Anda di halaman 1dari 74

PERAN PKK DALAM PEMBERDAYAAN

KESEHATAN REPRODUKSI CALON


PENGANTIN
KAJEN 15 MEI 2018
Oleh :
TIM PENGGERAK PKK
KABUPATEN PEKALONGAN
VISI GERAKAN PKK

Terwujudnya keluarga yang beriman dan


bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat
sejahtera, maju mandiri, kesetaraan dan
keadilan gender serta kesadaran hukum dan
lingkungan.
MISI GERAKAN PKK
• Meningkatkan mental spiritual, perilaku hidup dengan
menghayati dan mengamalkan Pancasila serta meningkatkan
pelaksanaan hak dan kewajiban sesuai dengan HAM,
demokrasi, meningkatkan kesetiakawanan sosial dan
kegotongroyongan serta pembentukan watak bangsa yang
selaras, serasi dan seimbang.
• Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan yang diperlukan
dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta
pendapatan keluarga.
• Meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan keluarga, serta
upaya peningkatan pemanfaatan pekarangan melalui Halaman
Asri, teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA) PKK, sandang dan
perumahan serta tata laksana rumah tangga yang sehat.
lanjutan

• Meningkatkan derajat kesehatan, kelestarian


lingkungan hidup serta membiasakan hidup
berencana dalam semua aspek kehidupan dan
perencanaan ekonomi keluarga dengan
membiasakan menabung.
• Meningkatkan pengelolaan Gerakan PKK baik
kegiatan pengorganisasian maupun pelaksanaan
program-programnya yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi masyarakat setempat.
STRATEGI
• Meningkatkan kemitraan, serta akses
masyarakat terhadaap pelayanan TRIBINA.

• Meningkatkan advodkasi, sosialisasi, fasilitasi,


promosi tentang revitalisasi TRIBINA.

• Meningkatkan kapasitas pengelola dan


pelaksanan TRIBINA.
GERAKAN PEMBERDAYAAN
Upaya menggerakkan masyarakat melalui proses
pembelajaran untuk memberikan pengetahuan,
sikap (kemauan), dan kemampuan agar masyarakat
bertindak mengenali, mencegah, dan mengatasi
masalah-masalah mereka sendiri.

Diselenggarakan melalui pendekatan perorangan,


keluarga/kelompok (gerakan pemberdayaan klasik
seperti konseling, kunjungan rumah, dan lain-lain).

Pelaksananya adalah Pemerintah, PKK, LSM dan


tokoh masyarakat.
PEMBERDAYAAN KELUARGA
segala upaya bimbingan dan
pembinaan agar keluarga dapat
hidup sehat sejahtera, maju, dan
mandiri.
MENGAPA KELUARGA ?
 Wahana pertama dan utama untuk
pembentukan karakter bangsa
 Lingkungan terdekat anak sejak berada
dalam kandungan sampai dewasa
 Hanya keluarga yang berketahanan yang
akan mampu membentuk keluarga
bahagia sejahtera
LANGKAH-LANGKAH YANG DITEMPUH

Internal :
• Memperkuat SDM dalam membantu operasional
Program penyuluhan/pendataan.
• Menggerakkan masyarakat melalui potensi jaringan
yang dimiliki, mulai dari tingkat Provinsi, Kab/Kota,
Kecamatan, Desa/Kelurahan, RW/RT, dan Dasa
Wisma, dalam rangka Pemberdayaan Keluarga.
• Lebih mengoptimalkan peran aktif Tim Penggerak
PKK di seluruh tingkatan wilayah dalam ikut
mengurangi masalah terkait dengan ketahanan dan
Pemberdayaan Keluarga
Lanjutan
Eksternal :
• Mengoptimalkan peran PKK dengan meningkatkan
kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama,
LSM, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, dan
mitra kerja lainnya dalam pemberdayaan keluarga.
• Pembinaan dan penggerakan kader PKK.
• Seluruh jajaran TP PKK mendukung upaya
Pemerintah untuk menggiatkan pelaksanaan
Program penyuluhan/pendataan anak
berkebutuhan khusus, sesuai dengan strategi dasar
dan sasaran yang telah disepakati bersama dalam
rangka mewujudkan keluarga yang berketahanan
dan masyarakat yang sejahtera.
Kondisi saat ini ??
• Tingkat pendidikan rendah
• Pengangguran meningkat
• Kerusakan moral
• Penggunaan obat terlarang
• Pergaulan bebas
• Meningkatnya pengidap HIV/AIDS
• Pelanggaran norma agama
• Kriminalitas remaja
• Radikalisme
• PKDRT
• Dll.
PERAN TIM PENGGERAK PKK DLM TRIBINA

6. EDUKATOR 1.ORGANISATOR

5.INOVATOR TP PKK 2. MOTIVATOR

4. KATALISATOR 3. DINAMISATOR
PERAN PKK SEBAGAI
1. Organisator/Pemimpin
a. Mengelola kegiatan (perencanaa – Evaluasi)
b. Mendorong terciptanya keterpaduan & semangat masyarakat
c. Mendekatkan hubunganToma, Toga, Lembaga, Masy
d. Memberikan kepribadian yg baik dlm kehidupan.

2. Motivator/penggugah
a. Memberikan petunjuk kepd Masy. Untuk bangkit
b. Menggugah minat & kemauan Masy. Ikut TJ
c. Memotivasi Masy. Berfiklir Komprehensif
PERAN PKK SEBAGAI
3. Dinamisator/Penggerak
a. Menggerakan minat, kemauan dan semangat
b. Menumbuhkan rasa minat kepd masyarakat

4. Katalisator/Penghubung
a. Mempertemukan Toma, Toga dg pihak lain
b. Menghimpun dan menyalurkan pendpt & keinginan masy.
Sebagai sumber dat
c. Mencari pemecahan thd kebiasaan/tradisi masy. Yg menhambat
kegiatan kemasyarakat (Integrasi)
d. Menyalurkan fikiran2 baru dr luar yg dpt dipergunakan untuk
memecahkan masalah
e. Meningkatkan komunitas dua arah (Toma, Toga-Masy)
PERAN PKK SEBAGAI
5. Inovator/Pembaharu
a. Menggali iede-ide baru untuk kemajuan dlm
mengembangkan/mengintegrasikan BKB-Posdu-Paud.
b. Memperkenalkan gagasan2 tentang pembaharuan serta
menerapkan teknik2 baru yg tepat guna.

6. Edukator/Pendidik
a. Memberi suri tauladan yg baik
b. Sebnagai panutan (panutan masyarakat)
c. Memberikan pesan moral, tata nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat.
d. Mempunyai/pengetahuan wawasan yg luas (pinter)
Yang diharapkan……………
PENDIDIKAN
Berorientasi pada prestasi
SUMBER Disiplin
DAYABertanggung jawab
MANUSIA Jujur
Bekerja sama
BELAJAR,
RAMAH,SABAR,SOPAN
BBELAJAR,elajar
Ramah, sabar, sopan, dll.
TRI BINA :
Meningkatkan kesejahteraan dan membina
ketahanan keluarga dengan memperhatikan
kelompok usia penduduk berdasarkan siklus
hidup yaitu dari janin hingga lanjut usia, melalui
kegiatan :

 Bina Keluarga Balita (BKB)


 Bina Keluarga Remaja (BKR)
 Bina Keluarga Lansia (BKL)
TRI BINA :
Meningkatkan kesejahteraan dan membina
ketahanan keluarga dengan memperhatikan
kelompok usia penduduk berdasarkan siklus
hidup yaitu dari janin hingga lanjut usia, melalui
kegiatan :

 Bina Keluarga Balita (BKB)


 Bina Keluarga Remaja (BKR)
 Bina Keluarga Lansia (BKL)
TRI BINA :
Meningkatkan kesejahteraan dan membina ketahanan
keluarga dengan memperhatikan kelompok usia
penduduk berdasarkan siklus hidup yaitu dari janin
hingga lanjut usia, melalui kegiatan :

1. Bina Keluarga Balita (BKB)


 Kegiatan yg dilakukan oleh Keluarga yg memiliki anak
balita (0-5 Th) untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap, kesadaran dan ketrampilan orang tua dan
anggota keluarga lainnya dlm pembinaan Tumbuh
Kembang Anak secara optimal melalui stimulasi fisik,
mental, intelektual, spiritual, sosial emosional dan
Moral.
Lanjutan :
2. Bina Keluarga Remaja (BKR)
Kegiatan yg dilakukan oleh Keluarga yg memiliki anak
Remaja (6-18 Th) untuk meningkatkan bimbingan pembinaan
Tumbuh Kembang Anak dan Remaja secara baik dan terarah
dlm pembangunan SDM yg bermutu.

3. Bina Keluarga Lansia (BKL)


Kegiatan yg dilakukan oleh Keluarga yg memiliki Bpk/Ibu
Lansia (> 56 Th) untuk meningkatkan kepedulian dan peran
serta dlm mewujudkan LANSIA yg SEHAT mandiri, produktif
dan bertaqwa, sehingga tetap dpt diberdayakan dlm
pembangunan dg memperhatikan kearifan, keahlian,
ketrampilan dan pengalaman sesuai dan kondisi fisik.
 
PENGGARAPAN TRIBINA

PENDEKATAN

KOMPREHESIF

TERPADU TRI BINA


BKB-BKR-BKL
SIMULTAN

BERKELANJUTAN
SASARAN PEMBERDAYAAN
N TRI SASARAN HASIL YG DIHARAPKAN PROGRAM/
O BINA KEGIATAN
1 BKB Keluarga yang 1. Tumbuhnya ketahanan keluarga PKBN,
Punya balita melalui pemahaman thd PKBN KADARKUM,
2. Meningkatnya perilaku, budi pekerti, BKB, PAUD,
sopan santun dlm keluarga POSYANDU, KB
3. Meningkatnya kemampuan keluarga
berkaitan dengan tum-bang balita
secara optimal

2 BKR Keluarga yang Meningkatnya pengetahuan dan PKBN,


Punya remaja kesadaran kesehatan reproduksi bagi KADARKUM, KB
remaja, memahami tata krama yg baik. HATINYA PKK

3 BKL Keluarga yang Berdayanya lansia agar dapat menjaga POSYANDU


punya lansia kesehatan fisik dan mental agar tetap LANSIA,
produktif dan menjadi teladan keluarga PEMBERDAYAAN
dan lingkungan LANSIA
TRI BINA
DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA

BKB •Sehat
TRI BKR PEMB BERDAYAKAN
BINA BKL KELUARGA •Sejahtera

•Maju
PKBN, Kadarkum,
BKB, PAUD, KB, •Mandiri
HATINYA PKK, Posyandu,
(Balita dan Lansia)
LANGKAH-LANGKAH YANG DITEMPUH

Internal :

• Memperkuat SDM dalam membantu operasional Program


Tri Bina
• Menggerakkan masyarakat melalui potensi jaringan yang
dimiliki, mulai dari tingkat Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan,
Desa/Kelurahan, RW/RT, dan Dasa Wisma, dalam rangka
Pemberdayaan Keluarga.
• Lebih mengoptimalkan peran aktif Tim Penggerak PKK di
seluruh tingkatan wilayah dalam ikut mengurangi masalah
terkait dengan ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga
Peran Orang Tua

• orangtua sebagai pendidik


• orangtua sebagai panutan
• orangtua sebagai pendamping
• orangtua sebagai konselor
• orangtua sebagai komunikator
ngtua sebagai Pendidik

• Memberikan bimbingan dan arahan


• Menanamkan nilai-nilai agama
• Menanamkan arti penting pendidikan
dan pengetahuan yang didapat dari
sekolah
• Menimbulkan perasaan mandiri
Orangtua sebagai Teladan/Panutan

Memberikan contoh dan keteladanan :


• Perkataan, cara berbicara
• Cara berekspresi
• Sikap, tingkah laku
• Perbuatan / Kebiasaan
Kata-kata ortu adalah SUGESTI
Hati-hati bicara karena
kata-kata diprogram di alam
bawah sadar, diingat oleh anak
walaupun maksudnya
bercanda
Orangtua sebagai Pendamping
• Mendampingi remaja agar tidak terjerumus ke
dalam pergaulan bebas dan tindakan yang
merugikan
• Tidak menganggap remaja sbg anak kecil tapi
menghargai jati dirinya
• Dilakukan dengan cara bersahabat dan lemah
lembut
• Hindari sikap curiga (berlebihan)
• Dialog terbuka dengan remaja
Orangtua sebagai
konselor

• Membantu remaja ketika menghadapi


masa sulit dalam mengambil keputusan
• Tidak menghakimi
• Memberikan alternatif pilihan
penyelesaian masalah
• Menjaga privasi
Kelalaian Ortu

• Kesalahan budaya (ada pemahaman bahwa tugas mengasuh anak hanya


ibu, ayah mencari nafkah)
• Kurang menghabiskan waktu dengan anak (weekend parent)
• Merasa cukup menyekolahkan anak di sekolah berbasis agama tapi
penerapannya nol besar.
• Ortu terkadang hanyut dalam trend
• Ortu memfasilitasi anak dgn gadget terkini tapi gaptek
• Membelikan anak gadget tanpa tau akibat negatifnya, tanpa penjelasan,
dan tanpa persyaratan untuk anak
• Jarang bisa berkomunikasi secara baik dan benar dengan anak, tidak
memahami perasaan anak dan remaja
Kiat Menjadi Orangtua Selama Menghadapi
Masa Remaja
Intinya adalah komunikasi. Semakin awal orangtua membuka
komunikasi, makin banyak kesempatan bagi orangtua terbuka
selama masa remaja anak.
1. Didiklah diri sendiri; baca buku tentang remaja, ikut seminar
parenting.
2. Berbicara dengan anak sejak dini.
3. Berikan informasi pada remaja Anda – tetap memperbaharui
informasi diri sendiri.
4. Letakkan diri Anda pada posisi anak.
5. Pilih urusan yang penting (prioritas).
6. Pertahankan harapan Anda.
Hangat dengan pra remaja dan
remaja

1. Makan bersama keluarga


2. Waktu tidur dan ucapan selamat tidur/berdoa
3. Berbagi di waktu santai
4. Menciptakan waktuHangat dengan
– waktu pra remaja dan
khusus
remaja
5. Tunjukkan rasa sayang dan cinta Anda
6. Terlibatlah; berusaha meluangkan waktu
untuk terlibat dengan kegiatan pra
remaja/remaja Anda
7. Tunjukkan minat Anda pada anak dengan
Orangtua sebagai Komunikator

• Menjadi sumber informasi


• Menjadi sahabat / teman yang nyaman diajak
bicara tentang kesulitan atau masalah remaja
• Menjalin hubungan mesra dengan remaja
10 PRINSIP KEHIDUPAN MODERN
1. Mulut lebih manis
2. Otak lebih hidup
3. Tindakan lebih cepat
4. Pretasi lebih tinggi
5. Bekerja lebih banyak
6. Alasan lebih sedikit
7. Kesabaran lebih besar
8. Emosi lebih kecil
9. Berbicara lebih menyejukkan
10. Senyum lebih sering muncul.
Sikap acuh tak
acuh Anak menjadi
dan Stress, bahkan
Perlakuan bisa mengalami
Tidak Mesra gangguan jiwa
dari Ortu
Menjadikan Anak Tangguh di Era Digital

• Hadirkan Tuhan dalam diri anak


• Perbaiki pola pengasuhan
• Anak perlu mendapatkan validasi (penerimaan,
pengakuan, dan pujian)
• Bimbing anak agar bisa mandiri dan
bertanggungjawab pada Tuhan, diri sendiri,
keluarga, dan masyarakat.
• Memberikan fasilitas pada anak harus dengan
landasan dan persyaratan agama yang jelas
Ikhtiar Terakhir Orang Tua
• Perbanyak mendengarkan perasaan. Gunakan
dua telinga lebih sering daripada satu mulut.
• Orang tua harus TTS (Tegas, Tegar, Sabar)
• Meningkatkan diri dengan berbagai macam
pengetahuan melalui seminar, pelatihan, buku
parenting dan ilmu agama)
• Setelah semua upaya  DOA
Meningkatkan Mengurangi
Indeks
Menyiapkan
Pembangunan anak untuk Angka
Manusia Sekolah Mengulang

Memperbaiki Mengurangi
kesehatan, gizi Angka putus
Balita, Remaja, Sekolah
Lansia

Mempercepat
Mengurangi Pencapaian
Angka buta Meningkatkan
Wajib belajar
Huruf muda Mutu pendidikan
Makanan
Lengkap
Seimbang
• Sakmadyo: - sesuai kebutuhan
- dipantau
• Seimbang: - semua zat gizi tersedia
- perhatian: antioksidan dan serat
• Alami: - pilih yang tanpa tambahan kimia
- minimalkan campur tangan teknologi
- Masih segar
• Sederhana - tidak yang mahal dan bergengsi
- yang ada disekitar kita
MAKANAN SELINGAN YG DIANJURKAN

41
CIRI KADER YG DPT DIKEMBANGKAN
1. Dapat dipercaya
2. Dapat bekerja sama
3. Dapat memulai sendiri
4. Dapat didik dan dilatih
5. Bertanggung jawab
6. Bijaksana
7. Mampu bekomunikasi
8. Kretaif dan teliti
9. Berperilaku baik
10. Memiliki kesigapan
11. Memiliki kecepatan bekerja
Terima kasih,....
Sampai Jumpa
Kembali
BAB.I.FILOSOFI PERNIKAHAN

• Akad/janji nikah yang diucapkan atas nama Tuhan Yang Maha


• Esa yang merupakan awal dari kesepakatan bagi calon
• pengantin untuk saling memberi ketenangan (sakinah)
• dengan mengembangkan hubungan atas dasar saling cinta
• dan kasih (mawaddah wa rahmah).
• Penyebutan nama Tuhan Yang Maha Esa dalam akad / janji
• pernikahan berarti bahwa disamping saling bertanggungjawab
• antara satu dengan yang lain, suami isteri juga
• bertanggungjawab pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
• yang dilakukan dalam peran dan fungsi mereka sebagai
• suami isteri.
• Rahasia menjadi pasangan suami
istri yang bahagia sesungguhnya
tidak pernah dapat diajarkan,tetapi
belajar dari pengalaman.”
BAB .II.INFORMASI PRA NIKAH
A.KESEHATAN
• Dalam melakukan peran mereka sebagaipasangan, seorang suami dan istri
haruslah memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik. Salah satu indikasi bahwa
calon pengantin yang sehat adalah bahwa kesehatan reproduksinya berada pada
kondisi yang baik.
• Kesehatan reproduksi adalah keadaan yang menunjukkan kondisi kesehatan
fisik, mental, dan sosial seseorang dihubungkan dengan fungsi dan proses
reproduksinya termasuk di dalamnya tidak memiliki penyakit atau kelainan yang
mempengaruhi kegiatan reproduksi tersebut.
• Dalam kesehatan reproduksi pembagian peran sosialperempuan dan laki-laki mempunyai pengaruh besar
terhadapkesehatan perempuan dan laki-laki.
• Peran sosial laki-laki dan perempuan itu semakin dirasakandalam kesehatan reproduksi.
• Masalah kesehatan reproduksi dapat terjadi sepanjang siklushidup manusia, misalnya masalah pergaulan
bebas padaremaja, kehamilan remaja, aborsi yang tidak aman, kurangnyainformasi tentang kesehatan
reproduksi. Status/posisiperempuan di masyarakat merupakan penyebab utama
• masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi perempuan,karena menyebabkan perempuan kehilangan
kendali terhadap tubuh,kesehatan dan fertilitasnya.
B. Hak Reproduksi dan Seksual
• Kedua calon pengantIn mempunyai kebebasan dan hak yang
sama dan secara bertanggung jawab dalam memutuskan untuk
berapa jumlah anak mereka, jarak kelahiran antara anak satu
dengan yang kedua dan seterusnya serta menentukan waktu
kelahiran dan dimana anak tersebut dilahirkan.
• Hak Rerpoduksi dan seksual menjamin keselamatan dan
• keamanan calon pengantin, termasuk didalamnya mereka
• harus mendapatkan informasi yang lengkap tentangkesehatan
reproduksi dan seksual, serta efek samping obatobatan,alat dan
tindakan medis yang digunakan untukmengatasi masalah
kesehatan reproduksi.
• “ Hubungan suami istri harus didasari
penghargaan terhadap pasangan
masing-masing dan dilakukan dalam
kondisi yang diinginkan bersama tanpa
unsur pemaksaan, ancaman dan
kekerasan.”
• Calon pengantin juga berhak untuk memperoleh pelayananKB
yang aman, efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan
pilihan tanpa paksaan.
• Pihak perempuan berhak mendapat pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan yang memungkinkannya sehat dan selamat
dalam menjalani kehamilan dan persalinan, serta
memperoleh bayi yang sehat.
• Hubungan suami istri harus didasari penghargaan terhadappasangan masing-masing dan dilakukan
dalam kondisi danwaktu yang diinginkan bersama tanpa unsur pemaksaan,
• ancaman dan kekerasan.
• Hak reproduksi juga mencakup informasi yang mudah,lengkap, dan akurat tentang penyakit menular
seksual, agarperempuan dan laki-laki terlindungi dari infeksi menular
• seksual (IMS) serta dan memahami upaya pencegahan danpenularannya yang dapat berakibat buruk
terhadap kesehatanreproduksi laki-laki, perempuan dan keturunannya.
D. Persiapan Pra Nikah
• D.1. Persiapan Fisik:
• - Pemeriksaan status kesehatan :
• • tanda-tanda vital (suhu, nadi, frekuensi nafas, tekanandarah)
• - Pemeriksaan Darah rutin :
• • Hb, Trombosit, Lekosit,
• - Pemeriksaan Darah yang dianjurkan :
• • Golongan Darah dan Rhesus
• • Gula Darah Sewaktu (GDS)
• • Thalasemia
• • Hepatitis B dan C
• • TORCH (TOksoplasmosis,
• Rubella, Citomegalovirus danHerpes simpleks)
• - Pemeriksaan Urin: Urin Rutin
• D.2. Persiapan Gizi :
• Peningkatan status gizi calon pengantint e r u t ama p e r emp u a n me l a l u ipenanggulangan KEK (Kekurangan
• Energi Kronis) dan anemia gizi besi sertadefisiensi asam folat.

• D.3. Status Imunisasi TT:


• Pencegahan dan perlindungan diri yangaman terhadap penyakit tetanusdilakukan dengan pemberian 5 dosisimunisasi TT untuk
mencapai kekebalanpenuh.
• Status TT Interval (selang waktu) minimal Lama perlidungan
• TT I 0
• TT II 4 minggu setelah TT I 3 tahun
• TT III 6 bulan setelah TT II 5 tahun
• TT IV 1 tahun setelah TT III 10 tahun
• TT V 1 tahun setelah TT IV 25 tahun
• D.4. Menjaga kebersihan organ reproduksi
• • Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari.
• • Tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat dan berbahannon sintetik.
• • Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab/bau.
• • Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakangdengan menggunakan air bersih dan dikeringkan
menggunakanhanduk atau tisu.
• • Khusus untuk perempuan:
• - tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilasvagina.
• - Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama.
• - Pergunakan pembalut ketika mentruasi dan diganti palinglama setiap 4 jam sekali atau setelah buang air.
• - Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau danberwarna harap memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
• • Bagi laki-laki dianjurkan disunat untuk kesehatan.
BAB.III.KETIDAKSETARAAN GENDER
DALAM PERNIKAHAN

• A. Kekerasan DalamRumah Tangga (KDRT)


• Pernikahan ideal dapat terjadi ketika perempuan dan laki-laki dapatsaling menghormati
dan menghargai satu sama lain.
• Akan tetapi apabila hal diatas tidak terjadi, maka hal-hal yang harusdihindari dalam
pernikahan adalah melakukan :
• 1. Kekerasan secara fisik (memukul, menendang, menampar,menjambak rambut,
menyundut dengan rokok, melukai)
• 2. Kekerasan secara psikis (menghina, komentar-komentar yangmerendahkan, melarang
istri mengunjungi saudara atau temantemannya,mengancam)
• 3. Kekerasan seksual (memaksa dan menuntut berhubunganseksual)
• 4. Penelantaran (tidak memberi nafkah istri, melarang istri bekerja)
• 5. Eksploitasi (memanfaatkan, memperdagangkan danmemperbudakan )
• 6. Kekerasan lainnya
• Apabila hal tersebut terjadi, maka sebaiknya baik suami maupun istri
• berupaya mencari solusi dengan terlebih dahulu dengan berdialog.
• Apabila hal ini terjadi, maka langkah-langkah yang dapat dilakukan :
• 1. Mendatangi fasilitas kesehatan (puskesmas/rumah sakit) untuk
• mengobati luka-luka yang dialami dan mendapatkan visum dari
• dokter atas permintaan polisi penyidik.
• 2. Menceritakan kejadian kepada keluarga, teman dekat atau
• kerabat
• 3. Melapor ke polisi (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak )
• 4. Mendapatkan pendampingan dari tokoh agama, LSM, psikolog
• atau LBH.
• Landasan hukum bagi upaya pencegahan dan penindakan
• tindak kekerasan dalam rumah tangga diatas telah tercantum
• dalam Undang-Undang RI No.23 tahun 2004 tentang
• Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
• B.Bentuk Ketidak setaraan gender dalam kehidupan berumah tangga•
• Stereotipi (pelabelan kepada perempuan atau laki-laki.
• misalnya : laki-laki kuat, perempuan lemah, perempuan
• emosional, laki-laki rasional).
• • Subordinasi (yang diutamakan adalah laki-laki terlebih dahulu
• baru perempuan)
• • Marginalisasi (perempuan ditempatkan sebagai orang yang tidak
• memiliki peran penting)
• • Beban ganda (beban kerja perempuan lebih lama dan lebih
• banyak, perempuan dituntut menjadi ibu rumah tangga sekaligus
• pencari nafkah keluarga).
LAKI-LAKI
• BEKERJA
• MEMILIKI
• PERAN PENTING
• DIUTAMAKAN
• PELABELAN
PEREMPUAN
• BEKERJA DAN MENGURUS RUMAH TANGGA
• TIDAK MEMILIKI PERAN PENTING
• TIDAK DIUTAMAKAN
• PELABELAN
BAB 4.INFORMASI TENTANG
KEHAMILAN, PERSALINAN,
DAN NIFAS
• A. Kehamilan
• Kehamilan ideal adalah kehamilan yang direncanakan, diinginkandan
dijaga perkembangannya secara baik .
• Namun ada kalanya berbagai faktor yang dapat membuat
kehamilanmenjadi tertunda atau bahkan tidak diinginkan.
• Kehamilan tidak diinginkan dapat terjadi:
• • Akibat hubungan seks pranikah
• • Akibat gagal/drop out KB
• • Pada unmet need (wanita usiasubur yang tidak ingin punya
anaktetapi tidak menggunakan alatkontrasepsi).
• Namun demikian, tidak ada yanglebih membahagiakan pasangan
• suami istri selain dari kehadiranbuah hati dalam perkawinan mereka.
• A.1. Menunda kehamilan dengan kontrasepsi
yang tepat
• Tidak semua pasangan yang baru menikah
ingin segera hamil. Untuk menunda kehamilan
tersedia beberapa metode KB yangdianjurkan.
• A.2. Tanda-TandaKehamilan
• Diantara tanda-tanda kehamilan adalah:
• • Tes kehamilan positif (+)
• • Tidak mendapat menstruasi/ haid sebagaimana biasanya (tidak
• menstruasi pada siklus haid bulan berikutnya).
• • Timbul rasa mual, muntah-muntah dan pusing terutama pada
• pagi hari serta sering buang air kecil.
• • Tidak ada nafsu makan.
• • Kadang-kadang mengidam atau menginginkan makanan yang
• jarang ada atau tidak pernah dimakannya.
• • Pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat tertentu dapat
• terdengar detak jantung janin.
• A.3. Cara menghitung usiakehamilan dan
• menentukan taksiran persalinan
• Menghitung UsiaKehamilan
• Misalnya tanggal 8 Juni 2009 masih haid, kemudian ketika
diperiksa tanggal 14 Juli 2009 dinyatakan positif hamil berarti
bahwa umur kehamilannya
• adalah antara 8 Juni sampai dengan 14 Juli 2009 adalah 36 hari
atau sekitar 5 minggu.
• Menentukan taksiran persalinan
• Taksiran persalinan/melahirkan:
• Harus diketahui haid terakhir (tanggal,bulan,tahun
• Rumus:
• • Tanggal +7
• • Bulan -3
• • Tahun +1
• Contoh: Haid atau dating bulan terakhir tanggal 8 Juni 2009
• Maka waktu persalinan diperkirakan:
• • Tanggal 8+7=15
• • Bulan 6-3=3
• • Tahun 2009+1= 2010
• Jadi diperkirakan melahirkan pada tanggal 15 Maret 2010.
• A.4. MemeriksaKehamilan
• Seorang ibu sebaiknya mulai memeriksakan
kehamilan seawalmungkin, yaitu setelah
terlambat haid selama 2 bulan berturut-turut
• sehingga kesehatan ibu dan janin selalu dapat
dipantau dan ibu bisamemperoleh nasehat
atau pengobatan bila ada keluhan.
• Pelayanan pemeriksaan ibu hamil mencakup 10T :
• 1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
• 2. Pengukuran tekanan darah Ibu.
• entukan status gizi (ukur lingkar lengan atas).
• 4. Pengukuran janin/pengukuran tinggi fundus uteri.
• 5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
• 6. Penilaian status imunisasi TT.
• 7. Tablet tambah darah.
• 8. Tes laboratorium.
• 9. Tata laksana kasus.
• 10. Tatap muka/konseling tentang kehamilan.
• Pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan :
• Trimester I (0-3 bulan) : 1 kali
• Trimester II (4-6 bulan) : 1 kali
• Trimester III (7-9 bulan) : 2 kali
A.5. Proses Kehamilan

saluran telur
(tuba fallopi)
sel telur
minggu ke 1
• Sel telur yang matang dibuahi oleh sperma dalam saluran
telur (tuba fallopi)
• Sel telur yang telah dibuahi sperma (embrio) menempel di
lapisan dalam dinding rahim
• Dalam 120 hari pertama, embrio berkembang mengikuti
tahapan kehidupan sel (hayati)
• Memasuki usia kehamilan lebih lanjut, embrio berkembang
• mengikuti tahapan kehidupan insani menjadi janin/ bayi
• Kehamilan umumnya berakhir dengan persalinan setelah
280 hari (9 bulan 10 hari)
• A.6. Menjaga Kehamilan
Ibu hamil dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa selamatidak ditemukan adanya
keluhan atau kelainan dan memperhatikanistirahat yang cukup.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu hamiladalah :
• • Jangan kelelahan dan mengangkat benda berat. Berbaringselama 1 jam pada siang hari,
usahakan kaki lebih tinggi dariperut. Tidur cukup (9 - 10 jam) . Tidur terlentang pada saat
hamilmuda, tidur miring pada kehamilan lanjut.
• • Berpakaian longgar yang menyerap keringat. Memakai kutangyang dapat menahan
payudara yang membesar serta memakaialas kaki bertumit rendah.
• • Posisi hubungan seks perlu diatur agar tidak menekan perut Ibu.
• • Beraktivitas fisik dengan berjalan kaki selama 30-60 menit tiaphari atau berolahraga
ringanseperti senam hamil dilakukandengan hati-hati dan seksama.
• • Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit menulardan orang yang merokok.
• • Pemakaian obat harus sesuai dengan petunjuk dokter.
• • Makan bergizi seimbang termasuk sayur dan buah 3-5 porsisehari.

Anda mungkin juga menyukai