Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bahaya Kabut Asap Bagi Kesehatan

Pokok Bahasan : Bahaya Kabut Asap Bagi Kesehatan


Sasaran : Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES PMC Pekan Baru
Hari / Tanggal : Jumat, 11 Oktober 2019
Tempat : Ruang Kelas
Penyaji : Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES PMC Pekan Baru
Waktu : 30 menit

A. Tujuan Penyuluhan
1. TujuanInstruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan pendidikan kesehatan Bahaya Kabut Asap Bagi
Kesehatan mahasiswa diharapkan dapat siap siaga bila terjadi Kabut Asap

2. TujuanInstruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang penanggulangan dan penanganan
bencana pada mahasiswa, diharapkan mahasiswa untuk:
a. Mengetahui pengertian Pencemaran dan Pencemaran Kabut Asap
b. Mengetahui Sumber – sumber Kabut Asap Di Indonesia
c. Mengetahu Faktor – factor yang melatarbelakangi kebakaran
hutan dan kabut asap
d. Mengetahui Dampak Kabut asap Bagi ekologi dan Kesehatan
e. Mengetahui pencegahan dan penanggulangan Dampak Kabut
Asap
B. Sasaran
Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES PMC Pekan Baru
C. Materi Pengajaran
Materi penyuluhan meliputi:
a. Pengertian Kabut asap
b. Penyebab Kabut asap
c. Dampak Kabut asap
d. Pencegahan dan penanggulangan Kabut Asap

D. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini menggunakan metode ceramah
dan tanya jawab dan diskusi ini dan metode ini maksudkan untuk memotifasi
dan mengingatkan keterlibatan perserta penyuluhan

E. Media
1. LCD
2. Microphone
3. Laptop/ Notebook
4. Speaker
5. Leaflet

F. Materi
Terlampir

G. Proses Kegiatan/Rencana Pembelajaran


Metode &
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
Media

1 Kegiatan Pra 1) Menjawab salam Ceramah 5 menit


Penyuluhan pembuka dan
penutup
1) Persiapan materi 2) Menyimak informasi
2) Persiapan media yang disampaiakan
pembelajaran oleh penyuluh
3) Kontrak Waktu 3) Menjawab
4) Persiapan media pertanyaan
pembelajaran 4) Mengajukan
5) Kontrak waktu pertanyaan
6) Persiapan
tempat/lingkunga
n dan sarana
prasana lainnya.
Pembukaan

a. Menyampaikan
salam
b. Memperkenalkan
diri
c. Menjelaskan
tujuan
d. Menyampaikan
kontrak waktu
e. Apersepsi
2 Pelaksanaan: a. Mendengarkan, Ceramah 15
memperhatika dengan menit
1) Menjelaskan b. Menanyakan hal-hal menggunakan
dan yang belum jelas Power Point
memaparkan
epidemologi
kabut asap di
Indonesia
2) Menjelaskan
tentang
pengertian
Kabut Asap
3) Menjelaskan
tentang
penyebab Kabut
asap
4) Menjelaskan
tentang fakto –
factor yang
melatarbelakang
i kabut asap
5) Menjelaskan
tentang dampak
kabut asap bagi
ekologi dan
kesehatan
6) Menjelaskan
tentang
pencegahan dan
penanggulangan
kabut asap
3 Evaluasi Menjawab pertanyaan Tanya Jawab 10
menit
1) Mengevaluasi
penerimaan
informasi
2) Memberikan
pertanyaan lisan

4 Penutup

a. Menyimpulkan a. Aktif bersama dalam  Mendengar 5 menit


hasil penyuluhan menyimpulkan kan
b. Mengucapkan b. Membalas salam  Menjawab
terimakasih Salam
Atas perhatian sasaran

Memberikan salam

Total waktu 30
menit

H. Pengorganisasian
1. Pengorganisasian
Moderator : Fitri
Penyuluh : Ariyanni.AR
Fasilitator : Marsudi
Observer : Nurmaliana
2. Rincian tugas
a. Moderator
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4) Menyebutkan materi yang akan diberikan
5) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu
penyuluhan (kontrak waktu)
6) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi
matri
7) Mengatur waktu penyuluhan
b. Penyuluh
1) Mengenali pengetahuan mahasiswa tentang penangulangan
gempa bumi
2) Menjelaskan materi tentang penangulangan gempa bumi.
3) Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan
c. Fasilitator
1) Menyiapkan tempat dan media sebelum mulai
2) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
3) Memotivasi para mahasiswa agar berpartisipasi dalam
penyuluhan
4) Memotivasi para mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan
saat moderator memberikan kesempatan bertanya
5) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
d. Observer
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama
kegiatan penyuluhan berlangsung.
3) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi
hasil penyuluhan
E. Setting tempat

M LAYAR PROYEKTOR

FASILITATO
O
D

R
E
R
A
T
O

OBSERVER
R

PESERTA

F. Evaluasi Pembelajaran
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan yang
digunakan dalam penyuluhan yaitu :
 Microphone
 LCD
 Laptop/ Notebook
 Speaker
 Leaflet
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah, ditulis, dan dibuatkan
power point denganmenarik, dan mudah dimengerti oleh sasaran
penyuluhan.
c. Kontrak
Dalam penyuluhan mengenai Dampak Kabut Asap Terhadap
Kesehatan telah dilakukan kontrak mengenai waktu, tempat serta
materi yang akan disampaikan pada sasaran 1 hari sebelumnya.

2. Evaluasi Proses
Sasaran penyuluhan mampu mengikuti jalannya penyuluhan dengan
baik dan penuh antusias. Selama proses penyuluhan berlangsung,
sasaran aktif menjawab apabila ada yang belum dimengerti, sasaran
memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi dan mahasiswa pun
melakukan komunikasi dua arah untuk saling mengenal dan
menjelaskan tujuan kunjungan mahasiswa ke sasaran,sehingga sasaran
tidak meninggalkan tempat diadakannya penyuluhan saat acara akan
berlangsung dan tanya jawab berjalan dengan baik.

3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhanmengerti 80% dariapa yang telah
disampaikandengan kriteria para peserta mampumenjawab
pertanyaandalam bentuk lisan yang diberikan oleh penyuluh.Evalusi
dilakukan secara langsung (lisan) dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan terbuka sebagai berikut:
a. Bagaiman pengertian Kabut Asap?
b. Apa saja penyebab Kabut Asap?
c. Apa saja dampak dari Kabut Asap ?
d. Bagaimana Penanggulangan / Pencegahan dapak kabut asap ?
Lampiran Materi

A. Latar Belakang

Kabut asap merupakan campuran udara berupa partikel yang


terjadi di atmosfer. Partikel ini berbahaya bagi manusia dan hewan yang
menghirupnya. Berdasarkan penelitian Association of Southeast Asia
Nations (ASEAN), sekitar 60% penduduk Indonesia menghirup udara
tidak sehat akibat kabut asap pada tahun 1997-2006. Kabut asap yang
terjadi di Indonesia diidentifikasi David Glover sebagai pencemaran udara
yang berasal dari kebakaran hutan dalam skala besar. Namun, dari hasil
penelitian Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, kebakaran hutan
tidak hanya terjadi di kawasan hutan, tetapi juga di kawasan lahan.
Khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera, kebakaran yang terjadi
pada periode 1997-2006 disebabkan oleh kegiatan pembukaan lahan yang
dilakukan oleh manusia.

Seringkali, manusia dalam beraktivitas menghasilkan zat kimia

berbahayayang dilepas ke udara, diantaranya partikel debu halus (PM10),

karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan sulfur dioksida

(SO2). Zat-zat berbahaya tersebut dapat menimbulkan kabut asap dan

mengganggu kesehatan manusia antara lain infeksi saluran pernapasan


atas (ISPA), iritasi kulit, dan iritasi mata. Selain itu, zat tersebut juga dapat
mengganggu jarak pandang atau penglihatan terhadap aktivitas manusia di
luar rumah. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
sumber kabut asap di Indonesia terdiri dari kegiatan industri, transportasi,
dan kebakaran hutan.
B. Pengertian Pencemaran dan Pencemaran Kabut Asap

Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling


kehidupanatau organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu
yangmembentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak
langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun kuminitas
pada tempat tertentu.
Setiap kegiatan manusia akan menambah materi atau energi pada ligkungan.
Apabila materi atau energi itu membahayakan, atau mengancam kesehatan
manusia, miliknya atau sumber daya, baik langsung maupun tidak langsung
dikatakan terjadi pencemaran.
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer, banyak
dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi ini. Masalah
pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu mendapat penanganan
secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibatburuk yang
terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah
jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.

Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini,


maka pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi
menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu:
1. Pencemaran tanah
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran air

Pencemaran kabut asap atau dengan kata lain pencemaran udara adalah
kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam
jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pengertianlain menyebutkan
bahwa Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan,gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan
kualitas lingkungan.
Pengertian kabut Asap adalah kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi
berhari-hari hingga hitungan bulan. Kabut asap juga sering dikaitkan dengan
pengertian pencemaran udara. Kabut asap itu sendiri adalah koloid jenis aerosol
padat dan aerosol cair.
Kabut terbentuk tatkala udara yang jenuh dengan uap air mengalami pendinginan
di bawah titik bekunya. Apabila udara tersebut berada di atas daerah
perindustrian, maka udara itu mungkin juga mengandung asap yang bercampur
kabut membentuk kabut berasap.
Campuran ini menyebabkan menyebabkan orang terbatuk-batuk. Di kota-kota
besar, asap pembuangan mobil dan polutan lainnya yang mengandung
hidrokarbon dan oksida-oksida nitrogen dirubah menjadi kabut berasap fotokimia
oleh sinar matahari.
Pengertian Kabut Asap menurut Para Ahli
Terdapat pengertian kabut asap menurut para ahli, diantaranya yaitu:
KBBI
Kabut asap merupakan campuran antara kabut dan asap (banyak terdapat di
daerah industri).

Cambridge Dictionary
Kabut Asap merupakan campuran asap, gas, dan bahan kimia, terutama di kota-
kota, yang menyebabkan kesulitan untuk bernafas dan berbahaya bagi kesehatan.

Science Daily
Kabut asap merupakan jenis polusi udara, yang pada awalnya dinamai campuran
antara asap dan kabut di udara.
C. Penyebab Kabut Asap
Faktor terjadinya kabut asap dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Faktor Alam
Faktor alam yang berpengaruh terhadap terjadinya kabut asap yaitu adanya
pembakaran hutan oleh manusia, yang bertujuan untuk kepentingan tertentu.
Padahal sejatinya manfaat hutan bagi manusia di kehidupannya sangatlah
banyak, salah satunya contohnya mencegah bencana alam. Selengkapnya,
baca; Pengertian Bencana Alam, Jenis, Penyebab, dan Dampaknya
2. Faktor Non Alam
Fakor non alam yang berpengaruh terhadap terjadiya kabut asap yaitu
berasal peralatan yang dibuat dan digunakan oleh manusia. Misalnya
kendaraan bermotor, mobil dan pabrik-pabrik yang menghasilkan limbah
asap. Asap yang berasal dari knalpot dan cerobong alat itulah yang dapat
menimbulkan kabut asap.
D. Faktor – factor yang mempengaruhi kabut asap
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :
a. Karena faktor internal (secara alamiah), contoh :
1. Debu yang berterbangan akibat tiupan angina
2. Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gasgas
vulkanik
3. Proses pembusukan sampah organik
4. Kebakaran hutan
b. Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh :
1. Hasil pembakaran bahan bakar fosil
2. Debu/serbuk dari kegiatan industri
3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
Berdasarkan terbentuknya, pencemaran udara dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
a. Pencemar udara primer, yaitu komponen pencemar udara mencakup
90 % dari jumlah komponen pencemar udara seluruhnya. Bentuk
dan komposisinyasama dengan ketika dipancarkan, contohnya
Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NO), Hidrokarbon
(HC), Sulfur Dioksida (SO), sertaberbagai partikel. Toksisitas
kelima kelompok polutan tersebut berbeda-beda. Polutan yang
paling berbahaya bagi kesehatan adalah partikel-partikel, diikuti
berturut-turut oleh NO, SO, Hidrokarbon dan yang paling rendah
toksisitasnya adalah CO.
b. Pencemaran udara sekunder, yaitu pencemaran yang terbentuk
karena berbagai bahan pencemar yang bereaksi satu sama lain
sehinggamenghasilkan jenis pencemaran baru yang justru lebih
membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis
ataupun dengan bantuan katalisator seperti sinar matahari.
Contohnya Ozon, Formaldehida dan Peroxy Acyl Nitrat (PAN).

E. Dampak Kabut Asap di Indonesia


Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tahun 1997-2006
membawa dampak yang cukup besar di bidang ekonomi, sosial, dan ekologi.
Penelitian David Glover menunjukkan bahwa di bidang ekonomi, kabut asap
dapat mengganggu transportasi seperti pembatalan penerbangan sebesar 7%
tahun 1997, dan mengganggu pariwisata seperti penurunan kunjungan wisatawan
sebesar 13% tahun 1997. Di bidang sosial, tahun 1997 kabut asap berdampak
pada menurunnya kegiatan produksi seperti tenaga kerja sebesar 3%, hasil
pertanian sebesar 2%, perkebunan sebesar 2%, dan berdampak pada kesehatan
seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) sebesar 9%, alergi sebesar 2%,
asma sebesar 4%, iritasi mata sebesar 2%, dan paru-paru sebesar 1%. Sedangkan
di bidang ekologi, tahun 1997 kabut asap dapat mengakibatkan
kerusakanlingkungan, seperti jenis tanaman sebesar 10%, hewan sebesar 10%,
dan kerugian kayu sebesar 35%.. Kabut asap dalam kondisi yang berat dapat
merusak dan bahkan menyebabkan masalah pernapasan bagi manusia, termasuk
penyakit emphysema, bronchitis, dan asma.
F. Penanganan Kabut Asap
Penanganan pertama kabut asap yang berkaitan dengan saluran pernapasan :
1. Evakuasi pasien ke posko terdekat/ lokasi dengan udara yang lebuh bersih
dan ventilasi lebih baik.
2. Bebaskan jalan napas, baringkan pasien dalam posisi terlentang,
menegadahkan kepala pasien dan longgarkan pakaian yang dikenakan.
3. Memberikan oksigen dengan selang oksigen dengan aliran 2 – 3 L/menit.
4. Persiapkan transportasi pasien ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih
lengkap (Puskesmas/ Rumah Sakit).

Kabut asap dapat menimbulkan dampak yang signifikan di berbagai bidang salah
satunya yaitu di bidang kesehatan. Kabut asap dapat mengakibatkan berbagai
macam penyakit seperti alergi, asma, iritasi mata, dan penyakit paru – paru
lainnya. Jadi pentingnya melakukan penanganan untuk masalah kabut asap itu
sendiri seperti :

1. Menggunakan masker
2. Melakukan PHBS (Prilaku hidup bersih dan sehat)
3. Mencuci bersih dan memasak makanan dengan baik
4. Memperbanyak meminum air putih
5. Mengurangi aktivitas diluar rumah (lingkungan yang terkontaminasi
polusi udara/ kabut asap)
6. Segera ke sarana kesehatan bila mengalami kesulitan bernapas atau
gangguan kesehatan lainnya.
Sumber
Wahyuni Dwi (2011) Skripsi Permasalahan kabut asap dalam hubungan
Indonesia dan Malaysia Pada Periode 1997 - 2006

Rici Sugianto,Dampak Kebakaran Hutan Bagi Kesehatan Manusia,


http://uripsantoso.wordpress.com/2010/09/08/dampak-kebakaran-hutan-bagi-
kesehatan-manusia/diakses pada tanggal 07 mei 2019

Ilmu GeografiPortal Ilmu Geografi IndonesiaPengertian Kabut Asap, Penyebab,


dan Dampaknyahttp://dosengeografi.com/pengertian-kabut-asap/diakses pada
tanggal 07 mei 2019

Anda mungkin juga menyukai