Anda di halaman 1dari 45

Dr.

Rendy Yoga Ardian


Puskesmas Kedungwuni 1
Dinkes Kab. Pekalongan
Apa itu wabah?
Dalam Undang-Undang yang dimaksud
wabah penyakit menular yang selanjutnya
disebut wabah adalah kejadian berjangkitnya
suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka.
Penyakit Yang Berpotensi
Wabah antara lain :
1. Diare/ Mencret
2. Demam Berdarah Dengue
3. Hepatitis
4. Demam Chikungunya
5. Demam Thypoid
1. DIARE (MENCRET)
Diare atau mencret adalah buang air besar yang lebih
sering (lebih dari 3 kali sehari) dan tinja yang
dikeluarkan lebih lunak dari biasanya (dianggap tidak
normal oleh ibu)
Penyebab diare bermacam-macam, antara lain sebagai
berikut:
1. Virus
2. Kuman/bakteri
3. Parasit
4. Susu yang tidak cocok (biasanya pada bayi)
Hal-hal apa saja yang dapat
menimbulkan diare?
 Makan tanpa cuci tangan yang bersih
 Minum air mentah
 Makan makanan yang dihinggapi lalat
 Buang air besar di sembarang tempat
 Lingkungan rumah yang kumuh dan kotor
 Pemberian makanan tambahan ASI yang
terlalu dini pada bayi
Bagaimana mengatasi diare?
Prinsip pengobatan diare adalah :
Mengganti cairan yang keluar, dengan cara :

a. Bila anak berusia kurang dari 6 bulan dan


masih diberi ASI, perbanyak pemberian
ASI.
b. Cairan dari bahan makanan, seperti sup, air
tajin dan minuman yoghurt (susu asam),
c. Air putih masak,
d. Sebagai tambahan berikan larutan oralit,
atau larutan gula garam
Cara membuat larutan gula garam (LGG)
- Gula 1 sendok teh penuh
- Garam ¼ sendok teh
- Air masak 1 gelas (atau air teh 1 gelas)
- Campuran bahan-bahan tersebut diaduk sampai
larut benar
Cara membuat larutan oralit
- Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke
dalam 1 gelas air masak (atau 1 gelas air
teh)
- Aduk sampai semua bubuk larut
- Baca petunjuk lebih lanjut pada bungkus
oralit
Segera bawa ke dokter/puskesmas, jika
salah satu tanda dibawah ini ditemui pada
bayi atau anak :
• Tidak membaik dalam 1 hari
• Tinja cair keluar amat sering
• Muntah berulang
• Sangat haus
• Tidak mau makan atau minum seperti
biasanya
• Demam
• Ada lendir/darah dalam tinja
• Anak terlihat sangat lemah
Bagaimana mencegah terjadinya
diare?
 Bayi sampai umur 6 bulan hanya diberi ASI saja
(ASI eksklusif)
 Rebus dahulu botol susu atau dot sebelum
diberikan kepada bayi
 Cuci tangan dengan sabun sebelum makan
 Sayuran, buah dan bahan makanan harus dicuci
sebelum dimasak atau dimakan
 Selalu minum air yang telah direbus (air masak
atau air matang)
 Memasak makanan dengan cara yang benar
 Makanan harus dilindungi dari hinggapan lalat dan
kecoa
Diare adalah salah satu penyebab utama kematian
pada balita
Apapun sebabnya, diare sangat berbahaya
Diare bila tidak diatasi dengan tepat dapat
mengakibatkan kematian !!!
Jangan anggap enteng diare atau mencret
walaupun hanya sekali berak cair !!!!!
2. DEMAM BERDARAH DENGUE
(DBD)
DBD merupakan salah satu penyakit
menular yang dapat menimbulkan wabah.
Penyakit ini merupakan salah satu masalah
kesehatan di Indonesia yang dapat
menimbulkan kekuatiran karena perjalanan
penyakitnya yang cepat dan dapat
menyebabkan kematian dalam waktu
singkat.
PENYEBAB DBD:
Penyebab DBD adalah virus dengue yang
sampai saat ini dikenal dengan 4 serotipe :
1. Dengue – 1
2. Dengue – 2
3. Dengue – 3
4. Dengue – 4
PENULARAN DBD :
Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti.
MASA INKUBASI DBD :
Masa inkubasi DBD biasanya 4 – 7 hari atau bahkan 3 – 15 hari sesudah masa
tunas/inkubasi selama 3 – 15 hari orang yang tertular dapat mengalami/menderita
penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :
 Bentuk Abortif, Penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
 Dengue Klasik, Penderita mengalami demam tinggi selama 4 – 7 hari nyeri-nyeri
pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak
pendarahan dibawah kulit.
 Dengue Haemorhagig Fever (Demam Berdarah Dengue/DBD), Gejalanya sama
dengan dengue klasik ditambah dengan pendarahan dari hidung
(Epitaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.

 Dengue Syok Sindrom, Gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan


syok/presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
MEKANISME PENULARAN :
Seorang yang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan
sumber penularan DBD, virus ini berada dalam darah selama 4 – 7 hari. Bila
penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut
terisap masuk kedalam lambung nyamuk, selanjutnya virus akan
memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk
termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah menghisap
darah penderita nyamuk tersebut siap menularkan kepada orang lain. Virus
ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya dan
menjadi penular (Infektif).
DBD pada umumnya menyerang anak-anak ≤ 15
Tahun, tetapi dalam dekade terakhir ini terlihat
adanya kecenderungan proporsi pada dewasa.
Biasanya nyamuk Aedes Aegypti betina mencari
mangsa pada siang hari. Aktifitas menggigit
biasanya mulai pagi sampai petang hari dengan 2
puncak aktifitas antara pukul 09.00 – 10.00 dan
pukul 16.00 – 17.00.
TEMPAT POTENSIAL BAGI
PENULARAN DBD :
A. Wilayah yang banyak kasus DBD (Endermis).
B. Tempat-tempat umum seperti sekolah, RS,
Puskesmas, Hotel, Pasar, Restoran, dan Tempat
Ibadah.
C. Pemukiman baru di pinggir kota.
Karena lokasi ini penduduknya berasal dari
berbagai wilayah maka kemungkinan
diantaranya terdapat penderita yang membawa
virus dengue yang berlainan dari masing-masing
lokasi asal.
TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK AEDES
AEGYPTI
 Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari
seperti : drum, tangki, tempayan, bak mandi/wc dan ember.
 Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-
hari seperti : tempat minum burung, vas bunga, barang-
barang bekas (ban, kaleng, botol, plastik,dll).
 Tempat penampungan air alamiah seperti : lobang
batu/pelepah daun, tempurung kelapa, potongan bambu.
PENCEGAHAN :
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial
untuk penyakit DBD, pencegahan utama demam
berdarah terletak pada menghapuskan atau
mengurangi vektor nyamuk DBD.

Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah


kegiatan membrantas telur, jentik dan
kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat
pembiakannya.
PEMBERANTASAN :
Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara
“3M” yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air,
seperti : Bak mandi/WC, drum, dll. (M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti :
Gentong Air, Tempayan, dll (M2).
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang
dapat menampung air hujan (M3).
SELAIN ITU DITAMBAH DENGAN CARA LAIN
YANG DISEBUT “3M PLUS”
a. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang
sejenis seminggu sekali.
b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
c. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
d. Menaburkan bubuk Larvasida.
e. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
f. Memasang kawat kasa.
g. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
h. Menggunakan kelambu.
i. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
Panas 3 hari, periksa segera ke
puskesmas/ dokter
3.
HEPATITIS
Pengertian secara umum hepatitis adalah penyakit
hati/liver/kuning

Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada


hati (liver).
Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai
dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional.
Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B,
C, D
penyakit hepatitis akibat virus akut ( hepatitis A )
dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula
yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).
HEPATITIS A
Demam kuning yang lebih disebabkan karena faktor
lingkungan yang kotor
Gejala :- ikterik/kuning (kuku,mata,kulit)
- kelelahan yang permanen
- nyeri lambung
- anoreksia
- mual
- diare
- demam
Pada anak2 gejala lebih ringan dan Masa inkubasi 1-2 minggu
Penularan : - makanan/minuman yang terkontaminasi virus
- hubungan seksual
- melalui luka
Pencegahan : - vaksinasi Hepatitis A
- pola hidup sehat
HEPATITIS B
Pada umumnya tanpa gejala,setelah sakit, baru diketahui atau
tanpa sengaja diketahui
Gejala : - mual
- muntah
- diare
- anoreksia
- sakit kepala
- tanpa gejala
Masa inkubasi 6-24 minggu
Penularan : - melalui luka
- kontak seksual
- pada bayi biasanya tertular saat lahir
- penderita Hepatitis B 25% menjadi carrier ,
5-10% menjadi sirosis dan kanker hati
Pencegahan : vaksinasi Hepatitis B
pola hidup sehat
 
HEPATITIS C
 Ditemukan tahun 1975 disebut hepatitis non A non
B.
Gejala : - anoreksia
- lambung tidak enak
- mual
- muntah
Penularan : sama dengan Hepatitis B
Penderita Hepatitis C pada umumnya 40 % sembuh
60 % berpotensi sirosis dan kanker hati.
Minum alkohol untuk seorang penderita Hepatitis C
akan lebih memperparah penyakitnya
HEPATITIS D
Ditemukan tahun 1977 dikenal sebagai
Hepatitis Non A,B,C

Hepatitis D pada umumnya terjadi karena


adanya koinfeksi atau superinfeksi dengan
Hepatitis B

Gejala sama dengan Hepatitis B

Penularan : sama dengan Hepatitis B dan C


Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dan mengganggu serta
merusak organ hati.
Dengan mengetahui bagaimana penyakit ini dapat
terjadi, gejala gejala yang ditimbulkan, serta
pencegahan yang dapat dilakukan akan
mengurangi kasus penyakit ini.
Berobatlah ke dokter bila merasakan gejala-gejala
seperti diatas, mengingat cara penularan penyakit
ini yang melalui banyak cara.
 Yang harus diingat adalah penyakit ini
memerlukan istrihat (bedrest) untuk pemulihan
organ hati.
Pencegahan:
Vaksinasi Hepatitis
Pola hidup sehat
Hindari penggunaan obat bebas/
jamu
Hindari Tato, Tindik dengan
jarum yang tidak steril
Hindari alkohol
4. Demam Chikungunya
Demam Chikungunya adalah suatu penyakit
virus yang ditularkan melalui nyamuk

Etiologi. Penyakit Demam Chikungunya


disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIKV)
yang termasuk keluarga Togaviridae, Genus
Alphavirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus
Tanda Dan Gejala:
Rata-rata masa inkubasi bagi Chikungunya
adalah sekitar 2-12 hari tetapi umumnya 3-7
hari
Gejala yang sering ditimbulkan infeksi virus
ini berupa demam mendadak disertai
menggigil selama 2-5 hari.
Gejala demam biasanya timbul mendadak
secara tiba-tiba dengan derajat tinggi ( >40ºC).
Demam kemudian menurun setelah 2-3 hari
dan bisa kambuh kembali 1 hari berikutnya.
Nyeri sendi (arthralgia) dan otot(myalgia)
bisa muncul pada penderita chikungunya.
Keluhan arthralgia ini ditemukan sekitar 80%
pada penderita chikungunya dan biasanya
sendi yang sering dikeluhkan adalah sendi
lutut,siku, pergelangan, jari kaki dan tangan
serta tulang belakang.
Demam juga sentiasa berhubungan dengan
gejala-gejala lainnya seperti sakit kepala,
mual dan nyeri abdomen
Pengobatan:
Sehingga kini masih tiada pengobatan
spesifik untuk penyakit ini dan vaksin yang
berguna sebagai tindakan preventif juga
belum ditemukan. Pengobatannya hanya
bersifat simptomatis dan supportif seperti
pemberian analgesik, antipiretik, anti
inflamasi
Pemberian chloroquine phosphate sangat
efektif untuk arthritis chikungunya kronis
Prognosis Penyakit ini bersifat self limiting
diseases, tidak pernah dilaporkan adanya
kematian sedangkan keluhan sendi mungkin
berlangsung lama.
Penelitian sebelumnya pada 107 kasus infeksi
Chikungunya menunjukkan 87,9% sembuh
sempurna, 3,7% mengalami kekakuan sendi atau
mild discomfort, 2,8% mempunyai persistent
residual joint stiffness tapi tidak nyeri dan 5,6%
mempunyai keluhan sendi yang persistent, kaku
dan sering mengalami efusi sendi (Mohan, A.,
2006).
Pencegahan:
Melihat tidak ada kematian akibat chikungunya yang
dilaporkan dan tiada pengobatan spesifik dan vaksin
yang sesuai, maka upaya pencegahan sangat
dititikberatkan.
Upaya ini lebih menjurus ke arah pemberantasan sarang
nyamuk dengan cara membasmi jentik nyamuk. Individu
yang menderita demam chikungunya ini sebaiknya
diisolasi sehingga dapat dicegah penularannya ke orang
lain.
Tindakan pencegahan gigitan nyamuk bisa dilakukan
dengan menggunakan obat nyamuk tetapi pencegahan
yang sebaiknya berupa pemberantasan sarang nyamuk
penular.
Pemberantasan sarang nyamuk seharusnya dilakukan
pada seluruh kawasan perumahan bukan hanya pada
beberapa rumah saja.
Definisi
 Penyakit sistemik akut yang ditandai
demam akut akibat infeksi Salmonella sp
(lebih dari 500 sp)

Spesies yang sering dikenal di klinik adalah


Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, B,
C
Morfologi

Gram negatif
Enterobacteriaceae
Batang pendek
Kebanyakan berflagella
Tidak berspora
Tidak berkapsul
Masa Inkubasi
Sangat bergantung virulensi dari
mikroorganisme
Umumnya antara 1 – 14 hari, rata
–rata 3-5 hari
Masa penularan
Oral – fekal
Tidak ditularkan langsung dari orang
ke orang
Lalat mengandung bakteri selama 14
hari
Kutu mengandung bakteri selama
hidup mereka (sekitar 2 tahun)
Gejala klinik
 Demam tinggi lebih dari 7 hari, dengan sakit kepala
kenaikan temperatur mencapai 40-41ºC
 Sakit kepala
 Malaise
 Menggigil
 Bertahan 4-8 minggu (bila tidak diobati)
 Nyeri otot, anoreksi
 Mual, muntah
 Obstipasi, diare
 Perut tak enak
 Demam/bradikasi relatif
 Lidah kotor di tengah, tepi dan ujung merah, tremor
 Stupar, delirium, somnolen, koma/psikosis
 Epistaksis
Cara Pencegahan
Pola hidup bersih dan sehat (Kebersihan individu,
lingkungan, makanan)
Masak sampai benar2 matang daging , telur atau
bahan makanan lain sebelum dikonsumsi
Cuci tangan dengan sabun sebelum makan
Pakai sarung tangan pada saat menguliti binatang
Pakailah masker, pelindung mata, sarung tangan dan
jas laboratorium saat bekerja dengan kultur
Terima Kasih Atas
Perhatiannya …

Anda mungkin juga menyukai