Anda di halaman 1dari 5

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

DI PUSKESMAS WAY URANG KALIANDA

DisusunOleh :
Nama : AjengSaraswati
NPM : 205140130P
Kelas : Konversi

Prodi Keperawatan Fakultas Kesehatan


Universitas Mitra Indonesia
2020/2021
A. Latar Belakang

Puskesmas Rawat Jalan Way Urang merupakan Puskesmas Pemerintah Kabupaten

Lampung Selatan yang berdiri sejak Tahun 1992, dan sejak Tahun 1992 s/d 1993

Puskesmas Way Urang dikelola oleh Paramedis. Kemudian Pada Tahun 1993 UPT.

Puskesmas Rawat Jalan Way Urang dipimpin oleh seorang Dokter. Pada Tahun 1992

UPT. Puskesmas Rawat Jalan Way Urang sudah dapat melayani Pemeriksaan Gigi

dan Mulut. 

UPT. Puskesmas Rawat Jalan Way Urang berdiri di Kelurahan Way Urang

Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, yang berdekatan dengan Lokasi

Sekolah dan di tengah Kota Kecamatan Kalianda.

Pada Bulan Juni 2014, Puskesmas Way Urang pindah kelokasi di Jl. Dulhadi

Komplek Ragom Mufakat II Kalianda 35551  yang tidak jauh dari lokasi Puskesmas

sebelumnya. Pada Tahun 2014 UPT. Puskesmas Rawat Jalan Way Urang diresmikan

langsung oleh Bupati Kabupaten Lampung Selatan.

B. Pengertian SIK

Menurut WHO Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalahsuatu system yang

terintegrasidaripengumpulan data, pengolahan, pelamporan, danpenggunaaninformasi

yang pentinguntukmeningkatkanpelayanankesehatan secara efektif dan effisien

melalui managemen yang lebih baik pada semua tahapan dari pelayanan kesehatan.

C. Struktur Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Way Urang

Alur pelayanan kesehatan yang diterapkan Puskesmas Way Urang yaitu mulai dari

pelayanan utama di loket pendaftaran kemudian pasien diarahkan sesuai dengan

keluhan mereka masing-masing terhadap penyakit kemudian menuju kebagian-bagian


pelayanan kesehatan yang telah disediakan puskesmas. Baik itu Pelayanan Kesehatan

Umum (Poli Umum), Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (Poli KIA), Pelayanan

masalah kesehatan Gigi dan Mulut, Pelayanan Keluarga Berencana dan sebagainya.

Pembagian pelayanan kesehatan ini, akan mempermudah para pelaksana layanan

kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien. Setelah pasien

keluar dari masing-masing ruangan, pasien akan diarahkan untuk keruang Apotek

untuk menebus obat yang telah diresepkan oleh Dokter ataupun Tenaga Medis lainya.

D. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan

dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di

masyarakat (SK Menkes No 63/Menkes/SK/11/1981). Sistem pencatatan dan

pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang

lengkap untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana, dan

kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.

Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) dikirim ke dinas

kesehatan kabupaten atau kota setiap awal bulan. Dinas kesehatan kabupaten atau

kota mengolah kembali laporan puskesmas dan mengirimkan umpan baliknya ke

dinas kesehatan provinsi dan departemen kesehatan pusat.

Feed back terhadap laporan puskesmas harus dikirimkan kembali secara rutin ke

puskesmas untuk dapat dijadikan evaluasi keberhasilan program. Jenis dan periode

laporan yaitu :

1. Bulanan : data kesakitan, data kematian, data operasional (gizi, imunisasi, KIA,

KB, dsb.), data manajemen obat,


2. Triwulan : data kegiatan puskesmas,

3. Tahunan : umum dan fasilitas, sarana, dan tenaga.

E. SIK di Puskesmas Way Urang

Di Puskesmas Way Urang menggunakan sistem PHC (Primary Health Care).


Pengertian dari PHC itu sendiri adalah pelayanan kesehatan primer yang didasarkan
kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah, dan dapat diterima secara umum/sosial
baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasinya yang
penuh, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk
setiap tahap pembangunan dalam semangat memandirian.
Saat pasien mendaftar, petugas lalu menginput nama pasien tersebut ke Pcare
(Primary Care). Untuk yang di input di Pcare merupakan pasien BPJS, pasien yang
mendaftar atau berobat dengan KTP hanya dicatat secara manual di Microsoft Exel.
Setelah itu petugas mencari data pasien sesuai dengan nomor Rekam Medik Pasien,
lalu petugas mencatat di Family Folder. Setelah itu petugas membawa berkas pasien
keruangan dan pasien diarahkan keruangan masing-masing. Didalam ruangan pasien
diperiksa dan untuk pencatatan laporan masih manual dengan tulis tangan pada format
yang telah disediakan. Setalah itu pasien diarahkan keruang Apotek untuk menebus
obat. Untuk pencatatan resep obat diruang Apotek masih manual. Dan untuk pelaoran
ke Dinas Kesehatan Kabupaten masih menggunakan sofcopy. Setelah pasien
menerima obat, pasien pulang.
Untuk pelaporan Gizi, TB, HIV/AIDS, Hepatitis sudah menggunakan aplikasi.
Contoh nya seperti HIV/AIDS menggunakan SIHA, Gizi menggunakan EPPBGM,
dan lain-lain.
KESIMPULAN

Sistem informasi kesehatan yang digunakan di Puskesmas Way Urang masih secara
manual, belum semua nya menggunakan komputerisasi. Sehingga lebih banyak
memiliki kekurangan atau kendala daripada kendala.

Kekurangan system informasi kesehatan di Puskesmas Way Urang :

1. Resiko kehilangan data-data pasien cukup besar.


2. Pencatatan dan pelaporan informasi-informasi kesehatan yang dibutuhkan
cenderung tidak lengkap.
3. Akses informasi membutuhkan waktu yang cukup lama.

Anda mungkin juga menyukai