Anda di halaman 1dari 22

KOMUNIKASI POLITIK

FIRMAN IKHWAN, S.IP

KOMUNIKASI POLITIK; SEBUAH PENGANTAR


Pasca PD I di salah satu Universitas Amerika, seorang filosof dan ahli ilmu politik kenamaan yaitu Harold Lasswell, menyusun suatu disertasi doktoral tentang teknik-teknik propaganda pada PD I. Usaha inilah yang di kemudian hari mempelopori lahirnya bidang kajian Komunikasi Politik dalam Disiplin Ilmu Politik kontemporer. Lasswell, oleh karena karyanya, disebut juga sebagai Bapak Ilmu Komunikasi (Schramm; 1980)

Komunikasi politik, bukan hanya otoritas keilmuan disiplin Ilmu Politik. Namun suatu kajian yang melintasi berbagai disiplin ilmu dalam rumpun ilmu-ilmu sosial dan dibesarkan secara multidisipliner. Didiplin ilmu yang turut membidani lahirnya bidang kajian ini adalah Antropologi, Sosiologi, Psikologi, Komunikasi, dan Ilmu Politik. Berbagai disiplin keilmuan tsb menjadikan ilmu Komunikasi Politik sebagai bidang kajian yang kaya akan sudut pandang keilmuan, namun disisi lainnya turut memperkabur batasanbatasan keilmuan yang menjadi prasyarat mutlak bagi berdirinya suatu disiplin yang independen.

Walaupun masih tersisa kekaburan batas-batas keilmuan, akan tetapi sebagai sebuah disiplin yang relatif baru komunikasi politik telah menunjukkan kehadirannya. Hal mana dapat dibuktikan dari banyaknya penelitian, penerbitan, pengakuan profesional, pengakuan akademis, seminar, dll. Pada tahun 1973, dalam Asosiasi Komunikasi Internasional ditetapkan suatu divisi baru yang disebut Divisi Komunikasi Politik. Di Eropa, disiplin Komunikasi Politik lebih didominasi oleh pengaruh aliran Teori Kritis, utamanya aliran Mazhab Frankfurt.

KOMUNIKASI POLITIK; PARADIGMA


Pertanyaan :

Apa yang mendasari tindakan individu?

TEORI AKSI
Tindakan seseorang didasari oleh sesuatu yang berasal dari dalam dirinya, yang disebut sebagai kekuatan sendiri. Kekuatan sendiri ini dapat berupa rangsangan, dorongan, motif sadar dan tidak sadar, sikap dll, yang pada intinya sangat determinan dalam mendorong seorang individu melakukan tindakan.

TEORI INTERAKSI
Tindakan seseorang didasari oleh sesuatu yang berasal dari luar dirinya, seperti norma sosial, status sosial, nilai-nilai sosial, atau dsb jg Fakta Sosial. Fakta Sosial ini pula memiliki fungsi determinatif dalam menentukan tindakan yang akan diambil oleh individu

TEORI TRANSAKSI
Teori ini juga disebut dengan nama lain yakni Interaksionisme Simbolik Teori ini menekankan bahwa tindakan individu manusia didasarkan atas makna sesuatu bagi dirinya. Makna adalah sesuatu yang diinterpretasi, dan juga direproduksi secara terus menerus oleh manusia dalam hubungan sosialnya Makna dan tindakan tidak saling mendahului, tapi keduanya saling ditransaksikan oleh individu untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

LANJUT.

Ada dua hal pokok mengenai tindakan manusia menurut teori Transaksi : 1. Makna berbagai hal bagi orang-orang timbul dari tindakan bersama yang mereka lakukan. 2. Tindakan bersama itu berupa pengamatan berbagai hal dan penempatan arah perbuatan berdasarkan interpretasi personal.

KOMUNIKASI POLITIK; DEFINISI

Salah

satu dari ketiga teori diatas akan manjadi landasan kita utk mendefinisikan apa itu Komunikasi, apa itu Politik, dan apa itu Komunikasi Politik

DEFINISI KOMUNIKASI
Komunikasi

adalah proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia (yang berdasarkan itu mereka bertindak) dan untuk menukar citra itu melalui simbol-simbol.

LANJUT..

Ciri utama komunikasi, menurut teori transaksi adalah orang mengamati berbagai hal, menginterpretasikannya, menyusun makna, bertindak berdasarkan makna itu, dan, dengan demikian mengungkapkan makna itu.

Ada tiga jenis yang diamati orang : 1. Objek Fisik 2. Objek Sosial 3. Objek Abstrak

LANJUT.

Objek-objek tersebut dipersepsi melalui : 1. Tanda 2. Isyarat 3. Petunjuk


Interpretasi, membantu individu untuk merumuskan citra-citra subjektif mengenai makna dari objek-objek yang dipersepsi melalui refleksi, proyeksi dan penetapan makna objek itu dimasa kini.

SIFAT-SIFAT KOMUNIKASI
Menurut Dean Barnlund, ada beberapa sifat komunikasi, yaitu Dinamis suatu proses prilaku yang dipikirkan dan ditafsirkan secara kontinyu oleh individu. Sinambung tindakan (komunikasi) manusia selalu berkesinambungan. Sirkular komunikasi tidak linier, namun terjadi secara simultan (bersamaan) kepada satu sama lain. Tak dapat diulang makna yang dikomunikasikan terus menerus direproduksi. Tak dapat dibalikkan makna juga mengalami perkembangan. Kompleks berlangsung dalam bny konteks yg berlainan dan pada bny tingkatan intrapersonal, interpersonal, organisasional, sosial dan kultural.

POLITIK; MENURUT BEBERAPA KONSEPSI


Siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana caranya (Lasswell) Jalan memerintah masyarakat dengan proses diskusi yang bebas dan tanpa kekerasan (Crick) Alokasi nilai yang otoritatif (Easton) Tindakan yang diarahkan utk mempertahankan dan atau memperluas tindakan lainnya (Weinstein). Kegiatan orang secara kolektif yg mengatur perbuatan mereka di dalam kondisi konflik sosial (Dan Nimmo). Politik adalah pembicaraan (segala cara orang bertukar simbol) (Roelofs).

APA ITU KOMUNIKASI POLITIK?


Komunikasi Politik adalah proses di mana informasi politik yg relevan diteruskan dari satu bagian sistem politik kepada bagian lainnya (Rush & Althoff) Kegiatan komunikasi yang dianggap komunikasi politik berdasarkan konsekuensi-konsekuensinya (aktual maupun potensial yg mengatur perbuatan manusia di dalam kondisi-kondisi konflik (Dan Nimmo)

BERBAGAI TEORI: SEBUAH PERBANDINGAN


TEORI JARUM HIPODERMIK (hypodermic needle theory)

Asumsi dasarnya: Khalayak tak berdaya dan media perkasa. Dikenal juga dg nama teori sabuk transmisi (transmission belt theory) atau teori peluru (the bullet theory of communication) Tokoh-2nya: Wilbur Schramm, Everett M. Rogers dan Shoemaker. Komunikator politik (politisi, aktifis, dan profesional) selalu memandang bahwa pesan politik apapun yg disampaikan kepada khalayak, apalagi melalui media massa, pasti menimbulkan efek positif berupa citra yang baik, penerimaan atau dukungan. Jadi peran media sangat dipentingkan.

TEORI KHALAYAK KEPALA BATU (THE OBSTINATE AUDIENCE THEORY)


Adalah kritik thd teori peluru dan tdk percaya bahwa khalayak pasif dan dungu tak mampu melawan keperkasaan media. Asumsi dasarnya: Bahwa khalayak justru sangat berdaya dan sama sekali tidak pasif dalam proses komunikasi politik. Khalayak memiliki daya tangkal dan daya serap thd semua terpaan pesan kepada mereka. Tokoh-2nya: L.A. Richard (1936), Raymond Bauer (1964), Schramm & Robert (1977). Komunikasi merupakan transaksi, pesan yang masuk akan disaring, diseleksi, kemudian diterima atau ditolak melalui filter konseptual. Fokus pengamatannya terutama kepada komunikan (khalayak), melalui pendekatan psikologi dan sosiologi: apa faktor-2 yg membuat individu mau menerima pesan-2 komunikasi? Teori ini didukung oleh model uses and gratification (guna dan kepuasan) oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler & Michael Gurevitch (1974) yang beranggapan bahwa manusia merupakan makhluk yg rasional, aktif, dinamis dan selektif terhadap semua pengaruh dari luar dirinya. Aspek kegunaan dan kepuasaan bagi diri pribadi menjadi pertimbangan dalam pilihan khalayak.

TEORI EMPATI & TEORI HOMOFILI


Komunikasi politik akan sukses bila sukses memproyeksi diri ke dlm sudut pandang org lain. Ini erat kaitannya dg citra diri sang komunikator politik untuk menyesuaikan suasana pikirannya dg alam pikiran khalayak. Komunikasi didasarkan oleh kesamaan (homofili) akan lebih efektif dan lancar ketimbang oleh ketidaksamaan (derajat, usia, ras, agama, ideologi, visi dan misi, simbol politik, doktrin politik, dsb). Tokoh-2nya: Berlo (1960), Daniel Lerner (1978), Everet M. Rogers & F Shoemaker (1971). Aplikasinya dalam bentuk; komunikasi interpersonal, lobby, hubungan kemanusiaan, persuasi atau bujukan, dsb.

TEORI INFORMASI DAN NON-VERBAL


Sesuai dg paradigma pragmatik bahwa bertindak sama dengan berkomunikasi. Informasi diartikan sebagai pengelompokan peristiwa-2 dg fungsi utk menghilangkan ketidakpastian. Bertindak juga merupakan sebuah informasi yg mudah diprediksi berdasarkan pola-pola peristiwa dari waktu ke waktu. Menurut teori informasi, komunikasi politik adalah semua hal harus dianalisis sebagai tindakan politik (bukan pesan) yg mengandung berbagai alternatif. Dkl, tindakan politik adalah komunikasi politik non-verbal. Tanpa menggunakan kata dan bicara, tetapi tindakan dan peristiwa. Berbagai tindakan dan peristiwa politik itulah disebut informasi politik. Tokohnya: B. Aubrey Fisher (1990)

TEORI MEDIA KRITIS ATAU TEORI KOMUNIKASI KRITIS.


Asumsinya: Media massa merupakan produk yg dipengaruhi oleh politik, ekonomi, kebudayaan, dan sejarah. Jadi fokus kajiannya adalah fungsi-2 apa yg harus dilakukan oleh media massa di dalam masyarakat. Tekanannya bukan kepada efek komunikasi kepada khalayak, tetapi lebih memusatkan perhatian kepada Siapa yg mengontrol atau mengendalikan komunikasi massa atau media massa. Alvin Toffler, mengatakan siapa yang menguasai dan mengendalikan informasi dan komunikasi akan dapat mengendalikan dan menguasai dunia. Inilah yang disebut dg abad informasi. Tokohnya: Adorno & Horkheimer.

Anda mungkin juga menyukai