mempertahankan kelestariannya. Sedangkan untuk
pembangunan lingkungan hidup diarahkan pada penciptaan
kenyamanan dan keasrian kawasan, pengendalian pencemaran
lingkungan serta pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan
bermanfaat.
45
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

7. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan diarahkan pada usaha-usaha penciptaan


nilai tambah dan peningkatan manfaat ekonomi dari produk dan jasa,
peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kualitas kepemerintahan,
kelestarian sejarah, adat, budaya dan seni serta pencegahan
penurunan kualitas lingkungan.

8. Tata Ruang

Pengembangan tata ruang diarahkan ke penataan ruang yang


komprehensif secara wilayah maupun administrasi agar tercipta
keharmonisan kebutuhan dan daya dukung ruang sehingga keserasian,
kelestarian dan keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
9. Investasi

Pengembangan investasi diarahkan pada investasi yang mendorong


sektor riil dengan memperhatikan sektor publik disertai dengan jaminan
kepastian berusaha serta tetap memperhatikan nilai-nilai luhur budaya
dan agama serta lingkungan.

10. Kependudukan, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

Pembangunan kependudukan diarahkan pada peningkatan kualitas


kesehatan ibu dan anak dan terciptanya keluarga sejahtera.
Pembangunan ketenaga-kerjaan diarahkan pada perluasan dan
pengembangan kesempatan kerja, peningkatan produktifitas dan daya
saing tenaga kerja, serta peningkatan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan pekerja dengan tetap mengindahkan prinsip-prinsip non-
diskriminasi. Pembangunan transmigrasi diarahkan peningkatan peran
masyarakatnya dalam pembangunan serta persamaan hak dan
kewajiban dengan masyarakat lokal
46
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

11. Koperasi, UKM dan Lembaga Ekonomi Mikro

Pengembangan koperasi, UKM dan Lembaga Ekonomi Mikro lainnya


diarahkan pada peningkatan kualitas layanan dan penciptaan daya
saing sehingga mampu berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan
dan kualitas hidup masyarakat.

12. Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur (fisik dan non-fisik) diarahkan pada


kemampuan memfasilitasi peningkatan inovasi, daya saing dan
kehandalan ekonomi serta peningkatan kualitas layanan. Pengembangan
infrastruktur harus senantiasa mempertimbangkan aspek lingkungan
dan sosial

B. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Pohuwato yang tangguh,


Cerdas dan Produktif

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat harus


diantisipasi dan diakomodasi sehingga tidak tertinggal oleh kemajuan zaman
dan kehilangan daya saing. Untuk itu pendidikan harus mendapatkan
perhatian yang sungguh-sungguh karena perkembangan pendidikan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan suatu wilayah dalam segala aspek,
baik ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan keamanan, teknologi dan
aspek yang lainnya. Selain itu, peningkatan derajat kesehatan menjadi sangat
penting untuk menciptakan kualitas hidup yang tinggi disamping daya saing.
Demikian juga agama, seni budaya dan adat memiliki peran yang signifikan
dalam pengembangan kualitas hidup. Untuk itu, arah pengembangan
sumberdaya manusia di Kabupaten Pohuwato adalah:
47
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

1. Pendidikan

Pengembangan pendidikan di semua jenjang diarahkan untuk


peningkatan aksesibilitas pendidikan bagi seluruh masyarakat dengan
senantiasa memperhatikan keluarga yang tidak mampu, peningkatan
kualitas dan relevansi proses pelaksanaan pendidikan agar sesuai
dengan tuntutan pasar kerja, dan peningkatan kualitas infrastruktur
pendukung serta manajemen internal institusi-institusi pendidikan dan
pengelola sumber-sumber belajar lainnya. Proses pendidikan yang
dijalankan harus mampu membangkitkan dan mengembangkan
kapasitas, bakat dan kreatifitas peserta didik pada semua jenjang dan
jenis pendidikan termasuk pendidikan non-formal dan pendidikan luar
biasa. Proses pendidikan dimaksud tetap harus menjunjung tinggi nilai
moral dan etika.

2. Kesehatan

Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan akses layanan


kesehatan berkualitas dan non-diskriminatif mulai dari aspek-aspek
kesehatan dasar sampai kepada informasi dan edukasi pencegahan dan
pemberantasan penyakit. Aspek ini juga diarahkan pada peningkatan
kesadaran sanitasi, pola hidup sehat serta aksesibilitas layanan
kesehatan pada masyarakat yang kurang mampu dan daerah terpencil.

3. Inovasi

Pengembangan inovasi diarahkan pada peningkatan kapasitas


pemerintah, swasta dan lembaga pendidikan dalam memfasilitasi
masyarakat mengembangkan inovasi-inovasi kreatif yang mampu
memberikan nilai tambah baik yang sifatnya terukur ( tangible) maupun
yang tidak terukur (intangible) dalam peningkatan kualitas kehidupan
dan kesejahteraan masyarakat secara umum.
48
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

4. Keagamaan

Pembangunan keagamaan diarahkan pada peningkatan kesadaran dan


kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai dan ajaran
agama setiap individu sehingga masing-masing individu mampu
memaknai kehidupannya terutama dalam menghidupkan khasanah nilai-
nilai luhur agama sehingga mampu menciptakan suasana yang harmonis.

5. Sosial Budaya

Pembangunan sosial budaya diarahkan pada eksplorasi, peningkatan


kualitas pemahaman dan pengejawantahan nilai-nilai sosial
kemasyarakatan dan aspek-apsek budaya sehingga memperkuat modal
sosial dan identitas diri masyarakat Pohuwato di tengah-tengah
lingkungan strategisnya yang dinamis.

6. Jaminan Perlindungan sosial

Jaminan perlindungan sosial diarahkan pada penguatan sendi-sendi


kehidupan masyarakat agar supaya masalah-masalah sosial dapat
dikelola untuk tetap menjaga kualitas tatanan masyarakat. Penguatan
dimaksud termasuk didalamnya usaha-usaha peningkatan kesetaraan
gender, perlindungan terhadap perempuan dan anak serta usia lanjut,
peningkatan kesadaran akan hak dan kewajiban masyarakat sebagai
bagian dari warga negara Indonesia, dan penguatan kelembagaan
masyarakat agar dapat memfasilitasi masyarakat untuk berpartisipasi
aktif dalam pembangunan Pohuwato.

C. Mewujudkan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pohuwato yang


Amanah

Sebagai pranata atau lembaga mulai dari jenjang pusat sampai daerah,
pemerintah menjadi salah satu elemen penting dalam mendorong akselerasi
49
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

pembangunan. Hal ini didasarkan pada fungsi yang diberikan kepada


pemerintah, dukungan fasilitas, aparatur dan kewenangan lainnya. Peran dan
fungsi yang strategis ini hanya akan efektif jika pemerintah mampu
membangun pemerintahan yang amanah (Good Governance). Untuk
mencapai hal ini, pengelolaan pemerintahan di Kabupaten Pohuwato
diarahkan sebagai berikut:

1. Pelayanan Publik

Diarahkan untuk mengembangkan, memperkuat dan menggerakkan


fungsi pemerintahan dalam memberikan pelayanan prima dan
berkualitas yang berorientasi pada kepuasan stakeholder.

2. Pengembangan Kualitas Aparatur

Pengembangan kapasitas aparatur pemerintah daerah baik eksekutif


maupun legislatif diarahkan pada pembentukan dan peningkatan
kualitas individu baik intelektual, keahlian maupun moral sehingga
memiliki kesadaran dan integritas dalam mengimplementasikan prinsip-
prinsip Good Governance serta dapat bersinergi dan berkoordinasi
secara harmonis dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

3. Kapasitas Perencanaan Daerah

Perencanaan daerah diarahkan pada peningkatan kapasitas, kualitas dan


sensitifitas perencana dalam membangun strategi dan perencanaan
pembangunan yang berkualitas dan memiliki relevansi yang tinggi
dengan kebutuhan masyarakat.

4. Keuangan Daerah

Pembangunan keuangan daerah diarahkan pada terciptanya manajemen


keuangan daerah dan Desa berdasarkan prinsip-prinsip akuntabilitas,
transparansi, efisiensi dan efektifitas. Inovasi harus terus
dikembangkan untuk mengidentifikasi dan menciptakan sumber-sumber
anggaran dan sumber sumber keuangan daerah yang sejalan dengan
50
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

usaha-usaha peningkatan ketahanan ekonomi, peningkatan kualitas dan


intensitas partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan peningkatan
kualitas kehidupan bermasyarakat serta peningkatan kualitas lingkungan
hidup.

5. Pengawasan Pembangunan
Peningkatan pengawasan pembangunan diarahkan terciptanya system
pengawasan internal pemerintahan dalam mencegah terjadinya kerugian
keuangan Negara.
6. Infrastruktur Pemerintahan

Pengembangan infrastruktur pemerintahan daerah dan desa/kelurahan


yang diarahkan pada peningkatan kapasitas, kualitas dan pemanfaatan
sistem informasi dan komunikasi yang didukung dengan teknologi yang
relevan serta sistem data yang handal dan mutakhir.

7. Kemitraan Pembangunan

Kemitraan pembangunan diarahkan pada peningkatan intensitas dan


kualitas kemitraan antara pemerintah, BUMD/BUMN, lembaga donor,
swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan daerah dan
pengambilan keputusan kebijakan publik, termasuk didalamnya
peningkatan keterkaitan ekonomi Pohuwato dengan jejaring ekonomi
Teluk Tomini, Celebes Incorporated, serta jejaring ekonomi nasional dan
internasional. Penguatan Kemitraan ini harus dapat menjamin bahwa
prinsip-prinsip, harmonisasi, non-diskriminasi dan keseimbangan
pemanfaatan ruang dan sumberdaya alam tetap terjaga.

8. Hukum dan Perundang-undangan

Pembangunan hukum dan perundang-undangan diarahkan pada


peningkatan kualitas layanan hukum dan perundang-undangan yang
menjunjung tinggi hak asasi manusia serta memperhatikan perlindungan
anak dan perempuan, serta diarahkan untuk peningkatan kualitas
51
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

kesadaran dan budaya hukum masyarakat dalam rangka penciptaan


stabilitas keamanan dan ketertiban.

9. Koordinasi Pemerintahan

Koordinasi pemerintahan diarahkan untuk menciptakan keharmonisan


hubungan antar wilayah, Level pemerintahan dan masyarakat sehingga
pelayanan publik menjadi lebih efisien dan efektif.

10. Keamanan dan Ketertiban

Pembangunan keamanan dan ketertiban diarahkan pada upaya untuk


mendorong kemampuan aparatur pemerintahan dan masyarakat untuk
mengantisipasi dan mengelola keamanan dan ketertiban di daerah.

11. Sosial dan Politik

Pembangunan sosial dan politik diarahkan pada peningkatan kesadaran


sosial dan politik demi terwujudnya masyarakat yang demokratis,
harmonis dan dinamis.

12. Budaya dan adat Istiadat

Pengembangan budaya dan adat istiadat berpedoman pada falsafah


Gorontalo, yakni “Adat Bersendikan Syara, Syara Bersendikan
Kitabullah” dengan tetap memperhatikan pluralisme dan aktualitas
keseimbangan progresivitas serta ekspresif.
52
RPJPD Kabupaten Pohuwato 2009-2025

BAB V
PENUTUP

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)


Kabupaten Pohuwato Tahun 2009-2025 dimaksudkan untuk menjadi pedoman
makro dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) maupun rencana tahunan pemerintah Kabupaten dan Desa demi
tercapainya Kabupaten Pohuwato yang Maju, mandiri, dan Harmonis
Berlandaskan nilai-nilai Religius.
Komitmen dan partisipasi semua pihak diperlukan untuk mengawal dan
menyukseskan implementasi RPJPD ini demi peningkatan kesejahteraan dan
kualitas hidup masyarakat Pohuwato sekarang dan akan datang.

Anda mungkin juga menyukai