Anda di halaman 1dari 46

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) (2021 – 2025)

KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI

OLEH : MELSA DEVIANTI

PEMBIMBING :ARMEN MARA

TUGAS PRAKTIKUKM MATA KULIAH

PERENCANAAN KAWASAN AGRIBISNIS (PKA) PAPERTA UNJA

SEMESTER GENAP TAHUN 2021


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Maksud dan Tujuan

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUARO JAMBI


2.1 Kondisi Geografis (luas wilayah, letak, topografi, kertinggian dpl, iklim, tutupan
lahan, kesuburan tanah, daerah pasang surut)
2.2 Perekonomian Daerah (jelaskan berdasarkan PDRB menurut lapangan usaha)
2.3 Sosial Budaya ( kependudukan, pendidikan, kesehatan penduduk, agama, adat,
kekerabatan)
2.4 Prasarana Dan Sarana (jalan, transportasi, perkantoran, pasar pasar desa)
2.5 Wilayah Pemerintah (kecamatan, desa)
2.6 peta- peta sebagai pendukung

BAB III. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS KABUPATEN ………


3.1. Sektor basis dan komuditi2 Basis dan Non Basis
3.2. Lokasi2 Strategis, Pusat Kegiatan Ekonomi, Lokasi2 Tertinggal
3.3. Peluang dan Tantangan Pengembangan kabupaten di Masa Datang

BAB IV. VISI DAN MISI DALAM PENGEMBANGAN KABUPATEN


4.1.Visi (Impian 5 tahun yang akan datang)
(Disusun berdasarkan potensi komuditi dan potensi lokasi kabupaten dan
memperhatikan visi dan misi Provinsi)
4.2.Misi (Disusun berdasarkan visi yg menunjukan bagaimana mencapai Visi)

BAB V. RINCIAN PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN

5.1.Program Umum (Pembangunan pendidikan, kesehatan, agama, adat, kekerabatan,


dan kependudukan)
5.2. Program pembangunan sector basis sebagai penggerak dan sector non basis yang
digerakan

5.3. Program pembangunan lokasi pusat sebagai penggerak pengembangan lokasi


tertinggal

5.2.Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten

BAB VIII. PENUTUP


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyelenggaraan pemerintahan daerah pada dasarnya untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pelayanan,
pemberdayaan, dan pelibatan masyarakat, serta peningkatan kekuasaan dengan
mempertimbangkan prinsip demokrasi dan meningkatkan daya saing daerah,
Keadilan, keadilan, keistimewaan dan karakteristik regional yang dalam Sistem
kesatuan Republik Indonesia. Untuk ini, dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) merupakan sebuah dokumen Mutlak dan harus ada
dalam penyelenggaraan pemerintahan, sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari komponen sistem perencanaan pembangunan nasional, sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun Pada 2014 Pemerintah Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Muaro Jambi 2017-2022 merupakan uraian rinci tentang visi, misi dan rencana
program Bupati dan Wakil Bupati Jambi terpilih berdasarkan Pemilihan Kepala
Daerah (Pemilu Kada) Bupati Tahun 2017 dan menjadi pedoman dalam penyusunan
Rencana Strategis setiap Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD) dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap tahunnya. Penyusunan RPJMD 2017-2022
dilakukan secara terpadu, menyeluruh, dan komprehensif serta mengedepankan
partisipasi masyarakat dengan mempertimbangkan dan menampung aspirasi
pemangku kepentingan dan stakeholder pembangunan lainnya, sinkronisasi dan
sinergitas berbagai program ini diharapkan dapat membawa manfaat yang lebih besar
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Muaro Jambi.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1. Maksud
Adapun maksud dari Penyusunan RPJMD Tahun 2017-2022 adalah
untuk menghasilkan rumusan strategi, arah kebijakan dan program
pembangunan secara terarah, efektif, efisien dan terpadu dalam
mendorong terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang
telah ditetapkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Muaro Jambi 2017-2022
dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2006-
2025, dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2015-2019, serta berbagai aspirasi seluruh stakeholder
pembangunan di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi.
Dokumen RPJMD Kabupaten Muaro Jambi merupakan acuan dan
pedoman resmi bagi Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dalam
penyusunan Rencana Strategis OPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), dan Rencana Kerja OPD serta sekaligus merupakan acuan
penentuan program daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah
Kabupaten Muaro Jambi secara berjenjang, sehingga konsistensi antara
kebijakan dengan pelaksanaan dan hasil rencana pembangunan daerah
dapat terjaga. Yang pada akhirnya akan mempermudah dalam
mengevaluasi kesesuaian antara capaian pembangunan daerah dengan
indikator-indikator kinerja yang telah ditetapkan.
1.2.2. Tujuan
Penyusunan RPJMD Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017-2022
dilakukan dengan tujuan:
1. Menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan serta program
Bupati dan Wakil BupatiMuaro Jambi ke dalam arah kebijakan dan
program pembangunan yang lebih rinci, terarah dan terukur;
2. Menyediakan satu rujukan resmi bagi seluruh Organisasi Perangkat
Daerah(OPD) Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, dan stakeholder
pembangunan di Kabupaten Muaro Jambi dalam menentukan prioritas
program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dengan
sumber dana APBD Kabupaten Muaro Jambi dan APBN serta sumber
dana lainnya yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Gubernur
Jambi melalui Bappeda Kabupaten Muaro Jambi;
3. Meningkatkan koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi
pembangunan antar OPD, antar Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota, serta antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah
Pusat melalui Bappeda Kabupaten Muaro Jambi sebagai perpanjangan
tangan Bupati dalam pelaksanaannya.
4. Mempermudah dalam mengukur kinerja dan mengevaluasi kinerja setiap
OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi;
5. Menciptakan tata pemerintahan yang baik, sehingga terwujud kondisi
yang aman dan kondusif dalam melaksanakan pembangunan yang
berkelanjutan;
6. Membangun kebersamaan melalui kerjasama dan kemitraan antar
tingkatan Pemerintahan mulai dari Pemerintah Desa, swasta dan
masyarakat.
7. meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan sumberdaya
daerah serta pengelolaannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Kondisi Geografis (Luas Wilayah, Letak, Topografi, Kertinggian Dpl, Iklim,
Tutupan Lahan, Kesuburan Tanah, Daerah Pasang Surut)
2.1.1 Luas wilayah
Muaro Jambi merupakan salah satu kabupaten diantara 11 (sebelas)
Kabupaten/Kota yang berada dalam wilayah Provinsi Jambi. Awalnya kabupaten ini
merupakan bagian dari Kabupaten Batang Hari. Berdasarkan Undang-Undang Nomor
54 Tahun 1999, Kabupaten Batang Hari dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten yakni
Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Muaro Jambi. Secara resmi Kabupaten Muaro
Jambi berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 dengan Ibu Kotanya adalah Sengeti.
Kabupaten Muaro jambi memiliki luas wilayah 5.246 km2. Setelah berdiri, Pusat
Pemerintahan di Kota Sengeti sebagai Ibukota Kabupaten Muaro Jambi dengan Pusat
Perkantoran di Bukit Cinto Kenang Kecamatan Sekernan.

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Muaro Jambi

No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Presentase (%)


1 Mestong 474.7 9,02
2 Sungai Bahar 160.5 3,05
3 Bahar Selatan 195.69 3,72
4 Bahar Utara 167.26 3,18
5 Kumpeh Ulu 386.65 7.34
6 Sungai Gelam 654.41 12,45
7 Kumpeh 1658.93 31,51
8 Maro Sebo 261.47 4,97
9 Taman Rajo 352.67 6,70
10 Jambi Luar Kota 280.12 5,32
11 Sekernan 671.6 12,76
Jumlah 5.264,00 100,00
Sumber : Muaro Jambi Dalam Angka 2019

2.1.2 Letak
Secara administrasi Kabupaten Muaro Jambi terletak antara 10 15’-20 20’
Lintang Selatan dan diantara 1030 10’-1040 20’ Bujur Timur. Secara geografis,
Kabupaten Muaro Jambi terletak di kawasan yang cukup strategis. Selain merupakan
kabupaten yang terdekat dengan ibukota Provinsi, kabupaten ini secara geografis
mengelilingi Kota Jambi. Letak geografis yang sangat strategis ini memberikan
keuntungan bagi Kabupaten Muaro Jambi karena Kabupaten ini memiliki peluang
yang cukup besar untuk dapat berperan sebagai daerah supplier Kota Jambi baik itu
kebutuhan pangan, industri, maupun kebutuhan akan barang dan jasa.

2.1.3 Topografi
Dari posisi dan letaknya, wilayah Kabupaten Muaro Jambi diketahui berada
pada DAS Batang Hari terhampar dari timur ke barat dan selatan merupakan dataran
rendah yang sebagian terutama pada Daerah Aliran Sungai merupakan pasang surut,
rawa dan payau hutan gambut. Makin ke barat dan selatan semakin tinggi terutama di
badian utara Kecamatan Sekernan, bagian selatan Kecamatan Mestong, bagian barat
dan selatan Kecamatan Jambi Luar Kota dan bagian utara Kecamatan Marosebo.
Wilayah sepanjang DAS (Batang Hari dan anak sungai lainnya) didominasi
ketinggian antara 0 - 10m dpi, sementara wilayah luarnya sebagian besar dataran
rendah laha kering dengan dominasi ketinggian 10-100 m dpi. Secara umum
morfologi di wilayah Kabupaten Muaro Jambi dapat dikelompokkan dalam beberapa
satuan morfologi yaitu dataran rendah delta sungai, rawa dan perbukitan gelombang
halus sampai perbukitan gelombang sedang. Datara delta, rawa dan dataran sungai
sepanjang aliran sungai-sungai besar dan kecil seperti DAS Batang Hari, DAS
Banyulincirdan DAS Air Hitam Laut.

2.1.4 Ketinggian Dpl


Kabupaten Muaro Jambi merupakan daerah dataran , Sebagian besar wilayah
dataran di Kabupaten Muaro Jambi berada pada ketinggian 10-100 meter di atas
permukaan laut dengan jumlah (74,95%) dan hanya sebagian kecil atau (25,05%)
yang berada kurang dari 10 meter di atas permukaan laut. Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa Kabupaten Muaro Jambi adalah merupakan daerah dataran
rendah. Sedangkan untuk Kemiringan tanah dibagi dalam 4 kelas yaitu datar 0-2%,
landai 2-15%, terjal 15-40%, sangat terjal lebih dari 40%. Sebagian besar wilayah
Kabupaten Muaro Jambi mempunyai lereng yang datar (67,50%), hanya sebagian
kecil (0,44%) mempunyai lereng sangat terjal.
Sebagian besar wilayah dataran di Kabupaten Muaro Jambi berada pada
ketinggian 10 – 35 meter di atas permukaan laut (74,95%) dan hanya sebagian kecil
(25,05%) yang berada kurang dari 10 meter di atas permukaan laut dan dapat
disimpulkan bahwa Kabupaten Muaro Jambi merupakan daerah dataran rendah.
Luas kemiringan Tanah di Kabupaten Muaro Jambi dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
 Datar (0 -2%) seluas 353.954 Ha
 Landai (2 – 15%) seluas 87.316 Ha
 Terjal (15 – 40%) seluas 80.810 Ha
 Sangat Terjal (diatas 40%) seluas 2.305 Ha

Kabupaten Muaro Jambi merupakan wilayah dengan permukaan tanah yang


didominasi oleh permukaan yang relative datar. Hal ini dibuktikan dengan data yang
disajikan dalam Muaro Jambi Dalam Angka Tahun 2019, bahwasanya wilayah
Kabupaten Muaro Jambi dengan ketinggian permukaan tanah antara 0 – 35 mdpl.
Untuk lebih jelasnya mengenai tinggi permukaan tanah wilayah Kabupaten Muaro
Jambi diatas permukaan laut dijelaskan di tabel dan peta berikut:

Tabel 2.2 Tinggi Permukaan Tanah Kabupaten Muaro Jambi

No Kecamatan Tinggi Dpl (m)


1 Mestong 20-30
2 Sungai Bahar 20-35
3 Bahar Selatan 20-35
4 Bahar Utara 20-35
5 Kumpeh Ulu 8-13
6 Sungai Gelam 10-13
7 Kumpeh 0-10
8 Maro Sebo 8-13
9 Taman Rajo 6-12
10 Jambi Luar Kota 15-25
11 Sekernan 10-18
Sumber : Muaro Jambi Dalam Angka 2019

2.1.5 Iklim
Wilayah Kabupaten Muaro Jambi sebagaimana wilayah kabupaten lainnya
beriklim tropis, dengan jumlah curah hujan rata-rata 186,14 mm dan hari hujan rata-
rata 16 hari hujan. Berdasarkan pantauan Stasiun Klimatologi Provinsi Jambi di
Sungai Duren (Tabel 2.6), suhu udara di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016 dapat
dilihat pada table 2.6 sebagai berikut :

Tabel 2.3 Rata-Rata Suhu Udara Dan Kelembaban Relative Setiap Bulan
Dikabupaten Muaro Jambi Tahun 2016

Bulan Suhu Udara (0c) Rata-Rata


Kelembaban
Minimum Maksimum Rata-Rata
(%)
Januari 24,1 31,7 26,8 87
Februari 23,4 31,2 26,7 86
Maret 24,2 32,9 27,2 87
April 24,3 33,8 27,6 85
Mei 24,7 33,1 28,0 85
Juni 24,0 32,5 27,3 85
Juli 23,6 31,9 27,3 82
Agustus 23,7 33,4 27,7 80
September 23,5 32,4 27,2 82
Oktober 23,7 32,0 27,0 86
November 23,7 31,3 26,8 87
Desember 24,0 31,3 27,3 86
Sumber : muaro jambi dalam angka tahun 2017

Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa kondisi suhu udara berkisar
antara 23,4 0C dan 33,80C. Suhu terandah terjadi pada bulan Februari sedangkan
suhu tertinggi terjadi pada bulan April. Sementara kelembaban udara berada antara
80% dan 87%. Kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Januari, Maret, dan
November. Sementara itu, kelembaban terendah terjadi pada bulan
September.Rendahnya suhu udara dan kelembaban pada bulan-bulan tertentu
dikarenakan pada bulan tersebut adalah musim penghujan.
Termasuk daerah yang beriklim tropis dengan curah hujan merata sepanjang
tahun rata-rata 6.7 mm/hari dengan intensitas hujan rata-rata 16 hari hujan. Suhu
udara ratarata di Kabupaten Muaro Jambi mencapai 270C, dengan suhu minimum
rata-rata 240C dan suhu maksimum rata-rata 330C. Kelembaban udara rata-rata
66,6%. Sedangkan perkembangan keadaan iklim di Muaro Jambi, dalam kurun waktu
tiga tahun, menunjukkan rata-rata kelembaban udara mengalami penurunan dari
75,90% menjadi 54,00%. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran klimatologi
Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 2.4 Keadaan Iklim (Stasiun Kilmatologi Jambi) 2015-2017

Keadaan Iklim (Stasiun


Uraian Iklim Klimatologi Jambi)
2015 2016 2017
Suhu Maksimum (0C) 32,40 32,40 33,00
Suhu Minimum (0C) 23,90 23,90 22,70
Kelembaban Udara Maksimimum (%) 27,80 27,20 26,90
Kelembaban Udara Minimum (%) 95,00 95,90 98,00
Kelembaban Udara Rata-Rata(%) 75,90 69,90 54,00
Tekanan Udara (Mb) 83,00 84,80 85,30
Kecepatan Angin (Knot) 1011,90 1011,30 1011,10
Curah Hujan (Mm) 7,10 7,30 5,70
Penyinaran Matahari (Jam/ Hari) 1435,50 2247,00 3001,60
Sumber : BPS Kabupaten Muaro Jambi
2.1.6 Tutupan Lahan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang dimiliki oleh setiap daerah
Kabupaten dan Kota pada dasarnya berfungsi sebagai alat pengendali perubahan tata
guna lahan. Namun demikian, proses perencanaan tata ruang wilayah yang masih
berorientasi pada pertimbangan ekonomi menyebabkan kepentingan-kepentingan
untuk berlangsungnya fungsi ekologis kurang diakomodasi. Perubahan ruang-ruang
alami di Kabupaten Muaro Jambi ternyata dominan didorong oleh makin maraknya
aktivitas pertanian yang didominasi oleh perkebunanperkebunan besar. Tidak
selamanya aktivitas pertanian ramah lingkungan. Pembukaan lahan hutan untuk
aktivitas pertanian tetap berdampak kepada makin berkurangnya fungsi ekosistem
dari bentuk penggunaan lahan seperti hutan. Berkaitan dengan situasi demikian maka
arahan kebijakan yang dapat disampaikan adalah perlunya menata aktivitas pertanian
dalam konteks ruang agar tidak menggeser kepentingan ekologis. Upaya-upaya
intensifikasi untuk peningkatan produktivits dapat dilakukan untuk menekan
perluasan aktivitas pertanian melalaui ekstensifikasi (perluasan lahan). Perubahan
penggunaan lahan di Muara jambi lebih banyak didorong oleh kebutuhan lahan untuk
aktivitas pertanian. Karena itu kebijakan pertanian yang berorientasi pada
peningkatan intensifikasi akan mampu menekan kebutuhan ekstensifikasi lahan.

2.1.7 Kesuburan Tanah


Mendukung perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jambi, khususnya
Kabupaten Muaro Jambi , telah dilakukan penyusunan peta sumberdaya lahan dan
peta pewilayahan komoditas pertanian skala 1:50.000 yang dapat digunakan sebagai
dasar menyusun perencanaan pembangunan pertanian di daerah. Secara umum
kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi ini merupakan dataran rendah. Berdasarkan
pengamatan tanah di lapangan menunjukkan bahwa penyebaran tanahtanah di
Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi mempunyai pola cukup kompleks terutama
pada landfrom aluvial.

2.1.8 Daerah Pasang Surut


Luas lahan pasang surut di Kabupaten Muaro Jambi (10.700 ha) dan non
pasang surut (17.900 ha). Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi hanya tersedia
data/peta sumberdaya lahan (Peta Zona Agroekologi) skala 1:250.000, akan tetapi
data dan peta tersebut hanya bisa digunakan untuk keperluan perencanaan fisik di
tingkat provinsi, sedangkan untuk tingkat Kabupaten tidak cocok penggunaannya,
karena datanya masih terlalu kasar atau kurang rinci (Busyra et al. 2003) dan Busyra,
et al, 2005). Untuk keperluan di tingkat Kabupaten diperlukan data/peta sumberdaya
lahan yang lebih rinci pada skala 1:50.000 atau lebih besar. Semua data sumberdaya
lahan yang telah ada ataupun yang baru perlu dilengkapi dikumpulkan kembali dan
disimpan secara baik dalam suatu basis data yang mampu memperbaharui, mengolah
dan menampilkan data secara cepat dan akurat

Kabupaten Muaro Jambi memiliki 5 (lima) jenis tanah yaitu Entisol, Histosol,
Inceptisol, Oxisol dan Ultisol. Pada dasarnya jenis tanah di Kabupaten Muaro Jambi
dapat digolongkan atas dua kelompok yaitu Zonal dan Azonal. Jenis tanah Zonal
seperti Ultisol dan Oxisol yang merupakan jenis tanah yang mengalami
perkembangan profil yang lebih sempurna. Sedangkan yang termasuk kelompok
Azonal yaitu tanah Entisol, Histosol, Inceptisol adalah jenis tanah yang masih
mengalami proses lanjutan sehingga terlihat dari perkembangan profilnya yang belum
sempurna.
Kabupaten Muaro Jambi terbentang diatas wilayah ± 5.264 KM2 . Secara
administrasi Kabupaten ini berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batang Hari.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Secara Administratif Kabupaten Muaro Jambi terdiri dari 11 (sebelas)


Kecamatan, 150 Desa dan 5 Kelurahan. Secara administrasi Kabupaten Muaro Jambi
Dapat dilihat pada gambar 2.2 sebagaimana berikut :

Untuk melakukan percepatan pembangunan antar wilayah dan agar pelayanan


terhadap masyarakat lebih optimal, sejak tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Muaro
Jambi melakukan beberapa Pemekaran baik itu ada level Kecamatan maupun pada
level Desa.

Pada tahun 2010 dilakukan pemekaran terhadap Kecamatan Sungai Bahar menjadi 3
Kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Bahar, Sungai Bahar Utara dan Sungai Bahar
Selatan. Bersamaan dengan itu, Kecamatan Maro Sebo dimekarkan menjadi 2 (dua)
yaitu Kecamatan Maro Sebo dan Kecamatan Taman Rajo.
Pada Tahun 2011, pemerintah Kabupaten Muaro Jambi memekarkan beberapa desa
yaitu: 1 (satu) desa baru yaitu Desa Kasang Kota Karang di Kecamatan Kumpeh Ulu
(Perda Nomor 06 Tahun 2011), 2 (dua) desa baru yaitu Desa Sido Mukti (Perda
Nomor 06 Tahun 2011) dan Desa Gambut Jaya (Desa Persiapan di kecamatan Sungai
Gelam). Pada tahun 2011 itu juga pemerintah Kabupaten Muaro Jambi membentuk 2
(dua) desa baru yang terletak di Kecamatan Jambi Luar Kota yaitu Desa Mendalo
Indah dan Desa Pematang Gajah (Perda Nomor 06 Tahun 2011).

2.2 Perekonomian Daerah (jelaskan berdasarkan PDRB menurut lapangan


usaha)
PDRB Kabupaten Muaro Jambi menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17
kategori lapangan usaha. Pengelompokan kategori ini disesuaikan dengan Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. Sebagian besar kategori dirinci lagi
menjadi sub kategori, disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KLBI) 2009. Uraian perkembangan di setiap lapangan usaha periode
2015-2019 sebagai berikut:

1. Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan


Kategori ini mencakup tiga sub kategori usaha yang terdiri dari sub
kategori Pertanian, peternakan, perburuan, dan jasa pertanian; sub kategori
Kehutanan dan penebangan kayu; dan sub kategori. Perikanan Sub kategori
pertama dirinci lagi menjadi usaha Tanaman Pangan; Tanaman Hortikultura;
Tanaman Perkebunan, Peternakan; dan Jasa pertanian dan perburuan. Pada
tahun 2019 lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memberi
kontribusi terhadap PDRB sebesar 42,88 persen yang merupakan kontribusi
terbesar. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir lapangan usaha Pertanian
mengalami penurunan kontribusi. Pada tahun 2015 peranannya masih sebesar
43,36 persen, dan pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 0,48 poin
selama lima tahun. Penurunan peran lapangan usaha pertanian pada 2019
dikarenakan menurunnya luas lahan pertanian. Pada tahun 2019, pertumbuhan
kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 5,13 persen. Angka ini
membaik dibandingkan dengan tahun 2018 yang mengalami kontraksi sebesar
4,71 persen. Iklim tahun 2019 yang lebih kondusif turut menjadi faktor
menguatnya pertumbuhan pada kategori ini.

2. Pertambangan dan Penggalian


Kategori Pertambangan dan Penggalian dirinci menjadi 4 sub kategori,
antara lain: sub kategori Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi, Sub
kategori Pertambangan Batu Bara dan Lignit, Sub Lapangan Usaha
Pertambangan Bijih Logam, dan sub kategori Pertambangan dan Penggalian
Lainnya. Kontribusi Kategori Pertambangan dan Penggalian terhadap
Pembentukan PDRB Kabupaten Muaro Jambi berfluktiasi selama 5 (lima)
tahun terakhir. Kontribusinya sebesar 1,80 triliun rupiah atau sekitar 10,55
persen tahun 2015 dan sedikit menurun menjadi 1,82 triliun rupiah atau
sekitar 9,53 persen pada tahun 2016. Pada tahun 2019 kontribusi kategori ini
lebih rendah dibanding tahun 2018 secara nominal yaitu 2,49 triliun rupiah
atau sekitar 10,20 persen.

3. Industri Pengolahan
Pada kategori Industri Pengolahan, penyumbang terbesar di tahun
2019 adalah industri makanan dan minuman, mencapai 2,01 triliun rupiah
atau sebesar 53,60 persen. Berikutnya industri kayu, barang dari kayu dan
gabus, dan barang anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya sebesar 22,92
persen; Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik sebesar 10,14 persen;
dan industri Batu Bara dan Pengilangan Minyak sebesar 10,01 persen. Selain
itu, peranan kategori lainnya kurang dari lima persen. Secara nominal industri
pengolahan berkembang dari triliun 3,60 rupiah menjadi 3,76 triliun rupiah.
Pertumbuhan industri pengolahan sebesar 3,59 persen ditahun 2019 turun dari
3,79 persen di tahun 2018. Pada tahun 2019 hanya tiga sub kategori yang
tumbuh lebih dari 5 persen, yaitu industri makanan dan minuman (6,78
persen), industri mesin dan perlengkapan YTDL (5,14 persen) dan industri
kertas dan barang dari kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
(8,99 persen); selain itu pertumbuhannya di bawah lima persen.

4. Pengadaan Listrik dan Gas


Kategori Pengadaan Listrik dan Gas berkontribusi sebesar 9,71 milyar
atau sekitar 0,04 persen terhadap perekonomian Kabupaten Muaro Jambi pada
tahun 2019, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015. Dari kontribusi
tersebut hampir seluruhnya (sebanyak 98,21 persen) merupakan kontribusi
dari sub kategori ketenagalistrikan dan 1,79 persen oleh sub kategori
Pengadaan Gas dan Produksi Es. Laju pertumbuhan kategori ini pada tahun
2019 adalah sebesar 6,65 persen. Masing-masing sub kategori
ketenagalistrikan menciptakan pertumbuhan yang tinggi, sebesar 6,72 persen,
sementara Pengadaan Gas dan Produksi Es sebesar 2,49 persen.

5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang


Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan
dan pendistribusian air melalui berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah
tangga dan industri. Termasuk juga kegiatan pengumpulan, penjernihan dan
pengolahan air dan sungai, danau, mata air, hujan dll. Tidak termasuk
pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian. Peranan kategori
ini terhadap perekonomian di Kabupaten Muaro Jambi selama tahun 2019
relatif kecil hanya 25,96 milyar rupiah atau sebesar 0,11 persen dengan
pertumbuhan relatif stagnan.

6. Konstruksi Pada tahun 2019, kontribusi


Kategori konstruksi mencapai 1,28 triliun rupiah atau sebesar 5,25
persen terhadap total perekonomian Kabupaten Muaro Jambi. Angka tersebut
meningkat dibandingkan tahun 2015.Selesainya beberapa proyek perbaikan
infrastruktur seperti perbaikan jalan, perbaikan saluran air serta merebaknya
proyek pembangunan perumahan secara signifikan mendorong pertumbuhan
kategori ini. Selain itu, permintaan yang tinggi, akan properti juga mendorong
peningkatan kontribusi kategori konstruksi. Kontribusi kategori ini
berfluktuatif selama periode 2015-2019. Dengan perhitungan atas dasar harga
konstan 2010, laju pertumbuhan konstruksi di Kabupaten Muaro Jambi relatif
stabil, yaitu sekitar 6,76 persen setiap tahunnya.

7. Perdagangan Besar dan Eceran;


Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Selama 4 tahun terakhir kategori
Perdagangan Besar dan Eceran. Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
menyumbang lebih dari 5 persen. Pada tahun 2019, kontribusi kategori ini
mencapai 1,56 triliun rupiah atau sekitar 6,39 persen. Dari nilai tersebut
sekitar 63,85 persen merupakan sumbangan dari sub kategori Perdagangan
Besar dan Eceran Bukan Mobil dan Sepeda Motor. Sedangkan 36,15 persen
merupakan sumbangan dari sub kategori Perdagangan Mobil, Sepeda Motor
dan Reparasinya.

8. Transportasi dan Pergudangan Pada


Kategori transportasi dan pergudangan terdapat 6 (enam) sub kategori
namun hanya 4 (empat) yang ada di Kabupaten Muaro Jambi, yaitu Angkutan
Darat; Angkutan Laut; Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan;
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan Pos dan Kurir. Kontribusi
kategori ini mencapai 835, 92 milyar rupiah atau sekitar 3,43 persen terhadap
PDRB Kabupaten Muaro Jambi tahun 2019. Moda lapangan usaha Angkutan
Laut memberikan kontribusi terbesar disusul pergudangan. Hal ini dapat di
lihat dari menurunnya kontribusi sub kategori Angkutan Darat sebesar 18,22
persen di tahun 2015 menjadi 17,37 persen di tahun 2019. Sebaliknya,
kontribusi sub kategori Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan
Kurir meningkat dari 25,15 persen di tahun 2015 menjadi 28,82 persen di
tahun 2019. Laju pertumbuhan kategori ini relatif menurun dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 39,89 persen per tahun.

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Tahun 2019


Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum berkontribusi
terhadap PDRB Kabupaten Muaro Jambi sebesar 166,96 milyar rupiah atau
0,68 persen. Sekitar 93,76 persen merupakan kontribusi dari sub kategori
Penyediaan Makan Minum dan sebesar 6,24 persen merupakan kontribusi dari
sub kategori penyediaan Akomodasi. Secara keseluruhan kategori ini
mencatatkan laju pertumbuhan positif sebesar 6,20 persen pada tahun 2019,
mengalami penurunan dibanding tahun 2018 yang sebesar 7,99 persen.
Masingmasing sub kategori penyusun kategori Penyediaan Akomodasi serta
Penyediaan makan minum memiliki pertumbuhan yang searah. Untuk sub
kategori Penyediaan Akomodasi memiliki pertumbuhan positif sebesar 1,76
persen. Sama halnya dengan sub kategori Penyediaan Makan Minum juga
menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 6,50 persen.

10. Informasi dan Komunikasi


Kategori Informasi dan Komunikasi memiliki peranan sebagai
penunjang aktivitas di setiap bidang ekonomi. Dalam era globalisasi peranan
kategori ini sangat vital dan menjadi indikator kemajuan suatu bangsa,
terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di
Kabupaten Muaro Jambi selama tahun 2015-2019 relatif stabil di kisaran 2
persen. Sedangkan laju pertumbuhan menunjukkan penurunan yaitu sebesar
7,65 persen ditahun 2015, selanjutnya menurun menjadi 5,58 persen ditahun
2019

11. Jasa Keuangan dan Asuransi Kegiatan ekonomi


Pada sub kategori jasa perantara keuangan menjadi penyumbang
mayoritas kontribusi perekonomian pada kategori jasa keuangan dan asuransi
ini. Selama tahun 2015 – 2019, kontribusinya mendominasi dengan lebih dari
50 persen terhadap PDRB kategori jasa Keuangan Dan Asuransi. Berikutnya
adalah lapangan usaha Sub kategori Asuransi dan Dana Pensiun menyumbang
22,77 persen, jasa keuangan lainnya dengan sumbangan 22,56 sebesar persen
dan jasa penunjang keuangan terhadap kategori ini kurang dari 1 persen.

12. Real Estat


Kategori Real Estate memberikan kontribusi yang relatif tetap bagi
PDRB Kabupaten Muaro Jambi dengan peranan sekitar 1,33 – 1,48 persen
periode tahun 2015 – 2019. Sumbangan kategori ini di tahun 2019 sebesar
362,254 milyar rupiah. Laju pertumbuhan ekonomi kategori ini fluktuatif.
Pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi kategori ini sebesar 8,74 persen,
lebih tinggi dibandingkan tiga tahun sebelumnya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi percepatan laju pertumbuhan kategori Real Estate adalah
situasi penjualan properti.

13. Jasa Perusahaan


Kontribusi Kategori Jasa Perusahaan relatif stabil selama 5 tahun terakhir,
yaitu sekitar 1 (satu) persen untuk tahun 2015 – 2019. Kondisi ini
menunjukkan bahwa peranan kategori ini relatif kecil dibandingkan dengan
peranan kategori lain. Laju pertumbuhan kategori Jasa Perusahaan
berfluktuatif. Angka 4,64 persen pada tahun 2015 turun menjadi 4,04 persen
pada tahun 2019.

14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib


Kategori ini meliputi kegiatan yang bersifat Pemerintahan, yang
umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan termasuk juga
perundang-undangan dan penerjemahan hukum yang berkaitan pengadilan
dan menurut peraturannya. Selama tahun 2015 – 2019 peranannya
menunjukkan fluktuasi, yaitu dengan nilai kontribusi 3,87 persen ditahun
2015 kemudian naik menjadi 3,93 persen pada tahun 2019. Sedangkan laju
pertumbuhannya selalu positif meskipun cenderung melambat 6,36 persen
pada tahun 2015 menjadi 5,26 persen pada tahun 2019.

15. Jasa Pendidikan Pada tahun 2019


Jasa Pendidikan menyumbang sebesar 2,05 persen terhadap total
perekonomian Kabupaten Muaro Jambi. Kontribusinya meningkat dari 315,17
milyar rupiah pada tahun 2015 menjadi 699,65 milyar rupiah di tahun 2019.
Tren pertumbuhan ini berfluktuatif namun cenderung meningkat, dari 4,44
persen menjadi 8,03 persen pada periode 2015 – 2019.

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial


Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan
kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya. Pada tahun 2019, kontribusinya
terhadap perekonomian Kabupaten Muaro Jambi sebesar 1,06 persen dan laju
pertumbuhannya sebesar 6,99 persen. Selama tahun 2015 – 2019 peranannya
relatif stabil dengan menunjukkan sedikit peningkatan, yaitu dengan nilai
kontribusi sebesar 0,97 persen, 0,98 persen, 0,98 persen, 1,02 persen dan 106
persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu lebih besar dari 5 persen.

17. Jasa lainnya


Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2019 relatif kecil yaitu 338,28 milyar rupiah. Kontribusinya sejak
2015 – 2019 relatif stabil di kisaran 1 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya
selalu positif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,23 persen.

2.3 Sosial Budaya ( Kependudukan, Pendidikan, Kesehatan Penduduk, Agama,


Adat, Kekerabatan)
2.3.1 kependudukan
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi melalui Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil terus berupaya melaksanakan peningkatan pelayanan dibidang
administrasi kependudukan, peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Sebagai
gambaran umum terhadap kependudukan di Kabupaten Muaro Jambi, jumlah
penduduk Kabupaten Muaro Jambi tahun 2015 adalah 356.575 (Sumber Data: Dirjen
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri). Ini adalah data
bersih yang telah dikonfersikan dengan data penduduk kabupaten kota seluruh Indone
sia yang dilakukan oleh Kementrian Dalam Negeri. Penduduk yang ada di Kabupaten
Muaro Jambi, rata-rata masih didominasi oleh kelompok usia muda. Dari jumlah
penduduk Kabupaten Muaro Jambi sebagaimana tersebut dibawah ini menunjukkan
bahwa jumlah penduduk dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan.
Bertambahnya/berkurangnya penduduk ini dapat diakibatkan oleh perubahan alami
maupun pengaruh migrasi. Sebagai muaranya dari penambahan itu, maka jumlah
penduduk terus mengalami perubahan setiap tahunnya.

2.5 Tabel Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk Pertahun 2010 Dan 2020

Kecamatan Penduduk Laju Pertumbuhan


Penduduk
2010 2020 2010 2020
Mestong 38,0 40,3 2,30 0,59
Sungai Bahar 24,0 28,4 2,05 1,68
Bahar Selatan 14,0 16,4 1,94 1,56
Bahar Utara 13,0 13,6 0,35 0,45
Kumpeh Ulu 46,0 58,7 4,95 2,46
Sungai Gelam 58,0 7-,4 5,57 1,96
Kumpeh 23,0 24,8 1,78 0,76
Maro Sebo 19,0 21,4 1,86 1,18
Taman Rajo 12,0 13,2 0,08 0,93
Jambi Luar Kota 59,0 69,8 2,51 1,70
Sekernan 40,0 45,2 3,70 1,23
Muaro Jambi 345,0 402,0 3,16 1,54
2.3.2 Pendidikan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 pasal 3 ayat 1
menyebutkan bahwa “Setiap Warga Negara Berhak Atas Pendidikan”. Pasal ini
mengandung makna bahwa pembangunan pendidikan mempunyai peran yang amat
penting dalam upaya membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam rangka
melaksanakan amanat Undang-Undang Dasar 1945, Pemerintah Kabupaten Muaro
Jambi telah menjadikan sektor pendidikan ini sebagai prioritas utama dalam
menciptakan generasi-generasi penerus pembangunan yang berkemampuan sebagai
dinamisator, motivator dan inovator terhadap pelaksanaan pembangunan, terutama
dalam pengembangan IPTEK. Pendidikan memiliki peranan penting sebagai
instrumen pembangunan ekonomi dan sosial, termasuk diantaranya dalam konteks
pengentasan kemiskinan, peningkatan keadilan, dan penyetaraan Jender, serta
penguatan nilai-nilai budaya.
Tabel 2.6 Jumlah Sekolah Taman Kanak-Kanak Menurut Kecamatan
Dikabupaten Muaro Jambi 2019 Dan 2020

Sekolah
Kecamatan Negeri Swasta Jumlah
2019 2020 2019 2020 2019 2020
Mestong 1 1 16 15 17 16
Sungai Bahar - - 15 16 15 16
Bahar Selatan 1 1 11 12 12 13
Bahar Utara 1 1 9 8 10 9
Kumpeh Ulu 3 3 9 7 12 10
Sungai Gelam 1 1 28 27 29 28
Kumpeh 1 1 6 6 7 7
Maro Sebo 1 1 4 4 5 5
Taman Rajo - - 6 6 6 6
Jambi Luar Kota 1 1 35 32 36 33
Sekernan 1 1 17 16 18 17
Muaro Jambi 11 11 156 149 167 160

Jumlah sekolah yaitu sekolah TK/KB, SD, SMP dan SMA/SMK di Kabupaten
Muaro Jambi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011
jumlah sekolah hanya 465 sekolah dan sampai dengan tahun 2015 jumlah sekolah
meningkat dengan signifikan menjadi 698 sekolah atau rata-rata meningkat 11,63%
per tahun. Peningkatan jumlah sekolah yang terbesar terjadi pada TK/KB yang rata-
rata meningkat sebesar 35,52% per tahun yaitu dari 128 TK/KB tahun 2011 menjadi
332 TK/KB pada tahun 2015. Peningkatan jumlah sekolah untuk SMA/SMK rata-rata
meningkat sebesar 12,24% per tahun yaitu dari 26 SMA/SMK tahun 2011 menjadi 41
SMA/SMK pada tahun 2015. Untuk jumlah sekolah pada jenjang pendidik SMP
bertambah dari 70 SPM tahun 2011 menjadi 75 SMP pada tahun 2015 atau rata-rata
tumbuh sebesar 1,77% per tahun. Sedangkan untuk jenjang pendidikan SD, jumlah
sekolah bertambah 250 SD pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2011 yang hanya
berjumlah 241 SD atau secara rata-rata naik 0,92% per tahun.
Peningkatan jumlah sekolah selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun
2015 diikuti dengan peningkatan jumlah siswa dan ruang belajar pada berbagai
jenjang pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi. Jumlah siswa TK/KB pada tahun
2015 sebanyak 9.137 siswa meningkat dibandingkan tahun 2011 yaitu 7.835 siswa
atau rata-rata naik 4,27% per tahun. Peningkatan jumlah siswa juga terjadi pada
jenjang pendidikan SD, yaitu dari 42.199 siswa tahun 2011 menjadi 43.107 siswa
tahun 2015 atau tumbuh rata-rata 0,53% per tahun. Selanjutnya, untuk siswa SMP
juga mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3,06% per tahun yaitu dari 12.309
siswa tahun 2011 menjadi 13.503 siswa tahun 2015. Siswa SMA/SMK naik
sepanjang tahun 2011-2015 dengan rata-rata naik 9,29% per tahun yaitu 6.999 siswa
pada tahun 2011 naik menjadi 9.745 siswa tahun 2015.
Penambahan jumlah ruang belajar yang lebih besar dibandingkan dengan
peningkatan jumlah siswa pada berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Muaro
Jambi selama 5 tahun terakhir menyebabkan rasio jumlah siswa dengan jumlah ruang
belajar menurun atau mengecil sepanjang tahun 2011-2015. Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 15 Tahun 2010 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota menyebutkan
bahwa Penyelenggaraan pelayanan pendidikan dasar sesuai standar pelayanan
minimal (SPM) pendidikan di kabupaten/kota yaitu jumlah peserta didik dalam setiap
rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak
melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta
papan tulis. Data menunjukkan bahwa rasio jumlah siswa dengan jumlah ruang
belajar menurun atau mengecil sepanjang tahun 2011-2015 pada berbagai jenjang
pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi.
Pada jenjang pendidikan TK, rasio jumlah siswa dengan jumlah ruang belajar
menurun dari 32 tahun 2011 menjadi 20 pada tahun 2015. Selanjutnya, pendidikan
SD, rata-rata rasio jumlah siswa dengan jumlah ruang belajar adalah 27 per tahun
atau mengalami penurunan yaitu dari 29 tahun 2011 menjadi 27 tahun 2015. Kondisi
yang sama terjadi pada semua jenjang pendidikan. Untuk jenjang pendidikan SMP,
terjadi penurunan rasio jumlah siswa dengan jumlah ruang belajar yaitu 27 pada
tahun 2015 lebih kecil dibandingkan tahun 2011 yaitu sebesar 35. Penurunan rasio
jumlah siswa dengan jumlah ruang belajarjuga terjadi pada jenjang pendidikan
SMA/SMK yaitu 29 pada tahun 2015 menurun dibandingkan tahun 2011 yaitu
sebesar 35.
Peningkatan jumlah siswa menyebabkan terjadinya penambahan jumlah ruang
belajar pada berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi. Dimana secara
rata-rata selama 5 tahun terakhir ini, penambahan jumlah ruang belajar lebih besar
dibandingkan peningkatan jumlah siswa pada berbagai jenjang pendidikan di
Kabupaten Muaro Jambi. Secara rata-rata penambahan jumlah ruang belajar untuk
TK/KB bertambah 7,29% per tahun, ruang belajar untuk SD bertambah 3,51% per
tahun, dan ruang belajar SMP juga bertambah sebesar 12,13% per tahun, sedangkan
ruang belajar SMA/SMK bertambah 15,69% per tahun.
Capaian kemajuan pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi pada Tahun 2012 telah
menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat
kelulusan SD, SMP hingga SMA/SMK yang mencapai 100%. Disamping itu
peningkatan perkembangan pendidikan juga terlihat dengan semakin berkembangnya
minat belajar anak usia sekolah di berbagai jenis bidang studi dan jenjang pendidikan.
Selain itu, pelaksanaan program pendidikan juga telah menunjukkan perkembangan
yang meningkat dengan adanya penyediaan pelayanan pendidikan yang semakin luas
dan menjangkau daerah terpencil, daerah dengan penduduk yang relatif sedikit dan
daerah yang rentang kendalinya lebar dengan dibangunnya sekolah di daerah tersebut.
Pembangunan di setiap jenjang pendidikan tidak sama disesuaikan kebutuhan.
Perkembangan pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini, tingkat SD, tingkat SMP,
serta tingkat SMA, dilihat dari jumlah sekolah dan jumlah siswa/siswi.

2.3.3 Kesehatan
Paradigma baru penyelenggaraan pembangunan kesehatan menekankan pada
pengertian bahwa tanggung jawab pembangunan kesehatan bukan terletak pada
instansi teknis terkait, akan tetapi lebih berorientasi pada keterlibatan seluruh unsur
kesehatan. Dengan demikian sudah seharusnyra menjadi kewajiban kita semua, untuk
peduli terhadap pembangunan kesehatan. Salah satu konsep pembangunan kesehatan
adalah “health for all” atau kesehatan untuk semua, artinya pelayanan kesehatan
sebagai jasa publik harus bisa diakses oleh seluruh masyarakat, tidak hanya lapisan
masyarakat menengah ke atas, tetapi juga masyarakat miskin. Kenyataan
menunjukkan bahwa bagi lapisan masyarakat bawah, sangat sulit untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan dan menjadikan perolehan pelayanan kesehatan sangat mahal
harganya untuk dipenuhi. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya penanganan
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, terpadu dan berkesinambungan, dengan
harapan jangkauan pelayanan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan betul-betul
dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Tabel 2.7 Jumlah Desa/Kelurahan Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut


Kecamatan Dikabupaten Muaro Jambi 2019

Kecamatan Rumah Poliklinik Puskesmas Puskesmas Apotek


sakit pembantu
2019 2019 2 2019 2019
Mestong - 1 2 7 1
Sungai bahar 1 1 1 7 5
Bahar selatan - - 2 9 -
Bahar utara - - 2 5 1
Kumpeh ulu - - 2 11 3
Sungai gelam 1 2 2 9 2
Kumpeh - 1 2 8 -
Maro sebo - - 1 7 -
Taman rajo - - 1 8 1
Jambi luar kota - 2 3 11 3
Sekernan 1 3 4 7 2
Muaro jambi 3 10 22 89 18

d. agama

Kecamatan Islam protestan katolik hindu budha konghucu lainnya


Mestong 38.656 684 97 - 106 10 -
Sungai bahar 26.243 1.839 287 - 12 - -
Bahar selatan 14.754 1.369 86 14 3 - -
Bahar utara 11.752 1.798 69 2 - 1 -
Kumpeh ulu 53.776 2.164 370 11 662 14 -2
Sungai gelam 62.014 3.051 253 138 479 16 -
Kumpeh 24.061 457 74 - 2 - 1
Maro sebo 21.053 175 39 1 - - -
Taman rajo 12.923 159 35 - - - -
Jambi luar kota 60.826 4.014 384 - 81 - -
Sekernan 42.189 2.891 215 1 30 - 4
Muaro jambi 368.247 18.601 1.909 167 1.375 41 7

e. adat
Dalam usaha melestarikan kebudayaan daerah guna memperkaya khasanah
kebudayaan bangsa, aparatur-aparatur pemerintahan pada semua tingkatan
mempunyai kewajiban untuk membina dan mengembangkan adat istiadatnya yang
hidup dan bermanfaat dalam pembangunan. Mendukung dan berpartisipasi aktif
dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan pada semua tingkatan pemerintah di
daerah, terutama di desa/Kelurahan. Sastra lisan merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang diwariskan secara lisan, dari mulut ke telinga, menggambarkan
kehidupan masyarakat masa lampau. Sastra lisan mempunyai peranan penting dalam
perkembangan sastra Indonesia. Selain itu, sastra lisan mengandung nilai-nilai
kehidupan seperti nilai budaya, moral ataupun agama yang dapat menjadi pedoman
bagi kehidupan masyarakat. Sastra lisan telah dikenal sejak berdirinya Kerajaan
Melayu Jambi, dalam pergaulan sosial dalam pemerintahan kerajaan selalu
menggunakan bahasa sastra. Jadi, sastra lisan sama tuanya dengan keberadaan
kerajaan Melayu Jambi tersebut, sebab pada masa itu selain di lingkungan istana dan
para priayi, dalam hubungan sosial di tengah masyarakat juga telah memakai bahasa
sastra. (Lembaga Adat Provinsi Jambi, 2001:8). Seloko adat merupakan salah satu
sastra lisan yang sudah melekat di dalam masyarakat, sebagai bahasa halus yang di
dalamnya berisi kiasan-kiasan untuk menyampaikan suatu masalah agar tidak
terdengar kasar dan lancang, sehingga seloko yang disampaikan terdengar indah dan
memilki makna yang mendalam. Seloko adat terus berkembang di dalam kehidupan
masyarakat yang masih terus dipakai sebagai pedoman dan penuntun bagi kehidupan
masyarakat, seloko memilki nilai keindahan dan gaya bahasa yang sangat menarik.
Desa Muaro Jambi merupakan kelurahan paling ujung di seberang kota Jambi yang
berbatasan langsung dengan desa Niaso kabupaten Muaro Jambi. Seloko adat yang
berkembang di kelurahan Muaro Jambi memilki nilai-nilai pengajaran yang cukup
berperan di dalam masyarakat terutama seloko adat perkawinan.Penelitian ini
dilakukan di Desa Muaro Jambi karena masyarakat Desa Muaro Jambi merupakan
masyarakat cultural yang masih kental dengan nilai-nilai budaya.

Karya sastra lisan daerah merupakan bagian dari kebudayaan, termasuk seloko adat
perkawinan masyarakat Desa Muaro Jambi. Hal ini menunjukan pentingnya bagi
masyarakat untuk memahami makna yang terkandung dalam seloko adat.Selain itu,
masyarakat tentu harus mampu mendeskripsikan seloko adat perkawinan dari aspek
bahasa, nilai budaya, secara teliti pemahaman mendetail dan mendalam.mengandung
berbagai nilai-nilai kehidupan.
Salah satu ritual pembacaan salawat yang banyak dilakukan oleh masyarakat
Indonesia adalah membaca kasidah Burdah, atau yang biasanya disebut “Burdahan”.
Di pesantren-pesantren, kasidah Burdah dibaca secara rutin setiap malam Jum’at atau
malam Senin. Tidak hanya itu, di kala sedang mengadakan hajatan atau sedang
menghadapi situasi kritis, kasidah Burdah biasanya dibacakan dengan harapan bisa
mencegah malapetaka, marabahaya dan sebagainya. Ritual Burdah ini juga banyak
dilakukan di Provinsi Jambi terutama di Desa Setiris yang terletak di Kecamatan
Muaro Sebo Kabupaten Muaro Jambi. Masyarakat setempat mayoritas beragama
Islam dan memiliki pengetahuan agama yang cukup memadai. Ritual Burdah yang
dilakukan di sana tidak hanya pada kegiatan keagamaan saja seperti peringatan
maulid tetapi banyak juga dilakukan pada kegiatan di luar kegiatan keagamaan seperti
turun kesawah yang dilakukan oleh warga sebelum mulai bercocok tanam, masuk
rumah yang baru dibangun, ataupun dibacakan kepada orang yang sedang sakit
bahkan yang mengalami gangguan kejiwaan.

Ada dua kebudayaan Muaro Jambi yang mendapat sertifikat Warisan Budaya Tak
Benda, masing-masing Dzikir Bardah dan Nekut.
Dzikir Bardah berasal dari Desa Muaro Jambi, sementara Nekut (memikat burung)
merupakan kearifan lokal masyarakat terhadap alam semesta dari Desa Danau Lamo.
Kedua kebudayaan tersebut berasal dari Kecamatan Maro Sebo.

f. kekerabatan)
warga desa sekernan meskipun perlahan berubah menjadi warga yang dinamis, yang
mana para warganya tidak hanya sebagai kaum petani semata. Di antara warga sudah
banyak yang menjadi pegawai negri, pengusaha, guru,anggota dewan dan lainnya.
Namun dalam pelaksanaan pesta perkawinan tetap saja warga diharapkan
menyelenggarakan kumpul sanak. Tidak menutup kemungkinan warga yang kaya itu
dapat dengan mudahnya membiayai keseluruhan pesta yang meriah. Bagi warga
bukan kesendirian yang kuat, justru kebersamaan ynag menjadi jalinan tali solidaritas
sesame warga. Warga beranggapan, bahwa semua warga adalah sedulur atau kerabat
maka akan menyelenggarakan pesta sedikit banyak warga yang ingin membantu.

Masyarakat Melayu Jambi menganut sistem bilateral dimana setiap individu dalam
menarik garis keturunannya dari atas selalu menghubungkan dirinya kepada pihak
ayah maupun pihak ibunya. Dengan kata lain hubungan kekerabatan antara seorang
anak dengan kaum kerabat pihak ayah tetap sederajat dengan hubungan terhadap
ibunya. Dalam kehidupan masyarakat, terdapat bentuk-bentuk kelompok keluarga
dan kekerabatan di antara kelompok-kelompok baik yang lokasi tempat tingggalnya
berjauhan maupun yang amat dekat4 a) Keluarga inti . Keluarga inti atau yang
disebut dengan keluarga batih yang terjadi dikarenakan suatu perkawinan. Keluarga
batih terdiri dari seorang ayah, seorang ibu dan anak-anak kandung maupun mereka
yang belum kawin. Bentuk keluarga batih seperti ini adalah bentuk keluarga batih
yang paling sederhana dan banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat Melayu
Jambi. Dalam keluarga batih ini terikat kepda beberapa fungsi yaitu : memberi
bantuan kepada setiap individu yang terlibat dalam keluarga batih; memerikan asuhan
dalam bentuk pendidikan pada anak-anak; menjalankan ekonomi rumah tangga; dan
melakukan usaha-usaha produktif. b) Keluarga luas Pada masyarakat Melayu Jambi
dikenal pula kelompok keluarga luas yaitu kelompok kekerabatan yang selalu terjalin
lebih dari satu keluarga batih, tetapi seluruhnya menjalankan suatu kesatuan sosial
yang erat dan tinggal bersama pada suatu rumah atau satu pekarangan. Keadaan
seperti ini banyak dijumpa pada orang Melayu Jambi yang bermukim di sepanjang
pinggiran sungai Batanghari. c) Klen Kelompok kerabat ini terdiri dari orang-orang
yang merasa satu sama lain terikat melalui garis keturunan laki-laki saja (patrilineal)
atau garis keturunan perempuan saja (matrilineal). Anggota-anggota dari satu klen
kecil biasanya masih saling mengenal, memelihara sekumpulan harta pusaka, dan
melakukan usaha produksi bersama. d) Kindred Kindred merupakan satu kesatuan
kaum kerabat yang melingkari seseorang yang memulai suatu aktivitas seperti
pertemuan-pertemuan dan upacara pesta yang diadakan pada tingkat-tingkat life cycle
atau dalam rangka daur hidup. Aktivitas-aktivitas seperti ini dikenal pula oleh
masyarakat Melayu Jambi terutama dalam upacara-upacara yang banyak kaitannya
dengan masalah keagamaan, karena pada prinsipnya tatanan nilai masyarakat Melayu
Jambi sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Islam yang tentunya tendensi kegiatan
upacaranyapun selalu bernafaskan Islam. Upacara-upacara daur hidup yang terdapat
pada kebiasaan masyarakat Melayu Jambi adalah upacara mencukur rambut seorang
bayi. Pada aktivitas ini seluruh kerabat yang masih dalam lingkungan daerah itu
sendiri harus hadir, namun untuk daerah yang tinggal jauh dari daerah tersebut
bahkan tidak diberi tahu. Aktivitas upacara yang lainnya adalah upacara khitanan
bagi sseorang anak laki-laki dan upacara perkawinan. Seluruh kerabat yang masih
berada di daerah atau kota itu mutlak harus diberi tahu, dan jika tidak diberi tahu akan
menimbulkan anggapan bahwa yang melakukan acara tersebut tidak menghormati
kerabat dekatnya dan memicu keretakan hubungan di antara kerabat. Karena luasnya
hubungan kekerabatan tersebut, maka orang Melayu Jambi mengenal kelompok
kekerabatan yang disebut sanak, yaitu golongan kerabat keturunan dari seorang nenek
moyang sampai generasi ketiga. Kelompok inilah yang biasanya saling membantu
menyangkut hal-hal penting dalam kehidupan keluarga, misalnya pada pesta
perkawinan, upacara kematian dan lainnya.

Tabel 2.4 penyebaran sarana kesehatan penduduk di kabupaten muaro jambi tahun
2015

Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan merupakan sentralitas permasalahan yang


harus dipenuhi dalam mendukung pelayanan lebih lanjut. Implementasinya dilakukan
melalui program pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi sarana dan prasarana
kesehatan. Disamping itu, untuk mendukung keberhasilan operasional, dilakukan pula
penyediaan peralatan dan obat-obatan yang memadai, pemenuhan tenaga medis dan
paramedis serta non medis yang cukup guna menjadi tulang punggung dalam
mewujudkan pelayanan yang memadai kepada masyarakat hingga kewilayah yang
terpencil. Melalui penyediaan sarana yang memadai, termasuk obat-obatan, maka
upaya mewujudkan derajat kesehatan masyarakat secara merata ke berbagai wilayah
Kabupaten Muaro Jambi diharapkan dapat terpenuhi. Pada tahun 2015, sarana
kesehatan penduduk di Kabupaten Muaro Jambi berupa puskesmas baik rawat inap
maupun non rawat inap, Pustu, Polindes, Pusling, Rumdis, dan posyandu telah
tersebar berbagai wilayah di Kabupaten Muaro Jambi.

2.4 Prasarana Dan Sarana (jalan, transportasi, perkantoran, pasar pasar desa)
a. jalan
tabel panjang jalan di kabupaten muaro jambi (km) 2018-2020

Jenis permukaan 2018 2019 2020


jalan
Aspal 471,71 510,50 511,477
Kerikil 326,64 348,60 357,689
Tanah 33,32 43,32 37,454
Lainnya 112,92 184,20 184,20
Jalan kabupaten 944,59 1 086,62 1090,82
Jalan negara 144,80 144,80 114,80
Jalan provinsi 171,30 171,30 171,30
Jumlah 1260,69 1402,72 1406,92
Sumber: dinas pekerjaan umum kabupaten muaro jambi

Kondisi jalan 2018 2019 2020


Baik 537,81 576,24 595,944
Sedang 142,03 142,03 143,787
Rusak 100,50 100,50 96,966
Rusak berat 164,25 267,86 254,133
Jumlah 944,59 1 086,62 1090,82

b. transportasi
a. Jaringan Trasnportasi Darat Jaringan jalan bebas hambatan sebagaimana yang
disebutkan dalam RTRW Kabupaten Muaro Jambi meliputi Batas Provinsi
Jambi/Provinsi Sumatera Selatan, Kecamatan Mestong, Kecamatan Jambi Luar Kota,
Kecamatan Sekernan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang merupakan bagian jalan
bebas hambatan ruas indralaya (Provinsi Sumatera Selatan), Betung, Tempino, Kota
Jambi, Rengat (Provinsi Riau). Jaringan jalan arteri primer meliputi: a. Jalan Lintas
Timur (Jalintim) Sumatera yang terdiri dari ruas jalan: 1. Simpang Tuan - Batas Kota
Jambi/Kabupaten Muaro Jambi 2. Simpang Mendalo Darat - Batas Kota
Jambi/Kabupaten Muaro Jambi 3. Batas Kota Jambi km 15,90 - Kecamatan Mendalo
Darat (Simpang tiga); 4. Batas Kota Jambi/KabupatenMuaro Jambi -Tempino; dan 5.
Tempino - batasProvinsi Sumsel/Provinsi Jambi b. Jalan penghubung (Feeder Road) I
Jambi - Bungo yang terdiri dari ruas jalan Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten
Batang Hari - Simpang Mendalo Darat c. Jalan akses pelabuhan Talang Duku yaitu
ruas jalan Batas Kota Jambi - Talang Duku. d. Jalan akses Candi Muaro Jambi yang
meliputi ruas jalan: 1. Simpang Berembang - SP. Jambi Kecil; 2. Simpang Jambi
Kecil - Simpang Candi Muaro Jambi/Ds. Baru; dan 3. Simpang Candi Muaro
Jambi/Ds. Baru - Candi Muaro Jambi, b. Jaringan Trasnportasi Laut Perwujudan
jaringan angkutan laut, sungai, danau dan penyeberangan meliputi: a. Pelabuhan
ASDP; dan b. Alur Pelayaran Perwujudan pelabuhan ASDP sebagaimana dimaksud
meliputi: a. pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di
kelurahan Sengeti, desa Pematang Pulai, desa Pulau Kayu Aro, desa Rantau Majo,
desa Tantan, desa Kedotan dan desa Keranggan di kecamatan Sekernan; b.
pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di desa Sungai
Duren dan desa Sarang Burung di kecamatan Jambi Luar Kota; c. pengembangan dan
pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di desa Muaro Jambi di Kecamatan
Maro Sebo;
d. pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di desa Talang
Duku, desa Tebat Patah, desa Teluk Jambu, desa Dusun Mudo, desa Kemingking
Luar, desa Sekumbung, desa Manis Mato dan desa Rukam di kecamatan Taman Rajo;
e. pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di kelurahan
Tanjung, desa Rantau Panjang, desa Londerang dan desa Rondang di kecamatan
Kumpeh; a. Jaringan Trasnportasi Perkerataapian Perwujudan sistem jaringan
perkeretaapian meliputi: a. pembangunan dan pengembangan jaringan jalur kereta api
umum meliputi: 1. Batas Provinsi Sumatera Selatan/Provinsi Jam bi-Tem pino-
Kecam atan Jambi Luar - Sengeti - Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten
Tanjung Jabung Barat - Merlung; dan 2. Kota Jambi - Kumpeh Ulu-Kumpeh - Muara
Sabak - Sungai Lokan. b. Pembangunan dan pengembangan jaringan prasarana kereta
api khusus, meliputi: 1. Provinsi Sumatera Selatan - Kecamatan Mestong -
Kecamatan Sungai Gelam - Kecamatan Kumpeh Ulu - Kota Jambi - Kecamatan Maro
Sebo - Kabupaten Tanjung Jabung Timur; dan 2. Provinsi Sumatera Selatan -
Kecamatan Mestong - Kecamatan Jambi Luar Kota - Sengeti - ProvinsiRiau. c.
pembangunan prasarana perkeretaapian, meliputi: 1. Pembangunan stasiun Kereta
Api Sengeti di Kecamatan Sekernan; dan 2. Pembangunan stasiun Kereta Api
Tempino di Kecamatan Mestong. b. Jaringan Trasnportasi Udara Perwujudan sistem
jaringan Prasarana Transportasi Udara sebagaimana meliputi: a. Pengembangan dan
pembangunan tatatanan kebandarudaraan meliputi: 1. pengembangan bandar udara
umum Sultan Thaha Jambi; 2. pembangunan baru bandar udara Di Kecamatan Taman
Rajo. b. Pengembangan sistem jaringan prasaran transportasi udara meliputi: 1.
penetapan kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP); 2. penetapan
kawasan di sekitar penempatan alat bantu navigasi penerbangan.
Sistem Jaringan Transportasi Nasional
1. Sistem Jaringan Transportasi Darat ; Arahan sistem jaringan transportasi darat
terhadap Propinsi Jambi, meliputi; Pembangunan jalan bebas hambatan Indralaya –
Betung – Tempino – Jambi – Rengat. Pembangunan jaringan jalur kereta api.
2. Sistem Jaringan Transportasi Laut; Sistem jaringan transportasi laut terdiri atas
tatanan kepelabuhan dan laur pelayaran. Sistem jaringan transportasi laut yang terkait
dengan Propinsi Jambi adalah sistem kepelabuhan nasional, yaitu Pelabuhan Kuala
Tungkal.
3. Sistem Jaringan Transportasi Udara; Sistem jaringan transportasi udara meliputi
tatanan kebandar udaraan dan ruang untuk penerbangan. Sistem jaringan transportasi
udara yang terkait dengan Propinsi Jambi adalah penetapan Bandar Udara Sultan
Thaha Saifudin sebagai pusat penyebaran tersier dengan arahan pemantapan bandar
udara tersier.
Kabupaten Jenis transportasi Ketersediaan angkutan umum
Tanah air Tanah udara Available Available Not
dan with fixed without available
air routes fixed
routes
Muaro 130 2 23 0 49 31 75
jambi
Sumber : pendataan potensi desa 2018
c. perkantoran

d. pasar pasar desa


tabel jumlah sarana perdagangan menurut jenisnya di kabupaten muaro jambi, 2016-
2020

Jenis sarana 2016 2017 2018 2019 2020


perdagangan
Pasar 31 32 36 38 40
Los 111 207 448 608 632
Kios 300 310 320 338 338
pedagang 3152 3258 3629 3807 3831
Sumber ; dinas koperasi, ukm, dan perindag

Kecamatan Pasar umum Pasar tradisional pedagang


Mestong 1 4 321
Sungai bahar 1 4 688
Bahar selatan - 3 229
Bahar utara - 5 444
Kumpeh ulu - - -
Sungai gelam 1 5 464
Kumpeh 1 5 161
Maro sebo - 2 341
Taman rajo - - -
Jambi luar kota - 4 445
Sekernan 2 5 738
Muaro jambi 6 34 3831
Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, setiap
tahunnya dilaksanakan pengembangan pasar desa, baik melalui kegiatan rehab pasar
desa maupun pembangunan kios/los baru guna menampung para pedagang.
Disamping itu dilaksanakan promosi produksi usaha kecil baik yang berasal dari
industri kecil menengah maupun rumah tangga serta hasil produksi pertanian,
perikanan dan peternakan. Sampai dengan tahun 2015 di Kabupaten Muaro Jambi
terdapat 31 pasar desa yang tersebar di 9 Kecamatan, dengan rincian sebagai berikut :
1. Kecamatan Sekernan terdapat 3 Pasar Desa yang berlokasi di Kelurahan Sengeti,
Desa Sekernan dan Desa Suko Awin Jaya dengan jumlah kios sebanyak 14 Unit dan
Los 18 Unit.
2. Kecamatan Maro Sebo terdapat 2 Pasar Desa yang berlokasi di Kelurahan Jambi
Kecil dan Pasar Tanjung Katung dengan jumlah kios sebanyak 4 Unit dan Los 10
Unit.
3. Kecamatan Jambi Luar Kota terdapat 2 Pasar Desa yang berlokasi di Desa
Muhajirin dan Desa Kedemangan dengan jumlah los 5 Unit.
4. Kecamatan Kumpeh terdapat 3 pasar desa yang berlokasi di Kelurahan Tanjung,
Desa Pematang Raman dan Desa Pulau Mentaro dengan jumlah kios 9 Unit dan los
33 Unit.
5. Kecamatan Mestong terdapat 7 pasar desa dengan jumlah kios 4 Unit dan Los 16
Unit.
6. Kecamatan Sungai Bahar terdapat 7 pasar desa dengan jumlah kios 207 unit dan
los 20 unit.
7. Kecamatan Sungai Gelam terdapat 3 pasar desa yang berlokasi di Desa Sungai
Gelam, Desa Petaling Jaya dan Desa Talang Belido dengan jumlah kios 16 Unit dan
Los 6 Unit.
8. Desa Sungai Bahar Utara terdapat 2 pasar desa yang berlokasi di Desa Merkanding
dan Desa Talang Bukit dengan jumlah kios 52 Unit dan Los 9 Unit.
9. Kecamatan Sungai Bahar Selatan terdapat 2 pasar desa yang berlokasi di Desa
Tanjung Sari dan Desa Bukit Subur dengan jumlah kios 60 Unit dan Los 4 Unit.
2.5 Wilayah Pemerintah (kecamatan, desa)
Kecamatan bahar selatan
Desa : adipura kencana, bukit jaya, bukit subur, mekar jaya, tanjung baru, tanjung
lebar, tanjung mulya, tanjung sari, trijaya

Kecamatan bahar utara


Desa: bahar mulya, bukit mulya, matra manunggal. Markanding, mulya jaya, pinang
tinggi, sumber jaya, sumber mulya, sungai dayo, talang bukit, talang datar

Kecamatan jambi luar kota


Kelurahan ; pijoan
Desa: danau sarang elang, kedemangan, maro sebo, mendalo darat , mendalo indah,
mendalo laut, muaro pijoan, muhajirin, pematang gajah, pematang jering, penyengat
olak, rengas bandung, sarang burung, sembubuk, senaung, simpang limo, simpang sei
duren, sungai bertam, sungai duren.

Kecamatan kumpeh
Desa: betung, gedong jaya, jebus, maju jaya, mekar sari, pematang raman, petanang,
pudding. Pulau mentaro, rantau panjang, rondang, seponjen, sogo, sungai aur, sungai
bungur, tanjung

Kecamatan kumpeh ulu


Desa: arang-arang. Kasang kota karang, kasang kumpeh, kasang lopak alai, kasang
pudak, kota karang, lopak alai, muara kumpeh, pemunduran, pudak, ramin,
sakean,sipin teluk duren, solok, sumber jaya , sungai terap, tarikan , teluk raya

Kecamatan maro sebo


Desa : bakung, baru, danau kedap, danau lamo, jambi kecil, jambi tulo, lubuk raman,
muaro jambi, mudung barat, niaso, setiris, tanjung kantung
Kecamatan mestong
Desa: baru, ibru, muaro sebapo, nagasari, nyogan,pelempang, pondok meja, sebapo,
suka damai, suka maju,. Sungai landai, tanjung pauh KM 32, tanjung pauh KM 39,
tanjung pauh talang pelita, tempino

Kecamatan sekernan
Kelurahan : sengeti
Desa : berembang, bukit baling, gerunggung, kedotan, keranggan, pematang pulai,
pulau kayu aro, rantau majo, sekernan, suak putat, suko awin jaya, tanjung laut,
tantan, tunas baru, tunas mudo

Kecamatan sungai bahar


Desa : berkah, bhakti mulya, bukit makmur, bukit mas, marga, marga mulya, mekar
sari makmur, panca bakti, panca mulya, suka makmur, tanjung harapan.

Kecamatan sungai gelam


Desa : kebon IX, lading panjang, mekar jaya, mingkung jaya, parit, petaling jaya,
sumber agung, sungai gelam, talang belido, talang kerinci, tangkit, tangkit baru, tri
mulya jaya.

Kecamatan taman rajo


Desa: dusun mudo, kemingking dalam, kemingking luar, kunangan, ,manis mato,
rukam, sekumbung, talang duku, tebat patah, teluk jambu.

2.6 peta- peta sebagai pendukung


BAB III
ANALSIS ISU ISU STRATEGIS KABUPATEN
3.1. Sektor basis dan komuditi2 Basis dan Non Basis
I.1 Pendekatan Sektor Basis
I.1.1 LQ
Sektor basis dapat ditentukan dengan metode langsung dan metode tidak
langsung. Dalam menetukan metode langsung yait dimana semua sektor primer
dianggap sektor basis dan semua komoditi ekspor dianggap sektor basis. Sedangkan
metode tidak langsung yaitu dengan cara mencari Location Quotion (LQ).

Menerntukan sektor basis menggunakan metode tidak langsung


vi /vt
LQ =
Vi/Vt
Bila : nilai LQ > 1 maka nilai sektor tersebut adalah sektor basis
Nilai LQ < 1, maka nilai sektor tersebut adalah sektor non basis.

Logika dasar Location Quotient (LQ) adalah teori basis ekonomi yang intinya
adalah karena industri basis menghasilkan barang-barang dan jasa untuk pasar di
daerah maupun di luar daerah yang bersangkutan, maka penjualan keluar daerah akan
menghasilkan pendapatan bagi daerah.
Rumus : LQ = (vi/vt) / (Vi/Vt)
Keterangan: 
 vi : Nilai output (PDRB) sektor i daerah studi k (kabupaten/kota
misalnya).
 vt : Produk Domestik Regional Bruto total semua sektor di daerah studi k
daerah tertentu.
 Vi : Nilai output (PDRB) sektor i daerah referensi p (provinsi misalnya).
 Vt : Produk Domestik Regional Bruto total semua sektor di daerah
referensi p.

a. Sektor Pertanian
vi 6814,75
vt 16194,86
LQ = = = 1,61 (basis)
Vi 38798777,9
Vt 149264615,4

b. Sektor Pertambangan dan Penggalian


vi 2094,47
vt 16194,86
LQ = = = 0,53 (non basis)
Vi 35 976 660,4
Vt 149264615,4

c. Sektor Industri Pengolahan


vi 2644,25
vt 16194,86
LQ = = = 1,56 (basis)
Vi 15 576 061,6
Vt 149264615,4

d. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih


vi 6,06
vt 16194,86
LQ = = = 0,71 (non basis)
Vi 77 583,9
Vt 149264615,4

e. Sektor Pengadaan air


vi 15,71
vt 16194,86
LQ = = = 0.72 (non basis)
Vi 198740,1
Vt 149264615,4
f. Sektor Kontruksi
vi 898,41
vt 16194,86
LQ = = = 0,74 (non basis)
Vi 11043 412,2
Vt 149264615,4

g. Sektor Perdagangan besar dan eceran


vi 799,09
vt 16194,86
LQ = = = 0,49(non basis)
Vi 14 951 421,1
Vt 149264615,4

h. Sektor transportasi dan pergudangan


vi 517,96
vt 16194,86
LQ = = = 0,97 (non basis)
Vi 4 871836,7
Vt 149264615,4

i. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum


vi 98,43
vt 16194,86
LQ = = = 0,53 (non basis)
Vi 1 700 443,9
Vt 149264615,4
j. Sektor informasi dan komunikasi
vi 447,80
vt 16194,86
LQ = = = 0,73 (non basis)
Vi 5 624 295,6
Vt 149264615,4
k. Sektor jasa keuangan dan asuransi
vi 282,36
vt 16194,86
LQ = = = 0,79 (non basis)
Vi 3 259 897,0
Vt 149264615,4
l. Sektor real estate
vi 202,11
vt 16194,86
LQ = = = 0,84 (non basis)
Vi
2212 367,1
Vt 149264615,4
m. Sektor jasa perusahaan
vi 175,66
vt 16194,86
LQ = = = 1.03 ( basis)
Vi 1562 913,6
Vt 149264615,4
n. Sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan social wajib
vi 486,22
vt 16194,86
LQ = = = 0,87 (non basis)
Vi 5113 342,4
Vt 149264615,4
o. Sektor jasa pendidikan
vi 311,01
vt 16194,86
LQ = = = 0,57 (non basis)
Vi 4 971 048,6
Vt 149264615,4
p. Sektor jasa ketahanan dan kegiatan sosial
vi 180,55
vt 16194,86
LQ = = = 0,93 (non basis)
Vi 1778 225,5
Vt 149264615,4
q. Sektor jasa jenis lainnya
vi 220,01
vt 16194,86
LQ = = = 1.31 ( basis)
Vi 1 547 587,7
Vt 149264615,4

I.1.2 ME
a. Sektor Pertanian
PDRB Total 4.632 .639,95
ME = = = 3,22 kali
PDRB Sektor yang dicari 1.437 .434,65

Artinya :
Jika pendapatan sektor pertanian bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 3,22 kali.

b. Sektor Pertambangan dan Penggalian


PDRB Total 4.632 .639,95
ME = = = 4,15 kali
PDRB Sektor yang dicari 1.116.249,74

Artinya :
Jika pendapatan sektor pertambangan dan penggalian bertambah Rp 1, maka
sektor lain akan bertambah pendapatannya sebesar 4,15 kali.

c. Sektor Industri Pengolahan


PDRB Total 4.632 .639,95
ME = = = 8,65 kali
PDRB Sektor yang dicari 535.548,72

Artinya :
Jika pendapatan sektor pengolahan bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 8,65 kali.

d. Sektor Bangunan
PDRB Total 4.632 .639,95
ME = = = 20,17 kali
PDRB Sektor yang dicari 229.589,90

Artinya :
Jika pendapatan sektor bangunan bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 20,17 kali.
e. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
PDRB Total 4.632 .639,95
ME = = = 6,11 kali
PDRB Sektor yang dicari 757.812,43

Artinya :
Jika pendapatan sektor perdagangan, hotel, dan restoran bertambah Rp 1,
maka sektor lain akan bertambah pendapatannya sebesar 6,11 kali.

I.1.3 Kontribusi
a. Sektor Pertanian
PDRB Sektor Basis
Kontribusi = x 100%
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
1.437 .434,65
= x 100% = 31,02%
4.632 .639,95

b. Sektor Pertambangan dan Penggalian


PDRB Sektor Basis
Kontribusi = x 100%
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan

1.116 .249,74
= x 100% = 24,09%
4.632 .639,95

c. Sektor Industri Pengolahan


PDRB Sektor Basis
Kontribusi = x 100%
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
535.548,72
= x 100% = 11,56%
4.632 .639,95
d. Sektor Bangunan
PDRB Sektor Ba sis
Kontribusi = x 100%
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
229.589,90
= x 100% = 4,95%
4.632 .639,95
e. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
PDRB Sektor Basis
Kontribusi = x 100%
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
757.812,43
= x 100% = 16,35%
4.632 .639,95

Dengan memperhatikan setiap besaran kontribusi dari kelima sektor basis di


Kabupaten Muaro Jambi, angka yang paling besar ditunjukkan oleh sektor pertanian
sebesar 31,02%. Maka dari itu berarti bahwa prioritas pembangunan yang harus
dilakukan oleh Kabupaten Muaro Jambi adalah mendahulukan sektor pertanian.

I.2 Pendekatan Lokasi


Pusat pertumbuhan atau dominannya pertumbuhan di Kabupaten Muaro Jambi
terletak di daerah Pijoan dan Kecamatan Sungai Bahar.

3.2. Lokasi2 Strategis, Pusat Kegiatan Ekonomi, Lokasi2 Tertinggal


Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Berdasarkan
RTRW Provinsi Jambi bahwa kebijakan strategis yang ditetapkan di Kabupaten
Muaro Jambi adalah : a. Kawasan Taman Nasional Berbak (TN-Berbak) b. Kawasan
Strategis Koridor Sengeti - Kota Jambi c. Pengembangan Kawasan
Agropolitan/Agroindutri terutama di Kecamatan Maro Sebo, Kumpeh Ulu dan
Sungai Gelam d. Kawasan Taman Wisata Muaro Jambi di Kecamatan Maro Sebo C.
Sistem Jaringan Transportasi Berdasarkan Perda No.02 Tahun 2014 Tentang RTRW
Kabupaten Muaro Jam bi Tahun 2014 – 2033

6.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan A. Isu Strategis
Pengembangan Permukiman Berbagai isu strategis nasional yang berpengaruh
terhadap pengembangan permukiman saat ini adalah: Mengimplementasikan
konsepsi pembangunan berkelanjutan serta mitigasi dan adaptasi terhadap
perubahan iklim. Percepatan pencapaian target MDGs 2020 yaitu penurunan
proporsi rumahtangga kumuh perkotaan. Perlunya dukungan terhadap pelaksanaan
Program-Program Direktif Presiden yang tertuang dalam MP3EI dan MP3KI.
Percepatan pembangunan di wilayah timur Indonesia (Provinsi NTT, Provinsi
Papua, dan Provinsi Papua Barat) untuk mengatasi kesenjangan. Meminimalisir
penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin. Meningkatnya urbanisasi yang
berimplikasi terhadap proporsi penduduk perkotaan yang bertambah, tingginya
kemiskinan penduduk perkotaan, dan bertambahnya kawasan kumuh. Belum
optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun.
Perlunya kerjasama lintas sektor untuk mendukung sinergitas dalam
pengembangan kawasan permukiman. Belum optimalnya peran pemerintah daerah
dalam mendukung pembangunan permukiman. Ditopang oleh belum optimalnya
kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia serta perangkat organisasi

3.3. Peluang dan Tantangan Pengembangan kabupaten di Masa Datang

Anda mungkin juga menyukai