Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

KEGIATAN PENYULUHAN BAHAYA PENYAKIT DBD DI DESA RAMI MULYA


WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN AIR RAMI
BULAN MEI TAHUN 2021

I. PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit epidemik akut yang
disebabkan oleh virus yang ditransmisikan oleh Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Penderita yang terinfeksi akan memiliki gejala berupa demam ringan sampai tinggi, disertai
dengan sakit kepala, nyeri pada mata, otot dan persendian, hingga perdarahan spontan.
Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan masalah penting pada
kesehatan masyarakat di daerah tropis di dunia yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes
Aegypti (betina). Satu nyamuk dapat menjangkiti beberapa orang dalam waktu singkat dan
lebih dari 1 kali. DBD di Indonesia pertama kali ditemukan di Surabaya pada tahun 1958
dimana saat itu sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia.
Mulai saat itu, penyakit ini pun menyebar luas ke seluruh penjuru Indonesia. Asia
menempati urutan pertama dalam jumlah penderita Demam Berdarah di tiap tahunnya.
Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health
Organization(WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus Demam
Berdarah tertinggi di Asia Tenggara.

II. DASAR PELAKSANAAN


1. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat Presiden Republik Indonesia
2. Rencana uraian kegiatan Program Germas Puskesmas Air Rami

III. TUJUAN
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kecamatan Air Rami melalui pelaksanaan
perubahan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Penyakit DemamBerdarah (DBD)
3. Meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pelaksanaan Gerakan 3 M dalam
pencegahan penyakit DBD
IV. WAKTU, TEMPAT DAN PESERTA
1. Waktu : Pelaksanaan Penyuluhan di Tingkat Desa pada
bulan Mei tahun 2021
2. Tempat : Kantor Desa masing-masing Desa di Wilayah Kecamatan Air Rami
3. Sasaran : Kepala Desa, Perangkat Desa dan Masyarakat Desa Setempat

V. MATERI
1. Pengertian
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang sering menimbulkan wabah dan
kematian dimana vaksin untuk mencegahnya belum ditemukan.
2. Penyebab
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue.
3. Cara Penularan
Penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penularan dapat terjadi
bila ada tiga factor yang berperan yaitu manusia, virus dengue dan nyamuk Aedes
aegypti. Bila nyamuk Aedes aegypti menggigit/ mengisap darah manusia penderita DBD,
maka virus dengue ikut terhisap dan akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh
tubuh nyamuk termasuk pada kelenjar liurnya. Bila nyamuk menggigit /mengisap darah
orang yang sehat maka virus tersebut akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. Jika
orang yang ditularkan tidak memiliki kekebalan maka ia akan segera menderita DBD
dalam waktu 7 hari.
4. Ciri-Ciri Nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk berwarna hitam dengan bercak putih di punggung. Hidup disekitar rumah dan
berkembangbiak di tempat penampungan air dan tidak beralaskan tanah seberti bak
mandi, tempayan, drum, vas bunga dan barang-barang yang dapat menampung air
seperti kaleng kosong, ban bekas, pot penanaman air, tempat minuman burung dan lain-
lain. Jarak terbang kira-kira 100 meter. Istirahat di tempat gelap dan lembab. Menggigit
manusia pada siang hari.
5. Gejala dan Tanda
Mendadak demam tanpa sebab yang jelas, berlangsung 2 – 7 hari. Tanda-tanda
perdarahan seperti bintik-bintik merah pada kulit seperti bekas digigit nyamuk Kadang-
kadang terjadi mimisan, muntah darah dan bab berdarah. Kadang-kadang nyeri ulu hati
karena perdarahan pada lambung. Bila sudah parah penderita gelisah, ujung tangan dan
kaki dingin, hal tersebut disebut dengan syok.
6. Diagnosis
Kriteria diagnosis WHO 1997 untuk DBD harus memenuhi :
a. Demam akut 2-7 hari, biasanya bersifat bifasik.
b. terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berupa :
- uji tourniquet positif ( > 20 ptekie dalam 2,54 cm2)
- petekia, ekimosis, atau purpura
- Perdarahan mukosa, saluran cerna, dan tempat bekas suntikan
- Hematemesis atau melena
c. Trombositopenia ≤ 100.000/mm3
d. terdapat minimal satu tanda kebocoran plasma :
- Peningkatan nilai hematrokrit ≥ 20 % dari nilai baku sesuai umur dan jenis
kelamin.
- Penurunan nilai hematokrit ≥ 20 % setelah pemberian cairan yang adekuat
Nilai Ht normal diasumsikan sesuai nilai setelah pemberian cairan
- Efusi pleura, asites, efusi pericard, hipoproteinemi
7. Pencegahan dan Pemberantasan Pemberantasan nyamuk dewasa dilakukan dengan
penyemprotan /pengasapan / fogging dengan menggunakan insektisida. Fogging
dilakukan di dalam maupun diluar rumah. Cara yang paling tepat dan sederhana dengan
memberantas jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti di tempat berkembang biaknya. Cara
ini dikenal dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) DBD secara teratur
sekurangkurangnya seminggu sekali. PSN-DBD dapat dilakukan dengan cara :
a. Fisik Cara ini dikenal dengan 3 M : menguras dan menyikat bak mandi, WC dan lain-
lain, menutup tempat penampungan air di rumah tangga seperti tempayan, drum
dan lain-lain, mengubur, menyingkirkan dan memusnakan barang-baranag bekas
seperti kaleng, ban, barang plastic dan lain-lain.
b. Kimia Cara memberantas jentik dengan menaburkan bubuk abate pada
tempattempat penampungan air yang sulit dikuras dan didaerah yang air besihnya
sulit di dapat sehingga perlu penampung air hujan. Takaran yang dipakai adalah 1
sendok makan peres untuk 100 liter air.
c. Biologi Cara memberantas jentik dengan cara memelihara ikan pemakan jentik
seperti ikan kepala timah, ikan gupi, ikan cupang/tempalo dan lain-lain.
8. Pengobatan
Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan
sebagai akibat dari kebocoran plasma dan perdarahan. Obat-obatan yang diberikan
bersifat simtomatik (mengobati gejala) bila demam diberikan antipiretik (penurun
demam), mual diberikan antiemetik dst. Rasa haus dan keadaan kekurangan cairan
dapat timbul sebagai akibat demam tinggi, anoreksia dan muntah. Jenis minuman yang
dianjurkan adalah jus buah, teh manis, sirup, susu, serta larutan oralit. Apabila cairan
oral tidak dapat diberikan maka sebaiknya pasien dirawat untuk diberikan cairan infus.
Pasien diharapkan tirah baring selama masih demam maupun fase syok dan selalu di
monitor kadar trombosit serta kadar hematokrit sampai normal kembali. Harus segera di
bawa ke pelayanan kesehatan. Laporkan segera ke Puskesmas terdekat untuk mendapat
upaya penanggulangan seperti fogging agar tidak terjadi penyebaran.

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan Kegiatan dengan Jadwal Terlampir

VII. HASIL KEGIATAN


1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat kecamatan Air Rami melalui pelaksanaan
perubahan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS Tatanan Rumah Tangga
2. Peningkatan Pemahaman masyarakat tentang bahaya Penyakit DBD dan peningkatan
peran serta masyarakat dalam mencegah terjadinya penularan DBD
3. Adanya KIE tentang PHBS tatanan rumah tangga dan Bahaya DBD Oleh Pemerintah Desa
atau Tokoh Masyarakat Setempat, sehingga meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam
hidup bersih dan sehat

4. PENUTUP
Demikian hasil penyuluhan tentang bahaya penyakit DBD dan Pencegahan DBD di Desa Rami
Mulya, diwilayah Kecamatan Air Rami, diharapkan dengan adanya penyuluhan ini akan
memicu perubahan perilaku masyarakat secara luas melalui KIE oleh tokoh masyarakat
Formal setempat

Anda mungkin juga menyukai