BAB I PENDAHULUAN
2.1.2 Letak
Secara administrasi Kabupaten Muaro Jambi terletak antara 10 15’-20 20’
Lintang Selatan dan diantara 1030 10’-1040 20’ Bujur Timur. Secara geografis,
Kabupaten Muaro Jambi terletak di kawasan yang cukup strategis. Selain merupakan
kabupaten yang terdekat dengan ibukota Provinsi, kabupaten ini secara geografis
mengelilingi Kota Jambi. Letak geografis yang sangat strategis ini memberikan
keuntungan bagi Kabupaten Muaro Jambi karena Kabupaten ini memiliki peluang
yang cukup besar untuk dapat berperan sebagai daerah supplier Kota Jambi baik itu
kebutuhan pangan, industri, maupun kebutuhan akan barang dan jasa.
2.1.3 Topografi
Dari posisi dan letaknya, wilayah Kabupaten Muaro Jambi diketahui berada
pada DAS Batang Hari terhampar dari timur ke barat dan selatan merupakan dataran
rendah yang sebagian terutama pada Daerah Aliran Sungai merupakan pasang surut,
rawa dan payau hutan gambut. Makin ke barat dan selatan semakin tinggi terutama di
badian utara Kecamatan Sekernan, bagian selatan Kecamatan Mestong, bagian barat
dan selatan Kecamatan Jambi Luar Kota dan bagian utara Kecamatan Marosebo.
Wilayah sepanjang DAS (Batang Hari dan anak sungai lainnya) didominasi
ketinggian antara 0 - 10m dpi, sementara wilayah luarnya sebagian besar dataran
rendah laha kering dengan dominasi ketinggian 10-100 m dpi. Secara umum
morfologi di wilayah Kabupaten Muaro Jambi dapat dikelompokkan dalam beberapa
satuan morfologi yaitu dataran rendah delta sungai, rawa dan perbukitan gelombang
halus sampai perbukitan gelombang sedang. Datara delta, rawa dan dataran sungai
sepanjang aliran sungai-sungai besar dan kecil seperti DAS Batang Hari, DAS
Banyulincirdan DAS Air Hitam Laut.
2.1.5 Iklim
Wilayah Kabupaten Muaro Jambi sebagaimana wilayah kabupaten lainnya
beriklim tropis, dengan jumlah curah hujan rata-rata 186,14 mm dan hari hujan rata-
rata 16 hari hujan. Berdasarkan pantauan Stasiun Klimatologi Provinsi Jambi di
Sungai Duren (Tabel 2.6), suhu udara di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016 dapat
dilihat pada table 2.6 sebagai berikut :
Tabel 2.3 Rata-Rata Suhu Udara Dan Kelembaban Relative Setiap Bulan
Dikabupaten Muaro Jambi Tahun 2016
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa kondisi suhu udara berkisar
antara 23,4 0C dan 33,80C. Suhu terandah terjadi pada bulan Februari sedangkan
suhu tertinggi terjadi pada bulan April. Sementara kelembaban udara berada antara
80% dan 87%. Kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Januari, Maret, dan
November. Sementara itu, kelembaban terendah terjadi pada bulan
September.Rendahnya suhu udara dan kelembaban pada bulan-bulan tertentu
dikarenakan pada bulan tersebut adalah musim penghujan.
Termasuk daerah yang beriklim tropis dengan curah hujan merata sepanjang
tahun rata-rata 6.7 mm/hari dengan intensitas hujan rata-rata 16 hari hujan. Suhu
udara ratarata di Kabupaten Muaro Jambi mencapai 270C, dengan suhu minimum
rata-rata 240C dan suhu maksimum rata-rata 330C. Kelembaban udara rata-rata
66,6%. Sedangkan perkembangan keadaan iklim di Muaro Jambi, dalam kurun waktu
tiga tahun, menunjukkan rata-rata kelembaban udara mengalami penurunan dari
75,90% menjadi 54,00%. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran klimatologi
Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada tabel berikut;
Kabupaten Muaro Jambi memiliki 5 (lima) jenis tanah yaitu Entisol, Histosol,
Inceptisol, Oxisol dan Ultisol. Pada dasarnya jenis tanah di Kabupaten Muaro Jambi
dapat digolongkan atas dua kelompok yaitu Zonal dan Azonal. Jenis tanah Zonal
seperti Ultisol dan Oxisol yang merupakan jenis tanah yang mengalami
perkembangan profil yang lebih sempurna. Sedangkan yang termasuk kelompok
Azonal yaitu tanah Entisol, Histosol, Inceptisol adalah jenis tanah yang masih
mengalami proses lanjutan sehingga terlihat dari perkembangan profilnya yang belum
sempurna.
Kabupaten Muaro Jambi terbentang diatas wilayah ± 5.264 KM2 . Secara
administrasi Kabupaten ini berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batang Hari.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Pada tahun 2010 dilakukan pemekaran terhadap Kecamatan Sungai Bahar menjadi 3
Kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Bahar, Sungai Bahar Utara dan Sungai Bahar
Selatan. Bersamaan dengan itu, Kecamatan Maro Sebo dimekarkan menjadi 2 (dua)
yaitu Kecamatan Maro Sebo dan Kecamatan Taman Rajo.
Pada Tahun 2011, pemerintah Kabupaten Muaro Jambi memekarkan beberapa desa
yaitu: 1 (satu) desa baru yaitu Desa Kasang Kota Karang di Kecamatan Kumpeh Ulu
(Perda Nomor 06 Tahun 2011), 2 (dua) desa baru yaitu Desa Sido Mukti (Perda
Nomor 06 Tahun 2011) dan Desa Gambut Jaya (Desa Persiapan di kecamatan Sungai
Gelam). Pada tahun 2011 itu juga pemerintah Kabupaten Muaro Jambi membentuk 2
(dua) desa baru yang terletak di Kecamatan Jambi Luar Kota yaitu Desa Mendalo
Indah dan Desa Pematang Gajah (Perda Nomor 06 Tahun 2011).
3. Industri Pengolahan
Pada kategori Industri Pengolahan, penyumbang terbesar di tahun
2019 adalah industri makanan dan minuman, mencapai 2,01 triliun rupiah
atau sebesar 53,60 persen. Berikutnya industri kayu, barang dari kayu dan
gabus, dan barang anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya sebesar 22,92
persen; Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik sebesar 10,14 persen;
dan industri Batu Bara dan Pengilangan Minyak sebesar 10,01 persen. Selain
itu, peranan kategori lainnya kurang dari lima persen. Secara nominal industri
pengolahan berkembang dari triliun 3,60 rupiah menjadi 3,76 triliun rupiah.
Pertumbuhan industri pengolahan sebesar 3,59 persen ditahun 2019 turun dari
3,79 persen di tahun 2018. Pada tahun 2019 hanya tiga sub kategori yang
tumbuh lebih dari 5 persen, yaitu industri makanan dan minuman (6,78
persen), industri mesin dan perlengkapan YTDL (5,14 persen) dan industri
kertas dan barang dari kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
(8,99 persen); selain itu pertumbuhannya di bawah lima persen.
2.5 Tabel Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk Pertahun 2010 Dan 2020
Sekolah
Kecamatan Negeri Swasta Jumlah
2019 2020 2019 2020 2019 2020
Mestong 1 1 16 15 17 16
Sungai Bahar - - 15 16 15 16
Bahar Selatan 1 1 11 12 12 13
Bahar Utara 1 1 9 8 10 9
Kumpeh Ulu 3 3 9 7 12 10
Sungai Gelam 1 1 28 27 29 28
Kumpeh 1 1 6 6 7 7
Maro Sebo 1 1 4 4 5 5
Taman Rajo - - 6 6 6 6
Jambi Luar Kota 1 1 35 32 36 33
Sekernan 1 1 17 16 18 17
Muaro Jambi 11 11 156 149 167 160
Jumlah sekolah yaitu sekolah TK/KB, SD, SMP dan SMA/SMK di Kabupaten
Muaro Jambi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011
jumlah sekolah hanya 465 sekolah dan sampai dengan tahun 2015 jumlah sekolah
meningkat dengan signifikan menjadi 698 sekolah atau rata-rata meningkat 11,63%
per tahun. Peningkatan jumlah sekolah yang terbesar terjadi pada TK/KB yang rata-
rata meningkat sebesar 35,52% per tahun yaitu dari 128 TK/KB tahun 2011 menjadi
332 TK/KB pada tahun 2015. Peningkatan jumlah sekolah untuk SMA/SMK rata-rata
meningkat sebesar 12,24% per tahun yaitu dari 26 SMA/SMK tahun 2011 menjadi 41
SMA/SMK pada tahun 2015. Untuk jumlah sekolah pada jenjang pendidik SMP
bertambah dari 70 SPM tahun 2011 menjadi 75 SMP pada tahun 2015 atau rata-rata
tumbuh sebesar 1,77% per tahun. Sedangkan untuk jenjang pendidikan SD, jumlah
sekolah bertambah 250 SD pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2011 yang hanya
berjumlah 241 SD atau secara rata-rata naik 0,92% per tahun.
Peningkatan jumlah sekolah selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun
2015 diikuti dengan peningkatan jumlah siswa dan ruang belajar pada berbagai
jenjang pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi. Jumlah siswa TK/KB pada tahun
2015 sebanyak 9.137 siswa meningkat dibandingkan tahun 2011 yaitu 7.835 siswa
atau rata-rata naik 4,27% per tahun. Peningkatan jumlah siswa juga terjadi pada
jenjang pendidikan SD, yaitu dari 42.199 siswa tahun 2011 menjadi 43.107 siswa
tahun 2015 atau tumbuh rata-rata 0,53% per tahun. Selanjutnya, untuk siswa SMP
juga mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3,06% per tahun yaitu dari 12.309
siswa tahun 2011 menjadi 13.503 siswa tahun 2015. Siswa SMA/SMK naik
sepanjang tahun 2011-2015 dengan rata-rata naik 9,29% per tahun yaitu 6.999 siswa
pada tahun 2011 naik menjadi 9.745 siswa tahun 2015.
Penambahan jumlah ruang belajar yang lebih besar dibandingkan dengan
peningkatan jumlah siswa pada berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Muaro
Jambi selama 5 tahun terakhir menyebabkan rasio jumlah siswa dengan jumlah ruang
belajar menurun atau mengecil sepanjang tahun 2011-2015. Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 15 Tahun 2010 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota menyebutkan
bahwa Penyelenggaraan pelayanan pendidikan dasar sesuai standar pelayanan
minimal (SPM) pendidikan di kabupaten/kota yaitu jumlah peserta didik dalam setiap
rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak
melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta
papan tulis. Data menunjukkan bahwa rasio jumlah siswa dengan jumlah ruang
belajar menurun atau mengecil sepanjang tahun 2011-2015 pada berbagai jenjang
pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi.
Pada jenjang pendidikan TK, rasio jumlah siswa dengan jumlah ruang belajar
menurun dari 32 tahun 2011 menjadi 20 pada tahun 2015. Selanjutnya, pendidikan
SD, rata-rata rasio jumlah siswa dengan jumlah ruang belajar adalah 27 per tahun
atau mengalami penurunan yaitu dari 29 tahun 2011 menjadi 27 tahun 2015. Kondisi
yang sama terjadi pada semua jenjang pendidikan. Untuk jenjang pendidikan SMP,
terjadi penurunan rasio jumlah siswa dengan jumlah ruang belajar yaitu 27 pada
tahun 2015 lebih kecil dibandingkan tahun 2011 yaitu sebesar 35. Penurunan rasio
jumlah siswa dengan jumlah ruang belajarjuga terjadi pada jenjang pendidikan
SMA/SMK yaitu 29 pada tahun 2015 menurun dibandingkan tahun 2011 yaitu
sebesar 35.
Peningkatan jumlah siswa menyebabkan terjadinya penambahan jumlah ruang
belajar pada berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi. Dimana secara
rata-rata selama 5 tahun terakhir ini, penambahan jumlah ruang belajar lebih besar
dibandingkan peningkatan jumlah siswa pada berbagai jenjang pendidikan di
Kabupaten Muaro Jambi. Secara rata-rata penambahan jumlah ruang belajar untuk
TK/KB bertambah 7,29% per tahun, ruang belajar untuk SD bertambah 3,51% per
tahun, dan ruang belajar SMP juga bertambah sebesar 12,13% per tahun, sedangkan
ruang belajar SMA/SMK bertambah 15,69% per tahun.
Capaian kemajuan pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi pada Tahun 2012 telah
menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat
kelulusan SD, SMP hingga SMA/SMK yang mencapai 100%. Disamping itu
peningkatan perkembangan pendidikan juga terlihat dengan semakin berkembangnya
minat belajar anak usia sekolah di berbagai jenis bidang studi dan jenjang pendidikan.
Selain itu, pelaksanaan program pendidikan juga telah menunjukkan perkembangan
yang meningkat dengan adanya penyediaan pelayanan pendidikan yang semakin luas
dan menjangkau daerah terpencil, daerah dengan penduduk yang relatif sedikit dan
daerah yang rentang kendalinya lebar dengan dibangunnya sekolah di daerah tersebut.
Pembangunan di setiap jenjang pendidikan tidak sama disesuaikan kebutuhan.
Perkembangan pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini, tingkat SD, tingkat SMP,
serta tingkat SMA, dilihat dari jumlah sekolah dan jumlah siswa/siswi.
2.3.3 Kesehatan
Paradigma baru penyelenggaraan pembangunan kesehatan menekankan pada
pengertian bahwa tanggung jawab pembangunan kesehatan bukan terletak pada
instansi teknis terkait, akan tetapi lebih berorientasi pada keterlibatan seluruh unsur
kesehatan. Dengan demikian sudah seharusnyra menjadi kewajiban kita semua, untuk
peduli terhadap pembangunan kesehatan. Salah satu konsep pembangunan kesehatan
adalah “health for all” atau kesehatan untuk semua, artinya pelayanan kesehatan
sebagai jasa publik harus bisa diakses oleh seluruh masyarakat, tidak hanya lapisan
masyarakat menengah ke atas, tetapi juga masyarakat miskin. Kenyataan
menunjukkan bahwa bagi lapisan masyarakat bawah, sangat sulit untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan dan menjadikan perolehan pelayanan kesehatan sangat mahal
harganya untuk dipenuhi. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya penanganan
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, terpadu dan berkesinambungan, dengan
harapan jangkauan pelayanan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan betul-betul
dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
d. agama
e. adat
Dalam usaha melestarikan kebudayaan daerah guna memperkaya khasanah
kebudayaan bangsa, aparatur-aparatur pemerintahan pada semua tingkatan
mempunyai kewajiban untuk membina dan mengembangkan adat istiadatnya yang
hidup dan bermanfaat dalam pembangunan. Mendukung dan berpartisipasi aktif
dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan pada semua tingkatan pemerintah di
daerah, terutama di desa/Kelurahan. Sastra lisan merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang diwariskan secara lisan, dari mulut ke telinga, menggambarkan
kehidupan masyarakat masa lampau. Sastra lisan mempunyai peranan penting dalam
perkembangan sastra Indonesia. Selain itu, sastra lisan mengandung nilai-nilai
kehidupan seperti nilai budaya, moral ataupun agama yang dapat menjadi pedoman
bagi kehidupan masyarakat. Sastra lisan telah dikenal sejak berdirinya Kerajaan
Melayu Jambi, dalam pergaulan sosial dalam pemerintahan kerajaan selalu
menggunakan bahasa sastra. Jadi, sastra lisan sama tuanya dengan keberadaan
kerajaan Melayu Jambi tersebut, sebab pada masa itu selain di lingkungan istana dan
para priayi, dalam hubungan sosial di tengah masyarakat juga telah memakai bahasa
sastra. (Lembaga Adat Provinsi Jambi, 2001:8). Seloko adat merupakan salah satu
sastra lisan yang sudah melekat di dalam masyarakat, sebagai bahasa halus yang di
dalamnya berisi kiasan-kiasan untuk menyampaikan suatu masalah agar tidak
terdengar kasar dan lancang, sehingga seloko yang disampaikan terdengar indah dan
memilki makna yang mendalam. Seloko adat terus berkembang di dalam kehidupan
masyarakat yang masih terus dipakai sebagai pedoman dan penuntun bagi kehidupan
masyarakat, seloko memilki nilai keindahan dan gaya bahasa yang sangat menarik.
Desa Muaro Jambi merupakan kelurahan paling ujung di seberang kota Jambi yang
berbatasan langsung dengan desa Niaso kabupaten Muaro Jambi. Seloko adat yang
berkembang di kelurahan Muaro Jambi memilki nilai-nilai pengajaran yang cukup
berperan di dalam masyarakat terutama seloko adat perkawinan.Penelitian ini
dilakukan di Desa Muaro Jambi karena masyarakat Desa Muaro Jambi merupakan
masyarakat cultural yang masih kental dengan nilai-nilai budaya.
Karya sastra lisan daerah merupakan bagian dari kebudayaan, termasuk seloko adat
perkawinan masyarakat Desa Muaro Jambi. Hal ini menunjukan pentingnya bagi
masyarakat untuk memahami makna yang terkandung dalam seloko adat.Selain itu,
masyarakat tentu harus mampu mendeskripsikan seloko adat perkawinan dari aspek
bahasa, nilai budaya, secara teliti pemahaman mendetail dan mendalam.mengandung
berbagai nilai-nilai kehidupan.
Salah satu ritual pembacaan salawat yang banyak dilakukan oleh masyarakat
Indonesia adalah membaca kasidah Burdah, atau yang biasanya disebut “Burdahan”.
Di pesantren-pesantren, kasidah Burdah dibaca secara rutin setiap malam Jum’at atau
malam Senin. Tidak hanya itu, di kala sedang mengadakan hajatan atau sedang
menghadapi situasi kritis, kasidah Burdah biasanya dibacakan dengan harapan bisa
mencegah malapetaka, marabahaya dan sebagainya. Ritual Burdah ini juga banyak
dilakukan di Provinsi Jambi terutama di Desa Setiris yang terletak di Kecamatan
Muaro Sebo Kabupaten Muaro Jambi. Masyarakat setempat mayoritas beragama
Islam dan memiliki pengetahuan agama yang cukup memadai. Ritual Burdah yang
dilakukan di sana tidak hanya pada kegiatan keagamaan saja seperti peringatan
maulid tetapi banyak juga dilakukan pada kegiatan di luar kegiatan keagamaan seperti
turun kesawah yang dilakukan oleh warga sebelum mulai bercocok tanam, masuk
rumah yang baru dibangun, ataupun dibacakan kepada orang yang sedang sakit
bahkan yang mengalami gangguan kejiwaan.
Ada dua kebudayaan Muaro Jambi yang mendapat sertifikat Warisan Budaya Tak
Benda, masing-masing Dzikir Bardah dan Nekut.
Dzikir Bardah berasal dari Desa Muaro Jambi, sementara Nekut (memikat burung)
merupakan kearifan lokal masyarakat terhadap alam semesta dari Desa Danau Lamo.
Kedua kebudayaan tersebut berasal dari Kecamatan Maro Sebo.
f. kekerabatan)
warga desa sekernan meskipun perlahan berubah menjadi warga yang dinamis, yang
mana para warganya tidak hanya sebagai kaum petani semata. Di antara warga sudah
banyak yang menjadi pegawai negri, pengusaha, guru,anggota dewan dan lainnya.
Namun dalam pelaksanaan pesta perkawinan tetap saja warga diharapkan
menyelenggarakan kumpul sanak. Tidak menutup kemungkinan warga yang kaya itu
dapat dengan mudahnya membiayai keseluruhan pesta yang meriah. Bagi warga
bukan kesendirian yang kuat, justru kebersamaan ynag menjadi jalinan tali solidaritas
sesame warga. Warga beranggapan, bahwa semua warga adalah sedulur atau kerabat
maka akan menyelenggarakan pesta sedikit banyak warga yang ingin membantu.
Masyarakat Melayu Jambi menganut sistem bilateral dimana setiap individu dalam
menarik garis keturunannya dari atas selalu menghubungkan dirinya kepada pihak
ayah maupun pihak ibunya. Dengan kata lain hubungan kekerabatan antara seorang
anak dengan kaum kerabat pihak ayah tetap sederajat dengan hubungan terhadap
ibunya. Dalam kehidupan masyarakat, terdapat bentuk-bentuk kelompok keluarga
dan kekerabatan di antara kelompok-kelompok baik yang lokasi tempat tingggalnya
berjauhan maupun yang amat dekat4 a) Keluarga inti . Keluarga inti atau yang
disebut dengan keluarga batih yang terjadi dikarenakan suatu perkawinan. Keluarga
batih terdiri dari seorang ayah, seorang ibu dan anak-anak kandung maupun mereka
yang belum kawin. Bentuk keluarga batih seperti ini adalah bentuk keluarga batih
yang paling sederhana dan banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat Melayu
Jambi. Dalam keluarga batih ini terikat kepda beberapa fungsi yaitu : memberi
bantuan kepada setiap individu yang terlibat dalam keluarga batih; memerikan asuhan
dalam bentuk pendidikan pada anak-anak; menjalankan ekonomi rumah tangga; dan
melakukan usaha-usaha produktif. b) Keluarga luas Pada masyarakat Melayu Jambi
dikenal pula kelompok keluarga luas yaitu kelompok kekerabatan yang selalu terjalin
lebih dari satu keluarga batih, tetapi seluruhnya menjalankan suatu kesatuan sosial
yang erat dan tinggal bersama pada suatu rumah atau satu pekarangan. Keadaan
seperti ini banyak dijumpa pada orang Melayu Jambi yang bermukim di sepanjang
pinggiran sungai Batanghari. c) Klen Kelompok kerabat ini terdiri dari orang-orang
yang merasa satu sama lain terikat melalui garis keturunan laki-laki saja (patrilineal)
atau garis keturunan perempuan saja (matrilineal). Anggota-anggota dari satu klen
kecil biasanya masih saling mengenal, memelihara sekumpulan harta pusaka, dan
melakukan usaha produksi bersama. d) Kindred Kindred merupakan satu kesatuan
kaum kerabat yang melingkari seseorang yang memulai suatu aktivitas seperti
pertemuan-pertemuan dan upacara pesta yang diadakan pada tingkat-tingkat life cycle
atau dalam rangka daur hidup. Aktivitas-aktivitas seperti ini dikenal pula oleh
masyarakat Melayu Jambi terutama dalam upacara-upacara yang banyak kaitannya
dengan masalah keagamaan, karena pada prinsipnya tatanan nilai masyarakat Melayu
Jambi sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Islam yang tentunya tendensi kegiatan
upacaranyapun selalu bernafaskan Islam. Upacara-upacara daur hidup yang terdapat
pada kebiasaan masyarakat Melayu Jambi adalah upacara mencukur rambut seorang
bayi. Pada aktivitas ini seluruh kerabat yang masih dalam lingkungan daerah itu
sendiri harus hadir, namun untuk daerah yang tinggal jauh dari daerah tersebut
bahkan tidak diberi tahu. Aktivitas upacara yang lainnya adalah upacara khitanan
bagi sseorang anak laki-laki dan upacara perkawinan. Seluruh kerabat yang masih
berada di daerah atau kota itu mutlak harus diberi tahu, dan jika tidak diberi tahu akan
menimbulkan anggapan bahwa yang melakukan acara tersebut tidak menghormati
kerabat dekatnya dan memicu keretakan hubungan di antara kerabat. Karena luasnya
hubungan kekerabatan tersebut, maka orang Melayu Jambi mengenal kelompok
kekerabatan yang disebut sanak, yaitu golongan kerabat keturunan dari seorang nenek
moyang sampai generasi ketiga. Kelompok inilah yang biasanya saling membantu
menyangkut hal-hal penting dalam kehidupan keluarga, misalnya pada pesta
perkawinan, upacara kematian dan lainnya.
Tabel 2.4 penyebaran sarana kesehatan penduduk di kabupaten muaro jambi tahun
2015
2.4 Prasarana Dan Sarana (jalan, transportasi, perkantoran, pasar pasar desa)
a. jalan
tabel panjang jalan di kabupaten muaro jambi (km) 2018-2020
b. transportasi
a. Jaringan Trasnportasi Darat Jaringan jalan bebas hambatan sebagaimana yang
disebutkan dalam RTRW Kabupaten Muaro Jambi meliputi Batas Provinsi
Jambi/Provinsi Sumatera Selatan, Kecamatan Mestong, Kecamatan Jambi Luar Kota,
Kecamatan Sekernan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang merupakan bagian jalan
bebas hambatan ruas indralaya (Provinsi Sumatera Selatan), Betung, Tempino, Kota
Jambi, Rengat (Provinsi Riau). Jaringan jalan arteri primer meliputi: a. Jalan Lintas
Timur (Jalintim) Sumatera yang terdiri dari ruas jalan: 1. Simpang Tuan - Batas Kota
Jambi/Kabupaten Muaro Jambi 2. Simpang Mendalo Darat - Batas Kota
Jambi/Kabupaten Muaro Jambi 3. Batas Kota Jambi km 15,90 - Kecamatan Mendalo
Darat (Simpang tiga); 4. Batas Kota Jambi/KabupatenMuaro Jambi -Tempino; dan 5.
Tempino - batasProvinsi Sumsel/Provinsi Jambi b. Jalan penghubung (Feeder Road) I
Jambi - Bungo yang terdiri dari ruas jalan Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten
Batang Hari - Simpang Mendalo Darat c. Jalan akses pelabuhan Talang Duku yaitu
ruas jalan Batas Kota Jambi - Talang Duku. d. Jalan akses Candi Muaro Jambi yang
meliputi ruas jalan: 1. Simpang Berembang - SP. Jambi Kecil; 2. Simpang Jambi
Kecil - Simpang Candi Muaro Jambi/Ds. Baru; dan 3. Simpang Candi Muaro
Jambi/Ds. Baru - Candi Muaro Jambi, b. Jaringan Trasnportasi Laut Perwujudan
jaringan angkutan laut, sungai, danau dan penyeberangan meliputi: a. Pelabuhan
ASDP; dan b. Alur Pelayaran Perwujudan pelabuhan ASDP sebagaimana dimaksud
meliputi: a. pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di
kelurahan Sengeti, desa Pematang Pulai, desa Pulau Kayu Aro, desa Rantau Majo,
desa Tantan, desa Kedotan dan desa Keranggan di kecamatan Sekernan; b.
pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di desa Sungai
Duren dan desa Sarang Burung di kecamatan Jambi Luar Kota; c. pengembangan dan
pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di desa Muaro Jambi di Kecamatan
Maro Sebo;
d. pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di desa Talang
Duku, desa Tebat Patah, desa Teluk Jambu, desa Dusun Mudo, desa Kemingking
Luar, desa Sekumbung, desa Manis Mato dan desa Rukam di kecamatan Taman Rajo;
e. pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di kelurahan
Tanjung, desa Rantau Panjang, desa Londerang dan desa Rondang di kecamatan
Kumpeh; a. Jaringan Trasnportasi Perkerataapian Perwujudan sistem jaringan
perkeretaapian meliputi: a. pembangunan dan pengembangan jaringan jalur kereta api
umum meliputi: 1. Batas Provinsi Sumatera Selatan/Provinsi Jam bi-Tem pino-
Kecam atan Jambi Luar - Sengeti - Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten
Tanjung Jabung Barat - Merlung; dan 2. Kota Jambi - Kumpeh Ulu-Kumpeh - Muara
Sabak - Sungai Lokan. b. Pembangunan dan pengembangan jaringan prasarana kereta
api khusus, meliputi: 1. Provinsi Sumatera Selatan - Kecamatan Mestong -
Kecamatan Sungai Gelam - Kecamatan Kumpeh Ulu - Kota Jambi - Kecamatan Maro
Sebo - Kabupaten Tanjung Jabung Timur; dan 2. Provinsi Sumatera Selatan -
Kecamatan Mestong - Kecamatan Jambi Luar Kota - Sengeti - ProvinsiRiau. c.
pembangunan prasarana perkeretaapian, meliputi: 1. Pembangunan stasiun Kereta
Api Sengeti di Kecamatan Sekernan; dan 2. Pembangunan stasiun Kereta Api
Tempino di Kecamatan Mestong. b. Jaringan Trasnportasi Udara Perwujudan sistem
jaringan Prasarana Transportasi Udara sebagaimana meliputi: a. Pengembangan dan
pembangunan tatatanan kebandarudaraan meliputi: 1. pengembangan bandar udara
umum Sultan Thaha Jambi; 2. pembangunan baru bandar udara Di Kecamatan Taman
Rajo. b. Pengembangan sistem jaringan prasaran transportasi udara meliputi: 1.
penetapan kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP); 2. penetapan
kawasan di sekitar penempatan alat bantu navigasi penerbangan.
Sistem Jaringan Transportasi Nasional
1. Sistem Jaringan Transportasi Darat ; Arahan sistem jaringan transportasi darat
terhadap Propinsi Jambi, meliputi; Pembangunan jalan bebas hambatan Indralaya –
Betung – Tempino – Jambi – Rengat. Pembangunan jaringan jalur kereta api.
2. Sistem Jaringan Transportasi Laut; Sistem jaringan transportasi laut terdiri atas
tatanan kepelabuhan dan laur pelayaran. Sistem jaringan transportasi laut yang terkait
dengan Propinsi Jambi adalah sistem kepelabuhan nasional, yaitu Pelabuhan Kuala
Tungkal.
3. Sistem Jaringan Transportasi Udara; Sistem jaringan transportasi udara meliputi
tatanan kebandar udaraan dan ruang untuk penerbangan. Sistem jaringan transportasi
udara yang terkait dengan Propinsi Jambi adalah penetapan Bandar Udara Sultan
Thaha Saifudin sebagai pusat penyebaran tersier dengan arahan pemantapan bandar
udara tersier.
Kabupaten Jenis transportasi Ketersediaan angkutan umum
Tanah air Tanah udara Available Available Not
dan with fixed without available
air routes fixed
routes
Muaro 130 2 23 0 49 31 75
jambi
Sumber : pendataan potensi desa 2018
c. perkantoran
Kecamatan kumpeh
Desa: betung, gedong jaya, jebus, maju jaya, mekar sari, pematang raman, petanang,
pudding. Pulau mentaro, rantau panjang, rondang, seponjen, sogo, sungai aur, sungai
bungur, tanjung
Kecamatan sekernan
Kelurahan : sengeti
Desa : berembang, bukit baling, gerunggung, kedotan, keranggan, pematang pulai,
pulau kayu aro, rantau majo, sekernan, suak putat, suko awin jaya, tanjung laut,
tantan, tunas baru, tunas mudo
Logika dasar Location Quotient (LQ) adalah teori basis ekonomi yang intinya
adalah karena industri basis menghasilkan barang-barang dan jasa untuk pasar di
daerah maupun di luar daerah yang bersangkutan, maka penjualan keluar daerah akan
menghasilkan pendapatan bagi daerah.
Rumus : LQ = (vi/vt) / (Vi/Vt)
Keterangan:
vi : Nilai output (PDRB) sektor i daerah studi k (kabupaten/kota
misalnya).
vt : Produk Domestik Regional Bruto total semua sektor di daerah studi k
daerah tertentu.
Vi : Nilai output (PDRB) sektor i daerah referensi p (provinsi misalnya).
Vt : Produk Domestik Regional Bruto total semua sektor di daerah
referensi p.
a. Sektor Pertanian
vi 6814,75
vt 16194,86
LQ = = = 1,61 (basis)
Vi 38798777,9
Vt 149264615,4
I.1.2 ME
a. Sektor Pertanian
PDRB Total 4.632 .639,95
ME = = = 3,22 kali
PDRB Sektor yang dicari 1.437 .434,65
Artinya :
Jika pendapatan sektor pertanian bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 3,22 kali.
Artinya :
Jika pendapatan sektor pertambangan dan penggalian bertambah Rp 1, maka
sektor lain akan bertambah pendapatannya sebesar 4,15 kali.
Artinya :
Jika pendapatan sektor pengolahan bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 8,65 kali.
d. Sektor Bangunan
PDRB Total 4.632 .639,95
ME = = = 20,17 kali
PDRB Sektor yang dicari 229.589,90
Artinya :
Jika pendapatan sektor bangunan bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 20,17 kali.
e. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
PDRB Total 4.632 .639,95
ME = = = 6,11 kali
PDRB Sektor yang dicari 757.812,43
Artinya :
Jika pendapatan sektor perdagangan, hotel, dan restoran bertambah Rp 1,
maka sektor lain akan bertambah pendapatannya sebesar 6,11 kali.
I.1.3 Kontribusi
a. Sektor Pertanian
PDRB Sektor Basis
Kontribusi = x 100%
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
1.437 .434,65
= x 100% = 31,02%
4.632 .639,95
1.116 .249,74
= x 100% = 24,09%
4.632 .639,95
6.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan A. Isu Strategis
Pengembangan Permukiman Berbagai isu strategis nasional yang berpengaruh
terhadap pengembangan permukiman saat ini adalah: Mengimplementasikan
konsepsi pembangunan berkelanjutan serta mitigasi dan adaptasi terhadap
perubahan iklim. Percepatan pencapaian target MDGs 2020 yaitu penurunan
proporsi rumahtangga kumuh perkotaan. Perlunya dukungan terhadap pelaksanaan
Program-Program Direktif Presiden yang tertuang dalam MP3EI dan MP3KI.
Percepatan pembangunan di wilayah timur Indonesia (Provinsi NTT, Provinsi
Papua, dan Provinsi Papua Barat) untuk mengatasi kesenjangan. Meminimalisir
penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin. Meningkatnya urbanisasi yang
berimplikasi terhadap proporsi penduduk perkotaan yang bertambah, tingginya
kemiskinan penduduk perkotaan, dan bertambahnya kawasan kumuh. Belum
optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun.
Perlunya kerjasama lintas sektor untuk mendukung sinergitas dalam
pengembangan kawasan permukiman. Belum optimalnya peran pemerintah daerah
dalam mendukung pembangunan permukiman. Ditopang oleh belum optimalnya
kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia serta perangkat organisasi