Pekerjaan
PENINGKATAN JALAN SP. IR. SOEKARNO - LAURAN (NON TEMATIK)
Lokasi Pekerjaan
KAB. KEPULAUAN TANIMBAR
Pengguna Jasa
DINAS SUMBER DAYA AIR, BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI
Penyedia Jasa
CV. SAMY ABADI
Tahun Anggaran
2023
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN /
PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)
Pre Construction meeting (PCM) atau Rapat Persiapan Pelaksanaan adalah pertemuan antara PPK,
Penyedia Jasa Unsur Perencanaan dan unsur pengawasan yang dilakukan selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari setelah diterbitkannya SPMK guna membahas dan kemudian menyepakati bersama
berbagai hal sbb :
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan
2) Organisasi kerja Penyedia
3) Jadwal pelaksanaan Pekerjaan
4) Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan
5) Prosedur Instruksi Kerja
6) Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil
7) Penyusunan rencana pemeriksaan dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan
1. Informasi Pekerjaan
Nama Pekerjaan : Peningkatan Jalan Sp. Ir. Soekarno - Lauran (Non Tematik)
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Jangka Waktu Pelaksanaan : 150 (seratus lima puluh) hari kalender
Pengguna Jasa : Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi
Penyedia Jasa : CV. SAMY ABADI
Pembiayaan : APBD Kab. Kepulauan Tanimbar (DAK)
Lingkup Kegiatan : Pelaksanaan Pekerjaan Umum, Pekerjaan Tanah dan
Geosintetik, Perkerasan Berbutir, Perkerasan Asphalt, pekerjaan
struktur dan Pekerjaan Harian (dll).
Pelaksana
H. L. Malirafin
Ahli K3
Abdul Karim Biga, ST
A. Pelaksana :
Tugas Pelaksana adalah :
a. Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai.
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
d. Memotivasi seluruh stafnya agar bekerja sesuai dengan ketentuan dan sesuai dengan
tugasnya masing- masing.
e. Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada dilapangan.
f. Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul-usul perubahan desain dari lapangan
berdasarkan persetujuan pihak pemberi perintah kerja, sedemikian rupa sehingga tidak
menghambat kemajuan palaksanaan di lapangan.
g. Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai dengan dokumen kontrak.
B. Ahli K3 Konstruksi :
Tugas Ahli K3 Konstruksi adalah :
a. Membantu Kepala Pelaksana untuk menyelenggarakan K3 dilingkungan pekerjaan
b. Membuat laporan penerapan K3 di lapangan
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Paket : Peningkatan Jalan Sp. Ir. Soekarno - Lauran (Non Tematik)
Ruas Jalan : Sp. Ir. Soekarno - Lauran
Waktu Pelaksanaan : 120 Hari Kalender
Mulai Pekerjaan : 27-Jun-23
Akhir Pekerjaan : 24-Okt-23
No.
Juli Agustus September Oktober
Mata Uraian Sat Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga Bobot %
Pemb. 27-1 3-8 10-15 17-22 24-29 31-5 7-12 14-19 21-26 28-2 4-9 11-16 18-23 25-30 2-7 9-14 16-21 23-24
100
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi Ls 1,000 47.250.000,000 47.250.000,000 0,961 0,240 0,240 0,240 0,240
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls 1,000 16.750.000,000 16.750.000,000 0,341 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019
3.2.(2a Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian M3 1.500,000 311.470,050 467.205.069,430 9,501 2,375 2,375 2,375 2,375
)
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2 12.000,000 17.015,650 204.187.767,500 4,153 1,038 1,038 1,038 1,038
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 1.104,000 1.055.585,230 1.165.366.098,880 23,700 5,925 5,925 5,925 5,925 60
6.3(5a Laston Lapis Aus (AC-W C) Ton 1.262,700 1.922.992,520 2.428.162.658,150 49,381 9,876 9,876 9,876 9,876 9,876 40
)
6.3.(8) Bahan anti pengelupasan Kg 378,810 113.300,000 42.919.173,000 0,873 0,175 0,175 0,175 0,175 0,175
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (8) Beton , fc’15 Mpa M3 75,000 2.091.739,700 156.880.477,790 3,190 1,063 1,063 1,063
20
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2 943,650 213.454,350 201.426.198,400 4,096 2,048 2,048
Nama Paket : Peningkatan Jalan Sp. Ir. Soekarno - Lauran (Non Tematik)
Ruas Jalan : Sp. Ir. Soekarno - Lauran
Waktu Pelaksanaan : 120 Hari Kalender
Mulai Pekerjaan : 27-Jun-23
Akhir Pekerjaan : 24-Okt-23
27-2 3-9 10-16 17-23 24-30 31-6 7-13 14-20 21-27 28-3 4-10 11-17 18-24 25-1 2-8 9-15 16-22 23-24
1 Pelaksana
3 Ahli K3 Konstruksi
JADWAL MOBILISASI PERALATAN
Nama Paket : Peningkatan Jalan Sp. Ir. Soekarno - Lauran (Non Tematik)
Ruas Jalan : Sp. Ir. Soekarno - Lauran
Waktu Pelaksanaan : 120 Hari Kalender
Mulai Pekerjaan : 27-Jun-23
Akhir Pekerjaan : 24-Okt -23
1 3-8 10-15 17-22 24-29 31-5 7-12 14-19 21-26 28-2 4-9 11-16 18-23 25-30 2-7 9-14 16-21 23-24
1 Dump Truck
Motor Grader
2
Vibrator Roler
3
Water Tanker
4
Wheel Loader
5
Compresor
6
Aspal Sprayer
7
AMP
8
Finisher Pneumatic
10
Tyre Roller
11
Genset
12
JADWAL MOBILISASI BAHAN
Nama Paket : Peningkatan Jalan Sp. Ir. Soekarno - Lauran (Non Tematik)
Ruas Jalan : Sp. Ir. Soekarno - Lauran
Waktu Pelaksanaan : 120 Hari Kalender
Mulai Pekerjaan : 27-Jun-23
Akhir Pekerjaan : 24-Okt-23
27-2 3-9 10-16 17-23 24-30 31-6 7-13 14-20 21-27 28-3 4-10 11-17 18-24 25-1 2-8 9-15 16-22 23-24
1 Timbunan Pilihan
2 Agregat Klas A
3 Aspal
4 Kerosene
5 Agregat 5/10 dan 10/15 (Batu Pecah)
6 Abu Batu
7 Semen
8 Pasir
9 Cat Marka
4. TATA CARA PENGATURAN PEKERJAAN
1. Request dan Approval dalam rangka of work.
Permohonan untuk malaksanakan pekerjaan diajukan secara tertulis oleh penyedia jasa
sebelum pekerjaan dimulai, dan setelah disetujui secara tertulis oleh Direksi teknik baru
pekerjaan dilaksanakan, ini berarti bahwa administrasi reguest harus disiapkan terlebih dahulu
sebelum suatu kegiatan dimulai.
Secara garis besar metoda pelaksanaan kami uraikan menjadi 2 bagian sebagai berikut :
- Pekerjaan Persiapan
- Pelaksanaan Pekerjaan Major item kontrak.
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan meliputi :
1. Survey lapangan
Survey lapangan dilaksanakan pada awal pelaksanaan pekerjaan, untuk mendapatkan
situasi dan keadaan lapangan.
2. Penghitungan MC 0
Dimaksudkan untuk mengetahui jenis pekerjaan dan volume actual lapangan.
3. Pengukuran tapak (“Seeting Out”)
Hasil pengukuran tapak akan memperlihatkan dengan jelas :
- Batas-batas tapak
- Kuantitas yang dikerjakan.
4. Penyediaan barak kerja dan penerangan yang memadai
5. Pengamanan lokasi kerja
6. Mobilisasi Peralatan
Pekerjaan persiapan lapangan di atas di mulai setelah Penyedia Jasa mendapat ijin dari
Pelaksana kegiatan untuk memasuki lapangan.
Selain itu, yang termasuk dalam lingkup pekerjaan persiapan dan dilakukan selama
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan sebelum penyerahan pekerjaan antara lain :
1. Pembuatan foto-foto dan laporan pelaksanaan
2. Kebersihan / keleluasan lapangan, keselamatan dan kesehatan kerja (K-3)
3. Penyimpanan barang-barang, material dan barang contoh (sampel).
4. Pengujian mutu hasil pekerjaan.
- Estimasi volume pekerjaan untuk Pekerjaan Peningkatan Jalan Sp. Ir. Soekarno - Lauran
(Non Tematik).
Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan item pekerjaan diatas kami uraikan sebagai berikut :
A. UMUM
Pekerjaan ini berlokasi di Saumlaki, dengan waktu pelaksanaan selama 150 (seratus lima puluh) hari
kalender.
1. Mobilisasi
Setelah diadakannya pendatangan Kontrak atau diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai
Kerja), kegiatan mobilisasi dapat dilaksanakan dengan periode 30 (tiga puluh) hari kalender.
Untuk saumlaki yang batu pecahnya harus didatangkan dari luar maka pengadaan bahan yang
agak lama bisa memperpancang mobilisasi sampai dengan 40 (Empat puluh) hari kalender.
Program mobilisasi disusun pada periode mobilisasi atau segera setelah rapat pra
pelaksanaan (Pre Constructrion Meeting) meliputi peralatan utama dan personel. Mobilisasi
personel, peralatan berat. Waktu yang telah direncanakan yaitu selama kurang lebih maksimal
40 (Empat puluh) hari kalender.
2. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Peralatan – tama dilakukan survey awal sekaligus dokumentasi 0 % bersama-sama dengan
konsultan dan direksi lapangan. Dalam survey awal ini akan diketahui kondisi excisting dan
kemudian dipasang patok – patok STA di tepi jalan tiap 25 m sebagai pedoman atau acuan.
Selain itu Penyedia Jasa harus mengadakan inverentarisir lapangan yang sesuai dengan
gambar rencana / desain.
Setelah kondisi excisting diketahui, maka dapat diketahui lokasi mana yang perlu diturunkan
ataupun dinaikan grade untuk memenuhi kelayakan.
3. PENGENDALIAN MUTU
Agar pengendalian mutu dilapangan dapat terpenuhi maka untuk pekerjaan perkerasan
berbutir, maka material yang akan digunakan harus terlebih dahulu melalui test gradasi, dan
test kepadatan optimal atau yang ditentukan seusai dengan kontrak. Untuk pekerjaan
perkerasan Aspal material yang digunakan haruslah sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan.
4. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Sebelum melalui pekerjaan jalan, terlebih dahulu surveyor melakukan pengukuran untuk
mendapatkan kondisi awal atau excisting jalan. Untuk grade yang terlalu tinggi maka perlu
diturunkan untuk memenuhi standar kelandaian. Penurunan grade dapat dilakukan dengan
penggalian daerah yang mempunyai elevasi tinggi atau dengan menimbun daerah yang
mempunyai elevasi rendah.
Untuk pekerjaan tanah yang mepliputi pemebntukan badan jalan perkerasan berbutir dapat
dilaksanakan dalam waktu bersamaan, sedangkan pekerjaan aspal dilaksanakan setelah
perkerasan berbutir selesai dilaksanakan.
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau
permukaan jalan kerikil lama atau penghamparan lapis pondasi agregat, Lapis pondasi jalan tanpa
penutup aspal, Lapis pondasi semen tanah atau Lapis pondasi beraspal di daerah jalur lalu lintas
(termasuk jalur tempat perhentian dan persimpangan) yang tidak ditetapkan sebagai Pekerjaan
Pengembalian Kondisi dan di daerah bahu jalan baru yang bukan di atas timbunan baru akibat
pelebaran lajur lalu lintas.
Pelaksanaan Pekerjaan :
Motor Grader meratakan/membentuk permukaan sesuai dengan kelandaian yang dipersyaratkan
dan apabila dalam pembentukan permukaan jalan masih diperlukan material untuk membentuk
kelandaian maka dapat ditambahkan material timbunan biasa atau yang sesuai dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan.
Permukaan yang telah terbentuk kemudian dipadatkan dengan menggunakan Vibratory Roller.
Untuk mendapatkan kepadatan yang diinginkan maka pada waktu pemadatan, permukaan jalan
dapat disiram dengan air untuk mendapatkan kadar air optimum dengan menggunakan alat
Water Tank.
Peralatan yang digunakan adalah :
- Motor Grader
- Vibrator Roller
- Water Tank
Tenaga Kerja :
- 1 (orang) mandor
- 2 (orang) pekerja
Pelaksanaan Pekerjaan :
Menyiapkan material dan melakukan pengujian terhadap material yang digunakan.
Material yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan kemudian dilakukan pencampuran sesuai
dengan gradasi sesuai dengan Job Mix Desain.
Material yang telah disiapkan dimuat kedalam Dump Truck dengan menggunakan alat Wheel
Loader dan diangkut ke lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan alat Dump Truck,
selama proses pengangkutan material dilindungi dari hujan untuk mempertahankan kadar air
material
Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader. Setiap lapis harus dihampar pada
ketebalan yang merata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang
disyaratkan. Penghamparan dan pembentuk haruslah dengan metode yang disetujui yang tidak
meyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan halus sehingga gradasi material yang
baik dapat dipertahankan.
Segera setelah pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh dengan alat
pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hingga kepadatan
paling sedikit 100 % dari kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) seperti yang
ditentukan dalam spesifikasi. Penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit
demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber”super elevasi”,
penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian
yang lebih tinggi. Penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang
dan lapis tersebut terpadatkan secara merata. Proses pemadatan/penggilasan dengan
menggunkan alat Vibrator Roller.
Selama pemadatan untuk menjaga kadar air optimum dilakukan penyiraman dengan
menggunakan alat Water Tank sehingga mendapatkan kepadatan maksimum.
d) Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin
diperiksa, mengunakan SNI 2827 : 200803-2827-1992. Pengujian harus
dilakukan sampai seluruh kedalaman lapis tersebut pada lokasi yang
ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi tidak boleh berselang lebih dari 200
m.
Pelaksanaan Pekerjaan:
Permukaan yang akan dilapisi dengan Lapis Resap Pengikat atau Lapis Perekat dibersihkan
dengan cara penyempotan permukaan dengan menggunakan alat Kompressor sehingga
permukaan bersih dan atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Material yang telah disiapkan dan disetujui Direksi Pekerjaan dimasukkan kedalam alat Asphal
Spayer untuk didistribusikan atau disemprotkan pada permukaan yang telah ditentukan pada
suhu bahan yang telah ditentukan dalam spesifikasi.
Asphal Sprayer ditarik dengan menggunakan Dump Truck dengan kecepatan yang rendah
sedemikian rupa sehingga penyemprotan dapat dilaksanakan dengan merata dan sesuai
persyaratan yang ditentukan.
Peralatan yang digunakan adalah ;
- Asphal Sprayer
- Dump Truck
- Compressor
Tenaga Kerja :
- 1 (orang) mandor
- 2 (orang) pekerja
2) Ketentuan Kepadatan
3–4 98,1 95
98 5 98,3 94,9
>6 98,5 94,8
3–4 97,1 94
97 5 97,3 93,9
>6 97,5 93,8
3) Jumlah Pengambilan Benda Uji Campuran beraspal
a) Pengambilan Benda Uji Campuran beraspal
Pengambilan benda uji umumnya dilakukan di instalasi pencampuran aspal,
tetapi Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan pengambilan benda uji di
lokasi penghamparan bilamana terjadi segregasi yang berlebihan selama
pengangkutan dan penghamparan campuran beraspal.
b) Pengendalian Proses
Frekwensi minimum pengujian yang diperlukan dari Penyedia Jasa untuk
maksud pengendalian proses harus seperti yang ditunjukkan dalam
Tabel
6.3.7.(2) di bawah ini atau sampai dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa yang mengoperasikan rencana jaminan mutu produksi yang
disetujui, berdasarkan data statistik dan yang mencapai suatu tingkat
tinggi dari pemenuhan terhadap ketentuan-ketentuan spesifikasi dapat
meminta persetujuan dari Direksi Pekerjaan untuk pengurangan jumlah
pengujian yang dilaksanakan.
Contoh yang diambil dari penghamparan campuran beraspal setiap hari
harus dengan cara yang diuraikan di atas dan dengan frekuensi yang
diperintahkan dalam Pasal 6.3.7.(3) dan 6.3.7.(4). Enam cetakan Marshall
harus dibuat dari setiap contoh. Benda uji harus dipadatkan pada temperatur
yang disyaratkan dalam Tabel 6.3.5.(1) dan dalam jumlah tumbukan yang
disyaratkan dalam Tabel 6.3.3.(1). Kepadatan benda uji rata-rata (Gmb)
dari semua cetakan Marshall yang dibuat setiap hari akan menjadi
Kepadatan Marshall Harian. Direksi Pekerjaan harus memerintahkan
Penyedia Jasa untuk mengulangi proses campuran rancangan dengan
biaya Penyedia Jasa sendiri bilamana Kepadatan Marshall Harian rata-
rata dari setiap produksi selama empat hari berturut-turut berbeda lebih 1 %
dari Kepadatan Standar Kerja (JSD).
Untuk mengurangi kuantitas bahan terhadap resiko dari setiap rangkaian
pengujian, Penyedia Jasa dapat memilih untuk mengambil contoh di atas
ruas yang lebih panjang (yaitu, pada suatu frekuensi yang lebih besar) dari
yang diperlukan dalam Tabel 6.3.7.(2).
Penyedia Jasa harus menyediakan mesin bor pengambil benda uji inti (core)
yang mampu memotong benda uji inti berdiameter 4” maupun 6” pada
lapisan beraspal yang telah selesai dikerjakan. Benda uji inti tidak boleh
digunakan untuk pengujian ekstraksi. Uji ektraksi harus dilakukan
menggunakan benda uji campuran beraspal gembur yang ambil di belakang
mesin penghampar.
Campuran :
- Suhu di AMP dan suhu saat sampai di lapangan Setiap batch dan pengiriman
- Gradasi dan kadar aspal Setiap 200 ton (min. 2 pengujian
per hari)
- Kepadatan, stabilitas, kelelehan, Marshall Quo- Setiap 200 ton (min. 2 pengujian
Bahan dan Pengujian Frekwensi pengujian
tient, rongga dalam campuran pd. 75 tumbukan per hari)
- Rongga dalam campuran pd. Kepadatan Membal Setiap 3.000 ton
- Campuran Rancangan (Mix Design) Marshall Setiap perubahan agregat/rancangan
Lapisan yang dihampar :
- Benda uji inti (core) berdiameter 4” untuk parti- 3 benda uji duplo untuk setiap 200
kel ukuran maksimum 1” dan 6” untuk partikel m panjang dan kelipatannya. Untuk
ukuran di atas 1”, baik untuk pemeriksaan pema- sisa panjang segmen < 200 m,
datan maupun tebal lapisan : jumlah benda uji ditentukan sebagai
3
sisa panjang segmen.
Toleransi Pelaksanaan :
- Elevasi permukaan, untuk penampang melintang Paling sedikit 3 titik yang diukur
dari setiap jalur lalu lintas. melintang pada paling sedikit setiap
12,5 meter memanjang sepanjang
jalan tersebut.
F. PENUTUP
Demikian uraian singkat sebagai usulan metode pelaksanaan pekerjaan serta Pengendalian Mutu
pada Pekerjaan Peningkatan Jalan Sp. Ir. Soekarno - Lauran (Non Tematik)
Dengan uraian singkat yang tersebut diatas, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas
tentang pekerjaan yang akan dilakukan pada pekerjaan ini.
6. PENYUSUNAN RENCANA PEMERIKSAAN LAPANGAN
a. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak, setelah penerbitan SPMK. Direksi Teknik bersama-
sama Panitia Peneliti Pelaksana Kontrak dan Penyedia Jasa melaksanakan pemeriksaan
lapangan bersama dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan
untuk setiap rencana mata pembayaran guna menetapkan kuantitas awal.
b. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam
pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi kontrak, maka harus dituangkan dalam
bentuk Amandemen Kontrak.
c. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran periode
pelaksanaan kontrak harus dilakukan oleh Direksi teknik dan penyedia Jasa.