Anda di halaman 1dari 25

JULIUS INNOSENSIUS BEON (1810010047)

HENDRIKUS DARMAYANTO (1810010023)

(III/A)
EKONOMI PEMBANGUNAN
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
Perekonomian era Presiden Soeharto (12 Maret 1966 – 21 Mei 1998)

fokus kebijakan:
1. Kebijakan "Dekontrol",
2. Disiplin fiskal & anggaran
berimbang.
Dampak:
3. Kebijakan moneter
sebagai pengendali uang
1. Inflasi turun dari 635,3%
beredar
(1966), menjadi 112,2%
4. Memulihkan neraca
(1967), dan 85,1% (1968),
pembayaran
hingga 9,9% (1969).

2. Kenaikan uang beredar


berkurang dari 763%
(1966), menjadi 132%
(1967),
hingga 121% (1968).
*Utang :Rp. 551,4
Triliun (1998)
*Rasio Utang :
57,7%
PROGRAM PRESIDEN SOEHARTO
REPELITA 1 (1969–1974)

DAMPAK

FOKUS KEBIJAKAN

1. MONETER,
FISKAL &
PERBANKAN

2. PEMBANGUNAN
REPELITA II (1974–1979)
DAMPAK

FOKUS
KEBIJAKAN
1. MONETER,
FISKAL &
PERBANKAN

2.PEMBANGUNAN
REPELITA III (1979–1984)

DAMPAK

FOKUS KEBIJAKAN
1. MONETER,
FISKAL &
PERBANKAN
2. PEMBANGUNAN
3. REFORMASI
PERPAJAKAN
REPELITA IV (1984–1989) DAMPAK

FOKUS KEBIJAKAN
1. MONETER,
FISKAL &
PERBANKAN
2. PEMBANGUNAN
REPELITA V (1989-1994)

DAMPAK

FOKUS KEBIJAKAN
1. MONETER,
FISKAL &
PERBANKAN
2. DEREGULASI
PERDAGANGAN &
INVESTASI
MENJELANG KRISIS:
1. 14 Mei 1997
Krisis Asia bermula. Mata uang Thailand, Baht tertekan.
Cadangan devisa Thailand terkuras US$ 10 miliar hanya dalam sehari.
2. 30 Mei 1997
Bank Dunia menyebut indicator makro ekonomi Indonesia dalam
EKONOMI MENJELANG KRISIS keadaan baik.
•Pertumbuhan Ekonomi 3. 2 Juli 1997
Thailand mengubah kebijakan kurs menjadi mengambang bebas.
Sejak akhir dasawarsa 1990-an, ekonomi Mata uang Baht mengalami depresiasi hingga 30%.
tumbuh rata-rata diatas 7% per tahun. 4. 14 Agustus 1997
•Inflasi Mata uang rupiah ikut tertekan. Indonesia pun mengubah kebijakan
kurs menjadi mengambang (floating system) guna menyelamatkan
Sejak awal 1990-an, inflasi rata-rata 9% per kurs rupiah.
tahun dan menurun menjadi 6% pada 1996. 5. 31 Oktober 1997
*Ekspor Letter of intent (Lol) dengan IMF pertama ditandatangani.
IMF berkomitmen member bantuan dana US$ 43 miliar.
Selama 1990-1996, nilai ekspor tumbuh rata- 6. 16 Januari 1998
rata 14% per tahun. Presiden Soeharto menandatangani Lol II IMF. Rupiah melemah
menjadi Rp 8.450 dan terus merosot hingga Rp 16.650 per dolar AS
*Cadangan Devisa pada 17 Juni 1998.
10 bulan menjelang krisis, cadangan devisa 7. 26 Januari 1998
meningkat 38% menjadi US$ 28 miliar. Pemerintah mengeluarkan blanket guarantee atau penjaminan penuh
dana nasabah perbankan.
*IHSG 7. 13-14 Mei 1998
Pasar modal bergairah, IHSG cenderung Gejolak dan kerusuhan sosial memuncak, terjadi kerusuhan besar di
Jakarta dan beberapa kota besar lain di Indonesia.
meningkat. 8. 19 Mei 1998
514 (1995), 637 (1996), dan 720 (Juli 1997) BCA di-rush oleh nasabah. Pemerintah mengambilalih pada 28 Mei
1998.
Perekonomian era Presiden B. J. Habibie (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)

FOKUS KEBIJAKAN, REFORMASI


EKONOMI
1. INDEPENDENSI KEBIJAKAN MONETER
2. RESTRUKTURISASI PERBANKAN

3. KONSOLIDASI FISKAL

4. PENYEHATAN KORPORASI

5. PENETAPAN DESENTRALISASI FISKAL

DAMPAK:
1. Inflasi menurun dari 11,1 % (1997),
77,6% (1998), menjadi 2% (1999)
2. Kurs Rupiah menguat dari Rp. 16.650
(juni 1998) menjadi Rp. 7.000
(November 1998).
3. Pertumbuhan ekonomi membaik dari
- 13% (1998) menjadi 2% (1999)
* Utang : Rp.938,8 Triliun (1999)

* Rasio Utang : 85,4%


Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid (20 Oktober 1999-23 Juli 2001)
*Utang Rp.1.271,4 Triliun (2001)

*Rasio Utang : 77,2%


Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid (20 Oktober 1999-23 Juli 2001)
*Utang : Rp.1.298 Triliun (2004)

*Rasio Utang : 56,6%


Perekonomian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2014)

KEBIJAKAN HARGA BBM


*Utang :
Rp.2.608,8 Triliun
(2014)

*Ratio Utang :
24,7%
BERTAHAN DI MASA KRISIS
Perekonomian era Presiden Joko Widodo
(20 Oktober 2014 – Sekarang)
*Utang : Rp.
4.680,19 Triliun
(Agutus)

*Rasio Utang :
29.80%
PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRANSTRUKTUR

Anda mungkin juga menyukai