penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya promotif dan preventif. Maka penulis
bermaksud memberikan penyuluhan dengan judul “Rabies dan Pencegahan”
Adapun pada penyuluhan tersebut akan disampaikan materi yang berkaitan dengan
rabies diataranya adalah :
1. Tujuan umum
Untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan masyarakat terhadap
2. Tujuan khusus
penyakit Rabies
Kucing
Kera
Meskipun sangat jarang terjadi, rabies bisa ditularkan melalui penghirupan udara
yang tercemar virus rabies. Dua pekerja laboratorium telah mengkonfirmasi hal ini setelah
mereka terekspos udara yang mengandung virus rabies. Pada tahun 1950, dilaporkan dua
kasus rabies terjadi pada penjelajah gua di Frio Cave, Texas yang menghirup udara di mana
ada jutaan kelelawar hidup di tempat tersebut. Mereka diduga tertular lewat udara karena
tidak ditemukan sama sekali adanya tanda-tanda bekas gigitan kelelawar.
o Pada anjing, dari ramah menjadi penakut dan tidak menurut lagi pada
tuannya.
o Selalu bersembunya di tempat gelap dan dingin.
o Nafsu makan berkurang.
o Suara menjadi parau.
o Memakan benda-benda asing, batu, kayu, dsb.
o Ekornya ada diantara kedua pahanya.
o Menyerang dan mengigit siapa saja (menjadi lebih agresif).
o Kejang yang disusul dengan kelumpuhan.
o Biasanya akan mati 4-5 hari setelah timbul gejala pertama.
2. Rabies Tenang
o Pada jenis ini, kejang-kejang berlangsung singkat dan sangat jarang terlihat.
o Kelumpuhan sangat menonjol pada rabies jenis ini.
o Tidak dapat menelan.
o Mulut terbuka dan air liur keluar terus-menerus, disusul kematian dalam
waktu singkat.
3. Stadium Eksitasi
Agar pencegahan dan pemberantasan lebih efektif, maka disusun pedoman khusus
berlandaskan pada surat keputusan bersama antara Menteri Kesehatan, Menteri Pertanian
dan Menteri Dalam Negeri tentang pencegahan dan penanggulangan rabies.
Adapun langkah-langkah pencegahan rabies dapat diihat dibawah ini:
Tidak memberikan izin untuk memasukkan atau menurunkan anjing, kucing, kera
dan hewan sebangsanya di daerah bebas rabies.
Memusnahkan anjing, kucing, kera atau hewan sebangsanya yang masuk tanpa izin
ke daerah bebas rabies.
Dilarang melakukan vaksinasi atau memasukkan vaksin rabies kedaerah-daerah
bebas rabies.
Melaksanakan vaksinasi terhadap setiap anjing, kucing, dan kera. 70% populasi
yang ada dalam jarak minimum 10 km disekitar lokasi kasus.
Sedangkan langkah sederhana yang dapat anda lakukan adalah sebagai berikut:
Pastikan bahwa Anda vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan. Dalam beberapa
tahun terakhir, rabies pada kucing telah melampaui jumlah kasus rabies pada anjing.
Oleh karena itu, mencari tahu dari departemen kesehatan setempat apakah mereka
mempunyai klinik vaksinasi untuk kucing dan anjing. Atau yang lain, Anda dapat
meminta dokter hewan Anda memberi vaksin kepada hewan peliharaan Anda.
Pastikan Anda tidak membiarkan hewan peliharaan anda untuk menjalankan
longgar. Ini akan membantu untuk menjauhkan mereka dari binatang liar, yang bisa
menjadi potensi pembawa rabies.
Jika hewan peliharaan Anda telah digigit oleh binatang liar, pastikan Anda
memberitahukan departemen kesehatan setempat dan pengendalian hewan segera.
Jika Anda melihat binatang liar di daerah Anda, pastikan Anda memberitahukan
departemen kesehatan sehingga petugas pengendali binatang dapat memeriksa hal.
Pernah makan binatang liar, terutama yang tampak agresif atau sakit.
Jika hewan liar seperti kelelawar, rakun, rubah, sigung atau Groundhog menggigit
orang atau binatang peliharaan, maka harus segera meletakkan. Kemudian kepala
binatang itu harus diserahkan kepada negara untuk pemeriksaan laboratorium
pengujian. Vaksinasi rabies akan tergantung pada hasil pemeriksaan.
Jika hewan peliharaan Anda jatuh sakit setelah digigit anjing liar atau hewan liar,
pastikan Anda segera bawa ke dokter hewan Anda.
Pengobatan. Pengobatan dilakukan dengan memberikan imunisasi pasif dengan
serum anti rabies, dan pengobatan yang bersifat suportif dan simtomatik. Luka
gigitan dirawat dengan tehnik tertentu dengan tujuan menghilangkan dan
menonaktifkan virus. Immunisasi aktif dengan vaksin anti rabies sebelum tanda-
tanda dan gejala muncul sekaligus merupakan usaha pencegahan bila ada
kecurigaan binatang yang menggigit mengidap rabies.
Pencegahan rabies pada manusia harus dilakukan sesegera mungkin setelah terjadi gigitan
oleh hewan yang berpotensi rabies, karena bila tidak dapat mematikan (letal).
Langkah-langkah untuk mencegah rabies bisa diambil sebelum terjangkit virus atau
segera setelah terkena gigitan. Sebagai contoh, vaksinasi bisa diberikan kapada orang-orang
yang berisiko tinggi terhadap terjangkitnya virus, yaitu:
Dokter hewan.
Petugas laboratorium yang menangani hewan-hewan yang terinfeksi.
Orang-orang yang menetap atau tinggal lebih dari 30 hari di daerah yang rabies
pada anjing banyak ditemukan.
Para penjelajah gua kelelawar.
C. VAKSINASI RABIES DAN MANFAATNYA TERHADAP ANJING, KUCING, DAN
KERA
Vaksin rabies dikenal sejak tahun 1879 dibuat pertama kali oleh Victor Galtier.
Selanjutnya pada tahun 1884 vaksin tersebut dikembangkan oleh Louis Pasteur membuat
vaksin rabies menggunakan virus yang berasal dari sumsum tulang belakang anjing yang
terkena rabies kemudian dilintaskan pada otak kelinci dan diatenuasikan dengan pemberian
KOH.
Pada tahun 1993 Kliger dan Bernkopf berhasil membiakkan virus rabies pada telur
ayam bertunas. Cara pembiakan virus tersebut dipakai oleh Koprowski dan Cox untuk
membuat vaksin rabies aktif strain flury HEP pada tahun 1955.
Dengan berkembangnya cara pengembangbiakan virus dengan biakan sel, Naguchi
pada tahun 1913 dan Levaditi pada tahun 1914 berhasil membiakan virus rabies secara in
vitro pada biakan gel.
Pada tahun 1958 Kissling membiakan virus rabies CVS pada biakan sel ginjl anak
hamster. Selanjutnya pada tahun 1963 Kissling dan Reese berhasil membuat vaksin rabies
inaktif menggunakan virus rabies yang dibiakan pada sel ginjal anak hamster (BHK).
Dengan metoda pembuatan vaksin dengan biakan sel ini dapat dihasilkan titer virus yang
jauh lebih tinggi dibandungkan dengan biakan virus memakai otak hewan yang ditulari
virus rabies.
Disamping itu metode biakan sel dapat menghasilkan virus dengan jumlah yang
lebih banyak untuk produksi vaksin rabies dengan skala besar.
Pengendalian penyakit rabies dapat dilakukan antara lain dengan jalan
mengusahakan agar hewan yang peka terhadap serangan rabies kebal terhadap serangan
virus rabies. Oleh karena itu sebagian besar populasi hewan harus dokebalkan melalui
vaksin yang berkualitas baik. Vaksinasi idealnya dapat memberikan perlindungan seumur
hidup. Tetapi seiring berjalannya waktu kadar antibodi akan menurun, sehingga orang yang
berisiko tinggi terhadap rabies harus mendapatkan dosis booster vaksinasi setiap 3 tahun.
Pentingnya vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan seperti anjing juga merupakan salah
satu cara pencegahan yang harus diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar ILMU PENYAKIT DALAM Jilid I Edisi ketiga FKUI 1996
Dr. Med Ahmad Ramali, K.St. Pamoentjak. KAMUS KEDOKTERAN. Djambatan
2000
GAMBAR-GAMBAR
A. BAHASAN
1. Topik : Penyakit Menular
2. Sub topik : Penyakit Rabies
3. Sasaran : Masyarakat
4. Waktu : 45 Menit
5. Hari /Tanggal : 30 April 2019
6. Tempat : Aula Kantor Desa Senggoro
7. Penyuluh : ARIANI ULFA
B. TUJUAN
1. Tujuan instruksional umum :
Setelah dilakukan pendidikan diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang cara
penanggulangan penyakit Rabies.
2. Tujuan instruksional khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit, mahasiswa dapat :
a. Menjelaskan pengertian penyakit rabies
b. Menyebutkan kembali penyebab rabies
c. Menyebutkan tanda penyakit rabies
d. Menyebutkan kembali bahaya rabies
e. Menjelaskan kembali bagaimana cara penaggulangan penyakit rabies
C. MATERI :
a. Pengertian penyakit rabies
b. Penyebab rabies
c. Tandatanda penyakit rabies
d. Bahaya rabies
e. Cara penanggulangan rabies
D. METODE dan MEDIA
1. Metode : Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab
2. Media : Leaflet dan Materi
E. TABEL KEGIATAN :
Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluh Sasaran
5 Menit Pembukaan Membuka acara dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
kepada sasaran
Menyampaikan topik
dan tujuan Penkes Mendengarkan
kepada sasaran penyuluh
menyampaikan topik
Kontrak waktu untuk dan tujuan
kesepakatan Menyetujui
pelaksanaan Penkes kesepakatan waktu
dengan sasaran pelaksanaan Penkes
F. EVALUASI :
Lampiran soal :
1. Jelaskan pengertian rabies ?
2. Sebutkan penyebab rabies ?
3. Sebutkan 4 dari 8 tandatanda rabies ?
4. Apa bahaya rabies ?
5. Bagaimana cara penanggulangan rabies?
MATERI PENYULUHAN PENYAKIT RABIES
1. Pengertian penyakit rabies
Rabies adalah penyakit menular khas pada hewan tertentu khususnya anjing dan srigala
yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan hewan yang
tertular (Kamus Kedokteran : 295)
2. Penyebab rabies
anjing, srigala dan kucing terutama pada air liur hewan tersebut.
3. Tanda penyakit rabies
a. Demam
b. Mual dan nyeri tenggorokan selama beberapa hari
c. Hiperaktivitas tonus otot dan aktivitas simpatik
d. Rasa haus yang berlebihan
e. Hidrofobia
f. Apnea
g. Sianosis
h. Takikardia
4. Akibat penyakit rabies
Bahaya rabies yang paling penting adalah lumpuh dan dapat menyebabkan kematian
5. Penanggulangan penyakit rabies
a. Hindari gigitan binatang yang terkena rabies (Anjing)
Lidah menjulur dengan air liur yang terus menetes
Terlihat galak/beringas.
Mata binatang terlihat merah
b. Pemberian vaksin pada binatang pemeliharaan
Disusun oleh:
ARIANI ULFA
18010106
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PMC PEKANBARU
TAHUN AKADEMIK 2018/2019