BAB I
PENDAHULUAN
.
RPJMD NTT 20189-2023 merupakan pencapaian tahun tahapan ke-empat
atau tahun periode terakhir RPJPD NTT 2005-2025. dan secara politis menjadi
dokumen yang menjabarkan Visi Gubernur terpilih, Viktor Bungtilu Laiskodat dan
Josef A. Nae Soi yang dilantik tanggal 5 September 2018, yaitu “NTT BANGKIT
MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEJAHTERA DALAM BINGKAI NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA”. Sebagai dokumen perencanaan
pembangunan daerah, RPJMD 2018-2023 akan menjadi acuan dalam penyusunan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Rencana Strategis Perangkat Daerah
(Renstra PD) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) sesuai amanat
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Spirit dalam
RPJMD 2018-2023 sesuai dengan karakter kepemimpinan Gubernur dan Wakil
Gubernur, yakni berorientasi kuat pada restorasi pembangunan untuk menciptakan
lompatan besar (great leap), mengingat posisi NTT saat ini berada di urutan
terbelakang dalam berbagai indikator kunci pembangunan, terutama kemiskinan dan
derajat kualitas manusia yang tercermin dalam Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Sebagai contoh, angka kemiskinan NTT pada 2018 adalah 21,38% jauh
lebih tinggi dibanding dengan rata-rata nasional yang telah turun menjadi satu digit
9,83%. Demikian pula, IPM NTT adalah 63,73 lebih rendah dari rata-rata Indonesia
70,81.
Berdasarkan ketertinggalan tersebut, asumsi-asumsi makro lima tahun ke
depan dipatok lebih tinggi dibanding periode sebelumnya dengan meletakkan
pembangunan NTT ke depan sebagai “provinsi bercirikan kepulauan”, dimana luas
laut empat kali luas daratan, garis pantai yang panjang serta potensi laut, pesisir dan
pulau-pulau yang kaya dengan sumberdaya. Orientasi pembangunan daerah
NTT Bangkit, NTT Sejahtera
Rancangan Awal RPJMD Provinsi NTT 2018-2023 |I-4
kepulauan berbasis pada, pertama, “ekonomi biru” yang berbasis komoditas unggulan
perikanan dan kelautan, seperti garam, rumput laut dan budidaya perikanan serta
industri pengolahan hasil-hasil perikanan; kedua, “ekonomi hijau” yang
mengandalkan komoditas marungga, jagung, ternak sapi serta industri pakan ternak
dan unggas. Ketiga, pembangunan sektor pariwisata sebagai “penggerak ekonomi”
NTT dengan mengandalkan NTT sebagai ring of beauty. Keempat, posisi geopolitik
dan geoekonomi NTT sebagai daerah perbatasan di bagian Selatan Indonesia yang
berpeluang memanfaatkan posisi strategis untuk menjalin hubungan dagang Selatan-
Selatan dengan Timor Leste, Australia, New Zealand dan negara-negara Pasifikc
lainnya.
PadaDalam lingkungan strategis tersebut, dalam, doklumen RPJMD NTT
2018-2023 didesain suatu perubahan yang lebih optimis dan prospektif agar dapat
menjangkau NTT yang lebih maju, mandiri, adil, makmur dan bermartabat sebagai
tujuan akhir RPJPD NTT.
18. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2);
19.
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
23. Per aturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2005-2025, (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008
Nomor 001, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
0011);
24. Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur;
25. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 4 Tahun 2017 tentang
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2017-2037.
Nusa Tenggara, RPJPD Provinsi Tahun 2005-2025 dan Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Tahun 2010-2030;
2. Menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah
(Renstra PD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD);
3. Menjadi acuan sinergi pembangunan pusat dan daerah, sinergi dengan
Kabupaten/Kota, investasi swasta, lembaga internasional dan partisipasi
masyarakat.
Gambar 1.1
Bagan Alur Huabungan RPJMD Dengan Dokumen Rencana Lainnya
Gambar 1.2
Habungan RPJMD Dengan Dokumen RTRWP