Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Negara berkewajiban menjamin hak-hak tertentu setiap warga, termasuk hak
untuk memperoleh pelayanan dasar dengan mutu standar tertentu. Kewajiban negara
tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pemerintah
Daerah mempunyai kewajiban untuk melaksanakan Urusan Pemerintah Wajib maupun
Pilihan.

Pelaksanaan urusan pemerintah daerah antara lain diwujudkan dalam dokumen


perencanaan dan anggaran pembangunan daerah. Perencanaan dan anggaran khusus
untuk urusan wajib yang berbasis pelayanan dasar, perlu mempedomani Standar
Pelayanan Minimal yang ditetapkan pemerintah.

Pemerintah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai instrumen


agar pelayanan dasar menjadi perhatian dan prioritas penyelenggaraan pemerintah
daerah. Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 (pasal 11 ayat 4) tentang penetapan dan
penerapan standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Pemerintah nomor 65 Tahun 2005
tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal telah mewajibkan setiap
Organisasi Perangkat Daerah untuk menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM)
sebagai salah satu acuan bagi pemerintahan di daerah untuk menyusun perencanaan
dan penganggaran penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
Sebagai sebuah dokumen resmi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), SPM OPD
mempunyai kedudukan yang strategis yaitu menjembatani antara perencanaan pada
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD), sebagai implementasi pelaksanaan strategis jangka menengah (RPJMD) daerah
dan Renstra OPD yang menjadi satu kesatuan untuk mendukung pencapaian Visi dan
Misi Daerah. SPM OPD disusun oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah
secara terpadu, partisipatif dan demokratis. SPM OPD digunakan sebagai dasar
penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Perangkat Daerah untuk penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan sebagai dasar pengusulan
program/kegiatan yang akan dibiayai APBD Propinsi dan APBN.
Dokumen SPM OPD pada dasarnya merupakan suatu proses pemikiran strategis
untuk menyikapi isu-isu yang berkembang dan mengimplementasikannya dalam program
dan kegiatan OPD. Kualitas dokumen SPM sangat ditentukan oleh kualitas program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga penyusunan Renja OPD sangat ditentukan
oleh kemampuan OPD dalam menyusun, mengorganisasikan, mengimplementasikan,
mengendalikan dan mengevaluasi capaian program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan
fungsi OPD.
Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Merupakan salah satu OPD yang
diwajibkan untuk melaksanakan pemerintahan urusan wajib berbasis pelayanan dasar
yang perlu mempedomani SPM yang ditetapkan pemerintah. Dalam prosesnya,
penerapan dan penyampaian SPM Dinas Sosial, Kepepndudukan dan Catatan Sipil
mengacu pada kerangka arahan yang telah dirumuskan oleh Pemerintah Pusat yang
dituangkan dalam Peraturan Menteri Sosial nomor 129 Tahun 2008 tentang petunjuk
teknis standar pelayanan minimal bidang sosial.

B. DASAR HUKUM
Landasan Hukum Penyusunan Rancangan Renja OPD Dinas Sosial,
Kependudukan dan Catatan Sipil adalah :

1) Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Penetapan dan Penerapan SPM;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan


Penerapan SPM;

3) Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah


Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4) Peraturan Menteri Sosial Reublik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008 Tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial;

5) Peraturan Menteri Sosial Reublik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman
Nomenklatur Dinas Sosial Daerah Provinsi dan Dinas Sosial Daerah Kabupaten/Kota;

6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar


Pelayanan Minimal;

7) Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018;

8) Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah;

9) Peraturan Gubernur Papua Nomor 59 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua.

C. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan Umum Pemerintah Provinsi Papua Periode Tahun 2013-2018, Dinas
Sosial terintegrasi pada Misi ke 3 (tiga) yaitu : Mewujudkan kualitas sumber daya manusia
Papua yang sehat, berprestasi dan berahklak mulia, pada tujuan 1 (satu) meningkatkan
layanan sosial Budaya dan keagamaan serta sasaran pokoknya adalah meningkatnya
layanan sosial yang berkualitas.

D. ARAH KEBIJAKAN

BAB II
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM
A. Jenis Pelayanan dasar
B. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Naasional
C. Target Pencapaian SPM Oleh Daerah
D. Realisasi
E. Anggaran
F. Dukungan Personil
G. Permasalahan dan Solusi

BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB IV
PENUTUP

Arah kebijakan Provinsi Papua merupakan fokus pembangunan setiap tahun selama
5 (lima) tahun. Pentahapan ini mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak
diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu. Penekanan fokus dalam setiap tahun
selama 5 (lima) tahun memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai visi, misi tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Fokus pembangunan Provinsi Papua dapat dilihat pada
gambar 6.1 sebagai berikut:
Gambar 6.2 Fokus Pembangunan Provinsi Papua 2013-2018

Fokuspembangunan setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun, akan menjadi pedoman


dalam perumusan prioritas dan sasaran pembangunan di Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD).
Berdasarkan fokus pembangunan tiap tahunnya disusunlah arah kebijakan yang
merupakan pedoman untuk mengarahkan perumusan strategi yang dipilih sehingga lebih
terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari tahun ke tahun selama 5 (lima) tahun.
Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai
dengan pengaturan pelaksanaannya.
Arah kebijakan pembangunan Papua selama lima tahun ditetapkan seperti pada
gambar sebagai berikut
Gambar 6.3 Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Papua :

Anda mungkin juga menyukai