Anda di halaman 1dari 20

TUGAS EKONOMI MONETER – MANAJAMEN 2019 B

“ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008,

DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA ANALISA KEBIAJAKAN MONETER


PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA”

Dosen Pengampu : Ibu Ika Diyah Candra Arifah,SE., M.Comm

Disusun oleh :
1. Sherly Regita Cahyani (19080574010)
2. Noor Firika (19080574019)
3. Marisyah Dwi Ambarsari (19080574049)
4. Vinka Noerviana (19080574053)
5. Fahendra Akbar Noor P (19080574125)
6. M. Danang Mahardhika (19080574139)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan


pada kondisi ekonomi dari periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi dapat
diukur melalui perbandingan Gross National Product (GNP) atau Produk Domestik
Bruto (PDB) periode sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi
acuan kesejahteraan masyarakat, semakin meningkat pertumbuhan ekonomi suatu
negara semakin sejahtera masyarakatnya. Oleh karena itu pemerintah Indonesia
melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara
Indonesia. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi salah
satunya krisis keuangan atau krisis moneter.
Indonesia yang menganut sistem perekonomian terbuka dapat terkena
dampak saat terjadi krisis keuangan dalam perekonomian dunia. Hal ini dapat
dilihat ketika terjadi resesi ekonomi pada tahun 1998 dan 2008 dimana pada tahun
1997 terjadi krisis nilai tukar di Asia yang kemudian pada tahun 1998 berdampak
pada nilai tukar Rupiah dan perekonomian Indonesia resesi pada tahun 1998
menjadi sejarah resesi terburuk yang pernah terjadi di Indonesia. Pada 2008 terjadi
krisis ekonomi global yang bermula dari bangkrutnya lembaga keuangan di
Amerika Serikat yang menyebabkan lemahnya volume perdagangan dunia sehingga
berdampak kepada perusahaan dan nilai ekspor yang ada di Indonesia.
Pada tahun 2020 Indonesia kembali terancam memasuki jurang resesi
kembali akibat dari munculnya pandemic COVID-19 yang melemahkan berbagai
sektor. Yang dimana kondisi saat ini sangat mempengaruhi jalannya ekspor dan
impor, dan menghambat investasi asing yang masuk dari luar, pemutusan hubungan
kerja secara besar – besaran juga mulai dilakukan perusahaan dan diperkirakan
jumlah pengangguran pada tahun depan akan meningkat pesat, proses operasional
perusahaan juga terhambat karena anggaran dana yang menipis serta sulitnya
mendapat bahan baku. Dibutuhkan kebijakan ekonomi yang tepat untuk
menghadapi krisis keuangan yang mungkin terjadi agar resesi pada tahun 1998 tidak
2
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
terjadi di tahun 2020. Salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah
kebijakan moneter.
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan bank sentral untuk
mengontrol dan menjaga stabilitas keuangan. Terdapat berbagai kebijakan moneter
yang dapat dilakukan pemerintah sesuai dengan kondisi negara, kebijakan yang
diambil pada tahun 1998 tentu berbeda dengan kebijakan yang diambil pada tahun
2008 atau 2020. Dalam essay ini kami memaparkan perbedaan resesi pada tahun
1998, 2008, dan 2020 serta kebijakan – kebijakan yang diambil pemerintah dengan
harapan agar pembaca dapat lebih memahami dan membedakan faktor penyebab
terjadinya resesi dan implementasi kebijakannya.

3
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
BAB II
PEMBAHASAN

• Kronologi Terjadinya Krisis Moneter Pada Tahun 1998 di Indonesia

Yaitu dimana resesi 1998 disebabkan bukan hanya karena perekonomian


namun jugaa karena politik yang terjadi di negara Indonesia, kemudian resesi
ekonomi yang terjadi berlanjut menjadi krisis sosial yang dimana krisis sosial ini
berkelanjutan menjadi krisis politik yang akhirnya adanya demonstrasi dan
penjarahan besar-besaran pada tahun 1998 dan krisis politik ini menyebabkan
Presiden Soeharto harus lengser dari jabatannya sebagai Presiden. Dan dimana pada
sisi penawaran, nilai rupiah saat itu mempengaruhi utang luar negeri Indonesia yang
berbentuk valuta asing, yaitu baik dari utang pemerintah, BUMN, ataupun yang
dimiliki perusahaan swasta.
Dan pada tahun 1998, Indonesia tercatat sebagai pemilik krisis ekonomi
terparah yang ada di Asia Tenggara, yang dimana pada Maret 1998, Indonesia
memiliki total utang luar negeri yang mencapai 138 Miliar Dollar AS, yang
diantaranya sebesar 72,5 Miliar Dollar AS adalah utang luar negeri yang dimiliki
oleh perusahaan swasta yang dimana dua pertiga dari nilai tersebut adalah utang
jangka pendek, dan 20 Miliar Dollar AS sisanya memiliki jangka jatuh tempo dalam
tahun 1998. Dan pada masa itu, Indonesia hanya memiliki cadangan devisa sebesar
14,44 Miliar Dollar AS. Dampak yang disebabkan oleh adanya krisis politik ini
adalah naiknya nilai rupiah pada 1997 dari Rp. 4.850/Dollar AS menjadi Rp.
17.000/Dollar AS pada Januari 1998.
Tak hanya utang luar negeri yang membengkak, namun pada saat itu juga
banyak perusahaan yang bangkrut akibat adanya resesi ekonomi. Tak hanya
perusahaan kecil, namun perusahaan besar juga terkena dampak dari resesi ini
sehingga mereka mengalami kebangkrutan, dan hal tersebut terjadi kepada 70%
perusahaan yang ada di Indonesia. Yang dimana perusahaan yang paling terkena
dampaknya adalah perusahaan di bidang manufaktur, konstruksi hingga perbankan.
Dan hal ini menyebabkan adanya PHK besar-besaran.

4
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
Dan hal ini juga harus kita sadari bahwa resesi ekonomi juga membawa
dampak yang sangat besar bagi negara Indonesia, yang dimana saat dilakukannya
PHK besar-besaran hal tersebut akan mengakibatkan tingginya angka
pengangguran di Indonesia, dan akan menyebabkan tingkat kemiskinan negara
Indonesia menjadi meningkat sekitar 50% dari jumlah penduduk yang ada di
Indonesia. Dan akibat dari PHK ini juga yaitu adanya kenaikan harga barang dengan
sangat cepat. Pada saat itu, pendapatan per kapita yang dimiliki oleh negara
Indonesia yaitu sebesar 1.155 Dollar per kapita pada tahun 1996, sedangkan pada
tahun 1997 pendatan per kapita negara Indonesia sebesar 1.088 Dollar per kapita,
dan pada tahun 1998 pendapatan per kapita turun drastis hingga sebesar 610 Dollar
per kapita. Dan pada tahun 1999, sebagian dari penduduk Indonesia tercatat dalam
ILO sebagai penduduk dengan konsisi sangat miskin jika perekonomian Indonesia
tidak segera membaik.
Pada saat itu, pasar modal di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada
di titik terendah yaitu di angka 292,12 poin. Sedangkan, kapitalisasi pasar ikut
menurun dari angka Rp. 226 Triliun menjadi Rp. 196 Triliun yang terjadi pada Juli
1998. Dan akibat adanya krisis ini, suku bunga pada Sertifikat Bank Indonesia dan
Surat Berharga Pasar Uang ikut naik masing-masing menjadi 70,8% dan 60%.
Pemerintahan hanya bergantung pada sektor ekspor, namun sektor ekspor ternyata
turut terpuruk dalam kondisi ini .
Adapula suatu kebijakan yang dilakukan pada krisis moneter pada saat itu,
yaitu dimana globalisasi yang ada di pasar dunia akan semakin membawa dampak
besar pada konsekuensi liberisasi yang terjadi pada pasar Internasional. Dan dimana
hal ini juga menyulitkan adanya pengendalian sistem moneter terhadap tekanan
yang terjadi pada perekonomian dunia. Pada saat itu perekonomian negara-negara
lain seperti Amerika Latin, Eropa Timur dan Asia, turut serta menentukan proses
pembentukan harga yang didalamnya termasuk nilai tukar mata uang, tingkat suku
bunga, indeks saham serta harga komoditas. Dan kebijakan moneter yang dilakukan
pemerintah pada periode saat itu akan diarahkan guna menahan spekulasi pada
valuta asing sekaligung bertujuan untuk menjaga cadangan devisa, mengingat
cadangan devisa yang dimiliki oleh Indonesia sudah sangat kecil.

5
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
Dampak Yang Di Hadapi Indonesia Atas Krisis Keuangan Global Tahun 1998
a. Banyak Perusahaan Bangkrut
Dampak yang paling parah atas terjadinya resesi pada tahun 1998
adalah banyaknya perusahaan yang mengalai kebangkrutan. Hampir ratusan
perusahaan mengalaminya sehingga perusahaan mengambil keputusan untuk
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) . Maka dari itu penggangguran
sangat melesat daripada tahun sebelumnya. Hal ini mengakibatkan angka
kemiskinan sangat drastic meningkatnya. Serta banyak orang yang
memanfaatkan momen ini dengan meninggikan harga bahan pokok.
b. Hutang dengan luar negeri sangat besar
Turunnya rupiah secara luar biasa mengakibatkan pasar uang dan modal
juga ikut turun. Dan mengakibatkan Bank nasional sedang dalam kesulitan
dan peringkat internasional berada di level paling bawah.
c. Pasar modal sangat kesulitan
Pada pasar modal indeks harga saham gabungan sangat menurun hingga
pada titik yang terendah. Dan sedangkan pada pasar uang, saat dinaikkannya
suku bunga sertifikat bank Indonesia dan surat berharga pasar uang. Hal ini
bank sangat kesusahan untuk menjalankan fungsinya sebagai pemasuk dana.
Di saat berharap dari segi ekspor dapat menjadi penyelamat ternyata sama
saja,samasama terpuruknya. Selama periode januari sampai akhir tahun 1998 ekspor
migas sangat anjlok 34,1 persen dibandingkan dengan tahun 1997, dan sementara
ekspor nonmigas hanya berkembang 5,36 persen.

• Kronologi Terjadinya Krisis Moneter Pada Tahun 2008 di Indonesia


Krisis ekonomi yang dialami oleh negara Indonesia pada tahun 2008
merupakan dampak dari krisis perekonomian yang dialami oleh negara Amerika
Serikat pada pertengahan tahun 2007. Berawal dari perusahaan kredit perumahan
(Subprime mortgage) di AS memberikan sejumlah pinjaman kepada debitor yang
memiliki sejarah kredit yang buruk atau bahkan belum memiliki sejarah kredit sama
sekali, sehingga kegiatan ini menjadi transaksi berisiko tinggi. Lalu ketika terjadi
perubahan arah kebijakan monter di AS hingga menjadi ketat dan terjadi peningkatan

6
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
suku bunga secara terus-menerus hingga tahun 2006. Kebijakan tersebut menjadikan
banyaknya debitur yang mengalami gagal bayar. Dan yang menjadi titik puncak
permasalahan adalah peristiwa tersebut diiringi dengan merosotnya harga rumah di
AS. Sehingga banyak investor dan lembaga yang ikut terlibat dalam transaksi
peminjaman terancam mengalami kebangkrutan. Dengan adanya peristiwa tersebut,
harga saham di pasar AS mengalami penurunan yang signifikan dan banyak harga
komoditas yang jatuh. Dampak dari krisis perekonomian tersebut baru dapat
dirasakan oleh seluruh dunia pada tahun 2008, tidak terkecuali negara berkembang
seperti Indonesia.
Di Indonesia sendiri krisis ekonomi mulai terjadi menjelang akhir tahun
2008. Hal ini dapat dilihat melalui kinerja ekspor yang tercatat jatuh secara
signifikan, nilai tukar rupiah yang semakin melemah secara signifikan, dan
terjadinya defisit pada neraca pembayaran. Menurut data laporan tahunan Bank
Indonesia, tekanan perekonomian terberat yang dirasakan oleh Indonesia terjadi
pada Triwulan IV2008 yaitu menurun sebesar -3,6% dari Triwulan III-2008.
Peristiwa tersebut terjadi karena adanya penurunan secara signifikan pada sektor
ekspor barang dan jasa sebesar -5,5% jika dibandingkan dengan Triwulan III-2008.
Namun, Indonesia juga bisa dikatakan tidak terlalu buruk dalam peristiwa krisis
keuangan global tersebut. Karena pada saat tersebut, Indonesia masih mampu
menaikkan perekonomian sebesar 6,1% pada tahun 2008. Sehingga Indonesia bisa
dikatakan merupakan negara ASEAN yang memiliki dampak negatif paling ringan
dari krisis keuangan global jika dibandingkan dengan yang lainnya. Bank Indonesia
memperkirakan bahwa perekonomuan Indonesia akan mengalamai perlambatan
pertumbuhan menjadi sekitar 4,0% jika krisis keuangan global semakin dalam dan
mencampuri perekonomian ke seluruh negara.
Data Bank Indonesia menyatakan bahwa selama bulan November 2008,
terjadi pelemahan secara signifikan pada nilai tukar rupiah yaitu sebesar 13,8%,
angka tersebut tercatat lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya
yaitu sebesar 6,5%. Tidak hanya pada nilai tukar rupiah, tekanan berat juga
dirasakan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun pelemahan yang
terjadi pada IHSG masih dapat di tekan atau tertahan karena menurut data Bank
Indonesia, secara bulan berkala tingkat pelemahan IHSG hanya sebesar 1,2% dan
7
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
berakhir dengan penutupan pada posisi 1241. Dengan ini, tingkat pelemahan IHSG
dinyatakan lebih lemah jika dibandingkan dengan pelemahan pada bulan
sebelumnya yaitu sebesar 31,4%.

Dampak Yang Di Hadapi Indonesia Atas Krisis Keuangan Global Tahun 2008
Terjadinya resesi ekonomi pada tahun 2008 berdampak pada perekonomian
global. Mulai dari merosotnya aktivitas ekonomi dan perdagangan dunia akibat dari
macetnya sistem keuangan. Krisis global pada tahun 2008 yang dikatakan sebagai
goncangan yang terburuk selama abad 21. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi
mulai dirasakan sejak pertengahan tahun 2007 hal ini terus berlangsung hingga
tahun 2009 terlihat dari proyeksi IMF yang beberapa kali mengalami revisi volume
perdagangan dunia pada tahun 2009 dari 6,9% pada bulan Januari 2008 menjadi
2,1% pada bulan November 2008 dan pada bulan Januari 2009 menjadi -2,8%.
Pertumbuhan ekonomi yang terus merosot akan memberikan dampak besar bagi
negara yang perekonomiannya ditopang oleh ekspor seperti Cina, Korea, dan negara
ASEAN tak terkecuali Indonesia.
Sumber pendapatan Indonesia sebagian besar bergantung pada aliran dana
asing investor yang melakukan investasi di Indonesia. Karena adanya krisis
ekonomi global banyak investor asing yang menarik dananya kembali hal ini
menyebabkan nilai mata uang rupiah melemah.
Terhambatnya pembangunan ekonomi dan jalannya perusahaan –
perusahaan yang dananya ditarik kembali oleh investor asing mengakibatkan
pemerintah harus menanggung hutang perbankan dan perusahaan swasta yang
terdampak. Selain itu karena macetnya operasional perusahaan banyak perusahaan
yang akhirnya mengurangi tenaga kerjanya sehingga jumlah pengangguran dan
angka PHK meningkat selain banyak juga tenaga kerja asing yang dipulangkan
kembali ke Indonesia karena terjadinya krisis ekonomi di negara mereka. Hal ini
juga yang nantinya akan berpengaruh terhadap pendapatan perkapita Indonesia dan
terhambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Triwulan IV-2008 menurun sebesar -3,6% dibanding
Triwulan III-2008 dan meningkat sebesar 5,2% dibandingkan Triwulan IV-2007.
Berikut ini adalah besarnya Triwulan I sampai III :

8
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
• Triwulan I-2008 sebesar 6,2%
• Triwulan II-2008 sebesar 6,4%
• Triwulan III-2008 sebesar 6,4%
Artinya perekonomian pada Triwulan IV-2008 mengalami tekanan yang
lebih berat dari triwulan - triwulan sebelumnya terlihat dari lambatnya pertumbuhan
ekonomi pada Triwulan IV. Hal ini dikarenakan pada Triwulan IV-2008 terjadi
penurunan kinerja ekspor barang dan jasa yaitu -5,5% dibandingkan Triwulan
III2008 dan hanya meningkat sebesar 1,8% dibandingkan Triwulan IV-2007 tetapi
kecilnya proporsiiekspor terhadap PDB (ProdukiDomestik Bruto) cukup
menyelamatkan Indonesia dari resesi ekonomi yang lebih besar lagi karena
tingginya rasio ekspor akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang
negatif. Meskipun resesi ekonomi juga dirasakan Indonesia pada tahun 2008 tetapi
dampak yang ditimbulkan masih dapat dihadapi oleh Indonesia yang telah belajar
dari resesi pada tahun 1998. Bahkan dapat dikatakan Indonesia berhasil mengatasi
resesi ekonomi ini dibandingkan negara - negara lain karena pertumbuhan ekonomi
Indonesia masih mengalami pertumbuhan sebesar 4,6% pertumbuhan ini dapat
terjadi karena harga komoditas di Indonesia masih menguntungkan.
• Kronologi Terjadinya Krisis Moneter Pada Tahun 2020 di Indonesia
Pada akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan desember, dunia dihebohkan
dengan sebuah kejadian yang diduga sebuah kasus pneumonia yang etiologinya
tidak diketahui yang kasus tersebut berasal dari Kota Wuhan, China. China
mengidentifikasi pneumonia tersebut pada tanggal 7 Januari 2020 sebagai jenis baru
coronavirus. Penyebaran penyakit ini melalui tetesan pernapasan dari batuk maupun
bersin.
Virus ini menunjukkan penyebaran yang sangat signifikan cepat dan telah
banyak kematian yang disebabkan dari virus ini baik di China maupun di Negara
lain sehingga pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan virus corona ini
sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Masyarakat (Public
Health Emergency of International Concern). Hari ke hari kasus ini semakin
meningkat dengan pesat hingga pada tanggal 11 Maret 2020, WHO mengumumkan
bahwa wabah yang sedang terjadi saat ini sebagai Pandemic Global.

9
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
Penyebaran dan peningkatan jumlah kasus covid-19 terjadi dengan waktu
yang sangat cepat dan telah menyebar antar Negara termasuk Indonesia. Sampai
dengan bulan Oktober 2020, dilaporkan total kasus terkonfirmasi 45.487.174
dengan 1.193.909 kematian dimana kasus dilaporkan di 216 Negara. Sedangkan
Indonesia, terkonfirmasi sebanyak 410.088 dengan 13.869 kematian di 34 provinsi.
Kerugian yang ditimbulkan dari pandemic ini yang berdampak pada
perekonomian Indonesia. Setelah mengalami peningkat kasus yang melesat dengan
kurun waktu sangat cepat, pemerintah membuat kebijakan dalam mengatasi
pandemic covid-19, degan berlakunya PSBB yang tercantum dalam Peraturan
Pemerintah No 21 Tahun 2020. Dengan adanya PSBB tersebut semua kegiatan yang
biasa dilakukan terpaksa terhenti. Seluruh kegiatan dibidang indutri maupun
perkantoran untuk sementara waktu terpaksa berhenti untuk beroperasi. Selain itu,
sector pendidikan, layanan public, seluruh tempat beribadah, pusat perbelanjaan,
rumah makan maupun tempat pariwisata juga mengalami hal yang sama.
Dampak pada sector ekonomi pada masa pandemic covid-19 di Indonesia,
antara lain :

a. Terjadinya PHK besar-besaran. hasil data yang didapat yaitu ≥ 1,5 juta
pekerja di rumahkan dan terkena PHK yang mana 90% pekerja di rumahkan
dan pekerja yang di PHK sebesar 10%.
b. Terjadinya penurunan PMI Manufacturing Indonesia mencapai 45,3% pada
Maret 2020.
c. Terjadinya punurunan impor sebesar 3,7% pada triwulan I.

d. Terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96% year-on-


year(yoy) yang telah disumbangkan dari harga emas dan komoditas pangan
pada maret 2020.
e. Terjadinya keterbatalan penerbangan yang mengakibatkan penurunan
pendapatan di sector tersebut. Kerugian yang dirasakan mencapai Rp. 207
miliar. Batalnya penerbangan tersebut sebanyak 12.703 pada 15 bandara
pada bulan januari-maret 2020.

10
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
f. Pada 6 ribu hotel telah terjadi penurunan penempatan (okupansi) hingga
mencapai 50%. Hal tersebut bisa mengakibatkan kehilangan devisa
pariwisata

Perekonomian di Asia Pasifik akan mengalami penurunan yang akan lama


dikarenakan penyebaran pandemic ini semakin luas menyebar diberbagai dunia.
Negara yang terancam dalam jurang resesi akibat pandemic ini antara lain Negara
Australia, Hong Kong, Singapura, Jepang, Korea Selatan dan Thailand. Pada tahun
2020 ini pertumbuhan ekonomi di China diprediksi mengalami penurunan menjadi
4,8%, yang mulanya 5,7%. Negara sector pariwisata seperti Hongkong, Singapura,
Thailand dan Vietnam merupakan Negara penyumbang 10% dari Produk Domestik
Bruto (PDB) tentunya akan mengalami dampak perekonomian akibat pandemic ini.
Pada tanggal 5 November 2020, lewat menteri keuangan, Sri Mulyani
menyatakan bahwa Indonesia resmi resesi. Hal tersebut menilik data dari Badan
Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III
(Q3) 2020 mengalami kontraksi 3,49 persen. Angka ini menandakan Indonesia
resmi memasuki jurang resesi setelah mengalami kontraksi pertumbuhan dua
kuartal berturut-turut. Kontraksi pertama sudah dialami di Q2 2020 sebesar 5,3
persen. Kontraksi ekonomi ini berarti lebih buruk dari prediksi pemerintah untuk
Q3 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menyampaikan pertumbuhan Q3
2020 akan berkisar pada kontraksi 2,9 sampai 1 persen. Adapun jika dirinci,
kontraksi Q3 2020 masih disumbang utamanya oleh konsumsi rumah tangga.
Komponen ini mengalami kontraksi 4,04 persen yoy.

Dampak Yang Di Hadapi Indonesia Atas Krisis Keuangan Global Tahun 2020

Tentu resesi yang terjadi di Indonesia memiliki dampak bagi seluruh


masyarakat Indonesia. Sama seperti resesi yang terjadi pada tahun 1998, banyak
perusahaan - perusahaan di Indonesia yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) secara besar besaran. Di sisi lain ada banyak dampak dampak yang dapat
terjadi akibat resesi pandemic covid 19 tahun 2020. Dampak – dampak tersebut,
antara lain :

11
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
• Pertama, turunnya pendapatan di kelompok masyarakat menengah dan
bawah secara signifikan. Dengan menurunnya pendapatan, maka
dikhawatirkan jumlah orang miskin akan semakin banyak.
• Kedua, penduduk kota bisa saja berkurang, tetapi sebaliknya, penduduk
desa akan bertambah.
• Ketiga, resesi juga akan berimbas pada mereka yang sedang mencari
pekerjaan. Angkatan kerja baru akan makin sulit bersaing, karena jumlah
lowongan pekerjaan menurun. Sementara, perusahaan kalaupun akan
melakukan proses rekruitmen, akan memprioritaskan karyawan yang sudah
berpengalaman.
• Keempat, ke depan konsumsi rumah tangga bisa saja tertahan. Pasalnya,
masyarakat akan cenderung berhemat untuk membeli barang sekunder dan
tersier, sehingga fokusnya hanya pada barang kebutuhan pokok dan
kesehatan saja.
• Kelima, konflik sosial di masyarakat berpotensi untuk meningkat karnea
ketimpangan yang semakin lebar.

Dampak lain dapat terlihat juga pada sector pariwisata yaitu hotel, restoran
maupun pengusaha retail. Hotel mengalami penurunan okupansi hingga 40%.
Wisatawan yang sepi juga berdampak pada rumah makan atau restoran sekitar yang
konsumen biasanya adalah wisatawan tersebut. Sektor pariwisata yang lemah juga
berdampak pada industry retail. Daerah yang terdampak pada sector retail antara
lain yaitu Jakarta, Manado, Bali, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Medan.
Ditengah pandemic covid 19 ini, Bank Indonesia akan berusaha
mempertahankan perekonomian Indonesia yang sedang tidak stabil. Perekonomian
Indonesia menurun hingga 5% dengan adanya pandemic ini yang suatu saat
mungkin akan mengalami penurunan lagi jika pandemic ini terus berlansung lama.
Selain itu, terjadinya secara signifikan pelemahan indeks harga saham dan beberapa
perusahaan BUMN mengalami kerugian pada tahun ini.

12
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh dalam


bentuk pengaturan untuk mencapai tujuan tertentu. Kebijakan moneter pada
dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan
internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan
pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran)
serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang
dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran
internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian
terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan
stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor
perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan
harga. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Sentral atau Otoritas Moneter
berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang
agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam
pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah
satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro
wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

JENIS – JENIS KEBIJAKAN MONETER

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
• Kebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy)
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan
daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian

13
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
mengalami resesi atau depresi. Kebijakan ini disebut juga kebijakan moneter
longgar (easy money policy).
• Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy)
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang
beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen
kebijakan moneter, yaitu antara lain:

• Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)


Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan
menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika
ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga
pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka
pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat
berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari
Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar
Uang.

• Fasilitas Diskonto (Discount Rate)


Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-
kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral.
Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat
bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat
uang yang beredar berkurang.

• Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)


Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan
memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada
pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio
cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah
menaikkan rasio.

14
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
• Imbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang
beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya
seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam
mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau
agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah
uang beredar pada perekonomian.

TUJUAN KEBIJAKAN MONETER


Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal
7 tentang Bank Indonesia. Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara
lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada
inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia
menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama
kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai
tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting
dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank
Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai
tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.

INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER


Kebijakan moneter dapat menggunakan instrumen baik langsung maupun
tidak langsung. Instrumen langsung adalah instrumen pengendalian moneter yang
dapat secara langsung mempengaruhi sasaran operasional yang diinginkan oleh
bank sentral. ua hal utama yang dikendalikan adalah dan kuantitas simpanan dan
yang ada pada sistem perbankan atau institusi keuangan selain bank. Pengendalian
langsung ini dapat dilakukan melalui kebijakan langsung yang dikeluarkan oleh
bank sentral atau dengan mempengaruhi neraca bank-bank komersial.
Pengendalian ini disebut langsung karena terdapat hubungan secara langsung antara
instrumen dan sasaran operasional. Misalnya, penetapan pagu kredit dapat langsung
mempengaruhi jumlah kredit domestik yang dapat disalurkan oleh perbankan, yang
pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah uang.

15
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
Sedangkan instrumen tidak langsung merupakan usaha untuk
mengendalikan besaran moneter dengan cara mempengaruhi neraca bank sentral.
Cara ini disebut tidak langsung karena bank sentral mencapai sasaran kebijakan
dengan mempengaruhi kondisi pasar uang melalui salah satu fungsinya sebagai
badan yang mempunyai wewenang untuk mengedarkan uang dengan
mempengaruhi kondisi yang mendasari permintaan dan penawaran uang contoh
kebijakan ini seperti penerapan cadangan wajib minimum

RESESI 1998
Pada Agustus 1997, mata uang rupiah mulai bergerak di luar pakem normal.
Rupiah tidak saja bergeliat negatif, tapi lebih dari itu. Rupiah bergerak
sempoyongan. Padahal beberapa bulan sebelumnya, tepatnya Juni 1997, nilai tukar
rupiah terhadap dolar masih sangat adem, hanya Rp 2.380 per dolar. Mendadak
pada Januari 1998, dolar menguat menyentuh level Rp 11.000. Kemudian pada Juli
1998, rupiah terus merosot , US$1 setara dengan Rp 14.150. Pada 31 Desember
1998, rupiah menguat perlahan, tapi hanya mampu meningkat hingga Rp 8.000
untuk US$1.
Faktor yang mempercepat efek bola salju krisis moneter adalah rontoknya
kepercayaan pasar dan masyarakat, ditambah kondisi kesehatan Presiden Soeharto
saat memasuki tahun 1998 yang kian memburuk sehingga melahirnya
ketidakpastian terkait suksesi kepemimpinan nasional. Terpuruknya kepercayaan
ke titik nol membuat rupiah yang ditutup pada level Rp 4.850/dolar AS pada 1997,
meluncur dengan cepat ke level sekitar Rp 17.000/dolar AS pada 22 Januari 1998,
atau terdepresiasi lebih dari 80 persen sejak mata uang tersebut diambangkan 14
Agustus 1997.
Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan moneter dengan melihat
kondisi yang terjadi di dalam maupun luar negeri. Pada tahun 1998, pada saat terjadi
krisis moneter yang sangat parah, pemerintah Indonesia menerapkan bebrapa
kebijakan, salah satunya adalah kebijakan devisa negara yang bertujuan untuk
menekan angka utang Indonesia dengan harapan mengurangi tekanan depresiasi
Rupiah.

16
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
Pada kebijakan devisa yang dianut masih devisa bebas berdasarkan PP No.
1 tahun 1982 yang kemudian diperkuat dengan Undang-undang No 24 Tahun 1999
tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar. Dalam Undang-undang tersebut
ditetapkan bahwa setiap penduduk bebas memiliki dan menggunakan devisa,
namun wajib memberikan keterangan dan data mengenai kegiatan lalu lintas devisa
yang dilakukannya.

RESESI 2008
Tekanan inflasi di Indonesia pada November 2008 mulai mereda. Hal ini
sejalan dengan mulai melambatnya perekonomian domestik sebagai dampak dari
melemahnya perekonomian global dan menurunnya harga-harga komoditas
internasional. Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan bahwa tekanan inflasi
2009 akan menurun dan cenderung berada pada kisaran batas bawah 6,5%-7,5%.
Bank Indonesia memandang bahwa dampak krisis global pada melambatnya
pertumbuhan ekonomi domestik mulai tampak pada kuartal III-2008 dan akan
semakin terlihat pada tahun 2009. Sementara itu, krisis keuangan global juga telah
berdampak pada kinerja di sektor keuangan Indonesia seperti yang ditunjukkan oleh
meningkatnya yield SUN, anjloknya harga saham, dan melemahnya nilai tukar.
Di sisi lain, tekanan inflasi mulai dirasakan mereda. Perkembangan
eksternal dan permintaan dalam negeri yang melemah telah menyebabkan
berkurangnya tekanan inflasi di dalam negeri. Kelompok harga makanan yang
bergejolak (volatile food) mencatat penurunan laju inflasi yang besar dibandingkan
bulan sebelumnya. Hal ini terkait dengan masih berlanjutnya penurunan harga
komoditas internasional. Deflasi juga terjadi pada kelompok harga barang yang
ditentukan pemerintah (administered price). Dengan perkembangan tersebut, inflasi
IHK selama bulan November 2008 tercatat sebesar 0,12% (mtm), lebih rendah
dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 0,45%.
Dengan berbagai perkembangan tersebut, dalam tataran kebijakan, Bank
Indonesia akan menjaga keseimbangan antara upaya mencegah semakin
melambatnya perekonomian riil dengan tetap berorientasi pada pencapaian sasaran
inflasi jangka menengah dan panjang. Bank Indonesia dalam keputusan Dewan
Gubernur BI pada 4 Desember 2008 menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi

17
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
9,25%. Penurunan BI Rate ini diharapkan dapat menjaga gairah perekonomian
domestik di tengah melesunya perekonomian global. Di sektor riil, penurunan suku
bunga diperlukan untuk mendorong kepercayaan dunia usaha terhadap
perekonomian Indonesia yang sangat dibutuhkan untuk mengurangi tingkat
pengangguran. Di sektor keuangan, penurunan BI Rate ini juga akan mengurangi
kerentanan yang ada sehingga mengurangi risiko di sektor ini. Selain itu, kebijakan
tersebut akan tetap diikuti oleh pemanfaatan piranti moneter lain secara optimal,
seperti intervensi di pasar valas untuk meminimalkan volatilitas nilai tukar rupiah.

RESESI 2020
Pada tanggal 5 November 2020, lewat menteri keuangan, Sri Mulyani
menyatakan bahwa Indonesia resmi resesi. Hal tersebut menilik data dari Badan
Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III
(Q3) 2020 mengalami kontraksi 3,49 persen. Angka ini menandakan Indonesia
resmi memasuki jurang resesi setelah mengalami kontraksi pertumbuhan dua
kuartal berturut-turut. Kontraksi pertama sudah dialami di Q2 2020 sebesar 5,3
persen. Kontraksi ekonomi ini berarti lebih buruk dari prediksi pemerintah untuk
Q3 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menyampaikan pertumbuhan Q3
2020 akan berkisar pada kontraksi 2,9 sampai 1 persen. Adapun jika dirinci,
kontraksi Q3 2020 masih disumbang utamanya oleh konsumsi rumah tangga.
Komponen ini mengalami kontraksi 4,04 persen yoy.
Kebijakan diarahkan untuk menjaga price stability, menjamin berjalannya
pasar keuangan, dan memastikan efektivitas transmisi kebijakan moneter. Langkah
yang dilakukan meliputi pemangkasan suku bunga, pembelian surat berharga,
intervensi di pasar uang, mencegah capital flows, dan menjalin swap arrangement.
Kebijakan penurunan suku bunga juga diiringi dengan instrumen kebijakan
lain. Bank sentral melonggarkan giro wajib minimum dan menempuh kebijakan
unconventional (quantitative easing/QE) melalui pembelian surat berharga
pemerintah dan swasta. Bank sentral juga merilis kebijakan yang memastikan pasar
keuangan tetap berjalan, dengan melakukan transaksi di money market, serta
menjamin ketersediaan likuiditas pada sistem perbankan untuk kelancaran

18
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
BAB III

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Krisis ekonomi yang pernah maupun yang sedang terjadi di Indonesia tidak
seluruhnya karena ekonomi Indonesia akan tetapi ada yang terjadi karena dampak
krisis ekonomi yang terjadi dari negara lain. Dan inflasi yang akan menjadi salah
satu faktor akibat dari krisis tersebut. Serta dampak yang di dihasilkan akan
membawa pengaruh yang negatif terhadap perekonomian Indonesia dan dapat
berdampak pada seluruh masyarakat Indonesia. Dalam pemulihannya, pemerintah
serta semua pelaku ekonomi mengelola kebijakan secara terkoordinasi agar tingkat
inflasi dapat terkendali,tingkat kurs rupiah yang stabil dan sesuai realita serta dapat
menyediakan fasilitas public yang memadai serta dapat memperlancar perizinan
yang transparan,murah,mudah serta cepat.
Dengan mempercepat penyelamatan dan pemulihan ekonomi guna
membangkitkan semua sector riil dan terutama untuk pengusaha kecil,menengah
dan koperasi melalui upaya pengendalian laju inflasi, stabilitas kurs rupiah pada
tingkat yang realistis serta tingkat suku bunga dan didukung dengan tersediaanya
likuiditas sesuai dengan kebutuhan, maka system ekonomi mengalami pemulihan
dan stabilitas yang wajar dengan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan baik agar
dapat mensejahterahkan dan memakmurkan masyarakat Indonesia terutama rakyat
yang belum mampu.

19
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA
DAFTAR PUSTAKA

Anjasmara, Mukhlish, R. S., & Musholli. (2015). ESSAY KRISIS EKONOMI


INDONESIA 1997-1998. ESSAI KRISIS EKONOMI INDONESIA.

BAPPENAS, I. . (2009). Buku Pegangan 2009 Penyelenggaraan Pemerintah dan


Pembangunan Daerah Penguatan Ekonomi Daerah : Langkah Menghadapi
Krisis Keuangan Global. Dalam BAPPENAS, Krisis Keuangan Global (BAB
II) (hal. 11). Jakarta: BAPPENAS.

Chairul Iksan Burhanuddin*1, M. N. (2020). ANCAMAN KRISIS EKONOMI


GLOBAL DARI DAMPAK PENYEBARAN VIRUS CORONA (COVID-
19) . Volume 17 Nomor 1 Maret 2020 , 90-98.

Hadiwardoyo1, W. (2020). KERUGIAN EKONOMI NASIONAL AKIBAT


PANDEMI COVID-19 . Journal of Business and Entrepreneurship , 83-92.

Harahap, S. R. (2013). DETEKSI DINI KRISIS NILAI TUKAR IND0NESIA . EDAJ


2 (4) (2013), 318-328.

Humas. (2009, November 16). Perencanaan Untuk Menghadapi Krisis Global. Berita
Kerjasama.

Indonesia, B. (2009, April 3). Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2008.


Laporan Tahunan. qom, & ir. (2009, April 15). Kronologi dan Latar Belakang
Krisis Finansial Global. DetikFinance.

W-1. (2019, September 26). Belajar dari Pengalaman Menghadapi Krisis Ekonomi
Dunia. EKONOMI.

Wahyudi, D. R. (n.d.). Panduan Dalam Menulis Esai. Seri Peningkatan Kualitas


Pembelajaran TIUI, 3.

20
ESSAY COMPARE-CONSTRAST KRISIS MONETER TAHUN 1998, 2008, DAN RESESI TAHUN 2020 SERTA
ANALISA KEBIAJAKAN MONETER PEMERINTAH UNTUK MENANGANINYA

Anda mungkin juga menyukai