Anda di halaman 1dari 6

NOTULA

SIARAN KELILING TERPADU (SIRLINGDU)

Dasar :
Tema : Penyakit di musim penghujan (Penyakit DBD, Diare, Leptospirosis)
Tanggal : Jumat, 19 Januari 2024
Pukul : 08.00 WIB - selesai
Tempat : Kelurahan Keprabon
Peserta : Seluruh masyarakat wilayah kelurahan keprabon
Agenda : 1. Pembukaan
2. Menyampaikan Maksud dan Tujuan
3. Siaran Kesehatan
4. Media dan Metode Yang Digunakan
6. Penutup
7. Lain-lain
Pelaksanaan :

1. Pembukaan
Penyuluhan kesehatan melalui siaran keliling terpadu dibuka dengan salam dan
dilanjutkan dengan memperkenalkan diri.
2. Menyampaikan Maksud dan Tujuan
Tujuan dari sirlingdu yaitu :
- Meningkatkan pengetahuan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
masyarakat terhadap suatu penyakit
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait permasalahan kesehatan baik
tentang penyakit, perilaku maupun lingkungan yang sedang terjadi/trend
- Tercapainya perubahan perilaku masyarakat dalam mewujudkan kesehatan
dengan selalu menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di dalam
kehidupan sehari-hari
- Masyarakat mengetahui informasi-informasi tentang kesehatan dan mampu
mengakses pelayanan kesehatan
3. Siaran Kesehatan
Melihat kondisi cuaca saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan maka
dihimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada terhadap penyakit
yang mungkin muncul disaat musim penghujan seperti :
a. Penyakit DBD disampaikan oleh Petugas Promkes
 Pengertian penyakit DBD
Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti) yang dapat menyebabkan
kematian.
Ciri-ciri nyamuk seperti berwarna hitam dengan belang-belang (loreng)
putih pada seluruh tubuh, jarak terbang 100m, akrif mengigit pagi-sore
hari, jentik selalu bergerak aktif di dalam air, biasanya ditempat yang gelap,
benda hinggap yang disukai salah satunya pada pakaian bekas pakai yang
digantungkan.
 Gejala dan penularan
Gejala mendadak panas tinggi, tampak lemah, lesu, timbul bintik-bintik
merah pada kulit, serta terasa nyeri pada ulu hati. Kadang terjadi
perdarahan di hidungan dan dibawah kulit, muntah atau berak darah. Dan
bila sudah parah penderita akan merasa gelisah tangan kaki dingin serta
berkeringat. Bila tidak segera ditolong dapat menyebabkan kematian.
 Pencegahan
Pencegahan dengan melakukan 3M PLUS
Menguras Bak Mandi/tempat penampungan air
Menutup tempat-tempat penampungan air
Mendaur ulang barang bekas
PLUS : menggunakan lotion anti nyamuk, menanam tanaman pengusir
nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan kelambu dan
kawat kasa, tidak mengantungkan pakaian bekas pakai, menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Penyakit Leptospirosis disampaikan oleh Petugas Promkes


 Pengertian penyakit Leptospirosis
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui
kencing tikus berupa bakteri yang masuk melalui kulit yang lecet atau
selaput lendir pada saat kontak dengan banjir atau genangan air sungai
hingga selokan dan lumpur.
Sementara itu, penularan bakteri Leptospira ke manusia dapat terjadi
akibat hal-hal sebagai berikut:
- Kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri
- Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine
hewan pembawa bakteri
- Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi urine hewan
pembawa bakteri
Bakteri Leptospira dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik
luka kecil seperti luka lecet, maupun luka besar seperti luka robek. Bakteri
ini juga bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.
 Gejala
- Demam Mendadak
- Lemah
- Mata merah
- Kekuningan pada kulit
- Sakit kepala
- Nyeri otot betis
 Pencegahan
- Menggunakan sarung tangan dan sepatu boots saat membersihkan
rumah/selokan.
- Mencuci tangan dengan sabun setelah selesai beraktivitas.
- Diharapkan masyarakat dapat bersiap dan berhati-hati terhadap
penyakit penyerta saat musim penghujan, seperti penyakit
Leptospirosis ini.
- Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila
mengalami gejala Leptospirosis seperti yang telah disebutkan diatas,
agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin oleh
petugas kesehatan.
c. Penyuluhan tentang Penyakit Diare disampaikan oleh Petugas Kesling
Di informasikan kepada seluruh masyarakat karena saat ini sudah
memasuki musim penghujan mari kita selalu waspada terhadap penyakit-
penyakit yang biasa muncul saat musim penghujan salah satunya yaitu
penyakit diare. Bapak/ Ibu pada kasus diare saat ini mengalami kenaikan
kasus. Dan dapat menyerang siapa saja terutama anak-anak. Sehingga
diharapkan untuk selalu waspada. Adapun hal yang perlu bapak/ibu ketahui
yaitu
Diare adalah kondisi yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air
besar (BAB), dan tekstur feses yang lebih cair (mencret). Sebagai Orangtua,
perlu mengetahui penyebab hingga cara mengatasi penyakit pencernaan ini
pada anak.
Secara umum, penyebab diare pada anak adalah karena infeksi virus atau
bakteri, seperti rotavirus dan bakteri salmonella.
Kebersihan lingkungan dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko
anak terkena diare. Sebab, anak bisa saja mengonsumsi makanan atau
minuman yang telah terkontaminasi oleh mikroorganisme penyebab diare.
Penyebab lain diare pada anak adalah tidak dapat mencerna makanan
tertentu (intoleransi makanan), alergi makanan tertentu, reaksi obat-obatan
tertentu, penyakit saluran pencernaan, keracunan makanan, masalah di cara
kerja saluran pencernaan, dan operasi perut.
Gejala Penyakit Diare :
 Demam
 Menggigil
 Feses yang mengandung darah
 Rasa sakit di perut
 Mual atau muntah
 Buang air besar yang tidak dapat dikontrol
 Kembung di perut
 Dehidrasi karena kehilangan cairan tubuh.
Dehidrasi berat dapat memberi tekanan pada jantung dan paru-paru.
Dalam kasus terburuk bisa menyebabkan syok yang mengancam jiwa.
Pencegahan penyakit Diare :
 Pemberian vaksin rotavirus kepada anak.
 Mengajarkan anak untuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air,
terutama sebelum makan dan setelah buang air besar (BAB).
 Menjaga kebersihkan lingkungan rumah, terutama kamar mandi.
 Cuci sayur dan buah dengan baik sebelum memberikannya pada anak.
 Cuci peralatan masak dengan baik, terutama setelah digunakan untuk
memotong daging atau ayam mentah.
 Langsung masukkan daging mentah ke kulkas setelah dibeli.
 Tidak memberikan susu yang belum melewati proses pembunuhan
bakteri.
 Tidak memberikan daging, ikan dan bahan makanan lain yang masih
mentah atau belum dimasak.
 Konsumsilah makanan yang sehat dan bersih.
 Batasi anak untuk mengonsumsi makanan yang dibeli di luar rumah
karena tidak terjamin kebersihannya.
Jika mencret pada anak dirasa mengganggu atau semakin memburuk,
segeralah berkonsultasi dengan dokter.
4. Media dan Metode Yang Digunakan
Media : Menggunakan Narasi, Poster Medsos
Metode : Siaran satu arah dengan menggunakan TOA ambulance
5. Penutup
Siaran kesehatan ditutup dengan salam
6. Lain-lain

Mengetahui Notulis,
KEPALA PUSKESMAS SETABELAN
DINAS KESEHATAN
KOTA SURAKARTA
dr. HAPPY AWAN CAHAYANTI Choiriyah Febiyantin, SKM
PEMBINA 19920212 202221 2 002
19840923 201001 2 020
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai